Вы находитесь на странице: 1из 8

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH TEKNOLOGI KOSMETIK


PERTIMBANGAN FORMULASI DAN
PEMILIHAN BAHAN

OLEH :
NAMA

: DIRGA TRI SETIA M

NIM

: 70100112035

KELAS

: FARMASI C

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa pula sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah mengarahkan kepada kita satusatunya agama yang diridhoi Allah SWT, yakni agama Islam .
Alhamdulillah penulisan makalah

ini bisa diselesaikan, walaupun

kemungkinan dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangankekurangan baik dalam penggunaan bahasa maupun pengambilan data-data yang
bisa dibilang kurang komplit dan detail, mengingat keterbatasan saya yang masih
belum bisa maksimal dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan.

Saya

berharap semoga makalah yang singkat ini dapat bermanfaat bagi saya maupun
orang yang membacanya .
Akhir kata saya menyadari bahwasanya bila segala urusan telah selesai,
maka akan tampak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran selalu saya
tunggu demi peningkatan kualitas dan mutu dari makalah yang saya susun ini.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Makassar 17 Desember 2015

DIRGA TRI SETIA M

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembanga ilmu pengetahuan dan teknologi makakebutuhan hidup
manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akansandang, papan, pangan,
pendidikan dan kesehatan saja. Kebutuhan akanmempercantik diri pun kini menjadi
prioritas utama dalam menunjangpenampilan sehari-hari. Salah satu cara untuk
mengubah

penampilan

ataumempercantik

diri

yaitu

dengan

menggunakan

kosmetika.Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 140 tahun 1991Kosmetika


adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan padabagian luar badan (epidermis,
rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagianluar) gigi dan rongga mulut, untuk
membersihkan, menambah daya tarik,mengubah penampakan, melindungi supaya dalam
keadaan baik, memperbaikibau badan, tetapi tidak dimaksud untuk mengobati suatu
penyakit.Keinginan untuk mempercantik diri secara berlebihan, salahpengertian
akan kegunaan kosmetik, menyebabkan seseorang berbuatkesalahan dalam memilih dan
menggunakan kosmetik tanpa memperhatikankondisi kulit dan pengaruh lingkungan.
Hasil yang didapat tidak membuatkulit menjadi sehat dan catik, tetapi malah
terjadi berbagai kelainan kulit yangdisebabkan oleh penggunaan kosmetika tersebut. Gaya
hidup yang kini terjadipada masyarakat baik masyarakat kota maupun desa, tidak hanya di
kalangananak remaja tetapi juga di kalangan orang dewasa. Hal tersebut membuat
paraprodusen kosmetik berlomba-lomba mempromosikan produknya, salah
satumelalui iklan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka didalam makalah ini akan dibahas
tentang pertimbangan dan formulasi dalam pemilihan bahan kosmetik
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan kosmetik?
2. Hal-hal apa saja yang dipertimbangkan dalam pemilihan bahan untuk
tujuan tersebut?

3. Bagaimana kriteria pemilihan bahan untuk kosmetik?


C. Tujuan
1.

Untuk Mengetahui dan memahami tujuan kosmetik

2.

Untuk Mengetahui dan memahami hal-hal yang dipertimbangkan dalam


pemilihan bahan

3.

Untuk Mengetahui dan memahami kriteria pemilihan bahan untuk


kosmetik

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Penggunaan Kosmetik
Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah
untuk

kebersihan

pribadi,

meningkatkan

daya

tarik

melalui

make-up,

meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut
dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah
penuaan, dan secara umum, membantu seseorang lebih menikmati dan
menghargai hidup (New cosmetic science, T. Mitsui).
B. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam memformulasi sediaan
1) Kosmetika pembersih sebaiknya memiliki daya melarutkan bahan-bahan, baik
yang larut dalam air, maupun yang larut dalam minyak, berwujud emulsi O/W.
2) Kosmetika pembersih sebaiknya memiliki kandungan pH lebih ke arah basa
yang dapat membuat kulit menjadi lunak sehingga kotoran mudah dibersihkan.
3) Bahan pembersih pada dasarnya menggunakan air, minyak, serta bahan padat
yang dapat menyerap kotoran, dan digunakan dengan cara menggosokannya
secara mekanis.
4) Dalam face lotion atau astringent lotion diperkaya dengan gliserol, glikol atau
sorbitol yang berguna untuk melembutkan kulit. Dalam penampilannya, produk
face lotion/astringent sering diberi warna berbeda untuk membedakan kadar
alkohol yang dikandungnya. Kandungan alkohol dalam face lotion untuk kulit
sensitive sangat ringan, sedangkan untuk kulit berminyak kadar alkoholnya
paling kuat.
5) Viskositas lemak tidak boleh terlalu rendah karena dapat menyebar ke seluruh
permukaan kulit, dan juga tidak boleh terlalu kental karena dapat membuat
kulit menjadi lengket dan terlalu berminyak
6) Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak harus dilindungi dan terbebas dari
mikroorganisme serta jamur dengan penambahan pengawet, karena kosmetik
jenis ini mudah menjadi tengik.

