Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah
sehingga Penyusunan Proposal kegiatan Magang
Pemagangan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi dan melengkapi
Tugas Mata Kuliah Pemagangan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Dr. Yuni Pantiwati M.M, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Program Studi
Pendidikan Biologi, yang telah mendukung segala kegiatan jurusan saya.
2. Ibu Dra. Roimil Latifa M.M, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Pemagangan Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang, yang
telah yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan
bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan
proposal ini
3. Bapak Nungki Setyo Pambudi selaku pihak manager personalia dari
Kusuma Agrowisata Batu yang senantiasa menerima dan membimbing
saya dalam melaksanakan tugas.
4. Bapak Wiyono selaku manager Budidaya Tanaman Tahunan yang
senantiasa mengarahkan dan membimbing dalam pemagangan biologi ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam pelaksanaan
pemagangan, terima kasih atas semangat yang telah diberikan.
Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis. Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat
diharapkan oleh penulis. Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Amin Ya Robbal Alamin.
Malang, 1 Desember 2015
Ika Wardani
3
DAFTAR ISI
Cover.................................................................................................................i
Lembar Persetujuan..........................................................................................ii
Kata Pengantar..................................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................................iv
Daftar Tabel.......................................................................................................v
Daftar Gambar..................................................................................................vi
Daftar Lampiran................................................................................................vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................4
1.3 Manfaat Kegiatan................................................................5
BAB II
BAB III
METODE PEMAGANGAN
3.1 Rencana Waktu Pemagangan.............................................. 12
3.2.Rencana Jadwal Pemagangan (buat dalam bentuk tabel). 12
3.3 Prosedur/Langkah-Langkah Pemagangan.......................... 12
3.4 Prosedur Pengolahan dan Analisis Data............................. 12
BAB IV
KESIMPULAN.........................................................................30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................31
LAMPIRAN......................................................................................................32
Daftar Tabel
Tabel 1. Produksi rata-rata tanaman apel.........................................................22
Daftar Gambar
Gambar 2.2.1 Struktur organisasi Agrowisata Petik Buah............................... 7
Gambar 3.2.1 Struktur organisasi Agrowisata Petik Buah............................... 19
Gambar 1. Penyambungan tanaman................................................................. 23
Gambar 2. Hasil Pemangkasan pada Apel........................................................ 25
Gambar 3. Pelengkungan Cabang..................................................................... 26
Gambar 4. Mata tunas yang mulai terdeferensiasi............................................ 27
Gambar 5. Pemanenan dan hasil panen apel manalagi..................................... 29
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Peta wilayah.................................................................................32
Lampiran 2. Struktur organisasi .......................................................................33
Lampiran 3. Data karyawan .............................................................................34
Lampiran 4. Data panen atau produksi.............................................................35
Lampiran 5. Data pengunjung...........................................................................36
Lampiran 6. Data kegiatan magang..................................................................37
Lampiran 7. Data Surat.....................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apel merupakan salah satu buah yang banyak disukai karena rasanya yang
khas dan enak. Selain sudah sangat populer buah yang satu ini juga sangat mudah
didapat dan harganyapun terjangkau.Buah ini banyak kita temui di beberpa kios
buah maupun agro wisata pemetikan buah apel. Buah apel memiliki warna merah
saat masak atau siap untuk dimakan, dan ada juga berwarna hijau dan kuning.
Banyak orang yang menyukai buah apel karena rasanya yang khas. Apel dapat
langsung dimakan atau dimasak terlebih dahulu untuk dibuat saus atau selai.
Buah yang satu ini juga mengandung quarcetin yang fungsinya sangat baik
untuk mencegah berbagai macam penyakit kanker yang akut. Buah ini bagus
dikonsumsi sebagai makanan penutup. Buah ini juga akan bisa menetralisir segala
macam racun yang ada didalam tubuh dan mencegah timbulnya penyakit pada
tubuh anda akibat racun tersebut. Kandungan gizi apel yang mampu mencegah
kanker adalah flavonoid. Zat ini mampu menurunkan resiko terjadinya penyakit
kanker, terutama kanker paru-paru pada pria. Selain itu zat flavonoid ini dapat
mencegah pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.
