Вы находитесь на странице: 1из 19

Proposal Skripsi

KORELASI KESEIMBANGAN DENGAN HASIL MENENDANG BOLA KESASARAN


PADA CLUB SEPAK BOLA PERSIRES (PERSATUAN SEPAK BOLA RENGAS) OGAN
ILIR
1.

Latar Belakang
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan untuk mendapatkan tubuh sehat dan
kuat, aktivitas itu sendiri cenderung yang menyenangkan dan menghibur. Kata olahraga berasal
dari bahasa Indonesia asli, tidak sama dengan sport. Olahraga berarti mengolah atau
menyempurnakan jasmani atau fisik. Melihat dari tujuannya, olahraga dibagi menjadi tiga yaitu
olahraga pendidikan, olahrgaga prestasi, dan olahraga rekreasi. Olahraga pendidikan
dilaksanakan di sekolah, olahraga prestasi dilakukan di club-club olahraga melalui induk cabang
olahraga, sedangkan olahraga rekreasi dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang.
Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia, tidak hanya oleh orang
dewasa,

anak-anak,

pria,

bahkan

wanitapun

memainkan

olahraga

ini. Sepak

bolaadalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih
dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak
bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit
ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di
atas rumput atau rumput sintetis. (http://id. wikipedia. org/wiki/Sepak_bola). Organisasi sepak
bola dunia adalah FIFA (Federation International De Football Association).
Induk organisasi sepak bola di Indonesia adalah Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia (PSSI). Organisasi yang begitu disegani dahulu karena sukses menyelenggarakan
Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di kota Solo ini, untuk sekarang belum memberikan
prestasi yang memuaskan dalam dunia persepak bolaan Indonesia, melainkan masalah dan
polemik yang terjadi di batang tubuh organisasi terebut.

Club-club sepak bola di Indonesia begitu banyak, tak terhitung lagi jumlahnya mulai
dari yang resmi maupun yang tidak mempunyai badan hukum sama sekali namun itu tidak
mengurungkan niat para pecinta sepak bola untuk berkumpul dan membuat tim. Menurut
Sukirno (2012:12) olahraga yang dilakukan oleh klub-klub olahraga melalui induk cabang
olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi, maka disebut olahraga prestasi. Jadi club
sepak bola yang ada, tujuan utamanya dari pendirian club tersebut adalah berprestasi. Untuk
mencapai tujuan itu, maka perlu pembinaan. Pembinaan itu diantaranya adalah pembinaan teknik
dasar dan pembinaan fisik. Menurut Subroto (2010:7.35) pembinaan fisik itu meliputi unsurunsur kondisi fisik yaitu: kecepatan (speed), ketepatan (accuracy), kekuatan (strength),
kelentukan (flexibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), daya tahan (endurance)
dan koordinasi (coordination). Rudi (2012:47) menyebutkan ada satu lagi unsur kondisi fisik
yaitu reaksi (reaction).
Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepak bola yang paling banyak
digunakan dalam permainan sepak bola. Sebab kegunaan menendang bola adalah untuk
memberikan operan bola kepada teman, memberikan umpan untuk menembakan bola ke gawang
lawan, membersihkan dan menyapu bola di daerah pertahanan sendiri, untuk mematahkan
serangan lawan, tendangan bebas, tendangan sudut, tendangan gawang dan tendangan hukuman.
( Subroto,dkk,2010:8.32). Kondisi fisik pasti berperan dalam setiap teknik dasar permainan
sepak bola.
PERSIRES merupakan club sepak bola yang telah ada sejak tahun 1991, dengan nama
dulu TIGER ( Tim Generasi Rengas). Baru tahun 2009 PERSIRES diakui keberadaannya oleh
Pemerintah Daerah dengan dikeluarkannya Akta Notaris Ogan Ilir tentang Pendirian Persatuan
Sepak Bola Indonesia PERSIRES Rengas. Sekarang PERSIRES memiliki dua tim yaitu tim A
dan tim B yang masing-masing beranggotakan 18 orang. Sedangkan penerus dari PERSIRES
yang rata-rata berusia 10 sampai 12 tahun tergabung dalam club PERSIRES Junior. Club
PERSIRES beralamatkan di desa Rengas Kec. Payaraman Kab. Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Tahun 2007 merupakan tahun emas bagi club PERSIRES, hal ini dikarenakan
keberhasilan membawa pulang tropi pertama dalam turnamen PERMATA HITAM Cup yang
diselenggarakan di Indralaya Kab. Ogan Ilir. Juara harapan juga berhasil diraih pada turnamen

