Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Meilana Sapta D.
14725251007
Fungsi Metabolisme
Metabolisme
merupakan
seluruh proses kimia yang terjadi di
dalam tubuh organisme hidup untuk
memproleh
dan
menggunakan
energi sehingga organisme dapat
melaksanakan
berbagai
fungsi
hidup.
Berdasarkan sumber
yang diserapnya,
saprofit
Jamu
r
nutrisi
parasit
Parasit Obligat
Parasit Fakultatif
Metabolisme memikili
empat fungsi spesifik:
1.Untuk memperoleh
energi kimia dari
degradasi zat makanan
yang kaya energi.
2.Untuk mengubah
moleku nutrient menjadi
precursor unit
pembangun bagi
makromolekul sel.
3.Untuk menggabungkan
unitunit pembangun ini
menjadi protein, asam
nukleat, lipida,
polisakarida dan
komponen sel lainya.
4.Untuk membentuk dan
mendegradasi biomolekul
yang diperlukan di dalam
fungsi khusus sel
(Palczar, 2008).
Metabolisme
Anabolisme
Katabolisme
Respirasi
Terdiri atas
Fotosintesis Kemosintesis
Respiras
i
Aerob
Respirasi
Anaerob/
Fermentasi
Respirasi Aerob
Respirasi Anaerob
Key
Biosintesis Kitin
Glukosa-6-fosfat menjadi uridin
difosfat N-asetilglukosamin
(UDP-GlcNAc) sebagai prekursor
khitin.
UDP-GlcNAc menjadi molekul
khitin (menggunakan khitin
sintetase)
Metabolisme Nitrogen
Karbohidrat,
lemak
dan
proteindapat digunakan sebagai
bahan bakar untuk respirasi seluler.
monomer-monomer
molekul
makanan ini memasuki glikolisis
atau siklus Krebs merupakan corong
katabolik dimana elektron-elektron
dari semua jenis makanan mengalir
sewaktu jatuh secara eksergonik ke
Biosintesis Khitin
Khitin merupakan komponen utama
penyusun dinding sel jamur kelas
Ascomycetes,
Basidiomycetes,
dan
Deuteromycetes (Griffin, 1981).
Petumbuhan
hifa
pada
jamur
merupakan penyebab biosintesis yang
terjadi pada jamur. Langkah biosintesis
diawali dengan perubahan glukosa-6fosfat menjadi uridin difosfat Nasetilglukosamin (UDP-GlcNAc) sebagai
prekursor khitin. Enzim yang berperan
dalam mengubah UDP-GlcNAc menjadi
molekulkhitin adalah khitin sintetase
yang
terdapat
dalam
vesikel
sitoplasmik (sitosom) (Carlile dan
Watkinson, 1994). Khitin dibuat in-situ
yaitu pebentukannya terjadi di luar
sitoplasma oleh enzim yang dibawa
oleh sitosom. Khitin sintetase yang ada
dalam sitosom adalah enzim yang tidak
aktif (zimogen) dan protease yang ada
di permukaan sel (periplasma) akan
mengaktivkan zimogen ini dan dimulai
lagi pembentukan mikrofibril khitin
(Bartnicki-Garcia, 1989).
Metabolisme Sekunder
Metabolit sekunder dikelompokkan
menjadi lima kelas metabolik berdasarkan
jalur dari asalnya.
1.Derivat metabolit glukosa termasuk
beberapa polisakarida,
peptidopolisakarida, gula alkohol, dan
lainnya.
2.Poliketida dan derivat fenolik dari
kondensasi dari asetat dari asetil-KoA
pada jalur asetat-malonat dari biosintesisi
asam lemak.
3.Derivat terpen dari kondensasi asetat
dari asetil-KoA pada jalur asam mevalonik
4.Derivat fenolik dari jalur asam sikimik
dari biosintesis asam amino aromatik.
5.Jalur
biosintesis
asam amino lainnya
Jalur metabolisme sekunder yang paling
penting
pada bermacam
senyawa yang dihasilkan dan jumlah yang diproduksi fungi adalah
asetat-malonat dan jalur asam mevalonik. Terdapat suatu hipotesis yang
menyebutkan bahwa banyak dari metabolit sekunder mempunyai fungsi
yang normal pada organisme seperti sebagai regulator, selator logam
pada nutrisi mineral, pembawa pesan kimia pada proses perkembangan,
mikotoksin, dan sebagai antibiotik. (Griffin, 1981)
Daftar Pustaka
Bartnicki-Garcia, S. 1989. The Biocheical Cytology of Chitin and
Chitosan Synthesis in Fungi, Dalam G. Skjak, B. T. Anthonsen and
P.A. Sanford (Eds). Procedings of the 4th International Conferenceon
Chitin and Chitosan. Elsevier. Barking-UK: Applied Science.
Cabib, E. 1987. The Synthesis and Degradation of Chitin. Dalam A.
Meister (Ed) Advances in Enzymology. Vol. 59, pp. 59 101. New York:
An Interscience Publication John Willey and Sons Inc.
Campbell. 2009.Biology Eighth Edition. San Francisco:
PearsonBenjaminCummings
Carlile, M. J. and S.C. Watkinson. 1994. The Fungi. London: Academis
Press, Harcourt Brace and Company Publishers.
Gandjar, I., Sjamsuridzal W., dan Oetari A. 2006. Mikologi Dasar dan
Terapan. Jakarta :Yayasan Obor Indonesia.
Griffin, D. H. 1981. Fungal Physiology. New York: John Wiley and Sons.
Pelczar, Michael J & E. C. S. Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi I.
Jakarta: UI Press.