Вы находитесь на странице: 1из 22

Cooling Tower ( Menara Pendingin)

6 Votes
Cooling Tower : suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara
memindahkan panas dari air ke udara. Aplikasi : mendinginkan air proses yang panas / hangat
sehingga dapat dipergunakan untuk proses kembali.
Syarat : area proses jauh dari sumber air

Komponen Cooling Tower

Bahan Pengisi

Kolam air dingin (Basin)

Drift eliminators

Saluran udara masuk

Nosel

Fan ( mechanical draft )

Deskripsi proses :

Air panas / hangat masuk melalui bagian atas menara, kemudian jatuh ke bawah
mengenai bahan isian dan nozzle sehingga memercik berbentuk titik-titik air

Pada saat bersamaan udara mengalir pada bagian sisi / samping menara sehingga terjadi
perpindahan panas dari air ke udara

Selain itu juga terjadi penguapan air yang mengakibatkan suhu air turun

Air yang sudah dingin ditampung di dalam Basin, selanjutnya dapat digunakan untuk
dalam proses pendinginan

Jenis-jenis Cooling Tower

Natural draft ( Alami )


1. Natural Draft
a. Draft Stack

udara masuk melalui bagian bawah,dan kontak dengan air panas yang jatuh menetes ke bawah.
Udara yang menjadi panas keluar melalui bagian atas menara
2. Atmospherik

udara dialirkan melintasi air yang jatuh dan bahan pengisi berada diluar menara
Mechanical draft ( Paksa )
1. Menara pendingin forced draft

Udara dihembuskan ke menara oleh sebuah fan yang terletak pada saluran udara masuk
1. Menara pendingin induced draft
Drift Eliminator

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan Cooling Tower

Jangkauan dingin (rentang dingin) : suhu air panas sampai suhu air dingin

Mendekatnya titik didih dan titik beku

Jumlah air yang didinginkan

Kecepatan udara yang melalui sel

Tinggi tower

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Definisi Menara Pendingin (Cooling tower)

Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk


menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan
mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan
dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian
dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara
signifikan (Gambar II.1). Menara pendingin mampu menurunkan suhu air
lebih dari peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk
membuang panas, seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu
biayanya lebih efektif dan efisien energinya (UNEP, 2006).
Komponen Cooling Tower
Komponen dasar sebuah menara pendingin meliputi rangka dan
wadah, bahan pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk
udara, louvers, nosel dan fan. Kesemuanya dijelaskan dibawah
1. Rangka

dan

wadah.

Hampir

semua

menara

memiliki

rangka

berstruktur yang menunjang tutup luar (wadah/casing), motor, fan,


dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih kecil, seperti
unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
2. Bahan Pengisi. Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi
(terbuat dari plastic atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas
dengan memaksimalkan kontak udara dan air. Terdapat dua jenis
bahan pengisi:
-

Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas lapisan yang berurut dari batang
pemercik horisontal, secara terus menerus pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil
membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastic memberikan

perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak yang berdekatan
dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan
kontak dengan udara. Permukaannya dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola

lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama dalam
volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.
3. Kolam air dingin. Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian
bawah menara, dan menerima air dingin yang mengalir turun melalui
menara dan bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah lubang
atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin. Dalam beberapa
desain, kolam air dingin berada dibagian bawah seluruh bahan pengisi.
Pada beberapa desain aliran yang berlawanan arah pada forced draft,
air di bagian bawah bahan pengisi disalurkan ke bak yang berbentuk
lingkaran yang berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu-sudu fan
dipasang dibawah bahan pengisi untuk meniup udara naik melalui
menara. Dengan desain ini, menara dipasang pada landasannya,
memberikan kemudahan akses bagi fan dan motornya.
4. Drift eliminators. Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak
dalam aliran udara supaya tidak hilang ke atmosfir.
5. Saluran udara masuk. Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju
menara. Saluran masuk bisa berada pada seluruh sisi menara (desain
aliran melintang) atau berada dibagian bawah menara (desain aliran
berlawanan arah).
6. Louvers. Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran
masuk louvers. Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran
udara ke bahan pengisi dan menahan air dalam menara. Beberapa
desain menara aliran berlawanan arah tidak memerlukan louver.
7. Nosel. Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi.
Distribusi air yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting
untuk mendapatkan pembasahan yang benar dari seluruh permukaan
bahan pengisi. Nosel dapat dipasang dan menyemprot dengan pola

bundar atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan yang
berputar seperti pada menara dengan beberapa potongan lintang yang
memutar.
8. Fan.

Fan

digunakan

aksial

(jenis

dalam

baling-baling)

menara.

dan

Umumnya

sentrifugal
fan

dengan

keduanya
baling-

baling/propeller digunakan pada menara induced draft dan baik fan


propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced
draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan
sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah/ diatur.
Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara
otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan
dapat disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada
pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara
otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka merespon
perubahan kondisi beban.
Fungsi Menara Pendingin
Semua mesin pendingin yang bekerja akan melepaskan kalor melalui
kondensor, refrijeran akan melepas kalornya kepada air pendingin sehingga
air menjadi panas. Selanjutnya air panas ini akan dipompakan ke menara
pendingin. Menara pendingin secara garis besar berfungsi untuk menyerap
kalor dari air tersebut dan menyediakan sejumlah air yang relatif sejuk
(dingin) untuk dipergunakan kembali di suatu instalasi pendingin atau
dengan kata lain menara pendingin berfungsi untuk menurunkan suhu aliran
air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke
atmosfer (Napitupulu, 2009).

