Вы находитесь на странице: 1из 3

Berita Acara KIP

At-Tadhiyyah: Pengorbanan
Mas Wawan
Rumah Kepemimpinan - Surabaya

Bismillahirrahmanirrahim
Berita acara KIP dilaksanakan di Rumah Kepemimpinan (RK) PPSDMS Surabaya pada
tanggal 11 November 2015. Tema yang dikaji adalah Pengorbanan. Pembicara adalah Mas
Wawan
Materi yang dibahas adalah At-Tadhiyyah: pengorbanan. Menurut Hasan Al Banna,
pengorbanan itu berkorban harta, tahta, jiwa, waktu dan kehidupan. Pengorbanan yang
dilakukan terkadang tidak mengharapkan pengembalian dari hasil, contoh Ust. Musholli yang
selalu membiayai pembinaan Rumah Kepemimpinan, baik saat keuangan sehat maupun
bleeding serta

Bang Bachtiar yang komitmen menjalankan roda kepemimpinan RK

walaupun kondisi keluarga sedang ditimpa musibah.


Orang muslim bersedekah atau berkorban harta, kalau menurut kapital itu logikanya
berkurang, tapi berbeda menurut Allah swt. itu akan semakin bertambah. Maka dari itu, jika
ingin mendapat capaian-capaian tinggi, ya harus berkorban misal berkurangnya waktu
bermain, tidur, sia-sia, dll
Pengorbanan sesuai tujuan kita? Pengorbanan yang sesuai dengan tujuan kita adalah
untuk fikroh dakwah Islam, menyampaikan dakwah ke orang untuk kebaikan. Contoh dari
gerakan tersebut antara lain adek binaan serta memilih pemimpin di masing-masing
organisasi. Kepemimpinan itu bagian dari nilai-nilai Islam, ada syarat-syarat yang harus
dipenuhi.
Allah swt. berfirman bahwa jika engkau berkorban, maka niscaya diganti dengan hal
yang lebih baik. Salah satu firmannya adalah At Taubah: 111 yang berarti bahwa
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang Mukmin, baik diri maupun harta mereka.
Mereka berperang dijalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji
yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati
janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
demikian itulah kemenangan yang agung.
Selain itu, di surah At-Taubah ayat 24, Allah swt. berfirman yang berarti Katakanlah:
Jika bapak-bapakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang

kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah Memberikan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang fasik. Sebagai catatan, orang fasik ialah tahu hukum Allah swt. tapi
mengingkarinya, contoh pacaran, dst. Selain 2 firman di atas, beberapa contoh dalil Al-Quran
yang mengisyaratkan tentang pengorbanan adalah At taubah: 120 serta Al fath: 16.
Pengorbanan harus dimaknai semua keilmuan tentang Islam, misal kepemimpinan.
Contoh di negara ini ialah intelejen sudah mengetahui cara memisahkan nilai-nilai islam dan
masyarakat. Kebaikan yang dijalankan pribadi/sendiri-sendiri, akan dikalahkan dengan
kejahatan yang diorgaanisir.
Renungan sejenak, berapa usia sekarang? Kapan mau nikah? Punya anak? Semua hal
itu akan semakin mendekatkan kepada kematian, lalu apa sih yang dicari dari kehidupan?
Apa yang dicari? Pahala dari allah swt.? Sayang, banyak alumni yang waktunya sibuk untuk
kerja, tidak ada amal jamai untuk dakwah Islam. Apa yang kita kerjakan akan
dipertanggungjawaban, begitu juga kepemimpinan. Ada suatu ungkapan bahwa barang siapa
yang ingin kebaikan dan perbaikan, serta kemuliaan dan kejayaan tanpa jihad dan
pengorbanan maka dia sedang bermimpi dan salah sangka. Dalam surah At taubah: 111 dapat
kita ambil hikmah bahwa Iman itu nikmat yang paling utama. Lalu pengorbanan harta
didahulukan daripada An Fusikum (jiwa) karena harta itu ringan, masih bisa dicari.
Sedangkan di beberapa ayat Al-Quran berbicara sebaliknya, artinya pengorbanan itu nilai
yang harus dibawa.
Barang siapa mencari kemuliaan tanpa pengorbanan, menyianyiakan usia untuk
mencari kemustahilan. Siapa yang memberi pinjaman (pengorbanan, shodaqoh, amal jariah)
kepada Allah swt. maka Allah swt. akan melipatandakan hal tersebut. Amal jariah itu apa
yang kita dakwahkan kepada seseorang yang dijalankan terus menerus, maka itu akan jadi
amal jariyah. Shodaqoh jarian, ilmu yang bermanfaat, anak sholeh yang mendoakan orang tua
adalah amal yang tidak terputus walau sudah meninggal. Untuk itu, Sholeh: perbaikan diri,
untuk doa kepada Allah swt untuk ortiu dan supaya diterima dan nyampai doa kita
Kembali membahas pengirbanan, dalam surah Al-Baqoroh: 245 dengan tafsir ibnu
katsir, kita dapat mengambil hikmah bahwa bersedakah yang paling mahal atau dicintai.
Contoh para sahabat: Abu Bakar mengorbankan semua hartanya, ditanya sahabat, apa yang
ditinggalkan untuk keluarga? Beliau menjawab Hanya Allah swt.. Lalu sahabat lain, Musab
bin umair: pemuda perlente, wangi, mbois, juga mengorbankan diri, dimusuhi keluara,
berhijrah ke madinan tanpa membawa harta sepeserpun, berbicara dengan sopan ke orang tua,

menjadi penutan bagi pemuda. Selain itu, ada Bilal bin robah: beliau dicambuk dalam
mempertahankan keimanannya. Lalu Amr bin yasin yang dicangkul matanya, dimasukkan
kuali dan mendapat perlakuan biadab lainnya. Sebenarnya Rasulullah tahu, tapi beliau tahu
itu baik untuknya karena jaminannya surga bagi mereka.
Ada 9 nilai untuk mencapai ukhuwah diantara kita, sesuai ajaran Rasulullah saw. antara
lain:
-

Pemahaman islam yang baik


Ikhlas
Amal: perbuatan, kelakuan
Jihad
Pengorbanan
Ketaatan: ini diwujudkan dengan pengorbanan
Keteguhan, kesabaran
Totalitas
Ukhuwah
Shiko: mengikuti seseorang (samina wa atona)

Wallahu Alamu Bish Showab.

Ageng Bimapratama
Peserta Rumah kepemimpinan Surabaya

Вам также может понравиться