Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pasien:
Nama
: An. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Tanggal lahir
: 07 Mei 2007
Umur
: 8 tahun 5 bulan
Anak ke
: 2 dari 3 bersaudara
Tanggal masuk
: 26 Oktober 2015
Orangtua:
Ibu
Nama
:Ny. E
Umur
: 35 tahun
Pekerjaan
Pendidikan
: SMP
Nama
: Tn. S
Umur
: 40 tahun
Pekerjaan
: Buruh pabrik
Pendidikan
: SMP
Ayah
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Sesak napas
Anamnesis Tambahan
disangkal oleh pasien. BAK menjadi lebih sedikit disertai tangan dan kaki
menjadi dingin disangkal oleh pasien. Demam disertai bintik kemerahan,
perdarahan dari hidung, gigi, atau BAB darah dibantah oleh ibu pasien. Keluar
cairan dari telinga, mual dan muntah ,sakit menelan, mencret, penurunan
kesadaran, nyeri pinggang dibantah oleh ibu pasien.
Dilingkungan keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama dengan
pasien. Keluhan demam dan batuk pasien sudah diobati ke puskesmas, diberi obat
parasetamol dan obat racikan untuk batuk dan pileknya. Setelah mendapat obat
keluhan demamnya membaik dalam beberapa jam namun menjadi demam lagi
untuk keluhan batuknya tidak membaik, dan semakin memburuk hingga timbul
sesak.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien baru pertama kali dirawat dirumah sakit karena keluhan sesak ini.
Sebelumnya pasien pernah batuk,batuk yang dirasakan pasien tidak pernah lama
hanya 1-2 hari dan sembuh ketikabeli obat diwarung.Pasien juga dalam 1 bulan
terakhir kadang-kadang demam,namun sembuh ketika beli obat di warung.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak
ada
riwayat
pengobatan
bulan,
asma,
ataupun
alergi
dikeluarganya.
Riwayat Kehamilan dan Persalianan
Selama mengandung, ibu tidak pernah sakit ataupun konsumsi obat-obatan
tertentu. Tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi pada saat hamil disangkal
oleh keluarga. Ibu pasien rajin kontrol rutin ke bidan. Pasien lahir dari ibu P3A0,
9 bulan, letak kepala, lahir spontan di Rumah, langsung menangis, air ketuban
jernih, berat 3 kg dan panjang sekitar 49 cm.Dibantu oleh bidan dan paraji.
Lingkungan, sosial, dan ekonomi
Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya, kakak ,adik dan paman dari
ibu pasien dirumah. Pasien tinggal dirumah diasuh dan dirawat oleh orang tuanya
langsung. Rumah bertempat di pemukiman yang padat penduduk. Rumah pasien
berada dalam gang. Rumah pasien dinding terbuat dari tembok dan lantai dari
keramik, untuk ukuran rumahnya sendiri pasien tidak ingat ukurannya. Didalam
rumah kurang ventilasi,hanya terdapat satu jendela dekat dengan pintu utama
rumah pasien. Tidak terdapat pabrik di sekitar rumah pasien. Ayah pasien
merupakan
perokok
berat,ayahpasien
merokok
dari
saat
SMA hingga
: ASI
6 bulan 9 bulan
9 bulan 13 bulan
14 bulan sekarang
: menu keluarga
Riwayat Imunisasi
USIA
JENIS
Hepatitis B0
BCG, polio 1
DPT-HB-Hib 1, polio 2
Imunisasi di sekolah
DPT-HB-Hib 2, polio 3
Kelas 1 SD Campak
DPT-HB-Hib 3, polio 4
Kelas 2 SD Td
Campak
4
Duduk
: 6 bulan
Merangkak
: 12 bulan
Berdiri
: 14 bulan
Bahasa
mulai bicara
11bulanan
Motorik halus :
Sosial :
Pasien bersosialisasi dengan baik di sekolah
Time line
4 hari SMRS
Pasien
demam dan
batuk
berdahak.
Dibawa ke
puskesam
dan diberi
obat
parasetamol,
dan obat
racikan batuk
Keluhan
demam
membaik
beberapa
jam ,pasien
kembali
demam.Batuk
masih ada
Pasien dirawat
dirumah sakit
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
Tekanan Darah
:110/60 mmHg
5
1 hari SMRS
Pasien
mengalami
sesak
Nadi
Respirasi
: 50 x/menit, abdominotorakal
Suhu
: 39,3 C
Status Gizi:
Berat badan
: 21 kg
Tinggi badan
: 124 cm
BMI
: 0 (-2) SD (normal)
TB/U
: -1 (-2) SD (normal)
BB/U
: 0 (-2) SD (normal)
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Otot
Tulang
Sendi
Kepala
Bentuk
: Simetris
Rambut
Wajah
Mata
-/-.
