Вы находитесь на странице: 1из 22

ENDOKRINOLOGI

Oleh Dr. Anwar Maruf, MKes., drh


PEMBAGIAN HORMON
Jenis hormon dapat dibagi berdasarkan :
a.

Luas Efek
1.

Local Hormone

2.

General Hormone

b.

Susunan Kimia
1.

Steroid (= Cholesterol)
Cortex Adrenal : Cortisol dan Aldosteron
Ovarium : Estrogen dan Progesteron
Testis : Testosteron

2.

Derivat Asam Amino Tyrosin


Tiroid : Thyroxine dan Triiodothyronine
Medula Adrenal : Epinephrine dan Nor-Epinephrine

3.

Peptida/Protein
Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone)
. Hormon selain yang tersebut diatas

c. Mekanisme Kerja terutama bila dilihat dari kelarutan


1.

Hidrofilik (larut air) : Sebagian besar hormon

2.

Hidrofobik (tidak larut air) : Hormon Steroid dan Hormon Tiroid

FUNGSI HORMON :
Mengontrol Tingkat Aktivitas dari Jaringan Target dengan Jalan :
1.

Mengubah Rekasi Kimia dalam Sel

2.

Mengubah Permiabilitas Membran Sel terhadap bahan spesifik

Sehingga fungsi hormon dapat dikatakan sebagai homeostasis.

MEKANISMA KERJA HORMON


1.

Melalui Cyclic AMP Sebagian besar hormon


Membran

Cytoplasma

R
HORMON

ATP
Adenylcyclase

C
E

Cyclic AMP (cAMP)

= Second Messenger

Aktivasi Enzim

O
R

EFEK FISIOLOGIS

Hormon yang bekerja melalui cyclic AMP biasanya reaksinya lebih cepat bila
dibandingkan dengan yang bekerja melalui aktivasi gen.
Mekansme kerja hormon yang

melalui cyclic AMP dapat ditingkatkan

efeknya dengan memberikan suatu zat yang dapat menghambat kerja enzim
fosfodiesterase. Enzim fosfodiesterase bekerja merubah cyclic AMP menjadi 5-AMP,
dimana dengan perubahan tersebut menjadikan cyclic AMP tidak aktif yaitu dalam
bentuk 5-AMP.
Apabila aktifitas enzim fosfodiesterase dihambat oleh suatu zat misalnya
cafein maka perubahan cyclic AMP menjadi 5-AMP tidak terjadi, sehingga cyclic
AMP tetap aktif dan efek hormon berjalan. Hal ini dapat dilihat pada skema dibawah
ATP
Adenylcyclase
Cyclic AMP (Aktif)
Fosfodiesterase
5-AMP (Non Aktif)

Caffein

2. Mengaktifasi gen dari sel sehingga mempengaruhi pembentukan protein


spesifik
Hormon Steroid
Cytoplasma
Hormon Steroid Terikat Receptor
(Receptor Spesifik dalam Sel)
Nucleus
Aktivasi Gen Spesifik
Membentuk m-RNA
Cytoplasma
Ribosom
Membentuk Protein Baru
Hormon yang bekerja melalui mekanisme kerja dengan mengaktifasi gen dari
sel dengan mempengaruhi pembentukan protein spesifik biasanya reaksi lama.
Hipofisis terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Hipofisis anterior = Adenohypofisis
2. Pars intermedia pada manusia rudimenter (tidak berkembang) kecuali pada
hewan
3. Hipofisis posterior = Neurohypofisis
Sekresi suatu hormone dapat digambarkan seperti pada skema dibawah ini
HIPOTHALAMUS
Sekresi Hormon

Sekresi
RH (Releasing Hormone)
IH (Inhibitory Hormone)

Tractus Hypothalamico
Hypophysialis

Hypothalamic Hypophyseal
Portal Vessels

Hipofisis Posterior

Hipofisis Anterior

Hormon Disimpan

Produksi Hormon

PENGUKURAN HORMON
Kadar suatu hormone yang ada dalam serum atau plasma darah pada
prisnsipnya dapat diukur dengan cara sebagai berikut :
1. Bioassay
2. RIA (Radio Immuno Assay)
3. ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
NEGATIVE FEEDBECK MECHANISM
Hipotalamus
IH

RH
Adenohipofisis

Tropic Hormone

Target Gland
Target Gland Hormone

POSITIF FEEDBACK MECHANISM


Bila kadar hormone Estrogen tinggi maka akan diikuti dengan tingginya hormon LH
SEKRESI HORMON
a. Hipofisis Posterior (Tempat penyimpanan)
1. Antidiuretic Hormone (ADH)
2.

