Вы находитесь на странице: 1из 25

TITIK TETAP DI RUANG METRIK PADA

PEMETAAN KANNAN

OLEH :
NAHRUL HAYATI

H11112007

LUSIANA

H11112029

SYARIFAH FITRIA

H11112032

SURATI

H11112047

JESSICA ARISTA

H11112054

SYAMSUL AKBAR

H11112059

YUNITA MUSTIKA

H21112002

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPUIRA
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
memberikan

berkah, rahmat,

dan hidayah-Nya

telah

sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan judul Titik Tetap di Ruang Metrik pada


Pemetaan Kannan. Pada makalah ini akan dibuktikan bahwa pemetaan Kannan
mempunyai titik tetap yang tunggal ()= dan pemetaan tersebut merupakan
pemetaan titik tetap terhadap dirinya sendiri di ruang metrik lengkap. Oleh karena
itu kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat diharapkan untuk

kesempurnaan makalah ini.


Pontianak, Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
INTISARI...............................................................................................................iv
ABSTRACT.............................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3

Tujuan Penelitian.......................................................................................2

1.4

Batasan Masalah........................................................................................2

1.5

Tinjauan Pustaka.......................................................................................2

1.6

Metodologi Penelitian...............................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4


2.1

Ruang Metrik.............................................................................................4

2.2

Himpunan Terbuka dan Himpunan Tertutup.............................................5

2.3

Kekonvergenan dan kelengkapan..............................................................6

2.5

Kekonvergenan dalam Ruang Bernorma...................................................8

2.6

Teorema Titik Tetap...................................................................................8

2.7

Pemetaan...................................................................................................9

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................10


BAB IV PENUTUP...............................................................................................15
4.1

Kesimpulan..............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................vi

TITIK TETAP DI RUANG METRIK PADA PEMETAAN KANNAN


INTISARI
Ruang Banach merupakan suatu konsep penting dalam analisis fungsional.
Pada tahun 1992, seorang ahli matematika berasal dari Polandia membuktikan
teorema yang menyatakan ketunggalan titik tetap. Teorema tersebut disebut juga
dengan teorema titik tetap Banach. Teorema titik tetap Banach (teorema
kontraksi) merupakan teorema ketunggalan dari suatu titik tetap pada suatu
pemetaan yang disebut kontraksi dari ruang metrik lengkap ke dalam dirinya
sendiri. Pengertian ruang Banach sendiri adalah ruang norm yang lengkap,
dikatakan lengkap jika barisan Cauchy tersebut konvergen. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pembuktian titik tetap di ruang Banach dengan
kondisi yang diberikan yaitu pada pemetaan Kannan. Berdasarkan hasil
pembahasan, diperoleh bahwa pemetaan Kannan mempunyai titik tetap yang
T ( x) x
tunggal
dan pemetaan tersebut merupakan pemetaan titik tetap terhadap
dirinya sendiri di ruang metrik lengkap.
Kata Kunci: Titik Tetap, Pemetaan Kontraksi, Ruang Metrik Lengkap, Ruang
Banach

TITIK TETAP DI RUANG METRIK PADA PEMETAAN KANNAN

ABSTRACT
Banach space is an important concept in functional analysis. In 1992, a
mathematician from Poland proved the uniqueness of fixed point. The theorem is
also called Banach fixed point theorem. Banach fixed point theorem (contraction
theorem) is a unique fixed point theorem on a mapping called the contraction
of a complete metrik space into itself. The definition of Banach space itself is a
complete norm space, to be said complete if the Cauchy sequence is
convergent. This study aims to determine the evidence of fixed point in Banach
space with the given conditions, namely Kannan mapping. Based on the results of
the discussion, it is obtained that Kannan mapping has a single fixed point
T ( x) x
and the mapping is a fixed point mapping to itself in a complete metrik
space.
Keywords: Fixed Point, Contraction Mapping, Complete Metrik Space, Banach
Space