1950, dan setelah tahun 1960 tanaman tersebut berkembang sangat pesat, karena
pada tahun 1950 itu, telah ditemukan teknik budidaya dan pembuahan apel. Selain
Malang dan Pasuruan, daerah-daerah yang banyak ditnami apel antara lain
Kayumas (Situbondo, Jawa Timur), Tawangmangu (Jawa Tengah), dan Nusa
Tenggara Timur (Soelarso, 1997)
Produksi apel dipengaruhi oleh pelaksanaan teknis budidaya. Kegiatan
budidaya apel secara umum meliputi pembibitan, penanaman, pemupukan,
perompesan, pemangkasan, pelengkungan cabang, penyiraman, pengapuran,
penjarangan buah, dan pengendalian OPT. Pelaksanaan teknis budidaya yang tepat
diharapkan dapat meningkatkan produksi apel.
Wilayah tropika tidak memiliki musim gugur sehingga pohon apel tidak dapat
berbunga apabila tidak dirompes dan dipangkas. Perompesan berguna untuk
mematahkan dormansi sebagai pengganti musim gugur, sedangkan pemangkasan
untuk mendorong pecahnya tunas dan mempengaruhi banyaknya tunas bunga dan
tunas daun (tunas vegetatif) yang terbentuk (Aprilianti, 2011).
Prastowo et al. (2006) menyatakan, pemangkasan dapat meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber energi (unsur hara dan sinar matahari) untuk
memperoleh percabangan yang ideal dan seimbang sehingga distribusi daun
merata dalam penerimaan sinar matahari, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil produksi dan mutu buah.
Salah satu perusahaan diderah Malang (Jawa Timur) yang bergerak di bidang
agribisnis apel adalah PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya, atau lebih dikenal
dengan nama PT Kusuma Agrowisata. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
agribisnis dan pariwisata. Memadukan antara bisnis pertanian (komoditas
1.4 Tujuan
Pelaksanaan magang ini bertujuan untuk memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi kami dan instansi selaku obyek pelaksanaan kegiatan magang ini.
1.
Tujuan Umum
a. Mendapatkan informasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman tentang
aspek produksi, aspek teknis, dan pengelolaan perkebunan apel pada kondisi
yang sebenarnya.
b. Belajar menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah dengan kenyataan
kondisi lapang yang sebenarnya.
c. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung dilapangan.
d. Mengetahui gambaran mekanisme dan sistem kerja dilapangan dan situasi
organisasi struktural serta interaksi yang ada.
e. Memperluas wawasan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang
sebenarnya.
2.
Tujuan Khusus
a. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan wawasan keilmuan
dilapangan.
b. Menciptakan sumberdaya manusia yang mempunyai potensi pribadi dalam
tata cara hubungan masyarakat dalam lingkungan kerja.
c. Sebagai wahana untuk mengaplikasikan ilmu yang diterima dari bangku
kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan.
c. Mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan elemen lain dari luar kampus,
sehingga memperoleh wawasan dan pengalaman yang tidak diperoleh
dibangku perkuliahan serta menjembatani dunia akademik dengan realita
dalam masyarakat dan dunia kerja.
d. Mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja dan dapat
memberikan gambaran mengenai pekerjaan dalam artian yang sesungguhnya
sehingga lebih siap memasuki dunia kerja.
e. Memicu dan memacu kesadaran akan sikap profesional sebagai calon
profesional yang bertanggung jawab terhadap keprofesionalannya.
f. Memperoleh pengalaman-pengalaman praktis dan meningkatkan keterampilan
kerja serta krativitas pribadi.
2.
a.
b.
c.
3. Bagi Instansi
a. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia industri/ perusahaan
sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan akademis.
b. Merupakan sarana yang menjembatani antara lembaga dan instansi.
c. Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari mahasiswa-mahasiswa yang
melakukan Praktik Magang.
d. Adanya orang yang mengaudit perusahaan tanpa mengeluarkan biaya dengan
adanya laporan-laporan magang yang diberikan kepada perusahaan.
