Вы находитесь на странице: 1из 43

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah
sehingga Penyusunan Proposal kegiatan Magang

ini dapat diselesaikan.

Pemagangan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi dan melengkapi
Tugas Mata Kuliah Pemagangan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Dr. Yuni Pantiwati M.M, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Program Studi
Pendidikan Biologi, yang telah mendukung segala kegiatan jurusan saya.
2. Ibu Dra. Roimil Latifa M.M, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Pemagangan Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang, yang
telah yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan
bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan
proposal ini
3. Bapak Nungki Setyo Pambudi selaku pihak manager personalia dari
Kusuma Agrowisata Batu yang senantiasa menerima dan membimbing
saya dalam melaksanakan tugas.
4. Bapak Wiyono selaku manager Budidaya Tanaman Tahunan yang
senantiasa mengarahkan dan membimbing dalam pemagangan biologi ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam pelaksanaan
pemagangan, terima kasih atas semangat yang telah diberikan.
Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis. Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat
diharapkan oleh penulis. Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Amin Ya Robbal Alamin.
Malang, 1 Desember 2015

Ika Wardani
3

DAFTAR ISI
Cover.................................................................................................................i
Lembar Persetujuan..........................................................................................ii
Kata Pengantar..................................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................................iv
Daftar Tabel.......................................................................................................v
Daftar Gambar..................................................................................................vi
Daftar Lampiran................................................................................................vii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................4
1.3 Manfaat Kegiatan................................................................5

BAB II

KAJIAN LEMBAGA DAN PUSTAKA


2.1 Kajian Lembaga..................................................................7
2.2 Struktur organisasi Agrowisata Petik Buah........................7
2.3 Profil PT Kusuma Agrowisata............................................8
2.4 Tugas PT Kusuma Agrowisata............................................9
2.5 Fungsi PT Kusuma Agrowisata..........................................9
2.6 Kegiatan PT Kusuma Agrowisata.......................................9
2.7 Produk PT Kusuma Agrowisata..........................................10
2.8 Pelayanan PT Kusuma Agrowisata..................................... 11

BAB III

METODE PEMAGANGAN
3.1 Rencana Waktu Pemagangan.............................................. 12
3.2.Rencana Jadwal Pemagangan (buat dalam bentuk tabel). 12
3.3 Prosedur/Langkah-Langkah Pemagangan.......................... 12
3.4 Prosedur Pengolahan dan Analisis Data............................. 12

BAB IV

HASIL KEGIATAN PEMAGANGAN


4.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1.1Sejarah Perusahaan ..........................................................14
4.1.2 Keadaan Wilayah.............................................................15

4.1.3 Lokasi Perusahaan...........................................................16


4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan.................................................17
4.1.5 Sarana dan Prasarana Perusahaan....................................17
4.1.6 Sistem Organisasi.............................................................18
4.1.7 Struktur Organisasi..........................................................19
4.1.8 Ketenagakerjaan...............................................................20
4.2 BUDIDAYA TANAMAN APEL
4.2.1 Tanaman Apel..................................................................20
4.2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Apel.........................................21
4.2.3 Peremajaan Tanaman Apel...............................................21
4.2.4 Defoliasi buatan...............................................................23
4.2.5 Pemangkasan Tanaman Apel...........................................24
4.2.6 Pelengkungan Cabang Tanaman Apel..............................25
4.2.7 Pemupukan Tanaman Apel ..............................................27
4.2.8 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). .27
4.2.9 Panen................................................................................29
BAB V

KESIMPULAN.........................................................................30

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................31
LAMPIRAN......................................................................................................32

Daftar Tabel
Tabel 1. Produksi rata-rata tanaman apel.........................................................22
Daftar Gambar
Gambar 2.2.1 Struktur organisasi Agrowisata Petik Buah............................... 7
Gambar 3.2.1 Struktur organisasi Agrowisata Petik Buah............................... 19
Gambar 1. Penyambungan tanaman................................................................. 23
Gambar 2. Hasil Pemangkasan pada Apel........................................................ 25
Gambar 3. Pelengkungan Cabang..................................................................... 26
Gambar 4. Mata tunas yang mulai terdeferensiasi............................................ 27
Gambar 5. Pemanenan dan hasil panen apel manalagi..................................... 29
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Peta wilayah.................................................................................32
Lampiran 2. Struktur organisasi .......................................................................33
Lampiran 3. Data karyawan .............................................................................34
Lampiran 4. Data panen atau produksi.............................................................35
Lampiran 5. Data pengunjung...........................................................................36
Lampiran 6. Data kegiatan magang..................................................................37
Lampiran 7. Data Surat.....................................................................................38

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apel merupakan salah satu buah yang banyak disukai karena rasanya yang
khas dan enak. Selain sudah sangat populer buah yang satu ini juga sangat mudah
didapat dan harganyapun terjangkau.Buah ini banyak kita temui di beberpa kios
buah maupun agro wisata pemetikan buah apel. Buah apel memiliki warna merah
saat masak atau siap untuk dimakan, dan ada juga berwarna hijau dan kuning.
Banyak orang yang menyukai buah apel karena rasanya yang khas. Apel dapat
langsung dimakan atau dimasak terlebih dahulu untuk dibuat saus atau selai.
Buah yang satu ini juga mengandung quarcetin yang fungsinya sangat baik
untuk mencegah berbagai macam penyakit kanker yang akut. Buah ini bagus
dikonsumsi sebagai makanan penutup. Buah ini juga akan bisa menetralisir segala
macam racun yang ada didalam tubuh dan mencegah timbulnya penyakit pada
tubuh anda akibat racun tersebut. Kandungan gizi apel yang mampu mencegah
kanker adalah flavonoid. Zat ini mampu menurunkan resiko terjadinya penyakit
kanker, terutama kanker paru-paru pada pria. Selain itu zat flavonoid ini dapat
mencegah pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.