8
Hidung
(-)
Telinga
Mulut
Gigi
Tonsil
: tidak hiperemis
Faring
: tidak hiperemis
Leher
KGB
Inspeksi
Kiri
Palpasi
Perkusi
Sonor, sonor
memendek 5,6,7,8
Auskultasi
VBS
kanankiri,VBS, wheezing (-),
hemithoraks
dextraronki (-), stridor (-)
mulai
vertebrae
thorakal V ke bawah
Sonor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Batas atas
Batas kiri
Batas kanan
: sulit dinilai
Auskultasi
Abdomen
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
Hepar
Limpa
Perkusi
Anogenital
: Tidak dilakukan
Ekstremitas
Status neurologis
Reflex fisiologi
: Triseps +/+
Biseps +/+
10
Patella +/+
Achiles +/+
Reflek patologi
Saraf otak
Rangsang meningen
Kaku kuduk
: (-)
Brudzinski I/II/III
: (-/-/-)
Laseque
: (-)
Kernig
: (-)
Resume
Anak perempuan berusia 8 tahun 5 bulan dengan gizi baik datang dengan
keluhan sesak yang dirasakan seperti berat pada dada dan napas cepat 1 hari
SMRS. Keluhan didahului batuk dan demam 4 hari SMRS. Sesak dirasakan terusmenerus,membaik dengan menggunakan 1-2 buah bantal. Terasa sesak apabila
duduk atau menyender. Batuk yang dirasakan disertai dahak yang sulit keluar,
sehingga ibu pasien tidak mengetahui warna dahaknya. Keluhan sesak disertai
demam yang muncul berbarengan dengan batuk. Demam dirasakan mendadak
tinggi dan dirasakan terus-menerus, dalam satu hari demam dirasakan sepanjang
hari.Ibu pasien tidak pernah mengukur suhu badan anaknya
PE:
DIAGNOSA BANDING
Bronkopneumonia+efusi pleura
TB paru
USULAN PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Foto rontgent thorax PA
3. Mantoux test
HASIL PEMERIKSAAN
a. Lab darah rutin
Tanggal 26-10-2015
Hb : 11,3 mg/dl 10,8-15,6
Ht : 34 33-45
Leukosit : 10500 4000-10000
Eritrosit :5,5 3,8-5,2
Trombosit : 209000 150000-4500000
b. Foto rontgent
12
DIAGNOSA KERJA
Bronkopneumonia+Efusi Pleura
PENATALAKSANAAN
Terapi umum
Oksigen 2 L/menit
PROGNOSIS
13
Quo ad vitam
= ad bonam
Quo ad functionam
= ad bonam
Follow up
Selasa, 27 10 2015
Subjektif
Objektif
Planning
Rabu, 28 05 2015
Subjektif
Objektif
14
Kamis, 29 05 2015
Subjektif
Objektif
Kesadaran: CM
Ttv: suhu: 37,8oC nadi: 100x/min respi: 40x/min
Thoraks : rhonci (+/+)
Planning
Pneumonia
1.1 Definisi
15
Usia
Lahir - 20 hari
Bakteri
Bakteri
E.colli
Bakteri anaerob
Streptococcus grup B
Streptococcus grup D
16
Listeria monocytogenes
Haemophillus influenza
Streptococcus pneumonie
Virus
CMV
HSV
Bakteri
Clamydia trachomatis
Bordetella pertussis
Streptococcus pneumonia
Virus
Moraxella catharalis
Adenovirus
Staphylococcus aureus
Influenza
Virus
Parainfluenza 1,2,3
CMV
RSV
Usia
Clamydia pneumonia
Neisseria meningitides
Adenovirus
Virus
Rinovirus
Varisela Zoster
Influenza
Parainfluenza
5 tahun remaja Bakteri
Bakteri
Clamydia pneumonia
Haemophillus influenza
Virus
Adenovirus
Epstein-Barr
Rinovirus, Parainfluenza
Varisela zoster, Influenza
Batuk
Sesak napas
Retraksi dinding dada
Takipnea
Napas cuping hidung
Air hunger
Merintih
Sianosis
Gambaran klinis pneumonia pada anak malnutrisi berat kurang spesifik dan dapat
tumbang tindih dengan sepsis
Pneumonia bacterial harus dipertimbangkan pada anak usia <3th yang mengalami
panas badan >38,5o C disertai retraksi dinding dada dan frekuensi napas >50x/m.