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Matematika merupakan abstraksi dari dunia nyata. Abstraksi secara

bahasa berarti proses pengabstrakan. Abstraksi sendiri dapat diartikan sebagai


upaya untuk menciptakan definisi dengan jalan memusatkan perhatian pada sifat
yang umum dari berbagai objek dan mengabaikan sifat-sifat yang berlainan.
Untuk menyatakan hasil abstraksi, diperlukan suatu media komunikasi atau
bahasa. Bahasa yang digunakan dalam matematika adalah bahasa simbol.
Penggunaan bahasa simbol mempunyai dua keuntungan yaitu sederhana dan
universal. Sederhana di sini berarti sangat singkat dan universal berarti bahwa
ahli matematika di belahan bumi manapun akan dapat memahaminya
(Abdussakir, 2009).
Menurut

Kreyzig

(1978:1-2)

misalnya

dalam analisis fungsional

memusatkan perhatian pada ruang. Hal ini merupakan dasar penting untuk
mengkaji

ruang

Banach,

ruang

norma, ruang metrik, dan ruang Hilbert

dengan sangat rinci. Dalam hubungan ini ruang yang digunakan dalam ruang
Banach mempunyai arti yang sangat luas. Ruang Banach adalah ruang norma
yang lengkap, artinya bahwa ruang Banach adalah ruang norma, ruang yang
memenuhi sifat-sifat ruang norma, dikatakan lengkap bahwa barisan Cauchy
tersebut konvergen (Wilde, 2003:84).
Ruang Banach merupakan suatu konsep penting dalam analisis fungsional.
Pada tahun 1992, seorang ahli matematika berasal dari Polandia membuktikan
teorema yang menyatakan keberadaan dan ketunggalan suatu titik tetap. Teorema
tersebut disebut juga dengan teorema titik tetap Banach atau prinsip kontraksi
Banach.
Pada perkembangannya, pemetaan kontraktif mengalami perluasan.
Banyak ahli yang membahas titik tetap untuk suatu fungsi berdasarkan prinsip

kontraktif salah satunya adalah Kannan (1969). Pemetaan yang diperkenalkan


oleh Kannan disebut dengan pemetaan Kannan.
1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ruang Metrik

memiliki titik tetap dan titik tetap tersebut merupakan titik tetap yang tunggal,
dengan kondisi yang diberikan yaitu pada pemetaan Kannan.
1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya titik

tetap di ruang Metrik dan ketunggalan titik tetap tersebut, dengan kondisi yang
diberikan yaitu pada pemetaan Kannan.
1.4

Tinjauan Pustaka
Amanatul Husnia dan Hairur Rahman melakukan penelitian mengenai

Teorema Titik Tetap Di Ruang Banach. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa
pemetaan Kannan dan pemetaan Fisher mempunyai titik tetap yang tunggal
()= dan pemetaan tersebut merupakan pemetaan titik tetap terhadap dirinya
sendiri di ruang metrik lengkap.
1.6

Metodologi Penelitian
Metodologi dalam penelitian ini adalah studi literatur berupa mencari

materi-materi yang berkaitan dengan Pemetaan Kannan. Selain itu, pada


penelitian ini juga digunakan metodologi berupa pembuktian teorema dan studi
kasus. Secara sederhana metodologi penelitian ini termuat dalam flowchart
berikut ini:

Mulai

(T X : X

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Ruang Metrik
Ruang metrik memperjelas konsep jarak. Definisi dari metrik bermanfaat

untuk mengetahui aplikasi yang lebih umum dari konsep jarak. Di dalam kalkulus
di pelajari tentang fungsi-fungsi yang terdefenisi dalam garis bilangan real
Di dalam bilangan real

terdefinisi dalam fungsi jarak, yaitu memasangkan

d x, y x y

dengan setiap pasangan titik

fungsi jarak atau disebut dengan


pasangan titik

R .

, y R

, jadi

mempunyai

d x, y x y

, dimana jarak

x , y R (Kreyszig, 1978:2-3)

dengan setiap

X,d

Definisi 2.1.1 Ruang metrik


merupakan metrik di
XX

1.

2.

3.

4.

