Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nevus adalah istilah umum yang menggambarkan adanya bercak berpigmen ada
kulit. Nevus terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain yang disebut nevus
melanositik dan giant hairy nevus. Nevus jenis ini merupakan kelainan yang jinak. Nevus
melanositik oleh orang awam dikenal sebagai istilah tahi lalat (nevus pigmentosus).
Giant hairy nevus menjadi penting karena sekitar 10-15% dapat berkembang
menjadi ganas. Insiden keganasan Hairy nevus adalah 1: 100 (Shear, 2006). Pada dasarnya
nevus tidak memberikan gejala apa apa jika memang nevus jinak. Namun tanda tanda
nevus menjadi ganas antara lain Ulserasi (luka) dan perdarahan spontan, Membesar dan
warna lebih gelap, Pigmen menyebar dari ke kulit sekitarnya, Disekitarnya ada lesi-lesi
yang lebih kecil mengelilinginya, Inflamasi tanpa didahului trauma, Nyeri dan gatal.
Nevus yang mengalami perubahan mempunyai risiko 400 kali lebih tinggi untuk menjadi
ganas (putra, 2008).
Sejalan dengan meningkatnya risiko dari hairy nevus maka peran perawat dalam
membantu perawatan menjadi sangat penting. Para perawat ini dituntut untuk berperan
aktif dalam asuhan keperawatan, mulai dari penyebaran informasi, penyuluhan tentang
penyebab, factor resiko dan cara perawatan baik di rumah sakit maupun di rumah. Perawat
merupakan faktor yang berperan sangat penting dalam pengelolaan stress, khususnya
dalam memfasilitasi dan mengarahkan koping pasien yang konstruktif agar pasien dapat
beradaptasi dengan sakitnya. Selain itu perawat juga berperan dalam pemberian dukungan
sosial berupa dukungan emosional, informasi, dan material (Batuman, 1990; Bear, 1996;
Folkman dan Lazarus, 1988).
Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah
hairy nevus pada anak sebagai judul dari makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut pada
bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1) Apa definisi dari Nevus?
2) Bagaimana epidemiologi dari Nevus?
3) Apa etiologi dari Nevus?
4) Apa klasifikasi dar Nevus?
5) Bagaimana patofisiologi dari Nevus?
6) Apa manifestasi klinik dari Nevus?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut kamus Kedokteran Dorland, tahi lalat atau nevus pigmentosus adalah
suatu nevus yang mengandung melanin, sedangkan definisi nevus sendiri adalah setiap
lesi kongenital kulit; tanda lahir, atau suatu bentuk hamartoma (nodul jinak menyerupai
2
tumor yang terdiri dari sel-sel dan jaringan matur yang tumbuh berlebih, normal
terdapat pada bagian yang terkena, tetapi tidak beraturan dan sering didominasi oleh
salah satu elemen) berupa malformasi berbatas tegas yang stabil pada kulit dan kadang
pada selaput lendir mulut, yang bukan disebabkan oleh penyebab eksternal dan
karenanya diduga berasal dari keturunan. Kelebihan (atau kekurangan) jaringan dapat
melibatkan unsur epidermis, jaringan penyambung, adneksa, saraf, atau elemen
vaskular.
B. Epidemiologi
Nevus adalah lesi jinak ketiga terbanyak pada regio periokular setelah papilloma
dan kista inklusi epidermal. Nevus melanositik kongenital dapat terjadi sewaktu baru
lahir atau setelahnya dan nevus melanositik didapat terjadi bukan sewaktu lahir dan
insidennya meningkat pada tiga dekade pertama kehidupan. Insiden puncak nevus
melanositik adalah pada dekade 4 dan dekade 5 kehidupan, dan insidennya berkurang
dengan berkurangnya setiap dekade, dengan insiden terendah pada orang lansia. Insiden
nevus didapat meningkat sewaktu masa anak anak sehingga dewasa muda, dan secara
perlahan mengalami involusi, dan akhirnya menjadi sangat jarang pada usia lanjut.
(http://www.scribd.com/tinjauan_pustaka )
C. Etiologi
Etiologi dari nevus masih belum diketahui. Nevus adalah tumor yang paling
sering dijumpai pada manusia, merupakan tumor yang berasal dari sel-sel melanosit.
