Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
3.1.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan post test only control group design,
untuk mengetahui efek perlakuan pada unit eksperimen.
3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitan dilakukan di Laboratorium Farmasetika dan Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (pemeliharaan hewan uji dan
pemberian perlakuan), pembuatan ekstrak dilakukan di Laboratorium
Teknologi Kayu Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Sedangkan
pembuatan
sediaan,
dan
pengecatan
sediaan
dengan
pewarnaan
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
Ekstrak
Persiapan Hewan Uji
Pengujian Terhadap
Hewan Uji
Pembedahan dan
Pembuatan preparat
histopatologi
Pembacaan preparat
histology
Pengolahan Data
46
47
48
simple random
Variabel
Penelitian
Ekstrak etanol
70%
daun
karamunting
(Rhodomyrtus
tomentosa)
dengan
Definisi
Cara
Operasional
Pengukuran
Simplisia kering
Dilakukan dengan
yang telah
menggunakan
dilakukan
timbangan digital
ekstraksi dengan
pelarut 70% etanol
Hasil Ukur
Konsentrasi
ekstrak (%).
Skala
Kategorik
49
konsentrasi
bertingkat
Epitelisasi
Salep plasebo
Salep sanoskin
Epitelisasi adalah
tahapan perbaikan
luka, terjadi
migrasi
keratinosit,
proliferasi
keratinosit,
diferensiasi
neoepitel menjadi
epitel berlapislapis.17
Salep plasebo
adalah sediaan
salep yang hanya
mengandung
bahan dasar salep
tanpa penambahan
zat aktif.17 Pada
penelitian ini
digunakan sebagai
kontrol negatif
Salep sanoskin
adalah salah satu
obat
dermatological
dengan bahan aktif
madu (eco honey)
dan bahan lainnya
berupa glycerin,
propylene glycol
dan PEG 4000.65
Pada penelitian ini
digunakan sebagai
kontrol positif
Pengukuran
kerapatan epitel
dengan mengukur
tebal celah epitel
dan lebar celah
epitel luka
menggunakan
metode
morfometri dan
satuannya
mikrometer
dengan memakai
mikrofotograf.17
Dilakukan dengan
menggunakan
timbangan digital
dengan formulasi
yang sama dengan
salep daun
karamunting
Diaplikasikan
dalam jumlah
yang sama
dengan salep
daun
karamunting
sehari 2 kali.
Kategorik
Diaplikasikan
dalam jumlah
yang sama
dengan salep
daun
karamunting
sehari 2 kali.
Kategorik
50
beaker, tabung reaksi, labu erlenmeyer, labu ukur, gelas ukur, penangas air,
cawan penguap, desikator, toples, termometer, mortir, stamper, kertas
perkamen, kertas saring Whatman no.1, pot plastik, bejana, corong, sudip,
minor set, handscoon, jarum suntik, spuit, wadah pewarnaaan, lembaran
silikon, Mikrotom, Bak bedah, Objek dan cover glass, Mikroskop, Piranti
komputer Image Raster dan Optilab Camera, dan Kandang Tikus
3.5.2 Bahan
a) Bahan Perlakuan
1. Salep sanoskin
2. Salep plasebo
3. Ekstrak daun karamunting
4. Hewan coba (tikus putih galur wistar)
5. eter 10% untuk anestesi
b) Bahan Pembuatan Salep
1. Cera alba
2. Vaselin
3. Butylated Hydroxy Toluene (BHT)
4. Metil paraben
5. propil paraben
c) Pemeriksaan Histopatologis
Bahan yang digunakan adalah Formalin buffer 10%, Alkohol 70%, 80%,
90%, 95% dan alkohol absolut, Larutan xylol, Parafin cair (histoplast),
Hematoxylin_Eosin, Larutan asam periodat, Larutan Schiff, dan eter.
d) Makanan hewan coba
3.6 TAHAP PENELITIAN
3.6.1 Pengambilan Tanaman
Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah daun karamunting.
Tanaman ini diambil di Cagar Alam Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten
Landak Kalimantan Barat. Tanaman ini diambil secara purposif yaitu tanpa
membandingkan dengan daerah lain.
3.6.2 Determinasi Tanaman
Tanaman yang digunakan bebas hama, penyakit dan kerusakan lain.
Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak
51
dengan menyerahkan sampel berupa tanaman utuh dari akar, batang, daun,
bunga dan buah.
3.6.3 Pembuatan Simplisia
Proses pembuatan simplisia
pada prinsipnya
meliputi
tahap-tahap
52
bagian akan ditetesi oleh pereaksi yang berbeda yaitu Dragon roff,
Meiyer dan Wragner. Pada pereaksi Dragon roff dinyatakan positif
mengandung alkaloid jika terdapat endapan jingga. Pada pereaksi Meiyer
dinyatakan positif mengandung alkaloid jika terdapat endapan putih.
Pada pereaksi Wragner dinyatakan positif mengandung alkaloid jika
terdapat endapan coklat.24
b. Saponin
Larutan ekstrak sebanyak 1ml ditambahkan 10ml aquades dalam tabung
reaksi dikocok kuat sampai berbuih, apabila buih bertahan lama ( 5
menit), maka sampel dinyatakan positif mengandung saponin. 24
c. Flavonoid
Ekstrak sampel sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
ditambahkan dengan serbuk Mg sebanyak 1 gr dan larutan HCl pekat.
Perubahan warna larutan menjadi warna jingga hingga merah
menandakan adanya flavonoid.80
d. Steroid dan Triterpenoid
Sampel diteteskan dengan pereaksi Liebermann Burchard yang terdiri
dari 3 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Jika
terbentuk cincin berwarna hijau, menandakan adanya senyawa steroid
dan triterpenoid.34
e. Fenolik
Ekstrak tanaman sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
lalu ditambahkan larutan FeCl3 1%. Perubahan warna menjadi warna
hijau, merah, ungu, biru atau hitam kuat menandakan adanya fenol.34
f. Tanin
Sebanyak 1 ml sampel ditambahkan 1 ml NaCl 10% kemudian
ditambahkan gelatin1%.81
g. Glikosida
Ekstrak sampel sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
ditambahkan 2 mL air dan 5 tetes Molisch, ditambahkan dengan hati-hati
2 mL asam sulfat pekat melalui dinding tabung, terbentuknya cincin ungu
pada batas kedua cairan menunjukkan adanya gula, dengan demikian
menunjukkan adanya glikosida. 82
53
sudah
dilakukan
sebelumnya.
Pada
penelitian
sebelumnya
No.
1
Nama Bahan
Ekstrak daun karamunting
F0 (g)
F1 (g)
F2 (g)
F3 (g)
2.5
10
54
Metil paraben
0.15
0.15
0.15
0.15
Propil paraben
0.02
0.02
0.02
0.02
BHT
0.01
0.01
0.01
0.01
Cera Alba
4.75
4.75
4.75
4.75
Vaselin putih
90.07
90.07
90.07
90.07
95
97.5
100
110
Keterangan:
F0 : Formula salep plasebo tanpa bahan aktif
F1 : Formula salep dengan bahan aktif ekstrak daun karamunting 2.5 %
F2 : Formula salep dengan bahan aktif ekstrak daun karamunting 5 %
F3 : Formula salep dengan bahan aktif ekstrak daun karamunting 10%
55
56
57
Pengam
Randomisasi
K. P3 (5 ekor)
K. P1 (5 ekor)
K. K(+) (5 ekor)
K. P2 (5 ekor)
K. K(-) (5 ekor)
Determ
Bulu tikus sekitar sayatan (daerah punggung ) dicukur sampai licin, kemudian dibersihkan dengan k
dilakukan insisi dibagian punggung sepanjang 2cm dengan kedalaman 0.2cm sejajar os vertebrae, berj
For
Kelompok K- (5Kelompok
ekor)
K+ (5
Kelompok
ekor)
P1 (5Kelompok
ekor)
P2
salep
Ekstra
Dioleskan
salep Ekstrak
Daun
karamunti
Dioleskan salep plasebo(tanpa
Dioleskan
bahan
Dioleskan
salep
aktif):
sanoskin
salep
2x sehari
Ekstrak
:2x
selama
sehari
Daun9karamunting
selama
hari
9 Dioleskan
hari2.5%
:2x
sehari
se
58