7) Kosmetik pelindung adalah kosmetik yang dikenakan pada kulit yang sudah
bersih dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi kulit sebaik-baiknya dan
untuk melindungi kulit dari berbagai pengaruh lingkungan yang dapat
merugikan kulit, terutama melindungi kulit dari radiasi sinar ultra violet
matahari (tabir surya). Syarat-syarat preparat kosmetik tabir surya (sunscreen)
adalah mudah dipakai, jumlah preparat yang menempel mencukupi kebutuhan,
bahan dasar dan bahan aktif dalam preparat ini mudah tercampur serta bahan
dasarnya mampu mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit.
C. Pemilihan bahan-bahan pembawa
Bahan-bahan pembawa yaitu lemak, air, dan alkohol
1. Lemak sebagai bahan Pembawa kosmetika berfungsi untuk :
a) Lemak dapat membentuk lapisan tipis di permukaan kulit sehingga
berfungsi sebagai pelindung (ptotective film) yang berguna untuk
menghalangi terjadinya penguapan air sehingga mencegah terjadinya
kekeringan pada kulit.
b) Lemak memiliki sifat pembasah (wetting effect) bagi keratin, sehingga
dapat berguna untuk pemeliharaan elastisitas kulit dan mempertahankan
kulit agar tetap lembut dan halus.
c) Lemak dapat melarutkan kotoran-kotoran seperti sisa-sisa make-up, oleh
sebab itu baik digunakan dalam preparat pembersih. Jenis lemak tertentu
seperti lemak hewani, nabati dan malam mudah diabsorpsi oleh kulit,
sehingga merupakan bahan dasar yang baik untuk bahan-bahan aktif masuk
ke dalam kulit.
d) Lemak hewani dan lemak nabati tertentu mengandung bahan aktif seperti
vitamin, hormon, dan lestin yang bermanfaat bagi kulit.
2. Air dapat diserap oleh kulit, tetapi daya penetrasi (daya serap) air dan bahanbahan yang larut dalam air lebih rendah dibandingkan dengan lemak dan
bahan-bahan yang larut dalam lemak. Daya penetrasi bahan-bahan yang larut
dalam air, tergantung pada kandungan air (water content) stratum corneum,
oleh sebab itu air bukan bahan dasar yang baik untuk mengantar bahan aktif

masuk ke dalam kulit. Air banyak digunakan dalam preparat pembersih, karena
air mudah digunakan, dapat melunakkan stratum corneum dan dapat
membersihkan kotoran yang larut dalam air. Air tidak memiliki daya pembasah
kulit dan bukan merupakan bahan pembersih yang sempurna, oleh karena itu,
untuk memperoleh efek pembersih yang sempurna perlu ditambahkan bahan
dasar lain seperti minyak (cleansing cream), alkohol 20 - 40 % (skin freshener,
face tonic) atau surfactant (sabun, deterjen).
3. Alkohol merupakan bahan pelarut organik dalam kosmetika, seperti halnya
eter, aseton, dan kloroform. Bahan-bahan tersebut cenderung dapat
menimbulkan reaksi iritasi pada kulit. Pemakaian alkohol dalam jumlah yang
dibolehkan (aman) untuk kosmetika adalah alcohol 20 - 40 % dengan bahan
dasar air. Tujuan pemakaian alkohol tersebut adalah untuk :
a) Meningkatkan permeabilitas kulit pada air.
b) Mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga meningkatkan daya
pembasah air.
c) Meningkatkan daya pembersih preparat terhadap kotoran yang berlemak.
d) Bersifat sebagai astringent dan desinfektan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk
kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan
rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari
kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan,
dan secara umum, membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup.
Pemilihan bahan serta pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan bahan
disesuaikan dengan fungsi dan kegunaan dari kosmetik yang akan diformulasi.

Вам также может понравиться