Вы находитесь на странице: 1из 40

Model Pembelajaran Dengan

Pendekatan SCL
Tujuan :
Setelah selesai mengikuti modul ini, peserta Diklat dapat :
1. Memahami model pembelajaran dengan pendekatan SCL
2. Memilih model pembelajaran yang tepat
3. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan SCL

Model Pembelajaran Dengan Pendekatan SCL


( STUDENT CENTERED LEARNING )
1. Latar Belakang
Perubahan yang terjadi pada kondisi global antaralain meningkatnya persaingan,
persyaratan kerja,

perubahan orientasi membutuhkan perlunya peningkatan

kompetensi lulusan dan juga perubahan paradigma pengetahuan tentang belajar


dan mengajar

berdampak pada perlunya perubahan kurikulum, perubahan

perilaku pembelajaran yang bertujuan untuk peningkatan mutu lulusan.


Perubahan Paradigma Pembelajaran dari pengetahuan dipandang sebagai sesuatu
yang sudah jadi , yang tinggal dipindahkan (ditransfer) dari dosen ke mahasiswa
menjadi pengetahuan adalah hasil konstruksi (bentukan) atau hasil tranformasi
seseorang yang belajar dan juga perubahan paradigma tentang belajar dari belajar
adalah menerima pengetahuan (pasif-reseptif) menjadi belajar adalah mencari dan
mengkonstruksi (membentuk ) pengetahuan aktitif dan spesifik caranya.
Perubahan paradigma mengajar yang berupa penyampaian pengetahuan menjadi
membelajarkan dengan berpartisipasi dengan mahasiswa membentuk pengetahuan
dan menjalankan insrtuksi yang telah dirancang bergeser pada paradigma
menjalankan berbagai strategi untuk membantu mahasiswa untuk dapat belajar.
Belajar yang sama dengan menerima pengetahuan dimana siswa pasif reseptif
sering dinamakan pengajaran Teacher Centered Learning (TCL). Belajar adalah
berubah dan ada nilai tambah, mencari pengetahuan dengan berbagai strategi
mahasiswa aktif dan spesifik sering dinamakan pembelajaran Student Centered
Learning (SCL).

2. Sistim Pembelajaran

Sistim Pembelajaran Umum Kebanyakan


Sistim Pembelajaran Umum Kebanyakan ditampilkan pada gambar 1 :

Gambar 1: Sistim Pembelajaran Umum

Sistim Pembelajaran KBK


Sistim Pembelajaran KBK ditampilkan pada gambar 2 :

Gambar 2: Sistim Pembelajaran KBK

Pengertian Pembelajaran Menurut UU SISDIKNAS NO 20 Tahun 2003 diringkas


pada gambar 3 di bawah ini:

Gambar 3 Pembelajaran Menurut UU SISDIKNAS NO 20 Tahun 2003

Sisti Sistim Pembelajaran Student Centered Learning (SCL).

Pembelajaran Student Centered Learning (SCL), diringkas pada gambar 4 :

Gambar 4. Sistim Pembelajaran Student Centered Learning (SCL)


Dari ringkasan diatas dapat dengan dengan jelas paradigma bukan lagi bagaimana
Dosen mengajar dengan baik menjadi bagaimana mahahasiswa belajar dengan
baik dan berkelanjutan juga dari Teaching Transfer of Knowledge menjadi
Learning Method of Inquiry and Discovery.

