Вы находитесь на странице: 1из 32

PELAKSANAAN MONITORING

GARAM BERYODIUM DI TINGKAT MASYARAKAT


DI PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2015
:Oleh

EDY SUROSO, SKM


Seksi Gizi - Bidang PPKM
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2015

LATAR BELAKANG
Pencapaian Konsumsi Garam Beryodium Untuk Semua (KGBS) pd
tingkat desa/kelurahan ditargetkan tahun 2015
Diperlukan sebaran dan besar masalah garam yang beredar diberbagai
daerah, agar para pengelola program dapat secara tepat merencanakan
penanggulanganya.
Pelaksanaan pemantauan garam beryodium di tingkat masyarakat
dilakukan di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), antara lain
karena :

2|

Peserta didik di SD/MI adalah kelompok masyarakat yang mudah


dijangkau dan dapat berperan serta aktif dalam penentuan
endemisitas suatu wilayah melalui pemantauan palpasi kelenjar
gondok oleh petugas kesehatan sebagai bagian dari penjaringan
kesehatan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Melalui garam yang dibawa peserta didik SD/MI dari rumah, maka
sampel garam dapat terkumpul dalam variasi yang cukup banyak,
dan terkumpul dalam waktu yang singkat.

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Terlaksananya pemantauan untuk memperoleh gambaran berkala tentang
cakupan konsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat di
masyarakat.
B. Tujuan Khusus :
1. Diperolehnya informasi tentang KANDUNGAN YODIUM pada garam
yang diperiksa di tingkat desa dengan pengujian garam.
2. Diperolehnya informasi tentang KATEGORI DESA.
3. Diperolehnya informasi tentang BENTUK GARAM yang digunakan
masyarakat.
4. Diperolehnya informasi tentang ADA/TIDAKNYA MERK DAGANG
produk garam yang dikonsumsi masyarakat.

3|

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

METODE PEMANTAUAN
Nilai batas untuk menyatakan suatu wilayah (Desa/Kelurahan) termasuk
kedalam kategori BAIK atau TIDAK BAIK menggunakan metoda Lot Quality
Assurance Sampling (LQAS).
Besarnya nilai batas ini ditentukan berdasarkan situasi masalah garam
beryodium di masyarakat.
NILAI BATAS yang disepakati saat ini adalah : dengan tingkat
kepercayaan 90 %.
Berdasarkan Tabel LQAS diperoleh sampel 26 dengan
maksimum sampel yang tidak memenuhi syarat sebanyak : 2 sampel.

Hasil :
DESA DENGAN GARAM BAIK, yaitu jika terdapat paling banyak 2 sampel
yang diperiksa tidak memenuhi syarat (tidak mengandung yodium cukup
atau sama sekali tidak mengandung yodium).
DESA DENGAN GARAM TIDAK BAIK, yaitu jika terdapat 2 atau lebih sampel
yang diperiksa tidak memenuhi syarat.

4|

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Lokasi

lanjutan

Sebanyak 4.000 desa yang tersebar di


seluruh kab/kota di Jatim
setiap Desa/Kelurahan terpilih, ditentukan
1 (satu) SD/MI untuk dijadikan lokasi
pengambilan sampel dari garam yang
dibawa oleh siswa yang telah ditunjuk

5|

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

CARA PEMILIHAN SAMPEL/SASARAN


Berdasarkan tabel LQAS dengan dengan keppercayaan sekitar 90%, maka
sampel yang akan diperiksa setiap SD adalah 26 murid.
Dari setiap SD/MI terpilih akan diambil sebanyak 26 murid yang berasal dari
kelas 4 dan kelas 5 secara sistematik.
Tahap-tahap pemilihan sampel adalah sebagai berikut :
1. Berilah nomor urut mulai dari murid kelas 5 sampai kelas 4 (gunakan
daftar absensi).
2. Jika jumlah murid tersebut kurang dari 26 murid maka masukkan juga
murid dari kelas 3, begitu seterusnya sampai mendapat sebanyak
26 sampel.
Jika jumlah murid tersebut hanya 26 anak, maka seluruh murid diambil
sebagai sampel (tidak perlu dilakukan sampling).
3. Tentukan angka interval dengan rumus :
Jumlah murid
Interval = ------------------26