, dimana

, fungsi jarak

merupakan himpunan dan

yaitu fungsi yang didefinisikan pada

x, y , z X
untuk setiap

, sehingga diperoleh ;

d x, y 0
d x, y 0 x y
d x , y d x, y

(simetri)

d x , y d x, z d z , y

(ketaksamaan segitiga) (Kreyszig, 1978:3)

Contoh
Di

dapat didefinisikan suatu ruang Metrik d dengan

sedangkan pada ruang Real berdimensi dua


2

d ( x , y )= { ( x 1 y 1 ) + ( x 2 y 2 )
Untuk setiap

x=( x 1 , x 2 ) ,

d ( x , y )=|x y|

R2 dapat didefinisikan Metrik

2 2

dan

b=( y 1 , y 2 )

R2 . Selain itu di

di

dapat didefinisikan Metrik lain, yakni


d ( x , y )=|x 1 y 1|+|x 2 y 2|
Metrik lain yang juga mungkin didefinisikan di

adalah Metrik

d ( x , y )=maks {| x1 y 1|,|x 2 y 2|}

R2

juga

Definisi 2.1.3 (Himpunan Terbuka dan Himpunan Tertutup) Misalkan


adalah ruang metrik, untuk sebarang

x X

dan setiap

r0

X,d

, himpunan-

himpunan
B x ( r ) y X d x, y r

1.

disebut bola terbuka.


B x r y X d x, y r

2.

disebut bola tertutup (Rynne dan Youngson,


2008:13)

Contoh
a. Diketahui ruang metrik

X,d

d x, y x y

dengan metrik

B 0,1 y X 1 y 1

b.

disebut bola terbuka berpusatdi 0 dengan jari-jari 1

pada ruang metrk

X,d

B 0,1 y X 1 y 1

c.

disebut bola tertutup berpusatdi 0 dengan jari-jari

1 pada ruang metrk

X,d

Definisi 2.1.5 (Himpunan Terbuka) Himpunan

disebut himpunan terbuka jika

setiap anggotanya merupakan titik interior himpunan


Contoh
C=( , a) himpunan terbuka.

(Soemantri, 1988).

p X

Menurut Soemantri (1988) titik

disebut titik limit himpunan


q X

, bila setiap sekitar titik

subset

memuat paling sedikit satu titik

dan

q p

.
E

Definisi 2.1.7 (Himpunan Tertutup) Himpunan

disebut tertutup jika semua titik

limitnya termuat didalam

(Soemantri, 1988)

Contoh
C=[ a , himpunan tertutup.

xn
Definisi 2.1.10 (Barisan Konvergen) Barisan

dikatakan konvergen jika ada

xn dapat juga ditulis dengan

x X

di ruang metrik

lim d ( xn , x ) 0

, maka

lim xn x

disebut limit dari

xn x

atau

X X ,d

. Barisan

xn yang tidak

konvergen disebut divergen (Kreyszig, 1978:25)


Contoh
d ( x , y )=|x y|
Penyelesian :
Misalkan

Diambil

Terlihat

memiliki limit yaitu


0

x y 0

lim x y 0

d (x , y )

d x, y x y

berarti

x y , 0

maka

adalah limit dari

. Jadi, terbukti

d x, y

lim x y
n

, dengan

konvergen.

x
Teorema 2.1.11 Jika barisan n konvergen di dalam ruang metriks
maka barisan

xn

tersebut terbatas dan limit barisan

xn

(X ,d)

tunggal.

Bukti
d ( x, y ) 0

( Xn)

Anggap

konvergen di X dan memiliki dua limit x dan y. Maka


N1
N2
dan mengakibatkan ada bilangan-bilangan bulat
dan
sehingga
1
1
d ( x, x n ) d ( x, y )
d ( y , x n ) d ( x, y )
n

N
2
2
1
untuk semua
dan
untuk semua
n N2
N max N 1 , N 2
. Andaikan
, maka
d ( x, y ) d ( x, x N ) d ( x N , y )
d ( x, x N ) d ( y , x N )
1
1
d ( x, y ) d ( x, y )
2
2
d ( x, y )

Yang mana ini kontradiksi jika x dan y adalah dua titik yang berbeda.
Definisi 2.1.12 (Barisan Cauchy) Barisan
dikatakan barisan Cauchy jika untuk setiap

xn di dalam ruang metrik ( X , d )


0

m, n N

sehingga untuk semua

berlaku

d xm , xn
(Ghozali, 2010:12)
Contoh
Andaikan X subruang (0,1) dari

R . maka

d ( s, t ) s t

, terdapat sedemikian

10

1n

s, t X

Untuk semua

. Akan ditunjukan barisan

adalah sebuah barisan


0
Cauchy di X tidak konvergen di X. pertama andaikan
dan andaikan N
1
m
,
n

bilangan bulat paling kecil


. Jika
maka
d 1 , 1 1 , 1 max 1 , 1 1
m n
m n
m n
N
.
1
n
Ini menunjukan bahwa
adalah sebuah barisan Cauchy.

