Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
banyak variasi lain yang dapat ditemui di rak-rak toko kecantikan. Akan tetapi
kebanyakan masyarakat membeli kosmetika tersebut tanpa mengetahui bahanbahan atau zat-zat yang terkandung didalamnya, sehingga mereka tidak
mengetahui dampak yang akan ditimbulkan.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat
bernama unsur. Betapa tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan
tanpa sadar kita konsumsi sehari-hari merupakan mineral yang sangat penting
bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja
jantung, dan pergerakan otot adalah salah satu unsur logam golongan II A atau
lazim disebut alkali tanah yang bernama Berilium. Makalah ini berjudul
Beryllium Bahan Tambahan yang Tidak Diperbolehkan dalam Kosmetik, yang
didalamnya membahas tentang pengertian, sifat-sifat, proses pembuatan, manfaat
serta bahaya-bahaya dari berilium bagi kesehatan tubuh.
1.2 TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian kosmetik
2. Menjelaskan pengertian unsur berilium
3. Menjelaskan sifat-sifat kimia dan fisika berilium
4. Menjelaskan proses pembuatan berilium
5. Menjelaskan manfaat berilium
6. Menyebutkan efek berilium bagi kesehatan
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kosmetik?
2. Apa efek kosmetik pada kulit?
3.
1.4 MANFAAT
Agar pembaca dapat memahami bahaya berilium ataupun logam berat lainnya
yang tidak boleh ada di dalam sediaan kosmetik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kosmetika
Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan diletakkan,
dituangkan,
dipercikkan,
atau
disemprotkan
pada,
dimasukkan
dalam,
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak
termasuk golongan obat (Nelly Hakim, 1999 : 15).
Istilah kosmetika sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Kosmetikos yang berarti
keahlian dalam menghias (Retno I.S. Tranggono, 1992 :28). Kosmetika yang
beredar di pasaran sekarang ini dibuat dengan berbagai jenis bahan dasar dan cara
pengolahannya. Menurut bahan yang digunakan dan cara pengolahannya,
kosmetika dapat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu kosmetika tradisional dan
kosmetika modern.
a. Kosmetika Tradisional
Kosmetika Tradisional adalah kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang dapat
dibuat sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau yang telah dikeringkan, buahbuahan dan tanam-tanaman disekitar kita. Cara tradisional ini merupakan
kebiasaan atau tradisi yang diwariskan turun-temurun dari leluhur atau nenek
moyang kita (Retno I.S. Tranggono, 1992: 30).
Kosmetika tradisional dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kosmetika
tradisional murni dan semi tradisional.
1) Kosmetika Tradisional Murni
Kosmetika tradisional murni adalah kosmetika yang berasal dari alam dan diolah
secara tradisional (Dhody S. Putro, 1998:2). Kosmetika tradisional murni bisa
diperoleh dari penjual jamu. Kosmetika yang termasuk kosmetika tradisional
murni misalnya bedak dingin. Kosmetik tersebut biasanya dibuat dalam bentuk
butiran-butiran kecil yang terbuat dari bahan dasar beras, rempah serta sari bunga.
4
Modern
adalah
kosmetika
yang
diproduksi
secara
pabrik
untuk yang berkulit sensitive seperti kosmetika yang diperuntukkan bagi kulit
bayi.
2.2 EFEK KOSMETIK TERHADAP KULIT
Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai pengaruh dari
penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh kosmetika terhadap kulit,
yaitu efek positif dan efek negatif. Tentu saja yang diharapkan adalah efek
positifnya, sedangkan efek negatifnya tidak diinginkan karena dapat menyebabkan
kelainan-kelainan kulit (Retno I.S Tranggono, 1996:32).
Pemakaian kosmetika yang sesuai dengan jenis kulit akan berdampak positif
terhadap kulit sedangkan pemakaian kosmetikan yang tidak sesuai dengan jenis
kulit akan berdampak negatif bagi kulit. Usaha yang dapat dilakukan dalam
menghindari efek samping dari pemakaian kosmetika tersebut diantaranya adalah
mencoba terlebih dahulu jenis produk baru yang akan digunakan untuk melihat
cocok tidaknya produk tersebut bagi kulit kita. Setiap pemakaian produk
kosmetika diharapkan dapat berkhasiat sesuai dengan jenis produk yang kita
gunakan, akan tetapi sering kali pemakaian produk kosmetika tersebut justru
membawa petaka bagi pemakainya.