BAB II
KAJIAN LEMBAGA DAN PUSTAKA
2.1
Kajian Lembaga
1. Nama Lokasi
: PT Kusuma Agrowisata
2. Alamat
2.3
Profil Umum
Kusuma Agrowisata terletak di Jalan Abdul Gani Atas, Kota Batu, Malang,
Jawa Timur (Lampiran 6). Kota Batu terletak 19 km dari kota Malang dan berada
pada ketinggian antara 680-1.700 m dpl. Kota Batu sudah terkenal sejak dahulu
sebagai daerah tujuan wisata.
Kota Batu dikelilingi oleh rangkaian pengunungan, yaitu Gunung
Panderman (2 040 m), Gunung Arjuno (3 339 m), Gunung Welirang (2 156 m),
Gunung Anjasmoro (2 277 m), dan Gunung Kawi.(2 651 m). Kusuma Agrowisata
terletak di Desa Ngaglik, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sisir, sebelah
timur berbatasan dengan Desa Pesanggrahan, sebelah selatan berbatasan dengan
Gunung Panderman, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngaglik.
Jenis tanah di Kusuma Agrowisata adalah andosol yang berbatu berwarna
cokelat kemerahan dan vertisol pada kebun kopi. Curah hujan 1 540 mm/tahun.
Menurut Schmidt Ferguson tipe iklim daerah Batu termasuk ke dalam tipe iklim D
(Lampiran 7). Menurut Pemerintah Kota Batu (2010) ketinggian tempat Kusuma
Agrowisata 900-1.000 m dpl dengan kemiringan 15-25. Kelembaban nisbi 7598% dengan suhu sekitar 18-28C. Penyinaran matahari pada musim penghujan 5
jam per hari dan pada musim kemarau 8 sampai 10 jam per hari.
Total luas areal Kusuma Agrowisata yaitu 60 ha. Luas kebun untuk
kawasan wisata 29.63 ha yang terdiri dari 7.03 ha kebun apel, 6.6 ha kebun jeruk,
3.4 ha kebun jambu, 2 ha kebun stroberi, 9 ha kebun kopi, 1.6 ha kebun buah naga
(Lampiran 8). Selain kebun wisata kawasan Kusuma Agrowisata juga memiliki
fasilitas pendukung, yaitu bangunan green house sayuran hidroponik dan tanaman
hias, areal air softgun dan shooting area, flying fox, lokasi outbond, mini cross,
mini zoo, kedai apel dan stroberi, bangunan pengolahan kopi, bangunan industri
olahan apel, dan kawasan penjualan buah dan sayuran.
Kebun di Kusuma Agrowisata dibagi menjadi dua, yaitu kebun atas dan
kebun bawah. Kebun atas terdiri dari kebun jeruk, stroberi, dan buah naga,
sedangkan kebun bawah terdiri dari kebun apel, jeruk, stroberi, jambu, dan buah
naga.
Kawasan untuk wisata petik apel memiliki luas 7.03 ha yang terdiri dari
tujuh blok pemetikan yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Setiap blok dibagi lagi
menjadi beberapa anak blok sehingga total blok pemetikan apel yaitu 32 blok
(Lampiran 9). Varietas apel yang ditanam di Kusuma Agrowisata adalah apel
Manalagi, Rome Beauty, Anna, dan Wanglin tetapi jumlah Wanglin hanya sedikit.
Satu blok petikan terdapat campuran berbagai varietas tetapi apel Manalagi adalah
varietas yang paling dominan jumlahnya di setiap blok.
2.4
2.5
tugas
sebagaimana
dimaksud, PT Kusuma
a.
Produksi minuman sari buah, yoghurt sari buah, kripik buah, cuka, selai,
b.
c.
d.
e.
dan jenang.
Uji mutu dari produk yang dihasilkan
Pembudidayaan tanaman sayur dan buah secara hidroponik
Perawatan tanaman dikebun
Pemandu wisata baik wisatawan lokal maupun internasional
9
f.