(X ,d)

Teorema 2.1.13 Setiap barisan yang konvergen dalam suatu metrik


merupakan barisan Cauchy
Bukti
xn x

Jika

maka untuk setiap

untuk setiap

nN

terdapat

d xn , x

N N

sehingga

. Berdasarkan pertidaksamaan segitiga untuk

n, m N d x n , x m d x n , x d x n , x m



2 2

xn
Hal ini menunjukkan bahwa

merupakan barisan Cauchy.

Definisi 2.1.15 (Ruang Vektor Bernorma) Ruang vektor bernorma adalah ruang

vektor

: X R
dengan pemetaan

x 0
1.
2.

, dengan sifat-sifat
x 0 x X

jika dan hanya jika


ax a x
a
x X
untuk setiap
dan skala

x,
Ruang vektor bernorma ini dinotasikan dengan
disebut norma pada ruang (Cohen, 2003:174).

dan pemetaan ini

11

Contoh
Misalkan

merupakan ruang vektor berdimensi hingga di dengan basis


n

e1 , e2 , e3 , , en
yang mana

x X

x je j
j 1

dapat juga ditulis dengan

1 , 2 , 3 , , n

dengan

x :X
.

Maka

fungsi

didefinisikan

dengan

didefinisikan dengan

Merupakan norma di
2.2

j 1

1
2

2
j

Kekonvergenan dalam Ruang Bernorma


Menurut Cohen (2003:178) dalam mempertimbangkan ruang bernorma

menjadi ruang metrik dapat diketahui dengan satu cara. Kemudian gagasan yang
terkait pada kekonvergenan barisan di ruang metrik dapat dipindahkan ke ruang

xn
bernorma. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan dengan barisan
konvergen jika terdapat bilangan

dan terdapat elemen

xn x
bilangan bulat positif seperti

xn x

dimana

nN

di ruang norma
x X

serta terdapat

dapat ditulis dengan

lim x n x
atau

dan disebut limit pada barisan.

Definisi 2.2.1 (Ruang Banach) Setiap ruang vektor bernorma yang lengkap
disebut ruang Banach (Cohen, 2003:178).

12

Contoh
Ruang banach serta normnya

R = f =a 1 , a2 , , anai R denganf = ai2


n

i=1

Definisi 2.2.2 (Titik Tetap) Misalkan merupakan pemetaan dari ruang metrik
(X ,d)

ke dalam dirinya sendiri


a. Sebuah titik

x X

sedemikian sehingga

tetap pada pemetaan

T x x

maka disebut titik

T
0 1

b. Jika ada , dengan

, maka untuk setiap pasangan dari titik

d Tx , Ty d x, y

x, y X

diperoleh
Kemudian

disebut pemetaan kontraksi atau kontraksi sederhana, sedangkan

disebut kontraksi konstan di

Teorema 2.2.3 Jika


kontinu di

(Cohen, 2003:116).

adalah pemetaan kontraksi di ruang metrik

maka

Bukti
Misalkan

adalah pemetaan kontraksi maka terdapat

x, y X
setiap

berlaku
d (Tx , T y ) d ( x, y )

sehingga untuk

13

Syarat pemetaan

kontinu pada

x X

bila untuk setiap

terdapat

sehingga
d (Tx , Ty )

d ( x, y )
maka

pilih

maka untuk setiap

d (Tx , Ty )

x, y X
untuk

terdapat

d ( x, y )
sehingga

x, y X
untuk setiap

. Sehingga terbukti bahwa

maka

kontinu di

Teorema 2.2.4 (Teorema Titik Tetap/ Titik Tetap Banach) Setiap pemetaan
kontraksi di ruang metrik lengkap hanya mempunyai titik tetap tunggal.
2.3

