Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAWAH (SCBB)
A. ENDOSKOPI SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH (SCBB) SEBAGAI
DIAGNOSTIK
Rectosigmoidoskopi
Kolonoskopi
TUJUAN
1. Bila terdapat kelaian secara radiologis yang mungkin berupa gambaran polip,
karsinoma, yang kadang-kadang gambarannya berupa tumor, stenosis, tumor, residif,
divertikulosis yang luas, perdarahan dapat terjadi pada divertikulosis
2. Untuk mendapatkan jaringan biopsi kolon
3. Penyakit peradangan dikolon seperti ulseratif, amubiasis, penyakit crohn, colitis
iskemi
4. Perdarahan per anum (hematochezia) dapat karena polip, karsinoma, colitis, tetapi
pemeriksaan radiologis tidak menunjukkan kelainan
B. ENDOSKOPI SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH (SCBB) SEBAGAI SARANA
TERAPEUTIK
1. Polipektomi SCBB
2. Seleroterapi Haemoroid
3. Ligasi Haemoroid
4. Hemoclip
C. FOLLOW UP
1. Kontrol setelah operasi karsinoma kolon, biasanya dilakukan setelah 3 bulan, 6 bulan pasca
bedah, kemudian tiap satu tahun sekali hingga 5 tahun
2. Kontrol setelah polipektomi 6 bulan 1 tahun
Sehari sebelum pemeriksaan, jam 18.00 minum 4 tablet dulkolak, mulai jam 20.00
pasien sudah tidak boleh makan, hanya minum
Dihari pemeriksaan, jam 04.00 masukkan dua dulkolak supp
Untuk pasien rawat inap ditambah lavemen
2. Sehari sebelum tindakan makan bubur kecap / bubur sumsum tanpa santan / agar-agar
tanpa santan / air gula / extra ensure / entresol
Makan terakhir sebelum pemeriksaan jam 18.00 minum dua dulkolak supp, klien makan
terakhir jam 20.00, stop makan tapi masih diperbolehkan minum air putih sebanyakbanyaknya
Jam 21.00 minum Fleet Phosposoda 45 ml yang pertama dicampur dengan 1 gelas (
200 cc) air putih. Klien tetap dianjurkan minum air putih ( 1 ltr)
Jam 05.00 minum Fleet Phosposoda 45 ml yang kedua dicampur dengan 1 gelas ( 200
cc) air putih. Klien tetap dianjurkan minum air putih ( ltr)
Jam 06.00 observasi BAB klien, jika masih ada ampas berikan dulcolax supp 1 buah /
yal 1 fless / Klisma. Sebelumnya konfirmasi dahulu ke dokter operator setelah itu klien siap
diantar ke unit endoskopi selambatnya 15 menit sebelum waktu yang telah dijadwalkan.
Catatan : Untuk tindakan pada klien endoskopi dengan saluran cerna bagian bawah
diharuskan faeces benar-benar cair / tanpa ampas
C.1. Persiapan Alat
Sumber cahaya (Light Source)
Endo Camera
1 Set Mediview System
Skop kolon type CF IV/0/166/180
Monitor TV Sony
Suction berikut Konektor
Dibawah air mengalir, keringkan dengan air mengalir dan keringkan dengan lap kering,
bersih.
PROSES DESINFEKSI
Masukkan endoskope ke dalam larutan desinfektan seluruh badan endoskope harus
terendam, isi semua lumen dengan cairan cidex dengan beberapa kali semprotan, lepaskan set
cuci dari endoskope
Rendam endoskope selama (untuk Glutaraldehide Gastroskope dan kolonoskope 10
menit, duodenoskope 20 menit) gunakan timer
Pasang alat-alat set cuci keluarkan seluruh larutan cidex dari lumen dengan
menyemprotkan udara sampai dengan tidak ada cairan cidex di lumen
Angkat endoskope dari rendaman Glutaraldehide bilas dengan air filter/aqua. Untuk
bagian lumen semprotkan air 150 cc 200 cc ke masing-masing lumen, kemudian
semprotkan udara sampai semua cairan keluar. Untuk bagian badan endoskope siram seluruh
badan dengan seksama kemudian lap dan kering
Endoskope siap untuk digunakan jika tidak akan digunakan simpan endoskope dalam
lemari, beri identitasnya
ENDOSKOPI
Berdasarkan SK MENKES Nomor HK.02.02/Menkes/396/2014 tentang
Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional. Saat ini RSMH siap menjadi RS rujukan
regional dengan 3 layanan unggulan : Cerebrocardiovaskuler, Onkologi Terpadu, dan
Bedah Minimal Invasif. Sejak ditetapkan sebagai RS rujukan nasional oleh KEMENKES
2014 lalu, RSMH Palembang memang terus mengepakkan sayap dalam pelayanan
kesehatan masyarakat Sumbagsel. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas dan
kwantitas SDM maupun alat penunjang. Salah satu alat penunjang kesehatan RSMH
Sebagai rujukan nasional adalah Pemeriksaan Endoskopi.