Gambar II.1. Diagram skematik sistim menara pendingin


Prinsip Kerja Menara Pendingin

Prinsip
menara

kerja

pendingin

berdasarkan

pada

pelepasan kalor dan


perpindahan
Dalam

kalor.
menara

pendingin,
perpindahan

kalor

berlangsung dari air


ke udara. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air
diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir.
Sehingga air yang tersisa didinginkan secara signifikan.

Gambar II.2 skema menara pendingin


Prinsip kerja menara pendingin dapat dilihat pada gambar di atas. Air
dari bak/basin dipompa menuju heater untuk dipanaskan dan dialirkan ke
menara pendingin. Air panas yang keluar tersebut secara langsung
melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena
pengaruh fan atau blower yang terpasang pada bagian atas menara
pendingin, lalu mengalir jatuh ke bahan pengisi (Napitupulu, 2009).

Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu
kondensasinya sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang
sudah mengalami penurunan suhu ditampung ke dalam bak/basin. Pada
menara pendingin juga dipasang katup make up water untuk menambah
kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative
cooling tersebut sedang berlangsung (Napitupulu, 2009).
Beberapa Jenis Menara Pendingin
Bagian ini menjelaskan dua jenis utama menara pendingin: menara
pendingin jenis natural draft dan jenis mechanical draft.
1. Menara pendingin jenis natural draft

Menara

pendingin

jenis

natural

draft

atau

hiperbola

menggunakan

perbedaan suhu Antara udara ambien dan udara yang lebih panas dibagian
dalam menara. Begitu udara panas mengalir ke atas melalui menara (sebab
udara panas akan naik), udara segar yang dingin disalurkan ke menara
melalui saluran udara masuk di bagian bawah. Tidak diperlukan fan dan
disana hampir tidak ada sirkulasi udara panas yang dapat mempengaruhi
kinerja. Kontruksi beton banyak digunakan untuk dinding menara dengan
ketinggian hingga mencapai 200 m. Menara pendingin tersebut kebanyakan
hanya digunakan untuk jumlah panas yang besar sebab struktur beton yang
besar cukup mahal (UNEP, 2006).

Gambar II.3 Menara pendingin natural draft aliran melintang dan aliran
berlawanan arah
Terdapat dua jenis utama menara natural draft:
-

Menara aliran melintang (Gambar II.3): udara dialirkan melintasi air yang jatuh dan bahan

pengisi berada diluar menara.


Menara dengan aliran yang berlawanan arah (Gambar II.3): udara dihisap melalui air yang jatuh
dan oleh karena itu bahan pengisi terletak dibagian dalam menara, walaupun desain tergantung
pada kondisi tempat yang spesifik.

2. Menara Pendingin Draft Mekanik


Menara draft mekanik memiliki fan yang besar untuk mendorong atau mengalirkan udara
melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun diatas permukaan bahan pengisi, yang membantu
untuk meningkatkan waktu kontak antara air dan udara hal ini membantu dalam
memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. Laju pendinginan menara draft mekanis
tergantung pada banyak parameter seperti diameter fan dan kecepatan operasi, bahan pengisi
untuk tahanan sistim dll (UNEP, 2006).
Menara draft mekanik tersedia dalam range kapasitas yang besar. Menara tersedia dalam
bentuk rakitan pabrik atau didirikan dilapangan sebagai contoh menara beton hanya bisa dibuat
dilapangan (UNEP, 2006).
Banyak menara telah dibangun dan dapat digabungkan untuk mendapatkan kapasitas
yang dikehendaki. Jadi, banyak menara pendingin yang merupakan rakitan dari dua atau lebih
menara pendingin individu atau sel. Jumlah sel yang mereka miliki, misalnya suatu menara
delapan sel, dinamakan sesuai dengan jumlah selnya. Menara dengan jumlah sel banyak, dapat
berupa garis lurus, segi empat, atau bundar tergantung pada bentuk individu sel dan tempat
saluran udara masuk ditempatkan pada sisi atau dibawah sel (UNEP, 2006).
Cooling tower dapat di klasifikasikan menurut beberapa hal, antara
lain:
1. Menurut metode perpindahan panas
a. Wet cooling tower (menara pendingin basah)
Pada cooling tower jenis ini, air panas didinginkan sampai pada
temperatur yang lebih rendah dari temperatur bola basah udara sekitar, jika
udara relative kering. Seperti udara jenuh yang melewati aliran air, kedua

aliran akan relative sama. Udara, jika tidak jenuh, akan menyerap uap air
lebih banyak, meninggalkan sedikit panas pada aliran air.

b. Dry cooler (pendingin kering)


Coolingtower ini beroperasi dengan pemindahan panas melewati
permukaan yang memisahkan fluida kerja dengan udara ambient. Dengan
demikian akan terjadi perpindahan panas konveksidar ifluida kerja, panas
yang dipindahkan lebih besar daripada proses penguapan.
c. Fluid cooler (pendingin fluida)
Pada cooling tower ini saluran fluida kerja dilewatkan melalui pipa,
dimana air hangat dipercikkan dan kipas dihidupkan untuk membuang panas
dari air. Perpindahan panas yang dihasilkan lebih mendekati ke coolingtower
basah, dengan keuntungan seperti pada pendingin kering yakni melindungi
fluida kerja dari lingkungan terbuka (ismantoalpha,2009).
2. Menurut arah aliran udara terhadap aliran air
a. Aliran cross flow
Pada tipe ini, aliran udara bergerak memotong secara tegak lurus terhadap aliran air
padabahan pengisi. Kemudian udara melintasi menara melalui bagian keluaran udara akibat gaya
tarik dari fan yang berputar. Gambar II.6 menunjukkan desain tipe cooling tower dengan aliran
crossflow.

