Вы находитесь на странице: 1из 22

ISU LINGKUNGAN GLOBAL

REVISI MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan
DosenPengampu : Lianah, M.Pd

Kelompok 7 dan 8
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ahmad Adib Zidni


Aini Saadah
Dwi Murniasih
Dwi Wanti Anggreini
Elza Noor Syafrida
Fajarul Huda Prakoso

(123811010)
(123811015)
(123811028)
( 123811029)
(123811031)
(123811034)

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
I.

PENDAHULUAN

Isu lingkungan global adalah kejadian-kejadian kerusakan lingkungan yang


menjadi perhatian seluruh masyarakat nasional maupun internasional. Isu lingkungan
global mulai muncul dalam beberapa dekade belakangan ini. Kesadaran manusia akan
lingkungannya yang telah rusak membuat isu lingkungan ini mencuat. Isu yang paling
penting dalam lingkungan adalah mengenai pemanasan global.
Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca yaitu bertambahnya jumlah
gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang
seharusnya dilepas keluar atmosfer bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan
menyebabkan temperatur permukaan bumi menjadi lebih panas.
Keadaan suhu di bumi ini sekarang ini semakin hari semakin
panas kita rasakan. suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu
membuat kehidupan di muka bumi ini terancam. Pembangunan
gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar
merupakan salah satu penyebab makin panas hanya suhu bumi
karena tidak seimbangnya kadar karbondioksida di udara dengan
polusi yang di timbulkan oleh mesin-mesin industri, asap kendaraan,
dan lain-lain.
II. RUMUSAN MASALAH
A.
B.
C.
D.

Isu Lingkungan Global dan Ayat Al- Qurannya


Isu Perubahan Iklim dan Pemanasan Global (Global Warming)
Akibat Isu Lingkungan Global
Solusi Permasalahan Isu Lingkungan Global

III. PEMBAHASAN
A. Isu Lingkungan Global
Isu lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan dan dampak yang
ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan dampak yang luas

dan seriusbagidunia serta menyeluruh. Isu lingkungan global mulai muncul dalam
beberapa dekade belakangan ini. Kesadaran manusia akan lingkungannya yang telah
rusak membuat isu lingkungan ini mencuat. Isu yang paling penting dalam lingkungan
adalah mengenai pemanasan global.
Pemanasan global atau yang sering kita sebut global warming adalah adanya
proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,laut, dan daratan bumi. Pemanasan global
atau global warming menjadi isu global mutakhir terkait lingkungan hidup dimana
pencemaran dan pengrusakan terhadap lingkungan dianggap sebagai faktor penyebab
hilangnya sifat kealamiahan bumi akibat pemanasan global. Dunia pun menyadari untuk
melakukan upaya keras mengingat semakin terancamnya eksistensi kehidupan.
Jika kita lihat tajuk perbincangan ini, hanya merupakan satu
tajukyang meluas dan banyak aspek boleh dibincangkan. Tetapi jika
kita renung dan teliti dengan sedalam-dalamnya maka kita dapati
satu

perkara

'memerlukan

yang

perlu

penelitian

diambil

kira

adalah

bersama'.Berdasarkan

pada

kepada

perkataan
isu

yang

hendak dibincangkan 'memerlukan penelitian bersama' membawa


maksud bahwa, isu lingkungan yang merupakan isu global ini perlu
dibincangkan, difikirkan dan ditangani bersama-sama di peringkat
antarabangsa.

Ini

adalah

karena

masalah

pencemaran

dan

pengrusakan lingkungan yang berlaku di seluruh dunia ini pernah,


sedang, dan akan dialami oleh semua negara.
1.

Ayat Al-Quran danHaditsNabi


Dalam

Al-Quran

danhaditsNabitelahdituliskantentangIsuLingkungan
Globalataumemangsudahdigariskanjauhsebelumkitamenyadarinya
era

modern

di
ini,

danmungkininidapatmenjadirenunganbagikitadanseluruhumatmanusi

a agar sadarterhadapapa yang telahmerekaperbuatpadalingkungan di


sekitarnya.