Efek-efek negatif yang sering kali timbul dari pemakaian kosmetika yang salah
adalah kelainan kulit berupa kemerahan, gatal, atau noda-noda hitam. Ada empat
faktor yang mempengaruhi efek kosmetika terhadap kulit yaitu faktor manusia
pemakainya, faktor lingkungan alam pemakai, faktor kosmetika dan gabungan
dari ketiganya.
a. Faktor manusia
Perbedaan warna kulit dan jenis kulit dapat menyebabkan perbedaan reaksi kulit
terhadap kosmetika, karena struktur dan jenis pigmen melaminnya berbeda.
b. Faktor iklim
Setiap iklim memberikan pengaruh tersendiri terhadap kulit, sehingga kosmetika
untuk daerah tropis dan sub tropis seharusnya berbeda.
c. Faktor kosmetika
Kosmetika yang dibuat dengan bahan berkualitas rendah atau bahan yang
berbahaya bagi kulit dan cara pengolahannya yang kurang baik, dapat
menimbulkan reaksi negatif atau kerusakan kulit seperti alergi atau iritasi kulit.
d. Faktor gabungan dari ketiganya
Apabila bahan yang digunakan kualitasnya kurang baik, cara pengolahannya
kurang baik dan diformulasikan tidak sesuai dengan manusia dan lingkungan
pemakai maka akan dapat menimbulkan kerusakan kulit, seperti timbulnya reaksi
alergi, gatal-gatal, panas dan bahkan terjadi pengelupasan.(Retno I.S. Tranggono,
1996:32).
2.3 DEFINISI BERILIUM
Penemuan berilium terjadi pada tahun 1798 secara tidak sengaja oleh seorang
mineralogy. Mineralogy bernama R.J. Hauy meneliti kemiripan sifat pada struktur
luar kristalin, kekerasan, dan massa jenis (kerapatan) beril dari Limoges dan
emerald dari Peru. L.-N. Vauquelin menyarankan kepada R.J. Hauy bahwa
seharusnya R.J. Hauy menganalisa batuan tersebut secara kimia. Hasilnya,
Vauquelin menunjukkan bahwa kedua mineral tersebut tidak hanya mengandung
alumina dan silica yang sebelumnya sudah diketahui, tetapi juga mengandung
logam alkali tanah baru yaitu berilia. Berilia tersebut menyerupai alumina tetapi
tidak mengandung aluminium, namun tidak larut dalam KOH berlebih
(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Logam berilium pertama kali diisolasi oleh F. Wohler pada tahun 1828, dia
mengusulkan member nama mineral tersebut dengan nama beryllus (Latin). Pada
tahun yang sama logam ini juga diisolasi oleh A.-B. Bussy menggunakan metode
yang sama yakni reduksi BeCl2 menggunakan logam K. Preparasi elektrolitik
pertama kali ditemukan oleh P. Lebeau pada tahun 1898 dan pertama kali proses
ini diperkenalkan pada elektrolisis campuran BeF2 and BaF2 oleh A. Stock dan H.
Goldschmidt pada tahun 1932(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be. Unsur ini memiliki
nomor atom 4. Berilium merupakan bagian dari alkali tanah yang kegunaan
utamanya adalah sebagai bahan penguat dalam tembaga berilium .Berilium dan
garam-garamnya sangat beracun dan harus ditangani dengan sangat hati-hati.
Berilium dan senyawa-senyawanya tidak boleh dirasa dengan lidah untuk
membuktikan rasa manis alami logam ini. Pada suhu dan tekanan ruang tertentu,
senyawa ini tak teroksidasi apabila terpapar udara (kemampuannya untuk
menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan tipis
oksidasi).
2.4 SIFAT KIMIA DAN FISIKA BERILIUM
Berilium (beryllium) adalah unsur bivalen beracun, berwarna abu-abu, kuat,
ringan, dan terutama digunakan sebagai zat pengeras dalam paduan logam.