Gambar II.6 Cooling tower tipe


aliran crossflow
b. Aliran counterflow
Pada tipe ini, aliran udara pada saat melewati bahan pengisi
fill material) sejajar dengan aliran air dengan arah yang berlawanan. Gambar
II.7 menunjukkan desain tipe cooling tower dengan aliran counterflow.

Jenis menara pendingin


Menara pendingin forced
draft : udara dihembuskan
ke menara oleh sebuah fan
yang terletak pada saluran
udara masuk

Keuntungan
Cocok untuk resistansi
udara yang tinggi karena
adanya fan dengan
blower sentrifugal
Fan relative tidak berisik

Kerugian
Resirkulasi karena
kecepatan udara masuk
yang tinggi dan udara
keluar yang rendah, yang
dapat diselesaikan dengan
menempatkan menara di
ruangan pabrik digabung
dengan saluran pembuangan

Menara pendinginan aliran


melintang induced draft :
Air masuk pada puncak dan
melewati bahan pengisi
Udara masuk dari salah satu sisi
atau pada sisi yang berlawanan
Fan induced draft mengalirkan
udara melintasi bahan pengisi
menuju saluran keluar pada puncak
menara
Menara pendinginan aliran
berlawanan induced draft:
Air masuk pada puncak
Udara masuk dari bawwah dan
keluar pada puncak
Menggunakan fan forced dan
induced draft

Lebih sedikit resirkulasi


daripada menara forced
draft sebab kecepatan
keluarnya 3 hingga 4 kali
lebih tinggi daripada
udara masuk

Fan dan mekanisme


penggerak motor
dibutuhkan yang tahan
cuaca terhadap embun dan
korosi sebab mereka berada
pada jalur udara keluar yang
lembab

Gambar II.7 Cooling tower tipe aliran counter flow


Tabel II.1 Ciri-ciri berbagai jenis menara pendingin draft (berdasarkan pada
AIRAH)
II.1.2 Parameter-Parameter dalam Analisa Cooling Water

Untuk mengetahui kualitas cooling water, maka parameter-parameter


di

dalamnya

harus

ditinjau

secara

periodic

melalui

analisa

laboratorium.Dengan mengetahui nilai dari parameter-parameter tersebut,


maka pengendalian kualitas cooling water dapat dilakukan dengan baik.
Berikut ini adalah parameter-parameter dalam analisa cooling water
treatment yang harus dipantau secara periodik:
a.

pH
Pembentukan kerak dan tendensi korosif karena air sebagian besar
dipengaruhi oleh pH. pH asam mengakibatkan korosi peralatan peralatan
logam setelah kontak dengan air. pH basa dapat mengendapkan kalsium
karbonat dari suatu larutan untuk membentuk kerak pada permukaan
perpipaan, pipa cooling water, peralatan pertukaran panas, kondensor, dan
lain- lain.
Banyak sistem pengolahan senyawa senyawa kimia untuk mencegah
kerak dan korosi dikarenakan pH sebagai satu dari sekian banyak faktor
pengendali yang penting. Misalnya, pH air cooling water biasanya dikontrol
pada nilai minimum sebesar 10,5. Angka ini cukup tinggi untuk mencegah
terjadinya korosi dan pada waktu yang sama juga mengendapkan bermacam
macam garam pembentukan kerak.
(Anonim, 2013)

b. TDS
TDS (Total Dissolved Solids) adalah benda padat yang terlarut yaitu
semua mineral, garam, logam, serta kation-anion yang terlarut di air.
Termasuk semua yang terlarut diluar molekul air murni (H 2O).Secara umum,
konsentrasi benda-benda padat terlarut merupakan jumlah antara kation dan
anion didalam air. TDS terukur dalam satuan Parts per Million (ppm) atau
perbandingan rasio berat ion terhadap air (Anonim, 2008).
Untuk memenuhi nilai TDS pada make up waterJava Paragon dapat
dilakukan

perbaikkan

pada

pengolahan

external,

regenerasi resin pada ion exchanger misalnya fosfat.

yaitu

dengan

cara

c.

Alkalinitas
Alkalinitas atau yang dikenal dengan total alkalinitas adalah konsentrasi
total unsur basa-basa yang terkandung dalam air dan biasannya dinyatakan dalam mg/l atau
setara dengan CaCO3. Ketersediaan ion basa bikarbonat (HCO3) dan karbonat (CO32-) merupakan
parameter total alkalinitas dalam air tambak. Unsur-unsur alkalinitas juga dapat bertindak
sebagai buffer (penyangga) pH. Dalam kondisi basa ion bikarbonat akan membentuk ion
karbonat dan melepaskan ion hidrogen yang bersifat asam, sehingga keadaan pH menjadi netral.
Sebaliknya bila keadaan terlalu asam, ion karbonat akan mengalami hidrolisa menjadi ion
bikarbonat dan melepaskan hidrogen oksida yang bersifat basa, sehingga keadaan kembali netral.
Tujuan pengolahan air pendingin meliputi penstabilan alkalinitas pada
range tertentu yang cukup baik untuk mencegah korosi. Untuk menentukan
alkalinitas, menggunakan perhitungan sebagai berikut :
Alkalinitas (mg

CaCO3/l) = A x

x 1000 x 50,4

x 1000 (jika B=0,02N)

Alkalinitas (mek/l)=

Di mana :

x B x 1000

A = volume titrasi H2SO4 (ml)