Adapunayat-ayat

Al-

qurandanhaditsnabiitusebagaiberikut :

IngatlahketikaTuhanmuberfirmankepadaparaMalaikat:
"SesungguhnyaAkuhendakmenjadikanseorangkhalifah di mukabumi".
Merekaberkata:

"MengapaEngkauhendakmenjadikan

bumiitu

(khalifah)

orang

di

yang

akanmembuatkerusakanpadanyadanmenumpahkandarah,

padahal

kami
senantiasabertasbihdenganmemujiEngkaudanmensucikanEngkau?"
Tuhanberfirman:

"SesungguhnyaAkumengetahuiapa

yang

tidakkamuketahui".(al-Baqarah : 30)
2. Ayat lain dalam al-quran






Telahnampakkerusakan

di

lautdisebabkankarenaperbuatantanganmanusi,

daratdan
supay

di
Allah

merasakankepadamerekasebahagiandari (akibat) perbuatanmereka,


agar merekakembali (kejalan yang benar).(Ar-Rum : 41)
Dan hadits nabi yang artinya:
Tidakakantibaharikiamathinggamanusiadihujanidenganhujansecaram
erata, tetapibumitidakmenumbuhkansesuatu

B. Isu Perubahan Iklim dan Pemanasan Global (Global


Warming)
Dampak perubahan iklim mempengaruhi berbagai bidang, yaitu ;

Dampak Perubahan Iklim Regional


Pola musim mulai tidak beraturan sejak 1991 yang mengganggu
swasembada pangan nasional hingga kini tergantung import pangan.
Pada musim kemarau cenderung kering dengan trend hujan makin turun
salah

satu

dampak

kebakaran

lahan

dan

hutan

sering

terjadi.

Meningkatnya muka air danau khususnya danau Toba makin susut dan
mungkin

danau/waduk lain di Indonesia, konsentrasi es di Puncak

Jayawija Papua semakin berkurang dan munculnya kondisi cuaca ekstrim


yang sering yang menimbulkan bencana banjir bandang dan tanah
longsor di beberapa lokasi dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa
kajian dari IPCC 4AR yang menyinggung Indonesia secara spesifik antara
lain : Meningkatnya hujan di kawasan utara dan menurunnya hujan di
selatan (khatulistiwa). Kebakaran hutan dan lahan yang peluangnya akan
makin besar dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas El-Nino.
Delta Sungai Mahakam masuk ke dalam peta kawasan pantai yang
rentan.

Dampak perubahan iklim terhadap pertanian


Diperkirakan produktivitas pertanian di daerah tropis akan mengalami
penurunan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global antara 1-2o C
sehingga

meningkatkan

risiko

bencana

kelaparan.

Meningkatnya

frekuensi kekeringan dan banjir diperkirakan akan memberikan dampak


negatif pada produksi lokal, terutama pada sektor penyediaan pangan di
daerah subtropis dan tropis. Terjadinya perubahan musim di mana musim
kemarau menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan gagal panen,
krisis air bersih dan kebakaran hutan. Terjadinya pergeseran musim dan
perubahan pola hujan, akibatnya Indonesia harus mengimpor beras.
Pada tahun 1991, Indonesia mengimpor sebesar 600 ribu ton beras dan
tahun 1994 jumlah beras yang diimpor lebih dari satu juta ton. Adaptasi
bisa dilakukan dengan menciptakan bibit unggul atau mengubah waktu
tanam. Peningkatan suhu regional juga akan memberikan dampak
negatif kepada penyebaran dan reproduksi ikan.
Dampak Perubahan iklim terhadap kenaikan Muka Air Laut.
Naiknya permukaan laut akan menggenangi wilayah pesisir sehingga
akan menghancurkan tambak-tambak ikan dan udang di Jawa, Aceh,
Kalimantan dan Sulawesi (UNDP, 2007). akibat pemanasan global pada
tahun 2050 akan mendegradasi 98 persen terumbu karang dan 50%
biota laut. Gejala ini sebetulnya sudah terjadi di kawasan Delta Mahakam
Kalimantan Timur, apabila suhu air laut naik 1,50C setiap tahunnya
sampai 2050 akan memusnahkan 98% terumbu karang. di Indonesia kita
tak akan lagi menikmati lobster, cumi-cumi dan rajungan. Di Maluku,
nelayan amat sulit memperkirakan waktu dan lokasi yang sesuai untuk
menangkap ikan karena pola iklim yang berubah.
Kenaikan temperatur menyebabkan es dan gletser di Kutub Utara dan
Selatan mencair. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pemuaian massa
air laut dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini membawa banyak

perubahan bagi kehidupan di bawah laut, seperti pemutihan terumbu


karang dan punahnya berbagai jenis ikan. Sehingga akan menurunkan
produksi

tambak

ikan

dan

udang

serta

mengancam

kehidupan

masyarakat pesisir pantai. Kenaikan muka air laut juga akan merusak
ekosistem hutan bakau, serta merubah sifat biofisik dan biokimia di zona
pesisir.

Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan.


Frequensi timbulnya penyakit seperti malaria dan demam berdarah
meningkat.

Penduduk

dengan

kapasitas

beradaptasi

rendah

akan

semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola


distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga
dan hewan. Pemanasan global juga memicu meningkatnya kasus
penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah. Penduduk dengan
kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi
buruk,

serta

ditularkan

berubahnya

melalui

pola

berbagai

distribusi

serangga

penyakit-penyakit

dan

hewan.

Faktor

yang
iklim

berpengaruh terhadap risiko penularan penyakit tular vektor seperti


demam berdarah dengue (DBD) dan malaria. Semakin tinggi curah
hujan, kasus DBD akan meningkat. suhu berhubungan negatif dengan
kasus DBD, karena itu peningkatan suhu udara per minggu akan
menurunkan kasus DBD. Penderita alergi dan asma akan meningkat
secara signifikan. Gelombang panas yang melanda Eropa tahun 2005
meningkatkan

angka

"heat

stroke"

(serangan

panas

kuat)

yang

mematikan, infeksi salmonela, dan "hay fever" (demam akibat alergi


rumput kering).

Dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air.


Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan
air di daerah subpolar serta daerah tropis basah diperkirakan akan
meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah
tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga
daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan
semakin parah kondisinya.

Dampak perubahan iklim terhadap Ekosistem


Kemungkinan punahnya 20-30% spesies tanaman dan hewan bila terjadi
kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1,5-2,5oC. Meningkatnya tingkat
keasaman

laut

karena

bertambahnya

Karbondioksida

di

atmosfer

diperkirakan akan membawa dampak negatif pada organisme-organisme


laut seperti terumbu karang serta spesies-spesies yang hidupnya
bergantung pada organisme tersebut. Dampak lainnya yaitu hilangnya
berbagai jenis flaura dan fauna khususnya di Indonesia yang memiliki
aneka ragam jenis seperti pemutihan karang seluas 30% atau sebanyak
90-95% karang mati di Kepulauan Seribu akibat naiknya suhu air laut.
(Sumber World Wild Fund (WWF) Indonesia)

Dampak perubahan iklim Sektor Lingkungan


Dampak perubahan iklim akan diperparah oleh masalah lingkungan,
kependudukan, dan kemiskinan. Karena lingkungan rusak, alam akan
lebih rapuh terhadap perubahan iklim. Dampak terhadap penataan ruang

dapat terjadi antara lain apabila penyimpangan iklim berupa curah hujan
yang cukup tinggi, memicu terjadinya gerakan tanah (longsor) yang
berpotensi menimbulkan bencana alam, berupa : banjir dan tanah
longsor. Dengan kata lain daerah rawan bencana menjadi perhatian
perencanaan dalam mengalokasikan pemanfaatan ruang.
Dampak perubahan iklim pada Sektor Ekonomi
Semua dampak yang terjadi pada setiap sektor tersebut diatas pastilah
secara langsung akan memberikan dampak terhadap perekonomian
Indonesia

akibat

kerugian

ekonomi

yang

harus

ditanggung.

Dampak perubahan iklim pada pemukim perkotaan


Kenaikan muka air laut antara 8 hingga 30 centimeter juga akan
berdampak parah pada kota-kota pesisir seperti Jakarta dan Surabaya
yang akan makin rentan terhadap banjir dan limpasan badai. Masalah ini
sudah menjadi makin parah di Jakarta karena bersamaan dengan
kenaikan muka air laut, permukaan tanah turun: pendirian bangunan
bertingkat dan meningkatnya pengurasan air tanah telah menyebabkan
tanah turun.Namun Jakarta memang sudah secara rutin dilanda banjir
besar:p ada awal Februari,2007,banjir di Jakarta menewaskan 57 orang
dan memaksa 422.300 meninggalkan rumah, yang 1.500 buah di
antaranya rusak atau hanyut.Total kerugian ditaksir sekitar 695 juta
dolar.
Suatu penelitian memperkirakan bahwa paduan kenaikan muka air laut
setinggi 0,5 meter dan turunnya tanah yang terus berlanjut dapat

