Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ASUHAN KEPERAWATAN
A. GASTRITIS
1. Pengkajian Keperawatan
. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Pendidikan
Suku Bangsa
Pekerjaan
Agama
Status Perkawinan
Alamat
Ruang Rawat
Gol. Darah
: Tn. Z
: 55 thn
: SD
: Minang
: Petani
: Islam
: Kawin
: Jl. Pasar Usang tj. Belit Airtiris
No. Medical Record : 68.15.36
: murai I
:A
: sedang
Tingkat kesadaran
: Komposmentis
Tinggi badan
: 162 cm
Berat badan
: 57 kg
2. Tanda-tanda Vital
Suhu
: 37 C
Nadi
: 84 x /i
Pernafasan
: 24 x/i
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
3. Integumen
- Kulit
Inspeksi
Kebersihan kulit
: Bersih
Warna kulit
: Normal
Kelembaban
: lembab
Palpasi
: Suhu : Hangat
Tekstur: Kasar
Turgor
-
: elastis
Kuku
Inspeksi
: Warna : Normal
Bentuk
: Normal
Lesi
:-
Keadaaan
: Bersih
Palpasi
Inspeksi : Kuantitas
: Tipis
Distribusi
: Normal
Palpasi : Tekstur
: Halus
Kulit Kepala
: Normal
Keadaan rambut
: Bersih
Tekstur: Halus
- Wajah/Muka
Inspeksi
: Simetris : ya
Ekspresi wajah
: meringis
Masalah keperawatan
- Mata
Inspeksi : kesejajaran
: Normal
Palpera
: Normal
Sclera
: Normal
Conjungtiva
: Normal
Pupil
: Isokor
: Mengecil
Keadaan mata
: Bersih
: Tidak
Telinga
Inspeksi
: Normal
Keadaaan Telinga
: Bersih
: ya
Kesulitan Bernafas
: tidak
: Cokelat
Pembekakan
: Tidak
Mukosa
: Lembab
Perdarahan
: Tidak
Keadaan Hidung
: Bersih
: tidak
Maxilaris
: tidak
Mulut
Inspeksi
Bibir
: Normal
Gusi
: Normal
Gigi
: Normal
Lidah
: Simetris
Keadaan Mulut
: Bersih
- Leher
Inspeksi
Warna
: Normal
Palpasi
Leher
: Hangat
Postur
: Normal
Bentuk
: Normal
Pola nafas
: Reguler
Sifat nafas
: Dada
Retraksi Torakalis
: Normal
Batuk
:-
Palpasi
: Normal
: Simetris
Taktil Fremitus
: Anterior : Normal
Posterior
: Normal
Perkusi Paru
: Resonan/normal
Auskultasi
: Vesikuler
Kardiovaskuler
Inspeksi Jantung
: Pulsasi Apikal : -
- Abdomen/Perut
a. Abdomen
Inspeksi
: Normal
Auskultasi
Perkusi Hepar
: Pekak
Limpa
: Redup
Abdomen
: Timpani
Palpasi Ringan
: Normal
b. Anus
: Normal
Genitalia
Inspeksi
: Normal
: Normal
- Muskuloskletal
Inspeksi
Otot : Ukuran
: Normal
Kontraktur
: Ada
Tremor
: Tidak
Tulang
: Tidak normal
Tulang Belakang
: Normal
Sendi
: Terputus
ROM
: Tidak sempurna
Palpasi
Otot
: Tidak Normal
Tulang
: Tidak Normal
Sendi
: Tidak Normal
Lain-lain
:-
Masalah Keperawatan
: Immobilisasi fisik
- Persarafan/Neurologi
GCS (3-15)