B = normaliti asam (biasanya 0,02 N)

C = volume sampel (ml)


50,4 = berat ekivalen CaCO3

Dalam percobaan analisa alkalinitas, perhitungan pertama yang


digunakan.
(G. Alaerts, 1984)

Analisa alkalinitas dibagi menjadi dua, yaitu:


1. P-Alkalinitas
Ukuran jumlah ion bikarbonat (HCO -3), Karbonat (CO-) dan hidroksida
(OH-) dalam air. Menyebabkan carry over dan meningkatkan proses korosi.
Cara pengukuran menggunakan titrasi (volumetric) menggunakan asam kuat
(HCl atau H2SO4) dengan indikator PP (Subyakto, 1997).
2. M-Alkalinitas
Cara pengukuran menggunakan titrasi (volumetric) menggunakan asam kuat (HCl atau
H2SO4) indikator MO (m. Alkalinitas). Menyebabkan carry over dan korosi (Subyakto, 1997).
Jika nilai alkalinitas melebihi batas, maka bahan kimia polyphospat dapat
dipakai dengan konsentrasi 2-10 ppm. Bahan kimia ini dianggap ideal pada
sistem

resensi,

karena

waktu

retensi

yang

pendek

sehingga

tidak

memungkinkan terjadinya perubahan menjadi orthophospat (Subyakto, 1997).


d.

Calcium hardness
Merupakan parameter penting dalam memperkirakan pertumbuhan kerak
dari kalsium karbonat dan biasa digunakan untuk menghitung cycle number
dari cooling water. Cycle number adalah perbandingan konsentrasi make up
water dengan konsentrasi padatan terlarut dalam air blowdown (Anonim,
2013.)

e.

Total hardness
Jumlah hardness (kesadahan) dalam air merupakan ukuran kapasitas
konsumsi-penyabunan dan tendensi pembentukan kerak. Senyawa kalsium
dan magnesium merupakan konstituen utama dari kesadahan pada air.
Secara umum kesadahan air dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Total Hardness

Klasifikasi

(ppm)
Kurang dari 15

air sangat lunak

15 60
61 120

air lunak (soft water)


air sadah medium

121 180

air sadah (hard

water)
lebih dari 180
air sangat sadah
Tabel II.2 Klasifikasi Kesadahan Total
No.

Spesifikasi

Batasan

1.

pH (-)

2.

Konduktifitas, normal (s/cm)

3.

Kalsium sebagi CaCO3, maks (ppm)

4.

SO42-, maks (ppm)

200

5.

Hardness total, maks (ppm)

200

6.

Fe total, maks (ppm)

7.

Cl- (Cl free), maks (ppm)

6,0 8
800
150

1
0,3

Table II.3 Spesifikasi kualitas air pendingin sekunder.

No.

Spesifikasi

1.

pH (-)

2.

Konduktifitas, normal (s/cm)

3.

Kalsium sebagi CaCO3, maks (ppm)


24

Batasan
6,0 8,0
300
50

4.

SO , maks (ppm)

50

5.

Hardness total, maks (ppm)

70

6.

Fe total, maks (ppm)

1,0

7.

Klorida, maks (ppm)

0.3

Tabel II.4 Spesifikasi kualitas untuk air make-up


(JRA GL02, 1994).

Pada air pendingin peningkatan kesadahan pada air dihindari karena


dapat menghasilkan endapan lumpur maupun kerak pada cooling water.
Maka karena alasan inilah air cooling water harus diolah sebaik mungkin

sehingga

persentase

kemunculan

kesadahan

pada

air

cooling

water

mendekati nol.
Total Hardness dalam air dapat ditentukan dengan dua metode, yakni
metode titrasi penyabunan dan metode titrasi EDTA menggunakan indikator
EBT. Erichrome Black T (Eriokrom Hitam T) adalah sejenis indikator yang
berwarna merah muda bila berada dalam larutan yang mengandung ion
kalsium dan ion magnesium dengan pH 10 0,1. Pada titrasi EDTA diberikan
larutan buffer pH 10 karena untuk mengurangi resiko gangguan selain itu
range pH agar indikator EBT dapat bekerja dengan baik. Dilihat dari larutan
EDTA pada pH 10, larutan dapat menunjukkan persamaan jumlah molekul
antara molekul EDTA sebagai titran dengan jumlah ion kesadahan sampel.
II.1.3 Beberapa Permasalahan pada Cooling Tower
1.

Masalah Korosi
Korosi terjadi pada akibat pH rendah, Selain pH ada beberapa jenis mikroorganisme yang
menyebabkan korosi seperti nitrifying bacteria dan Sulfate Reducing Bacteria (SRB) yang dapat
menghasilkan asam sulfida (H2S).Bakteri ini memiliki kemampuan untuk mengubah ion sufate
(SO4) menjadi asam sulfida (H2S) yang sangat korosif menyerang logam besi, logamlunak.

2.

3.

Bakteri ini hidup sebagaian aerobik( tanpaudara ).


Masalah Kerak
Pembentukan kerak diakibatkan oleh kandungan padatan terlarut dan material anorganik yang
konsentrasinya melanpaui limit control.
Masalah Mikrobiologi
Mikroorganisme

juga

mampu

membentuk

depositpada

sembarangan

permukaan. Hampir semua jasad renik ini menjadi kolektor bagi debu dan
kotoran lainnya. Hal ini dapat menyebabkan efektivitas kerja cooling tower
menjadi terganggu. Mikroorganisme yang terdeteksi di dalam air pendingin
adalah algae,jamur(fungi), danbakteri.
(Subyakto,1997)

A.

