Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK 3 :
DAVID SETIADHI (D200140187)
ACHMAD KIKY G.R (D200140186)
JOKO WAHYUDI (D200140185)
IMAM AGUS FAISAL (D200140190)
ANDRIYANTA (D200140191)
SEPTIAN EKA M. (D200140195)
DANANG ARIYANTO (D200140196)
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat,kesehatan dan
ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul LBM Laser Beam
Machining dengan sebaik-baiknya.
Sholawat serta salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi Besar,Nabi Muhammad
SAW yang kita tunggu syafaatnya hingga hari akhir nanti.
Makalah ini disusun guna melengkapi salah satu syarat dalam penilaian mata kuliah
Proses Manufaktur
Terimakasih kepada rekan rekan yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini,makalah ini tidak bisa terbuat apabila tidak dari bantuan dari rekan rekan yang tidak bisa
sebutkan satu persatu.
Surakarta,23 Desember 2015
Coordinator
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini teknologi pemesinan sudah semakin maju. Hal ini terlihat dari mulai
banyaknya jenis-jenis mesin berteknologi tinggi yang bermunculan dan berkembang di dunia
ini. Salah satu contohnya adalah Laser Beam Machining (LBM) yang akan kami bahas dalam
makalah ini.
LBM menggunakan sinar monokromatik berkekuatan tinggi sehingga alat ini hampir
bisa digunakan pada segala jenis material. Dalam kehidupan sehari-hari, LBM biasa
digunakan sebagai alat untuk memotong atau melubangi material dengan akurasi yang tinggi.
Dalam proses produksi, meskipun memiliki kekuatan yang tinggi dan tingkat akurasi
yang baik, teknologi LBM masih jarang digunakan. Hal ini dikarenakan dalam pengerjaan
alat ini dibutuhkan tenaga ahli yang profesional dan biaya operasional yang cukup mahal.
Meskipun begitu, tidaklah salah bagi kita untuk mempelajari teknologi ini, mengingat bahwa
teknologi ini akan semakin berkembang dan membawa kontribusi yang berarti dalam
pemesinan ke depannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
LASER BEAM MACHINING (LBM) adalah suatu metode pemotongan, di mana
benda kerja dileburkan dan diuapkan oleh sebuah sinar laser monokromatik yang kuat.
Ketika sinar mengenai benda kerja, panas menghasilkan lelehan dan menguapkan benda
kerja hingga yang paling keras sekalipun.
LBM dapat digunakan untuk welding dan cutting metals/nonmetals. Selain itu, LBM
juga dapat digunakan untuk brazing (memelas), soldering, drilling, dan membuat tanda
(marking).
Laser
dapat
terbentuk
akibat
penyerapan
energi
kuantum
oleh
material/medium laser dari sumber sinar yang menyebabkan elektron sebuah atomnya
melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi (orbit yang lebih jauh dari nukleus).
Elektron ini kemudian akan jatuh ke orbit asalnya secara spontan sambil memancarkan
energi yang telah diserap sebelumnya. Energi yang berupa radiasi ini memiliki panjang
gelombang yang sama dengan energi penstimulasinya dan sefase dengannya.
3. Jenis-Jenis Laser
3.1 Laser Gas
Laser CO2 merupakan salah satu jenis laser gas yang paling umum. Untuk
membentuknya kita menggunakan medium yang merupakan campuran gas helium
(He), nitrogen (N2), dan CO2 dalam sebuah tabung. Molekul N2 akan bereksitasi akibat
menyerap energi dari pelepasan elektron oleh elektroda lalu menumbuk molekul CO2
sehingga molekul CO2 pun tereksitasi dan memancarkan radiasi, sedangkan gas He
membawa elektron CO2 ke tingkatan orbit yang paling luar.
3.1.1 He dan Ne
Sistem laser jenis ini dipompa dengan lucutan listrik di antara dua buah
elektroda.Sistemnya terdiri dari satu atau lebih jenis gas. Atom-atom gas itu
mengalami tumbukan dengan elektron-elektron lucutan sehingga memperoleh
Aplikasi
Tipe Laser
1.
2.
3.
4.
5.
Cutting
a. Metals
CWCO2
b. Plastics
PCO2
c. Ceramics
Drilling
a. Metals
Excimer
b. Plastics
Marking
PCO2, Nd:YAG
a. Metals
Excimer
b. Plastics
Excimer
c. Ceramics
Surface treatment, metals
Welding, metals
CWCO2
PCO2,CWCO2,Nd:YAG, Nd:Glass, ruby
Keterangan khusus:
Excimer = Excited Dimer. Artinya, atom yang aktif atau tereksitasi.
tetap rendah ( 77 K ), jika tidak arus yang besar ini dapat merusak daerah sambungan PN
dan diode berhenti menghasilkan laser.
arus listrik yang dibutuhkan dalam proses kerja laser semikonduktor. Tetapi besarny
rapat arus listrik ini dapat diturunkan dengan cara membatasi gerakan elektron yang
diinjeksikan itu disuatu daerah yang sempit, agar merekam tidak berdifusi kemana-mana.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat sambungan heterojunction. Heterjunction
yang apling umum dipakai adalah sambungan antara GaAs dan AlGaAs. GaAs memiliki
gap energi yang lebih sempit, sehingga bila ia dijepit oleh dua daerah AlGaAs bertipe P
dan N, elektronelektron yang diinjeksikan dari daerah N dan lubang-lubang dari daerah P
akan bergabung di GaAs ini, jadi GaAs berfungsi sebagai lapisan aktifnya. Laser
heterojunction GaAs - AlGaAs dapat bekerja secara kontinu pada suhu kamar hanya
dengan rapat arus minimum sebesar 100 ampere/cm2, 500 kali lebih kecil dibandingkan
rapat arus pada laser GaAs yang homojunction
karena ia ingin kembali ke kondisi normal atau awalnya, maka ia memancarkan energi
yang telah diserapnya dalam bentuk sinar. Ujung-ujung batang dilapisi oleh reflektor yang
memantulkan sinar tersebut sehingga di dalam batang sendiri pun terjadi pemantulan
internal.