Oxcytocin

b. Hipofisis Anterior
1.

Growth Hormone (GH)

2. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH, Adrenocorticotropin)


3. Tyroid Stimulating Hormone (TSH, Thyrotropin)
4.

Prolactin (LTH = Luteotropic Hormone)

5.

Follicle Stimulating Hormone (FSH)

6.

Luteinizing Hormone (LH)


Hormon FSH dan LH juga disebut sebagai Gonadotropic Hormone

c. Pars Intermedia
Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) terdapat pada ikan, reptil dan
amfibi, manusia tidak ada MSH

ANTIDIURETIC HORMONE
(ADH, VASOPRESIN)
a.

Hormon ini disekresi oleh hipotalamus


Hipofisis Posterior hanya sebagai tempat penyimpanan

b.

Efek :

Menurunkan volume urine

ADH menghemat air dan mengatur tekanan osmotik cairan tubuh

ADH pada konsentasi sedang dan tinggi mempunyai fungsi pressor effect

sehingga disebut VASOPRESIN


Mekanisme ADH dalam menurunkan volume urin digambarkan seperti pada

skema di bawah ini


Cairan Ekstrasel Hipertonik
Air Keluar dari Supraoptic Nuclei
(OSMORECEPTOR)
Menkerut & Terangsang
Merangsang Hipofisis Posterior
Sekresi ADH
Meningkatkan Permiabilitas Distal Tubule, Collecting Tubule dan Collecting Ductus
terhadap Air
Reabsorbsi Air

Urine
Mekanisme ADH dalam meningkatkan tekanan darah digambarkan seperti
pada skema di bawah ini
Tekanan Darah Rendah (Perdarahan)
Tekanan Atrium Rendah

Baroreceptor
- Sinus Caroticus
- Aorta
- Sekitar Pulmonal

Stretch Receptor
Di Atrium Relaksasi

Sekresi ADH
Vasokontriksi
Tekanan Darah
Faktor yang merangsang sekresi ADH adalah sebagai berikut :

Trauma

Rasa Sakit

Cemas

Obat ( Morphin, Nicotine, Tranquilizer)

Faktor yang menghambat sekresi ADH diantaranya adalah alkohol, alkohol dapat
menyebabkan diuresis dengan mekanisme sebagai berikut :

Alkohol
Sekresi ADH

Dilatasi Afferen Arteriol


GFR (glomerulo filtration rate)
Diuresis

Pada penderita diabetes diuresis dapat terjadi sampai 15 kali/hari

OXYTOCIN
Fungsi hormon oxytocin adalah
1. Pengeluaran ASI untuk yang pertama kali (Milk Ejection = Milk Letdown)
2. Kontraksi uterus pada saat partus dan fertilisasi ovum
Oxytocin bekerja dengan meningkatkan kontraksi myoepithelial alveoli
kelenjar mamae.
Mekanisme kerja oxytosin dalam pengeluaran air susu dan meningkatkan
produksi air susu dapat dilihat pada skema dibawah :
Rangsangan/hisapan bayi pada papila/aerola ma mae
Medula Spinalis
HIPOTHALAMUS
Hipofisis Posterior
Oxytocin

Emosi
Hipofisis Anterior
Prolaktin

GnRH

Myooepithelial Cells

FSH & LH

Kontraksi
MILK EJECTION

Produksi ASI

Ovulasi tidak

Dalam waktu 0,5-1 menit setelah rangsangan pada papila mamae air susu
sudah keluar, pada manusia volume air susu sekitar 1,5 liter per hari. Adanya sekresi
hormon prolaktin akibat menyusui dapat menyebabkan hambatan sekresi GnRH
sehingga menyusui dapat menyebabkan proses kehamilan tidak terjadi. Pada manusia
menyusui dapat digunakan untuk mengatur kehamilan.
Pada keadaan graviditas uterus mempunyai kadar receptor oxytocin yang
cukup banyak sehingga uterus menjadi lebih peka. Sedangkan pada akhir kehamilan
sekresi oxytocin meningkat dengan cepat akibat adanya rangsangan/iritasi/stretching
pada cervic uteri, uterus dan vagina sehingga proses partus menjadi lancer. Hal
ini dapat dibuktikan pada keadaan hipofisektomi ternyata proses partus menjadi
sangat lama.

