Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEMENKES SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi :
Tanggal
Halaman : 1 / 6
Petugas : Pembimbing
laboratorium keperawatan
medikal bedah
1. Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek laboratorium keperawatan medikal
bedah, agar mahasiswa kompeten melakukan pemeriksaan fisik sistem pernapasan.
2. Ruang Lingkup
Semua tindakan pemeriksaan fisik pernapasan, meliputi persiapan; pelaksanaan;
dan evaluasi, sehingga sebelum mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata di
klinik/rumah sakit, wajib memperagakan pemeriksaan fisik sitem pernapasan
sebagai sarana praktek.
3. Uraian Umum
3.1. Persiapan alat dan bahan praktikum
3.2. Pelaksanaan pemeriksaan fisik sitem pernapasan
3.3. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan
3.4. Penilaian terhadap performa mahasiswa
4. Petugas
Pembimbing laboratorium keperawatan medikal bedah
5. Alat
5.1. Alat :
1. Baju periksa
2. Selimut
3. Stetoskop
4. Bolpen
6. Intruksi kerja
1. Beritahukan pasien tentang pembelajaran yang akan diikuti
2. Pengkajian awal
a. Lakukan pengkajian cepat tentang klien untuk menentukan kemampuan
klien berpartisipasi dalam pemeriksaan
b. Inspeksi penampilan umum secara keseluruhan dan posisi klien. Beri
perhatian khusus terhadap usaha bernapas, warna kulit wajah, dan
ekspresinya, bibir, otot-otot yang digunakan, serta pergerakan dada dalam
tiga bagian thorax (anterior, posterior, dan lateral).
3. Inspeksi thorax
a. Atur posisi klien
Mulai pemeriksaan dengan klien pada posisi duduk serta semua pakaian
dibuka sampai pinggang
b. Hitung pernapasan selama satu menit penuh
Saat menghitung pernapasan, observasi juga laju pernapasan, ritme, dan
kedalaman siklus pernapasan
Observasi pergerakan dada pada tiga bagian thorax
Laporkan bahwa pernapasan tenang, simetris, dan tanpa usaha
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi :
Tanggal
Halaman : 2 / 6
Petugas : Pembimbing
laboratorium keperawatan
medikal bedah
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi :
Tanggal
Halaman : 3 / 6
Petugas : Pembimbing
laboratorium keperawatan
medikal bedah
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi :
Tanggal
Halaman : 4 / 6
Petugas : Pembimbing
laboratorium keperawatan
medikal bedah
b. Auskultasi trakea
Dengan menggunakan tekanan yang tegas, letakkan diafragma stetoskop
sejalan dengan bernafasnya klien secara perlahan dengan mulut terbuka
Mulailah pada garis vertebra servikalis dan turun ke bawah sampai
torakalis. Disini pemeriksa akan melakuakan auskultasi trakea dan suara
yang terdengar adalah bronkhial
c. Auskultasi bronkus
Pindahakan stetoskop ke kiri dan kanan garis vertebra setinggi T-3
sampai T-5. Bronkus kiri dan kanan tepat berada pada posisi ini, dan
suara yang terdengar adalah bronkovesikular.
d. Auskultasi paru-paru
Auskultasi dilakukan dengan pola yang sama seperti yang digunakan
pada perkusi paru-paru
Mulai auskultasi pada bagian apeks paru kiri dan lanjutkan seperti pola
perkusi. Pemeriksa akan mendengar suara vesikular
Dengarkanlah pula suara-suara tambahan yang mendahului pada siklus
inspirasi dan ekspirasi. Bila terdengar adanya suara napas tambahan,
maka catat lokasi, kualitas, lama, dan waktu terjadinya selama siklus
pernapasan.
7. Palpasi thorax anterior
a. Atur posisi klien, biasanya pada posisi supine untuk palpasi thorax anteior.
Akan tetapi beberapa ahli menyukai posisi duduk
b. Tentukan lokasi landmark daerah thorax anterior
Tentukan lokasi suprasternal notch dengan jari tangan. Palpasi turun ke
bawah dan identifikasi batas-batas bawah manubrium pada angle of
louis.
Palpasi secara lateral dan temukan tulang costa ke-2 pada ics ke-2.
Hitung tulang costa yang terdekat dengan batas sternum.
Palpasi jaringan otot dan jaringan tepat di bawah kulit
c. Palpasi thorax anterior untuk mengukur ekspansi pernapasan
Letakkan tangan pada dinding anterior dada tepat di bawah batas costa
denga ibu jari sedikit terpisah pada garis midsternum.
Tekan kulit diantara ibu jari seperti saat melakukan palpasi dinding
posterior.
Mintalah klien untuk menarik napas dalam. Observasi pergerakan ibu
jari dan tekanan yang dikeluarkan terhadap tangan pemeriksa. Jarak
antara ibu jari seharusnya melebar secara merata dan tekanannya juga
sama.
d. Palpasi untuk mengetahui tactile fremitus pada dinding anterior dada.
8. Perkusi thorax anterior
a. Visualisasikan landmark daerah thorax anterior
Sebelum melakukan perkusi dinding dada anterior, visualisasikan garis
vertikal dan horizontal. Identifikasi lokasi difragma dan lobus paru.
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi :
Tanggal
Halaman : 5 / 6
Petugas : Pembimbing
laboratorium keperawatan
medikal bedah
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi :
Tanggal
Disetujui Oleh,
Diperiksa Oleh,
Halaman : 6 / 6
Petugas : Pembimbing
laboratorium keperawatan
medikal bedah
Dibuat Oleh,
PJMK
Lab.