0 оценок0% нашли этот документ полезным (0 голосов)
58 просмотров3 страницы
Analisis distribusi ukuran dan endap-apung merupakan dua kegiatan penting dalam pencucian batubara untuk memperoleh informasi mengenai komposisi, kualitas, dan karakteristik batubara. Analisis distribusi ukuran digunakan untuk mengetahui jumlah, komposisi berat, dan neraca material berbagai ukuran butiran batubara. Sedangkan analisis endap-apung digunakan untuk memperoleh fraksi batubara berdasarkan densitasnya guna men
Analisis distribusi ukuran dan endap-apung merupakan dua kegiatan penting dalam pencucian batubara untuk memperoleh informasi mengenai komposisi, kualitas, dan karakteristik batubara. Analisis distribusi ukuran digunakan untuk mengetahui jumlah, komposisi berat, dan neraca material berbagai ukuran butiran batubara. Sedangkan analisis endap-apung digunakan untuk memperoleh fraksi batubara berdasarkan densitasnya guna men
Analisis distribusi ukuran dan endap-apung merupakan dua kegiatan penting dalam pencucian batubara untuk memperoleh informasi mengenai komposisi, kualitas, dan karakteristik batubara. Analisis distribusi ukuran digunakan untuk mengetahui jumlah, komposisi berat, dan neraca material berbagai ukuran butiran batubara. Sedangkan analisis endap-apung digunakan untuk memperoleh fraksi batubara berdasarkan densitasnya guna men
Didalam pekerjaan pencucian batubara terdapat 2 kegiatan analisis yang penting
untuk dilakukan yaitu : 1. Analisis distribusi ukuran (size distribution analysis) 2. Analisis endap apung (sink-float analysis) Analisis distribusi ukuran pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk memproleh informasi : 1. Jumlah batubara 2. Komposisi berat pada berbagai ukuran 3. Neraca material bagi setiap alat yang terdapat di dalam pabrik instalasi pencucian Analisis kualitas (analisa proksimat dan ultimat) dapat saja dilakukan terhadap setiap fraksi ukuran, tetapi umumnya yang terpenting untuk dianalisis adalah kadar abu setiap fraksi ukuran. Analisa endap-apung dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh : 1. Perolehan teoritis fraksi terendapkan maupun terapung. 2. Indikasi derajat kesukaran yang mungkin timbul pada saat dilakukan pencucian, misalnya adanya sejumlah material yang densitas relatinya mendekati densitas relative media pencuci (disebut near density material) 3. Indikasi efektifitas pada suatu tahap proses pencucian ataupun efektivitas keseluruhan pabrik (misal adanya pengotor di dalam batubara bersih). 4. Indikasi karakteristik distribusi kualitas batubara dikaitkan dengan berbagai fraksi densitas, misalnya kadar abu, belerang, nilai bahan bakar (kalor). Kedua kegiatan ini selain dapat berguna bagi perencanaan pendirian suatu pabrik pencucian batubara tetapi juga sangat diperlukan dalam mengevaluasi unjuk kerja (performance) suatu pabrik yang telah operasi, selain itu kedua analisis di atas juga dila
A.
ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN
Pengertian sieve umumnya dibedakan dengan pengertian screen yang dimaksud dengan sieve adalah pengayak berukuran kecil yang umumnya dipakai di laboratorium (skala laboratorium). Sedangkan yang dimaksud dengan screen pengayak yang berukuran besar (skala industri). Berbagai macam standar untuk melakukan (metode) dan cara pelaporan hasil analisis ukuran (sieve analisis) telah diterbitkan diantaranya ISO 2591, British standard specification (BSS) 1796, American Society for testing and materials (ASTM) E-11-70. B.
ANALISIS ENDAP-APUNG (SINK-FLOAT ANALISIS)
Didalam uji ini fraksi ukuran tertentu dipisah-pisahkan berdasarkan densitasnya.
Prinsip pemisahaannya adalah batubara berukuran + 0,5 mm (28 mesh, dicelupkan ke dalam larutan organik berat dengan densitas tertentu, fraksi yang tenggelam kemudian dipisahkan untuk selanjutnya dicelupkan kembali ke dalam larutan berat yang densitasnya lebih besar demikian seterusnya mulai dari densitas yang paling rendah sampai yang terbesar. Densitas medium pemisah ditentukan dengan hydrometer. Pada umumnya medium larutan organik yang dipakai pada uji endap-apung adalah perchloroethylene, densitas relatif 1,6 yang dapat diencerkan oleh petroleum spirit (densitas relatif 0,7), white spirit (densitas relatif 0,77), naphta (densitas relatif 0,7) ataupun toluene (densitas relatif 0,86) dan untuk membuatnya lebih berat dapat ditambahkan bromoform (densitas relatif 2,9). Tetrabromoethane (densitas relatif 2,6). Selain liquid tersebut diatas yang sering dipakai adalah Carbon tetracloride, acetylene tetrabromide, pentachloroethane. Pemakaian liquid ini cukup berbahaya, sering diperlukan ventilasi udara yang lebih baik. Untuk keperluan pekerjaan skala besar larutan organik zinc chloride dapat dipakai pada densitas relatif 1,3 sampai 1,75 karena diatas nilai ini viskositas menimbulkan masalah. Untuk pengujian ketercucian atau washabillity, interval densitas relatif (dr) adalah 0,05 untuk selang dari 1,25 sampai 1,7 atau dr lebih besar. Pada umumnya dibuat suatu tabel fraksi individu (dalam persen berat), kemudian dari setiap fraksi dilakukan analisis kadar abu agar kemudian dapat ditentukan kadar abu total.