3. Pengukuran dan Penilaian Belajar


3.1 Pengukuran dan Penilaian Belajar Umum Alternatif 1
Pengukuran dan penilaian belajar umum yang lazim diterapkan diringkas pada
gambar 5 di bawah ini :

Gambar 5. Pengukuran dan Penilaian Belajar Umum Alternatif 1

3.2 Pengukuran dan Penilaian Belajar Umum Alternatif 2


Pengukuran dan penilaian belajar umum Alternatif 2 yang lazim diterapkan
diringkas pada gambar 6 di bawah ini :

Gambar 6. Pengukuran dan Penilaian Belajar Umum Alternatif 2

4. Memilih Metoda Pembelajaran


Ringkasan pemilihan metoda pembelajaran disajikan pada gambar 7 di
bawah ini :

Gambar 7 Memilih Metoda Pembelajaran


Unsur yang perlu diperhatikan dalam memilih metoda pembelajaran :

Kompetensi

Materi ajar/bahan kajian

Tingkat kesukaran bahan Ajar

Mahasiswa

Tingkat kemampuan Mahasisiiwa

Saran/Alat

Efisiensi

Efektifitas

Pada gambar 8 di bawah ini disajikan keterkaitan antara Model Pembelajaran,


Tingkat Keterlibatan dan Tingkat Memorisasi :

Gambar 8. Keterkaitan antara Model Pembelajaran,Tingkat Keterlibatan dan


Tingkat Memorisasi.
5. Tugas Dosen Dalam Pendekatan Student Centered Learning (SCL)
5.1 MEMFASILITASI :
Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian,dan waktu.
5.2 MEMOTIVASI :

Dengan memberi perhatian pada mahasiswa.

Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan


mahasiswa dan dengan situasi yang kontektual.

Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia


dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

10

Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang


kita jalankan.

5.3 MEMBERI TUTORIAL :


Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu mahasiswa
menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
materi pembelajaran.
5.4 MEMBERI UMPAN BALIK :
Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran / hasil kinerjanya agar
mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya.
6. Pembelajaran KBK Dengan Pendekatan SCL :
6.1

MENGUTAMAKAN

TERCAPAINYA

KOMPETENSI

MAHASISWA (kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif secara


utuh).
6.2

MEMBERI

PENGALAMAN

BELAJAR

MAHASISWA.

( bukan hanya memberi soal ujian/ tes,sedangkan proses belajarnya tidak


bisa diketahui)
6.3 JADI MAHASISWA HARUS DAPAT MENUNJUKAN HASIL
BELAJARNYA/

KINERJANYA.

( mendengarkan kuliah dan mencatat, walaupun penting, tapi bukan


kinerja mahasiswa yang utama)
6.4

PEMBERIAN

TUGAS

MENJADI

POKOK

DALAM

PEMBELAJARAN.
6.5 MAHASISWA
TUGASNYA,

MEMPRESENTASIKAN
DIBAHAS

PENYELESAIAN

BERSAMA,DIKOREKSI,

DAN

DIPERBAIKI, MERUPAKAN PROSES YANG PENTING DALAM


PEMBELAJARAN SCL.
6.6 PENILAIAN

PROSES

SAMA

PENTINGNYA

DENGAN

PENILAIAN HASIL (ujian tulis lebih banyak mengarah pada penilaian


hasil belajar)

11

7. New Ways of Learning


TRADITIONAL TEACHING

(Teaching Center Learnning)

NEW LEARNING
(Student Center Learning)

Transfer pengetahuan dari dosen ke Mhs. aktif mengembangkan


1 Mahasiswa.

pengetahuan & ketrampilan yang

dipelajari.
Mhs. menerima pengetahuan secara Mhs secara
pasif.
Lebih menekankan pada penguasaan

3 materi.

aktif

terlibat

dalam

mengelola pengetahuan.
Tidak terfokus hanya pada penguasaan
materi, tetapi juga mengembangkan
sikap belajar (life-long learning).

4 Single media
Fungsi dosen pemberi informasi
5
utama & evaluator.
6 Proses pembelajaran & Tpenilaian
dilakukan terpisah.
7

Multimedia
Fungsi

dosen

sebagai

fasilitator & evaluator.


Proses pembelajaran
dilakukan

motivator,
&

penilaian

berkesinambungan

&

terintegrasi.
Menekankan pada jawaban yang Penekanan pada proses pengembangan
benar saja.

pengetahuan. Kesalahan dapat digunakan


sebagai sumber belajar.