Proses klarifikasi secara kimia


Pengolahan secara kimia atau klarifikasi meliputi proses koagulasi,flokulasi
dan sedimentasi. Ketiga proses tersebut pada prinsipnya ditujukan untuk
menghilangkan material-material yang terlarut dengan pengendapan dengan

B.

C.

D.

menambahkan bahan kimia yang bersifat sebagai koagulan / flokulan yang


dinamakan juga sebagai proses koagulasi flokulasi. Disini koagulasi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dimana bahan- bahan kimia ditambahkan
dalam air yang mengandung material- material halus yang terdispersi yang
mempunyai kecepatan pengendapan lambat sekali agar menimbulkan
gumpalan (flok) yang mempunyai kecepatan pengendapan yang auh lebih
cepat. Pada proses pengendapan (sedimentasi) pengawasan harus dilakukan
terhadap flok agar jangan sampai pecah selama proses pengendapan.
Partikel flok dapat mengadsorpsi partikel- pertikel lainnya seperti silika.
Filtrasi
Air yang
keluar dari proses klarifikasi yang masih mengandung flok- flok halus masih
memerlukan penyaringan melalui suatu medium yang berpori dimana flok
atau zat padat ditahan sedangkan air jernih diteruskan.. Sampai berapa jauh
zat padat menembus filter tergantung dalam banyak hal, seperti : rate
filtrasi, ukuran filter medium, kesempurnaan proses klarifikasi, susun filter
medium, tinggi/ kedalaman (bed) filter.
Pengolahan lanjutan
Air yang telah mengalami penjernihan, ditampung pada bak penampung
untuk selanjutnya didistribusikan untuk berbagai keperluan dengan kualitas/
syarat yang tertentu. Untuk aktifitas industri, air bersih tersebut pada
umumnya dibagi dalam :
Air sanitasi
Air proses
Air pendingin
Air umpan boiler
Proses Pelunakan (softening)
Dari empat penggunaan air dalam industri, air pendingin dan air umpan
boiler paling dominan penggunaanya serta membutuhkan persyaratan yang
lebih khusus, terutama bebas dari zat- zat penyebab kerak dan korosi, yaitu :

- Kesadahan air
- Satuan Hardness
Untuk menyatakan kesadahan air ada beberapa cara yaitu :
a. ppm CaCO3
b. german degree of hardness (Do)
c. french degree of hardness (Fo)
d. WHO degree of hardness
Untuk Indonesia biasanya dipakai satuan kesadahan
ppm CaCO3 atau Do dimana

1 Do = 10 ppm CaO
Untuk menurunkan tingkat kesadahan, dilakukan proses yang dikenal
sebagai proses pelunakan" atau softening.External water softening yaitu
proses pelunakan air yang dilakukan di luar sistem dimana air tersebut
dipakai. Ada beberapa cara dari external water softening yaitucold process
softening by chemicals, hot process softening by chemicals, ion exchange.
(Subiyakto,1997).

Analisa pada Cooling Water


1. Analisa pH
pH menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan, melalui
konsentrasi (sebetulnya aktivitas) ion hidrogen H +. Dalam air murni
konsentrasi [H+] sama dengan konsentrasi [OH-] atau [H+] = [OH-] = 10-7.
Supaya pengelolaan data menjadi lebih sederhana, konsentrasi ditulis secara
logaritmis,
- log [H+] = pH
(S.S. Santika, G. Alaerts, 1984).

2. Analisa Alkalinitas
Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan
asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Untuk menentukan alkalinitas,
menggunakan perhitungan sebagai berikut :
Alkalinitas (mg CaCO3/l) = A x

x 1000 x 50,4

x 1000 (jika B=0,02N)

Alkalinitas

(mek/l)

80
C
Di mana :

= volume titrasi H2SO4 (ml)

= normaliti asam (biasanya 0,02 N)

= volume sampel (ml)

50,4

= berat ekivalen CaCO3

1000

Dalam percobaan analisa alkalinitas, perhitungan pertama yang


digunakan.
(S.S. Santika, G. Alaerts, 1984)

3. Kesadahan
Kesadahan adalah ukuran konsentrasi ion-ion Ca dan Mg yang
dinyatakan dalam mg/liter CaCO3. Pengukuran biasanya dilakukan secara
volumetric melalui titrasi EDTA (Ethylen Diamin Tetra Acetic Acid) sebagai
titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap kation tersebut.
Mengukur kesadahan total digunakan indikator Eriochrome Black T (EBT),
sejenis indikator yang berwarna merah muda bila berada dalam larutan yang
mengandung ion kalsium dan ion magnesium dengan pH buffer 10,0 0,1.
Khelat logam terbentuk dengan kehilangan ion hidrogen dari gugus -OH
fenolik dan terjadi ikatan ion logam dengan atom oksigen maupun gugus
azo. Molekulnya dinyatakan dalam bentuk singkatan sebagai asam H3In.
(repository,2013)

Hardness

x 1000 x f

Dimana :

=volume titran EDTA yang digunakan (ml)

=volume sampel sebelum diencerkan (ml)


=faktor perbedaan antara kadar larutan EDTA 0,01 M

menurutstandarisasi dengan CaCO3 (f 1)


1,009

= ekuivalensi antara 1 ml EDTA 0,01 M dan 1 mg


kesadahan sebagai CaCO3
(S.S. Santika, G. Alaerts, 1984)

= 1,0009 x

II.1.4 Skema Pengolahan Cooling Water

Air panas yang masuk pada bagian atas cooling tower didistribuskan
secara merata di dalam rumah cooling tower, lalu akan jatuh kebawah
dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke bawah. Air yang
masuk dan udara melalui filling arahnya searah. Disana terjadi perpindahan
panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan perpindahan

massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki kandungan air
(jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum jenuh masuk
ke rumah cooling tower. Air dingin yangditampung di bak penampung
digunakan kembali. Dalam proses ini, terjadi penghilangan air karena terjadi
penguapan.

