Bagaimana peran hormon dan kalsium terhadap struktur tulang?
Hormon dan kalsium saling berkaitan dalam memperngaruhi struktur tulang ; kepadatan tulang, remodeling tulang. Pada saat tulang mengalami pertumbuhan, hormon pertumbuhan (Growth Hormon) atau somatotropin disekresikan oleh lobus anterior hipofisis. Kemudian hormon tersebut merangsang hati untuk menghasilakan hormon pertumbuhan mirip insulin (Insulin-like Growth Hormon) atau somatomedin. Somatomedin memiliki efek pertumbuhan umum. Hormon lain yang juga berperan dalam mempengaruhi struktur tulang yaitu Paratiroid Hormon (PTh) dan Kalsitonin. Kedua hormon ini bekerja secara antagonis. Ketika kadar kalsium di darah kurang, maka PTh akan memicu osteoklas (sel penghancur tulang) yang berada di dalam tulang untuk bekerja. Sel tersebut mengeluarkan zat yang bersifat asam yang kemudian akan mengubah Kalsium yang disimpan dalam tulang menjadi bentuk ion yang kemudian akan mengalir ke peredaran darah. Keadaan yang sebaliknya ketika kadar kalsium berlebih di dalam darah, maka sel parafolikuler di dalam tiroid akan menyekresikan hormon kalsitonin. Hormon ini akan menghambar kerja osteoklas dan memicu osteoblas untuk memasukkan kembali ion Ca ke dalam kolam kalsium di tulang. Kerja kedua hormon inilah yang mempengaruhi struktur kepadatan tulang. Tambahan : Estrogen mampu memperbaiki absorpsi kalsium, mengatur produksi interleukin 1 dan 6 yang merupakan faktor dalam resorpsi tulang, mengatur bahan-bahan yang merangsang pembentukan tulang seperti IGF (Insulin Growth Factor) I dan II, serta Growth factor beta. Estrogen juga merangsang sintesis kalsitonin yang dapat menghambat resorpsi tulang dan meningkatkan reseptor vitamin D di osteoblas. Penambahan progesteron pada terapi kombinasi memperlihatkan hasil yang lebih baik, namun memiliki kemungkinan untuk menghasilkan efek samping tromboemboli. Pemberian kombinasi estrogen dan progesteron mampu menurunkan risiko terjadinya osteoporosis dan efek samping terapi.