sepak bola se-kabupaten Ogan Ilir yang dilaksanakan di desa Rengas Kec. Payaraman tahun
2009, pada tahun yang sama PERSIRES sempat dijuluki tim kuda hitam pada turnamen sepak
bola H. Alek Noerdin Cup, namum gagal dalam babak delapan besar. Dari tahun tersebut hingga
sekarang, club ini seakan jauh dari gelar juara. Sarana dan prasarana yang dimiliki cukup
menunjang. Memiliki satu lapangan dengan ukuran tiga terbaik di Ogan Ilir, bola, kerucut, dan
perlengkapan-perlengkapan lain yang mendukung. Club ini memiliki pelatih yang sudah
berpengalaman di dunia persepak bolaan, pernah bergabung dengan Tim Kabupaten PERSOKI
(Persatuan Sepak Bola Ogan Komering Ilir) ketika Kabupaten Ogan Ilir belum didirikan dan
merupakan pemain senior dari club PS Rangers (club senior pertama di desa Rengas). Dari segi
hukum pelatih ini belum memiliki license.
Kualitas keterampilan teknik dasar bermain setiap pemain tidak lepas dari faktor-faktor
kondisi fisik. Seperti yang dijelaskan sebelumnya ada sembilan komponen kondisi fisik. Menurut
Subroto (2010:7.35) dan ditambahkan oleh Rudy (2012:47) yaitu:
1. Kecepatan (speed)
2. Ketepatan (accuracy)
3. Kekuatan (strength)
4. Kelentukan (flexibility)
5. Kelincahan (agility)
6. Keseimbangan (balance)
7. Daya tahan (endurance)
8. Koordinasi (coordination)
9. Reaksi (reaction)
Sembilan komponen ini mempunyai hubungan dengan kualitas suatu teknik dalam
sepak bola dari menggiring bola, menendang bola, menghentikan bola, menyundul bola dan
melempar bola. Keseimbangan (balance) adalah salah satu komponen kondisi fisik yang
berperan dalam menentukan kualitas teknik dalam sepak bola khususnya teknik menendang bola.
Menurut Nurhasan dan Hasanudin (2007:180) keseimbangan (balance) diartikan sebagai
kemampuan seseorang mengontrol alat-alat tubuhnya yang bersifat neuro-muscular. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bila seseorang atau altet tidak memiliki

keseimbangan, maka ketika menendang bola tidak akan sempurna atau kurang maksimal. Selama
peneliti bergabung di club PERSIRES, pada waktu bermain dan latihan menendang bola ke
gawang, bola yang ditendang tak jarang melambung tinggi di atas mistar gawang atau melebar di
sisi tiang gawang, dan ketika melakukan tendangan bola-bola mati baik tendangan bebas,
tendangan sudut dan tendangan gawang, posisi tubuh atau badan dari pemain tidak terjaga
keseimbangannya, ada yang miring ke kiri, miring ke kanan dan ada pula yang terjatuh saat
menedang bola.
Berdasarkan observasi dan penemuan masalah, maka dari itu peneliti ingin melakukan
penelitian dengan judul Korelasi Keseimbangan dengan Hasil Menendang Bola Kesasaran
pada Club Sepak Bola PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir.
2.