6|

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

lanjutan
4. Tentukan nomor murid yang akan menjadi sampel ke 1, dengan cara :
Buatlah gulungan kertas sebanyak jumlah interval yang telah ditulisi
nomor urut sesuai dengan jumlah angka interval.
Masukkan gulungan kertas yang telah diberi nomor tersebut ke
dalam satu wadah.
Kocok (seperti arisan) dan ambil secara acak 1 (gulungan).
Nomor yang tertera dalam gulungan kertas tersebut adalah nomor
urut murid yang menjadi sampel ke 1.
5. Sampel ke 2, didapat dengan rumus : sampel ke 1 + angka interval.
6. Sampel ke 3 dan seterusnya sampai dengan sampel ke 26
(sampel terakhir) dipilih seperti cara tersebut.

7|

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

PENGUMPULAN DATA
Data yang dikumpulkan :
1.
2.
3.
4.

Bentuk garam yang dikonsumsi : Halus, Curai/krosok, ataupun Briket.


Merk dagang (label) garam yang dikonsumsi.
Tempat ibu (orang tua) murid membeli garam yang dikonsumsi.
Kandungan yodium pada garam yang dilihat melalui indikator warna.

Cara pengumpulan data :


1. Guru meminta murid yang terpilih sebagai sampel membawa garam yang
dikonsumsi dirumah (sebanyak 1 2 sendok makan) ke sekolah. Garam
tersebut dibungkus dalam plastik atau kertas.
murid tidak boleh saling minta/tukar menukar garam yang dibawa.
2. Mintalah murid untuk mencatat merk dagang (label) garam serta nomor
pendaftaran dari garam yang dikonsumsi atau dibawa tersebut.

8|

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

lanjutan
3. Setiap contoh garam dianalisa/diuji di depan kelas oleh guru atau oleh
murid dengan bimbingan guru, dengan cara sebagai berikut :

Ambillah sendok makan garam yang akan diuji.


jika garam dalam bentuk briket sebaiknya dihaluskan dahulu
Teteskan 2 3 tetes cairan uji garam beryodium ke permukaan garam
yang akan diuji tersebut.
Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam segera setelah
ditetesi cairan uji garam beryodium.
Pembacaan hasil :
jika pada garam timbul warna biru/ungu berarti garam tersebut
mengandung cukup yodium ( > 30 ppm).
Jika pada garam timbul warna biru/ungu muda atau keputihputihan berarti garam tersebut kurang mengandung yodium.
Jika pada garam tidak timbul warna biru/ungu (tetap putih) berarti
garam tersebut tidak mengandung yodium.

9|

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

lanjutan

Waktu Pengumpulan Data :


- Pengumpulan data dilakukan pada Minggu Bulan Mei 2015
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada bulan
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan selama1 hari.

Mei 2015

Tenaga pengumpulan data :


1. Guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah/Guru UKS/Guru Kelas.
2. Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas.

Pengisian Formulir dan Pengolahan Data :

10 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

lanjutan

Waktu Pengumpulan Data :


- Pengumpulan data dilakukan pada Minggu ke 4 Bulan November dan
Minggu ke 1 Bulan Desember Tahun 2011.
- Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan selama 1 hari untuk setiap desa

Tenaga pengumpulan data :


1. Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas
2. Dibantu Kader Posyandu setempat

Pengisian Formulir dan Pengolahan Data :

11 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Pengiriman Data & Entry Data


Pengiriman data ke Prov, dilakukan dengan
ketentuan sbb :
- Form yang dikumpulkan :
Form Kecamatan & Form Kabupaten
- Data disusun berdasarkan :
Urutan Puskesmas
- Pada bagian atas diberi :
REKAP KABUPATEN
Entry data dilakukan oleh pihak ketiga di
prov.
15 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Tindak Lanjut Hasil Pemantauan Di Tingkat Kecamatan :