Apel juga memiliki

fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang


berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan
jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh
darah (Yulianti, 2007).
Kabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar)
Jawa Timur merupakan daerah sentra produksi apel (Malus sylvestris Mill.) di
Indonesia. Pada daeah ini tanaman apel mulai diusahakan petani sekitar tahun

1950, dan setelah tahun 1960 tanaman tersebut berkembang sangat pesat, karena
pada tahun 1950 itu, telah ditemukan teknik budidaya dan pembuahan apel. Selain
Malang dan Pasuruan, daerah-daerah yang banyak ditnami apel antara lain
Kayumas (Situbondo, Jawa Timur), Tawangmangu (Jawa Tengah), dan Nusa
Tenggara Timur (Soelarso, 1997)
Produksi apel dipengaruhi oleh pelaksanaan teknis budidaya. Kegiatan
budidaya apel secara umum meliputi pembibitan, penanaman, pemupukan,
perompesan, pemangkasan, pelengkungan cabang, penyiraman, pengapuran,
penjarangan buah, dan pengendalian OPT. Pelaksanaan teknis budidaya yang tepat
diharapkan dapat meningkatkan produksi apel.
Wilayah tropika tidak memiliki musim gugur sehingga pohon apel tidak dapat
berbunga apabila tidak dirompes dan dipangkas. Perompesan berguna untuk
mematahkan dormansi sebagai pengganti musim gugur, sedangkan pemangkasan
untuk mendorong pecahnya tunas dan mempengaruhi banyaknya tunas bunga dan
tunas daun (tunas vegetatif) yang terbentuk (Aprilianti, 2011).
Prastowo et al. (2006) menyatakan, pemangkasan dapat meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber energi (unsur hara dan sinar matahari) untuk
memperoleh percabangan yang ideal dan seimbang sehingga distribusi daun
merata dalam penerimaan sinar matahari, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil produksi dan mutu buah.
Salah satu perusahaan diderah Malang (Jawa Timur) yang bergerak di bidang
agribisnis apel adalah PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya, atau lebih dikenal
dengan nama PT Kusuma Agrowisata. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
agribisnis dan pariwisata. Memadukan antara bisnis pertanian (komoditas

holtikultura seperti apel, strawberry, jambu, sayuran, tanaman hias, dan


perkebunan kopi) dengan bisnis hotel dan restoran, serta menawarkan keindahan
panorama lokasi perusahaan yang dioperasikan sebagai kawasan wisata. Sejak
awal berdiri pada tahun 1989 perusahaan ini mempunyai bisnis inti (core
competence) pada bidang perkebunan apel .
Pemanenan di Kusuma Agrowisata dilakukan oleh pengunjung wisata dengan
memetik sendiri buah Apel. Dalam memenuhi kebutuhan panen bagi pengunjung
maka memerlukan rencana panen, menentukan waktu panen, dan jumlah produksi
buah yang cukup. Selain itu kontinuitas panen dan kualitas buah diperlukan untuk
memenuhi kepuasan bagi pengunjung.
Keberhasilan proses pembungaan sampai menjadi buah banyak dipengaruhi
oleh factor iklim. Adanya hujan lebat dapat mengganggu proses pembungaan dan
kegagalan fruit set akibatnya dapat menurunkan produksi buah. Selain factor
iklim, kondisi fisiologis tanaman seperti terpenuhinya kebutuhan hormone
pertumbuhan juga mempengaruhi keberhasilan pembungaan.
Magang merupakan salah satu upaya untuk mengetahui secara langsung
pengelolaan budidaya Apel di Kusuma Agrowisata. Budidaya Apel tersebut
meliputi pemeliharaan, panen, dan pasca panen dan pengelolaan buah apel. Tujuan
dari kegiatan magang tersebut adalah untuk mendapatkan pengalaman serta
meningkatkan kemampuan teknis dan menejerial dalam budidaya dan pengeolaan
apel.

1.4 Tujuan

Pelaksanaan magang ini bertujuan untuk memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi kami dan instansi selaku obyek pelaksanaan kegiatan magang ini.
1.

Tujuan Umum
a. Mendapatkan informasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman tentang
aspek produksi, aspek teknis, dan pengelolaan perkebunan apel pada kondisi
yang sebenarnya.
b. Belajar menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah dengan kenyataan
kondisi lapang yang sebenarnya.
c. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung dilapangan.
d. Mengetahui gambaran mekanisme dan sistem kerja dilapangan dan situasi
organisasi struktural serta interaksi yang ada.
e. Memperluas wawasan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang
sebenarnya.
2.
Tujuan Khusus
a. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan wawasan keilmuan
dilapangan.
b. Menciptakan sumberdaya manusia yang mempunyai potensi pribadi dalam
tata cara hubungan masyarakat dalam lingkungan kerja.
c. Sebagai wahana untuk mengaplikasikan ilmu yang diterima dari bangku
kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan.

1.5 Manfaat Kegiatan


Adapun manfaat dari pelaksanaan magang mandiri ini antara lain:
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh informasi yang belum pernah diperoleh saat di bangku
perkuliahan.
b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di
bangku perkuliahan.

c. Mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan elemen lain dari luar kampus,
sehingga memperoleh wawasan dan pengalaman yang tidak diperoleh
dibangku perkuliahan serta menjembatani dunia akademik dengan realita
dalam masyarakat dan dunia kerja.
d. Mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja dan dapat
memberikan gambaran mengenai pekerjaan dalam artian yang sesungguhnya
sehingga lebih siap memasuki dunia kerja.
e. Memicu dan memacu kesadaran akan sikap profesional sebagai calon
profesional yang bertanggung jawab terhadap keprofesionalannya.
f. Memperoleh pengalaman-pengalaman praktis dan meningkatkan keterampilan
kerja serta krativitas pribadi.
2.
a.
b.
c.

Bagi Universitas Muhammadiyah Malang


Terjalinnya kerjasama bilateral antara Universitas dengan perusahaan.
Memperluas, mempercepat, dan meningkatkan kerjasama dengan masyarakat.
Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman
kerja Magang.

3. Bagi Instansi
a. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia industri/ perusahaan
sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan akademis.
b. Merupakan sarana yang menjembatani antara lembaga dan instansi.
c. Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari mahasiswa-mahasiswa yang
melakukan Praktik Magang.
d. Adanya orang yang mengaudit perusahaan tanpa mengeluarkan biaya dengan
adanya laporan-laporan magang yang diberikan kepada perusahaan.

BAB II
KAJIAN LEMBAGA DAN PUSTAKA
2.1

Kajian Lembaga
1. Nama Lokasi

: PT Kusuma Agrowisata

2. Alamat

: Jl Abdul Gani Atas, Kec. Batu, PO BOX 36, Batu - Jawa

Timur, 65311 Indonesia.


3. No.Telpon/Hp : (0341) 593195 atau 593333
4. Faximile
: (0341) 593196
2.2

Struktur Organisasi Agrowisata Petik Buah


Struktur organisasi PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dipimpin oleh

seorang general manager yang bertugas melapor kepada direktur utama.


Sementara general manager sendiri membawahi manager KUA, Trade dan juga
marketing. Berikut ini bagan struktur organisasi Agrowisata petik buah :
6

Gambar 2.2.1 Struktur Organisasi Agrowisata Petik Buah.