Nevus umumnya muncul saat lahir atau segera setelah lahir, terbanyak pada dewasa
muda, dan menurun pada orang tua. (Stegman SJ, Tromovivth TA,1996. 1444-6)
D. Klasifikasi
Varian
Nevus
Gambaran
Arsitektural
Diagnostik
Nevus
Diagnosti/k
Pertumbuhan
Kongenital
di subkutis sekitar
besar
adneksa,berkas
melanoma
sejak
lahir,
mengalami
neurovaskular,
dinding
Nevus
dan
pembuluh
darah
Biru Infiltrasi di dermis Sel
(Blue Nevus)
yang
nevus
disangka melanoma
sarang,sering disertai
Nevus
fibrosis
sel Pertumbuhan
gelondong
Sel
fasikular
besar
dengan
gemuk Sering
pada
anak;
dan
epitelioid
fusiform
(nevus Spitz)
Nevus halo
disangka
hemangioma
klinis
Infiltrasi limfositik di Identik dengan nevus Respons
sekitar sel nevus
didapat biasa
secara
imun
Nevus
Sarang
displastik
intraepidermis
normal di sekitarnya
Berpotensi menjadi
prekursor melanoma
maligna
E. Phatofisiologi
Melanosit terdapat di lapisan basal epidermis dan menunjukkan area perbatasan
tertentu. Melanosit non neoplastik secara tipikal menunjukkan inhibisi kontak antara
satu sama lain dan sel pigmen biasanya tidak ditemukan sebagai sel penyambung.
Namun dengan suatu bentuk stimulasi tertentu, seperti radiasi sinar UV, densitas
melanosit di dalam epithelium normal dapat meningkat. Melanosit normal juga dapat
melibatkan epithelium adneksal, yang paling mudah terlihat adalah papilla folikular.
Nevus bisa menyebabkan gejala sekiranya nevus mengenai permukaan okular atau
mengalami pembesaran serta mengganggu penglihatan. Terapinya berupa eksisi atau
reseksi pada margin palpebrae.Nevus cenderung untuk berubah dalam 3 tahap :
junctional yaitu terletak di lapisan basal epidermis dermal, compound yaitu perluasan
dari zona transisi ke epidermis sampai ke dermis dan dermal yaitu disebabkan oleh
involusi komponen epidermis dan dermis.
Pada anak anak, nevus diawali oleh junctional nevi, yang berbentuk datar
dengan makula berpigmen. Menjelang dekade kedua, kebanyakan nevus menjadi nevi
compound yang mana nevus tadi mengalami elevasi dengan papul berpigmen.
Kemudian, pigmentasi epidermis ini menghilang dan nevi compound tadi menetap tetapi
dengan pigmentasi yang minimal atau lesi amelanotik. Pada usia 70 tahun, semua nevi
menjadi dermal nevi dan pigmen menghilang. (Rata IGA.K; Vol 26.No.2 .1999)
Melanosit
Diverensiasi inkomplit
Sel Nevus
Terbentuknya makula/papula/nodul
Melanosit memberi warna pada lesi
Kerusakan
integritas
Gen CDKN2A(p16),
Radiasi sinar
jaringan
UV
Lesi membesar
Respons
Psikologis
Melanoma Maligna
Ansieta
s
Gangguan
Gambaran
diri
Kurangnya
Mekanisme
pengetahuan
koping
salah
eksisi
Kerusakan
integritas kulit
Kerusakan
saraf
perifer
F. Manifestasi Klinis
Gangguan
Gangguan
Nyaman
Istirahat
Nyeri
tidur
dan
Nevus dapat terjadi di semua bagian kulit tubuh, termasuk membrana mukosa
dekat permukaan tubuh. Lesi dapat datar, papuler, atau papilomatosa, biasanya
berukuran 24 mm, namun dapat bervariasi dari sebesar peniti sampai sebesar telapak
tangan. Pigmentasinya juga bervariasi dari warna kulit sampai coklat kehitaman. Nevus
kongenital merupakan nevus yang terdapat sejak lahir atau timbul beberapa bulan
setelah kelahiran.
Menurut jenisnya :
Junction nevi. Secara umum tidak berambut, makulanya terang, sampai coklat
kehitaman, ukurannya bervariasi dari 1 mm sampai 1 cm (diameter), permukaan halus
dan rata. Lesi bisa berbentuk bulat, elips, ada yang berbentuk kecil, irregular. Lokasi
sering di telapak tangan, telapak kaki dan genitalia. Jarang setelah lahir, biasanya
berkembang setelah usia 2 tahun. Pembentukan aktif sel nevusnya hanya pada
pertemuan epidermis dan dermis.
Compound nevi. Hampir sama dengan junctional nevi, tetapi sedikit menonjol dan ada
yang berbentuk papillomatous. Warnanya seperti warna kulit sampai warna coklat.
