Вы находитесь на странице: 1из 28

SIKLUS JASA PERSONALIA

KELOMPOK 4
NANI ISWANDARI :
31401304996
MIFTACHUL JANNAH
:
31401304953
MAYLINDA HAYYU M
:
31401304949
ALFIAN LINDAWATI
:
31401304768
RIZWAN FAIZ
:
31401305061

Audit Siklus Jasa Personalia


Siklus jasa personalia meliputi
semua kejadian dan kegiatan yang
berkaitan dengan kompensasi pimpinan
dan tenaga kerja. Kompensasi
tersebut meliputi gaji, insentif lembur,
komisi, dan berbagai bentuk
tunjangan lainnya.

Transaksi mempengaruhi berbagai rekening


berikut:
Biaya gaji
Berbagai bentuk tunjangan,
seperti tunjangan hari raya,
tunjangan kesehatan, tunjangan
hari tua
Utang gaji
Pajak penghasilan pegawai
Rekening kasda

Tujuan audit siklus jasa personalia,


yaitu untuk mendapatkan keyakinan
atas :
1. Asersi keberadaan dan keterjadian
2. Asersi kelengkapan
3. Asersi hak dan kewajiban
4. Asersi penilaian dan pengalokasian
5. Asersi pelaporan dan pengungkapan

Asersi keberadaan dan


keterjadian

apakah seluruh saldo biaya gaji, utang


gaji, tunjangan, dan saldo rekening lain
yang terkait benar-benar ada pada
tanggal neraca dan tidak ada transaksi
pembayaran gaji fiktif.

Transaksi biaya gaji tercatat


menggambarkan kompensasi atas
jasa yang dihasilkan pegawai dalam
suatu periode, dan seperti yang
tercantum dalam laporan rugi laba.
Asersi keberadaan dan keterjadian

Asersi keberadaan dan keterjadian

Pajak penghasilan gaji tercatat


menggambarkan pajak penghasilan
yang harus dipotong dan dibayarkan
sesuai jumlah kompensasi yang
diterima pegawai dalam suatu
periode.

Saldo utang gaji dan utang pajak

menggambarkan jumlah yang


harus dibayar entitas pada
tanggal neraca.
Asersi keberadaan dan keterjadian

Asersi kelengkapan
apakah seluruh transaksi dan saldo yang
semestinya tercantum dalam laporan
keuangan, sudah benar-benar dicatat dan
disajikan.
Auditor akan mencoba mendeteksi
apakah ada transaksi pembayaran gaji
yang belum tercatat.

Asersi
kelengkapan

Biaya gaji, dan pajak penghasilan


pegawai, yang tercatat, meliputi
seluruh biaya yang dikeluarkan
sebagai imbalan atas jasa pegawai
selama satu periode

Pajak penghasilan gaji tercatat


meliputi seluruh pajak penghasilan
pegawai yang harus dipotong dan
dibayarkan atas seluruh kompensasi
yang diterima pegawai dalam suatu
periode.
Asersi
kelengkapan

Asersi
kelengkapan

Saldo utang gaji, dan pajak


penghasilan, yang tercatat, meliputi
semua jumlah yang menjadi kewajiban
entitas pada tanggal neraca.

Asersi hak dan kewajiban


o

Memastikan apakah entitas mempunyai


kewajiban legal atas biaya gaji, utang gaji,
dan pajak penghasilan pegawai.

Tujuan asersi hak dan kewajiban adalah


bahwa utang gaji, serta pajak penghasilan
yang dibebankan merupakan kewajiban legal
entitas pada tanggal neraca.

Asersi penilaian dan pengalokasian

Berkaitan dengan asersi penilaian, auditor akan


berusaha memperolen bukti mengenai apakah
saldo biaya gaji, tunjangan, utang gaji, dan
pajak penghasilan pegawai telah disajikan
dalam laporan keuangan pada jumlah yang
tepat. Auditor akan memastikan apakah saldo
tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Berikut rincian tujuan audit asersi penilaian atau


pengalokasian:
Biaya gaji merupakan ringkasan jumlah akurat
dari penerimaan bruto pegawai yang dihitung
secara tepat untuk setiap periode pembayaran.
Biaya pajak penghasilan pegawai telah dihitung
secara tepat dengan menggunakan tarif pajak
penghasilan yang tepat.
Utang biaya gaji, dan biaya pajak penghasilan
pada tanggal neraca telah ditentukan secara
tepat

Asersi pelaporan dan pengungkapan


Selain memperoleh bukti mengenai
keempat asersi tersebut di atas, auditor
periu menghimpun bukti mengenai
apakah transaksi dan saldo yang tercatat
telah tepat diklasifikasikan, dijelaskan,
dan diungkapkan dalam neraca.