Pemetaan

Definisi 2.3.1 (Pemetaan) Misalkan


dari himpunan

ke himpunan

pengawanan setiap

x X

dan

adalah ruang metrik. Pemetaan

dinotasikan dengan

T : X Y

adalah suatu

y X

dikawankan secara tunggal dengan

dan ditulis

y T x

(X ,d)
Definisi 2.3.2 (Pemetaan Kontraksi) Misalkan
Pemetaan
0 c 1

T:X X

berlaku

merupakan ruang metrik.

dikatakan pemetaan kontraksi, jika ada konstanta c dengan

d T ( x)T ( y ) cd ( x, y )

x, y X
untuk setiap

11

BAB III
PEMBAHASAN

(X ,d)
Definisi (Pemetaan Kannan). Misalkan

T : X X T

ruang metrik dan pemetaan

disebut suatu pemetaan Kannan jika terdapat

x, y X
sehingga untuk setiap

berlaku

1
k 0,
2

sedemikian

d T ( x), T ( y ) k d ( x, T ( x)) d ( y, T ( y ))

(Kannan, 1969).
Dalam matematika teorema titik tetap Banach juga dikenal sebagai
teorema pemetaan kontraksi yang merupakan alat penting dalam teoriruang
metrik, untuk menjamin keberadaan dan ketunggalan titik tetap pemetaan diri
pada ruang metrik, dan menyediakan metode kontraksi untuk menemukan titik
tetap (Banach, 1992:133)

(X ,d)
Teorema 3.1.1 Misalkan T adalah pemetaan kontraksi pada ruang metrik
ke dalam dirinya sendiri. Maka

Tn

adalah pemetaan Kannan, untuk setiap n

adalah bilangan bulat positif (Kannan, 1969:71-78).


Bukti

(X ,d)
Menurut definisi pemetaan kontraksi (Definisi 2.3.2) bahwa misalkan
merupakan ruang metrik. Pemetaan
jika ada konstanta c dengan

0 c 1

T:X X

dikatakan pemetaan kontraksi,

sehingga

d T ( x)T ( y ) cd ( x, y )

x, y X
, untuk setiap

12

Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa


konstanta k dengan

0 k 1

Tn

adalah pemetaan Kannan, jika ada

sehingga

d T n ( x ), T n ( y ) k d T ( x), x d T ( y ), y

x, y X
, untuk setiap

d T n ( x), T n ( y ) d TT n 1 ( x), TT n 1 ( y )
cd T n 1 ( x), T n 1 ( y )
cd TT n 2 ( x ), TT n 2 ( y )
c 2 d T n 2 ( x), T n 2 ( y )

Sehingga diperoleh
d T n ( x), T n ( y ) c n d ( x, y )

Karena

x, y X
, untuk setiap

(3.1)

d ( x, y ) d T n ( x), x d T n ( x), T n ( y ) d T n ( y ), y

Dengan menggunakan ketaksamaan (3.1) maka diperoleh:

d T n ( x), T n ( y ) c n d ( x, y )

c n d T n ( x), x d T n ( x), T n ( y ) d T n ( y ), y

c n d T n ( x ), x c n d T n ( x), T n ( y ) c n d T n ( y ), y

Sehingga mengakibatkan:
(1 c n )d T n ( x), T n ( y ) c n [d T n ( x ), x d T n ( y ), y ]

d T n ( x), T n ( y )

cn
[d T n ( x), x d T n ( y ), y ]
n
(1 c )
(3.2)

x, y X
Untuk setiap

13

Karena

c 1

cn
, maka dapat diambil n sebarang dengan
(1 c n ) 1

(1 c n )

1
3

, sehingga:

1
3

1
3

n
(1 c ) 2

2
3

atau

Oleh karena itu:

cn
1

n
(1 c ) 2
cn
k
(1 c n )
Dimana

, dengan menggunakan ketaksamaan (3.2) diperoleh


d T n ( x), T n ( y ) [d T n ( x), x d T n ( y ), y ]

0k

x, y X
Untuk setiap

, dimana

Sehingga terbukti bahwa

Tn

1
2

adalah pemetaan Kannan.

