ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH (Studi Kasus Pada Zona Layanan Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat)
0 оценок0% нашли этот документ полезным (0 голосов)
47 просмотров2 страницы
Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia oleh karena itu pemanfaatan kebutuhan air pun tidak terbatas. PDAM Tirta Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dimana tingkat pelayanan yang dihasilkan belum berjalan dengan baik dan optimal. Untuk itu perlu dilakukan studi terkait dengan kinerja sistem pelayanan distribusi air bersih, dimana studi ini bertujuan untuk melihat kondisi nyata dari kinerja jaringan distribusi air bersih dan permasalahan kehilangan air yang terjadi pada PDAM Tirta Meulaboh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dan kuantitatif yang didukung oleh data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis didapat debit pemakaian rata-rata yang dihasilkan hanya 106,93 liter/orang/hari, dimana kekurangan kebutuhan air bersih rata-rata setiap pelanggan >23 liter/orang/hari. Analisis dari tingkat kehilangan air pada tahun 2013, didapat kehilangan air mencapai 35,07% dengan kehilangan air 783.967,00 m3/tahun. Berdasarkan hasil analisis program NRW dengan metode ILI didapat nilai ILI sebesar 38,5, dimana menurut Tabel Matriks Target disimpulkan bahwa kebocoran atau kehilangan air di zona layanan PDAM Tirta Meulaboh Kecamatan Johan Pahlawan termasuk ke dalam golongan D dengan ILI >16 dengan tingkat kebocoran >200 liter/sambungan/hari. Dari kondisi tersebut maka didapat kehilangan air yang tidak dapat diuangkan adalah sebesar 403.106 m3/tahun atau sebesar 51,42%. Sedangkan hasil analisis terhadap kinerja sistem jaringan distribusi air bersih, didapat tingkat keandalan sebesar 58,59% dengan lamanya sistem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan dan rata-rata frekuensi terjadinya kegagalan sebanyak 2 kali, dan rata-rata terjadinya defisit sebesar 12,55%, maka sistem kinerja jaringan dikatakan belum memuaskan.
Оригинальное название
ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH (Studi Kasus Pada Zona Layanan Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat)
Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia oleh karena itu pemanfaatan kebutuhan air pun tidak terbatas. PDAM Tirta Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dimana tingkat pelayanan yang dihasilkan belum berjalan dengan baik dan optimal. Untuk itu perlu dilakukan studi terkait dengan kinerja sistem pelayanan distribusi air bersih, dimana studi ini bertujuan untuk melihat kondisi nyata dari kinerja jaringan distribusi air bersih dan permasalahan kehilangan air yang terjadi pada PDAM Tirta Meulaboh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dan kuantitatif yang didukung oleh data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis didapat debit pemakaian rata-rata yang dihasilkan hanya 106,93 liter/orang/hari, dimana kekurangan kebutuhan air bersih rata-rata setiap pelanggan >23 liter/orang/hari. Analisis dari tingkat kehilangan air pada tahun 2013, didapat kehilangan air mencapai 35,07% dengan kehilangan air 783.967,00 m3/tahun. Berdasarkan hasil analisis program NRW dengan metode ILI didapat nilai ILI sebesar 38,5, dimana menurut Tabel Matriks Target disimpulkan bahwa kebocoran atau kehilangan air di zona layanan PDAM Tirta Meulaboh Kecamatan Johan Pahlawan termasuk ke dalam golongan D dengan ILI >16 dengan tingkat kebocoran >200 liter/sambungan/hari. Dari kondisi tersebut maka didapat kehilangan air yang tidak dapat diuangkan adalah sebesar 403.106 m3/tahun atau sebesar 51,42%. Sedangkan hasil analisis terhadap kinerja sistem jaringan distribusi air bersih, didapat tingkat keandalan sebesar 58,59% dengan lamanya sistem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan dan rata-rata frekuensi terjadinya kegagalan sebanyak 2 kali, dan rata-rata terjadinya defisit sebesar 12,55%, maka sistem kinerja jaringan dikatakan belum memuaskan.
