Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Laras Frestyawangi Wasitin
2014204610111072
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULAN & ASUHAN KEPERAWATAN
Mahasiswa
Laras Frestyawangi Wasitin
201420461011072
Mengetahui,
2015
Pembimbing Institusi
Pembimbing
Lahan
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
peristiwa ovulasi telur yang matang keluar dari indung telur dan
bergerak ke rahim melalui saluran telur. Apabila sel telur yang
matang ini dibuahi, folikel akan mengecil dan menghilang dalam
waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang sesuai siklus haid pada
B. Etiologi
Menurut Nugroho (2010), kista ovarium disebabkan oleh
gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis dan
ovarium.
Beberapa teori menyebutkan bahwa penyebab tumor adalah bahan
karsinogen seperti rokok, bahan kimia, sisa-sisa pembakaran zat
arang, bahan-bahan tambang.
Beberapa faktor resiko berkembangnya kista ovarium, adalah
sebagai berikut :
1. Riwayat kista terdahulu
2. Siklus haid tidak teratur
3. Perut buncit
4. Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
5. Sulit hamil
6. Penderita hipotiroid
C. Manifestasi Klinis
Kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarium tidak memiliki
gejala. Tetapi, terkadang kista dapat menyebabkan beberapa
masalah seperti :
1. Bermasalah dalam pengeluaran urin secara komplit
2. Nyeri selama berhubungan seksual
D. Klasifikasi
Menurut Mansjoer, et al (2000), kista ovarium neoplastik jinak
diantaranya :
1. Kistoma Ovarii Simpleks
Kistoma
ovarii
simpleks
merupakan
kista
yang
menjadi
sangat
besar.
Gambaran
klinis
terdapat
perlekatan
kista
dengan
omentum,
usus-usus
dan
peritoneum parietale.
3. Kistadenoma Ovarii Serosum
Kista ini berasal dari epitel germinativum. Bentuk kista
umumnya unilokular, tapi jika multilokular perlu dicurigai
adanya keganasan.
4. Kista Dermoid
keadaan
normol
korpus
luteum
lambat
laun
kista
ini
ialah
akibat
pengaruh
hormon
Kista
ini
sering
disebut
juga
sebagai
kista
coklat
dengan
penyakit
endometriosis
yang
E. Pemeriksaan Penunjang
Terdapat beberapa metode yang dapat membantu menegakkan
diagnosis, yaitu sebagai berikut (Prawirohardjo, S., Wiknjosastro,
H., Sumapraja, S., 2009) :
1. Laparoskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah
sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk
menentukan sifat-sifat tumor tersebut.
2. Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan ini dapat menentukan letak dan batas tumor
apakah berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kemih.
Apakah tumor kistik atau solid dan dapatkan dibedakan pula
antara ciran dalam ringga perut yang bebas dan yang tidak.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna unruk menentukan adanya hidrotoraks.
Selanjutnya, apda kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat
gigi dalam tumor.
F. Pencegahan
Menurut Chyntia (2010) menyatakan bahwa upaya pencegahan
yang bisa dilakukan adalah untuk mengerahui secara dini penyakit
ini, sehingga pengobatan yang dilakukan memberi hasil yang baik
dengan komplikasi yang minimal. Upaya yang dilakukan adalah
dengan melakukan pemeriksaan secara berkala yang meliputi :
pemeriksaan klinis ginekologi untuk mendeteksi adanya kista atau
pembesaran ovarium lainnya, pemeriksaan ultrasonografi (USG)
bila perlu dengan alat Doppler untuk mendeteksi aliran darah,
pemeriksaan petanda tumor (tumor marker), pemeriksaan CTScan/MRI bila diperlukan.
G. Penatalaksanaan
1. Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor
(dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan
menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid.
Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker) (Nugroho,
2010).
2. Terapi bedah atau operasi
Bila tumor ovarium disertai gejala akut seperti torsi, maka
tindakan operasi harus dilakukan pada waktu itu juga, bila tidak
ada gejala akut, tindakan operasi harus dipersiapkan terelbih
dahulu dengan seksama. Bila pembedahan mengangkat seluruh
ovarium
termasuk
tuba
fallopi,
maka
disebut
salpingo-
oophorectomy.
Faktor-faktor yang menentukan tipe pembedahan, antara
lain tergantung pada usia pasien, keinginan pasien untuk
memiliki anak, kondisi ovarium dan jenis kista.