Contoh
Misalkan X adalah himpunan bilangan real dengan

2 x2

dan didefinisikan

metrik dengan:
d x, y x y

T adalah pemetaan pada ruang metrik

X,d

ke dalam dirinya sendiri dengan:

x
4 , x 1
Tx
x ,1 x 2
4

14

Maka
d Tx, Ty Tx Ty

x
x

Tx Ty 4
4

Sehingga mengakibatkan
d Tx, Ty

untuk setiap

1
x y
4

(3.3)

x, y X .
d x, Tx x Tx x Tx

d y, Ty y Ty y Ty

dan
Sehingga:
d x, Tx y , Ty x Tx y Ty

y
x
y
4
4

x 1

y 1
4

2
2
y
4
4

3
x y
4

Maka:
d x, Tx d y , Ty

3
x y
4

(3.4)

Oleh karena itu, dengan menggunakan ketaksamaan (3.3) dan (3.4) diperoleh:

15

d Tx, Ty

1
d x, Tx d y, Ty
3

x, y X .
untuk setiap

Jadi, terbukti bahwa T adalah pemetaan kanan.


Teorema 3.1.2 Pemetaan kannan mempunyai titik tetap yang tunggal.
Bukti
Pertama akan ditunjukkan bahwa ruang metrik

X,d

adalah lengkap,

dapat diketahui bahwa kondisi pemetaan Kannan adalah:


d T x, T y k d T x, x d T y , y

0k

x, y X

untuk setiap

, dimana

(3.5)

1
2

d ( T n ( x ) ,T n+1 ( x ) ) =d ( TT n ( x ) )
Dengan menggunakan kesamaan (3.5), diperoleh:
d ( T n ( x ) ,T n+1 ( x ) ) k [ d ( T n1 ( x ) ,T n ( x ) ) + d ( T n+1 ( x ) ) ]

Mengakibatkan

( 1k ) d ( T n ( x ) ,T n +1 ( x ) ) kd ( T n1 ( x ) ,T n ( x ) ) d ( T n ( x ) , T n +1 ( x ) )

k
n
n
d ( T ( x ), T ( x ))
( 1k )

(3.6)
Dengan mengubah n menjadi n1 dari persamaan diatas, diperoleh:
n

d ( T ( x ) ,T ( x ) )

k
n2
n1
d (T ( x ,) T ( x ) )
( 1k )

Maka dari ketaksamaan (3.6), diperoleh:

d ( T n ( x ) ,T n+1 ( x ) )

k
k
k 2
k n
d ( T n2 ( x ) , T n1 ( x ) )=
d ( T n2 ( x ) , ( T n1 ) )
d
( 1k ) ( 1k )
( 1k )
( 1k )

16

1
x , y X , dimana 0 k <
2

untuk setiap

n+ ( x )
T n ( x) , T

n
d ( T ( x ) ,T n+r ( x ) ) d
dengan menggunakan ketaksamaan segitiga, diperoleh:
d ( T n ( x ) ,T n+r ( x ) )

n+1

d ( ( x ) , T ( x )) +

...

n+r 1

k
( 1k )

k
( 1k )

)[ (

k
( 1k )

k n ( ) ( )
d ( x ,T x ) +
(1k )

d (( x ), T ( x ))

1+

k
k
+
++ d ( ( x ) ,T ( x ) )
( 1k )
( 1k )

)(

k
<1
, maka barisan tersebut konvergen yaitu konvergen
( 1k )

Dengan rasio

1
terhadap

k
( 1k )

1+

maka:

k
k 2
+
++ =
( 1k )
1k

)( )

dari persamaan diatas diperoleh:


d ( T n ( x ) ,T n+r ( x ) )

k
(1k )

( ( 1kk ) )

) ( 121 k ) d ( ( x ) , T ( x ) )

1k
12 k

17

Karena barisan

(T n ( x ) )

adalah barisan Cauchy yang konvergen maka x

mempunyai titik tetap tunggal yaitu T ( x )=x

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, ruang Metrik akan memiliki titik tetap apabila

terdapat pemetaan kontraksi pada ruang Metrik tersebut kedalam dirinya sendiri.
T ( x) x

Dan ruang Metrik tersebut mempunyai titik tetap yang tunggal yaitu
T (x)

apabila barisan

adalah barisan Cauchy yang konvergen

15

DAFTAR PUSTAKA
Husnia, Amanatul dan Rahman, Hairur. 2014. Teorema Titik Tetap Di Ruang
Banach. Vol 3 No 2.
Rynne, B.P. and Youngson, M.A.. 2008. Linear Functional Analysis. New York:
Springger-Verlag.

Вам также может понравиться