Mekanisme oxytocin dalam merangsang partus dan fertilisasi ovum dapat


digambarkan pada skema dibawah ini
Rangsangan/iritasi/stretching (cervic uteri, uterus, vagina)
Medula Spinalis
Hipotalamus

Emosi

Hipofisis Posterior
Oxytosin
Partus

Pompa hisap

1. Bayi
2. Placenta
3. Stop Bleeding

Spermatozoa lebih
cepat sampai di tuba fallopii
Fertilisasi lebih cepat

GROWTH HORMONE (GH)


Nama lain

growth hormone adalah Somatotropic Hormone atau

Somatotropin. Hormone ini disekresi oleh anterior pituitary

bagian

sel

somatotropes/sel acidophil. Jumlah sel somatotropes/sel acidophil sekitar 30-40 %


dari semua sel yang ada pada hipofisi anterior.
Struktur kimia hormon pertumbuhan terdiri dari polypeptida yang tersusun
atas 191 asam amino, sedangkan untuk IGF-I tersusun atas polypeptide dengan 70
asam amino.
Growth hormone berfungsi untuk merangsang pertumbuhan seluruh jaringan
tubuh dengan jalan meningkatkan jumlah sel atau hyperplasia dan meningkatkan
ukuran sel atau hipertropi.
Fungsi GH pada awal pertumbuhan merangsang seluruh organ tubuh, tetapi
setelah dewasa karena

epiphise menutup dan tulang berhenti memanjang maka

pertumbuhan hanya terjadi pada soft tissue.


Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan adalah
1.

Growth hormone/Hormon pertumbuhan

2.

Hormon thyroxin

3.

Hormon sex yaitu androgen/testosteron dan Estrogen

4.

Insulin

5.

Glukokortikoid Kortis

Walaupun demikian genetik dan gizi juga sangat menentukan proses pertumbuhan.
Pada periode pertumbuhan cepat seperti bayi hormone yang sangat berperan
adalah growth hormone dan thyroxin, masa remaja hormon androgen yang disekresi
oleh testis, ovarium dan cortex adrenal serta estrogen.
Perangsang Sekresi GH adalah :

Hipoglikemia

Asam Amino (Arginine, Lecithen)

Exercise

Puasa

Tidur

Penghambat Sekresi GH :

Glukosa darah meningkat

Somatostatin

Kortisol

Sekresi GH pada masa anak-anak

sampai dewasa naik turun tergantung nutrisi,

hipoglikemia, exercise dll.


Pengaturan sekresi GH secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Perangsang

Penghambat

Glukosa menurun
Asam lemak bebas menurun
Asam amino meningkat (arginin)
Puasa
Kehilangan kalori dalam waktu lama
Tidur
Exercise
Puberty
Estrogen
Androgen
Dopamine
Acetylcholin
Serotonin
-Adrenergic agonists
-Amino butyric acid
Enkephalin

Somatostatin
Glukosa meningkat
Asam lemak bebas meningkat
Somatomedin
GH
-Adrenergic agonists
Kortisol
Senescence
Kegemukan
Pregnancy

Somatomedin C atau Insulin-Like Growth Factor I (IGF-I) hormone yang


memperantarai efek tidak langsung GH dalam pertumbuhan tulang dan tulang rawan.
Sekresi IGF-I dirangsang oleh GH.
GH
Hepar/Ginjal
IGF-I/Somatomedin C
Pertumbuhan Tulang dan Cartilago
Epiphyse menutup (Pubertas) :

- Tulang berhenti memanjang


- Penebalan tulang terus berjalan

Efek metabolik GH adalah


1. Meninkatkan sintesis protein
2. Penggunaan karbohidrat sebagai sumber energi menurun
3. Mobilisasi lemak meningkat
Meningkatnya sisntesis protein terjadi karena meningkatnya transport asam
amino melalui membran sel ke dalam sel,

meningkatnya ribosom di dalam sel lebih

aktif dan meningkatnya pembentukan RNA dalam nukleus sehingga sintesis protein
meningkat dan katabolisme protein serta asam amino menurun.

