Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
ALICE DOS REIS
070114B002
:Hal-hal
yang
perlu
diketahui
dan
dilakukan
untuk
Waktu
: + 30 menit
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
TIU
TIK
mampu :
1.
2.
3.
4.
kemoterapi
5. Menjelaskan makanan yang baik untuk pasien kemoterapi
6. Menjelaskan makanan yang tidak dianjurkan untuk pasien kemoterapi
B. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
C. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Lembar balik
2. Leaflet
D. WAKTU DAN TEMPAT
Hari/Tanggal
: Kamis, 29 Oktober 2015
Jam
: 10.00 WIB 10.30 WIB
Tempat
E. SETTING TEMPAT
MO
Ob
Keterangan:
Pre : Presentator
Mo : Moderator
Ob
: Observer
: Peserta
M : Media
KEGIATAN PENYULUHAN
N
O
1.
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
5 menit
Pembukaan :
KEGIATAN PESERTA
2.
20 menit
1. Mengucapkan salam
2. Perkenalan Mahasiswa
3. Perkenalan preseptor
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelaskan kontrak waktu
Pelaksanaan materi :
1.Menjawab salam
2.Memperhatikan
3.Memperhatikan
4.Memperhatikan
5.Memperhatikan
makanan
yang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab salam
baik
5 menit
Penutup :
1. Memberi kesempatan untuk bertanya
2. Menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Menanyakan kembali kepada klien
tentang apa yang telah dijelaskan
4. Memberikan reinforcement positif atas
jawaban peserta
5. Menyimpulkan dan menutup diskusi
6. Mengucapkan salam.
F. URAIAN TUGAS
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Presentator
a. Menyampaikan penyuluhan pada peserta
b. Menjawab pertanyaan peserta
c. Menyimpulkan materi penyuluhan
3. Moderator
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok serta preseptor
c. Menyampaikan tujuan
d. Menutup acara
4. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Peserta dan mahasiswa menghadiri penyuluhan.
b. Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia sesuai rencana.
2. Evaluasi proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung .
3. Evaluasi hasil
a. Menjelaskan definisi kemoterapi.
b. Menjelaskan definisi nutrisi.
c. Menyebutkan 5 dari 8 efek samping kemoterapi.
d. Menyebutkan 5 dari 10 manajemen nutrisi pada efek samping akibat
kemoterapi.
e. Menjelaskan makanan yang baik untuk pasien kemoterapi.
f. Menjelaskan makanan yang tidak dianjurkan untuk pasien kemoterapi.
Lampiran materi
NUTRISI PADA PASCA KEMOTERAPI
1. Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi kanker menggunakan obat-obatan dengan tujuan
untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel secara
langsung maupun dengan
menghentikan pembelahan
antibiotik yang hanya membunuh bakteri dan membiarkan sel normal di sekitar
kanker tetap hidup, kemoterapi juga dapat membunuh
sel normal.
Kejadian
inilah yang disebut efek samping, yang dapat mengenai sel darah (leukosit,
eritrosit, trombosit), sel rambut, kulit, organ-organ tubuh lain (jantung, paru, hati)
dan sel di dalam saluran cerna.
2. Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan proses pengambilan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh.
Proses ini mencakup 3 tahap, yaitu tahap memasukkan makanan atau minuman ke
dalam tubuh, tahap pemecahan makanan atau minuman menjadi unsur gizi, dan
tahap pendistribusian
dimana makanan tersebut dijadikan bahan bakar untuk berbagai keperluan tubuh.
Untuk itu, pemenuhan zat gizi menjadi sesuatu yang penting untuk mendukung
keadaan pasien menjadi lebih optimal dan terapi nutrisi sendiri merupakan bagian
dari terapi suportif yang dapat mempengaruhi keberhasilan terapi. Pada pasien
kanker yang mendapat
kemoterapi,
lidah
(glositis),
yang meningkat.
d. Mual dan muntah
Mual dan muntah terjadi
tinggi
terganggu.
g. Anemia
Kemoterapi juga dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan lemah, lesu
dan pusing.
h. Perubahan rasa pada makanan
Pasien yang mengeluh perubahan rasa makanan setelah kemoterapi terutama
rasa
turun dan
semua rasa dapat kembali normal, namun kadang sampai setahun setelah
terapi baru kembali.
