Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
Kelompok
: 5
Nama Anggota : Anthonius Yudha (A1C313027)
Diah Sari Dewi
(A1C313028)
Herizon Primadona
(A1C313026)
Murniawati
(A1C313024)
Umi Lestari
(A1C313025)
Dosen Pengampu:
Haerul Pathoni, S. Pd, M. P. Fis
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cermin merupakan suatu bidang licin yang dapat memantulkan seluruh
cahaya yang jatuh padanya. Secara garis besar, cermin dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu cermin datar dan cermin lengkung. Yang termasuk kedalam cermin
lengkung adalah cermin cekung dan cermin cembung.
+ = + +2
+ = + +2
+ =2 2+ 2
+ =2
(12.8)
Disini kita membuat asumsi yang akan digunakan untuk bagian ini. Kita
asumsikan bahwa semua sudut , , itu kecil. Ketika kita mengukur dalam
radian, menjadi
, , 1
asumsi ini dapat dijadikan alternatif sebagai h, o, i, R dimana h adalah
ketinggian dari titik dimana sorotan cahaya mengenai cermin dan adalah
penyimpangan dari pusat cermin.
Jika , , kecil,
kita 12.
dapat
melakukan Pada
pendekatan
Gambar
15 Pemantulan
Permukaan Lengkung
tan , tan , tan
jika pengembangan taylor untuk tan x diberi pada bab 3
1
2
tan x=x + x 3+ x5
3
15
Tetapi
tan =
tan =
h
i
tan =
h
R
h
h
( o ) o ( o )
1 1 2
+ =
o i R
Yangmana itu adalah rumus untuk cermin. Kita definisikan panjang fokus dari
cermin sebagai gambar yang terbentuk ketika sumber cahaya ditempatkan sejauh
tak berhingga, o,
f=
R
2
Gambar 12.6 Sinar datang sejajar terhadap sumbu dikumpulkan pada titik fokus
mari kita bekerja dari contoh di gambar 12. 17. Jika objek ditempatkan pada o=
+30 cm, gambar terbentuk pada i= +15 cm, untuk mempermudah kita tentukan
dari persamaan (12. 10). Di SMA kamu telah belajar metode sinar jiplakan,
asumsikan sebuah tinggi terbatas untuk objek/benda. Kerja ini sama seperti
formula yang kita dapatkan, saat di gambar 12. 18 kita memiliki
R
h'
i= +
2 tan 2
i
h' = h
o
tan =
h
R
Asumsikan lagi sebuah sudut kecil sehingga tan , kita dapat menentukan
1 1 2
+ =
o i R
(a)
(b)
Gambar 12. 18. Menentukan posisi bayangan oleh sinar tiruan. (a) cermin
cekung, (b) cermin cembung.
perbandingan antara tinggi h dan h disebut dengan perbesaran m. kita
mendefinisikan :
i
m = - o (12.11)
oleh karena itu m menjadi positif untuk bayangan tegak (pada arah panah yang
sama) dan m menjadi negatif untuk bayangn terbalik (pada arah panah yang
berlawanan). pada contoh sebelumnya :
15
m = 30
= - 0,5
di mana hal tersebut mengatakan pada kita bahwa ukuran bayangan adalah 1,5
dari ukuran objek dan bayangan terbalik.
ada satu lagi yang lebih kompleks. Sekarang anggap bahwa o = +5 cm pada
contoh sebelumnya. jika kita menggunakan secara langsung formula :
1
1
1
+
=
5
i
10
kita akan mendapatkan i = -10 cm (m = +2,0) di mana hal tersebut mengatakan
pada kita bahwa bayangan yang terbentuk di belakang cermin (i<0) (gambar
12.19). tetapi vahaya tidak akan pernah bisa jatuh ke daerah belakang cermin, dan
bayangan pada kasus ini tidak terbentuk dari sorotan cahaya nyata yang
memotong sumbu. bayangan terbentuk dari sorotan yang meluas ke arah bgian
belakang cermin (garis putus-putus pada gambar). bayangan seperti itu disebut
bayangan maya. dana bayangan yang terbentuk dari sinar cahaya nyata disebut
bayangan nyata.
contoh 4 :
objek maaya. anggap sinar cahaya jatuh pada cermin cekung yang ditunjukkan
pada gambar 12.20. untuk menemukan lokasi bayangan, gunakan persamaan
12.10 kita harus menafsirkan o = -30 cm, sejak sorotan berpotongan dengan
sumbu di belakang cermin. dari :
1
30
1
i
1
20
kita mendapatkan i = 12 cm
R
2 .
Disini, kita menghapus asumsi ini dan menemukan dimana sinar paralel
menyentuh sumbu setelah dipantulkan. Nilai maksimum h adalah R.
Dari gambar 12. 21, kita dapatkan:
h
cos 2
i= +
=+h
tan 2
sin 2
R2=( R )2 +h 2
sin =
h
R
R
i= =f
Jika h R , kita peroleh
. Jika h bertambah besar maka i lebih kecil
2
dan ketika h=3 maka i=0.
Gambar 12.22 peristiwa sinar sejajar terhadap sumbu yang tidak fokus jika
cermin bercelah besar (aberasi/ cacat bayangan pada cermin permukaan
lengkung).
Contoh soal :
Suatu cermin lengkung memiliki jarak fokus +20 cm. Sebuah benda ditempatkan
10 cm di depan cermin. Tentukan jarak bayangan, perbesaran dan jenis bayangan
(nyata atau semu, tegak atau terbalik) dari bayangan !
Jawab:
Diketahui
f = +20 cm
O = 10 cm
Ditanya
a)I
b)M
c)Sifat bayangan (maya atau nyata)
d)Sifat bayangan (tegak atau terbalik)
Jawab
a)I
1 1 1
+ =
o i f
1 1 1
=
i f o
1 1
1 12
1
= =
i 20 10 20 = 20
i=20 cm
b) m
m=
i
o
m=
20 cm
10 cm
m=2
c) i=20 cm
Karena i 0 ,
Maka bayangan bersifat maya
d) m=+2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Benda yang diletakkan depan cermin lengkung memiliki sifat pemantulan
seperti pada cermin datar dan berlaku rumus
1 1 1
+ = ( 12.10 )
o i f
m=-
i
o
2) Aberasi sferis adalah cacat bayangan pada cermin yang diakibatkan oleh sinar
pantul yang tidak tepat di titik fokus.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Teori Aberasi. http://optikafisika. blogspot.co.id/2013/03/teoriaberasi.html. Diakses tanggal 18 November 2015.
Hirose, Akira dan Lonngren, Karl E. 1985. Introduction To Wave Phenomena. A
wiley Interscience Publication: Canada.
Sarojo, Ganijanti Aby. 2011. Gelombang dan Optika. Salemba Teknika: Jakarta.
TimFisika.2012.http://file.upi.edu/Directori/DUAL/MODES/KONSEP_DASAR_
FISIKA/BBM_8_(Cahaya_dan_alat_optik)_KD_Fisika.pdf. Diakses pada
tanggal 19 November 2015.