Sesuai dengan pengembangan ilmu Sesuai

dalam satu disiplin saja.


Iklim belajar
individual

kompetitif.
10 Hanya
Mhs

yang

pengembangan

ilmu

dengan pendekatan interdisipliner.


dan Iklim yang dikembangkan bersifat

kolaboratif, suportif & kooperatif.


dianggap Mhs & dosen belajar bersama dalam

melakukan proses pembelajaran.


11

dengan

Perkuliahan merupakan bagian

mengembangkan

pengetahuan

&

ketrampilan.
Mhs melakukan pembelajaran dengan

terbesar dalam proses pembelajaran.

berbagai model pembelajaran SCL.

12

12 Penekanan pada tuntasnya materi Penekanan pada pencapaian kompetensi


pembelajaran.
Mhs.
13 Penekanan pada bagaimana cara Penekanan pada bagaimana cara mhs
dosen melakukan pengajaran.
14 Cenderung

penekanan

melakukan pembelajaran.
pada

penguasaan hard-skill Mhs.

Penekanan pada penguasaan hard-skill


& soft skill Mhs.

DAFTAR PUSTAKA
www.google.com

Tugas : Tentukan satu topic materi pelajaran, lalu pilih metoda pembelajaran yang
sesuai dengan alasan pertimbangan yang tepat.

Tes formatif : Sebutkan tugas guru dalam pembelajaran SCL ?

13

Media Pendidikan

Tujuan :
Setelah selesai mengikuti modul Media Pendidikan ini peserta Diklat dapat :
1. Menyebutkan pengertian, fungsi dan peranan Media dalam pembelajaran
2.

Memilih Media yang tepat

3. Membuat Media
4. Menggunakan Media

14

Media Pendidikan
Pengantar
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran
sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat
dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari
perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi
penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari
beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan
pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain
itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi,
serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan
yang

bervariasi

secara

luas

pula.

Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru
bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu
komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor
Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber
belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan
sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film,
OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya
(biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk
menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor
OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.

15

5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang


dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di
dalamnya

mencakup

ceramah,permainan/simulasi,

tanya

jawab,

sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.


6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan
ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Bahan & alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media
pendidikan.
Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari medium
batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada
media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan
kegiatan pembelajaran.
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul
mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran.Kita harus
mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran,karena proses
belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi,penyampaian pesan dari
pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbolsimbol komunikasi baik verbal (kata-kata& tulisan) maupun non-verbal, proses ini
dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa
dinamakan decoding.
Ada kalanya penafsiran berhasil, adakalanya tidak.Kegagalan/ketidakberhasilan
dalam memahami apa yang didengar, dibaca,dilihat atau diamati.
Kegagalan/ketidakberhasilan atau penghambat dalam proses komunikasi dikenal
dengan istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak
pemahaman yang diterima.
Lantas dimana fungsi media? Ada baiknya kita melihat diagram cone of learning

16

dari Edgar Dale yang secara jelas memberi penekanan terhadap pentingnya media
dalam pendidikan:
Secara umum media mempunyai kegunaan:
1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori & kinestetiknya.
5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2. Pembelajaran dapat lebih menarik
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan
7. Sikap

positif

siswa

terhadap

materi

pembelajaran

serta

proses

pembelajaran dapat ditingkatkan


8. Peran guru berubahan kearah yang positif
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru
agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang
mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan
(pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini
tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi

17

ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya.


Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat
perekam dan narasumber yang

dapat berbahasa asing, sementara

itu

pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.


Untuk itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurut
Anderson, 1976 berikut ini:
KELOMPOK MEDIA

1.

Audio

2.

Cetak

3.

Visual Gerak

Visual Gerak dengan


7. Audio

8.
9.

buku tugas
buku latihan dilengkapi kaset
gambar/poster (dilengkapi audio)
film bingkai (slide)

Proyek Visual Diam

Proyek Visual Diam


5. dengan Audio
6.

radio (rekaman siaran)


buku teks terprogram
buku pegangan/manual

Audio Cetak

4.

