Вы находитесь на странице: 1из 3

CARA MEMERAH ASI

Sebelum membahas tentang cara memerah ASI, perlu diketahui terlebih dahulu
mengenai anatomi payudara ibu. Pada Gambar 1, dapat dilihat bahwa bagian payudara
yang mendekati puting susu terdapat lactiferous sinus (ampulla) yang merupakan
tempat ASI berkumpul sebelum diisap. Itulah sebabnya, bayi harus memasukkan
seluruh bagian hitam payudara (areola) ke dalam mulutnya sehingga ASI mengalir
deras ketika diisap. Pada paparan tentang cara memerah ASI di bawah, akan dipahami
bahwa tujuan memijat bagian belakang payudara yang lebih menjauhi puting susu
adalah mengumpulkan ASI ke ampulla.

Gambar 1. Anatomi payudara ibu. Bagian belakang payudara yang lebih


menjauhi putting susu diperkaya oleh jaringan kelenjar penghasil ASI sedangkan
bagian depannya terdapat ampulla yang merupakan tempat ASI berkumpul sebelum
diisap bayi.
Jika menginginkan ASI dalam jumlah banyak, ibu disarankan memerah ASI dengan
tangan kosong. Cara ini paling murah karena tidak memerlukan alat pompa ASI
meskipun sangat menguras waktu dan perlu latihan. Pertama, cuci tangan sebelum
dimulai. Sesuai Gambar 1A, tempatkan ibu jari 4-5 cm dari puting susu sehingga
membentuk huruf C di sekitar areola (daerah hitam di sekitar puting susu). Remas
payudara secara memutar di sekitar areola, lalu dorong ASI keluar (Gambar 1B). Ketika
mulai keluar, lepas tangan dan jangan memerah terlalu kuat karena dapat menyumbat
jalan keluar ASI. Gunakan wadah yang steril untuk menampung ASI (Gambar 1C).[5]

Gambar 2. Cara memerah ASI dengan tangan kosong.[7]


Awalnya, ASI akan sulit diperah. Namun, semakin sering ASI diperah, semakin banyak
ASI keluar, dan semakin sedikit waktu yang diperlukan. Memerah ASI sebentarsebentar tetapi sering akan lebih efektif daripada dalam waktu lama tetapi jarang. Ibu
yang merasakan dan membayangkan bayinya akan menghasilkan lebih banyak ASI
dengan merangsang let-down reflex. Sebaliknya, ASI akan terhambat jika ibu stress
atau kelelahan.[6]
Menghangatkan payudara dengan kain yang telah dibasahi dengan air hangat atau
mandi air hangat dapat membantu meningkatkan suplai darah ke payudara sehingga
lebih banyak ASI dihasilkan. Ibu pekerja dapat mempersiapkan lebih banyak ASI perah
sebelum kembali bekerja untuk menghemat waktu di kemudian hari.[6]
Cara kedua memerah ASI adalah menggunakan alat pompa ASI. Alat pompa elektrik
maupun manual dapat menghemat lebih banyak waktu tetapi ibu perlu merogoh uang
hingga ratusan ribu rupiah.[12] Rata-rata diperlukan 15-45 menit untuk memompa
kedua payudara. Alat pompa yang baik meniru aksi mengisap oleh bayi,
merangsang let-down reflex, dan tidak menimbulkan nyeri.[13]

Gambar 3. Alat pompa ASI. Gambar di atas adalah gambar corong


pengisap payudara sedangkan gambar di bawah berturut-turut
dari kiri ke kanan adalah alat pompa manual, alat pompa elektrik
bertenaga baterai, dan alat pompa elektrik bertenaga listrik.[811]
Mana alat pompa yang cocok untuk ibu? Jika ibu bekerja penuh waktu dan kesulitan
mencuri waktu saat jam kerja, alat pompa yang sesuai adalah jenis elektrik. Namun, jika
memerah ASI hanya dilakukan kadang-kadang, alat pompa manual saja sudah cukup.
[5] Alat pompa elektrik dapat digunakan sekaligus di kedua payudara sehingga dapat
menghemat waktu. Penggunaan alat pompa elektrik di satu payudara sambil bayi
menyusu di payudara yang lain dapat memperbanyak ASI yang dapat diperah.[6]
Beberapa barang yang dapat dibawa oleh ibu pekerja untuk memerah ASI saat jam
kerja adalah alat pompa ASI, wadah penampungan, boks pendingin, dan breast
pads. Breast pads berfungsi menyerap kelebihan ASI yang seringkali terus menetes
setelah diperah sehingga dapat membasahi pakaian kerja. Ibu disarankan
memanfaatkan waktu luang untuk menumpuk lebih banyak cadangan ASI sehingga
dapat memerah ASI lebih jarang di kemudian hari. Kesepakatan perlu dibuat dengan
atasan maupun rekan sekantor agar jadwal kerja memungkinkan ibu untuk memerah
ASI.

Вам также может понравиться