Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan
hidup manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akan sandang,
papan, pangan, pendidikan dan kesehatan saja. Kebutuhan akan mempercantik diri
pun kini menjadi prioritas utama dalam menunjang penampilan sehari-hari. Salah
satu cara untuk mengubah penampilan atau mempercantik diri yaitu dengan
menggunakan kosmetika.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 140 tahun 1991 kosmetika adalah
sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga
mulut, untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan,
melindungi supaya dalam keadan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak
dimaksud untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. (Retno I.S.
Tranggono, 1996 : 29)
Keinginan untuk mempercantik diri secara berlebihan, salah pengertian akan
kegunaan kosmetik, menyebabkan seseorang berbuat kesalahan dalam memilih
dan menggunakan kosmetik tanpa memperhatikan kondisi kulit dan pengaruh
lingkungan. Hasil yang didapatkan tidak membuat kulit menjadi sehat dan cantik,
tetapi malah terjadi berbagai kelainan kulit yang disebabkan oleh penggunaan
kosmetika tersebut. Gaya hidup yang kini terjadi pada masyarakat baik
masyarakat kota maupun desa, tidak hanya dikalangan anak remaja tetapi juga
dikalangan orang dewasa.
Di jaman yang serba modern ini masyarakat dapat menemukan berbagai macam
kosmetik, yang tentunya jauh lebih berkembang dibandingkan puluhan tahun lalu.
Banyak menemukan variasi warna lipstick, eye shadow, blush on sampai berbagai
macam mewangian parfum, sabun dan shampoo. Tidak hanya itu saja, masih
1

banyak variasi lain yang dapat ditemui di rak-rak toko kecantikan. Akan tetapi
kebanyakan masyarakat membeli kosmetika tersebut tanpa mengetahui bahanbahan atau zat-zat yang terkandung didalamnya, sehingga mereka tidak
mengetahui dampak yang akan ditimbulkan.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat
bernama unsur. Betapa tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan
tanpa sadar kita konsumsi sehari-hari merupakan mineral yang sangat penting
bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja
jantung, dan pergerakan otot adalah salah satu unsur logam golongan II A atau
lazim disebut alkali tanah yang bernama Berilium. Makalah ini berjudul
Beryllium Bahan Tambahan yang Tidak Diperbolehkan dalam Kosmetik, yang
didalamnya membahas tentang pengertian, sifat-sifat, proses pembuatan, manfaat
serta bahaya-bahaya dari berilium bagi kesehatan tubuh.
1.2 TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian kosmetik
2. Menjelaskan pengertian unsur berilium
3. Menjelaskan sifat-sifat kimia dan fisika berilium
4. Menjelaskan proses pembuatan berilium
5. Menjelaskan manfaat berilium
6. Menyebutkan efek berilium bagi kesehatan
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kosmetik?
2. Apa efek kosmetik pada kulit?
3.

Apa definisi berilium ?

4. Apa sifat-sifat kimia dan fisika berilium ?


5.

Bagaimana proses pembuatan berilium ?

6. Bagaimana mekanisme kerja berilium?


2

7. Apa saja manfaat berilium ?


8. Apa efek berilium bagi kesehatan?
9. Bagaimana penanganan berilium?
10. Bagaimana berilium di dalam kosmetik?
11. Bagaimana efek berilium pada konsumen pengguna kosmetik tercemar?
12. Bagaimana cara memilih kosmetik yang baik untuk kesehatan kulit?

1.4 MANFAAT
Agar pembaca dapat memahami bahaya berilium ataupun logam berat lainnya
yang tidak boleh ada di dalam sediaan kosmetik.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kosmetika
Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan diletakkan,
dituangkan,