Mobilisasi lemak sebagai sumber energi meningkat dengan cara meningkatkan


pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa. Peningkatan asam lemak akan memacu
beta oksidasi sehingga acetyl Co.A meningkat dan akibatnya terjadi peningkatan
energi.
Mobilisasi lemak yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan
acetoacetic acid dalam hepar sehingga terjadi ketosis.
Mekanisme menurunnya penggunaan glukosa untuk energi tidak jelas, tetapi
diduga :
1. GH

menyebabkan

mobilisasi

asam

lemak

meningkat

menyebabkan

peningkatan asam lemak sebagai sumber energi akan menimbulkan feedback


dengan jalan menghambat glikolisis.
2. Meningkatkan deposisi glikogen sehingg gukosa dan glikogen kurang dipakai
sebagai sumber
3. Uptake glukosa oleh sel menurun sehingga glukosa darah meningkat
GH menyebabkan menurunnya penggunaan glukosa sebagai energi sehingga GH
mempunyai efek DIABETOGENIK
PROLAKTIN
Hormon prolaktin disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi hormon ini
adalah
1. Terhadap Kelenjar Susu
Proses laktasi mencakup tiga fase yaitu :

Pertumbuhan dan deferensiasi kelenjar susu

Laktogenesis yaitu proses pembentukan air susu

Galaktopoisis yaitu proses mempertahankan laktasi

Laktogenesis dihambat oleh progesterone karena sekresi prolaktin dihambat. Jadi


kadar progesteron yang tinggi selalu disertai dengan kadar prolaktin yang rendah.
Pemberian zat penghambat prolaktin (bromocryptin) menyebabkan pembuatan air
susu berhenti. Estrogen juga menghambat produksi air susu tetapi tidak
menghambat sekresi prolaktin. Jadi estrogen bekerja pada kelenjar susu. Pada
akhir kehamilan progesteron turun lebih cepat dari pada turunnya estrogen.
Meskipun prolaktin sudah dikeluarkan tetapi karena kadar estrogen pada saat itu

masih tinggi maka sintesis air susu pada saat itu belum tampak. Prolaktin
merangsang enzim yang berkerja menghasilkan laktose dan casein.
Pada saat partus kadar prolaktin berada pada tingkat tertinggi, kemudian turun dan
naik lagi secara periodik tergantung frekuensi menyusui. Sentuhan pada papillae
mamae menyebabkan ransangan terhadap hipothalamus sehingga sekresi prolaktin
pada adenohipofisis meningkat. Rangsangan visual dan auditif juga menyebabkan
sekresi prolaktin meningkat. Kepekaan refleks ini juga akan ditingkatkan oleh
kadar estrogen yang tinggi. Jadi hiperprolaktinemia fisiologis dapat terjadi pada
waktu laktasi dan pada manusia dapat menyebabkan amenorrhoea.
2. Efek Terhadap Testis
Prolaktin dapat memperbaiki spermatogenesis dengan cara meningkatkan
kepekaan reseptor interstitial cell stimulating hormone (ICSH) pada sel interstitial
Leydig sehingga sekresi androgen bertambah dan meningkatkan spermatogenesis.

ADRENOCORTICAL
(ADRENAL/SUPRARENAL)
Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian yaitu
1.

Medula adrenal terdiri dari 2 macam sel khromafin. Medula adrenal dengan
adanya rangsangan simpatis akan mensekresi epinephrin/adrenalin dan nor
Epinephrin/noradrenalin.

2.

Cortex adrenal terdiri dari 3 lapisan fungsional yaitu


a. Zona glomerulosa yang mensekresi mineralocorticoid/mineralocorticosteroid
b. Zona fasiculata yang mensekresi glucocorticoid/glucocorticosteroid
c. Zona reticulosa yang mensekresi hormon sex (androgen, progesterom
dan estrogen)
MINERALOCORTICOID
(ALDOSTERON
Hormon golongan mineralocorticoid yang paling kuat efeknya adalah

aldosteron. Efek utama mineralocorticoid adalah mempengaruhi absorbsi ion Na


terutama di tubulus distal dan ductus colligens. Reabsorbsi ion Na akan menyebabkan

osmolaritas plasma meningkat dan merangsang osmoreseptor di nuclei supraoptici.