Masalah dan Batasan Masalah

2.1.Batasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dari pembaca dan supaya penelitian ini
tidak meluas pembahasannya perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih dinyatakan dengan angka atau grafis.
Korelasi dalam penelitian ini adalah hubungan keseimbangan dengan hasil menendang bola
kesasaran dalam permainan sepak bola.
2. Keseimbangan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengontrol alat-alat tubuhnya
yang bersifat neuro-muscular. (Nurhasan dan Hasanudin, 2007:108). Keseimbangan dalam
penelitian ini maksudnya keseimbangan kaki tumpuan dalam menahan bobot tubuh saat
melakukan tendangan.
3. Hasil menendang bola kesasaran adalah angka atau nilai yang didapat setelah melakukan tes
menendang bola kesasaran. Sasaran dalam penelitian ini adalah gawang
4. Bagian kaki yang digunakan untuk menendang adalah punggung kaki atau kura-kura kaki.
5. Objek dalam penelitian ini adalah atlet sepak bola putra yang tergabung dan masih aktif dalam
club sepak bola PERSIRES tahun 2013 yang terdiri dari tim A dan tim B dengan angota 36
orang.

2.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.
Adakah korelasi yang signifikan dari keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran
pada club sepak bola PERSIRES ( Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan
penenelitian

ini

adalah

mengetahui:

dengan HasilMenendang Bola Kesasaran

Adakah

Korelasi Keseimbangan

pada Club Sepak Bola

PERSIRES

(Persatuan Sepak BolaRengas) Ogan Ilir.


4. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan yaitu:
1. Bagi pelatih: Memberikan masukan dalam upaya meningkatkan keterampilan para atlit sepak
bola dalam teknik menendang bola atau shooting ball.
2. Bagi atlit: Dapat memberikan pengetahuan dan kesadaran tentang peranan keseimbangan
dengan menendang bola.
3. Bagi club: Dapat meningkatkan prestasi club nantinya.
4. Bagi peneliti: Sebagai bahan pembelajaran untuk kedepannya
5. Bagi Universitas PGRI: Berguna sebagai bahan perbandingan penelitian lebih lanjut.
5. Tinjauan Pustaka
5.1.Kajian Literatur
5.1.1. Hakikat Permainan Sepak Bola
Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu masing-masing
regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Permainan boleh
dilakukan oleh seluruh bagian badan kecuali dengan kedua lengan (tangan). Hampir seluruh
permainan dilakukan dengan keterampilan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan
bola bebas menggunakan anggota badannya, dengan kaki maupun tanganya. (Subroto,
dkk,2010:7.3). Sedangkan menurut (Salim,2008:10). Sepak bola adalah olahraga yang

memainkan bola dengan menggunakan kaki. Tujuan utamanya dari permainan ini adalah untuk
mencetak gol atau skor sebanyak-banyaknya yang tentunya harus dilakukan sesuia dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diartikan sepak bola adalah permainan bergu
menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim kesebelasan untuk mencetak gol sebanyakbanyaknya ke gawang lawan dengan ketentuan yang telah ditetapkan
5.1.2. Sejarah Sepak Bola
1. Internasional
Sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum Masehi di Cina. Di masaDinasti

Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil,
permainan

ini

disebut Tsu-Chiu.

sebutan Kemari, di

Yunani

Permainan

disebut Epis

serupa

Kyros,

juga

di

dimainkan

Romawi

di Jepangdengan

disebut Harpastum,dan

di Italia dikenal dengan nama Gioco del Calcio.


Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di
beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan
sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja
James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun
1815,

sebuah

perkembangan

besar

menyebabkan

sepak

bola

menjadi

terkenal

di

lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern
pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk
permainan

tersebut.