Pneumonia yang biasanya disebabkan oleh Pneumococcus spp. Diawali dengan
demam dan napas cepat. Tanda lain yaitu sukar bernapas, retraksi dinding dada
dan anak tampak tidak sehat (unwell appearance)
18
Pasien terlihat sesak nafas sejak 1 hari SMRS terlihat seperti berat dan cepat
dengan dada yang tertarik ke arah dalam
Berat penyakit
Pneumonia berat
Napas cepat:
Pneumonia
19
Tida ada tanda pneumonia atau pneumonia Bukan pneumonia ; batuk atau flu
sangat berat
Pasien :
Anamnesis Pasien terlihat sesak nafas sejak 1 hari SMRS terlihat seperti berat
dan cepat dengan dada yang tertarik ke arah dalam.
PE RR : 50x/menit, retraksi intercostal (+)
1.7
Patogenesis
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran nafas dan paru dapat melalui
berbagai cara, antara lain :
Inhalasi langsung dari udara
Aspirasi dari bahan-bahan yang ada di nasofaring dan orofaring
Perluasan langsung dari tempat-tempat lain
Penyebaran secara hematogen
20
Diagnosis banding
Bronchopneumonia
Bronchiolitis
Bronchiectasis
Asma Bronchial
Tata Laksana
Indikasi Rawat Inap :
SpO2 =< 92 %
Sianosis
Frekuensi napas > 70x/menit (pada bayi) >50x/menit (pada anak besar)
Kesukaran Bernapas
Apnea intermiten, grunting
Tidak dapat makan/minum atau tanda dehidrasi
Keluarga tidak mampu memantau anaknya dengan baik
Indikasi Pulang :
Perbaikan secara klinis
Nafsu makan membaik
Bebas demam 12 24 jam
Stabil SpO2 > 92 % dalam udara ruangan selama 12 24 jam
Orangtua sudah mengerti untuk melanjutkan memberikan antibiotik oral
Perawatan Umum di Rumah Sakit
- Terapi Oksigen : untuk bayi/anak yang mengalami hipoksia, SpO2 <92%,
-
penyakit.
Pilihan Pemberian antibiotik inisial pada pneumonia anak :
Ampisilin 50 mg/KgBB/dosis iv atau im setiap 6 jam dipantau dalam 24
Terapi pasien
Terapi umum
Teori
Pemberian oksigen sudah sesuai,
Oksigen 2 L/menit
Infus RL 30gtt
napas
22
Terapi khusus
Parasetamol 3 x 2
lemah.
combivent : mengandung
salbutamol yang berfungsi untuk
bronkodilator (agonis b2
adrenergic).
Antibiotik : golongan
cephalosporin yang dapat
digunakna untuk mengobati infeksi
seperti pneumonia
Komplikasi
Biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam rongga
osteomielitis.
Pencegahan
Vaksinasi dengan vaksin pertussis, Hemophilus Influenza, campak,
pnemococcus
Vaksin influenza untuk bayi > 6 bulan dan usia remaja
23
Untuk Orang tua atau pengasuh bayi < 6 bulan disarankan untuk diberikan
vaksin influenza dan pertussis
3 mgg s/d 3 bl
Atau > 2 bl
Tanpa komplikasi
Komplikasi
(sepsis,
infiltrate, efusi pleura
luas)
Tanpa komplikasi
Tanpa komplikasi
Kotrimoksazol
mg/kg/dosis,
sulfametolsazol,
4mg/kg/dosis
trimetoprim
Komplikasi
(sepsis,
infiltrate, efusi pleura
luas)
20
Ampisilin
mg/kg/dosis,
Gentamisin
mg/kg/hari i.v.
Evaluasi 48 jam
Membaik
Ampisilin
mg/kg/dosis,
Gentamisin
mg/kg/hari i.v.
25-50
i.v.
7,5
Ampisilin
dapat
dipertimbangkan diganti
sefalosporin generasi 3
*pertimbangkan
menambahkan
vankomisin+klindamisin
4 bl
5 tahun
bila
diperkirakan
staphylococcus
Rawat jalan
Amoksisilin,
90
mg/kg/hari
oral
dalam dosis terbagi
tiap 8 jam selama
7-10 hari
Alternatif :
Amoksisilinklavulanat,
azitromisin,
sefaklor,
klaritromisin,
eritromisin
Pertimbangkan
penambahan
azitromisin
bila
gejala tetap ada
Tanpa
komplikasi
Sefalosporin
generasi
3
sefrotaksim 50
mg/kg/kali,
Pertimbangka
n penambahan
klindamisin iv
bila
tidak
didapatkan
perbaikan
25-50
i.v.
