Вы находитесь на странице: 1из 7

KETIDAK SEIMBANGAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT
Komposisi Cairan Tubuh
Cairan dalam tubuh meliputi lebih kurang 60% total
berat badan laki-laki dewasa. Presentase cairan tubuh ini
bervariasi antara individu, sesuai dengan jenis kelamin
dan umur individu tersebut. Pada wanita dewasa, cairan
tubuh meliputi 50% dari total berat badan. Pada bayi dan
anak-anak, presentase ini relatif lebih besar dibandingkan
orang dewasa dan lansia.
Cairan tubuh menempati kompartmen intrasel dan
ekstrasel. 2/3 bagian dari cairan tubuh berada di dalam
sel (cairan intrasel/CIS) dan 1/3 bagian berada di luar sel
(cairan ekstrasel/CES). CES dibagi cairan intravaskuler
atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari
total berat badan; dan cairan intersisial yang mencapai
80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain kedua
kompatmen tersebut, ada kompartmen lain yang
ditempati oleh cairan tubuh, yaitu cairan transel. Namun
volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi,
cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll. Ion Na+
dan Cl- terutama terdapat pada cairan ektrasel,
sedangkan ion K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak
tampak dalam cairan intersisial karena jumlahnya paling
sedikit dibandingkan dengan intrasel dan plasma.
Perbedaan komposisi cairan tubuh berbagai kompartmen
terjadi karena adanya barier yang memisahkan mereka.
Membran sel memisahkan cairan intrasel dengan cairan
intersisial, sedangkan dinding kapiler memisahkan cairan
intersisial dengan plasma. Dalam keadaan normal, terjadi
keseimbangan susunan dan volume cairan antar
kompartmen. Bila terjadi perubahan konsentrasi atau
tekanan di salah satu kompartmen, maka akan terjadi
perpindahan cairan atau ion antar kompartemen sehingga
terjadi keseimbangan kembali.
Prosentase cairan tubuh
a.
Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai
dengan individu dan tergantung beberapa hal antara lain:

2)

1)

Umur

Cairan tubuh menurun dengan bertambahnya usia.

Kondisi lemak tubuh

a.

Cairan Intraselular

Mengandung sedikit air, air tubuh menurun dengan

Cairan intrasel merupakan cairan yang berada dalam sel

peningkatan lemak tubuh.

di seluruh tubuh. Cairan ini berfungsi sebagai media

3)

penting dalam proses kimia. Jumlahnya sekitar 2/3 dari

Jenis Kelamin

Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih

jumlah cairan tubuh atau 40% dari berat badan. Elektrolit

sedikit dibanding pada pria, kerena jumlah lemak dalam

kation terbanyak adalah K+, Mg+, sedikit Na+. Elektolit

tubuh wanita dewasa lebih banyak dibandingkan dengan

anion terbanyak adalah HPO42-, protein-protein, sedikit

pria.

HCO3, SO42-, Cl

b.

Jumlah normal air pada tubuh manusia

b.

1)

Bayi (baru lahir): 75 % Berat Badan

Cairan ekstrasel merupakan cairan yang berada diluar

2)

Dewasa :

sel, jumlahnya sekitar 1/3 dari total cairan tubuh atau

Wanita dewasa (20-40 tahun): 50 55% Berat

Badan

sekita 20% dari berat badan. Cairan ekstrasel berperan


dalam transport nutrient, elektrolit dan okseigen ke sel

Pria dewasa (20-40 tahun): 55 60% Berat

Badan

Cairan Ekstrasel

dan membersihkan hasil metabolisme untuk kemudian


dikeluluarkan dari tubuh, regulasi panas, sebagai

Usia lanjut : 45-50% Berat Badan

pelumas pada persendian dan membran mukosa,

Komposisi Cairan Tubuh

penghancuran makanan dalam proses pencernaan.

Cairan tubuh berisikan:

Cairan ekstrasel terdiri dari:

a.

Oksigen yang berasal dari paru-paru

1)

b.

Nutrien yang berasal dari saluran pencernaan

Cairan Interstisial merupakan cairan yang berada

c.

Produk metabolisme seperti karbondiokasida

disekitar sel misalnya cairan limfe, jumlahnya sekitar

d.

Ion-ion yang merupakan bagian dari senyawa atau

10%-15% dari cairan ekstrasel. Relatif terhadap ukuran

Cairan interstisial

molekul yang disebut juga elektrolit. Seperti misalnya

tubuh, volume ISF adalah sekitar 2 kali lipat pada bayi

sodium klorida dipecah menjadi satu ion Natrium atau

baru lahir dibandingkan orang dewasa.

sodium (Na ) dan satu ion klorida (Cl ). Ion yang

2)

Cairan intavaskuler

bermuatan positif disebut kation, sedangkan yang

Cairan Intravaskuler adalah cairan yang terkandung

bermuatan negatif disebut anion

dalam pembuluh darah misalnya plasma, jumlahnya

Cairan tubuh berada pada dua kompartemen yaitu Cairan

sekitar 5% dari cairan ekstrasel. Hingga saat ini belum

Intraselular (CIS) dan Cairan Ektraselular (CES)

ada alat yang tepat/pasti untuk mengukur jumlah darah

seseorang, tetapi jumlah darah tersebut dapat

3)

diperkirakan sesuai dengan jenis kelamin dan usia,

kehilangan elektrolitnya daripada air.