menyebabkan enam lokasi terendam secara permanen dengan total


populasi sekitar 270,000 jiwa, yakni: tiga di Jakarta Kosambi,
Penjaringan dan Cilincing; dan tiga di Bekasi Muaragembong, Babelan
dan Tarumajaya.Banyak wilayah lain di negeri ini juga akhir-akhir ini baru
dilanda bencana banjir. Banjir besar di Aceh, misalnya, di penghujung
tahun 2006 menewaskan 96 orang dan membuat mengungsi 110,000
orang yang kehilangan sumber penghidupan dan harta benda mereka.
Pada tahun 2007 di Sinjai, Sulawesi Selatan banjir yang berlangsung
berhari-hari

telah

merusak

jalan

dan

memutus

jembatan,

serta

mengucilkan 200.000 penduduk. Selanjutnya masih pada tahun itu,banjir


dan longsor yang melanda Morowali, Sulawesi Utara memaksa 3.000
orang mengungsi ke tenda-tenda dan barak-barak darurat.1
Atmosfer bumi tidak pernah bebas dari perubahan. Komposisi, suhu dan
kemampuan membersihkan diri selalu bervariasi sejak planet bumi ini
terbentuk. Makin menngkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan
meningkatnya kegiatan manusia terutama dalam bidang transportasi,
maka pakar-pakar atmosfer dunia memprediksi akan terjadi kenaikan
suhu diseluruh permukaan bumi yang dikenal dengan Pemanasan Global.
Pemanasan global terjadi sangat cepat yang disebabkan peningkatan
efek rumah kaca dan gas rumah kaca.
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu
bumi rata-rata sekitar 10 - 50 C. Penggunaan bahan bakar fosil juga
mengakibatkan timbulnya hujan asam. Seperti diketahui penggunaan
bahan bakar fosil akan mengeluarkan emisi gas NO 2 dan SO2. Apabila
konsentrasi emisi gas-gas tersebut di atmosfer tinggi, maka masingmasing akan diubah menjadi HNO3 dan H2SO4. Adanya hidrokarbon NO2,
oksida logam Mn (II), Fe (II), Ni (II), dan Cu (II) akan mempercepat reaksi

SO2 menjadi H2SO4. Asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) bersamasama dengan HCl dari emisi HCl menyebabkan derajad keasaman (pH)
air hujan menjadi rendah. Pada umumnya kisaran pH ketika terjadi hujan
asam mencapai sekitar 4,0 5,5. Kondisi ini sangat membahayakan
daerah sekitarnya yang menerima hujan asam termasuk hutan dan
danau yang kehidupan organismenya mempunyai pH 6,5 8,5 , sehinnga
kehidupan perairan akan terganggu atau bahkan mati apabila pH air < 4
(dead point).
C. Akibat Isu Lingkungan Global
Berbagai isu melanda berbagai negara secara global di antaranya:

1. Lubang Ozon
Aktivitas manusia sangat merusak lapisan ozon, yaitu bagian
dari periasi gas di atmosfer yang melindungi bumi dari sinar matahari
yang berbahaya.
Ozon, gas warna kebiruan , merupakan salah satu bentuk
oksigen. Kadar ozon di atmosfer kurang lebih sama selama jutaan
tahun hingga decade 60-an. saat CFC dalam jumlah yang besar di
lepaskan ke atmosfer sehingga merusak lapisan ozon. CFC menetap di
atmosfer hingga 140 tahun sehingga dampaknya terhadap lapisan
ozon terus berlangsung. lubang besar di lapisan ozon telah
ditemukan di atas daerah Arktik, Australia, dan Selandia Baru. Lubang
yang paling parah ditemukan di daerah Antartika.

Ozon menyaring sebagian besar sinar ultrafiolet dari matahari.


Sinar ultrafiolet dapat merusak mata menyebabkan kulit terbakar, dan
memicu kanker kulit. Apabila terjadi penipisan lebih lanjutdi lapisan
ozon, ancaman kesehatan tersebut akan menjadi lebih parah.
Penyebab

utama

penipisan

lapisan

ozon

adalah

adalah

penggunaan CFC di system pendingin lemari es, pendingin ruangan,


beberapa jenis kaleng semprot dan beberapa macam pembungkus.

