Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMETAAN KANNAN
OLEH :
NAHRUL HAYATI
H11112007
LUSIANA
H11112029
SYARIFAH FITRIA
H11112032
SURATI
H11112047
JESSICA ARISTA
H11112054
SYAMSUL AKBAR
H11112059
YUNITA MUSTIKA
H21112002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
memberikan
berkah, rahmat,
dan hidayah-Nya
telah
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
INTISARI...............................................................................................................iv
ABSTRACT.............................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3
Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4
Batasan Masalah........................................................................................2
1.5
Tinjauan Pustaka.......................................................................................2
1.6
Metodologi Penelitian...............................................................................2
Ruang Metrik.............................................................................................4
2.2
2.3
2.5
2.6
2.7
Pemetaan...................................................................................................9
Kesimpulan..............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................vi
ABSTRACT
Banach space is an important concept in functional analysis. In 1992, a
mathematician from Poland proved the uniqueness of fixed point. The theorem is
also called Banach fixed point theorem. Banach fixed point theorem (contraction
theorem) is a unique fixed point theorem on a mapping called the contraction
of a complete metrik space into itself. The definition of Banach space itself is a
complete norm space, to be said complete if the Cauchy sequence is
convergent. This study aims to determine the evidence of fixed point in Banach
space with the given conditions, namely Kannan mapping. Based on the results of
the discussion, it is obtained that Kannan mapping has a single fixed point
T ( x) x
and the mapping is a fixed point mapping to itself in a complete metrik
space.
Keywords: Fixed Point, Contraction Mapping, Complete Metrik Space, Banach
Space
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Matematika merupakan abstraksi dari dunia nyata. Abstraksi secara
Kreyzig
(1978:1-2)
misalnya
memusatkan perhatian pada ruang. Hal ini merupakan dasar penting untuk
mengkaji
ruang
Banach,
ruang
dengan sangat rinci. Dalam hubungan ini ruang yang digunakan dalam ruang
Banach mempunyai arti yang sangat luas. Ruang Banach adalah ruang norma
yang lengkap, artinya bahwa ruang Banach adalah ruang norma, ruang yang
memenuhi sifat-sifat ruang norma, dikatakan lengkap bahwa barisan Cauchy
tersebut konvergen (Wilde, 2003:84).
Ruang Banach merupakan suatu konsep penting dalam analisis fungsional.
Pada tahun 1992, seorang ahli matematika berasal dari Polandia membuktikan
teorema yang menyatakan keberadaan dan ketunggalan suatu titik tetap. Teorema
tersebut disebut juga dengan teorema titik tetap Banach atau prinsip kontraksi
Banach.
Pada perkembangannya, pemetaan kontraktif mengalami perluasan.
Banyak ahli yang membahas titik tetap untuk suatu fungsi berdasarkan prinsip
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ruang Metrik
memiliki titik tetap dan titik tetap tersebut merupakan titik tetap yang tunggal,
dengan kondisi yang diberikan yaitu pada pemetaan Kannan.
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya titik
tetap di ruang Metrik dan ketunggalan titik tetap tersebut, dengan kondisi yang
diberikan yaitu pada pemetaan Kannan.
1.4
Tinjauan Pustaka
Amanatul Husnia dan Hairur Rahman melakukan penelitian mengenai
Teorema Titik Tetap Di Ruang Banach. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa
pemetaan Kannan dan pemetaan Fisher mempunyai titik tetap yang tunggal
()= dan pemetaan tersebut merupakan pemetaan titik tetap terhadap dirinya
sendiri di ruang metrik lengkap.
1.6
Metodologi Penelitian
Metodologi dalam penelitian ini adalah studi literatur berupa mencari
Mulai
(T X : X
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Ruang Metrik
Ruang metrik memperjelas konsep jarak. Definisi dari metrik bermanfaat
untuk mengetahui aplikasi yang lebih umum dari konsep jarak. Di dalam kalkulus
di pelajari tentang fungsi-fungsi yang terdefenisi dalam garis bilangan real
Di dalam bilangan real
d x, y x y
R .