Pada salah satu ujung, reflektor yang digunakan hanya memantulkan sebagian sinar
yang datang kepanya sehingga ketika sinar yang terbentuk telah mencapai intensitas
tertentu, sinar laser akan lolos. Hal ini terjadi pada 6-120 getaran/menit.
area
kecil
berukuran
1-6
in
dari
lensa.
Karena
diperuntukan
untuk
6. Karakteristik LBM
Sebuah sistem laser khusus dapat mempunyai keluaran energi sebesar 20 J dengan
getaran berdurasi 1 ms untuk daya puncak 20.000 W. Dengan perbedaan sudut sinar 0,002
radian, kerapatan daya 7 x 109 W/in2 dihasilkan pada tempat 0,002 in dengan lensa
berdiameter 1 in. Kerapatan daya dari jarak ini dapat menguapkan semua jenis material.
LBM sangat tidak efisien dalam konsumsi energi. Ada banyak energi yang hilang
oleh pemantulan sebagian sinar laser dari benda kerja sendiri. Hal ini menunjukkan
bahwa efisiensi kerja LBM dipengaruhi pula oleh jenis benda kerjanya yang memiliki
karakteristik pemantulan masing-masing.
Dalam pemesinan, getaran dengan intensitas tinggi yang singkat diperlukan sekali
untuk mengurangi kedalaman zona kerusakan akibat panas dan untuk menyediakan
kontrol dimensi yang akurat. Kedalaman kerusakan akibat panas adalah sekitar 0,005 in.
Jumlah energi yang kira-kira diperlukan untuk memotong dapat dihitung dari panas
spesifik, panas fusi, dan uap dari material kerja.
Daya relatif yang diperlukan untuk pemotongan dengan volume buang yang sama
dari beberapa jenis logam meliputi:
Aluminium
1,0 kW
Titanium
1,5 kW
Iron
1,8 kW
Molybdenum
Tungsten
2,2 kW
2,9 kW
0,001 in
0,010 in
Tirus/in
0,050 in
Tirus dapat diamati pada lubang lebih dalam dari 0,010 in.
Perawatan yang diperlukan adalah sama seperti pada perlengkapan elektronik dan
pendingin yang umum. Sinar lampu membutuhkan pergantian tempat secara teratur, di
mana umurnya sangat tergantung pada masukan energi dan bentuk getaran arus.
8. Aplikasi
LBM hanya cocok untuk aplikasi yang melibatkan operasi-operasi dalam tingkatan
mikro atau tingkat ketelitian tinggi yang sulit dilakukan oleh metode-metode lainnya.
Meskipun LBM dapat diaplikasikan pada berbagai logam, penggunaannya yang paling
banyak adalah pada keramik dan cocok untuk menggurdi hingga diameter 1/8 in dalam
ketebalan hingga 1/2 in.
Aplikasi-aplikasi khusus mencakup pembuatan lubang pada tungsten, brass, dan
keramik dideskripsikan pada tabel berikut ini. Dalam aplikasinya, hanya dibutuhkan
kurang dari 1 ms untuk setiap lubang.
Tabel 2 Aplikasi Khusus Pembuatan Lubang
Material
Tungsten
Brass
Keramik
Ketebalan
0,020 in
0,010 in
0,010 in
Diameter
0,020 in
0,0250 in
0,050 in
BAB III
KESIMPULAN
Laser Beam Machining (LBM) merupakan salah satu teknologi manufaktur yang sedang
berkembang dan memberikan kontribusi yang cukup berarti pada dunia pemesinan.
Dengan menggunakan prinsip kerja sinar laser, kita menggunakan teknologi ini untuk
berbagai kebutuhan pemesinan yang tidak mungkin bisa dikerjakan oleh metode-metode
pemesinan yang lain. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa LBM dapat
membuat lubang kecil pada material yang tipis dan dapat menghasilkan potongan yang
kecil dan presisi.
Berikut ini beberapa hal pokok yang dapat kita pelajari mengenai LBM adalah tentang
pengertiannya, prinsip dasar terbentuknya laser, jenis-jenis laser, operasi kerjanya,
pendukung kerjanya, karakteristiknya, keuntungan dan kerugiannya, dan aplikasinya dalam
proses produksi.
Dengan berbekal ilmu itu semua, besar harapan kami agar kita semua dapat memahami
dengan baik apa LBM itu dan tahu bagaimana penggunaanya dalam proses produksi
sehingga kita pun tidak ketinggalan oleh perkembangan teknologi yang sudah semakin
maju dewasa ini. Wawasan kita juga dapat semakin terbuka sehingga kita dapat mulai
berkecimpung untuk memikirkan ide-ide kreatif dalam teknologi ini sehingga penggunaan
teknologi ini dapat semakin maju dan bermanfaat bagi masyarakat serta kekurangankekurangan yang ada dapat semakin diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.designforlasermanufacture.com/Picture_Resources.html.
http://sns.chonbuk.ac.kr/manufacturing/laser-1.pdf.
http://www.scribd.com/doc/87347436/70613533-Laser