Normalnya cairan interstisial tidak terikat dengan air,

komposisi darah terdiri dari kurang lebih 55%plasma,

Kehilangan cairan ekstrasel yang berlebihan akan

tetapi elastis dan hanya terdapat di antar jaringan.

dan 45% sisanya terdiri dari komponen darah seperti sel

menyebabkan volume ekstrasel berkurang (hipovolume).

Keadaan hiperolume dapat menyebabkan pitting edema,

darah merah, sel darah putih dan platelet.

Pada keadaan ini, tidak terjadi perpindahan cairan daerah

merupakan edema yang berada di daerah perifer atau

3)

entrasel ke permukaan, sebab osmolaritasnya sama. Jika

akan mencekung setelah ditekan pada daerah yang

Cairan Transelular merupakan cairan yang berada pada

terjadi kekurangan cairan ekstrasel dalam waktu yang

bengkak. Hal ini disebabkan karena perpindahan cairan

ruang khusus seperti cairan serebrospinalis, perikardium,

lama, maka kadar urea, nitrogen, serta kreatinin akan

ke jaringan melalui titik tekanan. Cairan dalam jaringan

pleura, sinova, air mata, intaokuler dan sekresi lambung,

meningkat dan menyebabkan terjadinya perpindahan

yang edema tidak digerakkan ke permukaan lain dengan

jumlahnya sekitar 1%-3%.

cairan intrasel ke pembuluh darah. Macam dehidrasi

penekanan jari. Nonpitting edema tidak menunjukkan

(kurang volume cairan) berdasarkan derajatnya:

tanda kelebihan cairan ekstrasel, tetapi sering karena

1)

Dehidrasi berat

infeksi dan trauma yang menyebabkan engumpulan

a)

Pengeluaran/kehilangan cairan 4-6 L

membekunya cairan ke permukaan jaringan. Kelebihan

sedikit HPO4 SO4 .

b)

Serum natrium 159-166 mEq/Lt

cairan vaskular dapat meningkatkan hidrostatik cairan

Gangguan atau Masalah dalam Pemenuhan

c)

Hipotensi

dan akan menekan cairan kepermukaan interstisial,

Kebutuhan Cairan

d)

Turgor kulit buruk

sehingga menyebabkan edema anasarka (edema yang

a.

e)

Oliguria

terdapat di seluruh tubuh).

Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena

f)

Nadi dan pernapasan meningkat

Peningkatan tekanan hidrostatik yang besar dapat

penurunan asupan cairan dan kelebihan pengeluaran

g)

Kehilangan cairan mencapai > 10%BB

menekan sejumlah cairan hingga ke membran kapiler

cairan. Tubuh akan merespons kekurangan cairan tubuh

2)

Dehidrasi sedang

paru-paru, sehingga menyebabkan edema paru-paru dan

dengan mengosongkan cairan vaskular. Sebagai

a)

Kehilangan cairan 2-4 L atau antara 5-10%BB

dapat mengakibatkan kematian. Manifestasi edema pru-

kompensasi akibat penurunan cairan interstisial, tubuh

b)

Serum natrium 152-158mEq/Lt

paru adalah penumpukan sputum, dispnea, batuk dan

akan mengalirkan cairan keluar sel. Ada tiga macam

c)

Mata cekung

suara ronkhi. Keadaan edema ini disebabkan oleh gagal

kekurangan volume cairan eksternal atau dehidrasi,

d)

Dehidrasi ringan

jantungyang mengakibatkan peningkatan penekanan

yaitu:

e)

Kehilangan cairan mencapai 5%BB

pada kapiler darah paru-paru dan perpindahan cairan ke

Pengeluaran cairan tersebut sekitar 1,5-2 Lt

jaringan paru-paru.

Hipervolume atau overhidrasi

Akibat Ketidakseimbangan Cairan Tubuh

Cairan transelular

Didalam cairan ekstrasel terdapat elektrolit kation


+

2+

2+

terbanyak Na , sedikit K , Ca , Mg serta elektrolit

anion terbanyak Cl , HCO3 , protein pada plasma,


2-

1)

2-

Hipovolume atau dehidrasi

Dehidrasi isotonik, terjadi jika kehilangan sejumlah f)

Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh lebih banyak darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial).

cairan dan elektrolitnya yang seimbang.

b.

2)

Terdapat dua menifestasi yang ditimbulkan akibat

Secara garis besar penyebab berkurangnya cairan tubuh

kelebihan cairan yaitu hipervolume (peningkatan volume

adalah karena asupan cairan berkurang atau pengeluaran

Dehidrasi hipertonik, terjadi jika kehilangan

sejumlah air yang lebih banyak daripada elektrolitnya.

cairan bertambah karena keadaan tertentu. Akibatnya

dibutuhkan minuman yang mengandung elektrolit yang

yang terkait dengan proses pengaturan panas. Proses ini

bisa terjadi dehidrasi dan syok, bahkan kematian.

sesuai dengan keringat kita yang terbuang.

diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh

Pengeluaran air berlebihan dapat disebabkan oleh diare

Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit

vasomotorik dengan kemanpuan mengendalikan arteriol

atau peningkatan aktivitas fisik. Pada dehidrasi, tubuh

Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh

kutan dengan cara vasodilatasi dan vasouonstriksi.

tidak hanya kehilangan air tetapi juga kehilangan

diatur oleh ginjal, kulit, paru, dan gastrointestinal. Selain

Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara

elektrolit dan glukosa.

itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat meialui

penguapan. Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung

Kehilangan cairan tubuh sebesar 2 % dari berat badan

sistem atau mekanisme rasa haus yang harus dikontrol

pada banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh

mulai menunjukkan tanda dehidrasi seperti timbulnya

oleh sistem hormonal, yakni ADH (anti diuretik

darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainya

rasa haus, rasa tidak nyaman, hilangnya nafsu makan,

hormon), sistem aldosteron, prostaglandin, dan

dilakukan melalui cara pemancaran yaitu dengan

dan kulit kering. Apabila hilangnya air meningkat

glukokortikoid.

melepaskan panas ke udara sekitarnya. Cara tersebut

menjadi 3-4 % dari berat badan, terjadi penurunan

1.Ginjal

berupa cara konduksi, yaitu pengalihan panas ke benda

gangguan performa, produksi urin menurun, mulut

Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup

yang disentuh dan cara konveksi, yaitu dengan

kering, kulit memerah, mual, dan lethargy. Kehilangan

besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit.

mengalirkan udara yang telah panas ke permukaan yang

cairan 5- 6 % dari berat badan akan meningkatkan

Hal ini terlihat pada fungsi ginjal, yakni sebagai pengatur lebih dingin.

frekuensi nadi, meningkatkan frekuensi pernafasan,

air, pengatur konsentrasi garam dalam darah. pengatur

Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat

mengganggu konsentrasi, sakit kepala, mual, dan

keseimbangan asam-basa darah, dan ekskresi bahan

di bawah pengendalian saraf simpatis. Melalui kelenjar

mengantuk. Kehilangan cairan tubuh 10 %-15 % dapat

buangan atau kelebihan garam.

keringat ini, suhu dapat diturunkan dengan cara

menyebabkan otot menjadi kaku, kulit keriput, gangguan

Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini,

pelepasa.n air yang jumlahnya kurang lebih setengah

penglihatan, gangguan buang air kecil, dan gangguan

diawali oleh kemampuan bagian ginjal seperti

liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat yang

kesadaran. Kehilangan cairan lebih dari 15 % akan

glomerulus sebagai penyaring cairan. Rata-rata setiap

dihasilkan dapat diperoleh dari aktivitas otot, suhu

mengakibatkan kematian.

satu liter darah mengandung 500 c-c plasma yang

lingkungan, melalui kondisi tubuh yang panas.

Untuk menjaga agar kita terhindar dari dehidrasi, pada

mengalir melalui glomerulus, 10 persennya disaring

3.Paru

saat tubuh kita mengeluarkan keringat berlebihan kita

keluar. Cairan yang tersaring (filtrat glomerulus),

Organ paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan

harus minum lebih awal dan cukup artinya jangan tunggu kemudian mengalir melalui tubuli renalis yang sel-selnva

menghasilkan insensible water loss kurang lebih 400

sampai timbul rasa haus tetapi segera minum pada saat

menyerap semua bahan yang dibutuhkan. Keluaran urine

ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan

tubuh berkeringat. Pada kondisi berkeringat berlebihan

yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan

respons akibat perubahan terhadap upaya kemampuan

tubuh kita juga akan mengeluarkan elektrolit yang bila

aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/ bb/jam.

bernapas.

dibiarkan, akan terjadi kekurangan elektrolit. Karenanya

2.Kulit

4.Gastrointestinal

Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernaan

yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui

Mekanisrne rasa haus diatur dalam rangka memenuhi

dibanding rnolekul kecil. Moiekul akan lebih mudah

proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi

kebutuhan cairan dengan cara merangsang pelepasan

berpindah dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan

normal, cairan yang hilang dalam sistem ini sekitar 100-

renin yang dapat menimbulkan produksi angiotensin II,

berkonsentrasi rendah. Larutan dengan konsentrasi yang

200 ml/ hari.

sehingga merangsang hipotalamus sehingga

tinggi akan mempercepat pergerakan molekul, sehingga

5.Sistem Endokrin

menimbulkan rasa haus.

proses difusi berjalan lebih cepat.

a)ADH

Cara Perpindahan Cairan

2.Osmosis

Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan

Setiap kompartmen dipisahkan oleh barier atau membran

Osmosis adalah proses perpindahan zat ke larutan lain

reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan

yang membatasi mereka. Setiap zat yang akan pindah

melalui membran semipermeabel biasanya terjadi dari

keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk

harus dapat menembus barier atau membran tersebut.

larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan

oleh hipotalamus yang ada di hipofisis posterior yang

Bila substansi zat tersebut dapat melalui membran, maka

dengan konsentrasi lebih pekat. Solut adalah zat pelarut,

mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan

membran tersebut permeabel terhadap zat tersebut. Jika

sedang solven adalah larutannya. Air merupakan solven,

menurunkan cairan ekstrasel.

tidak dapat menembusnya, maka membran tersebut tidak

sedang garam adalah solut. Proses osmosis ini penting

b)Aldosteron

permeabel untuk substansi tersebut. Membran disebut

dalam pengaturan keseimbangan cairan ekstra dan

Hormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang

semipermeable (permeabel selektif) bila beberapa

intrasel.

disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses

partikel dapat melaluinya tetapi partikel lain tidak dapat

Osmolaritas adalah cara untuk mengukur kepekatan

pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan

menembusnya.

larutan dengan menggunakan satuan mol. Natrium dalam

konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin

Perpindahan substansi melalui membran ada yang secara

NaCl berperan penting dalam pengaturan keseimbangan

renin.

aktif atau pasif. Transport aktif membutuhkan energi,

cairan dalam tubuh. Apabila ada tiga jenis larutan garam

c)Prostaglandin

sedangkan transport pasif tidak membutuhkan energi.

dengan kepekatan yang berbeda, dan di dalamnya di

Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada

1.Difusi

masukkan sel darah merah maka larutan yang

jaringan yang berlungsi merespons radang, pengendalian

Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam mempunyai kepekatan sama yang akan seimbang dan

tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan

cairan, gas, atau cat padat secara bebas atau acak. Proses

berdifusi terlebih dahulu. Larutan NaCl 0,9 %

pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini

difusi dapat terjadi bila dua zat bercarnpur dalam sel

merupakan larutan yang isotonik, karena larutan NaC 1

berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.

membran. Dalam tubuh, proses difusi air, elektrolit, dan

mempunyai kepekatan yang sama dengan larutan dalam

d)Gukokortikoid

zat-zat lain terjadi melalui membran kapiler yang

sistem vaskular. Larutan isotonik merupakan larutan

Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi

permeabel. Kecepatan proses difusi bervariasi tergantung

yang mempunyai kepekatan sama dengan larutan yang

natrium dan air yang menyebabkan volume darah

pada faktor ukuran molekul, konsentrasi cairan, dan

dicampur. larutan liipotonik mempunyai kepekatan lebih

meningkat sehingga terjadi retensi natrium.

temperatur cairan.

rendah dibanding dengan larutan intrasel.

e)Mekanisme Rasa Haus

Zat dengan molekul yang besar akan bergerak lambat

Pada proses osmosis, dapat terjadi perpindahan larutan

dengan kepekatan rendah ke larutan yang kepekatannya

pembcrian cairan intravena.

cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan

lebih tinggi melalui rnembran semipermeabel, sehingga

Biasanya larutan yang sering digunakan dalam

garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel

larutan yang berkonsentrasi rendah volumenya akan

pemberian infus intrmuskular bersifat isotonik karena

dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal

berkurang, sedangkan larutan yang berkonsentrasi lebih

mempunvai konsentrasi yang sama dengan plasma darah. mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur

tinggi akan bertambah volumenya.

Hal ini penting untuk mencegah perpindahan cairan dan

keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan

3.Transpor Aktif

elektrolit ke dalam intrasel. larutan intravena yang

untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal

Proses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan

hipotonik, yang larutan mempuyai konsentrasi kurang

dari air dan garam tersebut.

mekanisme transpor aktif. Transpor aktif merupakan

pekat disbanding dengan konsenirasi plasma darah. Hal

1.Pengaturan volume cairan ekstrasel.

gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini

ini menyebabkan tekanan osmotic plasma akan lebih

Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan

penting untuk mempertahankan natrium dalam cairan

besar dibandingkan dengan tekanan osmotik cairan

penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan

intra dan ekstrasel.

interstisial, karena konsentrasi protein dalam plasma

volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume cairan

Proses pengaturan cairan dipengaruhi oleh dua faktor

lebih besar disbanding cairan interstisial dan molekul

ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah

yakni tekanan cairan dan membran semipermeabel.

protein lebih besar, maka akan terbentuk larutan koloid

arteri dengan memperbanyak volume plasma.

a)Tekanan cairan.

Yang sulit menembus membran semipermiabel.

Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk

Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan

Tekanan hidrostatik adalah kemampuan tiap molekul

pengaturan tekanan darah jangka panjang.

cairan. Proses osmotik juga menggunakan tekanan

larutan yang bergerak dalam ruang tertutup. Hal ini

Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran

osmotik, yang merupakan kemampuan partikel pelarut

penting untuk pengaturan keseimbangan cairan ekstra

(intake dan output) air. Untuk mempertahankan volume

untuk menarik larutan melalui membran. Bi1a dua

dan intrasel.

cairan tubuh kurang lebih tetap, maka harus ada

larutan dengan perbedaan konsentrasi maka larutan yang

b)Membran semipermiabel

keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke

mempunyai konsentrasi lebih pekat molekul intinya tidak Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar

dalam tubuh. hal ini terjadi karena adanya pertukaran

dapat bergabung, larutan tersebut disebut: koloid.

tidak tergabung. Membran semipermiabel ini terdapat

cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan

Sedangkan larutan yang mempunyai kepekatan yang

pada dinding kapiler pembuluh darah, Yang terdapat di

lingkungan luarnya. Water turnover dibagi dalam: 1.

sama dapat becrgabung maka larutan tersebut discbut

seluruh tubuh sehingga molekul atau zat lain tidak

eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan

kristaloid. Scbagai contoh, larutan kristaloid adalah

berpindah ke jaringan.

lingkungan luar; dan 2. Internal fluid exchange,

larutan garam.

Cara agar tidak terjadi ketidakseimbangan cairan

pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen, seperti

Sedangkan koloid adalah apabila protein bercampur

dan elektrolit

proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal.

dengan plasma. Secara normal, perpindahan cairan

Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan

Memeperhatikan keseimbangan garam. Seperti halnya

menembus membran sel permeabel tidak terjadi. Prinsip

dua parameter penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan

keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu

tekanan osmotik ini sangat penting dalam proses

osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume

dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan

keluarannya. Permasalahannya adalah seseorang hampir

solut (zat terlarut) dalam suatu larutan. semakin tinggi

lumen tubulus menjadi hiperosmotik.

tidak pernah memeprthatikan jumlah garam yang ia

osmolaritas, semakin tinggi konsentrasi solute atau

Dinding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable

konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya. Tetapi,

semakin rendah konsentrasi solutnya lebih rendah

terhadap air dan secara aktif memindahkan NaCl keluar

seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya

(konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi

tubulus. Hal ini menyebabkan reabsobsi garam tanpa

dan cenderung lebih dari kebutuhan. Kelebihan garam

solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).

osmosis air. Sehingga cairan yang sampai ke tubulus

yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urine untuk

Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi

distal dan duktus koligen menjadi hipoosmotik.

mempertahankan keseimbangan garam.

solut yang tidak dapat menmbus membran plasma di

Permeabilitas dinding tubulus distal dan duktus koligen

ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan

intrasel dan ekstrasel. Ion natrium menrupakan solut

bervariasi bergantung pada ada tidaknya vasopresin

cara:

yang banyak ditemukan di cairan ekstrasel, dan ion

(ADH). Sehingga urine yang dibentuk di duktus koligen

mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi

utama yang berperan penting dalam menentukan

dan akhirnya di keluarkan ke pelvis ginjal dan ureter juga

dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/

aktivitas osmotik cairan ekstrasel. sedangkan di dalam

bergantung pada ada tidaknya vasopresis (ADH).

Glomerulus Filtration Rate (GFR).

cairan intrasel, ion kalium bertanggung jawab dalam

b)Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic

mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal

menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel. Distribusi

hormone/ADH)

Jumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada

yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini

peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm)

sistem yang berperan mengontrol tekanan darah. Sistem

menyebabkan perubahan kadar kedua ion ini

akan merangsang osmoreseptor di hypotalamus.

Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+

bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas osmotik

Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron hypotalamus

dan retensi Na+ di tubulus distal dan collecting. Retensi

di kedua kompartmen ini.

yang mensintesis vasopresin. Vasopresin akan dilepaskan

Na+ meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan

Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh

oleh hipofisis posterior ke dalam darah dan akan

volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan

dilakukan melalui:

berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. ikatan

darah arteri.Selain sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron, a)Perubahan osmolaritas di nefron

vasopresin dengan reseptornya di duktus koligen memicu

Atrial Natriuretic Peptide (ANP) atau hormon atriopeptin

Di sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal,

terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di membrane

menurunkan reabsorbsi natrium dan air. Hormon ini

terjadi perubahan osmolaritas yang pada akhirnya akan

bagian apeks duktus koligen. Pembentukkan aquaporin

disekresi leh sel atrium jantung jika mengalami distensi

membentuk urine yang sesuai dengan keadaan cairan

ini memungkinkan terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa

peningkatan volume plasma. Penurunan reabsorbsi

tubuh secara keseluruhan di dukstus koligen. Glomerulus

recta. Hal ini menyebabkan urine yang terbentuk di

natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi

menghasilkan cairan yang isosmotik di tubulus

duktus koligen menjadi sedikit dan hiperosmotik atau

urine sehingga mengembalikan volume darah kembali

proksimal (300 mOsm). Dinding tubulus ansa Henle pars

pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap

normal.

decending sangat permeable terhadap air, sehingga di

dipertahankan.

2.Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel.

bagian ini terjadi reabsorbsi cairan ke kapiler peritubular

selain itu, rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus

Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel

atau vasa recta. Hal ini menyebabkan cairan di dalam

akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel juga akan

dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga

Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ADH dengan

kandungan air pada anak muda lebih banyak daripada

terbentuk perilaku untuk membatasi haus, dan cairan di

meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara,

orang tua. Sel-sel yang aktif secara metabolik seperti sel-

dalam tubuh kembali normal.

jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh, maka

sel otot dan visera.

c)Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan

hormone atriopeptin (ANP) akan meningkatkan eksresi

Semua atom dalam molekul air terjalin menjadi satu oleh

Cairan dan Elektrolit

volume natrium dan air.

ikatan yang kuat,yang hannya dapat dipecahkan oleh

Sebagai kesimpulan, pengaturan keseimbangan

perubahan volume dan osmolaritas cairan dapat terjadi

perantara yang paling agresif, misalnya energi listrik atau

keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh

pada beberapa keadaan.Faktor lain yang mempengaruhi

zat kimia seperti zat Kalium. Ikatan antara atom

system saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf mendapat

keseimbangan cairan dan elektrolit di antaranya ialah

hydrogen dan atom oksigen pada sebuah molekul

informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan

umur, suhu lingkungan, diet, stres, dan penyakit.

airmasing-masing mempunyai energi sebesar 110.2kkl

elektrolit melalui baroreseptor di arkus aorta dan sinus

Air Dalam Tubuh

per mol. Kemampuan air membentuk ikatan hydrogen

karotikus, osmoreseptor di hypotalamus, dan volume

Tubuh yang mengandung relatif banyak otot

menyebabkan air mempunyai sifat-sifat yang unik, yaitu

reseptor atau reseptor regang di atrium. Sedangkan

mengandung lebih banyak air, sehingga kandungan air

bias mengalir pada suhu 0-100 dejata Celcius.

dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan

atlet lebih banyak daripada nonatlet, kandungan air pada

saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah

laki-laki lebih banyak daripada perempuan, dan

Вам также может понравиться

  • Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada TN.BT di UPTD Balai Penyatuan Sosial Lanjut Usia Terlantar “Senja Cerah” Manado
    Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada TN.BT di UPTD Balai Penyatuan Sosial Lanjut Usia Terlantar “Senja Cerah” Manado
    Документ24 страницы
    Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada TN.BT di UPTD Balai Penyatuan Sosial Lanjut Usia Terlantar “Senja Cerah” Manado
    Intan Runtu
    Оценок пока нет
  • SOP 83 Kehamilan Normal
    SOP 83 Kehamilan Normal
    Документ6 страниц
    SOP 83 Kehamilan Normal
    Putri Wahyu Utami
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok 4 - Leaflet Ca Tulang
    Tugas Kelompok 4 - Leaflet Ca Tulang
    Документ2 страницы
    Tugas Kelompok 4 - Leaflet Ca Tulang
    Welan Danuarta
    100% (1)
  • KESEIMBANGAN CAIRAN
    KESEIMBANGAN CAIRAN
    Документ27 страниц
    KESEIMBANGAN CAIRAN
    harnoto
    100% (1)
  • IMT dan KGD
    IMT dan KGD
    Документ17 страниц
    IMT dan KGD
    Tryyudia R. Halsen
    Оценок пока нет
  • Diet Tipe 2 Diabetes
    Diet Tipe 2 Diabetes
    Документ4 страницы
    Diet Tipe 2 Diabetes
    shafiyyah putri maulana
    Оценок пока нет
  • Tifus Abdominalis-Dikonversi
    Tifus Abdominalis-Dikonversi
    Документ15 страниц
    Tifus Abdominalis-Dikonversi
    Sandradwi
    Оценок пока нет
  • Contoh Poster Edukasi Gizi Mengenai Obesitas
    Contoh Poster Edukasi Gizi Mengenai Obesitas
    Документ1 страница
    Contoh Poster Edukasi Gizi Mengenai Obesitas
    Dyah N Rakhmawati
    Оценок пока нет
  • Telaah Jurnal TraumaAbdomen
    Telaah Jurnal TraumaAbdomen
    Документ3 страницы
    Telaah Jurnal TraumaAbdomen
    Dyan Nuli Angrenggani
    Оценок пока нет
  • LP Cairan Elektrolit
    LP Cairan Elektrolit
    Документ15 страниц
    LP Cairan Elektrolit
    Chano Brown
    Оценок пока нет
  • POLANYAPASTIDAK
    POLANYAPASTIDAK
    Документ8 страниц
    POLANYAPASTIDAK
    Defina 17
    Оценок пока нет
  • DETEKSI MALARIA
    DETEKSI MALARIA
    Документ21 страница
    DETEKSI MALARIA
    meilda ikasari
    Оценок пока нет
  • TILIK ROLE PLAY TES HIV PADA PASIEN TB
    TILIK ROLE PLAY TES HIV PADA PASIEN TB
    Документ1 страница
    TILIK ROLE PLAY TES HIV PADA PASIEN TB
    dokter irman
    Оценок пока нет
  • Leaflet Gagal Ginjal Kronik KEL C
    Leaflet Gagal Ginjal Kronik KEL C
    Документ3 страницы
    Leaflet Gagal Ginjal Kronik KEL C
    AgunkCosmos
    Оценок пока нет
  • LP Hipervolemia Dhia
    LP Hipervolemia Dhia
    Документ9 страниц
    LP Hipervolemia Dhia
    dhia istiqomah
    Оценок пока нет
  • Makalah Demam Thypoid Atau Tifus
    Makalah Demam Thypoid Atau Tifus
    Документ10 страниц
    Makalah Demam Thypoid Atau Tifus
    Ratna Dwi Budiarti
    Оценок пока нет
  • Makalah Diare
    Makalah Diare
    Документ12 страниц
    Makalah Diare
    Enjel Bili
    Оценок пока нет
  • Leaflet Vertigo
    Leaflet Vertigo
    Документ2 страницы
    Leaflet Vertigo
    yeska
    Оценок пока нет
  • Gizi Ibu Hamil Dan Menyusui
    Gizi Ibu Hamil Dan Menyusui
    Документ40 страниц
    Gizi Ibu Hamil Dan Menyusui
    Anonymous dIO1k7r8
    Оценок пока нет
  • LFT
    LFT
    Документ13 страниц
    LFT
    nenyrara
    Оценок пока нет
  • DM Dan Dyspepsia-1
    DM Dan Dyspepsia-1
    Документ8 страниц
    DM Dan Dyspepsia-1
    Puti Bendhika Erman
    100% (1)
  • LAPORAN PENDAHULUAN KOSEP DASAR KEPERAWATAN GANGGUAN ELIMINASI URIN
    LAPORAN PENDAHULUAN KOSEP DASAR KEPERAWATAN GANGGUAN ELIMINASI URIN
    Документ21 страница
    LAPORAN PENDAHULUAN KOSEP DASAR KEPERAWATAN GANGGUAN ELIMINASI URIN
    LShop Mempawah
    Оценок пока нет
  • SHOCK PENDAHULUAN
    SHOCK PENDAHULUAN
    Документ26 страниц
    SHOCK PENDAHULUAN
    Nailil Izza
    Оценок пока нет
  • Konsep Gizi Pada Balita
    Konsep Gizi Pada Balita
    Документ8 страниц
    Konsep Gizi Pada Balita
    Rizki Kurniadi
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan SN
    Asuhan Keperawatan SN
    Документ4 страницы
    Asuhan Keperawatan SN
    TuAnn Mudda
    Оценок пока нет
  • Apa Itu ISK dan Penyebabnya
    Apa Itu ISK dan Penyebabnya
    Документ2 страницы
    Apa Itu ISK dan Penyebabnya
    hasrudin
    Оценок пока нет