2.3

Profil PT Kusuma Agrowisata Kota Batu

Profil Umum

Kusuma Agrowisata terletak di Jalan Abdul Gani Atas, Kota Batu, Malang,
Jawa Timur (Lampiran 6). Kota Batu terletak 19 km dari kota Malang dan berada
pada ketinggian antara 680-1.700 m dpl. Kota Batu sudah terkenal sejak dahulu
sebagai daerah tujuan wisata.
Kota Batu dikelilingi oleh rangkaian pengunungan, yaitu Gunung
Panderman (2 040 m), Gunung Arjuno (3 339 m), Gunung Welirang (2 156 m),
Gunung Anjasmoro (2 277 m), dan Gunung Kawi.(2 651 m). Kusuma Agrowisata
terletak di Desa Ngaglik, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sisir, sebelah
timur berbatasan dengan Desa Pesanggrahan, sebelah selatan berbatasan dengan
Gunung Panderman, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngaglik.
Jenis tanah di Kusuma Agrowisata adalah andosol yang berbatu berwarna
cokelat kemerahan dan vertisol pada kebun kopi. Curah hujan 1 540 mm/tahun.
Menurut Schmidt Ferguson tipe iklim daerah Batu termasuk ke dalam tipe iklim D
(Lampiran 7). Menurut Pemerintah Kota Batu (2010) ketinggian tempat Kusuma
Agrowisata 900-1.000 m dpl dengan kemiringan 15-25. Kelembaban nisbi 7598% dengan suhu sekitar 18-28C. Penyinaran matahari pada musim penghujan 5
jam per hari dan pada musim kemarau 8 sampai 10 jam per hari.
Total luas areal Kusuma Agrowisata yaitu 60 ha. Luas kebun untuk
kawasan wisata 29.63 ha yang terdiri dari 7.03 ha kebun apel, 6.6 ha kebun jeruk,
3.4 ha kebun jambu, 2 ha kebun stroberi, 9 ha kebun kopi, 1.6 ha kebun buah naga
(Lampiran 8). Selain kebun wisata kawasan Kusuma Agrowisata juga memiliki
fasilitas pendukung, yaitu bangunan green house sayuran hidroponik dan tanaman
hias, areal air softgun dan shooting area, flying fox, lokasi outbond, mini cross,
mini zoo, kedai apel dan stroberi, bangunan pengolahan kopi, bangunan industri
olahan apel, dan kawasan penjualan buah dan sayuran.
Kebun di Kusuma Agrowisata dibagi menjadi dua, yaitu kebun atas dan
kebun bawah. Kebun atas terdiri dari kebun jeruk, stroberi, dan buah naga,

sedangkan kebun bawah terdiri dari kebun apel, jeruk, stroberi, jambu, dan buah
naga.
Kawasan untuk wisata petik apel memiliki luas 7.03 ha yang terdiri dari
tujuh blok pemetikan yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Setiap blok dibagi lagi
menjadi beberapa anak blok sehingga total blok pemetikan apel yaitu 32 blok
(Lampiran 9). Varietas apel yang ditanam di Kusuma Agrowisata adalah apel
Manalagi, Rome Beauty, Anna, dan Wanglin tetapi jumlah Wanglin hanya sedikit.
Satu blok petikan terdapat campuran berbagai varietas tetapi apel Manalagi adalah
varietas yang paling dominan jumlahnya di setiap blok.
2.4

Tugas PT Kusuma Agrowisata Kota Batu


Pelaksanakan sebagian tugas PT Kusuma Agrowisata Kota Batu adalah

menjadi wahana produktif dan berpartisipasi dalam pengembangan agrobisnis dan


agrowisata di Indonesia agar berdaya guna dan berhasil guna secara optimal.

2.5

Fungsi PT Kusuma Agrowisata Kota Batu


Untuk melaksanakan

tugas

sebagaimana

dimaksud, PT Kusuma

Agrowisata Kota Batu, mempunyai fungsi :


1. Berperan secara aktif dalam pembangunan berwawasan lingkungan,
peningkatan perekonomian regional, budidaya tanaman dan pengembangan
agrobisnis dan agrowisata agar dapat berhasil guna dan berdaya guna.
2. Memberikan pelayanan terbaik bagi setiap konsumen/pengunjung dan
menciptakan hubungan saling menguntungkan satu sama lain.
2.6

Kegiatan di PT Kusuma Agrowisata Kota Batu


Kegiatan yang dilakukan di PT.Kusuma Agrowisata Kota Batu, meliputi:

a.

Produksi minuman sari buah, yoghurt sari buah, kripik buah, cuka, selai,

b.
c.
d.
e.

dan jenang.
Uji mutu dari produk yang dihasilkan
Pembudidayaan tanaman sayur dan buah secara hidroponik
Perawatan tanaman dikebun
Pemandu wisata baik wisatawan lokal maupun internasional
9

f.

Resepsionist

2.7

Produk PT. Kusuma Agrowisata Kota Batu


Produk yang dihasilkan oleh PT Kusuma Agrowisata Kota Batu adalah :
a. Siiplah 120 ml
Per karton berisi 32 pcs, Tersedia 8 pilihan Sari Buah, yaitu Sari Buah
Apel Anggur, Apel Leci, Apel Mangga, Apel Markisa, Apel (original) dan
Jambu Merah
b. Siiplah 200 ml
Per Karton 24 pcs, Tersedia 5 Pilihan Sari Buah, Yaitu Sari Buah : Apel,
Apel Leci, Apel Mangga, Jambu, Sirsak
c. Siiplah 300 ml
Per Karton 24 pcs, Tersedia 7 Pilihan Sari Buah, Yaitu Sari Buah : Apel,
Leci, Jambu, Sirsak, Apel Mangga, Jeruk
d. Kusuma Botol 500 ml
Per karton berisi 24 pcs, Tersedia 6 pilihan sari buah Apel, Jambu Biji,
Sirsak, Strawberry, Jeruk
e. Kusuma "Klasik" 220 ml
Per karton berisi 24 pcs, Tersedia 3 pilihan Sari Buah, yaitu Sari Apel,
Sirsak dan Jambu
f.

Sari Buah ukuran galon 5000 ml


Per karton berisi 4 pcs, Tersedia 6 Pilihan Sari Buah Apel, Apel Leci,
Jambu Biji, Sirsak, Strawberry, dan Jeruk

g. Jenang Apel 200 gr


Per karton berisi 60 pcs, Pilihan Jenang Apel Manalagi (hijau) dan
Jenang Apel Rome Beauty (merah)
h. Selai Strawberry 275 gr
Per karton berisi 24 pcs,
i.

Cuka Apel 300 ml


Per karton berisi 6 pcs,

10

2.8 Pelayanan PT. Kusuma Agrowisata Kota Batu


Pelayanan publik yang bisa diberikan PT Kusuma Agrowisata Kota Batu :
1. Menyediakan bibit tanaman hortikultura
2. Menyediakan aneka sayuran dan beberapa buah hortikultura dengan
penanaman hidroponik
3. Menyediakan jasa dan paket wisata yang edukatif dan dekat dengan alam.
PT. Kusuma Agrowisata Kota Batu juga memberikan layanan kepada
masyarakat antara lain berupa:
a. Pelatihan atau workshop tentang penanaman hidroponik, produksi
yoghurt, fitopatologi, serta tour guide.
b. Penelitian, Pemagangan dan praktek kerja lapangan.

BAB III
METODE PEMAGANGAN
3.1 Rencana Waktu Pemagangan
3.1.1 Rencana Waktu Pemagangan
Magang ini dilakukan pada semester 7 tahun ajaran 2015/2016
yaitu dari tanggal 08 Oktober 08 November 2015.

11

3.1.2

Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan magang yang akan dilaksanakan oleh

mahasiswa yaitu PT. Kusuma Agrowisata Batu, Jl. Abdul Gani Atas PO.
BOX 36 Kota Batu, Jawa Timur.
3.2 Rencana Jadwal Pemagangan
Sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi rencana materi
pemagangan yang dilakukan adalah pengetahuan umum tentang budidaya dan
pengelolaan buah apel. Selain itu materi berupa praktek kerja lapangan. Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa dapat lebih memahami dan mengerti pekerjaan
yang dilakukan.
3.3 Prosedur/Langkah-Langkah Pemagangan
Langkah-langkah pemagangan dilakukan dengan cara kerja praktik
seperti karyawan, melakukan budidaya dan pengelolaan Tanaman Apel untuk
membuat tanaman Apel berbuah sebelum waktunya (panen bergilir). Kegiatan
yang dikerjakan di lapangan sebagai karyawan lapangan meliputi penyulaman
tanaman, perompesan, pemangkasan, pelengkungan cabang, pengendalian OPT,
pemanenan, dan pengelolaan pasca panen. Dalam 1 minggu hanya ada 6 hari kerja
yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan sabtu dengan lama jam kerja 7 jam.
3.4 Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Data yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan seluruh aspek budidaya
dan aspek pembungaan dan pembuahan apel, diskusi dan wawancara dengan
pekerja, staf, dan pimpinan kebun. Data sekunder diperoleh dari arsip laporan
manajemen (perbulan dan pertahun) yang berkaitan dengan keadaan umum
perusahaan sperti keadaan iklim, tata guna lahan, keadaan tanaman, dan produksi,
struktur organisasi, dan ketenagakerjaan.

12

BAB IV
HASIL KEGIATAN PEMAGANGAN
4.1

Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1

Sejarah Perusahaan
PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya (Kusuma Agrowisata) didirikan

oleh Ir. Edy Antoro pada lahan seluas 4 ha pada tahun 1989. Berdasarkan
pengalaman kerja sebagai seorang pengawas perkebunan kopi di PT. Perkebunan

13

Nusantara XII di daerah Bondowoso, beliau mendirikan usaha di bidang


agrowisata apel. Beliau menjual hasil panen apel ke pedagang sebelum berusaha
di bidang agrowisata. Hasil panen dijual ke Surabaya karena harga apel di pasar
lokal Batu sedang rendah disebabkan panen raya. Harga penjualan apel di
Surabaya ternyata lebih rendah daripada harga penjualan apel ditingkat pedagang
Batu sehingga mengalami kerugian. Akhirnya Bapak Edi menjual apel langsung
ke pembeli dengan konsep agrowisata, yaitu memetik sendiri di kebun.
Tahun 1990 Kusuma Agrowisata menanam apel pada lahan seluas 10 ha
dan jeruk seluas 2 ha. Badan usaha PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya
diresmikan pada tanggal 29 Mei 1990. Nama Kusuma Agrowisata sendiri
berasal dari nama perusahaan yaitu PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya.
Peresmian sarana agrowisata ditandai dengan peletakan batu pertama yang
dilakukan pada tanggal 20 Desember 1990 oleh pemilik sekaligus penyandang
dana tunggal yaitu Bapak Jacob Djojosubagjo.
Tahun 1992 mulai membangun cottage sebanyak 16 kamar kemudian pada
tahun berikutnya (1993) menambah kamar menjadi 66 buah dan fasilitas yang lain
diantaranya kolam renang, restoran, dan ruang pertemuan. Tahun 1995 dibangun
hotel tiga lantai sehingga total kamarnya menjadi 152 kamar. Tahun 1996
dibangun rumah kaca (green house) untuk tanaman hias dan menanam jenis kopi
Arabika kerdil varietas Kartika 1 seluas 9 ha dan berikutnya pada tahun 1997
membuka usaha estate dan travel. Tahun 1998 hingga 2000 menambah jenis
tanaman untuk wisata agro yaitu stroberi dan membangun green house lagi untuk
sayur dan tanaman jenis hidroponik lainnya. Tahun itu pula dibangun home
industry dengan bahan utama buah apel.

14

4.1.2

Keadaan Wilayah
Kusuma Agrowisata terletak di Jalan Abdul Gani Atas, Kota Batu, Malang,

Jawa Timur. Kota Batu terletak 19 km dari kota Malang dan berada pada
ketinggian antara 680-1.700 m dpl. Kota Batu sudah terkenal sejak dahulu sebagai
daerah tujuan wisata.
Kota Batu dikelilingi oleh rangkaian pengunungan, yaitu Gunung
Panderman (2 040 m), Gunung Arjuno (3 339 m), Gunung Welirang (2 156 m),
Gunung Anjasmoro (2 277 m), dan Gunung Kawi.(2 651 m). Kusuma Agrowisata
terletak di Desa Ngaglik, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sisir, sebelah
timur berbatasan dengan Desa Pesanggrahan, sebelah selatan berbatasan dengan
Gunung Panderman, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngaglik.
Jenis tanah di Kusuma Agrowisata adalah andosol yang berbatu berwarna
cokelat kemerahan dan vertisol pada kebun kopi. Curah hujan 1 540 mm/tahun.
Menurut Schmidt Ferguson tipe iklim daerah Batu termasuk ke dalam tipe iklim D
. Menurut Pemerintah Kota Batu (2010) ketinggian tempat Kusuma Agrowisata
900-1.000 m dpl dengan kemiringan 15-25. Kelembaban nisbi 75-98% dengan
suhu sekitar 18-28C. Penyinaran matahari pada musim penghujan 5 jam per hari
dan pada musim kemarau 8 sampai 10 jam per hari.
Total luas areal Kusuma Agrowisata yaitu 60 ha. Luas kebun untuk
kawasan wisata 29.63 ha yang terdiri dari 7.03 ha kebun apel, 6.6 ha kebun jeruk,
3.4 ha kebun jambu, 2 ha kebun stroberi, 9 ha kebun kopi, 1.6 ha kebun buah naga
. Selain kebun wisata kawasan Kusuma Agrowisata juga memiliki fasilitas
pendukung, yaitu bangunan green house sayuran hidroponik dan tanaman hias,
areal air softgun dan shooting area, flying fox, lokasi outbond, mini cross, mini

15

zoo, kedai apel dan stroberi, bangunan pengolahan kopi, bangunan industri olahan
apel, dan kawasan penjualan buah dan sayuran.
Kebun di Kusuma Agrowisata dibagi menjadi dua, yaitu kebun atas dan
kebun bawah. Kebun atas terdiri dari kebun jeruk, stroberi, dan buah naga,
sedangkan kebun bawah terdiri dari kebun apel, jeruk, stroberi, jambu, dan buah
naga.
Kawasan untuk wisata petik apel memiliki luas 7.03 ha yang terdiri dari
tujuh blok pemetikan yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Setiap blok dibagi lagi
menjadi beberapa anak blok sehingga total blok pemetikan apel yaitu 32 blok
(Lampiran 1). Varietas apel yang ditanam di Kusuma Agrowisata adalah apel
Manalagi, Rome Beauty, Anna, dan Wanglin tetapi jumlah Wanglin hanya sedikit.
Satu blok petikan terdapat campuran berbagai varietas tetapi apel Manalagi adalah
varietas yang paling dominan jumlahnya di setiap blok.
4.1.3

Lokasi Perusahaan
Lokasi sebuah perusahaan sangat menetukan maju tidaknya perusahaan

tersebut dalam melaksanakan aktivitasnya, dimana hal ini berkaitan dengan sarana
kemudahan transportasi. Di dalam pemilihan lokasi tempat perusahaan harus
berdasarkan pada pertimbangan- pertimbangan yang teliti dan terarah, atas faktor
yang memiliki peranan dan hubungan yang penting dalam perusahaan yang
didirikan.
Lokasi PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Batu yang berlokasi di
Kelurahan Ngaglik Kecamatan Batu Kota Batu Propinsi Jawa Timur dan Kantor
pusatnya berada di Jalan Abdul Gani Atas PO. BOX 36 Batu. Letak perusahaan
ini bila ditinjau dari segi aktivitas berada di lokasi pegunungan dan ber udara

16

sejuk dimana sangat menunjang bagi masyarakat atau pengunjung ingin berlibur
atau melakukan aktivitasnya.
4.1.4

Visi dan Misi Perusahaan


Visi

Membangun Kusuma Agrowisata Group menjadi perusahaan terpercaya,


terkemuka,
yang tangguh dan mampu bersaing di pasar global.
Misi

Menghasilkan produk dan jasa yang dapat diterima serta dapat


memberikan kepuasan konsumen.
Mendapatkan keuntungan untuk kelangsungan dan pengembangan
usaha serta kesejahteraan karyawan.
4.1.5

Sarana dan Prasarana Perusahaan


Kusuma Agrowisata khususnya Departemen BTT memiliki sarana dan

prasarana yang cukup lengkap. Sarana dan prasarana yang tersedia meliputi
bidang produksi, administrasi, dan transportasi. Sarana produksi digunakan dalam
kegiatan budidaya tanaman, diantaranya sarana untuk kegiatan pemupukan,
penyiangan, pemangkasan, penyiraman, pemanenan, serta pengendalian hama dan
hama penyakit.
Sarana untuk kegiatan pemupukan diantaranya ember, timbangan, sprayer
tekanan tinggi, dan

sprayer

kabut. Sarana yang mendukung kegiatan

administrasi meliputi perangkat computer, alat tulis kantor, printer, dan telepon,
serta sarana transportasi berupa motor dan mobil pick up.
4.1.6

Sistem Organisasi

17

PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dipimpin oleh seorang direktur


utama yang membawahi lima kepala bagian (kabag sumber daya manusia, kabag
akuntansi keuangan, kabag pengadaan, kabag humas, serta kabag pengkajian dan
pengembangan) dan dua kepala biro (kabir pengawasan intern dan kabir direksi).
Perusahaan memiliki empat divisi yang dikepalai oleh seorang general
manager, yaitu divisi Hotel, divisi Agrowisata, Divisi estate, dan divisi
Agroindustri. Setiap divisi membawahi departemen yang dikepalai oleh seorang
kepala bagian yang bertindak sebagai manager. Divisi Agrowisata membawahi 7
departemen meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Departemen Budidaya Tanaman Tahunan (BTT)


Departemen Budidaya Tanaman Semusim (BTS)
Departemen Food Beverage dan Entertainment
Departemen Keuangan, umum, dn administrasi
Departemen Pemasaran Wisata
Departemen Klinik Agribisnis dan Agrowisata
Departemen Penjualan

4.1.7

Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya dipimpin oleh

seorang general manager yang bertugas melapor kepada direktur utama.


Sementara general manager sendiri membawahi manager KUA, Trade dan juga
marketing. Struktur organisasi BTT (lampiran 2) Berikut ini bagan struktur
organisasi Agrowisata petik buah :

18

Gambar 3.2.1 Struktur Organisasi Agrowisata Petik Buah.

19

4.1.8

Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang ada di Kusuma Agrowisata terdiri dari karyawan tetap,

karyawan kontrak satu tahun, dan tiga bulan, karyawan harian lepas (KHL), dan
karyawan borongan. Tingkat pendidikan karyawan untuk karyawan tetap dan
karyawan kontrak satu tahun terdiri dari SD, SLTP, SLTA, D1, D2, D3, dan S1.
Jumlah hari kerja karyawan tetap dn karyawan kontrak yaitu enam hari kerja
efektif dengan satu hari libur. Karyawan tetap di BTT bekerja mulai pukul 06.00
sampai 13.00 WIB dengan 1 jam istirahat yaitu pukul 11.30 sampai pukul 12.30.
Setiap karyawan tetap dan kontrak yang bekerja memiliki daftar hadir
yang harus di checklock ketika masuk dan keluar perusahaan. Daftar hadir
tersebut dibuat oleh personalia. Gaji karyawan tetap dan kontrak satu tahun
dibayar pada akhir bulan, sedangkan untuk karyawan kontrak tiga bulan dan KHL
setiap jumat pagi. Data karyawan BTT (Lampiran 3)
4.2

Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Apel

4.2.1 Tanaman Apel


Tanaman

apel

termasuk

dalam

divisi

Spermatophyta,

subdivisi

Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo Rosales, famili Rosaceae, genus Malus,


dan spesies Malus sylvestris Mill. Malus sylvestris Mill mempunyai
bermacammacam kultivar yang memiliki kekhasan tersendiri. Beberapa kultivar
apel unggulan di Indonesia yaitu Rome Beauty, Manalagi, Anna, Princess Noble,
dan Wanglin/Lali jiwo (Prihatman, 2000).
Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia
Barat dengan iklim temperate. Tanaman apel di daerah tropika dapat dibungakan
tanpa tergantung musim dengan mengatur waktu perompesan dan pemangkasan.
Satu siklus pembuahan apel membutuhkan waktu 4.5-6 bulan tergantung kultivar