Berilium merupakan salah satu logam ringan dengan leleh tertinggi. Logam ini
memiliki konduktivitas termal yang sangat baik, bukan magnetik, tahan terhadap
asam nitrat pekat, serta pada suhu dan tekanan standar mampu melawan oksidasi
ketika terkena udara.
Kerak bumi memiliki kandungan berilium sebesar 2,6 ppm dan 6 ppm dalam
tanah. Berilium dalam tanah dapat masuk ke dalam tanaman yang tumbuh
diatasnya. Kadar berilium tanaman bervariasi antara 1 dan 40 ppb, terlalu rendah
untuk mempengaruhi hewan yang memakan tanaman tersebut.
Berilium ditemukan dalam 30 mineral yang berbeda, yang paling penting adalah
bertrandite, beryl, chrysoberyl, dan phenacite. Bentuk beryl yang berharga (batu
mulia) adalah aquamarine dan zamrud. Berilium memiliki salah satu titik cair
yang tinggi di antara logam-logam ringan. Modulus elastisitasnya sekitar sepertiga
lebih besar dibanding baja. Berilium memiliki konduktivitas kalor yang sangat
bagus, non-magnetik, dan tahan serangan konsentrasi asam nitrat. Berilium juga
memiliki sifat transparan (permeability) terhadap sinar X dan jika diberi tembakan
oleh partikel-partikel alpha.
10
yang
menyebabkan
suatu
reaksi
peradangan
non-
oleh
asap
atau
debu
berilium.
6. Reaksi alergi bisa sangat parah. Kondisi ini dikenal pula sebagai
Chronic Beryllium Disease (CBB). Penyakit ini akan melemahkan
kondisi individu yang menderitanya dan tidak dapat disembuhkan serta
sering pula berakibat fatal
7. Gejala CBD meliputi kelemahan, kelelahan, dan masalah pernafasan.
Beberapa orang yang menderita CBD akan mengembangkan anoreksia
dan kebiruan pada tangan dan kaki.
8. Selain menyebabkan berylliosis dan CBD, berilium juga dapat
mempertinggi resiko terjadinya kanker dan kerusakan DNA.
2.9 PENANGANAN BERILIUM
1. Gunakan APD saat menangani Berilium
2. Cuci tangan dengan bersih setelah kontak dengan Be
3.
12
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang kami sampaikan, kami mengambil kesimpulan bahwa
keberadaan berilium di alam tidak dapat ditemukan sebagai unsur murninya,
namun keberadaannya dalam bentuk bersenyawa. Hal itu akibat dari kereaktifan
berilium. Keberadaan berilium di alam dapat ditemukan sebagai beryl
(Be3Al2Si6O18). Oleh karena itu, untuk mendapatkan berilium harus dilakukan
isolasi. Berilium memiliki banyak manfaat dalam kehidupan diantaranya adalah
sebagai bahan pembuatan alloy tembaga-berilium.
Di samping memiliki banyak manfaat, berilium juga memiliki efek samping bagi
kesehatan sehingga perlu adanya penanganan khusus. Oleh sebab itu penggunaan
setiap unsur dalam kehidupan kita sehari-hari harus benar-benar diperhatikan,
karena setiap unsure memiliki kadar tertentu yang akan mempengaruhi kesehatan
tubuh bagi makhluk hidup.
3.2 SARAN
Sebaiknya masyarakat tidak boleh sembarangan dalam memilih kosmetik, karena
dapat mengakibatkan efek samping pada kesehatan kulit. Sebaik sebelum
memakai kosmetik perlu diperhatikan hal hal berikut ini :
15
Apabila tidak yakin akan kosmetik tersebut, dapat dibuat alternative lain
yaitu dengan membuat sendiri racikan kosmetik dengan bahan bahan
alami.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, Irfan.2003.Acuan Pelajaran Kimia.Jakarta.Erlangga.
Cotton F.A. and Wilkinson G, 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press. Jakarta
Munim, Abdul.2002.Bahan Ajar Kimia Anorganik II.Palangka Raya.
Syukri.1999.Kimia Dasar 3.Bandung.Institut Teknologi Bandung.
17