Bersamaan

dengan

itu,

terjadi

pemisahan

yang

jelas

antara

olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan
mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa
oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi
tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi
dimainkan diberbagai negara.
2. Nasional

Permainan sepak bola masuk ke negara Indonesia di bawa dan diperkenalkan oleh
bangsa Belanda yang telah menjajah bangsa Indonesia, dimana asal mulanya hanya untuk
lingkungan mereka sendiri kalangan tentaranya sebagai refresing dan mempertahankan
kebugaran jasmaninya.
Lambat laun permainan ini diperkenalkan kekalangan pribumi dengan tujuan untuk
latih tanding dan hiburan belaka. Perkembangan permainan sepak bola begitu pesatnya di
seluruh masyarakat Indonesia dengan bedirinya banyak perkumpulan-perkumpulan sepak bola
seperti: Vorstenlandsche
Voetbalbond

Voetbalbond (VVB)

Magelang (IVBM) di

Magelang

di

Surakarta
tahun

tahun

1923, Indonesische

1925, Persatuan

Sepak

Bola

Mataram (PSM) di Yogyakarta tahun 1926, Soerabajasche Indonesische Voetbalbond (SIVB) di


Surabaya

tahun

1927, Voetbalbond

1928, Madioensche

Voetbalbond (MVB)

Indonesische
di

Madium

Jacarta (VBIJ)
tahun

1930,

di

Jakarta

tahun

danBandoengsche

Indonesische Voetbalbond (BIVB) di Bandung. Sehingga pada tanggal 19 April 1930 atas
prakarsa Ir. Soeratin Sosro Soegondo di kota Yoyakarta didirikan Organisasi sepak bola
Indonesia dengan nama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Permainan sepak bola mulai resmi dipertandingkan pada pesta Pekan Olahraga
Nasional (PON) yang pertama tahun 1948 di kota Solo, dimana PSSI sebagai pelopornya.
5.1.3. Sarana dan Prasarana
1. Lapangan
Lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang dengan ukuran bervariasi.
(Salim,2008: 35). Sesuai dengan peraturan PSSI lapangan sepak bola memiiki ukuran:
Panjang (garis samping)

: 100 110 meter

Lebar (garis gawang)

: 64 75 meter

Daerah gawang

: 5,50 meter dari masing-masing tiang gawang


5,50 meter dari garis gawang.

Daerah hukuman

: 16,50 meter dari masing-masing tiang gawang


16,50 meter dari garis gawang dan panjang 39,2

Meter
Garis tengah lingkaran
Titik pinalti

: 18,30 meter
: 11 meter dari garis gawang
Gambar 1 lapangan sepak bola
(Subroto,2010:7.45)

2. Gawang
Gawang merupakan tempat untuk mencetak gol, tiang dan palang gawang dibuat dari
kayu, logam atau fibre-glass dengan tebal maksimum 12 cm serta dicat putih dengan ukuran:
Tinggi

: 2,44 meter

Lebar

: 7,32 meter
Gambar 2 gawang sepak bola
(Subroto,2010:7.44)

3. Bola
Bola merupakan salah satu perlengkapan permainan sepak bola, terbuat dari kulit
lunak dan bulat atau bahan yang sejenis dan bentuknya harus bulat, dengn ukuran:
Garis lingkaran

: 68 71 cm

Berat

: 396 453 gram

Ukuran bola ini pada umumnya diberi tanda dengan nomor 5.


Gambar 3 bola
(http://galeria.colorir.com/desportos/futebol/bola-de-futebol-ii-pintado-por-wendy-512075.html)
4. Tanda Perbatasan
Garis batas dibuat dari kapur dengan lebar 12 cm. Bendera sudut dibuat dari kain yang
mudah dilihat. Tinggi tiang berukuran 1,5 meter.
5. Perlengapan Pemain
Perlengkapan permain terdiri dari: kostum, pelindung tulang kering, dan sepatu. Semua
perlengkapan tersebut harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh FIFA ataupun
PSSI.
5.1.4. Teknik Dasar Sepak Bola

Teknik adalah merupakan kemampuan untuk melaksanakan gerakan-gerakan secara


tepat, cepat dan harmonis. Jadi teknik di dalam olahraga merupakan keterampilan dan
kemampuan manusia untuk bergerak secara ekonomis dan dengan suatu tujuan. Hal ini
merupakan dasar permulaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tinginya. Dalam permainan
sepak bola menuntut penguasaan teknik yang kompleks sekali. (Subroto,dkk,2010:7.31).
Menurut Abdul Rohim (2008:7). Teknik dasar permainan sepak bola terdiri dari:
a.

Teknik dasar menendang bola.

b. Teknik dasar menghentikan bola.


c.

Teknik dasar menggiring bola.

d. Teknik dasar menyundul bola.


e.

Teknik dasar melempar bola.

5.1.5. Hakikat Menendang Bola


Menendang bola adalah teknik dasar yang diperlukan untuk mengumpan dan
mencetak gol atau skor. Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepak bola yang
paling banyak digunakan dalam permainan sepak bola. (Subroto, dkk, 2010: 8.32). Menendang
bola menurut Kosasih (1985:216). Terdiri dari: menendang bola dengan kaki muka penuh
(kura-kura kaki), menendang bola dengan kaki muka bagian dalam, dan menendang bola
dengan muka kaki bagian luar. Sedangkan menurut Rohim (2008:7). Menendang bola tediri
dari: menedang bola dengan kaki bagian dalam, menendang bola dengan kaki bagian luar, dan
menendang bola dengan punggung kaki.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa menendang bola dapat
menggunakan kaki bagian luar, kaki bagian dalam, dan punggung kaki atau kura-kura kaki
penuh.
5.1.6. Prinsip-prinsip Menendang Bola (Shooting)
Menurut (Subroto,dkk:2010:8.33). Prinsip-prinsip menendang bola yaitu:
1. Pandangan Mata
Pandangan mata terutama untuk megambil situasi atau keadaan permainan. Pada waktu
akan menendang bola pandangan mata ke arah letak atau posisi bola dan ke arah sasaran ke

2.

3.

4.

5.

mana bola akan ditendang. Akan tetapi pada saat akan menendang bola, maka harus melihat
pada bola dan bagian bola yang akan ditendang, kemudian pandangan ke arah jalannya bola.
Kaki Tumpu
kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada persiapan akan menendang
bola dan kaki tumpu merupakan letak titik berat badan. Posisi kaki tumpu atau di mana harus
meletakkan kaki tumpu terhadap letak bola akan menentukan arah lintasan bola dan tinggirendahnya lambungan bola. Lutut kaki tumpu sedikit ditekuk dan pada waktu menendang lutut
diluruskan. Gerakan dari lutut ditekuk kemudian diluruskan merupakan kekuatan mendorong ke
depan.
Kaki yang Menendang
Kaki yang menendang adalah kaki yang dipergunakan untuk menendang bola.
Pergelangan kaki yang untuk menendang bola pada saat menendang bola dikuatkan atau
ditegangkan, tidak boleh bergerak. Tungkai kaki yang menendang diangkat ke belakang
kemudian diayunkan ke depan hingga bagian kaki yang digunakan untuk menendang mengenai
bola yang ditendang, kemudian dilanjutkan dengan gerak lanjutan ke depan dan seterusnya
berlari mencari posisi.
Bagian Bola yang Ditendang
Bagian bola yang ditendang merupakan bagian bola di sebelah mana yang ditendang, ini
akan menentukan arah jalannya bola dan tinggi-rendahnya lambungan bola.
Sikap Badan
Sikap badan pada waktu menendang bola sangat dipengaruhi oleh posisi atau letak kaki
tumpu terhadap bola. Posisi kaki tumpu tepat disamping bola maka pada saat menendang bola
badan berada tepat di atas bola dan sikap badan akan sedikit condong ke depan, sikap badan
ini untuk tendangan bola mengulir rendah atau edikit melambung sedang. Posisi kaki tumpu
berada di samping belakang bola, maka badan berada di atas belakang bola hingga sikap
badan condong ke belakang, maka hasil tendangan bola melambung tinggi.

5.1.7. Menendang Bola Dengan Punggung Kaki atau Kura-kura Kaki Penuh
Menendang bola menggunakan punggung kaki atau kura-kura kaki dilakukan dengan
cara sebagai berikut (Rohim,2008:10):
1. Di awali dengan sikap berdiri menghadap ke bola.
2. Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak ditekuk.
3. Sikap kedua lengan d samping badan agak terentang.
4. Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang ditekuk ke bawah.
5. Pandangan terpusat pada bola.
6. Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang, lalu ayunkan ke depan ke arah bola.

7. Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola.


8. Pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah bola.
Gambar 4 Menedang Bola menggunakan Punggung kaki
(Rohim,2008:10)
5.1.8. Hakikat Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan keadaan seimbang. (Ismaryati,
2009:48), sedangkan menurut (Nurhasan dan Hasanudin, 2007:108). Keseimbangan diartikan
sebagai kemampuan seseorang dalam mengontrol alat-alat tubuhnya yang bersifat neuromuscular. Jadi keseimbangan dapat diartikan kemampuan seseorang mengontrol alat-alat
tubuhnya dalam mempertahankan keadaan seimbang. Keseimbangan dibagi menjadi dua
macam yaitu:
1. Keseimbangann statis
Keseimbangan statis adalah kemampuan mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan
diam.
2. Keseimbagan dinamis
Keseimbangna dinamis adalah kemampuan mempertahankan keadaan seimbang dalam
keadaan bergerak.
5.1.9. Hakikat Hasil Menendang Bola Kesasaran
Hasil merupakan sesuatu yang didapat setelah melakukan suatu proses, hasil dapat
berupa angka, benda dan yang lainnya. Sedangkan menendang bola adalah salah satu teknik
dasar dalam permainan sepak bola, gunanya untuk mengoper atau mencetak gol. Bola sendiri
merupakan alat yang digunakan dalam permainan sepak bola, lebih tepatnya bola merupakan
perlengkapan dalam permainan sepak bola. Kesasaran disini maksudnya adalah alat atau
benda yang menjadi sasaran saat menendang bola, sasaran yang dimaksud adalah gawang.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil menendang bola
kesasaran adalah angka atau nilai yang didapat setelah melakukan tendangan ke arah gawang,
sesuai dengan nomor-nomor yang ada dalam bagian gawang.
5.1.10. Hubungan Keseimbangan dengan Hasil Menendang Bola Kesasaran

Keseimbangan merupakan unsur kondisi fisik, sedangkan hasil menendang bola


kesasaran dalam pelaksanaanya mengunakan teknik dasar permainan sepak bola yaitu
menendang bola. Karena unsur kondisi fisik berperan dalam setiap teknik dasar sepak bola, jadi
keseimbangan merupakan unsur kondisi fisik yang berperan dalam menendang bola.
5.1.11. Kajian Terdahulu Yang Relevan
1. Penelitian ini pernah dilakukan oleh Robin Grilyadi di Universitas PGRI Palembang tahun 2012
yang berjudul hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan ke arah gawang pada
permainan sepak bola di SMP Negeri 8 Pagar Alam. Persamaan dalam penelitian ini adalah
variabel Y, yaitu hasil tendangan kearah gawang, yang artinya atau penafsirannya sama
dengan hasil menendang bola kesasaran dan tes yang diberikan pada variabel Y. Sedangkan
perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel X, jumlah Populasi, jumlah sampel, tempat
penelitian dan masalah yang diteliti. Dalam penelitian tersebut Robin Grilyadi menyimpulkan
bahwa kekuatan otot tungkai memberikan sumbangan (kontribusi) terhadap hasil tendangan
kearah gawang sebesar 48,48 %.
2. Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh A.R. Assumandy di Universitas PGRI Palembang
tahun 2012 yang berjudul hubungan power tungkai dengan ketepatan tendangan pada
permainan sepak bola di MTs Negeri 1 Fajar Bulan kecamatan Semende Darat Ulu tahun ajaran
2012-2013. Persamaan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yaitu pada tes
variabel Y. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel X, jumlah populasi,
jumlah sampel, tempat penelitian dan masalah yang diteliti. A.R. Assumandy menyimpulkan
bahwa power tungkai memberikan sumbangan (kontribusi) terhadap ketepatan tendangan
sebesar 29,2681 %.
6. Aggapan Dasar
Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat tentang
kedudukan permasalahanya. Asumsi yang harus diberikan tersebut, diberi nama asumsi dasar
atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori didalam pelaporan hasil
penelitian nanti. (Suharsimi,2006:65).

Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian
ini adalah untuk melakukan tendangan kesasaran (gawang), kaki tumpu yang menjadi letak titik
berat tubuh harus bisa menjaga keseimbangan, supaya tendangan tepat sasaran dan tidak
terjatuh saat menendang bola.
7. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di
mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
(Sugiono,2012:96).
Sebagai

jawaban

sementara

terhadap

masalah

dalam

penelitian

ini

yang

kebenarannya harus dibuktikan, maka penulis merumuskan hipotesis pada penelitian ini adalah
Ada korelasi yang signifikan dari keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada
club sepak bola PERSIRES ( Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir.
8. Kriteria Pengujian Hipotesis
Kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ho diterima jika thitung < ttabel

: Tidak ada korelasi keseimbangan dengan hasil


menendang bola kesasaran pada club sepak bola
PERSIRES ( Persatuan Sepak Bola Rengas)
Ogan Ilir.

2. Ha diterima jika thitung > ttabel

: Ada korelasi keseimbangan dengan hasil


menendang bola kesasaran pada club sepak bola
PERSIRES ( Persatuan Sepak Bola Rengas)
Ogan Ilir.

9. Prosodur Penelitian
9.1. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. (Suharsimi,2006:118). Jadi dapat diartikan bahwa variabel adalah objek penelitian
yang bervariasi yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian.
Berdasarkan pengertian tesebut, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

9.2.

Variabel X

: Keseimbangan

Variabel Y

: Hasil menendang bola kesasaran

Definisi Operasional Istilah

1. Korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih dinyatakan dengan angka atau grafis.
Korelasi dalam penelitian ini adalah hubungan keseimbangan dengan hasil menendang bola
kesasaran dalam permainan sepak bola.
2. Keseimbangan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengontrol alat-alat tubuhnya
yang bersifat neuro-muscular. ( Nurhasan dan Hasanudin, 2007:180). Keseimbangan dalam
penelitian ini maksudnya keseimbangan kaki tumpuan dalam menahan bobot tubuh saat
melakukan tendangan.
3. Hasil menendang bola kesasaran adalah angka atau nilai yang didapat setelah melakukan tes
menendang bola kesasaran. Sasaran dalam penelitian ini adalah gawang.

9.3. Populasi dan Sampel


9.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan (Sugiono,2012:117). Sedangkan Arikunto (2006:130) mengatakan Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh atlit
sepak bola club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir yaitu:
TABEL I
POPULASI PENELITIAN

No

Jenis Kelamin

Tim

Jumlah

1.

Laki-laki

18

2.

Laki-laki

18

Total

36

9.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersbut.
( Sugiono,2012:118). Menurut Suharsimi (2006:134) bila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Oleh karena merujuk
pada pernyatan di atas dan dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang,
maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi ( 100%), yaitu
36 orang.

9.4.

Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:03). Sehungan dengan masalah yang akan diteliti maka
dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasi product moment.
Metode korelasi product moment digunakan untuk memberikan gambaran ada
tidaknya korelasi antara keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada club
PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir.

9.5.

Tenik Pengumpulan Data


Untuk

mendapatkan

data

yang

akurat

dalam

penelitian

ini,

maka

peneliti

mengumpulkan data menggunakan tes dan pengukuran. Menurut Ismaryati (2002:1) tes adalah
instrument atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu atau objek.