0 оценок0% нашли этот документ полезным (0 голосов)
47 просмотров2 страницы
ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH (Studi Kasus Pada Zona Layanan Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat)
Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia oleh karena itu pemanfaatan kebutuhan air pun tidak terbatas. PDAM Tirta Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dimana tingkat pelayanan yang dihasilkan belum berjalan dengan baik dan optimal. Untuk itu perlu dilakukan studi terkait dengan kinerja sistem pelayanan distribusi air bersih, dimana studi ini bertujuan untuk melihat kondisi nyata dari kinerja jaringan distribusi air bersih dan permasalahan kehilangan air yang terjadi pada PDAM Tirta Meulaboh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dan kuantitatif yang didukung oleh data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis didapat debit pemakaian rata-rata yang dihasilkan hanya 106,93 liter/orang/hari, dimana kekurangan kebutuhan air bersih rata-rata setiap pelanggan >23 liter/orang/hari. Analisis dari tingkat kehilangan air pada tahun 2013, didapat kehilangan air mencapai 35,07% dengan kehilangan air 783.967,00 m3/tahun. Berdasarkan hasil analisis program NRW dengan metode ILI didapat nilai ILI sebesar 38,5, dimana menurut Tabel Matriks Target disimpulkan bahwa kebocoran atau kehilangan air di zona layanan PDAM Tirta Meulaboh Kecamatan Johan Pahlawan termasuk ke dalam golongan D dengan ILI >16 dengan tingkat kebocoran >200 liter/sambungan/hari. Dari kondisi tersebut maka didapat kehilangan air yang tidak dapat diuangkan adalah sebesar 403.106 m3/tahun atau sebesar 51,42%. Sedangkan hasil analisis terhadap kinerja sistem jaringan distribusi air bersih, didapat tingkat keandalan sebesar 58,59% dengan lamanya sistem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan dan rata-rata frekuensi terjadinya kegagalan sebanyak 2 kali, dan rata-rata terjadinya defisit sebesar 12,55%, maka sistem kinerja jaringan dikatakan belum memuaskan.
(Studi Kasus Pada Zona Layanan Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat) Oleh : Cut Suciatina Silvia NIM. 1209200060049 Komisi Pembimbing : 1. Dr. Ir. Masimin, MSc 2. Dr. Azmeri, ST, MT ABSTRAK Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia oleh karena itu pemanfaatan kebutuhan air pun tidak terbatas. PDAM Tirta Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dimana tingkat pelayanan yang dihasilkan belum berjalan dengan baik dan optimal. Untuk itu perlu dilakukan studi terkait dengan kinerja sistem pelayanan distribusi air bersih, dimana studi ini bertujuan untuk melihat kondisi nyata dari kinerja jaringan distribusi air bersih dan permasalahan kehilangan air yang terjadi pada PDAM Tirta Meulaboh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dan kuantitatif yang didukung oleh data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis didapat debit pemakaian rata-rata yang dihasilkan hanya 106,93 liter/orang/hari, dimana kekurangan kebutuhan air bersih rata-rata setiap pelanggan >23 liter/orang/hari. Analisis dari tingkat kehilangan air pada tahun 2013, didapat kehilangan air mencapai 35,07% dengan kehilangan air 783.967,00 m 3/tahun. Berdasarkan hasil analisis program NRW dengan metode ILI didapat nilai ILI sebesar 38,5, dimana menurut Tabel Matriks Target disimpulkan bahwa kebocoran atau kehilangan air di zona layanan PDAM Tirta Meulaboh Kecamatan Johan Pahlawan termasuk ke dalam golongan D dengan ILI >16 dengan tingkat kebocoran >200 liter/sambungan/hari. Dari kondisi tersebut maka didapat kehilangan air yang tidak dapat diuangkan adalah sebesar 403.106 m 3/tahun atau sebesar 51,42%. Sedangkan hasil analisis terhadap kinerja sistem jaringan distribusi air bersih, didapat tingkat keandalan sebesar 58,59% dengan lamanya sistem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan dan rata-rata frekuensi terjadinya kegagalan sebanyak 2 kali, dan rata-rata terjadinya defisit sebesar 12,55%, maka sistem kinerja jaringan dikatakan belum memuaskan.
Kata Kunci : Kinerja jaringan distribusi, Kehilangan Air, Non Revenued Water