20

dan cuaca sehingga dalam setahun apel dapat dibuahkan 2-3 kali (Prihatman,
2000). Berbeda dengan kawasan empat musim, pembungaan hanya terjadi pada
musim semi, sehingga apel hanya berproduksi sekali setahun (Hakim, 2008).
4.2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Apel
Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam,
mempunyai lapisan bahan organik tinggi, struktur tanahnya remah dan gembur,
serta mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas yang baik sehingga
pertukaran oksigen, pergerakan hara, dan kemampuan menyimpanan airnya
optimal. Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol, dan Regosol. Derajat
keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7. Tanaman apel
membutuhkan kandungan air tanah yang cukup untuk tumbuh. Kelerengan yang
terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih
memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak untuk ditanami
(Prihatman, 2000).
Curah hujan yang ideal untuk tanaman apel adalah 1.500-2.500 mm/tahun
dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Banyaknya bulan basah dalam setahun
adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat
berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga diperlukan cuaca cerah saat
pembungaan (Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2008).
Kusumo (1986) menyatakan bahwa penggunaan penutup pohon dari bahan
plastik yang tembus sinar matahari dapat mengurangi risiko bunga gugur. Untung
(1994) menyatakan bahwa jika waktu musim hujan dapat dipastikan, maka masa
berbuah apel bisa diatur dengan menjadwalkan waktu perompesan daun. Tanaman
apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60 % setiap harinya,
terutama pada saat pembungaan. Suhu yang dibutuhkan antara 16-27oC,
kelembaban udara sekitar 75-85 %. Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik
di daerah tropika pada ketinggian 1.000-1.250 m dari permukaan laut (dpl) (Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2008).
4.2.3

Peremajaan Tanaman Apel


Produktivitas tanaman sangat dipengaruhi oleh kegiatan budidaya yang

diterapkan. Kegiatan budidaya yang dilakukan di Agrowisata Krisna antara lain

21

peremajaan, perompesan, pemangkasan, pelengkungan cabang, pengendalian


hama dan penyakit tanaman, pengendalian gulma, pemanenan, serta pasca panen.
Apel mencapai produktivitas optimumnya pada umur 10 tahun dan akan
menurun pada tahun-tahun berikutnya. Apel biasanya dipelihara sampai umur 2530 tahun, setelah itu dibongkar dan ditanami kembali. Tanaman apel di
Agrowisata Krisna sudah berumur 36-41 tahun. Kondisi tanaman sudah tua dan
banyak terkena penyakit sehingga banyak cabang yang harus dipangkas. Selain
mempengaruhi produksivitas, umur juga mempengaruhi biaya operasional
perawatan masing-masing tanaman.
Produksi tanaman apel tujuh tahun terakhir di Kusuma Agrowisata dapat
dilihat pada (Lampiran 4). Produksi tersebut merupakan produksi dari kultivar
Rome Beauty dan Manalagi. Produksi yang dihasilkan masih rendah
dibandingkan dengan produksi rata-rata per pohon per musim yang ditetapkan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Tabel 1). Produktivitas yang ingin dicapai
perusahaan sebesar 10 kg/pohon/musim belum tercapai.
Tabel 1. Produksi Rata-Rata Tanaman Apel berdasarkan Umur Tanaman

Peremajaan tanaman total tidak dilakukan atas pertimbangan biaya.


Peremajaan hanya dilakukan pada tanaman yang rusak oleh penyakit. Peremajaan
dilakukan dengan menyambung batang atas secara langsung di tempat tumbuh
batang bawah.
Batang bawah maupun batang atas diperoleh dari kebun sendiri. Batang
bawah menggunakan apel liar/apel alas (Malus pumilla). Prihatman (2000)
menyatakan, apel liar mempunyai sistem perakaran yang luas dan kuat, pohonnya
kokoh, dan mempunyai daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan. Anakan atau
siwilan tumbuh dari pangkal batang bawah tanaman produktif.

22

Gambar 1. Penyambungan Tanaman; a) Trubus Malus sylvestris sebagai


batang bawah, b) Hasil Sambungan Batang Atas dan Batang
Bawah
Apel liar yang siap digunakan untuk batang bawah adalah siwilan dari
batang bawah tanaman yang akan disulam dengan tinggi lebih kurang 60 cm,
diameter lebih kurang 1 cm, dan kulit batangnya mudah dikelupas dari kayunya
sehingga mudah untuk dilakukan penempelan atau penyambungan (Prihatman,
2000). Batang atas diambil dari cabang/batang kultivar unggul yang sehat. Teknik
penyambungan yang digunakan di Kusuma Agrowisata adalah sambung pucuk
(top grafting). Jarak tanam antar tanaman berkisar antara 2.5 m x 2.5 m sampai
3 m x 3 m.
Kultivar Manalagi ditanam dalam satu lahan dengan kultivar Rome Beauty
karena adanya self incompatibility pada kultivar Manalagi. Secara umum cara
penyambungan sudah dilakukan dengan baik. Batang bawah dan batang atas yang
digunakan sudah sesuai dengan anjuran Prihatman (2000). Peremajaan tanaman
tetap perlu dilakukan secara bertahap untuk menggantikan tanaman yang sudah
rusak sehingga produksi dapat ditingkatkan.
4.2.4 Defoliasi Buatan
Apel merupakan tanaman asli daerah temperate yang akan mengalami
pengguguran daun secara alami di musim gugur. Di daerah tropika, defoliasi
dilakukan secara buatan (perompesan) untuk mematahkan dormansi tunas seperti
di daerah asalnya.

23

Perompesan di Kusuma Agrowisata dilakukan sebanyak satu kali per


musim sekitar 10 hari setelah panen. Soelarso (1997) menyatakan, perompesan
yang dilakukan sebelum waktunya tidak akan membentuk bunga, melainkan daun
yang tumbuh kurang subur. Tanaman yang sudah siap dirompes ditandai dengan
tunas yang sudah padat dan daun-daun yang sudah tua tapi belum menguning.
Perompesan dapat dilakukan secara manual dan kimiawi. Perompesan secara
manual dapat mengakibatkan luka yang memungkinkan tanaman menjadi peka
terhadap serangan hama dan penyakit, sedangkan perompesan secara kimiawi
harus dilakukan dengan dosis yang tepat karena konsentrasi yang terlalu tinggi
dapat menjadikan tanaman menjadi kering (Soelarso, 1997). Kusuma Agrowisata
menggunakan cara manual dengan pertimbangan lahan yang ada tidak terlalu luas
dan sumber daya manusia yang tersedia termasuk murah. Secara teknis,
perompesan di Kusuma Agrowisata sudah dilakukan dengan baik, namun perlu
ditingkatkan pengawasan sehingga efisiensi kerja dapat ditingkatkan.
4.2.5