  • DemamTifoidAnak
    DemamTifoidAnak
    Документ2 страницы
    DemamTifoidAnak
    erniwidyaaa
    Оценок пока нет
  • Sistem Urinaria
    Sistem Urinaria
    Документ19 страниц
    Sistem Urinaria
    Sari Yuliana Sihombing
    Оценок пока нет
  • KOLELITIASIS
    KOLELITIASIS
    Документ13 страниц
    KOLELITIASIS
    Purpleyou
    Оценок пока нет
  • SURVEILANSI POLIO
    SURVEILANSI POLIO
    Документ29 страниц
    SURVEILANSI POLIO
    DwiAgustyani
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar Cairan Dan Konsep Dasar Nutrisi
    Konsep Dasar Cairan Dan Konsep Dasar Nutrisi
    Документ17 страниц
    Konsep Dasar Cairan Dan Konsep Dasar Nutrisi
    EKA
    Оценок пока нет
  • LP Dan Askep DM (KMB II)
    LP Dan Askep DM (KMB II)
    Документ23 страницы
    LP Dan Askep DM (KMB II)
    venny riska wulan cahyani
    Оценок пока нет
  • Askep Colitis Ulseratif
    Askep Colitis Ulseratif
    Документ22 страницы
    Askep Colitis Ulseratif
    Arina
    Оценок пока нет
  • Proses Peritoneal Dialisis Dan CAPD
    Proses Peritoneal Dialisis Dan CAPD
    Документ7 страниц
    Proses Peritoneal Dialisis Dan CAPD
    Dadahlia Lara
    Оценок пока нет
  • Gastroenteritis PDF
    Gastroenteritis PDF
    Документ6 страниц
    Gastroenteritis PDF
    Krisna Ponggalunggu
    Оценок пока нет
  • BAB II KGS. M. Faizal (1) - Dikonversi
    BAB II KGS. M. Faizal (1) - Dikonversi
    Документ53 страницы
    BAB II KGS. M. Faizal (1) - Dikonversi
    Ekay
    Оценок пока нет
  • Makalah Gaky
    Makalah Gaky
    Документ15 страниц
    Makalah Gaky
    meylisa putri ayunanda
    Оценок пока нет
  • Pengertian, Jenis Jenis, Penyebab Diare
    Pengertian, Jenis Jenis, Penyebab Diare
    Документ5 страниц
    Pengertian, Jenis Jenis, Penyebab Diare
    Zulfikar Lafran
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Diabetes Melitus
    Laporan Pendahuluan Diabetes Melitus
    Документ24 страницы
    Laporan Pendahuluan Diabetes Melitus
    Resling Yulion
    100% (1)
  • Dispnea dan penyebabnya dalam penyakit jantung dan paru
    Dispnea dan penyebabnya dalam penyakit jantung dan paru
    Документ8 страниц
    Dispnea dan penyebabnya dalam penyakit jantung dan paru
    Shukri Mohd Sirat
    Оценок пока нет
  • Trauma Vesika Urinaria (KMB 3)
    Trauma Vesika Urinaria (KMB 3)
    Документ9 страниц
    Trauma Vesika Urinaria (KMB 3)
    Yugo Dijaga
    Оценок пока нет
  • Intoksikasi O2, Premed Dan Pretreat
    Intoksikasi O2, Premed Dan Pretreat
    Документ4 страницы
    Intoksikasi O2, Premed Dan Pretreat
    Sindy Hadian
    Оценок пока нет
  • LP Kelebihan Cairan 2
    LP Kelebihan Cairan 2
    Документ9 страниц
    LP Kelebihan Cairan 2
    Shynta Eka W
    Оценок пока нет
  • SOP Obat Per-Rectal
    SOP Obat Per-Rectal
    Документ3 страницы
    SOP Obat Per-Rectal
    Aldiyani Awuliyaa
    Оценок пока нет
  • Biomarker Hipertensi
    Biomarker Hipertensi
    Документ15 страниц
    Biomarker Hipertensi
    Danisa Wijayanti
    Оценок пока нет
  • Metabolism & Thermoregulation
    Metabolism & Thermoregulation
    Документ13 страниц
    Metabolism & Thermoregulation
    Ppyongpyong Puing
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Diare
    Laporan Kasus Diare
    Документ10 страниц
    Laporan Kasus Diare
    Insan Insankurnain
    Оценок пока нет
  • CHF
    CHF
    Документ7 страниц
    CHF
    Galang Eka Pratama
    Оценок пока нет
  • Flu Burung
    Flu Burung
    Документ13 страниц
    Flu Burung
    Desica W Tyra
    Оценок пока нет
  • Makalah Isk
    Makalah Isk
    Документ26 страниц
    Makalah Isk
    Uswatun Khasanah
    Оценок пока нет
  • ASUHAN
    ASUHAN
    Документ84 страницы
    ASUHAN
    Desti Nurfadilah
    0% (1)
  • Cushing
    Cushing
    Документ32 страницы
    Cushing
    Akbar Nak Rockdevil
    Оценок пока нет
  • Gangguan Ketidakseimbangan Cairan Dan Elektrolit
    Gangguan Ketidakseimbangan Cairan Dan Elektrolit
    Документ24 страницы
    Gangguan Ketidakseimbangan Cairan Dan Elektrolit
    Lp Askep Cuii Eaty
    100% (1)
  • LP Diare
    LP Diare
    Документ13 страниц
    LP Diare
    AGNES
    Оценок пока нет
  • Makalah Dispepsia PDF
    Makalah Dispepsia PDF
    Документ18 страниц
    Makalah Dispepsia PDF
    Juliyanti Sipahutar
    Оценок пока нет
  • TUMOR PANKREAS
    TUMOR PANKREAS
    Документ9 страниц
    TUMOR PANKREAS
    Daegu Venu
    Оценок пока нет
  • Askep Thypoid
    Askep Thypoid
    Документ11 страниц
    Askep Thypoid
    ishak
    Оценок пока нет