2. Pemanasan Global (Global Worming)


Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata
permukaan bumi. Sejak akhir abad 18 suhu rata-rata global
bumi telah meningkat sekitar 0,4 0,8C. Para ilmuwan
memperhitungkan bahwa suhu rata-rata bumi akan meningkat
menjadi 1,4 5,8C pada tahun 2100. Nilai peningkatannya
menjadi lebih besar dibandingkan dengan nilai-nilai peningkatan
yang pernah terjadi sebelumnya.
Para ahli mengkhawatirkan bahwa kehidupan manusia dan
ekosistem alam tidak akan mampu beradaptasi terhadap
perubahan iklim yang sangat cepat. Suatu ekosistem adalah
terdiri dari lingkungan biotik dan abiotik di wilayah tertentu.
Pemanasan global dapat menyebabkan banyak kerusakan.
PenyebabPemanasan Global
Menurut Shaw, factor pokok yang menyebabkan kemerosotan
kualitas lingkungan secara global adalah tekhnologi yang
mencemari
keuntungan

(polluting
yang

technology)

sebesar-besarnya

untuk
dalam

memperoleh

mengeksploitasi

sumber daya alam, yang mendorong konsumsi sumber daya


alam secara berlebihan atau mewah (affluent consumption) dan

limbah yang dihasilkan kedua hal tersebut. Perkembangan


teknolo ginilah yang kemudian menimbulkan masalah, yaitu
pemanasan global.1
Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa
decade

ter-akhir

ini

menunjukkan

bahwa

ternyata

makin

panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah


kaca yang dihasilkan oleh aktiftas manusia. Khusus untuk
mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan
global. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah
kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on
Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan
ahli dan peneliti peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam
IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuanpenemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan
global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuanpenemuan

baru

yang

berhasil

dikumpulkan,

kemudianmembuatpersetujuanuntuksolusidarimasalahtersebut.
Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah
bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab
langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah
contributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca
tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor,
pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembang-kit tenaga
listrik.2

1MohamadSoerjani, EkologiManusia, Jakarta: Universitas Terbuka, 2002, hal.


6.2.

Beberapa penyebab pemanasan global (global worming) antara lain:


1. Efekrumahkaca
Efek rumah kaca atau dalam bahasa inggris disebut dengan
green house effect ini dulu berasal dari pengalaman para petani
yang tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan
rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan juga bungabungaan di karenakan didalam rumah kaca suhunya lebih tinggi
dari pada diluar rumah kaca. Suhu di dalam rumah kaca bisa
lebih tinggi dari pada diluar,karena cahaya matahari yang
menembus kaca akan di pantulkan kembali oleh benda-benda di
dalam ruangan rumah kaca dan tidak bercampur dengan udara
dingin di luar rumah kaca tersebut.
(a) Penyebab Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh emisi lebih dari 20 gas
keatmosfer. Penyumbang terbesar adalah karbondioksida (CO2),
ozone, methane (CH4), nitrous oksida (N2O) dan CFC yang
makin banyak jumlahnya di atmosfer. Gas-gas tersebut memiliki
sifat seperti kaca yang merusak radiasi gelombang pendekatan
cahaya matahari, tetapi menyerap dan memantulkan radiasi
glombang panjang atau radiasi balik yang dipancarkan oleh
bumi yang bersifat panas, sehingga suhu di atmosfer bumi
makin meningkat.3
(b)Akibat Efek Rumah Kaca

2http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
3Sudharto P. Hadi, ManusiadanLingkungan, Semarang:
UniversitasDiponegoro, 2009. Hal.62.

Meningkatnya

suhu permukaan bumiakan mengakibatkan

adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini


dapat

mengakibatkan

terganggunya

hutan

dan

ekosistem

lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap


karbondioksida di atmosfer. Menurut perhitungan simulasi, efek
rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-ratabumi 1-5 C. Bila
kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti
sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global
antara 1,5-4,5C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya
konsentrasi gas CO2 di atmosfer,maka akan semakin banyak
gelombang panas yang di pantulkan dari permukaan bumi di
serap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan
bumi menjadi meningkat.
2. Efek Umpan Balik
Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga
dipengaruhi

oleh

berbagai

proses

umpan

balik

yang

dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada


kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca
seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih
banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air
sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus
berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga
tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
mesopelagic

sehingga

membatasi

pertumbuhan

diatom

daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang


rendah.
3. Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari


Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari
awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.
Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat
efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan
memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan

stratosfer.