MEDIA INSTRUKSIONAL
pita audio (rol atau kaset)
piringan audio

film rangkai (berisi pesan verbal)


film bingkai (slide) suara

film rangkai suara

film bisu dengan judul (caption)

film suara

video/vcd/dvd
benda nyata

model tirual (mock up)

media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted


Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional

Benda
Komputer

18

Klasifikasi & Jenis Media

KLASIFIKASI

JENIS MEDIA

Media yang tidak diproyeksikan

Realia, model, bahan grafis, display

Media yang diproyeksikan

OHT, Slide, Opaque

Media audio

Audio K aset, Audio V ission, aktive Audio


Vission

Media video

Video

Media berbasis komputer

Computer A ssisted I nstructional


( Pembelajaran Berbasis Komputer)

Multimedia kit

Perangkat praktikum

Media yang Tidak Diproyeksikan


Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
Model : Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda
sesungguhnya
Grafis : Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik,
Chart, Poster, Kartun)
Display : Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga
dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
Media Video
Kelebihan

Dapat menstimulir efek gerak

Dapat diberi suara maupun warna

Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya.

Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya

Kekurangan

Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya

Memerlukan tenaga listrik

Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam pembuatannya

19

Media Grafis : termasuk media visual, pesan yang dapat disampaikan dituangkan
kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
Tujuan Media Grafis :
1. Memperjelas pesan : memperkenalkan suatu bentuk melalui uraian akan
membutuhkan waktu dan lembaran yang banyak, akan tetapi bila
diterangkan melalui gambar dapat mempermudah pengertian dan
pemahaman.
2. Memberi variasa : pelajaran tidak monoton dan tidak membosankan. Acara
yang diselingi dengan hiburan dapat mengatasi kebosanan dan
mengembalikan semangat audience.
3. Memberi retensi : gambar lebih memberi kesan yang yang lebih lama
bertahan dalam ingatan dibanding uraian.
Macam dan Jenis Media Grafis :

Gambar

Sketsa

Diagram

Chart

Grafik

Kartun

Peta

Paster

20

Media Berbasiskan Komputer


Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan

Praktek dan latihan (drill & practice

Tutorial

Permainan (games)

Simulasi (simulation)

Penemuan (discovery)

Pemecahan Masalah (Problem Solving)(Heinich,et.al 1996)

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan


produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat
perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang
kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet,
komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa
persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola
pengajaran berbasis komputer:
1. Perangkat keras -dan lunak- yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
2. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat
yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
3. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu
pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati

21

dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan


pengoperasian program.
Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar
Sebelumnya perlu dijelaskan istilah CAI dan CMI yang digunakan dalam kegiatan
belajar dengan komputer.
CAI; yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk
menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar
siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga
bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang
pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep
abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang
dianimasikan.
CMI; digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif
yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku/e-library,
kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan pembayaran, kuitansi dll.
Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan fungsinya dan kegiatannya seperti
pada e-Learning, dimana urusan administrasi dan kegiatan belajar mengajar sudah
masuk dalam satu sistem.
Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran.
Untuk Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah,
proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep
tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang
dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
Untuk Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi
sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh

22

program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan
yang paling berat dan sebagainya.
Untuk Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau
video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat
dilakukan mengunakan media komputer.
PUSTAKA
Green L (1996). Creatives Silde/Tape Programs. Colorado: Libraries
Unlimited, Inc. Littleton.
Hackbarth S. (1996). The Educational Technology Hanbook. New Jersey:
Educational Technology Publication, Englewood Cliffs.
Hannafin, M. J., Peck, L. L. (1998). The Design Development and Education
of Instructional Software. New York: Mc. Millan Publ., Co.
Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning.
New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.
E. Dale, Audiovisual Method in Teaching, 1969, NY: Dyden Press
Bloom, S. Benyamin (1956). Taxonomy of Educational Objective The
Classification of Educational Goal.
www.google.com

Tugas : Tentukan suatu topik pelajaran lalu tentukan media yang akan digunakan
dengan pertimbangan yang tepat.