dipercikkan,

atau

disemprotkan

pada,

dimasukkan

dalam,

dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak
termasuk golongan obat (Nelly Hakim, 1999 : 15).
Istilah kosmetika sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Kosmetikos yang berarti
keahlian dalam menghias (Retno I.S. Tranggono, 1992 :28). Kosmetika yang
beredar di pasaran sekarang ini dibuat dengan berbagai jenis bahan dasar dan cara
pengolahannya. Menurut bahan yang digunakan dan cara pengolahannya,
kosmetika dapat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu kosmetika tradisional dan
kosmetika modern.
a. Kosmetika Tradisional
Kosmetika Tradisional adalah kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang dapat
dibuat sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau yang telah dikeringkan, buahbuahan dan tanam-tanaman disekitar kita. Cara tradisional ini merupakan
kebiasaan atau tradisi yang diwariskan turun-temurun dari leluhur atau nenek
moyang kita (Retno I.S. Tranggono, 1992: 30).
Kosmetika tradisional dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kosmetika
tradisional murni dan semi tradisional.
1) Kosmetika Tradisional Murni
Kosmetika tradisional murni adalah kosmetika yang berasal dari alam dan diolah
secara tradisional (Dhody S. Putro, 1998:2). Kosmetika tradisional murni bisa
diperoleh dari penjual jamu. Kosmetika yang termasuk kosmetika tradisional
murni misalnya bedak dingin. Kosmetik tersebut biasanya dibuat dalam bentuk
butiran-butiran kecil yang terbuat dari bahan dasar beras, rempah serta sari bunga.
4

2) Kosmetika Semi Tradisional


Kosmetika semi tradisional adalah kosmetika tradisional yang pengolahannya
dilakukan secara modern dengan mencampurkan bahan kimia, seperti bahan
pengawet (Dhody S. Putro, 1998:2). Kosmetika semi tradisional banyak dijumpai
di toko yang menjual kosmetika. Lulur, air mawar, masker, shampoo yang sudah
dikemas dengan baik dan beredar dipasaran dengan merk tertentu termasuk dalam
kelompok kosmetika semi tradisional.
b. Kosmetika Modern
Kosmetika

Modern

adalah

kosmetika

yang

diproduksi

secara

pabrik

(laboratorium), dimana telah dicampur dengan zat-zat kimia untuk mengawetkan


kosmetika tersebut agar tahan lama, sehingga tidak cepat rusak (Yuswati, 1996:
66). Kosmetika modern yang beredar dipasaran dapat digolongkan dalam dua
jenis yaitu:
a) Cosmedics atau Cosmetics Medicated Cosmedics atau Cosmetics
Medicated
Merupakan kosmetika yang diolah dan diformulasikan secara ilmiah berdasarkan
konse pkesehatan, dengan menggunakan bahan-bahan kimia pilihan dari kualitas
tinggi (Retno I.S. Tranggono, 1992: 29). Proses pembuatannya, cosmedics ini
ditambahkan obat dan bahan-bahan aktif tertentu seperti zat anti bakteri atau jasat
renik lainnya, anti jerawat, anti gatal, dan anti ketombe. Pembuatannya
menggunakan bahan kimia khusus yang bias digunakan untuk mengatasi kulit
seperti jerawat, ketombe dan untuk mengobati terjadinya gatal pada kulit karena
di dalamnya sudah mengandung anti bakteri. Kosmetika tersebut bias didapatkan
di toko kosmetika atau toko obat.
b) Komestika Hipoalergik
Kosmetika hipoalergik adalah kosmetika yang tidak mengandung zat-zat yang
dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit. Pada kosmetika ini bahan
yang menyebabkan reaksi iritasi dan sensitasi telah dikeluarkan dari kosmetika
sehingga aman untuk kesehatan (Dhody S. Putro, 1998:2).Biasanya dibaut khusus
5