4. Manajemen nutrisi pada efek samping akibat kemoterapi
a. Anoreksia
Manajemen anoreksia yaitu:
1) Pasien dibantu untuk mempersiapkan makanan.
2) Porsi kecil makanan kegemaran disiapkan sehingga siap dimakan ketika
lapar.
3) Asupan makanan dalam porsi kecil yang mengandung tinggi protein dan
tinggi kalori setiap 1-2 jam sehari.
4) Pemberian kalori dan protein ekstra dapat ditarnbahkan pada makanan
(seperti mentega, bubuk susu skim, madu atau gula merah). Apabila sulit
makan makanan padat dapat diganti dengan suplemen cair, sup, susu, dan
jus, makan makanan dengan bau yang menyenangkan pasien, makanan
dengan bau menyengat dihindari dengan cara:
a) Memasak makanan di luar ruangan.
b) Makanan yang baru dimasak dan pembungkus makanan disingkirkan
untuk mengeluarkan bau yang masuk ke dalam kamar.
c) Makanan tinggi kalori dan tinggi protein yang direkomendasikan
adalah keju, crackers, pudding, dan muffin. suplemen lain yang cukup
bergizi antara lain milkshake, yoghurt, es krim, susu bubuk yang
ditambahkan ke
dalam
pudding
mengandung susu.
d) Untuk mencegah hilangnya nafsu makan, dapat diusahakan untuk
mendapatkan suasana nyaman saat makan, membatasi minurn saat
sedang makan, dan olahraga secara teratur bila memungkinkan.
b. Mulut kering
Manajemen mulut kering akibat kemoterapi antara lain:
1) Meningkatkan asupan cairan
2) Memilih makanan yang lunak
3) Permen dapat digunakan untuk stimulasi pengeluaran saliva
4) Hindari alkohol dan rokok.
c. Luka pada mulut
Luka yang terinfeksi dan berdarah dapat mengakibatkan kesulitan untuk
makan, adapun antisipasinya antara lain:
1) Makan makanan lunak yang mudah dikunyah dan ditelan seperti buah yang
lunak (pisang, melon), pir, keju yang lembut, kentang yang lunak, sereal,
dan lain-lain.
2) Makan makanan porsi kecil dengan frekuensi yang lebih sering dan
mengandung tinggi kalori protein.
3) Hindari makanan yang asin, asam dan pedas
4) Makan dan minum perlahan-lahan, gunakan sedotan
cairan ditingkatkan
5) Makan makanan dingin atau pada suhu ruangan (makanan
hangat dan
mulut
halus.
2) Setiap habis makan, mulut harus dibersihkan dan bila perlu berkumur
dengan obat antiseptik.
3) Bila telah terjadi infeksi sekunder,
penyebab.
d. Mual dan muntah
Pada kondisi ini lingkungan di sekitar pasien dan asupan makanan harus
diperhatikan. Adapun penanganannya antara lain:
1) Pasien ditempatkan di ruangan yang sejuk.
seperti mernbaca atau tidur. Menjaga kebersihan mulut serta berolah raga.
Pemberian
antiemetik untuk mengurangi gejala-gejala.
e. Diare
Diare yang berkepanjangan dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi dan atau
kadar garam serta potassium yang menurun. Penanganannya adalah:
1) Makan makanan (sup, pisang) dan minuman untuk mengganti cairan serta
elektrolit yang hilang.
2) Hindari makanan berminyak, minuman panas atau dingin dan kafein.
3) Hindari makanan tinggi serat terutama kacang kering dan sayuran
(brokoli, kubis).
4) Makan makanan tinggi protein.
5) Asupan cairan ditingkatkan.