Prinsip pengobatan kista dengan pembedahan (operasi) menurut
Yatim, (2005: 23) yaitu:
1) Apabila
pemeriksaan
keganasan,
sonogram
biasanya
tidak
dokter
terlihat
tanda-tanda
melakukan
operasi
proses
dengan
laparoskopi.
2) Apabila kistanya besar, biasanya pengangkatan kista dilakukan
dengan laparatomi. Teknik ini dilakukan dengan pembiusan total.
Dengan cara laparotomi, kista bisa diperiksa
apakah sudah
yang
diperlukan
agar
tidak
terjadi
hipotermia,
tetesan tergantung pada keadaan dan kebutuhan, biasanya kirakira 20 tetes per menit. Bila kadar hemoglobin darah rendah,
berikan
transfusi
darah
atau
pocked-cell
sesuai
dengan
kebutuhan.
c. Diet
Pemberian cairan perinfus biasanya dihentikan setelah klien
flatus, lalu dimulailah pemberian minuman dan makanan per
oral, sebenarnya pemberian sedikit minuman
sudah boleh
diberikan 6-10 jam pasca operasi berupa air putih atau air teh
yang jumlahnya dapat dinaikkan pada hari pertama dan kedua
pasca operasi. Setelah infuse dihentikan, berikan makanan bubur
saring, minuman, buah dan susu. Selanjutnya secara bertahap
diperbolehkan makan bubur dan akhirnya makanan biasa.
d. Nyeri
segera
sangat
berguna
untuk
membantu
Latihan
pernafasan
dapat
dilakukan
sambil
tidur
pemeriksaan dan
pengukuran adalah:
1) Tanda-tanda
vital,
meliputi:
tekanan
darah
(TD),
nadi,
I. Komplikasi
Menurut Wiknjosastro (2007), komplikasi yang dapat terjadi
pada kista ovarium diantaranya:
a. Perdarahan intra tumor
Perdarahan menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen mendadak
dan memerlukan tindakan yang cepat.
b. Perputaran tangkai
Tumor bertangkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen.
c. Infeksi pada tumor
Menimbulkan gejala: badan panas, nyeri pada abdomen,
mengganggu aktifitas sehari-hari.
d. Robekan dinding kista
Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi
kista tumpah kedalam rungan abdomen.
e. Keganasan kista ovarium
Terjadi pada kista pada usia sebelum menarche dan pada usia
diatas 45 tahun.
J. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama
dan alamat, serta data penanggung jawab
2.
Keluhan klien saat masuk rumah sakit
Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan terasa ada
massa di daerah abdomen, menstruasi yang tidak berhenti-henti.
3.
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri pada daerah
abdomen bawah, ada pembengkakan pada daerah perut,
menstruasi yang tidak berhenti, rasa mual dan muntah.
a. Riwayat kesehatan dahulu
Sebelumnya tidak ada keluhan.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Kista ovarium bukan penyakit menular/keturunan.
d. Riwayat perkawinan
Kawin/tidak kawin ini tidak memberi pengaruh terhadap
timbulnya kista ovarium.
4.
Riwayat kehamilan dan persalinan
Dengan
kehamilan
dan
persalinan/tidak,
hal
ini
tidak
kelenjer
tyroid,
Tekanan
vena
abdomen.
Ekstremitas : Nyeri panggul saat beraktivitas, Tidak ada
kelemahan.
g. Eliminasi, urinasi : Adanya konstipasi , Susah BAK
7.
Data Sosial Ekonomi
Kista ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan
berbagai tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun
sebelum menopause.
8.
Data Spritual
Klien menjalankan
kegiatan
keagamaannya
sesuai
dengan
kepercayaannya.
9.
Data Psikologis
Ovarium merupakan bagian dari organ reproduksi wanita, dimana
ovarium sebagai penghasil ovum, mengingat fungsi dari ovarium
tersebut
sementara
pada
klien
dengan
kista
ovarium
yang
DAFTAR PUSTAKA
Chyntia, E. 2010. Pahami Kista Anda Akan Terbebaskan. Yogyakarta:
Maximus
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing
Diagnosis: Definitions & Clasification, 2015-2017. Oxford: Wiley
Blackwell
Johnson, R. 2008. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC
Mansjoer, et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga jilid 1.
Jakarta: Media Aesculapius
Nugroho, Taufan. 2010. Kesehatan Wanita, Gender dan
Permasalahannya. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, S., Wiknjosastro, H., Sumapraja, S. 2009. Ilmu
Kandungan Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka