Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya izin, rahmat,
dan kuasaNya kami masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Manajemen Nyeri.
Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata Kuliah Keterampilan
Dasar Kebidanan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita, khususnya mengenai manajemen nyeri. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan masih jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itu, kami berharap kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah
ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat
bagi siapa pun yang membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap individu pernah mengalami nyeri dalam tingkatan tertentu. Nyeri
BAB II
RUMUSAN MASALAH
2.1
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen nyeri?
2. Apa yang dimaksud dengan terapi kompres hangat?
3. Apa yang dimaksud dengan terapi kompres dingin?
2.2
Tujuan Penulisan
Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan demikian
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
disiplin ilmu medis yang berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan nyeri atau
pain relief.
Manajemen nyeri cukup efektif dalam mengatasi nyeri, yakni dengan
perasaan kontrol, mengurangi perasaan tidak berdaya dan putus asa menjadi metode
pengalih yang menenangkan, serta menggangu siklus nyeri-ansietas-ketegangan
(Sloman, 1995).
Ada beberapa cara untuk mengatasi nyeri yang dapat dilaksanakan oleh
bidan, diantaranya :
1. Mengurangi faktor yang menambah nyeri misalnya ketidakpercayaan,
kesalahpahaman, ketakutan, kelelahan, dan kebosanan.
a.
Ketidakpercayaan
Pengakuan bidan akan rasa nyeri yang diderita pasien dapat mengurangi nyeri. Hal
ini dapat dilakukan melalui pernyataan verbal, mendengarkan dengan penuh
perhatian mengenai keluhan nyeri pasien, dan mengatakan pada pasien bahwa bidan
mengkaji rasa nyeri pasien agar dapat memahami tentang nyerinya.
b.
Kesalahpahaman
Ketakutan
4
d.
Kelelahan
Kebosanan
Menonton televisi
b.
c.
Mendengarkan musik
Teknik Relaksasi
Menganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan mengisi paru-paru
dengan udara, menghembuskannya secara perlahan, melemaskan otot-otot tangan,
kaki, perut, dan punggung, serta mengulangi hal yang sama sambil terus
berkonsentrasi hingga pasien merasa nyaman, tenang dan rileks.
Stimulasi Kulit
a.
b.
Menggosok punggung.
c.
d.
5
3. Pemberian obat analgesik
Pemberian obat analgesik dilakukan guna mengganggu atau membolak transmisi
stimulus nyeri agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal
terhadap nyeri. Jenis analgesiknya adalah narkotika dan bukan narkotika. Jenis
narkotika digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan menimbulkan depresi
pada fungsi vital, seperti respirasi. Jenis bukan narkotika yang paling banyak
dikenal masyarakat adalah aspirin, asetaminofen, dan bahan antiimflamasi
nonsteroid.
4. Pemberian stimulator listrik, yaitu dengan membolak atau mengubah stimuluis
nyeri dengan stimulus yang kurang dirasakan. Bentuk stimulator metode
stimulus listrik meliputi :
a. Transcutaneus Electrical Stimulator (TENSI), yang digunakan untuk
mengendalikan stimulus manual daerah nyeri tertentu dengan menempatkan
beberapa electrode diluar.
b. Percutaneus implanted spinal cored epidurat stimulator adalah alat stimulator
sumsum tulang belakang dan epidural yang diimplan di bawah kulit dengan
transistor timah penerima yang dimasukan ke dalam kulit pada daerah epidural
dan columna vertebrae.
c. Stimulator columna vertebrae, sebuah stimulator dengan stimulus alat penerima
2.
Thermometer air
3.
Kain pembungkus
6
Cara Kerja :
1. Cuci tangan .
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Isi botol dengan air panas.
4. Tutup botol yang telah diisi air panas kemudian dikeringkan.
5. Masukan botol ke dalam kantong kain, atau bila menggunakan kain masukan
kain pada air hangat lalu diperas.
6. Tempatkan botol/kain yang sudah diperas pada daerah yang akan dikompres.
7. Angkat botol setelah 20 menit, lalu isi lagi botol dan taruh pada daerah yang
akan dikompres lagi.
8. Catat perubahan selama tindakan.
9. Cuci tangan.
3.3
Thermometer.
Air dingin.
Cara Kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Ukur suhu tubuh.
4. Asupan air dingin pada kantong es atau bila menggunakan kain asupan kain
pada air dingin lalu diperas.
5. Letakan kantong/kain pada daerah yang akan dikompres seperti pada axial, pada
daerah yang sakit.
6. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan.
7
7. Cuci tangan.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Manajemen nyeri atau pain management adalah salah satu bagian dari
disiplin ilmu medis yang berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan
nyeri atau pain relief.
Terapi Kompres Hangat merupakan tindakan dengan memberikan kompres
hangat yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau
membebaskan rasa nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme
otot, dan memberikan rasa hangat.
Merupakan tindakan dengan cara memberikan kompres dingin yang
bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, menurunkan suhu tubuh,
mengurangi rasa nyeri, mencegah oedema, dan mengontrol peredaran darah
dengan meningkatkan vasokonstriksi
4.2
Saran
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal.
Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama dalam
menerapkan manajemen nyeri. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan
tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan berdasarkan pengetahuan, terutama
manajemen nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
MANAJEMEN NYERI
MAKALAH
Rofi anitasari
Shintani Azka Y.
Sri Ratmini
Ishe Fujianti