Вы находитесь на странице: 1из 6

23

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2015 sampai dengan bulan
Mei 2015 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
3.2 Bahan yang Digunakan
3.2.1 Bahan - bahan untuk pembuatan pulp
1. Kulit Jagung Manis (Sweet Corn Husk),

500 gram

2. Natrium Hidroksida (NaOH), dengan konsentrasi 5%,10%,15%,20%


3. Aquadest

secukupnya

3.2.2 Bahan - bahan untuk analisa pulp


1. Natrium Hidroksida (NaOH), dengan konsentrasi 17,5 %

250 mL

2. Asam Asetat (CH3COOH) dengan konsentrasi 2 N

50 mL

3. Asam Sulfat (H2SO4), dengan konsentrasi 72 %

250 mL

4. Aquadest

secukupnya

3.3 Alat yang Digunakan


3.3.1 Alat alat yang digunakan untuk pembuatan pulp
1. Autoclave (digester)

1 unit

2. Erlenmeyer 500 ml

4 buah

3. Oven

1 unit

4. Pipet ukur ,spatula dan bola karet

1,2,1 buah

5. corong gelas

1 buah

6. Kertas saring

secukupnya

7. Alumunium foil

secukupnya

24

3.3.2 Alat alat yang digunakan untuk analisa pulp


1. Erlenmeyer 500 mL

2 buah

2. Hot plate

1 buah

3. Oven

1 unit

4. Pipet ukur dan bola karet

1,1 buah

5. Cawan porselin

4 buah

6. Desikator

1 buah

7. Kertas saring

secukupnya

8. Pengaduk

1 buah

9. Spatula

p2 buah

3.4. Variabel Percobaan


Variabel percobaan yang divariasikan pada penelitian ini adalah :
Konsentrasi NaOH sebagai larutan pemasak = 5%,10%,15%,20%
Waktu pemasakan pulp
= 60 menit,90 menit,120 menit
Variabel percobaan yang tetap pada penelitian ini adalah :
Jumlah bahan baku pembuatan pulp
= 30 gram
Perbandingan larutan pemasak dengan bahan baku = 1 : 20
Temperatur pemasakan
= 100 oC
3.5 Perlakuan dan Rancang Percobaan
1. Persiapan sampel
2. Penelitian
3. Analisa hasil
p

Kulit Jagung

Proses persiapan bahan baku kulit


jagung
Konsentrasi NaOH

Proses Pemasakan Pulp kulit


jagung menggunakan Autoclave,
100oC

5%, 10%, 15% dan 20%


Waktu pemasakan
60,90,120 menit

25

Proses Penyaringan Pulp

Proses Pencucian Pulp

Proses Pengeringan Pulp

Pulp Kulit
Jagung
Gambar 7. Diagram Proses Pembuatan Pulp Kulit Jagung Melalui Proses Soda

3.6 Prosedur Penelitian


Pembuatan pulp kulit jagung menggunakan proses Soda merupakan salah
satu metode pembuatan pulp dengan menggunakan larutan Natrium Hidroksida
(NaOH) sebagai larutan pemasak. Tahap tahap pembuatan pulp dengan proses
Soda dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Mencuci kulit jagung hingga bersih.
2. Memotong kecil - kecil kulit jagung dan kemudian dihaluskan menggunakan
blender.
3. Menjemur kulit jagung yang telah dihaluskan dibawah sinar matahari hingga
kering dan berwarna kecoklatan.
4. Menimbang sebanyak 30 gram sampel kulit jagung.
5. Memasukkan sampel ke dalam erlenmeyer dan menambahkan larutan pemasak
dengan variasi konsentrasi yang telah ditentukan (perbandingan bahan baku
dan larutan pemasak 1:20).
6. Erlenmeyer ditutup dengan alumunium foil lalu dimasukkan ke dalam
Autoclave. Autoclave dioperasikan dengan temperatur dan waktu pemasakan
yang ditentukan.

26

7. Pada saat melakukan penelitian, variasi konsentrasi NaOH adalah 5%, 10%,
15% dan 20%. Sedangkan variasi waktu pemasakan adalah 60 menit, 90 menit
dan 120 menit. Temperatur pemasakan konstan yaitu 100oC.
8. Hasil pemasakan disaring menggunakan corong Buchner untuk memisahkan
larutan pemasak dan pulp. Padatan dicuci dengan campuran aquadest sampai
filtrat jernih.
9. Pulp yang telah disaring kemudian dikeringkan dalam oven sampai kering.
Selanjutnya pulp dilakukan analisa kadar rendemen, kadar air,kadar Lignin dan
kadar Selulosanya.