Pemangkasan Tanaman Apel


Pemangkasan

pada

apel

dibagi

menjadi

pemangkasan

bentuk,

pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan produksi. Pemangkasan bentuk


dilakukan pada tanaman berumur lebih kurang tiga bulan untuk membentuk
rangka tajuk tanaman apel menjadi perdu sehingga memudahkan pelaksanaan
pemeliharaan dan kegiatan budidaya. Tanaman apel yang tidak dipangkas akan
tumbuh ke atas karena dominansi tunas terminal.
Pemangkasan cabang yang sakit termasuk pemangkasan pemeliharaan.
Pemangkasan ini bertujuan untuk menghindari penyebaran penyakit yang lebih
luas ke bagian pohon yang lain. Sebagian besar penyakit menyerang melalui
cabang yang luka, baik akibat kesalahan teknik budidaya maupun akibat
lingkungan. Luka bekas pemangkasan dapat menjadi sarana penyebaran penyakit
sehingga harus dilumuri dengan cat minyak. Alat pangkas yang digunakan harus
tajam dan licin sehingga pemangkasan dapat dilakukan sekali potong untuk
memperkecil luka yang dihasilkan dan menghindari luka memar pada kulit.
Ranting dan cabang sisa pemangkasan dimanfaatkan sebagai kayu bakar.
emeriksaan kebun dilakukan beberapa hari sekali oleh manajer untuk melihat
kondisi kebun, apakah pemangkasan pemeliharaan perlu dilakukan atau tidak.

24

Pemangkasan produksi dilakukan dengan memotong mata tunas yang kecil


atau mati, tangkai-tangkai bekas petikan buah, serta cabang yang kurus, tidak
produktif, atau terserang penyakit. Tujuan dari pemangkasan produksi adalah
untuk mendorong pecahnya tunas dan mempengaruhi banyaknya tunas bunga dan
daun yang terbentuk.
Pemangkasan tidak boleh terlalu dekat dengan mata tunas karena dapat
menyebabkan luka pada mata tunas dan mengundang penyakit. Arah pangkas
miring ke atas dan keluar dari mata tunas (Gambar 2).

Gambar 2. Hasil Pemangkasan pada Apel; a) Terlalu Dekat dengan Mata


Tunas, b) Hasil Pangkasan yang Benar
Pemangkasan produksi di Kusuma Agrowisata pada umumnya dilakukan
sebelum perompesan daun, akan tetapi tidak menutup kemungkinan pemangkasan
dilakukan setelah perompesan untuk menghemat tenaga kerja. Kekurangan dari
pemangkasan yang dilakukan sebelum perompesan daun adalah pemangkasan
menjadi kurang optimal karena pandangan pekerja tertutup daun yang masih lebat
sehingga sulit membedakan tunas yang produktif atau tidak. Penulis tidak
membandingkan hasil pemangkasan yang dilakukan sebelum perompesan dengan
pemangkasan setelah perompesan karena keterbatasan waktu. Secara teknis
pemangkasan sudah dilakukan dengan baik, tenaga kerja yang digunakan
merupakan tenaga kerja terlatih yang sudah berpengalaman dalam mengerjakan
pemangkasan. Pemangkasan sangat menentukan produksi yang dihasilkan
sehingga perlu dilakukan dengan benar.
4.2.6 Pelengkungan Cabang Tanaman Apel
Pelengkungan cabang dilakukan satu kali per musim setelah pemangkasan.

25

Cabang dilengkungkan dengan menggunakan tali yang diikatkan longgar pada


tengah cabang, kemudian ditarik kearah luar tajuk dan diikatkan pada patok atau
batang bagian bawah apel itu sendiri.
Pelengkungan cabang dilakukan untuk mempercepat tumbuhnya tunastunas baru dan mengatur bentuk pohon agar tidak tumbuh terlalu tinggi. Cabang
yang dilengkungkan adalah cabang yang sudah gemuk berwarna coklat tapi masih
lentur sehingga tidak patah ketika dilengkungkan. Arah pelengkungan cabang
sebaiknya ke bidang yang masih kosong sehingga antar cabang tidak saling
tumpang tindih dan menghalangi sinar matahari masuk (Gambar 3)

Gambar 3. Pelengkungan Cabang


Posisi pelengkungan cabang sangat diperhatikan oleh pekerja di Kusuma
Agrowisata, pertumbuhan tunas cabang agar tumbuh menjadi baik, sehingga tunas
lateral tumbuh merata pada cabang. Hal ini menunjukkan pengawasan pekerja
yang baik.
Mata tunas mulai terdiferensiasi dan mengalami pecah tunas 1-2 minggu
setelah perompesan dan pemangkasan (Gambar 4). Tunas yang muncul antara lain
tunas campuran, tunas tumpul yang ruasnya rapat seperti taji, dan tunas vegetative
(Kusumo, 1986).

26

Gambar 4. Mata Tunas yang Mulai Terdiferensiasi; a) Tunas Campuran,


b) Tunas Vegetatif
4.2.7

Pemupukan Tanaman Apel


Saat magang dilakukan, pemupukan yang dilakukan hanya pemberian

pupuk kandang dari kotoran sapi sebanyak satu pick up (untuk ukurannya pupuk
perpohon kurang tahu, pada saat magang tidak mengikuti pemupukan karena beda
blok ). Pupuk kandang dapat memperbaiki dan mempertahankan kesuburan fisik,
kimia, dan biologi tanah. Untung (1994) menyatakan, kandungan pupuk kandang
dari kotoran sapi yaitu air 85 %, N 0.4 %, P 0.08 %, dan K 0.08%.
Berdasarkan pengetahuan dari pekerja, cara pemupukan yang digunakan
yaitu dengan membenamkan pupuk kandang melingkari tanaman dengan radius
satu meter. Pemupukan dilakukan setelah perlakukan perompesan karena
perompesan menyebabkan kandungan nitrogen di dalam daun-daun hilang
sebelum sempat disimpan di dalam jaringan kulit batang Soelarso (1997).
Tanaman apel untuk pertumbuhannya membutuhkan air yang memadai
sepanjang musim. Pertanaman apel di Kusuma Agrowisata pada musim kemarau
masih tumbuh baik tanpa pengairan karena iklimnya tergolong tropika basah dan
tanahnya mempunyai daya kapiler yang baik sehingga mampu mengikat air.
4.2.8

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)


Pengendalian OPT yang tidak dilakukan secara berkala akan menyebabkan

produktivitas dari tanaman apel menurun dan membutuhkan biaya perawatan


yang lebih besar. Kehadiran gulma di sekitar tanaman apel menimbulkan
persaingan dalam memperebutkan unsur hara, mengundang hama penyakit dan

27

merusak perakaran tanaman apel.