:-
Orientasi
: Orang
Atensi : Baik
Berbicara
: Normal
Sensasi
: Sentuhan
Penciuman
: Baik
Pengecapan
: Baik
Ingesti-digesti
: Mengunyah : mampu
Menelan
: mampu
Gerakan
: Berjalan : mampu
Pemeriksaan laboratorium
1. Kultur : untuk membuktikan adanya infeksi Helicobacter pylori
2. CLO ( Rapid ureum test) : untuk menegakkan diagnosis H.pylori
3. Pemeriksaan serologi untuk H.pylori : sebagai diagnosis awal
4. Analisis cairan lambung : untuk memperjelas diagnosis
b. Pemeriksaan radiologi
1. Endoskopi : meliputi topografi dan gambaran endoskopinya dimana gambaran
2. Eritematous / eksudatif
3. Erosi flat, erosi raised, atrofi, hemoragik, hyperplasia rugae.
4. Hispatologi dengan melakukan biopsy pada semua segmen lambung dimana
hasilnya meliputi :
1. Etiologi
Menyebutkan ada tidaknya bakteri Helicobacter Pylor
2. Topografi
Meliputi gastritis kronis antrum, korpus atau gastritis dengan predomonasi
antrum atau korpus.
3. Morfologi
Menerangkan tentang inflamasinya, aktivitas radang, metaplasia intestinal,
Helicobacter pylori.
3. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d mukosa lambung
2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan b/d
ketidakadikuatan intake nutrisi sekunder akibat nyeri, ketidaknyamanan
lambung dan instestinal
3. Kurang pengetahuan b/d ketidakadekuatan penatalaksanaan diet dan
factor pencetus iritan pada mukosa lambung.
NO
Problem
Etiologi
Symptom
1.
Nyeri akut
Stress
hatinya
terlambat makan
- Skala nyeri 8
Asam lamb naik
iritasi mukosa
lambung
Sel pariental
bakteri
DO
:-
Pasien
terlihat
meringis
menahan nyeri
-Pasien tampak memegangi bagian
bawah perutnya
Nyeri akut
2.
Perubahan
nutrisi
kurang
dari
Muntah
- S : 37 C
Lamb member sinyal ke zona
DS : - Pasien mengatakan tidak nafsu
kemoreseptor oleh S.Aferen
makan
dan simpatis
- pasien mengatakan mual dan
Kontraksi anti paristaltik
kebutuhan
tubuh
muntah 3x sehari
-pasien mengatakan sulit untuk
Mual
Radang pada lamb
Iritasi lambung
Tinggi asam lambung
terpaparnya
dengan
informasi
3.
Kurang
DS
pengetahu
an tentang
penyakitn
dilakukan
ya (faktor
DO :
penyebab
dan terapi
diet)
penyakitnya
- diet psien tidak habis BB menurun
dari 49 menjadi 45 kg
4. Intervensi
Diagnosis : Nyeri b/d iritasi mukosa lambung
Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam nyeri berkurag atau hilang atau
teradaptasi
Kriteria evaluasi :
1. Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi
2. Skala nyeri 0-1(0-4)
3. Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau
menurunkan nyeri
4. Pasien tidak gelisah
1.
2.
3.
4.
Intervensi
Jelaskan dan bantu pasien dengan
tindakan pereda nyeri non
farmakologi dan non infasif
Lakukan menejemen nyeri
- Istirahatkan pasien pada saat
nyeri muncul
- Ajarkan teknik relaksasi nafas
dalam saat nyeri muncul
- Ajarkan teknik distraksi pada
saat nyeri
- Menejemen lingkungan :
lingkungan tenang, batasi
pengunjung, dan istirahatkan
pasien
- Lakukan menejemen sentuhan
Tingkatkan pengetahuan pasien
tentang penyebab nyeri da
menghubungkan berapa lama
nyeri akan berlangsung
Tindakan kolaborasi
- Pemakaian penghambat H2
(seperti cimetidin atau
ranitidine)
- Antasida
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rasional
Pendekatan dengan
menggunakan relaksasi dan non
farmakologi lainnya telah
menunjukan keefektifan dalam
mengurangi nyeri
Istirahat secara fisiologis akan
menurunkan kebutuhan oksigen
yag diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolism basah
Meningkatkan intake oksigen
sehingga akan menurunkan nyeri
sekunder dari iskemia instentinal
Distraksi (pengalihan perhatian)
dapat menurunkan stimulus
internal
Lingkungan tenang akan
menurunkan stimulus nyeri
eksternal.pembatasan
pengunjung membantu
meningkatkan kondisi oksigen
ruangan yang akan berkurang
apabila banyak pengunjung yang
berada di ruangan istirahat akan
menurunkan kebutuhan oksigen
jaringan perifer
Menejemen sentuhan pada saat
nyeri berupa sentuhan dan
dukungan pisikologis dapat
membantu menurunkan nyeri
Pengetahuan yang akan dirasakan
membantu mengurangi nyeri dan
dapat membantu
mengembangkan kepatuhan
pasien terhadap rencana
terapeutik
Cimetidin penghambat histamine
H2 menurunkan produksi asam
lambung, meningkatkan PH
lambung dan menurunkan iritasi
pada mukosa lambung. Hal ini
penting untuk penyembuhan
secara pencegahan lesi
Antasida untuk mempertahankan
PH lambung pada tingkat 4,5
nutrisi harian.