Resepsionist
2.7
10
BAB III
METODE PEMAGANGAN
3.1 Rencana Waktu Pemagangan
3.1.1 Rencana Waktu Pemagangan
Magang ini dilakukan pada semester 7 tahun ajaran 2015/2016
yaitu dari tanggal 08 Oktober 08 November 2015.
11
3.1.2
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan magang yang akan dilaksanakan oleh
mahasiswa yaitu PT. Kusuma Agrowisata Batu, Jl. Abdul Gani Atas PO.
BOX 36 Kota Batu, Jawa Timur.
3.2 Rencana Jadwal Pemagangan
Sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi rencana materi
pemagangan yang dilakukan adalah pengetahuan umum tentang budidaya dan
pengelolaan buah apel. Selain itu materi berupa praktek kerja lapangan. Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih memahami dan mengerti pekerjaan
yang dilakukan.
3.3 Prosedur/Langkah-Langkah Pemagangan
Langkah-langkah pemagangan dilakukan dengan cara kerja praktik
seperti karyawan, melakukan budidaya dan pengelolaan Tanaman Apel untuk
membuat tanaman Apel berbuah sebelum waktunya (panen bergilir). Kegiatan
yang dikerjakan di lapangan sebagai karyawan lapangan meliputi penyulaman
tanaman, perompesan, pemangkasan, pelengkungan cabang, pengendalian OPT,
pemanenan, dan pengelolaan pasca panen. Dalam 1 minggu hanya ada 6 hari kerja
yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan sabtu dengan lama jam kerja 7 jam.
3.4 Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Data yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan seluruh aspek budidaya
dan aspek pembungaan dan pembuahan apel, diskusi dan wawancara dengan
pekerja, staf, dan pimpinan kebun. Data sekunder diperoleh dari arsip laporan
manajemen (perbulan dan pertahun) yang berkaitan dengan keadaan umum
perusahaan sperti keadaan iklim, tata guna lahan, keadaan tanaman, dan produksi,
struktur organisasi, dan ketenagakerjaan.
12
BAB IV
HASIL KEGIATAN PEMAGANGAN
4.1
4.1.1
Sejarah Perusahaan
PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya (Kusuma Agrowisata) didirikan
oleh Ir. Edy Antoro pada lahan seluas 4 ha pada tahun 1989. Berdasarkan
pengalaman kerja sebagai seorang pengawas perkebunan kopi di PT. Perkebunan
13
14
4.1.2
Keadaan Wilayah
Kusuma Agrowisata terletak di Jalan Abdul Gani Atas, Kota Batu, Malang,
Jawa Timur. Kota Batu terletak 19 km dari kota Malang dan berada pada
ketinggian antara 680-1.700 m dpl. Kota Batu sudah terkenal sejak dahulu sebagai
daerah tujuan wisata.
Kota Batu dikelilingi oleh rangkaian pengunungan, yaitu Gunung
Panderman (2 040 m), Gunung Arjuno (3 339 m), Gunung Welirang (2 156 m),
Gunung Anjasmoro (2 277 m), dan Gunung Kawi.(2 651 m). Kusuma Agrowisata
terletak di Desa Ngaglik, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sisir, sebelah
timur berbatasan dengan Desa Pesanggrahan, sebelah selatan berbatasan dengan
Gunung Panderman, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngaglik.
Jenis tanah di Kusuma Agrowisata adalah andosol yang berbatu berwarna
cokelat kemerahan dan vertisol pada kebun kopi. Curah hujan 1 540 mm/tahun.
Menurut Schmidt Ferguson tipe iklim daerah Batu termasuk ke dalam tipe iklim D
. Menurut Pemerintah Kota Batu (2010) ketinggian tempat Kusuma Agrowisata
900-1.000 m dpl dengan kemiringan 15-25. Kelembaban nisbi 75-98% dengan
suhu sekitar 18-28C. Penyinaran matahari pada musim penghujan 5 jam per hari
dan pada musim kemarau 8 sampai 10 jam per hari.