Sehingga

harusdiberi

masukan

air

tambahan

(make

up

water).Air dingin yang dihasilkan dilewatkan melaluisaringan agar kotorankotoran atau padatan-padatan mineral tertahan dan tidak melewati alat
lainnya (Subyakto, 1997).

Вам также может понравиться

  • Saturated Steam Dan Superheated Steam
    Saturated Steam Dan Superheated Steam
    Документ18 страниц
    Saturated Steam Dan Superheated Steam
    romi 1242
    Оценок пока нет
  • PLTU XXXXXX
    PLTU XXXXXX
    Документ21 страница
    PLTU XXXXXX
    Dea widya syafriani
    Оценок пока нет
  • Mesin Tenaga Uap
    Mesin Tenaga Uap
    Документ16 страниц
    Mesin Tenaga Uap
    Mohamad Hasyim Zayadi
    Оценок пока нет
  • Sistem KONTROL (148 Slide) 2014
    Sistem KONTROL (148 Slide) 2014
    Документ148 страниц
    Sistem KONTROL (148 Slide) 2014
    Irma Tri Puspita Sari
    Оценок пока нет
  • OPTIMASI STOCK
    OPTIMASI STOCK
    Документ9 страниц
    OPTIMASI STOCK
    Stella Salim
    Оценок пока нет
  • Jenis Boiler dan Prinsip Kerjanya
    Jenis Boiler dan Prinsip Kerjanya
    Документ9 страниц
    Jenis Boiler dan Prinsip Kerjanya
    Denny D
    Оценок пока нет
  • COOLING TOWER
    COOLING TOWER
    Документ39 страниц
    COOLING TOWER
    Enik Eliyawati
    Оценок пока нет
  • Kelengkapan Sistem Perpipaan
    Kelengkapan Sistem Perpipaan
    Документ51 страница
    Kelengkapan Sistem Perpipaan
    Nungki Widya Savitri
    Оценок пока нет
  • BAB III Pembangkit Listrik Tenaga Uap
    BAB III Pembangkit Listrik Tenaga Uap
    Документ7 страниц
    BAB III Pembangkit Listrik Tenaga Uap
    ianputra_adita5154
    Оценок пока нет
  • SKSAC
    SKSAC
    Документ15 страниц
    SKSAC
    Putu Revaldy
    Оценок пока нет
  • Slagcoolerspecification (1) .En - Id
    Slagcoolerspecification (1) .En - Id
    Документ14 страниц
    Slagcoolerspecification (1) .En - Id
    Johan Langoday
    Оценок пока нет
  • Sistem Pembangkit Uap
    Sistem Pembangkit Uap
    Документ20 страниц
    Sistem Pembangkit Uap
    Subkhan24434
    67% (3)
  • Air Compressor
    Air Compressor
    Документ2 страницы
    Air Compressor
    Wira Satriawan
    Оценок пока нет
  • Fungsi Kondensor Adalah Mengkondensasikan Uap Bekas Dari Turbin Menjadi Air Kondensate Melalui Pipa
    Fungsi Kondensor Adalah Mengkondensasikan Uap Bekas Dari Turbin Menjadi Air Kondensate Melalui Pipa
    Документ6 страниц
    Fungsi Kondensor Adalah Mengkondensasikan Uap Bekas Dari Turbin Menjadi Air Kondensate Melalui Pipa
    Fatch van Che
    75% (4)
  • OPTIMASI SLAG COOLER
    OPTIMASI SLAG COOLER
    Документ10 страниц
    OPTIMASI SLAG COOLER
    Indra Pratama
    Оценок пока нет
  • Komponen Penting Boiler
    Komponen Penting Boiler
    Документ9 страниц
    Komponen Penting Boiler
    Odhie
    Оценок пока нет
  • Jenis - Jenis Pompa Dan Kompresor
    Jenis - Jenis Pompa Dan Kompresor
    Документ22 страницы
    Jenis - Jenis Pompa Dan Kompresor
    rima yunia
    100% (2)
  • Fungsi Cooling Tower
    Fungsi Cooling Tower
    Документ4 страницы
    Fungsi Cooling Tower
    Syahdilla Fadel Muhammad
    Оценок пока нет
  • HVAC FOOD
    HVAC FOOD
    Документ4 страницы
    HVAC FOOD
    NandaWahyuningrum
    Оценок пока нет
  • Klasifikasi Turbin Gas
    Klasifikasi Turbin Gas
    Документ2 страницы
    Klasifikasi Turbin Gas
    MaMay Ayantie
    Оценок пока нет
  • Turbin Mikrohidro Screw
    Turbin Mikrohidro Screw
    Документ13 страниц
    Turbin Mikrohidro Screw
    Fahrul Firmansyah
    Оценок пока нет
  • II.8. KELOMPOK INTI 8 Pemeriksaan Dan Pengujian
    II.8. KELOMPOK INTI 8 Pemeriksaan Dan Pengujian
    Документ57 страниц
    II.8. KELOMPOK INTI 8 Pemeriksaan Dan Pengujian
    amri hardy
    Оценок пока нет
  • OPTIMASI TURBIN UAP
    OPTIMASI TURBIN UAP
    Документ19 страниц
    OPTIMASI TURBIN UAP
    Muhammad Raja
    Оценок пока нет
  • Penggerak Mula Motor Bakar
    Penggerak Mula Motor Bakar
    Документ43 страницы
    Penggerak Mula Motor Bakar
    febri
    Оценок пока нет
  • DKIKP
    DKIKP
    Документ2 страницы
    DKIKP
    apurnomo
    Оценок пока нет
  • 4.power Point Presentasi Turbin
    4.power Point Presentasi Turbin
    Документ16 страниц
    4.power Point Presentasi Turbin
    ibal_machine
    100% (2)
  • Persentasi Segitiga Kecepatan
    Persentasi Segitiga Kecepatan
    Документ26 страниц
    Persentasi Segitiga Kecepatan
    mula angga
    Оценок пока нет
  • Thermography Inspection