Diagnosa : Kurang pengetahuan b/d ketidakadekuatan informasi
penatalksanaan diet dan faktor pencetus iritan pada mukosa lambung.
Intervensi
Rasional
Hindari dan beri daftar agen-agen iritan
Pasien diberi daftar agen-agen iritan
yang menjadi predis posisi timbulnya
untuk dihindari (missal, kafein, nikotin).
keluhan.
Diet TKTP dan cairan yang adekuat
Tekankan pentingnya mempertahankan
memenuhi peningkatan kebutuhan
intake nutrisi yang mengandung protein
metabolik tubuh.
dan kalori yang tinggi, serta intake
cairan yang cukup setiap hari.
5. Implementasi
Diagnosa
1. Nyeri akut b/d
mukosa lambung
Intervensi
-
2. Resiko
ketidakseimbanga
n nutrisi :
kurangnya dari
kebutuhan tubuh
b/d ketidakadekuat
intake nutrisi
respons sekunder
akibat nyeri,
ketidaknyamanan
Jelaskan
dan
bantu
pasien
dengan
tindakan
pereda
nyeri
non farmakologi
dan non infasif.
Lakukan
menejemen
nyeri.
Tingkatkan
pengetahuan
pasien tentang
penyebab nyeri
dan
menghubungka
n berapa lama
nyeri akan
berlangsung
Tindakan
kolaborasi .
Implementasi
- Menjelaskan dan
membantu pasien
dengan tindakan
pereda nyeri non
farmakologi dan non
infasif.
- Melakukan
manajemen nyeri.
- Memberitahu pasien
pengetahuan tentang
penyebab nyeri dan
menghubungkan
berapa lama nyeri ini
akan berlangsung.
- Memberikan tindakan
kolaborasi.
-
Kaji
pengetahuan
pasien tentang
intake nutrisi.
Mulai makanan
kecil dan
tingkatkan
Mengkaji
pengetahuan pasien
tentang intake nutrisi.
Memberikan
makanan kecil dan
meningkatkan sesuai
toleransi.
Memberikan diet
nutrisi yang
seimbang.
lambung dan
intestinal.
sesuai
toleransi. Catat
tanda
kepenuhan
gaster,
regurgitas dan
diare.
-
Berikan diet
nutrisi
seimbang.
Fasilitasi pasien
memperoleh
diet sesuai
indikasi.
Berikan diet
secara rutin.
Berikan nutrisi
parenteral.
3. Kurang
pengetahuan b/d
ketidakadekuatan
informasi
penatalksanaan
diet dan faktor
pencetus iritan
pada mukosa
lambung.
Memfasilitasi pasien
untuk memperoleh
diet sesuai indikasi.
Mengajurkan diet
secara rutin.
Memberikan nutrisi
parenteral.
Memberikan daftar
agen-agen iritan yang
menjadi prediposisi
timbulnya keluhan.
Menekankan
pentingnya
mempertahankan
intake nutrisi yang
mengandung protein
dan kalori yang
tinggi, serta intake
cairan yang cukup
setiap hari.
6. Evaluasi
Hasil yang diharapkan pada pasien gastritis setelah mendapat intervensi dan implementasi
keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Nyeri akut berkurang.
2. Ketidakseimbangan nutrisi tidak terjadi.