3.7 Prosedur Analisa


3.7.1 Kadar Air (SNI 0411-2009, Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan
Pangan,2013 )
Kadar air merupakan presentase kandungan air yang terdapat dalam suatu
bahan yang dapat dinyatakan dalam persen (%). Metode yang digunakan adalah
metode oven pengering. Tahap tahap analisa kandungan air berdasarkan SNI
0411-2009 dan Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan,2013, adalah:
1. Sampel ditimbang sebanyak 2 gram dalam cawan yang telah dipanaskan dan
telah diketahui berat keringnya.
2. Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105o C selama 1 jam.
3. Setelah itu dimasukkan ke dalam desikator dan ditimbang sampai bobotnya
tetap.
Perhitungan :
% Kadar Air = Berat Awal Pulp Berat Akhir Pulp
Berat Awal Pulp

x 100%

27

3.7.2 Kadar Selulosa (SNI 0444-2009)


Kandungan Selulosa dalam pulp dapat ditentukan dengan menggunakan
prosedur analisa sebagai berikut :
1. Kertas saring dipanaskan dalam oven dengan temperatur 105 oC, kemudian

ditimbang hingga beratnya tetap.


2. Pulp kering ditimbang seberat 3 gram dan dipindahkan ke gelas kimia 250 ml.
3. Pulp dibasahkan dengan 15 ml NaOH 17,5 % dan diaduk dengan pengaduk
selama 1 menit lalu ditambahkan 10 ml NaOH 17,5 % dan diaduk 15 detik dan
dibiarkan selama 3 menit.
4. Kemudian ditambahkan kembali 3x10 ml NaOH 17,5 % setiap 2,5 : 5 dan 7,5
menit dan dibiarkan pada 30 menit. Setelah itu ditambah 100 ml aquadest dan
dibiarkan selama 30 menit.
5. Campuran dituangkan ke dalam corong yang dilengkapi dengan kertas saring.
6. Endapan dicuci dengan 50 ml air suling (5x).
7. Kertas saring yang berisi endapan dipindahkan ke gelas kimia yang lain dan
endapan dicuci lagi dengan 400 ml aquadest, ditambahkan Asam Asetat 2N dan
diaduk selama 5 menit.
8. Endapan dikeringkan dengan oven 105oC, kemudian didinginkan dalam
desikator dan ditimbang hingga berat tetap.
Perhitungan :
% Kadar Selulosa =

Berat Padatan Kering

100%

Berat Sampel Kering

3.7.3 Kadar Lignin (SNI 0492-2008)


Standar Nasional Indonesia (SNI) Pulp dan kayu - Cara uji kadar Lignin Metode Klason merupakan revisi dari SNI 14-0492-1990. Tahapan analisa adalah
sebagai berikut :
1. Pulp kering ditimbang sebanyak 1 gram.

28

2. Pulp kering dimasukkan ke dalam gelas kimia dan ditambahkan sedikit demi
sedikit dengan 15 mL Asam Sulfat 72 % sambil diaduk sampai semua contoh
terendam dan terdispersi.
3. Setelah tercampur sempurna, gelas kimia ditutup dan temperatur dijaga pada
20oC selama 2 jam. Sebanyak 300-400 mL air dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 1000 mL, kemudian sampel dari gelas kimia dipindahkan kedalam
erlenmeyer. Larutan dibilas dan diencerkan dengan air hingga konsentrasi
Asam Sulfat 3 % yaitu hingga total volume 575 mL.
4. Larutan dididihkan selama 4 jam dan volume dijaga tetap konstan dengan
menambahkan air panas.
5. Kemudian didiamkan sampai endapan Lignin mengendap kemudian disaring
untuk mendapatkan Lignin.
6. Lignin dicuci dengan air panas lalu dikeringkan di dalam oven pada 105oC,
selanjutnya didinginkan di dalam desikator dan ditimbang sampai berat Lignin
tetap.
Perhitungan :
% Kadar Lignin =

Berat Padatan Kering


Berat Sampel Kering

100%

Вам также может понравиться