Total luas areal Kusuma Agrowisata yaitu 60 ha. Luas kebun untuk
kawasan wisata 29.63 ha yang terdiri dari 7.03 ha kebun apel, 6.6 ha kebun jeruk,
3.4 ha kebun jambu, 2 ha kebun stroberi, 9 ha kebun kopi, 1.6 ha kebun buah naga
. Selain kebun wisata kawasan Kusuma Agrowisata juga memiliki fasilitas
pendukung, yaitu bangunan green house sayuran hidroponik dan tanaman hias,
areal air softgun dan shooting area, flying fox, lokasi outbond, mini cross, mini
15
zoo, kedai apel dan stroberi, bangunan pengolahan kopi, bangunan industri olahan
apel, dan kawasan penjualan buah dan sayuran.
Kebun di Kusuma Agrowisata dibagi menjadi dua, yaitu kebun atas dan
kebun bawah. Kebun atas terdiri dari kebun jeruk, stroberi, dan buah naga,
sedangkan kebun bawah terdiri dari kebun apel, jeruk, stroberi, jambu, dan buah
naga.
Kawasan untuk wisata petik apel memiliki luas 7.03 ha yang terdiri dari
tujuh blok pemetikan yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Setiap blok dibagi lagi
menjadi beberapa anak blok sehingga total blok pemetikan apel yaitu 32 blok
(Lampiran 1). Varietas apel yang ditanam di Kusuma Agrowisata adalah apel
Manalagi, Rome Beauty, Anna, dan Wanglin tetapi jumlah Wanglin hanya sedikit.
Satu blok petikan terdapat campuran berbagai varietas tetapi apel Manalagi adalah
varietas yang paling dominan jumlahnya di setiap blok.
4.1.3
Lokasi Perusahaan
Lokasi sebuah perusahaan sangat menetukan maju tidaknya perusahaan
tersebut dalam melaksanakan aktivitasnya, dimana hal ini berkaitan dengan sarana
kemudahan transportasi. Di dalam pemilihan lokasi tempat perusahaan harus
berdasarkan pada pertimbangan- pertimbangan yang teliti dan terarah, atas faktor
yang memiliki peranan dan hubungan yang penting dalam perusahaan yang
didirikan.
Lokasi PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Batu yang berlokasi di
Kelurahan Ngaglik Kecamatan Batu Kota Batu Propinsi Jawa Timur dan Kantor
pusatnya berada di Jalan Abdul Gani Atas PO. BOX 36 Batu. Letak perusahaan
ini bila ditinjau dari segi aktivitas berada di lokasi pegunungan dan ber udara
16
sejuk dimana sangat menunjang bagi masyarakat atau pengunjung ingin berlibur
atau melakukan aktivitasnya.
4.1.4
prasarana yang cukup lengkap. Sarana dan prasarana yang tersedia meliputi
bidang produksi, administrasi, dan transportasi. Sarana produksi digunakan dalam
kegiatan budidaya tanaman, diantaranya sarana untuk kegiatan pemupukan,
penyiangan, pemangkasan, penyiraman, pemanenan, serta pengendalian hama dan
hama penyakit.
Sarana untuk kegiatan pemupukan diantaranya ember, timbangan, sprayer
tekanan tinggi, dan
sprayer
administrasi meliputi perangkat computer, alat tulis kantor, printer, dan telepon,
serta sarana transportasi berupa motor dan mobil pick up.
4.1.6
Sistem Organisasi
17
4.1.7
Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dipimpin oleh
18
19
4.1.8
Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang ada di Kusuma Agrowisata terdiri dari karyawan tetap,
karyawan kontrak satu tahun, dan tiga bulan, karyawan harian lepas (KHL), dan
karyawan borongan. Tingkat pendidikan karyawan untuk karyawan tetap dan
karyawan kontrak satu tahun terdiri dari SD, SLTP, SLTA, D1, D2, D3, dan S1.
Jumlah hari kerja karyawan tetap dn karyawan kontrak yaitu enam hari kerja
efektif dengan satu hari libur. Karyawan tetap di BTT bekerja mulai pukul 06.00
sampai 13.00 WIB dengan 1 jam istirahat yaitu pukul 11.30 sampai pukul 12.30.