untuk yang berkulit sensitive seperti kosmetika yang diperuntukkan bagi kulit
bayi.
2.2 EFEK KOSMETIK TERHADAP KULIT
Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai pengaruh dari
penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh kosmetika terhadap kulit,
yaitu efek positif dan efek negatif. Tentu saja yang diharapkan adalah efek
positifnya, sedangkan efek negatifnya tidak diinginkan karena dapat menyebabkan
kelainan-kelainan kulit (Retno I.S Tranggono, 1996:32).
Pemakaian kosmetika yang sesuai dengan jenis kulit akan berdampak positif
terhadap kulit sedangkan pemakaian kosmetikan yang tidak sesuai dengan jenis
kulit akan berdampak negatif bagi kulit. Usaha yang dapat dilakukan dalam
menghindari efek samping dari pemakaian kosmetika tersebut diantaranya adalah
mencoba terlebih dahulu jenis produk baru yang akan digunakan untuk melihat
cocok tidaknya produk tersebut bagi kulit kita. Setiap pemakaian produk
kosmetika diharapkan dapat berkhasiat sesuai dengan jenis produk yang kita
gunakan, akan tetapi sering kali pemakaian produk kosmetika tersebut justru
membawa petaka bagi pemakainya.
Efek-efek negatif yang sering kali timbul dari pemakaian kosmetika yang salah
adalah kelainan kulit berupa kemerahan, gatal, atau noda-noda hitam. Ada empat
faktor yang mempengaruhi efek kosmetika terhadap kulit yaitu faktor manusia
pemakainya, faktor lingkungan alam pemakai, faktor kosmetika dan gabungan
dari ketiganya.
a. Faktor manusia
Perbedaan warna kulit dan jenis kulit dapat menyebabkan perbedaan reaksi kulit
terhadap kosmetika, karena struktur dan jenis pigmen melaminnya berbeda.
b. Faktor iklim
Setiap iklim memberikan pengaruh tersendiri terhadap kulit, sehingga kosmetika
untuk daerah tropis dan sub tropis seharusnya berbeda.

c. Faktor kosmetika
Kosmetika yang dibuat dengan bahan berkualitas rendah atau bahan yang
berbahaya bagi kulit dan cara pengolahannya yang kurang baik, dapat
menimbulkan reaksi negatif atau kerusakan kulit seperti alergi atau iritasi kulit.
d. Faktor gabungan dari ketiganya
Apabila bahan yang digunakan kualitasnya kurang baik, cara pengolahannya
kurang baik dan diformulasikan tidak sesuai dengan manusia dan lingkungan
pemakai maka akan dapat menimbulkan kerusakan kulit, seperti timbulnya reaksi
alergi, gatal-gatal, panas dan bahkan terjadi pengelupasan.(Retno I.S. Tranggono,
1996:32).
2.3 DEFINISI BERILIUM
Penemuan berilium terjadi pada tahun 1798 secara tidak sengaja oleh seorang
mineralogy. Mineralogy bernama R.J. Hauy meneliti kemiripan sifat pada struktur
luar kristalin, kekerasan, dan massa jenis (kerapatan) beril dari Limoges dan
emerald dari Peru. L.-N. Vauquelin menyarankan kepada R.J. Hauy bahwa
seharusnya R.J. Hauy menganalisa batuan tersebut secara kimia. Hasilnya,
Vauquelin menunjukkan bahwa kedua mineral tersebut tidak hanya mengandung
alumina dan silica yang sebelumnya sudah diketahui, tetapi juga mengandung
logam alkali tanah baru yaitu berilia. Berilia tersebut menyerupai alumina tetapi
tidak mengandung aluminium, namun tidak larut dalam KOH berlebih
(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Logam berilium pertama kali diisolasi oleh F. Wohler pada tahun 1828, dia
mengusulkan member nama mineral tersebut dengan nama beryllus (Latin). Pada
tahun yang sama logam ini juga diisolasi oleh A.-B. Bussy menggunakan metode
yang sama yakni reduksi BeCl2 menggunakan logam K. Preparasi elektrolitik
pertama kali ditemukan oleh P. Lebeau pada tahun 1898 dan pertama kali proses
ini diperkenalkan pada elektrolisis campuran BeF2 and BaF2 oleh A. Stock dan H.
Goldschmidt pada tahun 1932(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).

Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be. Unsur ini memiliki
nomor atom 4. Berilium merupakan bagian dari alkali tanah yang kegunaan
utamanya adalah sebagai bahan penguat dalam tembaga berilium .Berilium dan
garam-garamnya sangat beracun dan harus ditangani dengan sangat hati-hati.
Berilium dan senyawa-senyawanya tidak boleh dirasa dengan lidah untuk
membuktikan rasa manis alami logam ini. Pada suhu dan tekanan ruang tertentu,
senyawa ini tak teroksidasi apabila terpapar udara (kemampuannya untuk
menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan tipis
oksidasi).
2.4 SIFAT KIMIA DAN FISIKA BERILIUM
Berilium (beryllium) adalah unsur bivalen beracun, berwarna abu-abu, kuat,
ringan, dan terutama digunakan sebagai zat pengeras dalam paduan logam.
Berilium merupakan salah satu logam ringan dengan leleh tertinggi. Logam ini
memiliki konduktivitas termal yang sangat baik, bukan magnetik, tahan terhadap
asam nitrat pekat, serta pada suhu dan tekanan standar mampu melawan oksidasi
ketika terkena udara.
Kerak bumi memiliki kandungan berilium sebesar 2,6 ppm dan 6 ppm dalam
tanah. Berilium dalam tanah dapat masuk ke dalam tanaman yang tumbuh
diatasnya. Kadar berilium tanaman bervariasi antara 1 dan 40 ppb, terlalu rendah
untuk mempengaruhi hewan yang memakan tanaman tersebut.
Berilium ditemukan dalam 30 mineral yang berbeda, yang paling penting adalah
bertrandite, beryl, chrysoberyl, dan phenacite. Bentuk beryl yang berharga (batu
mulia) adalah aquamarine dan zamrud. Berilium memiliki salah satu titik cair
yang tinggi di antara logam-logam ringan. Modulus elastisitasnya sekitar sepertiga
lebih besar dibanding baja. Berilium memiliki konduktivitas kalor yang sangat
bagus, non-magnetik, dan tahan serangan konsentrasi asam nitrat. Berilium juga
memiliki sifat transparan (permeability) terhadap sinar X dan jika diberi tembakan
oleh partikel-partikel alpha.

2.5 PROSES PEMBUATAN BERILIUM


Berilium dijumpai dalam 30 jenis garam galian berbeda, diantaranya, yang paling
penting adalah bertrandit, beril, krisoberil, dan fenasit.Jenis batu permata beril
berharga akuamarin dan jamrud.Kebanyakan penghasilan logam ini diselesaikan
dengan mengurangkan (kimia) berilium fluorida dengan logam magnesium.
Logam berilium tidak mudah sebelum tahun 1957.
Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun,
keberadaan berilium dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya.
Berilium tersebut ditemukan dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk
mendapatkannya perlu dilakukan isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan
2 metode, yaitu :
a) Metode Reduksi
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh
dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu
dilakukan leaching (ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian
dilakukan presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12 (Greenwood
N.N and Earnshaw A , 1997). Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
BeF2 + Mg > MgF2 + Be
b) Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari
lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak
dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan merupakan larutan elektrolit.
Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

2.6 MEKANISME KERJA BERILIUM


Paparan berilium peroral sebagian kecil di absorbsi dan di ekskresi lewat proses
sedangkan inhalasi garam berilium larut air sebagaian besar di ekresikan melalui
urin.

2.5 MANFAAT BERILIUM


Adapun manfaat dari berilium adalah sebagai berikut (Anonim, 2009):
1. Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga
berilium. (Be dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium
digunakan dalam berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan
konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang
nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaankegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik,
pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.
2. Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu
yang lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasaantariksa dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam
pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit
komunikasi.
3. Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk
menepis cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang
terdeteksi.
4. Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar
bersepadu mikroskopik.
5. Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir
menggunakan logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron
dan moderator.
6. Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer,
pegas jam tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran
dan kestabilan dimensi.

10

7. Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang


memerlukan konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan
yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai
perintang listrik.
8. Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam
lampu floresens, tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena
pekerja yang terpapar terancam bahaya beriliosis.
9. Pada penyakit berilium akut, logam ini bertindak sebagai iritan kimia
langsung,

yang

menyebabkan

suatu

reaksi

peradangan

non-

spesifik.Dengan semakin meningkatnya higienis dalam bidang industri,


pada saat ini penyakit berilium akut sudah menghilang. Beriliosis masih
ditemukan di industri pengolahan berilium, dimana para pekerjanya
terpapar

oleh

asap

atau

debu

berilium.