Pengendalian gulma dilakukan setiap dua bulan sekali secara mekanis
maupun kimiawi yaitu menggunakan herbisida Round Up 486 SL. Round Up
mengandung bahan aktif isopropilamina glifosat 486 g/l (setara dengan glifosat
360 g/l). Gulma-gulma yang disemprot dengan Round Up akan kering dalam
waktu satu minggu. Pengendalian secara manual dilakukan dengan menggunakan
cangkul dan arit, seperti gulma pada batang tanaman Apel.
Asal tanaman apel yang bukan berasal dari daerah tropika menyebabkan
tanaman apel rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Hama yang sering
menyerang tanaman apel di Kusuma Agrowisata antara lain kutu hijau (Aphis
pomii), thrips, ulat grayak (Spodoptera litura), kutu sisik, lalat buah, kelelawar,
dan burung. Penyakit yang sering menyerang tanaman apel yaitu embun tepung,
bercak daun, kanker batang, busuk batang, busuk buah, dan mata ayam.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan penyemprotan sekali
seminggu. Pestisida yang digunakan bergantung kepada hama dan penyakit yang
sedang menyerang. Kutu hijau, thrips, dan ulat grayak dapat diatasi dengan
menggunakan insektisida berbahan aktif deltametrin atau beta sifultrin seperti
Decis dan Buldok dengan dosis 0.5 ml/l. Pengendalian juga dapat menggunakan
Dursban dengan bahan aktif klorpirifos 200 g/l, dosis yang digunakan 2-3 ml/l.
Pengendalian kutu sisik menggunakan pestisida berbahan aktif abamektin
dicampur dengan kelas penembus jaringan dimana penembus jaringan tersebut
yang akan digunakan untuk menembus lapisan lilin pada kutu sisik sehingga
pengobatan akan lebih efektif.
Pengendalian penyakit dilakukan selaras teknik budidaya dengan
mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat dan memangkas cabang yang
terkena penyakit. Pengendalian secara kimiawi menggunakan penyemprotan
dengan pestisida berbahan aktif klorotalonil untuk mengatasi busuk buah,
Tebukonazol untuk mengatasi bercak daun, Mancozeb dan Propineb untuk
penyakit yang disebabkan oleh jamur.

4.2.9

Panen

28

Panen dilakukan pada saat buah matang secara fisiologis. Jika panen
dilakukan saat buah belum siap akan berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan
tanaman dan pembungaan pada musim berikutnya. Tanaman akan menghasilkan
tunas vegetatif yang berlebihan dan pembungaan pada musim berikutnya akan
banyak gagal terjadi fruit set. Buah yang dipetik terlalu muda akan cepat menjadi
keriput. Buah apel yang menjadi keriput beratnya susut mencapai 5.5 %,
sedangkan buah apel yang dipetik umur tua makin cepat lunak dan masir, cepat
mengalami penurunan padatan total terlarut (PTT) maupun jumlah komponen dan
konsentrasi cita rasanya dalam penyimpanan (Soelarso, 1997).
Ciri-ciri buah yang siap dipanen yaitu ujung buah membuka/merekah dan
kulit buah mengkilap. Panen dapat dilakukan lebih kurang 150 hari setelah
rompes (HSR) untuk kultivar Manalagi dan lebih kurang 165 HSR untuk kultivar
Rome Beauty. Apel Anna merupakan apel yang paling cepat dipanen, yaitu 135
HSR.
Apel yang dihasilkan oleh Kusuma Agrowisata antara lain Rome Beauty,
Manalagi, dan Anna. Apel yang dijual kepada pengepul hanya apel Rome Beauty,
Manalagi, dan Anna. Akan tetapi lebih banyak Apel Anna dan Manalagi yg di
setor ke pengepul, dipilih kondisi yang baik dan ukuran yang cukup besar. Apel
yang tidak memenuhi ukuran yang cukup digunakan sebagai wisata petik apel
oleh pengunjung yang datang ke kebun (Lampiran 5). Di Kusuma Agrowisata
paling banyak apel Manalagi, untuk apel anna di ambilkan dikebun Junggo yang
merupakan kebun kedua milik Kusuma Agrowisata.

Gambar 5. Pemanenan dan hasil Panen Apel Manalagi di Kusuma


Agrowisata

29

BAB V
KESIMPULAN
Kegiatan magang telah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman tentang aspek produksi, aspek teknis, dan pengelolaan perkebunan
apel pada kondisi yang sebenarnya. Pengelolaan usaha perkebunan apel telah
dipelajari khususnya mengenai pengelolaan pemangkasan produksi. Pemangkasan
produksi yang dilaksanakan di Kusuma Agrowisata sudah dilakukan dengan baik
secara teknis, dilihat dari persentase pecah tunas campuran yang lebih banyak
terbentuk dibanding persentase pecah tunas vegetatif baik pada Rome Beauty
maupun Manalagi.
Waktu pemangkasan produksi yang tidak serempak menyebabkan adanya
tingkat perkembangan yang berbeda antara tanaman yang satu dengan yang lain
dalam satu blok, antara lain pada peubah pertambahan jumlah tunas vegetatif dan
pertambahan tunas campuran pada Rome Beauty dan Manalagi, serta jumlah buah
pada Rome Beauty. Pemangkasan pada 14 hari setelah panen memberikan hasil
lebih baik daripada pemangkasan pada 21 hari setelah panen dilihat dari jumlah
tunas campuran per cabang, jumlah bunga, serta pertumbuhan buah.

30

DAFTAR PUSTAKA
Aprilianti, Nurul, Huda. 2011. Pengelolaan Pemangkasan Produksi Apel (Malus
Sylvestris Mill.) Di Agrowisata Krisna, Nongkojajar, Pasuruan, Jawa
Timur. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Bambang Soelarso, 1997. Budi Daya Apel. Yogyakarta : KANISIUS
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. 2008. Standard Operating Procedure
(SOP) Apel Rome Beauty. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Pasuruan.
Hakim, L. dan Dian S. 2009. Status Apel Lokal Malang dan Strategi
Konservasinya Melalui Pengembangan Agrowisata. Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya. Malang.
Kusumo, S. 1986. Apel (Malus sylvestris Mill.). C.V. Yasaguna. Jakarta. 131 hal
Prastowo N. H., J. M. Roshetko, G. Manurung, E. Nugraha, J. Tukan, dan F.
Harum. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman
Buah. World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International.
Prihatman, K. 2000. Tentang

budidaya tanaman: Apel.

http://bebas.vlsm.org/v13/Data/bididaya%20pertanian/BUAH/APEL.PDF
[1 Desember 2015].
Student

research.

Institut

Pertanian

Bogor.

http://core.ac.uk/download/pdf/12354228.pdf. Diakses (1 oktober 2015)


Soelarso, B. R. 1997. Budidaya Apel. Kanisisus. Yogyakarta.72 hal.
Untung, O. Jenis dan Budidaya Apel. Penebar Swadaya. Jakarta.117 hal
Yulianti, Sufrida, dan Mufatis W. 2007. Khasiat & Manfaat Apel. Yogyakarta:
Aqro Media Pustaka.

31

LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Wilayah

32

Lampiran 2. Struktur Organisasi

33

Lampiran 3. Data Karyawan

34

Lampiran 4. Data Panen atau produksi

35

Lampiran 5. Data Pengunjung

36

Lampiran 6. Data Kegiatan Magang

37

Lampiran 7. Data Surat

38

Вам также может понравиться