Setiap karyawan tetap dan kontrak yang bekerja memiliki daftar hadir
yang harus di checklock ketika masuk dan keluar perusahaan. Daftar hadir
tersebut dibuat oleh personalia. Gaji karyawan tetap dan kontrak satu tahun
dibayar pada akhir bulan, sedangkan untuk karyawan kontrak tiga bulan dan KHL
setiap jumat pagi. Data karyawan BTT (Lampiran 3)
4.2
apel
termasuk
dalam
divisi
Spermatophyta,
subdivisi
20
dan cuaca sehingga dalam setahun apel dapat dibuahkan 2-3 kali (Prihatman,
2000). Berbeda dengan kawasan empat musim, pembungaan hanya terjadi pada
musim semi, sehingga apel hanya berproduksi sekali setahun (Hakim, 2008).
4.2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Apel
Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam,
mempunyai lapisan bahan organik tinggi, struktur tanahnya remah dan gembur,
serta mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas yang baik sehingga
pertukaran oksigen, pergerakan hara, dan kemampuan menyimpanan airnya
optimal. Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol, dan Regosol. Derajat
keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7. Tanaman apel
membutuhkan kandungan air tanah yang cukup untuk tumbuh. Kelerengan yang
terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih
memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak untuk ditanami
(Prihatman, 2000).
Curah hujan yang ideal untuk tanaman apel adalah 1.500-2.500 mm/tahun
dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Banyaknya bulan basah dalam setahun
adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat
berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga diperlukan cuaca cerah saat
pembungaan (Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2008).
Kusumo (1986) menyatakan bahwa penggunaan penutup pohon dari bahan
plastik yang tembus sinar matahari dapat mengurangi risiko bunga gugur. Untung
(1994) menyatakan bahwa jika waktu musim hujan dapat dipastikan, maka masa
berbuah apel bisa diatur dengan menjadwalkan waktu perompesan daun. Tanaman
apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60 % setiap harinya,
terutama pada saat pembungaan. Suhu yang dibutuhkan antara 16-27oC,
kelembaban udara sekitar 75-85 %. Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik
di daerah tropika pada ketinggian 1.000-1.250 m dari permukaan laut (dpl) (Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2008).
4.2.3
21
22
23
pada
apel
dibagi
menjadi
pemangkasan
bentuk,
24
25
26
pupuk kandang dari kotoran sapi sebanyak satu pick up (untuk ukurannya pupuk
perpohon kurang tahu, pada saat magang tidak mengikuti pemupukan karena beda
blok ). Pupuk kandang dapat memperbaiki dan mempertahankan kesuburan fisik,
kimia, dan biologi tanah. Untung (1994) menyatakan, kandungan pupuk kandang
dari kotoran sapi yaitu air 85 %, N 0.4 %, P 0.08 %, dan K 0.08%.
Berdasarkan pengetahuan dari pekerja, cara pemupukan yang digunakan
yaitu dengan membenamkan pupuk kandang melingkari tanaman dengan radius
satu meter. Pemupukan dilakukan setelah perlakukan perompesan karena
perompesan menyebabkan kandungan nitrogen di dalam daun-daun hilang
sebelum sempat disimpan di dalam jaringan kulit batang Soelarso (1997).
Tanaman apel untuk pertumbuhannya membutuhkan air yang memadai
sepanjang musim. Pertanaman apel di Kusuma Agrowisata pada musim kemarau
masih tumbuh baik tanpa pengairan karena iklimnya tergolong tropika basah dan
tanahnya mempunyai daya kapiler yang baik sehingga mampu mengikat air.