, y R
, jadi
mempunyai
d x, y x y
, dimana jarak
x , y R (Kreyszig, 1978:2-3)
dengan setiap
X,d
1.
2.
3.
4.
, dimana
, fungsi jarak
x, y , z X
untuk setiap
, sehingga diperoleh ;
d x, y 0
d x, y 0 x y
d x , y d x, y
(simetri)
d x , y d x, z d z , y
Contoh
Di
d ( x , y )= { ( x 1 y 1 ) + ( x 2 y 2 )
Untuk setiap
x=( x 1 , x 2 ) ,
d ( x , y )=|x y|
2 2
dan
b=( y 1 , y 2 )
R2 . Selain itu di
di
adalah Metrik
R2
juga
x X
dan setiap
r0
X,d
, himpunan-
himpunan
B x ( r ) y X d x, y r
1.
2.
Contoh
a. Diketahui ruang metrik
X,d
d x, y x y
dengan metrik
B 0,1 y X 1 y 1
b.
X,d
B 0,1 y X 1 y 1
c.
X,d
(Soemantri, 1988).
p X
subset
dan
q p
.
E
(Soemantri, 1988)
Contoh
C=[ a , himpunan tertutup.
xn
Definisi 2.1.10 (Barisan Konvergen) Barisan
x X
di ruang metrik
lim d ( xn , x ) 0
, maka
lim xn x
xn x
atau
X X ,d
. Barisan
xn yang tidak
Diambil
Terlihat
x y 0
lim x y 0
d (x , y )
d x, y x y
berarti
x y , 0
maka
. Jadi, terbukti
d x, y
lim x y
n
, dengan
konvergen.
x
Teorema 2.1.11 Jika barisan n konvergen di dalam ruang metriks
maka barisan
xn
xn
(X ,d)
tunggal.
Bukti
d ( x, y ) 0
( Xn)
Anggap
N
2
2
1
untuk semua
dan
untuk semua
n N2
N max N 1 , N 2
. Andaikan
, maka
d ( x, y ) d ( x, x N ) d ( x N , y )
d ( x, x N ) d ( y , x N )
1
1
d ( x, y ) d ( x, y )
2
2
d ( x, y )
Yang mana ini kontradiksi jika x dan y adalah dua titik yang berbeda.
Definisi 2.1.12 (Barisan Cauchy) Barisan
dikatakan barisan Cauchy jika untuk setiap
m, n N
berlaku
d xm , xn
(Ghozali, 2010:12)
Contoh
Andaikan X subruang (0,1) dari
R . maka
d ( s, t ) s t
, terdapat sedemikian
10
1n
s, t X
Untuk semua
(X ,d)
Jika
untuk setiap
nN
terdapat
d xn , x
N N
sehingga
n, m N d x n , x m d x n , x d x n , x m
2 2
xn
Hal ini menunjukkan bahwa
Definisi 2.1.15 (Ruang Vektor Bernorma) Ruang vektor bernorma adalah ruang
vektor
: X R
dengan pemetaan
x 0
1.
2.
, dengan sifat-sifat
x 0 x X
x,
Ruang vektor bernorma ini dinotasikan dengan
disebut norma pada ruang (Cohen, 2003:174).
11
Contoh
Misalkan
e1 , e2 , e3 , , en
yang mana
x X
x je j
j 1
1 , 2 , 3 , , n
dengan
x :X
.
Maka
fungsi
didefinisikan
dengan
didefinisikan dengan
Merupakan norma di
2.2
j 1
1
2
2
j
menjadi ruang metrik dapat diketahui dengan satu cara. Kemudian gagasan yang
terkait pada kekonvergenan barisan di ruang metrik dapat dipindahkan ke ruang
xn
bernorma. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan dengan barisan
konvergen jika terdapat bilangan
xn x
bilangan bulat positif seperti
xn x
dimana
nN
di ruang norma
x X
serta terdapat
lim x n x
atau
Definisi 2.2.1 (Ruang Banach) Setiap ruang vektor bernorma yang lengkap
disebut ruang Banach (Cohen, 2003:178).
