Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
THINAGARAYAN BRABU
07120149
Hiperbilirubinemia
menyebabkan bayi terlihat
berwarna kuning, keadaan
ini disebabkan oleh
akumulasi pigmen bilirubin
yang berwarna ikterus pada
sklera dan kulit.
Definisi
Ikterus secara klinis akan mulai tampak pada bayi baru lahir
bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dl.
fisiologis
Non fisiologis
Pembentukan bilirubin
Pemecahan hemoglobin heme dan globin
Transportasi bilirubin
Pembentuk
an bilirubin
yang terjadi
di RES
dilepaskan ke
sirkulasi akan
berikatan dengan
albumin
Penyebab
bilirubin
tersedia
Peningkatan
yang
bilirubin
Peningkatan
resirkulasi Peningkatan
aktifitas
mekonium
terlambat
Penurunan bilirubin clearance
Penurunan clearance
plasma
Penurunan
yang
Penyebab
Incompabilitas darah fetomaternal (Rh, ABO)
Defisiensi enzim kongenital (G6PD, galaktosemia)
Sepsis
Imaturitas
Gangguan metabolik/endokrine
diphosphoglucoronyl transferase
Perubahan fungsi dan perfusi hati
Sepsis
Obstruksi hepatik
Diagnosis
Perlu penilaian pada bayi baru lahir terhadap berbagai resiko
Tampilan ikterus dapat ditentukan dengan memeriksa bayi dengan
pencahayaan yang baik, dan menekan kulit dengan tekanan ringan untuk
melihat warna kuning dan jaringan subkutan.
Pemeriksaan fisik harus difokuskan pada identifikasi dari sala satu
penyebab ikterus patologis.
Kondisi bayi harus diperiksa pucat, ptekie, ekstravasasi darah, memar
kulit yang berlebihan, hepatosplenomegali, kehilangan berat badan, dan
bukti adanya dehidrasi
perlu diketahui kadar bilirubin serum total.
Manajemen
Strategi mengelola bayi baru lahir dengan
Pencegahan sekunder
Semua wanita hamil harus diperiksa golongan darah ABO
dan rhesus serta penyaringan serum untuk antibodi isoimun
yang tidak biasa.
Evaluasi laboraturium
Pengukuran kadar bilirubin harus dilakukan pada
setiap bayi yang mengalami ikterus dalam 24 jam
pertama setelah lahir.
Pengukuran kadar bilirubin harus dilakukan jika
tampak ikterus yang berlebihan
Semua kadar bilirubin harus diintrepretasikan
sesuai dengan umur bayi dalam jam
Penyebab kuning
Bayi yang mengalami peningkatan bilirubin direk atau
konjugasi harus dilakukan analisis dan kultur urin
Bayi sakit dan ikterus pada umur atau lebih dari 3 minggu
harus dilakukan pemeriksaan bilirubin total dan direk untuk
mengidentifikasi adanya kolestatis
Jika kadar bilirubin direk meningkat, dilakukan evaluasi
tambahan mencari penyebab kolestatis
Pemeriksaan kadar G6PD direkomendasikan untuk bayi ikterus
yang mendapat fototerapi dan dengan riwayat keluarga atau
ernis/asal geografis yang menunjukan kecenderungan
defisiensi G6PD atau pada bayi dengan respon fototerapi buruk.
LAPORAN KASUS
IDENTIFIKASI PASIEN
Nama
: By. FR
Umur
: 22 hari
Jenis Kelamin :Laki-laki
Suku Bangsa : Minangkabau
Alamat
: komp Mutiara Putih Blok M no
penyakit kuning
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign
Keadaan umum
: sakit sedang
Kesadaran : sadar
Frekunsi nadi : 132 x /menit
Frekuensi nafas : 46 x / menit
Suhu : 37 0 C
Sianosis : tidak ada
Pucat : tidak ada
Ikterik : ada
Berat Badan : 3400 g
Panjang badan: 53 cm
tidak
ada
Kepala : bentuk , simetris, ubun-ubun besar
datar wajah dismorfik tidak ada, lingkar
kepala 34 cm ( normal standar nellhaus)
Rambut
: hitam tidak mudak rontok
Mata: konjungtiva tidak anemis,sklera
ikterik, pupil isokor, diameter 2 mm,
reflek cahaya +/+
Telinga : tidak ditemukan kelainan
Hidung: nafas cuping hidung ada
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah rutin :
Hb
:10,7gr %
Leukosit
: 6900 / mm3
Hitung Jenis : 0 / 0 / 2 / 40 / 50 / 8
Trombosit
: 538000 / mm3
HT
: 30%
Retikulosit
:1,4 %
DIAGNOSIS KERJA :
Prolonged jaundice ecs susp ISK
Dd defisiensi G6PD
Phimosis
TERAPI
ASI ON DEMAND
Ampisilin sulbaktam 3 x 160 mg IV
Gentamisin 1 x 16 mg IV
FOLLOW UP
(16/11/15)
S/
FOLLOW UP
(17/11/10)
S / demam tidak ada, kejang tidak ada
Sesak napas tidak ada
Tampak kuning sampai paha
Anak menyusu kuat
Buang air kecil jumlah cukup
O/ cukup aktif, HR: 132 x/min RR: 46 x/min T : 37 oC
Kulit : teraba hangat, ikterik sampai paha
Mata
: konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik
Hidung : nafas cuping hidung (+), sekret tidak ada
Thoraks :
cor dan pulmo tidak ditemukan kelainan
Abdomen : distensi (-), bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
Terapi:
ASI on demand
Fototerapi
Setelah kultur urin diambil
Ampisilin sulbactam 3 x 160 mg IV Gentamycin 1 x
16 mg IV
FOLLOW UP
(18/11/10)
Terapi:
ASI on demand
Fototerapi
Ampisilin sulbactam 3 x 160 mg IV
Gentamycin 1 x 18 mg IV
FOLLOW UP
(19/11/10)
S/
Terapi:
ASI on demand
Fototerapi
Ampisilin sulbactam 3 x 160 mg IV
Gentamycin 1 x 18 mg IV
Terima kasih