Permukaannya halus, lokasi banyak di wajah dan biasanya ditumbuhi rambut. Sel
nevusnya berada pada epidermis dan dermis.
Intradermal nevi. Bentuk papel (kubah), ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai
1 cm atau lebih (diameter). Lokasinya di mana mana tapi paling banyak di kepala,
leher, dan biasanya ditumbuhi rambut kasar, berwarna coklat kehitaman. Sel nevusnya
berada pada dermis. (Imam Budi Putra : Tumor-Tumor Jinak Kulit, 2008)
G. Prognosis
Nevus yang didapat bersifat jinak, tetapi dalam presentase yang sangat kecil
mengalami transformasi menjadi ganas. Perubahan yang perlu dicurigai berupa
peningkatan ukuran secara cepat; perkembangan lesi satelit; warna yang bermacam
macam, terutama dengan bayangan merah, coklat, abu abu, hitam dan biru;
inkontinensia pigmen; tepi berlekuk atau tidak teratur dan perubahan tekstur, seperti
bersisik,erosi, ulserasi, indurasi, atau limfadenopati regional merupakan indikasi eksisi
dan evaluasi histopatologi. Kebanyakan perubahan ini disebabkan oleh iritasi, infeksi
atau pematangan; perubahan warna menjadi lebih gelap dan peningkatan ukuran
bertahap dan penonjolan merupakan perubahan normal selama masa remaja dan tidak
perlu dikhawatirkan. Perhatian harus diberikan jika terdapat faktor risiko perkembangan
menjadi melanoma dan keinginan untuk mengangkat nevus tersebut. Jika masih terdapat
keraguan tentang sifat jinak nevus, eksisi merupakan tindakan yang aman dan sederhana
untuk mengurangi kecemasan. (Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Ed. 15,Vol. 3,1996)
H. Pemeriksaan Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Biopsi atau analisa terhadap
tahi lalat yang sudah diangkat bisa membantu menentukan adanya keganasan atau tidak.
(http://www.spesialis.info/?hasil-diagnosa-tahi-lalat-(nevi),871)
I. Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa tidak efektif dan tidak berperan dalam diagnosis atau
tatalaksana neoplasma jinak seperti nevus melanositik.
Nevus dapat diangkat dan dieksisi dengan operasi dengan teknik biopsi eksisi,
shave excision, electrodesiccation dan ektirpasi komplit, dengan alasan kosmetik atau
karena atas indikasi berdasarkan potensial biologik lesi untuk menjadi maligna. Nevus
yang diangkat karena alasan kosmetik biasanya dilakukan eksisi shave atau tangensial,
punch excision dilakukan untuk lesi yang kecil, dan lesi yang besar mungkin
memerlukan eksisi komplit dengan penutupan sutura walaupun bersifat jinak karena lesi
yang melebihi diameter 1 cm sukar dilakukan dengan teknik shave excision. (putra,
imam budi. 2008)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1) Biodata Pasien
9
a.
Data Demografi
Faktor Lingkungan
dengan
sehat,
Pengetahuan
tentang
praktik
kesehatan
d.
g.
3) Pemeriksaan Fisik
-
Pada pemeriksaan fisik, inspeksi yang teliti terhadap lesi harus dilakukan dengan
baik. Dokumentasikan dimensi dan warna dari semua lesi dan lokasinya. Ukuran
nevus melanositik kongenital bervariasi dan biasanya diklasifikasikan sebagai kecil
(< 1 cm), intermediat (1-3 cm), atau besar/giant (>3 cm).
Nevus melanositik kongenital biasanya berpigmen, gelap dan coklat, terutama pada
lesi yang tipis. Sel dapat meluas dari tingkat epidermis ke lemak subkutan. Lesi ini
dapat memiliki banyak warna, dan kadang kadang sukar dibedakan dengan
melanoma berdasarkan pemeriksaan fisik sahaja
10
Junctional nevi berbentuk makula atau papular tipis, warnanya coklat sampai
dengan coklat kehitaman.
Compound nevi dan intradermal nevi mempunyai tampilan dengan lesi sedikit
elevasi. Compound nevi biasanya lebih terang dari junctional nevi dan bervariasi
dari gelap sampai coklat terang. Beberapa compound nevi mempunyai area
pigmentasi gelap, lebih sering pada lesi bekas.
4) Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada pemeriksaan laboratorium diindikasikan untuk evaluasi nevus
melanositik kongenital ataupun yang didapat. Teknik pencitraan juga tidak
dilakukan untuk evaluasi kebanyakan pasien dengan nevus, namun dapat
dipertimbangkan pada pasien nevus kongenital multipel dengan kemungkinan
melanosis neurokutaneus yang melibatkan kulit di atas tulang belaang atau
posterior
dari
kulit
kepala
karena
dapat
dicurigakan
risiko
melanosis
leptomeningeal.
.
B. Analisa Data
NO
DATA FOKUS
ETIOLOGI
MASALAH
1 DS : klien mengatakan tidak nyaman Perubahan
fungsiRisiko
kerusakan
dengan lesi yang ada pada tubuhnya. barier kulit.
Klien
juga
mengatakan
takut
integritas kulit
jika
Ansietas
3
C. Diagnosa
a. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit.
b. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
c. Kurang pengetahuan tentang program terapi berhubungan dengan inadekuat informasi.
d. Nyeri akut berhubungan dengan tindakan eksisi kulit
e. Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit
D. Implementasi
NO
DX
1 Risiko
kerusakan
Tujuan &KH
Setelah di lakukan
dari sinar UV
Untuk menghindari
berhubungan
KH :
Lindungi
dengan
perubahan
fungsi
membesar.
barier kulit
DO:
Lesi
Gangguan citra
tubuh
berhubungan
dengan
penampakan
kulit yang tidak
bagus
menghindari
terjadinya luka dan
berhenti
membesar.
INTERVENSI
RASIONAL
Jangan gosok lesi untuk menghindari
penyebaran infeksi.
kaji pengetahuan ketidakmampuan
Setelah di lakukan
pasien
tindakan 1 x 24 klien
mendapatkan motivasi
kulit
menjalani hidup
bagus
tidakmungkin
mengindikasikan
KH :
DS: Klien mengatakan pantau
lebih percaya diri
DO:Klien tampak
untuk
melihatinformasi untuk
12
beraktifitas normal
perubahan
bentukmemformulasikan
perencanaan
dimiliki.
Berikan
penjelasan
Setelah di lakukan
lengkap tentang
tindakan 1 x 24 klien
nevus.
Pengetahuan
apa yang
Ansietas
Berikan
berhubungan
KH :
orientasi konstan
menurunkan
dengan
dan konsisten
ketakutan dan
diharapkan
prognosis
lebih tenang
ansietas, serta
penyakit
DO:TD:120/90
memperjelas
kesalahan konsep.
N:60-100x/menit
Membantu
RR:16-20
pasien tetap
Ketakutan (-)
berhubungan
dengan lingkungan
dan realitas
E. Evaluasi
NO
DX
1 DX 1
IMPLEMENTASI
Jangan gosok lesi
EVALUASI
S: Klien mengatakan tahi lalat
tidak membesar.
sehat.
DX 2
kaji pengetahuan
pasien terhadap
diri
O:
Klien
tampak
beraktifitas
bagus
dimiliki
A: Masalah teratasi
pantau
kemampuan
pasien
DX 3
O: Gelisah (-)
-
Ketakutan (-)
tentang nevus.
-
A: Masalah teratasi
P: klien bsa pulang
konsisten
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nevus adalah istilah umum yang menggambarkan adanya bercak berpigmen ada
kulit. Nevus terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain yang disebut nevus
melanositik dan giant hairy nevus. Nevus jenis ini merupakan kelainan yang jinak. Giant
hairy nevus menjadi penting karena sekitar 10-15% dapat berkembang menjadi ganas.
Insiden keganasan Hairy nevus adalah 1: 100. Pada dasarnya nevus tidak memberikan
gejala apa apa jika memang nevus jinak. Namun tanda tanda nevus menjadi ganas
antara lain Ulserasi (luka) dan perdarahan spontan, Membesar dan warna lebih gelap,
Pigmen menyebar dari ke kulit sekitarnya, Disekitarnya ada lesi-lesi yang lebih kecil
mengelilinginya, Inflamasi tanpa didahului trauma, Nyeri dan gatal.
Nevus umumnya tidak memerlukan terapi kecuali bila pasien menginginkan
nevus diangkat atau dokter mencurigai perubahan kearah keganasan. Terapi yang dipilih
adalah eksisi sederhana Nevus yang dicurigai ganas harus dibiopsi dan sekalian diangkat/
dioperasi.
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
putra, imam budi. 2008. Tumor - tumor jinak kulit. Departemen ilmu kesehatan kulit
dan kelamin. Fakultas kedokteran universitas sumatera utara.
15