Pemeriksaan Endoskopi saluran cerna merupakan salah satu pemeriksaan
penunjang canggih yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kelainan atau penyakit
saluran cerna. dengan adanya pemeriksaan endoskopi maka makin banyak penyakit
saluran cerna yang didiagnosis sedini mungkin, hingga dapat mencegah penyakit
saluran cerna tersebut menjadi lebih berat.
Dengan adanya alat endoskopi yang baru seperti video endoscope (skop evis)
beserta asesorisnya seperti ligator varises, kanul skleroterapi, hemoclips, bipolar probe,
laser dan lain-lain., maka makin akurat dan lengkaplah pemeriksaan endoskopi tersebut
dalam membantu diagnosis serta penatalaksanaan penyakit saluran cerna.
Akhir-akhir ini dengan makin kritisnya masyarakat dan makin banyak tuntutan
terhadap pelayanan medis dan perawatan di Indonesia. Mengingat hal tersebut dan
pemeriksaan / tindakan endoskopi merupakan salah satu pemeriksaan atau tindakan
yang invasif serta memiliki cukup banyak penyulit atau komplikasi, karena itu dalam
persiapan pemeriksaan endoskopi saluran cerna selalu harus dipersiapkan informed
consent yang baik bagi pasien/keluarganya.
Endoskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk memeriksa organ di
dalam tubuh manusia secara visual atau langsung melihat dengan alat monitor sehingga
kelainan yang ada pada organ tersebut dapat terlihat jelas. Pemeriksaan endoskopi
adalah pemeriksaan yang memakai alat endoskop untuk mendiagnosis kelainankelainan organ di dalam tubuh antara lain saluran cerna, saluran kemih, rongga mulut,
rongga abdomen, dll.
1. Esofagoskopi yaitu pemeriksaan endoskopi untuk mendiagnosis kelainan di
esofagus.
2. Gastroskopi yaitu pemeriksaan endoskopi untuk mendiagnosis kelainan di gaster /
lambung.
Pemeriksaan
Endoskopi Saluran
Cerna
Bagian
Atas
Fisik pasien
o Pastikan pasien berpuasa 6 - 8 jam sebelum tindakan.
o Observasi tanda-tanda vital.
o Pastikan pasien sudah terpasang infus (darurat), kolaborasi dengan dokter.
o Check Lab. Hb, CTBT, Trombosit, Anti HCV, Anti HIV, HbsAg
o EKG terbaru
4. Persiapan untuk perawat
Tanggap terhadap reaksi pasien.
Teliti dan hati-hati.
Murah senyum, ramah dan sabar.
5. Persiapan obat harus sesuai dengan SOP
6. Persiapan Administrasi
Surat pernyataan (Informed consent)
Surat pernyataan persetujuan biaya tindakan
Hasil lab dilampirkan
Rekam medis lengkap
B. Cara kerja
1) Menjelaskan tujuan tindakan endoskopi
2) Tenaga asisten minimal 2 perawat
Perawat satu berdiri di samping kanan dokter endoskopis
Perawat dua berdiri di bagian kepala pasien untuk memegang mouth piece
3) Melonggarkan pakaian dalam
4) Menanggalkan gigi palsu dan kacamata pasien
5) Perawat cuci tangan
6) Mengatur posisi pasien tidur miring ke kiri
7) Memasang pulse oxymetri (monitor)
8) Perawat dan dokter memakai baju khusus
9) Memasang penyangga mulut pasien (mouth piece)
10) Memberikan oxygen sesuai kebutuhan
11) Menyemprotkan xylokain spray 10 %
12) Perawat memonitoring tanda-tanda vital signs
13) Observasi tanda-tanda pemberian sedasi
C. Indikasi
1) Menerangkan perubahan radiologist yang meragukan atau tidak jelas.
2) Pasien dengan gejala menetap disfagia, nyeri epigastrium, muntah yang pada
pemeriksaan radiologist tidak didapatkan kelainan.
3) Pada pemeriksaan radiologist dicurigai adanya kelainan
4) Pendarahan saluran cerna bagian atas / melena
5) Endoskopi ulang untuk memantau penyembuhan tukak jinak dan tukak yang
dicurigai ganas
6) Observasi pasien pasca gastrectomi
7) Kasus syndrome dispepsia dengan usia lebih atau di bawah 45 tahun dengan tanda
bahaya, pemakaian anti inflamasi non-steroid (OAINS) dan riwayat kanker pada
keluarga. tanda-tanda: muntah-muntah hebat, demam, hematemesis, anemia,
ikterus, dan penurunan berat badan.
Prosedur terapetik: polipektomi, pemasangan selang makanan, dilatasi esophagus, dll.
struma besar.
Pasien gagal jantung.
Penyakit infeksi akut (pneumonia, peritonitis, kolesistitis)
Anemia berat seperti pendarahan, harus diberikan transfusi darah terlebih
2)
3)
4)
5)