Tes Formatif : Apa perbedaan media realita dengan Model ? Jelaskan!

23

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Modul Penilaian Pembelajaran ini, peserta Diklat dapat :
1. Menyebutkan arti penilaian dalam pembelajaran.
2. Menilai kemajuan belajar siswa
3. Menyusun Instrumen penilaian.

24

PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. PENILAIAN
Apa itu Penilaian ?
Penilaian adalah merupakan serangkaian proses yang dilakukan cecara sitematis
yang meliputi pengumpulan informasi ( angka,deskripsi verbal), analisis,
interpretasi informasi untuk mengambil suatu keputusan. Penilaian berbasis
kompetensi dimaksudkan untuk melihat seberapa baik unjuk kerjanya didasarkan
kriteria yang mengacu pada kompetensi. Penilaian pembelajaran KBK berarti
sama dengan penilaiaan Kelas,
Penilaian kelas mrerupakan proses pengumpulan & penggunaan informasi oleh
guru melalui sejumlah bukti untuk buat keputusan ttg pencapaian hasil belajar.
Ciri:
* Menggunakan acuan patokan/kriteria
* Penilaian otentik:
- proses penilaian bagian integral dari proses pembelajaran,
- mencerminkan masalah dunia nyata bukan dunia sekolah,
- menggunakan berbagai cara dan kriteria,
- holistik (kognitif, afektif, psikomotor)
Kriteria Penilaian Kelas

VALIDITAS: hasil penilaian dapat ditafsirkan sebagai apa yang

akan

dinilai.

RELIABILITAS: hasil penilaian ajeg, menggambarkan kemampuan yang


sesungguhnya.

FOKUS KOMPETENSI: pencapaian kompetensi yang sesuai kur, materi


terkait langsung dengan indikator pencapaian.

KOMPREHENSIF: informasi yang diperoleh cukup untuk buat keputusan.

OBJEKTIV: adil, terencana, berkesinambungan

MENDIDIK : penilaian untuk perbaiki proses pembelajaran dan


meningkatkan kualitas belajar

25

Bagaimana Caranya ???

Lihat kompetensi pada kurikulum.

Alat penilaian sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

Ketika penilaian berlangsung pertimbangkan kondisi anak.

Petunjuk pelaksanaan jelas, gunakan bahasa yang mudah dipahami

Kriteria penyekoran jelas

Gunakan berbagai cara dan alat untuk nilai beragam kompetensi

Lakukan rangkaian aktivitas penilaian melalui: pemberian tugas, PR,


ulangan, pengamatan, dsb

2. TEKNIK/CARA PENILAIAN
2.1 Unjuk Kerja (Performance)
Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana terjadi (unjuk kerja,
tingkah laku, interaksi)
Cocok untuk :

Penyajian lisan: keterampilan berbicara, berpidato, baca puisi, berdiskusi.

Pemecahan masalah dalam kelompok

Partisipasi dalam diskusi

Menari

Memainkan alat musik

Olah Raga

Menggunakan peralatan laboratorium

Mengoperasikan suatu alat

2.2 Penugasan (Proyek):


Penilaian terhadap suatu tugas (mengandung investigasi) yang harus selesai
dalam waktu tertentu

26

Tugas: suatu investigasi dgn tahapan:


Perencanaan
Pengumpulan data
Pengolahan data,
Penyajian data
Penilaian Proyek Bermanfaat menilai :

Keterampilan menyelidiki secara umum

Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang tertentu

Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan

Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas

2.3 Hasil Kerja (Produk):


Penilaian terhadap kemampuan membuat produk teknologi dan seni
Penilaian Hasil Akhir dan Proses:
hasil akhir spt:
- makanan
- pakaian
- hasil karya seni: gambar, lukisan, pahatan
- barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan
proses spt:
- menggunakan teknik menggambar
- menggunakan peralatan dengan aman
- membakar kue dengan baik
2.4 Tes Tertulis
1. MEMILIH JAWABAN
- Pilihan ganda
- Dua pilihan (B - S; ya - tidak)
2. MENSUPLAI JAWABAN
- Isian atau melengkapi
- Jawaban singkat

27

logam

- uraian
BANDINGKAN

Apa kepanjangan ASEAN?

Tahun berapa ASEAN didirikan?

Negara mana saja yang menjadi anggota ASEAN?

Apa kepanjangan PLTA


Buatlah bagan cara kerja PLTA

Menurutmu masalah apa yang akan timbul jika ASEAN bubar?

Dengan cara apa ASEAN mendukung perekonomian ASIA?

2.5 Portofolio :
Penilaian melalui koleksi karya (hasil kerja) yang sistematis
Pengumpulan data melalui karya siswa
Pengumpulan dan penilaian yang terus menerus
Refleksi perkembangan berbagai kompetensi
Memperlihatkan tingkat perkembangan kemajuan belajar siswa
Bagian Integral dari Proses Pembelajaran
Untuk satu periode
Tujuan Diagnostik
Karya-karya yang dapat dikumpulkan untuk penil portfolio

Puisi

Karangan

Gambar / Lukisan

Desain

Paper

Sinopsis

Naskah pidato / khotbah

Naskah Drama

Rumus

28

Doa

Surat

Komposisi Musik

Teks Lagu

Resep Makanan

Laporan Observasi/ Penyelidikan / Eksperimen

Dsb.

Perlu diperhatikan:

Siswa merasa memiliki portofolio sendiri

Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan

Kumpulkan dan simpan hasil kerja siswa

dalam 1 tempat (map

atau folder)

Beri tanggal pembuatan

Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja siswa

Minta Siswa untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan

Bagi yang kurang, beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka


waktunya

Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan ortu

2.6 Penilaian Sikap


Penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap obyek sikap
Cara:

Observasi perilaku: ms. kerja sama, inisiatif, perhatian

Pertanyaan langsung: ms. tanggapan thd tatib baru

Laporan pribadi: ms. menulis pandangan ttg kerusuhan antaretnis.

3. Contoh Instrumen Penilaian


3.1 Unjuk Kerja Dengan Rating Scale

29

Petunjuk : Beri Lingkaran pada angka yang sesuai untuk setiap kemampuan
yang teramati pada waktu anak berpidato :
1 bila tidak pernah
2 bila jarang
3 bila kadang-kadang, dan
4 bila siswa selalu melakukan
Nama : Rinjani
I.

Ekspresi fisik (physical expression)


A. Berdiri tegak melihat pada penonton
1

B. Mengubah ekspresi wajah sesuai dengan perubahan


pernyataan yang disajikan 1

2 3

3.2. Unjuk Kerja Dengan CHECKLIST


Petunjuk: Beri tanda centang () dibelakang huruf di mana kemampuan siswa
teramati pada waktu berpidato
Nama: Rinjani
I.

Ekspresi fisik (physical expression)


A. Berdiri tegak melihat pada penonton
B. Merubah ekspresi wajah sesuai dengan perubahan

pernyataan

yang disajikan
C. Mata melihat kepada penonton
II. Ekspresi suara (vocal expression)
A. Berbicara dengan kata-kata yang jelas
B. Nada suaranya berubah-ubah sesuai

pernyataan yang ditekankan

C. Berbicara cukup keras untuk didengar

penonton

III. Ekspresi verbal (verbal expression)


A. Memilih kata-kata yang tepat untuk

menegaskan arti

B. Tidak mengulang-ulang pernyataan


C. Menggunakan kalimat yang lengkap untuk mengutarakan suatu pikiran

30

D. Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang

penting

LANGKAH LANGKAH (performance)

Identifikasi semua aspek yang penting

Tuliskan semua kemampuan khusus yang diperlukan

Usahakan kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak

Urutkan kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan


diamati

Bila menggunakan rating scale perlu menyediakan kriteria untuk setiap


pilihan (misal: baik bila, cukup bila, kurang bila)

3.3 CONTOH PENILAIAN PROYEK


Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Sosial

Jenjang

: SMU

Kelas / Semester : 3/5


Kompetensi Dasar :
Menganalisis bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi
(konsumerisme, gaya hidup)
Indikator

- Mengidentifikasi bukti-bukti globalisasi di lingkungan masyarakat (mis:


dalam hal periklanan, pariwisata, migrasi, telekomunikasi)
- Membuat daftar perubahan perilaku masyarakat setempat sebagai dampak
globalisasi (mis: dalam hal makanan, perilaku, gaya hidup, pakaian, nilainilai,
komunikasi, perjalanan, dan tradisi)
-Membandingkan pandangan orang tua dan anak mengenai perubahan
perubahan yang terjadi akibat pengaruh globalisasi

31

Format penskoran tugas proyek


Aspek
Persiapan

Kriteria dan skor


3
2
Jika memuat tujuan, topik, Jika memuat tujuan, topik,

1
Jika memuat tujuan,

alasan, tempat penelitian,

alasan, tempat penelitian,

topik, alasan, tempat

responden, daftar

responden, daftar pertanyaan penelitian, responden,

pertanyaan dengan lengkap. kurang lengkap.

daftar

Pengumpulan Jika daftar pertanyaan dapatJika daftar pertanyaan dapat

pertanyaan tidak lengkap


Jika pertanyaan tidak

data

terlaksana semua dan

dilaksanakan semua dan

dilaksanakan semua, tetapi

data tercatat dengan rapi

data tidak tercatat dengan rapi data tidak tercatat

dan lengkap.

dan lengkap.

Pengolahan

Jika pembahasan data

Jika pembahasan data kurang Jika sekedar melaporkan

data

sesuai tujuan penelitian

menggambarkan tujuan

hasil penelitian tanpa

Pelaporan

Jika sistimatika penulisan

penelitian
Jika sistimatika penulisan

membahas data
Jika penulisan kurang

tertulis

benar, memuat saran,

benar, memuat saran, namun

sistimatis, bahasa kurang

bahasa komunikatif.

bahasa kurang komunikatif

komunikatif, kurang

dengan rapi.

memuat saran

3.4 Contoh 1 Penilaian Tugas Penilaian Produk


Tugas: buatlah rancangan model benda

yang menggunakan roda

Ketentuan:
- Gambar rancangan model
- Bahan untuk model tertulis dalam rancangan
- Tentukan spesifikasi bahan untuk model
3.5 Contoh 2 Tugas Penilain Produk
Tugas: Rancang dan buatlah mainan yang menggunakan roda.
Ketentuan sebagai berikut (spesifikasidiberikan) :
Jenis kayu
Ukuran

: ..
: .

32

Penskoran tugas penilaian produk contoh 1:


Kriteria

No

Skor
b

1.

Ada gambar rancangan model

2.

Bahan tertulis dalam model

3.

Spesifikasi bahan tertulis

4.

Unsur estetika

Kriteria penskoran :
B = gambar proporsional, bahan tertulis lengkap, spesifikasi bahan jelas
C = gambar kurang proporsional, bahan tertulis kurang lengkap, spesifikasi bahan
kurang jelas
K = gambar tidak proporsional, bahan tertulis tidak lengkap, spesifikasi

bahan

tidak jelas
4. Pemanfaatan Hasil Penilaian
REMEDIAL
PENGAYAAN
PERBAIKAN PROGRAM & KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Tugas : Pilih materi pelajaran yang anda asuh , buat 5 (lima) ssoal bentuk
Multiple Choise
Tes Formatif : Bandingkan PAP dan PAN, jelaskan kelemahan dan keunggulan
masing-masing ?