    Thermography Inspection
    Документ7 страниц
    Thermography Inspection
    Kevin Irdyan Hardwin
    Оценок пока нет
  • PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN DAN DIESEL
    PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN DAN DIESEL
    Документ9 страниц
    PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN DAN DIESEL
    indra wahyu hidayat
    Оценок пока нет
  • Simulation ANSYS
    Simulation ANSYS
    Документ46 страниц
    Simulation ANSYS
    Kurniawan Chaniago
    Оценок пока нет
  • Materi Kondensor
    Materi Kondensor
    Документ7 страниц
    Materi Kondensor
    Fadli Fadli
    Оценок пока нет
  • Perpindahan Panas
    Perpindahan Panas
    Документ94 страницы
    Perpindahan Panas
    ANITA
    Оценок пока нет
  • Problema dan Penyebab Kerusakan pada Ketel Uap
    Problema dan Penyebab Kerusakan pada Ketel Uap
    Документ30 страниц
    Problema dan Penyebab Kerusakan pada Ketel Uap
    Titik Mariyati
    50% (2)
  • BATUBARA PEMBAKARAN
    BATUBARA PEMBAKARAN
    Документ14 страниц
    BATUBARA PEMBAKARAN
    Ari Siswanto
    Оценок пока нет
  • Modul 9 Turbin Uap
    Modul 9 Turbin Uap
    Документ10 страниц
    Modul 9 Turbin Uap
    Guntur Reza Pratama
    Оценок пока нет
  • Bab IV Perhitungan Komponen Utama
    Bab IV Perhitungan Komponen Utama
    Документ11 страниц
    Bab IV Perhitungan Komponen Utama
    Anwar Fuadi
    Оценок пока нет
  • Modul Hidrolik KB 2
    Modul Hidrolik KB 2
    Документ41 страница
    Modul Hidrolik KB 2
    Aqil
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Silinder Aksi Tunggal
    Laporan Praktikum Silinder Aksi Tunggal
    Документ12 страниц
    Laporan Praktikum Silinder Aksi Tunggal
    fazar
    Оценок пока нет
  • Siklus PLTU
    Siklus PLTU
    Документ5 страниц
    Siklus PLTU
    anon_181274271
    Оценок пока нет
  • DRFT Eliminator, Nozzle, Dan Fan
    DRFT Eliminator, Nozzle, Dan Fan
    Документ4 страницы
    DRFT Eliminator, Nozzle, Dan Fan
    Lenywulandari Ayunda
    Оценок пока нет
  • Modul Training Turbin - by Imam R
    Modul Training Turbin - by Imam R
    Документ30 страниц
    Modul Training Turbin - by Imam R
    Giri Woryanto
    Оценок пока нет
  • Koefisien Perpindahan Kalor
    Koefisien Perpindahan Kalor
    Документ12 страниц
    Koefisien Perpindahan Kalor
    Muhammad Fatah Karyadi
    0% (1)
  • Boiler
    Boiler
    Документ48 страниц
    Boiler
    Muswardi Wardi
    Оценок пока нет
  • Sio Boiler
    Sio Boiler
    Документ106 страниц
    Sio Boiler
    TJ Olshop
    Оценок пока нет
  • Opk Reboilder
    Opk Reboilder
    Документ61 страница
    Opk Reboilder
    Sendra Naq Ayodance
    Оценок пока нет
  • Turbin Uap PDF
    Turbin Uap PDF
    Документ46 страниц
    Turbin Uap PDF
    Fallo Susilo
    100% (3)
  • 9 TURBIN Uap
    9 TURBIN Uap
    Документ45 страниц
    9 TURBIN Uap
    Akmal Harahap
    Оценок пока нет
  • 15 Turbin Air
    15 Turbin Air
    Документ29 страниц
    15 Turbin Air
    NurulIlmi
    Оценок пока нет
  • 3.konstruksi Boiler (5)
    3.konstruksi Boiler (5)
    Документ16 страниц
    3.konstruksi Boiler (5)
    Fadli Ryan Arikundo
    100% (1)
  • TURBIN GAS
    TURBIN GAS
    Документ31 страница
    TURBIN GAS
    anon_849884927
    Оценок пока нет
  • Buku Aplikasi Elektronika Daya Dalam Sistem Tenaga Listrik PDF
    Buku Aplikasi Elektronika Daya Dalam Sistem Tenaga Listrik PDF
    Документ39 страниц
    Buku Aplikasi Elektronika Daya Dalam Sistem Tenaga Listrik PDF
    Dresden Mania
    Оценок пока нет
  • Buku 04 Final Control Element
    Buku 04 Final Control Element
    Документ32 страницы
    Buku 04 Final Control Element
    Rahmat Hidayat
    Оценок пока нет
  • Chapter 8 UBL
    Chapter 8 UBL
    Документ26 страниц
    Chapter 8 UBL
    Setiawan
    Оценок пока нет
  • Dokumen - Tips - Diktat-Mesin-Fluida-1 2
    Dokumen - Tips - Diktat-Mesin-Fluida-1 2
    Документ90 страниц
    Dokumen - Tips - Diktat-Mesin-Fluida-1 2
    faisal
    Оценок пока нет
  • Turbin Air - Cross Flow
    Turbin Air - Cross Flow
    Документ18 страниц
    Turbin Air - Cross Flow
    Afa Fadillah
    Оценок пока нет
  • BAB II Cooling Tower
    BAB II Cooling Tower
    Документ21 страница
    BAB II Cooling Tower
    liafitriif
    Оценок пока нет
  • Landasan Teori Cooling Tower
    Landasan Teori Cooling Tower
    Документ6 страниц
    Landasan Teori Cooling Tower
    Fitri Gina Gunawan
    Оценок пока нет