  • LP Geds
    LP Geds
    Документ18 страниц
    LP Geds
    gilang deka
    Оценок пока нет
  • Pielonefritis & Glomerulonefritis
    Pielonefritis & Glomerulonefritis
    Документ13 страниц
    Pielonefritis & Glomerulonefritis
    Cecep Sulaeman
    Оценок пока нет
  • Cairan Tubuh
    Cairan Tubuh
    Документ43 страницы
    Cairan Tubuh
    oriza
    Оценок пока нет
  • BAB 1 Revisi Fix
    BAB 1 Revisi Fix
    Документ4 страницы
    BAB 1 Revisi Fix
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • BAB II Revisi
    BAB II Revisi
    Документ16 страниц
    BAB II Revisi
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • BAB 1 Revisi Fix
    BAB 1 Revisi Fix
    Документ4 страницы
    BAB 1 Revisi Fix
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • BAB 3 PKL
    BAB 3 PKL
    Документ2 страницы
    BAB 3 PKL
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • DISKUSI
    DISKUSI
    Документ2 страницы
    DISKUSI
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Lo 1 Fix
    Lo 1 Fix
    Документ1 страница
    Lo 1 Fix
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Analisis Data Katpeng
    Analisis Data Katpeng
    Документ3 страницы
    Analisis Data Katpeng
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Laporan Hasil Diskusi Skill Lab Klinik Konservasi Gigi
    Laporan Hasil Diskusi Skill Lab Klinik Konservasi Gigi
    Документ2 страницы
    Laporan Hasil Diskusi Skill Lab Klinik Konservasi Gigi
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Deskripsi
    Deskripsi
    Документ3 страницы
    Deskripsi
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • BAB II Revisi
    BAB II Revisi
    Документ16 страниц
    BAB II Revisi
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • 01.F-gGROWTH &development in Plant
    01.F-gGROWTH &development in Plant
    Документ25 страниц
    01.F-gGROWTH &development in Plant
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Bab 1-5 + Dapus
    Bab 1-5 + Dapus
    Документ16 страниц
    Bab 1-5 + Dapus
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • EXEL2
    EXEL2
    Документ1 страница
    EXEL2
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • PPT Pleno sk2 MPK Tutor 15
    PPT Pleno sk2 MPK Tutor 15
    Документ26 страниц
    PPT Pleno sk2 MPK Tutor 15
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Komponen Pasif
    Komponen Pasif
    Документ3 страницы
    Komponen Pasif
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Bagan Bio
    Bagan Bio
    Документ1 страница
    Bagan Bio
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Tambahan Komplikasi LO 6
    Tambahan Komplikasi LO 6
    Документ1 страница
    Tambahan Komplikasi LO 6
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Jadwal Kuliah SP Ibtkg 2 2018
    Jadwal Kuliah SP Ibtkg 2 2018
    Документ1 страница
    Jadwal Kuliah SP Ibtkg 2 2018
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • BAB 2 Makalah
    BAB 2 Makalah
    Документ9 страниц
    BAB 2 Makalah
    Ditha Rizky
    Оценок пока нет
  • Soal Uabb
    Soal Uabb
    Документ1 страница
    Soal Uabb
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Soal Uabb
    Soal Uabb
    Документ1 страница
    Soal Uabb
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Makalah PBR Tutorial 8
    Makalah PBR Tutorial 8
    Документ13 страниц
    Makalah PBR Tutorial 8
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Jenis Rancangan Quasi Eksperimental Antara Lain
    Jenis Rancangan Quasi Eksperimental Antara Lain
    Документ1 страница
    Jenis Rancangan Quasi Eksperimental Antara Lain
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Tutor 7
    Tutor 7
    Документ16 страниц
    Tutor 7
    Anonymous VWrMfQ
    Оценок пока нет
  • Somatostoma 2016
    Somatostoma 2016
    Документ40 страниц
    Somatostoma 2016
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Tutor 7
    Tutor 7
    Документ16 страниц
    Tutor 7
    Anonymous VWrMfQ
    Оценок пока нет
  • Sirkadia
    Sirkadia
    Документ11 страниц
    Sirkadia
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Laptut Kurhab SK 2
    Laptut Kurhab SK 2
    Документ15 страниц
    Laptut Kurhab SK 2
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • MC
    MC
    Документ1 страница
    MC
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет
  • Mycobacterium Tuberculosis
    Mycobacterium Tuberculosis
    Документ2 страницы
    Mycobacterium Tuberculosis
    Rabella Guspia Zhafirah
    Оценок пока нет