Beriliosis berbeda dari penyakit akibat pekerjaan lainnya dimana masalah


paru-paru hanya timbul pada orang yang sensitif terhadap berillium, yaitu
sekitar 2% dari mereka yang kontak dengan berillium.Penyakit ini dapat
muncul bahkan pada mereka yang terpapar berillium dalam waktu yang
singkat dan gejalanya baru timbul setelah 10-20 tahun.
2.8 EFEK BERILIUM BAGI KESEHATAN
1. Berilium salah satu bahan kimia yang paling beracun bagi tubuh
manusia.
2. Logam ini bisa sangat berbahaya ketika terhirup karena dapat merusak
paru-paru dan menyebabkan pneumonia.
3. Efek paling umum akibat berilium disebut berylliosis, sebuah
gangguan paru-paru berbahaya yang juga dapat merusak organ-organ
lain seperti hati.
4. Sekitar 20% dari semua kasus berylliosis menyebabkan kematian.
Menghirup berilium ditempat kerja merupakan penyebab utama
terjadinya berylliosis.
5. Berilium juga dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang yang
sangat peka terhadap bahan kimia ini.
11

6. Reaksi alergi bisa sangat parah. Kondisi ini dikenal pula sebagai
Chronic Beryllium Disease (CBB). Penyakit ini akan melemahkan
kondisi individu yang menderitanya dan tidak dapat disembuhkan serta
sering pula berakibat fatal
7. Gejala CBD meliputi kelemahan, kelelahan, dan masalah pernafasan.
Beberapa orang yang menderita CBD akan mengembangkan anoreksia
dan kebiruan pada tangan dan kaki.
8. Selain menyebabkan berylliosis dan CBD, berilium juga dapat
mempertinggi resiko terjadinya kanker dan kerusakan DNA.
2.9 PENANGANAN BERILIUM
1. Gunakan APD saat menangani Berilium
2. Cuci tangan dengan bersih setelah kontak dengan Be
3.

Simpan di tempat kering.

2.10 BERILIUM DI DALAM KOSMETIK


Berilium pada umumnya tidak di tambahkan secara sengaja di dalam suatu produk
kosmetik tetapi merupakan unsur pencemar yang masuk tanpa sengaja saat proses
produksi atau pengemasan,dan biasanya juga ditemukan bersamaan dengan logam
pencemar lain seperti arsen,kadmium,timah dan lain nya. Berikut produk-produk
kosmetik yang di temukan kandungan berilium,beberapa diantaranya merupakan
produk ternama bermerek internasional ternyata mengandung logam berat
beracun. Sejumlah merk besar seperti Clinique, Maybelline dan L'Oreal masuk
dalam daftar hitam ini. Kosmetik jenis Stay-True Make Up dengan (Stay-Ivory)
keluaran Clinique mengandung arsenik, berilium, kadmium, nikel, timah dan
talium sementara jenis Cover Girl Perfect Point ditambah Eyeliner mengandungn
berilium, kadmium, nikel dan timah.
Selain itu, L'Oreal Bare Naturale, produk maskara yang populer juga terbukti
mengandung arsenik, berilium, kadmium, nikel, timah dan thallium. Rata-rata
produk mengandung empat dari delapan logam berbahaya.

12

2.11 EFEK BERILIUM PADA KOSMETIK


United state Departement of Health and Human service (DHHS) dan International
agency for Research on cancer IARC) telah memberilan kepastian bahwa berilium
adalah karsinogen.EPA menjangkakan bahwa pemaparan seumur hidup kepada
0,04 g/m berilium dapat menyebabkan satu perseribu kemungkinan untuk
mengidap kanker. Dan jika terkena kulit dapat menyebabkan radang.
2.12 CARA MEMILIH KOSMETIK YANG BAIK
Sebelum membeli kosmetika sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kenali jenis kulit dengan tepat
Jenis kulit setiap orang tidak sama, oleh karena itu penting untuk mengetahui jenis
kulit sebelum memutuskan untuk membeli kosmetika yang cocok. Untuk
memastikan jenis kulit seseorang, kulit harus dibersihkan lebih dahulu dan
pemeriksaan harus dilakukan di bawah cahaya yang terang bila perlu
menggunakan kaca pembesar agar tekstur kulit, besarnya pori-pori, aliran darah,
pigmentasi, dan kelainan lain yang terdapat pada permukaan kulit dapat terlihat.
Analisis kulit sangat penting dilakukan untuk menentukan kelainan atau masalah
kulit yang timbul sehingga perlakukan yang tepat dapat diberikan untuk
memperbaikinya.
b. Memilih produk kosmetika yang mempunyai nomor regreistrasi dari Depkes.
Suatu produk kosmetika yang tidak memiliki nomor regristrasi, kemungkinan
memiliki kandungan zat-zat yang tidak diizinkan pemakaiannya atau memiliki
kadar yang melebihi ketentuan, sehingga dapat menimbulkan efek samping yang
berbahaya. Hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah berkaitan dengan
kandungan berilium dan komponennya yang terdapat pada produk kosmetika.