7,5
Memburuk
JikaCommunity
pasien afebris
:
acquired
pneumonia pada anak
Azitromisin 10mg/kg per
Ganti oral
Tambahkan
oral pada hari 1, kemudian
amoksisilin
kloramfenikol 25
5mg/kg/hari pada hari 2-5
mg/kg setiap 8
atau eritroomisin, 30-40
5 th remaja
jam
mg/kg/hari per oral dalam
Sefotaksim
50
dosis terbagi setiap 6 jam
mg/kg iv setiap 8
selama 10 hari.
jam plus kloksasilin
Rawat jika pasien demam.
25-50 mg/kg iv
Jika
pasien febris
tambahkan:
Komplikasi
(sepsis,
Komplikasi (sepsis,
setiap 6 ja atau
Tanpa
Sefotaksim,
infiltrate, 50mg/kg
efusi i.v. Rawatsefuroksim
jalan
infiltrate,
efusi
saja
komplikasi
setiap
8 jam
pleura
luas)atau sefuroksim,
pleura luas)
150mg/kg/hari iv
150 mg/kg/hari dalam dosis
dalam dosis terbagi
terbagi tiap 8 jam.
setiap 8 jam.
Tambahkan ampisilin jika
Vankimosisin dan
diduga
Listeria
klindamisin harus
Sefrotaksim, 200
monocytogenes
dipertimbangkan
Azitromisin
10
mg/kg/hari dalam
Sefotaksim iv 200
mg/kgbilsa
(max diperkirakan
500
Sefuroksim 150
dosis terbagi tiap 8
infeksi
mg/kg/hari atau
mg.oral
pada MRSA
hari
mg/kg/hari
iv
jam plus kloksalin,
sefuroksim iv 150
1,
diikuti
5
dosis terbagi tiap
25-50 mg/kg iv
mg/kg/hari dalam
mg/kg/hari pada
8
jam
plus
setiap 6 jam selama
3 dosis terbagi
hari 2-5 atau
eritromisin
40
10-14 hari
tiap 8 jam
klaritromisin 15
mg/kg/hari iv atau
Sefuroksim 150
mg/kg/hari oral
oral dalam dosis
mg/kg/hari
iv
dosis terbagi tiap
terbagi tiap 6 jam
dosis terbagi tiap
12 jam selama 7selama 10-14 hari
8
jam
plus
10 hari.
Jika ada infeksi
eritromisin
40
Jika ada infeksi
pneumokokus
:
24
mg/kg/hari iv atau
pneumococcus:
ampisilin
saja,
oral dalam dosis
amoksisilin saja,
200 mg/kg/hari iv
terbagi tiap 6 jam
90
mg/kg/hari
dalam
dosis
selama 10-14 hari
oral dalam dosis
terbagi tiap 8 jam
terbagi tiap 8 jam
Pneumoniae atipikal
Bakteri yang berperan penting pada pneumonia adalah Streptococcus
pneumonia, Hemophilus influenza, Staphylococcus aureus, streptococcus group B,
serta kuman atipik klamidia dan mikoplasma. Bakteri atipik tidak responsive
dengan antibiotic beta-lactam. Pneumoniae atipikal pertama kali digunakan untuk
membedakan dengan gambaran pneumonia yang lazim dikenal. Etiologinya oleh
Mycoplasma
pneumoniae,
Chlamydia
spp,
Legionella
pneumofila,
dan
Ureaplasma urealyticum.
1. Mycoplasma pneumonia :
a. Diperoleh melalui droplet dari kontak dekat
b. Masa inkubasi kurang lebih 3 minggu. Penularan dalam rumah tangga
dapat terjadi dalam jangka waktu berbulan-bulan
c. Gambaran klinis influenza like syndrome seperti demam, malaise,
sakit kepala, myalgia, tenggorokan gagal, dan batuk. Suhu tubuh
jarang mencapai lebih dari 38,5 derajat celcius. Batuk terjadi 3 5 hari
setelah awitan penyakit, awalnya tidak produktif tetapi kemudian
menjadi produktif. Sputum mungkin berbecak darah dan batuk dapat
menetap hingga berminggu-minggu, mengi ditemukan pada 30-40%
kasus. Umumnya ringan dan dapat sembuh sendiri.
25
tetapi
tidak
efektif
dalam
mengeradikasi
Daftar Pustaka
1. Kliegman, Robert M. Nelson textbook of pediatrics. Saunders Elsevier,
2007.
2. Singh, Yudh Dev. "Pathophysiology of community acquired pneumonia."
The Journal of the Association of Physicans of India 60 (2012).
3. Garna Herry. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak.
Pneumonia. Edisi ke-5. Tahun 2014. Bandung. Hal 928-38.
4. Rahajoe Nastini, Supriyatno Bambang, Budi Setyanto Darmawan. Buku
Ajar Respirologi Anak. Pneumonia. Edisi pertama. Tahun 2008. Jakarta.
Hal 356-60.
5. Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.
27