Berikut rincian tujuan audit asersi pelaporan dan


pengungkapan:
Biaya gaji, pajak penghasilan pegawai, telah
diidentifikasikan dan dikelompokkan secara tepat
dalam laporan rugi laba
Rekening utang biaya gaji, dan utang pajak
penghasilan pegawai telah diidentifikasikan dan
dikelompokkan secara tepat dalam neraca
sebagai utang lancar.

Tentukan tingkat resiko deteksi yang


diterima untuk masing-masing asersi
terkait signifikan. Tinggi rendahnya
resiko deteksi tergantung pada
besarnya resiko audit yang
ditetapkan, resiko bawaan, dan
resiko pengendalian.

MATERIALITAS, RESIKO DAN STRATEGI AUDIT

Komponen biaya operasi terbesar.

Resiko bawaan asersi penilaian mungkin saja


tinggi karena kompleksitas perhitungan biaya gaji.

Kebanyakan organisasi memperluas struktur


pengendalian intern atas transaksi gaji. Saldo
utang gaji akhir tahun sering tidak material. Oleh
karena itu, auditor menerapkan pendekatan
tingkat resiko kontrol yang ditetapkan lebih rendah
untuk beberapa asersi.

Pemahaman SPI
Siklus
Jasa Personalia

Review pendahuluan

Dokumentasi sistem

Menganalisa alur
transaksi

Identifikasi
pengendalian
untuk memperoleh
keyakinan

PERTIMBANGAN STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN

Pemahaman struktur pengendalian siklus


jasa personalia meliputi pertimbangan
lingkungan pengendalian, sistem
akuntansi, dan prosedur pengendalian.

Lingkungan pengendalian meliputi beberapa


faktor lingkungan pengendalian yaitu:
Pertanggungjawaban urusan pegawai ada pada
kepala bagian personalia
Metode pengendalian manajemen termasuk
penggunaan biaya standard dan anggaran serta
perhitungan varians
Adanya internal auditor
Praktik dan kebijakan ketenagakerjaan

Otorisasi yang sehat


Pemisahan tugas
yang memadai
Penggunaan
dokumen dan catatan
yang memadai
Pengendalian atas
akses
Pelaksanaan
pemeriksaan
independent

Prosedur
pengendalian

PENETAPAN RESIKO PENGENDALIAN

proses pengevaluasian efektivitas


kebijakan dan prosedur struktur
pengendalian intern

mencegah dan mendeteksi salah saji


material dalam laporan keuangan.

Identifikasi salah saji potensial,

pengendalian yang perlu, dan


pengujian pengendalian yang
mungkin dilakukan.

Salah saji dan pengendalian yang perlu


dikembangkan auditor berdasar
pengetahuannya atas pengolahan
transaksi pembelian atau checklist
standar milik kantor akuntan publiknya.
Melalui pemahaman struktur
pengendalian intern klien, auditor dapat
mengetahui apakah pengendalian yang
diperlukan, telah dirancang dan
dijalankan oleh klien.

Pengujian pengendalian yang


dilakukan dapat menghasilkan bukti
mengenai efektivitas rancangan dan
operasi pengendalian dalam transaksi
pembelian. Bukti tersebut kemudian
digunakan untuk menetapkan risiko
pengendalian untuk setiap asersi yang
signifikan yang terkait dengan
transaksi investasi.

Dalam primarily substantive approach,


pemahaman struktur pengendalian intern
dipakai untuk perencanaan audit dan
perancangan pengujian subtantif. Auditor
menggunakan pemahaman yang diperoleh
untuk mengidentifikasi salah saji yang
potensial. Pengidentifikasian salah saji
tersebut digunakan untuk merancang
pengujian subtantif.

Вам также может понравиться