Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
: 125040201111271
: 135040200111047
: 135040200111147
: 135040200111187
: 135040201111017
: 135040201111023
: 135040201111125
: 135040201111139
: 135040201111143
: 135040201111163
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sistem pertanian di Indonesia diawali dari sistem pertanian
konvensional hingga yang sekarang sedang digalakkan adalah sistem
pertanian
berlanjut.
Banyak
hal
yang
terjadi
seiring
dengan
agroekosistem
untuk
mendukung
pertumbuhan
dan
1.2 Tujuan
-
terjabarkan
menjadi
pengertian
daya
dukung
lahan
(Notohadiprawiro, 1987)
Daya dukung mrupakan kemampuan lahan untuk menyediakan
secara kontinyu seluruh sumberdaya yang dikonsumsi saat ini dan
menyediakan kemampuan secara kontinyu dalam menyerap seluruh
limbah yang dihasilkan. Lahan tersebut saat ini berada di muka
bumi, walaupun sebagian dapat dipinjam dari masa lalu (misalnya :
energi fosil) dan sebagian lagi dialokasikan pada masa yang akan
datang
(yakni
dalam
bentuk
kontaminasi,
pohon
yang
lingkungan
untuk
mendukung
suatu waktu
tertentu
2.2 Dampak Negatif dan Positif Carrying Capacity
a. Dampak Negatif Carring Capacity
1. Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian seperti industri,
permukiman, prasarana umum, dan lain sebagainya. Secara keseluruhan, alih fungsi
lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan budidaya (pertanian, industri, permukiman,
dan sebagainya) mencapai 50.000 ha/ tahun.
2. Penurunan secara signifikan luas hutan tropis sebagai kawasan resapan air. Pengurangan
ini terjadi baik akibat kebakaran maupun akibat penjarahan/ penggundulan. Apabila tidak
diambil langkah-langkah tepat maka kerusakan hutan akan menyebabkan run-off yang
besar pada kawasan hulu-hilir, meningkatkan resiko pendangkalan dan banjir pada
wilayah hilir, mengganggu siklus hidrologis, dan memperluas kelangkaan air bersih
dalam jangka panjang.
3. Meningkatnya satuan wilayah sungai (SWS) yang kritis. Pada tahun 1984, tercatat dari
total 89 SWS yang ada di Indonesia, 22 SWS berada dalam kondisi kritis. Kondisi ini
terus memburuk dimana pada tahun 1992 jumlah SWS yang kritis meningkat menjadi 39
SWS dan pada tahun 1998 membengkak menjadi 59 SWS.
b. Dampak Positif Carrying Capasity
Penggunaan lahan yang tepat adalah langkah pertama dalam praktek pertanian
modern, penerapan teknik konservasi tanah dan air yang memadai dan perencanaan
penggunaan lahan/tata ruang yang baik. Penggunaan lahan yang tepat adalah salah satu
bagian dari konservasi tanah dan air yang merupakan penempatan setiap bidang tanah
pada penggunaan yang sesuai dengan kemampuannya dan memperlakukannya sesuai
syarat-syarat yang diperlukan, sehingga tanah tersebut tidak rusak dan dapat menjamin
produktivitas yang tinggi secara lestari.
Dampak dari penggunaan teknologi-teknologi modern dapat mempengaruhi daya
dukung lahan dalam penggunaan bercocok tanam. Karena teknologi-teknologi modern
dapat merusak sifat fisik tanah dan mengurangi tingkat kesuburan tanah. Hal lainnya
yang dapat mempengaruhi lingkungan adalah penggunaan pestisida secara tidak bijak
sehingga dapat mencemari lingkungan baik udara, air maupun tanahnya. Hal ini yang
menjadi kendala dalam proses pendayagunaan lahan secara maksimal.
2.3 Definisi Analisa Carrying Capacity
Untuk mengatasi daya dukung lahan dalam penelitian ini digunakan analisis tekanan
penduduk terhadap lahan pertanian. Apa yang diukur adalah jumlah maksimal penduduk yang
dapat didukung oleh sumber daya alam yang tersedia. Dalam menganalisis tekanan penduduk
masyarakat agraris, ada masalah yang perlu diperhatikan yaitu : tersedianya lahan pertanian,
tingkat kepadatan penduduk dan permintaan lahan diluar sektor pertanian (Otto Soemarwoto,
1997: 191).
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa bagian dunia ini menyebabkan
jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Di beberapa bagian di dunia ini telah terjadi
kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan beberapa ahli, dan
masing-masing dari mereka berusaha mencari factor-faktor yang menyebabkan kemiskinan
tersebut. Kalau factor-faktor penyebab tersebut telah diketemukakan maka masalah
kemiskinan akan dapat diatasi (Ida Bagoes Mantra, 2003:49)
III. METODELOGI
3.1 Tempat dan Waktu Pengamatan
Tempat Pengamatan
Waktu Pengamatan
Nama alat
Jumlah
Fungsi
Polybag
6 Buah
Cetok
1 Buah
Penggaris
1 Buah
Timba
1 Buah
Alat tulis
1 Buah
Kamera
1 Buah
Plastik
6 Buah
Amplop coklat
12 Buah
Timbangan
1 Buah
10
Oven
1 Buah
Tabel 2. Bahan dan fungsi praktikum carrying capacity tanaman kacang tanah dan jagung
N
o
Nama
Fungsi
Benih yang akan ditanam dan kemudian menjadi
tanaman sampel yang akan diamati
3
Air
Untuk menyiram tanaman
3.3 Cara Kerja
a. Metode Penanaman
Persiapan peralatan yaitu 6 polibag tanah. Mengisi polibag
sesuai dengan takaran dengan tanah dengan komposisi 100%
tanah. Polibag yang telah terisi tanah kemudian diberi tanda
(polibag
1,2,3,4,5,6)
lalu
ditanami
biji
kacang
tanah
secara
dengan
variabel
tinggi
tanaman
dan
jumlah
duan
Jumlah Populasi
KeJagung
1.