  • Otk, Richo Menara Pendingin Clear
    Otk, Richo Menara Pendingin Clear
    Документ32 страницы
    Otk, Richo Menara Pendingin Clear
    Febe Ribka Sihaloho
    Оценок пока нет
  • MENARA PENDINGIN DAN PENGKAJIAN KINERJANYA
    MENARA PENDINGIN DAN PENGKAJIAN KINERJANYA
    Документ25 страниц
    MENARA PENDINGIN DAN PENGKAJIAN KINERJANYA
    rolinda banjarnahor
    Оценок пока нет
  • Septy Surat Ijin Lab
    Septy Surat Ijin Lab
    Документ1 страница
    Septy Surat Ijin Lab
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Makalah Fix
    Makalah Fix
    Документ59 страниц
    Makalah Fix
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Teknologi Minyak Bumi
    Teknologi Minyak Bumi
    Документ6 страниц
    Teknologi Minyak Bumi
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • METODOLOGI PENELITIAN
    METODOLOGI PENELITIAN
    Документ11 страниц
    METODOLOGI PENELITIAN
    HasniKesuma
    100% (1)
  • Makalah Pengawetan
    Makalah Pengawetan
    Документ16 страниц
    Makalah Pengawetan
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Perilaku Nyimpang
    Perilaku Nyimpang
    Документ13 страниц
    Perilaku Nyimpang
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Tema 3
    Tema 3
    Документ1 страница
    Tema 3
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Selulosa dari Ampas Teh
    Selulosa dari Ampas Teh
    Документ36 страниц
    Selulosa dari Ampas Teh
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Tema 5
    Tema 5
    Документ12 страниц
    Tema 5
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Proposal LA
    Proposal LA
    Документ8 страниц
    Proposal LA
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Septy Surat Ijin Lab
    Septy Surat Ijin Lab
    Документ1 страница
    Septy Surat Ijin Lab
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Passive Voice
    Passive Voice
    Документ4 страницы
    Passive Voice
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Perilaku Nyimpang
    Perilaku Nyimpang
    Документ13 страниц
    Perilaku Nyimpang
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • PENENTUAN ALFA SELULOSA DAN LIGNIN
    PENENTUAN ALFA SELULOSA DAN LIGNIN
    Документ3 страницы
    PENENTUAN ALFA SELULOSA DAN LIGNIN
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Metodologi Penelitian Ekstrak
    Metodologi Penelitian Ekstrak
    Документ7 страниц
    Metodologi Penelitian Ekstrak
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Algoritma Neraca Massa
    Algoritma Neraca Massa
    Документ7 страниц
    Algoritma Neraca Massa
    Yesika Fitriana
    Оценок пока нет
  • Laporan Tetap Menara Pendingin
    Laporan Tetap Menara Pendingin
    Документ33 страницы
    Laporan Tetap Menara Pendingin
    HasniKesuma
    100% (1)
  • Sistem Air Pendingin Utama Siklus Terbuk
    Sistem Air Pendingin Utama Siklus Terbuk
    Документ2 страницы
    Sistem Air Pendingin Utama Siklus Terbuk
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Makalah Sistem Pencernaan
    Makalah Sistem Pencernaan
    Документ19 страниц
    Makalah Sistem Pencernaan
    HasniKesuma
    67% (6)
  • Cover Fix
    Cover Fix
    Документ1 страница
    Cover Fix
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Bab 12 Katalis Heterogen
    Bab 12 Katalis Heterogen
    Документ14 страниц
    Bab 12 Katalis Heterogen
    Heri Wangdu
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Pencernaan
    MAKALAH Pencernaan
    Документ16 страниц
    MAKALAH Pencernaan
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Gasifikasi Batubara Makalah 2015
    Gasifikasi Batubara Makalah 2015
    Документ35 страниц
    Gasifikasi Batubara Makalah 2015
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Emulsi
    Emulsi
    Документ19 страниц
    Emulsi
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Aurat
    Aurat
    Документ18 страниц
    Aurat
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Nama
    Nama
    Документ2 страницы
    Nama
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Tugas RBP Teknologi Proses Hilir
    Tugas RBP Teknologi Proses Hilir
    Документ34 страницы
    Tugas RBP Teknologi Proses Hilir
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Pui Siku
    Pui Siku
    Документ3 страницы
    Pui Siku
    HasniKesuma
    Оценок пока нет
  • Tugas Qory
    Tugas Qory
    Документ2 страницы
    Tugas Qory
    HasniKesuma
    Оценок пока нет