Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
STATUS PENDERITA
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Sdr.E
Umur
: 18 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Ngawi, Jawa Timur
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Status
: Belum menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
No RM
: 0360XX
Masuk Rumah Sakit
: 3 Oktober 2014
Tanggal Pemeriksaan
: 16 Oktober 2014
RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat penyakit pasien didapatkan dari anamnesis terhadap pasien
(autoanamnesis) dan kakak pasien (alloanamnesis).
1. Autoanamnesis dilakukan di bangsal Sena RS Jiwa Daerah Surakarta pada
2.
A. Keluhan Utama
Mengamuk.
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
Alloanamnesa
sendiri,
kemudian
berteriak
marah-marah
dan
ketakutan tidak ingin mati. Ketika ditanya pasien merasa ada yang
merasuki dirinya melalui belakang kepala. Pasien kemudian dibawa ke
RSJD dengan dikawal tiga orang, namun berhasil kabur dan mengambil
sabit. Warga kemudian memanggil polisi dan setelah polisi melepas
tembakan peringatan pasien diam dan mau dibawa ke RS.
Autoanamnesa
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 16 oktober 2014 di bangssal
Sena RSJD Surakarta. Pasien mengaku bernama E dengan umur 18 tahun,
tampak kooperatif dan jawaban sesuai dengan pertanyaan. Pasien terakhir
bersekolah hingga tingkat SMK di jurusan otomotif. Pasien mengaku
berada di RSJD Surakarta karena ingin kabur ke Jakarta menyusul kakak
pertamanya, namun tidak diperbolehkan oleh ibunya. Pasien ingin ke
: diakui
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Ket.:
: laki-laki
4
: perempuan
: laki-laki sudah meninggal
: perempuan sudah meninggal
: keluarga dengan gangguan jiwa
: pasien
:tinggal serumah
Tidak ada yang memiliki gangguan kejiwaan dalam keluarga
pasien.
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
Pasien adalah seorang wanita berusia 18 tahun. Pasien tampak
berpenampilan sesuai umur, perawatan diri cukup, dan menggunakan
seragam RS Jiwa Daerah Surakarta berwarna biru.
2. Psikomotor
Pasien tampak normoaktif.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Sikap pasien terhadap pemeriksa cukup kooperatif. Saat ditanya,
pasien bersedia untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Kontak
mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif
: compos mentis, E4V5M6
2. Kualitatif
: berubah
C. Pembicaraan
Pasien menjawab dengan volume cukup, intonasi cukup, dan
artikulasi yang cukup jelas. Pasien menjawab sesuai dengan pertanyaan
yang diberikan.
D. Alam Perasaan
1. Mood
: sedih
2. Afek
: menyempit
3. Kesesuaian
: serasi
4. Empati
: tidak dapat diraba-rasakan
E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
: (+)
Halusinasi auditorik : Halusinasi taktil
: -
Halusinasi visual
: 2. Ilusi
: (-)
3. Depersonalisasi : (-)
4. Derealisasi
: (-)
F. Proses Pikir
1. Bentuk pikir
: non realistik
2. Isi pikir
: waham (+)
3. Arus pikir
: koheren
G. Sensorium dan Kognisi
1. Orientasi
Orang
: baik, pasien dapat mengenali dokter dan perawat
Tempat
: baik, pasien mengetahui sedang berada di rumah
Waktu
sakit jiwa.
: baik, pasien mengetahui waktu saat dilakukan
Situasi
H. Tilikan
: tilikan derajat I
I. Reliabilitas
: GCS E4V5M6
: baik
: baik
: baik
: baik
Tonus otot
N N
+5 +5
N N
Reflek fisiologis
Reflek patologis
+2 +2
+2 +2
6. Nervus cranialis : N III, VII, XII dalam batas normal.
Kesan: Pemeriksaan status neurologi dalam batas normal
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien laki-laki berusia 18 tahun mengaku dibawa ke RS karena
hendak kabur ke Jakarta untu bekerja namun dilarang oleh ibunya. Pasien
mengaku saat ini ada yang mengendalikan perkataannya dan ada yang
menyuruhnya untuk kabur dari rumah sakit.
Dari pemeriksaan status mentalis didapatkan pria 18 tahun
penampilan sesuai umur, psikomotor normoaktif. Bentuk pikir non realistik,
isi pikir waham kendali, arus koheren. Terdapat halusinasi auditorik. Mood
sedih, afek menyempit.
VI.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan perilaku dan psikologis yang secara klinis
bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya
(disability) pada fungsi pekerjaan dan kehidupan sosialnya. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa.
A. Diagnosis Aksis I
Diagnosis Aksis II
Belum ada diagnosis.
Diagnosis Aksis V
Skala GAF saat pemeriksaan : 70-61
: F 20.3
Axis II
B. Psikologik
:
1. Gangguan alam perasaan (mood dan afek)
2. Gangguan pikiran (halusinasi dan waham)
3. Gangguan tilikan diri
IX. RENCANA PENGOBATAN LENGKAP
A. Medikamentosa
1. Resperidon 2 x 2 mg
B. Non Medikamentosa
1. Terhadap pasien jika kondisi sudah membaik.
a. Penjelasan tentang penyakitnya, cara, manfaat, dan efek samping
dari pengobatan yang diterima pasien dan memotivasi pasien
supaya minum obat secara teratur serta rajin kontrol.
b. Mendorong pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
bagi
penyembuhan
dan
pemeliharaan
pasien,
Keterangan
Onset lambat
Faktor pencetus jelas
Onset akut
Riwayat sosial dan, pekerjaan
premorbid yang baik
Gangguan mood
Mempunyai pasangan
Riwayat keluarga gangguan mood
Sistem pendukung yang baik
Gejala positif
Check List
X
X
X
X
X
Poor Prognosis
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Keterangan
Onset muda
Faktor pencetus tidak jelas
Onset tidak jelas
Riwayat sosial, seksual, pekerjaan
premorbid jelek
Perilaku menarik diri
Tidak menikah, cerai/janda/duda
Riwayat keluarga skizofrenia
Sistem pendukung yang buruk
Gejala negative
Tanda dan gejala neurologis
Tidak ada remisi dalam 3 tahun
Banyak relaps
Riwayat trauma perinatal
Riwayat penyerangan
Check List
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Kesimpulan Prognosis
- Ad vitam
: dubia ad bonam
10
- Ad sanam
- Ad fungsionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
11