2.
3.
4.
1
5.
2
6.
3
Keterangan :
Kacang
Tanah
2
3
4
1
2
3
Jumlah Populasi
g KeJagung
1.
2.
3.
4.
1
5.
2
6.
3
Keterangan :
Kacang
Tanah
2
3
4
1
2
3
Jumlah Populasi
ag KeJagung
1.
2.
3.
4.
1
5.
2
6.
3
Keterangan :
Kacang
Tanah
2
3
4
1
2
3
Jumlah Populasi
ag KeJagung
1.
2.
3.
4.
1
5.
2
6.
3
Keterangan :
Kacang
Tanah
2
3
4
1
2
3
Jumlah Populasi
ag KeJagung
1.
2.
3.
4.
1
5.
2
6.
3
Keterangan :
Kacang
Tanah
2
3
4
1
2
3
polyb
ag
A
Ak
ar
3.1
1.4
9.6
1.4
14,0
1
polybag
21.6
polyb
ag
D
7.4
16.7
12,6
28,5
Polikultur
Batan Dau
g
n
13,5
15,
9
8,9
13,5
19,
4
7,2
6,4
10,
0
Ak
ar
5,7
1
polybag
33,5
38,5
24,0
0,7
0,3
0,4
Batang
(g)
1,4
1,3
2,5
Daun (g)
Polikultur
Akar (g)
1,8
1,5
2,6
D
E
F
1,3
1,6
2,1
Batang
(g)
2,5
4,8
1,2
Daun (g)
3,2
4,8
2,1
minggu 2
polybag 1
minggu 3
polybag2
minggu 4
minggu 5
polybag 3
minggu 2
polybag 1
minggu 3
polybag 2
minggu 4
polybag 3
minggu 5
minggu 2
polybag 1
minggu 3
polybag 2
minggu 4
minggu 5
polybag 3
minggu 2
polybag 1
minggu 3
polybag 2
minggu 4
polybag 3
minggu 5
minggu 2
polybag 1
minggu 3
polybag 2
minggu 4
minggu 5
polybag 3
minggu 2
polybag 1
minggu 3
polybag 2
minggu 4
minggu 5
polybag 3
4.2 Pembahasan
4.2.1 Monokultur Kacang Tanah
Berdasarkan pengamatan selama lima minggu yang telah
dilakukan dengan pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun
dengan media tanam 100%, didapatkan hasil yang menunjukkan
pertumbuhan tanaman kacang tanah mengalami penambahan
tinggi dan jumlah tanaman kacang tanah karena media tanam
tanah yang digunakan sebelum dimasukkan kedalam polibag diolah
terlebih dahulu agar tidak padat. Hal ini membuktikan bahwa tanah
merupakan salah satu komponen terpenting dalam kehidupan di
bumi ini, baik untuk bidang kehutanan, pertanian, perkebunan
sekitar
akar,
menyediakan
cukup
harus
udara,
memenuhi
dan
dapat
beberapa
V. Kesimpulan
Media
tumbuh
yang
baik
harus
memenuhi
beberapa
Daftar Pustaka
Amin, Z. 2006. Minimalisasi Dampak Persaingan Tanaman Jagung-Kedelai
Tumpangsari melalui pengaturan penempatan dan Dosis Pupuk N,P,K
embrio. Jurnal-jurnal Ilmu Pertanian 3(2).71-82
Astra dan Gunawan, 2012 dalam Fahmi, 2012. Daya Dukung (Carrying
capacity).
(Online)
http://kickfahmi.blogspot.co.id/2012/09/dayadukung-carrying-capacity.html. diakses pada 9 Nopember 2015.
De Wit. 1960. On Competition Instr. For Biological and Chemical Research
on Field Crop andHerbage. Wagenigen Nerherlands.
Donald, C. M. 1963. Competition among Crop and Pasture Plant. Adv. Agron
15 : 1-118
soemarwoto.
1997.
Lingkungan.Yogyakarta : UGM.
Analisis
Mengenai
Dampak
dan
Otto
II
(Online)https://www.google.co.id/?
gws_rd=cr,ssl&ei=nGdEVtmpGonO0gT2lZigBg#q=laporan+pertania
n+berlanjut++daya+dukung+lahan.pdf. Diakses pada 9 Nopember
2015.
Lampiran
Perlakuan 1 : Tanah 100%
Dokumentasi Pengamatan 7 HST
Polybag ke-1
Polybag ke-4
Polybag ke-2
Polybag ke-3
Polybag ke-5
Polybag ke-6
Polybag ke-1
Polybag ke-2
Polybag ke-3
Polybag ke-4
Polybag ke-5
Polybag ke-6
Polybag ke-1
Polybag ke-2
Polybag ke-3
Polybag ke-4
Polybag ke-5
Polybag ke-6
Polybag ke-1
Polybag ke-4
Polybag ke-2
Polybag ke-5
Polybag ke-3
Polybag ke-6
Polybag ke-1
Polybag ke-2
Polybag ke-3
Polybag ke-4
Polybag ke-5
Polybag ke-6
Polybag ke-1
Polybag ke-2
Polybag ke-4
Polybag ke-5
Polybag ke-3
Polybag ke-6
Keterangan :
Polybag 1-3 Monokultur (Kacang Tanah)
Polybag 4-6 Polykultur (Kacang Tanah + Jagung)