4.2.8
27
4.2.9
Panen
28
Panen dilakukan pada saat buah matang secara fisiologis. Jika panen
dilakukan saat buah belum siap akan berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan
tanaman dan pembungaan pada musim berikutnya. Tanaman akan menghasilkan
tunas vegetatif yang berlebihan dan pembungaan pada musim berikutnya akan
banyak gagal terjadi fruit set. Buah yang dipetik terlalu muda akan cepat menjadi
keriput. Buah apel yang menjadi keriput beratnya susut mencapai 5.5 %,
sedangkan buah apel yang dipetik umur tua makin cepat lunak dan masir, cepat
mengalami penurunan padatan total terlarut (PTT) maupun jumlah komponen dan
konsentrasi cita rasanya dalam penyimpanan (Soelarso, 1997).
Ciri-ciri buah yang siap dipanen yaitu ujung buah membuka/merekah dan
kulit buah mengkilap. Panen dapat dilakukan lebih kurang 150 hari setelah
rompes (HSR) untuk kultivar Manalagi dan lebih kurang 165 HSR untuk kultivar
Rome Beauty. Apel Anna merupakan apel yang paling cepat dipanen, yaitu 135
HSR.
Apel yang dihasilkan oleh Kusuma Agrowisata antara lain Rome Beauty,
Manalagi, dan Anna. Apel yang dijual kepada pengepul hanya apel Rome Beauty,
Manalagi, dan Anna. Akan tetapi lebih banyak Apel Anna dan Manalagi yg di
setor ke pengepul, dipilih kondisi yang baik dan ukuran yang cukup besar. Apel
yang tidak memenuhi ukuran yang cukup digunakan sebagai wisata petik apel
oleh pengunjung yang datang ke kebun (Lampiran 5). Di Kusuma Agrowisata
paling banyak apel Manalagi, untuk apel anna di ambilkan dikebun Junggo yang
merupakan kebun kedua milik Kusuma Agrowisata.
29
BAB V
KESIMPULAN
Kegiatan magang telah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman tentang aspek produksi, aspek teknis, dan pengelolaan perkebunan
apel pada kondisi yang sebenarnya. Pengelolaan usaha perkebunan apel telah
dipelajari khususnya mengenai pengelolaan pemangkasan produksi. Pemangkasan
produksi yang dilaksanakan di Kusuma Agrowisata sudah dilakukan dengan baik
secara teknis, dilihat dari persentase pecah tunas campuran yang lebih banyak
terbentuk dibanding persentase pecah tunas vegetatif baik pada Rome Beauty
maupun Manalagi.
Waktu pemangkasan produksi yang tidak serempak menyebabkan adanya
tingkat perkembangan yang berbeda antara tanaman yang satu dengan yang lain
dalam satu blok, antara lain pada peubah pertambahan jumlah tunas vegetatif dan
pertambahan tunas campuran pada Rome Beauty dan Manalagi, serta jumlah buah
pada Rome Beauty. Pemangkasan pada 14 hari setelah panen memberikan hasil
lebih baik daripada pemangkasan pada 21 hari setelah panen dilihat dari jumlah
tunas campuran per cabang, jumlah bunga, serta pertumbuhan buah.
30
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianti, Nurul, Huda. 2011. Pengelolaan Pemangkasan Produksi Apel (Malus
Sylvestris Mill.) Di Agrowisata Krisna, Nongkojajar, Pasuruan, Jawa
Timur. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Bambang Soelarso, 1997. Budi Daya Apel. Yogyakarta : KANISIUS
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. 2008. Standard Operating Procedure
(SOP) Apel Rome Beauty. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Pasuruan.
Hakim, L. dan Dian S. 2009. Status Apel Lokal Malang dan Strategi
Konservasinya Melalui Pengembangan Agrowisata. Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya. Malang.
Kusumo, S. 1986. Apel (Malus sylvestris Mill.). C.V. Yasaguna. Jakarta. 131 hal
Prastowo N. H., J. M. Roshetko, G. Manurung, E. Nugraha, J. Tukan, dan F.
Harum. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman
Buah. World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International.
Prihatman, K. 2000. Tentang
http://bebas.vlsm.org/v13/Data/bididaya%20pertanian/BUAH/APEL.PDF
[1 Desember 2015].
Student
research.
Institut
Pertanian
Bogor.
31
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Wilayah
32
33
34
35
36
37
38