Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
CONTOH KASUS
Skenario 3
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke
RUMUSAN MASALAH
Laki-laki 25 tahun merasa lemas.
MIND MAP
HIPOTESIS
Laki-laki
Anamnesis
Anamnesa Umum
Seorang laki-laki, umur 45 tahun, alamat, pekerjaan.
Keluhan Utama
Merasa makin lemah sejak 2 minggu lalu.
RPS:
Poliuri, polidipsi, polifagia, BB turun, neuropati, infeksi, retinopati.
Pemeriksaan Fisik
KU
Konjungtiva, sklera
TTV
Hasil:
KU= baik, TD 120/80, HR:88x/menit, RR: 16x/menit,
IMT: 22,5. dilipatan leher dan ketiak terlihat daerah
hiperpigmentasi.
Pemeriksaan penunjang
Glukosa darah
TTGO
HbA1C
HOMA IR
state
GDP
TTGO
HbA1C
Normal
<100 mg/dl
<140 mg/dl
<5.7%
Pre diabetes
100-125 mg/dl
140-199 mg/dl
5.7-6.4%
diabetes
>126 mg/dl
>200 mg/dl
>6.5%
Diagnosis Banding
Sindrom Cushing
Working Diagnosis
Patofisiologi
Etiologi
Multifaktorial
Defek metabolik gangguan sekresi insulin
Gaya hidup diabetogenik (asupan kalori
berlebihan, obesitas).
Epidemiologi
Secara epidemiologi, diperkirakan
bahwa pada tahun 2030 prevalensi
Diabetes Melitus (DM) di Indonesia
mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care,
2004).
Sedangkan hasil Riset kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa
proporsi penyebab kematian akibat DM
pada kelompok usia 45-54 tahun di
daerah perkotaan menduduki ranking ke-2
yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, DM
menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%
Manifestasi Klinis
Poliuria
Poliphagia
Polidipsi
Berat badan menurun
Neuropati
Penglihatan jadi kabur
Gairah seks menurun
Infeksi
Luka sukar sembuh
Melahirkan bayi >4kg
Penatalaksanaan
Medika mentosa
Obat hipoglikemi oral
1. Gol. Insulin sensitizing (biguanid & glitazone)
2. Penghambat alfa glukosidase
3. Gol. Sekretagok insulin ( SU & Glinid)
Prognosis
Kesimpulan
Diabetes mellitus tipe 2 merupakan kelainan
metabolic gabungan dari penurunan sekresi
insulin, peningkatan resistensi insulin, dan
pembentukan glukosa yang berlebihan. Maka
berdasarkan keluhan utama, pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan penunjang, dapat
disimpulkan bahwa pasien menderita DM tipe
2.