Osmoreseptor ini selanjutkan akan mengirimkan impuls ke neurohipofisis untuk
meningkatkan sekresi aldosteron (ADH). Aldosteron selanjutnya akan meningkatkan
permiabilitas membran tubulus distal dan ductus coligens terhadap air sehingga air
lebih banyak diserap kembali dan akibatnya terjadi retensi Na dan air.
Apabila retensi Na dan air terjadi berlebihan maka dapat menyebabkan
volume darah (plasma) bertambah dan meningkatkan tekanan darah. Disamping itu
ion Na dan air juga dapat merembes ke pembuluh darah sehingga menimbulkan
odema.
Di dalam ginjal

aldosteron berfungsi sebagai ion exchange. Bila aldosteron

disekresi dalam jumlah banyak maka menyebabkan banyak ion H dan K dikeluarkan
bersama urin sehingga menimbulkan keadaan hipokalemia dan alkalosis.
Timbulnya retensi Na juga dapat menyebabkan retensi air melalui rangsangan
pada osmoreseptor dan pengeluaran ADH lebih banyak. Volume darah akan
bertambah dan mengakibatkan tekanan darah meningkat dan bahkan dapat
menyebabkan hipertensi dan odema. Gambaran ion exchange yang disebabkan oleh
aldosteron seperti pada skema di bawah.
Aldosteron
Reabsorbsi Na
Reabsobsi

Hipernatremia

Air

Reabsorbsi

Sekresi

Anion (Cl-)
Polidipsia

H+

Sekresi
K+

Alkalosis
Hipokalemia

Vol. Ekstraseluler
Vol. Darah
Tekanan Darah

Paralisis
DIURESIS
GLUCOCORTICOID

(CORTISOL, CORTICOSTERONE, DESOXYCORTICOSTERONE)


Hormon glucocorticoid juga disebut sebagai hormon anti stress. Hormone ini
mempunyai efek metabolik sebagai berikut :
1.

Metabolisme Karbohidrat
Mobilisasi asam amino dari jaringan ekstrahepatik (otot) sehingga asam
amino di dalam plasma meningkat
Transpor asam amino ke sel hati meningkat sehingga glukoneogenesis
meningkat
Penggunaan glukosa oleh sel mmenurun sehingga glukosa darah
meningkat. Dengan adanya efek ini maka hormon glucocorticoid juga
disebut

ADRENAL DIABETES

2. Metabolisme Protein

Sintesis protein menurun

Katabolisme protein meningkat sehingga asam amino dalam darah terjadi


peningkatan

Transpor asam amino ke sel hati meningkat sehingga penyimpanan protein

dalam sel menurun KECUALI dalam sel hati

3. Metabolisme Lemak

Mobilisasi lemak meningkat sehingga asam lemak dalam plasma


menngkat sebagai sumber energi

Perlu GH dan ACTH

4. Lain-Lain

Stres dapat meningkatkan ACTH sehingga sekresi cortisol meningkat

Anti Inflamasi

Anti Alergi

Circadian Rhythm ACTH-RH, ACTH, CORTISOL


1.

Pagi hari sekrsinya tinggi

2.

Sore/malam hari sekresinya rendah


KELENJAR PANCREAS

Kelenjar pancreas tersusun atas :


1. Accini : sekresi enzim pencernaan

2. Pulau Langerhans, terdiri dari :


Sel Alfa

: sekresi glukagon

Sel Beta

: sekresi insulin

Sel Delta

: sekresi somatostatin

Sel F
Transport glukosa ke dalam sel berlangsung secara fasilitated diffusion
Tanpa insulin seperempat dari normal
Dengan insulin 5 kali dari normal
Insulin efektif di OTOT SKELET dan JARINGAN ADIPOSA
Insulin tidak mempercepat transport glukosa ke dalam sel tersebut di bawah
ini tetapi glukosa masuk ke dalam sel secara simple diffusion
1. Sel otak
2. Sel darah merah
3. Mukosa usus
4. Epitel tubuli ginjal
Pengaturan konsentrasi glukosa di dalam sel sangat penting karena :
1. Energi diperoleh dari glukosa, lemak dan protein
2. Glukosa merupakan satu satunya nutrien untuk otak, retina dan germinal
epithelium sehingga konsentrasi glukosa tidak boleh rendah
3. Bila konsentrasi glukosa tinggi maka akan terjadi :
a. Tekanan osmotik ekstraseluler meningkat sehingga air keluar sel dan
terjadilah DEHIDRASI
b. Glukosa pada tubuli ginjal meningkat sehingga banyak glukosa terbuang di
urin dan osmotic diuretic cairan banyak yang hilang
Konsentrasi glukosa darah normal pada manusia :
Puasa : 80-90 mg%
1 jam post prandial