- Kepala Puskesmas melaporkan ke Camat tentang masalah-masalah yang
tidak dapat ditindaklanjuti di tingkat desa/kelurahan melalui forum
pertemuan tingkat Kecamatan yang ada.
Hal-hal yang perlu diketahui :
Jumlah desa/kelurahan dengan kategori TIDAK BAIK yang ada di
Kecamatan.
Jumlah desa yang ditemukan garam non yodium.
Perbedaan harga garam beryodium dengan non yodium.
Mengidentifikasi merk garam beryodium yang bermasalah.
tindak lanjut dapat dalam bentuk penyuluhan pentingnya garam
beryodium bagi masyarakat.
Hasil tindak lanjut ini dilaporkan ke Kabupaten/Kota

16 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Lanjutan

Tindak Lanjut Hasil Pemantauan Di Tingkat Kabupaten/Kota :


- Laporan hasil pembahasan di tingkat Kecamatan selanjutnya digunakan
sebagai bahan (materi) pembahasan di tingkat Kabupaten/Kota.
- Pembahasan dilakukan melalui forum pertemuan lintas sektor yang ada
bersama-sama dengan hasil pemantauan di tingkat produsen,
perdagangan, dan pasar.
- Rapat koordinasi di tingkat Kabupaten/kota ini akan membahas mengenai
masalah yang dihadapi dalam pemasaran garam beryodium dan kebijakan
dalam mengatasi permasalahan yang ada.
- Kesepakatan hasil peremuan tersebut akan dilaporkan Bupati/Walikota
kepada Gubernur

17 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

HASIL MONITORING
GARAM BERYODIUM
DI TINGKAT MASYARAKAT
TAHUN 2014

18 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

HASIL UJI GARAM BERYODIUM

19 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

KATEGORI DESA

20 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

BENTUK GARAM

21 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

MERK GARAM

22 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

PERMASALAHAN
1.

Siswa yang terpilih sebagai sampel kadang-kadang tidak


membawa sampel garam, sehingga meminta garam pada
temannya

2.

Garam sampel yang dibawa oleh siswa bukan dari


rumahnya sendiri, tetapi membeli di warung/toko pada
saat itu juga.

3.

Garam sampel yang dibawa oleh siswa tidak diketahui


merknya.

23 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

REVIEW
PELAKSANAAN
KADARZI

24 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

PELAKSANAAN KADARZI
1. JUMLAH DAN JENIS SAMPEL
A. KADARZI :
Rumah tangga yang mempunyai
balita sebanyak 22 RT. / kluster
B. PSG-AS
Siswa klas I, umur : 6 9 tahun
sebanyak 22 anak. / kluster

25 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

C. WAKTU
Pengumpulan data ini dilakukan pada
bulan April-Mei 2015. Selanjutnya
pengiriman data ke prov : awal bulan
Juni 2015.

26 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

PELAKSANAAN
DATA YANG DIKUMPULKAN :
-KADARZI : Variabel komponen kadarzi
-PSG-AS
: - Berat Badan (BB)
- Tinggi Badan ( TB )
- Umur

27 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

PELAKSANAAN
PENGUMPULAN DATA
KADARZI : Dilakukan dengan cara
melakukan wawancara dengan
menggunakan kuesioner
di Rumah Tangga di sekitar titik
kluster yang telah ditentukan.
PSG-AS

28 |

: Dilakukan pengukuran BB dan


TB di SD di desa yang terpilih
sebagai sampel.

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

VALIDASI DATA
Validasi data dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota dan atau Dinas Kesehatan
Propinsi.
Validasi ini dilakukan terhadap
- Kebenaran pengisian data
- Kebenaran pengukuran
- Kebenaran dlm penggalian
data.
29 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Pembersihan Data.
Sebelum data dikirim ke provinsi,
terlebih dulu dilakukan pembersihan
data di tingkat kab/kota. Selanjutnya
di tingkat provinsi dilakukan kembali
pembersihan ulang.
Data yang dibersihkan antara lain :
sex, umur, BB, TB serta data kadarzi
yang di luar kewajaran.

30 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Pengiriman Data & Entry Data


Pengiriman data ke Prov, dilakukan dengan
ketentuan sbb :
-Data disusun urut kluster dan nomor
sampel
-Setiap kluster diberi rekap dan
diletakkan di bagian paling atas
-Disertakan juga data rekap 1 set,
yaitu sebanyak 30 kluster.
Entry data dilakukan oleh pihak ketiga di
prov.
31 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

. . .Sekian

32 |

Tim Koordinasi Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Вам также может понравиться