Fenomena

variasi

Matahari

dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah


memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga
tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
2. Hujan Asam
Hujan asam yang di sebabkan kegiatan manusia
dengan penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan gas
(baca: gas rumah kaca) yang dengan curah hujan akan
menghasilkan asam yang mempengaruhi pH air hujan. Di
Jakarta pada musim kering, karena curah hujannya rendah,
keasaman air hujannya dapat menurun sampai pH 4. Reaksi
terbentuknya hujan asam dapat diberikan contoh sebagai
berikut:
CO2 + H2OH2CO3(asam karbonat)
3.LubangOzon
Ozon (O3) adalah salah satu gas yang membentuk
atmosfer. Molekul oksigen (O2) yang dengannya kita bernapas
membentuk hampir 20% atmosfer. Pembentukan ozon (O3),
molekul triatom oksigen kurang banyak dalam atmosfer di mana
kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.

Lubang ozon adalah berkurang atau menipsnya permukaan ozon


dikarenakan beberapa factor daiantaranya pemansan global.
Dengan berlubangnya lapisan ozon ini, sinar UVB akan sampai
ke Bumi dan mempengaruhi kehidupan. Bagimana manusia
dapat mengakibatkankan kerkulit, katarakpadamata, sedang
pada beberapa tanaman akan tubuh kerdil, dan seterusnya.
Jenistanaman yang peka terhadap sinar UVB adalah kedelai,
kapas, melon, kol, bit gula dan berbagai jenis plankton.4
Pengukuran

latar

dan

satelit

menunjukkan

pengurangan

signifikan terhadap jumlah kolom ozon pada musim dingin dan


panas bagi kedua hemisfer utara dan selatan pada garis lintang
tengah dan tinggi. Di dapati aliran kebawah inipadatahun 1980
agak besar bila dibandingkan dengan tahun 1970.Tiada statistic
aliran signifikan dapat ditentukan bagi kawasan tropika semasa
tahun 1980.
Dengan kemajuan komputer model bagi pemusnahan stratus
ferozon dapat menjelaskan pemerhatian aliran jumlah ozon di
ketinggian pertengahan pada musim panas, tetapi hanya
sebagian darinya pada musim sejuk. Ini bermakna pada masa
depan perubahan global ozon belum bias diramalkan lagi.

4. Berkurangnya Luas Hutan Tropika


Berkurangnya luas hutan tropika ini dikarenakanakibatadanya
illegal
loggingdanpembukaanlahanuntukpertanianatauperkebunan.Hal
4MohamadSoerjani, EkologiManusia, Jakarta: Universitas Terbuka, 2002, hal.
9.4.

iniberakibatmenurunyakeanekaragamanhayatidanberkurangnyak
emampuanhutantropikauntukmenyerapkarbondioksidasertadala
mmenghasilkanoksigen.Karenaitumenurunyahutantropikadikaitka
ndenganberkurangnyakemampuanpenyediaanoksigensebagaipe
masokparu-parukita.5
5. Rob ( Banjir Air Laut)
Rob adalah banjir yang diakibatkan oleh air laut yang
pasang yang menggenangi daratan, merupakan permasalahan yang
terjadi di daerah yang lebih rendah dari muka laut.
Di Semarang permasalahan Rob ini telah terjadi cukup lama dan
semakin parah karena terjadi penurunan muka tanah sedang muka air
laut meninggi sebagai akibat pemanasan suhu bumi. Rob ini menjadi
permasalahan di kota-kota seperti Semarang, Jakarta serta kota-kota
yang berada di pantura Jawa dan akan menjadi permasalahan besar
dikemudian hari sejalan dengan pemanasan suhu dunia dan tidak
terkendalinya penyedotan air tanah sehingga muka tanah turun.
D. Solusi Permasalahan Isu Alam Global
Sungguh tragis memang keadaan indonesia saat ini. Negara
kita di mata internasional dianggap sebagai salah satu negara yang
menyumbang
pemerintah

kerusakan
rela

alam

mengorbankan

global

terbesar.