: 120-140 mg%

2 jam post prandial

: 120 mg%

EFEK INSULIN
1. Efek insulin terhadap metabolisme karbohidrat :
a. Transport glukosa meningkat
b. Glikogen meningkat

c. Metabolisme glukosa meningkat


2. Metabolisme insulin terhadap metabolisme lemak
Glukosa
Insulin
Glukosa

* Sintesis
* Lipoprotein

Glikolisis
Alfa Glycerophosphat

Asam Lemak

Triglyceride
Glycerol

Asam Lemak

3. Efek insulin terhadap metabolisme protein


Insulin cukup
Tansport aktif asam amino ke dalam sel
Sintesis protein
Pertumbuhan
(mempunyai efek potensiasi dengan GH)
N balans (+)
Insulin Tidak Cukup
Transport Asam amino ke dalam sel
Sintesis Protein

Asam amino plasma


Hepar
Energi
Glukoneogenesis

Degradasi aa
Ekskresi Urea

Apabila terjadi pemecahan dan pembuangan protein yang tidak diimbangi dengan
sintesis protein baru maka dapat menyebabkan :
1. Atropi otot
2. Rasa lelah
3. Fungsi organ tubuh terganggu
KELENJAR PARATIROID
2 buah disekeliling kelenjar tiroid
Fungsi : Mengatur kadar Ca darah
Ca darah : 10 mg% (5 mEq/L)
Hipocalcemia
Apabila Ca ekstrasel rendah maka sel saraf lebih excitable (permiabilitas ) yang
menyebabkan potensial aksi spontan sehingga timbul tetani.
Hipercalcemia
Reflex menurun
Konstipasi
Nafsu makan menurun
Sistem saraf ditekan
ABNORMAL
1. Hipoparatiroid (kadar parathormon rendah)
Efek :
a. Penurunan kalsium menyebabkan tetani
Otot larynx paling peka terhadap tetni sehingga timbul spasme/obstruksi
saluran nafas yang dapat berakibat fatal
b. Fosfat meningkat (normal 4 mg%) 12 mg%
2. Hiperparatiroid (kadar parathormon tinggi)
Kadar parathormon meningkat menyebabkan Kalsium meningkat dan fosfat
menurn
Causa : 1. Tumor
2. Wanita lebih banyak oleh karena pada saat laktasi dan hamil Ca

plasma menurun sehingga merangsang kelenjar paratiroid, apabila


berlangsung lama dapat menibulkan hipertropi.
3. Riketsia
Pada anak
Defesiensi Ca dan Fosfat pada cairan ekstrasel
Causa : defesiensi vitamin D
7-dehydrocholesterol (pro-vitamin D)
Ultra violet
Vitamin D
Tractus digestivus
Absorbsi Ca dan Fosfat
Efek Fisiologis Reketsia :
1. Hiperplasia kelenjar paratiroid
2. Kekuatan tulang menurun
3. Tetani
Pengobatan :
1. Vitamin D dan Kalsium fosfat
2. Bila Vitamin D saja :
a. Absorbsi meningkat di tractus digestivus tetapi absorbsi Ca tidak ada
b. Reabsorbsi tulang meningkat tetapi tulang habis
c. Pembentukan tulang meningkat sehingga Ca darah menurun
3. Bila Ca dan Fosfat saja
Ca

Fosfat
tanpa vit. D

Absorbsi Ca

Absorbsi fosfat

Ca Plasma
Pembentukan tulang

KELENJAR TIROID
Hormon yang disekresi kelenjar tiroid adalah thyroxin {tetraiodothyronin
(T4)} dan triiodothyronin (T3). Sintesis hormon thyroxin membutuhkan yodium
dimana kebutuhan yodium pada manusia sekitar 50 mg/tahun atau 1 mg/minggu.
Apabila terjadi defesiensi yodium dapat menyebabkan mental retardation. Defesiensi
yodium biasanya terjadi pada daerah yang tanahnya tidak mengandung yodium
misalnya daerah pegunungan, daerah tersebut disebut Goitrogenic Area.
EFEK METABOLIK HORMON THYROXIN
1. Merangsang metabolisme pada umumnya kecuali di otak, retina, limfa, testis
dan paru
2. Metabolisme karbohidrat, protein dan lemak meningkat
3. Pertumbuhan tulang meningkat
Sintesis Hormon Tiroid
Yodium dlm makanan masuk plasma dlam bentuk yodide (J)