13

c. Hati-hati dengan produk yang sangat cepat memberikan hasil.


Suatu produk kosmetika yang memberikan hasil yang sangat cepat (misalnya
produk pemutih) tidak menutup kemungkinan produk tersebut mengandung zat
yang melebihi kadar atau standar yang sudah ditetapkan oleh Depkes dan
penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
d. Membeli kosmetika secukupnya pada tahap awal.
Setiap pertamakali menggunakan produk, tidak bisa diketahui apakah produk
tersebut cocok digunakan atau tidak, oleh karena itu perlu mencobanya terlebih
dahulu dalam jumlah sedikit.
e. Perhatikan keterangan-keterangan yang tercantum pada label atau kemasan.
Perlu diperhatikan informasi yang tertera pada kemasan mengenai unsur bahan
yang digunakan, tanggal kadaluarsa serta nomor registrasinya, karena tidak semua
produsen mencantumkan atau mendaftarkan produknya ke Badan Pengawasan
Obat dan Makanan, sehingga tidak terjamin keamanannya.
f. Jangan pernah dibodohi oleh kata kata natural dan organic pada kemasan
produk.
Memang produk tersebut mengandung satu atau dua bahan organik, tetapi
kandungan bahan berbahayanya bisa berkali lipat jumlahnya.
g. Alternatife kosmetik alami racikan sendiri

14

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang kami sampaikan, kami mengambil kesimpulan bahwa
keberadaan berilium di alam tidak dapat ditemukan sebagai unsur murninya,
namun keberadaannya dalam bentuk bersenyawa. Hal itu akibat dari kereaktifan
berilium. Keberadaan berilium di alam dapat ditemukan sebagai beryl
(Be3Al2Si6O18). Oleh karena itu, untuk mendapatkan berilium harus dilakukan
isolasi. Berilium memiliki banyak manfaat dalam kehidupan diantaranya adalah
sebagai bahan pembuatan alloy tembaga-berilium.
Di samping memiliki banyak manfaat, berilium juga memiliki efek samping bagi
kesehatan sehingga perlu adanya penanganan khusus. Oleh sebab itu penggunaan
setiap unsur dalam kehidupan kita sehari-hari harus benar-benar diperhatikan,
karena setiap unsure memiliki kadar tertentu yang akan mempengaruhi kesehatan
tubuh bagi makhluk hidup.

3.2 SARAN
Sebaiknya masyarakat tidak boleh sembarangan dalam memilih kosmetik, karena
dapat mengakibatkan efek samping pada kesehatan kulit. Sebaik sebelum
memakai kosmetik perlu diperhatikan hal hal berikut ini :

Mengetahui informasi tentang tatacara penggunaan,bahan yang digunakan


dalam kosmetik tersebut, sehingga tidak terjadi salah pakai atau
pemakaian yang berlebih yang biasanya mengakibatkan terjadii efek
samping kosmetik

Perhatikan apakah kosmetik mempunyai nomor pendaftaran, karena


apabila telah terdaftar kosmetik telah melalui evaluasi mutu dan keamanan
di Badan Pengawas Obat dan Makanan.

15

Mencari kosmetik lain yaitu kosmetik hipoalergenik yang memang sengaja


dibuat untuk menghindarkan efek samping kosmertik.

Melakukan uji kulit terhadap kosmetik yang akan digunakan.

Apabila tidak yakin akan kosmetik tersebut, dapat dibuat alternative lain
yaitu dengan membuat sendiri racikan kosmetik dengan bahan bahan
alami.

16

DAFTAR PUSTAKA
Anshory, Irfan.2003.Acuan Pelajaran Kimia.Jakarta.Erlangga.
Cotton F.A. and Wilkinson G, 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press. Jakarta
Munim, Abdul.2002.Bahan Ajar Kimia Anorganik II.Palangka Raya.
Syukri.1999.Kimia Dasar 3.Bandung.Institut Teknologi Bandung.

17

Вам также может понравиться