6) Batasi susu sampai 2 gelas per hari atau hindari susu
dan
prosuk
(seperti
laksatif) untuk mengurangi gejala.
i. Kembung
Kondisi ini dapat dilakukan dengan
1) Makan dan minum secara perlahan.
2) Turunkan asupan serat.
3) Makan makanan porsi kecil dengan frekuensi sering.
4) Hindari makanan yang dapat memproduksi gas.
5) Olahraga secara teratur bila memungkinkan.
6) Batasi makanan yang mengandung laktosa bila tidak dapat ditoleransi.
j. Asupan cairan yang kurang
Tubuh memerlukan cairan tambahan untuk mengganti cairan yang hilang
setiap harinya. Diare, mual dan muntah serta nyeri berkepanjangan dapat
menghindarkan pasien untuk mendapatkan asupan cairan yang cukup. Untuk
mencegah dehidrasi dapat dilakukan upaya yaitu:
1) Minum 8-12 gelas air per hari, dapat berupa air putih, jus, susu atau
makanan yang mengandung air yang cukup
seperti
krim.
2) Batasi minuman yang mengandung kafein seperti soda,
pudding, es
kopi dan teh
Namun, jangan berlebihan makan daging karena dapat membuat resiko serangan
jantung bertambah. Konsumsilah daging rendah lemak dengan menu diet yang
seimbang. Batasi porsi daging dengan hanya menyantap 3-5 ons saja setiap kali
makan. Serta hindari makan lebih dari 6 kali porsi daging setiap minggunya
b. Sayuran
Sayuran merupakan salah satu makanan penambah darah. Akan tetapi, tidak
semua sayuran dapat mengurangi anemia. Sayuran penambah darah antara lain
bayam, ubi, kacang polong hijau, kacang merah, kol, lobak, kentang, brokoli dan
sawi. Dari sekian banyak sayuran, ubi adalah obat alami terbaik untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah. Ubi mengandung zat besi, mengaktifkan
sel-sel darah merah dan menambah oksigen ke dalam darah.
c. Buah-buahan
Buah-buahan seperti kismis, plum, apel, anggur dan melon, tidak hanya
memperlancar aliran darah, tapi juga menambah jumlah sel darah merah. Buah
jeruk dan limau juga menambahkan zat besi ke tubuh Anda.
d. Kacang-kacangan
Beberapa jenis kacang dapat mengatasi kekurangan darah, terutama kacang
almond. 1 ons kacang almond setiap hari memberikan 6 persen zat besi ke dalam
tubuh. Di samping itu, harga kacang almond relatif lebih murah daripada kacang
lainnya.
e. Sereal roti
Gandum membuat badan lebih sehat sehingga perlu dimasukan ke dalam daftar
diet Anda. Gandum juga mempunyai banyak kandungan zat besi yang mengurangi
risiko Anda terkena anemia berat.
f. Kuning telur
Cara mengatasi anemia dengan mengonsumsi telur. Anda dapat merebus 1 kuning
telur ayam kampung bersama daun bawang merah dan campurkan air secukupnya
setelah itu, kemudian dimakan atau dikonsumsi secara teratur 2 kali sehari secara
teratur.
6. Makanan/minuman yang tidak dianjurkan untuk orang kemoterapi
Selama menjalani kemoterapi sebaiknya menghindari makanan-makanan yang
terlalu asam, berbumbu tajam, berlemak (santan) atau pedas, karena makanan ini
akan menambah mual dan dapat memperberat luka pada lambung yang terjadi akibat
pemberian kemoterapi. Demikian pula karena alasan yang sama, hindari minuman
yang mengandung soda atau alcohol, kopi, dan rokok.
DAFTAR PUSTAKA
support
Sutandyo, N. (2006). Terapi nutrisi pada pasien kanker, dalam: Sudoyo AW,
Setiyohadi B, Alwi I, dkk, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Hal 846-8.
Sutandyo, N. (2007). Nutrisi pada pasien kanker yang mendapatkan kemoterapi.
Indonesian Journal of Cancer, 4, 144-148.