I2
Peroxydase

Thyreoglobulin
Thyroxine

Thyreoglobulin Thyroxine
Lysosomal Protease

Plasma

Thyreoglobulin

(Coupling MIT, DIT)

Intra folikel

Sel Tiroid
ABNORMAL

Sel Tiroid

1. Hipertiroid
Causa : 1. LATS (long acting thyroid stimulation)
Antibodi (mirip TSH) yang merangsang tiroid sehngga sekresi thyroxin
meningkat
2. Adenoma kelenjar tiroid
Gejala : Intoleransi panas, eksoptalmus, berkeringat, rasa lelah, tidak
bisa tidur, berat badan menurun.
2. Hipotiroid
Goitrogenesis : Proses terbentuknya pembesaran kelenjar tiroid oleh karena
retensi koloid dan air dalam folikel atau tumor.
Causa :
a. Defesiensi Yodium
(defesiensi Yodium/goiter endemik/goitrogenic area)
b. Goiterkoloid Non Toksik IdiopatikJumlah sekresi hormon tiroid normal
tetapi sekresi tertahan oleh karena tiroditis ringan
c. Tiosianat (Antitiroid) menghambat yodium pump
d. Tiokarbamid (Antitiroid) Menghambat yodinasi

HORMON ANDROGEN
Hormon androgen adalah hormon sex jantan yang disekresi oleh cortex
adrenal dan sel interstitial Leydig. Cortex adrenal mensekresi hormon androgen atas
rangsangan ACTH, sedangkan sel interstitial Leydig dirangsang oleh LH dan ICSH.
Hormon androgen pada manusia mencapai puncak pada usia 20 tahun dan setelah itu
akan menurun.
Hormon androgen berfungsi untuk perkembangan cirri-ciri kelamin jantan.
Secara primer hormon androgen berfungsi untuk perkembangan organ sex dan secara
sekunder berfungsi untuk perkembangan rambut, kulit maupun suara.
Pada manusia usia 45 tahun ke atas akan mengalami andropouse karena
adanya penurunan sekresi hormon androgen dan pada wanita disebut menopause
karena adanya penurunan hormon estrogen.

ESTROGEN
Hormon estrogen adalah hormone sex betina yang disekresi ovarium dan
cortex adrenal. Fungsi hormon estrogen adalah untuk perkembangan ciri-ciri sex
primer sebagai berikut :
a. Uterus : peka terhadap rangsangan mekanis dan oxitocin serta mengalami
proliferasi endometrium
b. Tuba Fallopii : peka terhadap rangsangan mekanis dan oxitocin, mengalami
proliferasi endometrium dan cillia menjadi lebih banyak dan lebih aktif
c. Vagina : mengalami kornivikasi
Estrogen juga berfungsi untuk perkembangan ciri sex sekunder seperti kelnjar
mamae, suara dan sekresi lemak menjadi lebih banya. Peningkatan sekresi estrogen
pada hewan betina dapat menyebabkan garis epifise menutup lebih cepat, sehingga
hewan betina

yang sudah dewasa pertumbuhan memanjang akan berhenti. Pada

jantan hal ini tidak terjadi karena hewan jantan walaupun sudah dewasa sekresi
estrogennya sangat rendah sehingga tidak berpengaruh terhadap penutupan garis
epifise.
PROGESTERON
Hormon progesterone disekresi oleh placenta dan corpus luteum. Fungsi
hormon progesterone adalah untuk perkembangan ciri sex primer sebagai berikut :
a. Uterus : kelenjar dan pembuluh darah meningkat, fase sekresi dan uterus
menjadi kurang peka terhadap rangsangan mekanis dan oxitocin sehingga
hormone ini disebut juga anti abortus.
b. Tuba Fallopii : efeknya sama dengan yg di uterus
c. Proses katabolisme mengalami peningkatan

Вам также может понравиться