lingkungan

Parahnya,

demi

mengejar

pendapatan negara semesta. Keadaan ini tidak boleh dibiarkan


terus-menerus. Pemerintah diharapkan lebih bijak menggunakan
sumber

daya

alam,

khususnya

yang

5Mohamad Soerjani, Ekologi Lingkungan, hal. 9.7

berpengaruh

dengan

lingkungan global, seperti hutan lindung. Masalah-masalah seperti


pembalakan luar harus disikapi dengan tegas.
Berikut

adalah

apa

meminimalisir terjadinya

yang

dapat

kita

lakukan

untuk

pemanasan global,yaitu;

1. Hematlah Pemakaian Listrik


Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat
pemakaian listrik seperti: mematikan lampu dan listrik ketika
sedang tidak digunakan, menggunakan lampu hemat energi,
matikan pemanas nasi selama beberapa jam untuk mengurangi
penggunaan listrik, jangan sering memasukkan makanan panas
langsung ke dalam kulkas, serta jangan sering-sering membuka
pintu kulkas terlalu lama.
2. Hematlah Pemakaian Air
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat
pemakaian air yaitu tidak lupa mematikan air kran bila sudah
cukup.
3. Reuse (Menggunakan Kembali)
Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik untuk
membawa belanjaan, membawa tas kertas sendiri dari rumah
saat berbelanja, belilah produk-produk yang bisa didisi ulang,
gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus barang,
dll.
4. Reduce (Mengurangi/Menghemat)
Misalnya, belilah barang-barang mebel atau peralatan
dapur yang benar-benar dibutuhkan, kurangi makanan cepat
saji, kurangi penggunaan pestisida, hindari membeli produk dari
hewan/tumbuhan

langka,

tangga, dll.
5. Recycle (Mendaur Ulang)

kurangi

produksi

limbah

rumah

Mulailah

gunakan

pakaian

yang

cukup

ramah

bagi

lingkungan, gunakan botol-botol bekas untuk keperluan lain,


misal jadi vas bunga, kreasikan barang bekas menjadi barang
yang

memiliki

nilai

jual,

pisahkan

sampah

organik

dan

anorganik, buatlah pupuk kompos dari limbah dapur dan


daun/ranting pohon yang berterbaran disekitar rumah, dll.
6. Efisiensi dalam penggunaan kendaraan pribadi
Jika memungkinkan untuk naik angkutan umum, lebih
baik

anda

mulai

terbiasa

untuk

melakukannya.

Selain

menghemat bahan bakar, anda juga dapat mengurangi jumlah


polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor yang
telah menyebabkan semakin seringnya terjadi hujan asam yang
merusak lingkungan.
7. Manfaatkan Sumber Energi dari Alam.
Yaitu contohnya dengan menggunakan tenaga surya
untuk rumah dan pemanas air, menggunakan sinar matahari
untuk

mengeringkan

pakaian

Anda.

menggunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal,


bukannya mengandalkan lampu listrik.
8. Hijaukan Lingkungan ( Go Green ) Dan yang lainnya:
Menanam pohon di halaman rumah (Go Green). Pohonpohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun
halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2
di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita. Jadi
jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah
koleksi tanaman di halaman rumah.Baik tanaman hias, bunga,
buah atau apotik hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak
masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi melakukannya,
akan

memberikan

manfaat

mereduksi CO2 di udara.

yang

sangat

signifikan

untuk

IV. KESIMPULAN
Isu lingkungan global adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar

manusia

yang

memengaruhi

perkembangan

kehidupan

manusia baik langsung maupun tidak langsung yang memiliki


hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar
bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Kelalaian sebagian manusia hingga hari ini berakibat pada
kondisi alam yang semakin memburuk sebagai contohnya pemanasan
global,hujan asam, lubang lapisan ozon, dan berkurangnya luas hutan
tropika, sehingga suhu bumi saat ini tidak stabil. Maka dari itu kita
perlu mengambil beberapa langkah untuk mengurangi dampak
negatifalam global.
V. PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat, kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran sangat kami harapkan
untuk perbaikan tugas selanjutnya dan semua sinopsis ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin

DAFTAR PUSTAKA

Soerjani, Muhamad. 2002. Ekologi Manusia. Jakarta: Universitas


Terbuka
Hadi, Sudharto P. 2009.Manusia dan Lingkungan. Semarang:
Universitas Diponegoro
Http: //hafpiz.Wordpress. Com/2008/12/17/ Isu Lingkungan _Global
Http: //id.wiki pedia. Org/wiki/ Pemanasan_Global

Вам также может понравиться