12
Contoh
Ruang banach serta normnya
i=1
Definisi 2.2.2 (Titik Tetap) Misalkan merupakan pemetaan dari ruang metrik
(X ,d)
x X
sedemikian sehingga
T x x
T
0 1
d Tx , Ty d x, y
x, y X
diperoleh
Kemudian
(Cohen, 2003:116).
maka
Bukti
Misalkan
x, y X
setiap
berlaku
d (Tx , T y ) d ( x, y )
sehingga untuk
13
Syarat pemetaan
kontinu pada
x X
terdapat
sehingga
d (Tx , Ty )
d ( x, y )
maka
pilih
d (Tx , Ty )
x, y X
untuk
terdapat
d ( x, y )
sehingga
x, y X
untuk setiap
maka
kontinu di
Teorema 2.2.4 (Teorema Titik Tetap/ Titik Tetap Banach) Setiap pemetaan
kontraksi di ruang metrik lengkap hanya mempunyai titik tetap tunggal.
2.3
Pemetaan
ke himpunan
pengawanan setiap
x X
dan
dinotasikan dengan
T : X Y
adalah suatu
y X
dan ditulis
y T x
(X ,d)
Definisi 2.3.2 (Pemetaan Kontraksi) Misalkan
Pemetaan
0 c 1
T:X X
berlaku
d T ( x)T ( y ) cd ( x, y )
x, y X
untuk setiap
11
BAB III
PEMBAHASAN
(X ,d)
Definisi (Pemetaan Kannan). Misalkan
T : X X T
x, y X
sehingga untuk setiap
berlaku
1
k 0,
2
sedemikian
d T ( x), T ( y ) k d ( x, T ( x)) d ( y, T ( y ))
(Kannan, 1969).
Dalam matematika teorema titik tetap Banach juga dikenal sebagai
teorema pemetaan kontraksi yang merupakan alat penting dalam teoriruang
metrik, untuk menjamin keberadaan dan ketunggalan titik tetap pemetaan diri
pada ruang metrik, dan menyediakan metode kontraksi untuk menemukan titik
tetap (Banach, 1992:133)
(X ,d)
Teorema 3.1.1 Misalkan T adalah pemetaan kontraksi pada ruang metrik
ke dalam dirinya sendiri. Maka
Tn
(X ,d)
Menurut definisi pemetaan kontraksi (Definisi 2.3.2) bahwa misalkan
merupakan ruang metrik. Pemetaan
jika ada konstanta c dengan
0 c 1
T:X X
sehingga
d T ( x)T ( y ) cd ( x, y )
x, y X
, untuk setiap
12
0 k 1
Tn
sehingga
d T n ( x ), T n ( y ) k d T ( x), x d T ( y ), y
x, y X
, untuk setiap
d T n ( x), T n ( y ) d TT n 1 ( x), TT n 1 ( y )
cd T n 1 ( x), T n 1 ( y )
cd TT n 2 ( x ), TT n 2 ( y )
c 2 d T n 2 ( x), T n 2 ( y )
Sehingga diperoleh
d T n ( x), T n ( y ) c n d ( x, y )
Karena
x, y X
, untuk setiap
(3.1)
d ( x, y ) d T n ( x), x d T n ( x), T n ( y ) d T n ( y ), y
d T n ( x), T n ( y ) c n d ( x, y )
c n d T n ( x), x d T n ( x), T n ( y ) d T n ( y ), y
c n d T n ( x ), x c n d T n ( x), T n ( y ) c n d T n ( y ), y
Sehingga mengakibatkan:
(1 c n )d T n ( x), T n ( y ) c n [d T n ( x ), x d T n ( y ), y ]
d T n ( x), T n ( y )
cn
[d T n ( x), x d T n ( y ), y ]
n
(1 c )
(3.2)
x, y X
Untuk setiap
13
Karena
c 1
cn
, maka dapat diambil n sebarang dengan
(1 c n ) 1
(1 c n )
1
3
, sehingga:
1
3
1
3
n
(1 c ) 2
2
3
atau
cn
1
n
(1 c ) 2
cn
k
(1 c n )
Dimana
0k
x, y X
Untuk setiap
, dimana
Tn
1
2
Contoh
Misalkan X adalah himpunan bilangan real dengan
2 x2
dan didefinisikan
metrik dengan:
d x, y x y
X,d
x
4 , x 1
Tx
x ,1 x 2
4
14
Maka
d Tx, Ty Tx Ty
x
x
Tx Ty 4
4
Sehingga mengakibatkan
d Tx, Ty
untuk setiap
1
x y
4
(3.3)
x, y X .