33

PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Tujuan :
Setelah selesai mengikuti pelajaran dalam modul ini, peserta Diklat dapat :
1. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Memahami langkah-langkah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

34

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
A. Pendahuluan
Pengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam
silabus, guru dituntut menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP
tersebut merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik
di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh
karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait
dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu
Kompetensi Dasar. hal-hal yang harus dicantumkan/dimuat dalam penyusunan
RPP adalah Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran,
langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.
B. Langkah-langkah Penyusunan RPP
1. Mencantumkan Identitas
Nama sekolah

:.......... ..

Mata Pelajaran

: ...................................................

Kelas/Semester

: ...................................................

Standar Kompetensi

: ...................................................

Kompetensi Dasar

: ...................................................

Indikator

: ...................................................

Alokasi Waktu

: ...................................................

Catatan:
RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang
disusun oleh satuan pendidikan.

35

Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang


bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan.
Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat
diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada
karakteristik kompetensi dasarnya.
2. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang
ditargetkan

/dicapai

dalam

rencana

pelaksanaan

pembelajaran.

Tujuan

pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Tujuan pembelajaran dapat


terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
3. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi
pokok yang ada dalam silabus.
4. Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan
sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik
pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
5. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkahlangkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan
tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan
karakteristik model yang dipilih,menggunakan urutan sintaks sesuai dengan
modelnya. Oleh karena itu,kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

36

6. Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan,
lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara
lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku
referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan
halaman yang diacu.
7. Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang
dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam
bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes
tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai
rubrik penilaian.
Kerangka Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah :
Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Standar Kompetensi

: (diambil langsung dari kurikulum)

Kompetensi Dasar

: (diambil langsung dari kurikulum Indikator : )

Menyebutkan ........ (ini hanya contoh. Harus sesuai dengan yang ada di silabus).
Mampu menetapkan ........ (ini hanya contoh. Harus sesuai dengan yang ada
disilabus).
.................................................
..........................................
Alokasi Waktu

: 2 x 40 (1 x pertemuan)

37

A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu :


Menyebutkan .......... (sesuai dengan indikator yang telah ditentukan dalam
silabus)
Mampu menetapkan .......... (sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
dalam silabus)
.................................................
.................................................
B. Materi Pembelajaran
Batasan .........................................
Teori-teori ......................................
Sesuai dengan materi yang telah ditentukan dalam silabus
C. Metode Pengajaran :
Pendekatan Model CTL (hanya salah satu model pendekatan yang digunakan.
Dapat juga menggunakan pendekatan yang lain. Pendekatan ini harus sesuai
dengan yang tercantum di silabus).
D. Langkah-langkah
Kegiatan Pertemuan 1:
a. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi RPP 4
Mengamati ................................., Peserta didik memberikan komentar tentang
yang diamati
b. Kegiatan Inti
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari materi
tentang.......................................
Guru menugaskan ketua kelas untuk membagi temannya menjadi
...................kelompok.

38

Siswa berdiskusi tentang ...................................


Siswa menyimpulkan hasil diskusi.
Masing-masing siswa mencatat materi hasil diskusi
c. Kegiatan penutup
Evaluasi
Saran/nasehat
E. Sumber Belajar :
Perpustakaan, Buku terkait, Tayangan visual (gambar prasasti), dll.
F. Penilaian Hasil Belajar:
a. Teknik
Tertulis
b. Bentuk Instrumen
Tes Isian singkat
c. Butir Instrumen
Yang mengemukakan teori .......................................
Diantara teori yang ada, teori yang paling mendekat adalah

DAFTAR PUSTAKA
www.google.com

Tugas : Pilih satu topik materi pelajaran lalu susun RPP sesuai dengan
langkah- langkahnya.
Tes Formatif : Jelaskan apa maksud dan tujuan RPP.

39

40

Вам также может понравиться