d x, Tx x Tx x Tx
d y, Ty y Ty y Ty
dan
Sehingga:
d x, Tx y , Ty x Tx y Ty
y
x
y
4
4
x 1
y 1
4
2
2
y
4
4
3
x y
4
Maka:
d x, Tx d y , Ty
3
x y
4
(3.4)
Oleh karena itu, dengan menggunakan ketaksamaan (3.3) dan (3.4) diperoleh:
15
d Tx, Ty
1
d x, Tx d y, Ty
3
x, y X .
untuk setiap
X,d
adalah lengkap,
0k
x, y X
untuk setiap
, dimana
(3.5)
1
2
d ( T n ( x ) ,T n+1 ( x ) ) =d ( TT n ( x ) )
Dengan menggunakan kesamaan (3.5), diperoleh:
d ( T n ( x ) ,T n+1 ( x ) ) k [ d ( T n1 ( x ) ,T n ( x ) ) + d ( T n+1 ( x ) ) ]
Mengakibatkan
( 1k ) d ( T n ( x ) ,T n +1 ( x ) ) kd ( T n1 ( x ) ,T n ( x ) ) d ( T n ( x ) , T n +1 ( x ) )
k
n
n
d ( T ( x ), T ( x ))
( 1k )
(3.6)
Dengan mengubah n menjadi n1 dari persamaan diatas, diperoleh:
n
d ( T ( x ) ,T ( x ) )
k
n2
n1
d (T ( x ,) T ( x ) )
( 1k )
d ( T n ( x ) ,T n+1 ( x ) )
k
k
k 2
k n
d ( T n2 ( x ) , T n1 ( x ) )=
d ( T n2 ( x ) , ( T n1 ) )
d
( 1k ) ( 1k )
( 1k )
( 1k )
16
1
x , y X , dimana 0 k <
2
untuk setiap
n+ ( x )
T n ( x) , T
n
d ( T ( x ) ,T n+r ( x ) ) d
dengan menggunakan ketaksamaan segitiga, diperoleh:
d ( T n ( x ) ,T n+r ( x ) )
n+1
d ( ( x ) , T ( x )) +
...
n+r 1
k
( 1k )
k
( 1k )
)[ (
k
( 1k )
k n ( ) ( )
d ( x ,T x ) +
(1k )
d (( x ), T ( x ))
1+
k
k
+
++ d ( ( x ) ,T ( x ) )
( 1k )
( 1k )
)(
k
<1
, maka barisan tersebut konvergen yaitu konvergen
( 1k )
Dengan rasio
1
terhadap
k
( 1k )
1+
maka:
k
k 2
+
++ =
( 1k )
1k
)( )
k
(1k )
( ( 1kk ) )
) ( 121 k ) d ( ( x ) , T ( x ) )
1k
12 k
17
Karena barisan
(T n ( x ) )
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, ruang Metrik akan memiliki titik tetap apabila
terdapat pemetaan kontraksi pada ruang Metrik tersebut kedalam dirinya sendiri.
T ( x) x
Dan ruang Metrik tersebut mempunyai titik tetap yang tunggal yaitu
T (x)
apabila barisan
15
DAFTAR PUSTAKA
Husnia, Amanatul dan Rahman, Hairur. 2014. Teorema Titik Tetap Di Ruang
Banach. Vol 3 No 2.
Rynne, B.P. and Youngson, M.A.. 2008. Linear Functional Analysis. New York:
Springger-Verlag.