Sedangkan pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi yang dilakukan secara
objektif. Objek dalam penelitian ini disebut testi.
Dalam penelitian ini tes yang dilakukan adalah tes keseimbangan dengan
menggunakan stork stand dan tes menendang bola kesasaran (shooting).
1. Tes Keseimbangan dengan Stork Stand
Tujuan

: Mengukur keseimbangan statis

Sasaran

: Laki-laki dan perempuan yang berusia 10 tahun ke atas

Perlengkapan

: Stopwatch

Pelaksanaan

:-

Testi berdiri di atas satu kaki yang dominan, kaki


yang lain diletakkan di samping lutut, tangan berada
di pinggang.

Dengan diberi aba-aba ya testi mengangkat tumitnya dari lantai (jinjit) dan mempertahankan
sikap ini selama mungkin tanpa gerakan apapun atau meletakkan tumitnya menyentuh lantai.

Saat mengangkat tumit dan mempertahankannya tangan tidak boleh lepas dari pinggang.

Dilakukan tiga kali ulangan.


Penilaian

: -

Waktu yang terlama dalam mempertahankan


keseimbangan merupakan waktu yang digunakan
untuk menilai keseimbangan.

Waktu dicatat dalam detik, dimulai dari saat testi mengangkat tumit sampai mulai kehilangan
keseimbangan.
Gambar 5 Latihan keseimbangan
( Ismaryati, 2008: 48 )

2. Tes Menendang Bola Kesasaran (Shooting)


Tujuan

: Mengukur keterampilan, ketepatan dan kecepatan gerak


kaki dalam menendang bola kesasaran.

Peralatan
-

Stopwatch

: -

Bola

Gawang

Nomor-nomor

Tali
Pelaksanaan

: -

Testi berdiri di belakang bola yang diletakkan pada


sebuah titik berjarak 16,5 m di depan gawang /
sasaran.

Tidak ada aba-aba dari testi.

Pada saat kaki testi mulai menendang bola, maka stopwatch dijalankan dan berhenti saat bola
mengenai/kena sasaran.

Testi diberi tiga kali kesempatan.

Gerakan dinyatan gagal apabila: Bola keluar dari daerah sasaran dan menempatkan bola tidak
pada jarak 16,5 m dari sasaran.
Penskoran

: -

Jumlah skor dan Waktu yang ditempuh bola pada


sasaran dalam tiga kali kesempatan.

Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor
terbesar dari kedua sasaran tersebut.
Gambar 6 Gawang/Sasaran
(Nurhasan dan Hasanudin,2007:214)

9.6.

Teknik Analisa Data


Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment

1. rxy

(Suharsimi,2006,:274)

2. Agar dapat menginterprestasikan seberapa kuat korelasi keseimbangan dengan hasil


menendang bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir.
Maka akan digunakan pedoman:
Tabel 2
Interprestasi koefisien korelasi
Interval Koefisien
0,00 0,199
0,20 0,399
0,40 0,599
0,60 0,799

Tingkat Hubungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat

0,80 1,000

Sangat kuat
(Sugiyono,2012:257)

3. Selanjutnya untuk mencari taraf signifikan korelasi keseimbangan dengan hasil menendang
bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir digunakan
rumus:
t=

(Sugiono,2012:257)

4. Uji t yang telah dihitung berdasarkan rumus tersebut akan dibandingkan dengan nilai t yang
ada dalam tabel distribusi t
a.

Jika t hitung > t tabel artinya ada korelasi yang signifikan

b. Jika t hitung < t tabel artinya tidak ada korelasi yang sgnifikan
5. Setelah itu dapat diketahui koefisien determinan dengan rumus
x 100%
9.7.

Jadwal Kerja
Bulan / Tahun 2013
N
o

Kegiatan

Usul
Judul

Proposal

Seminar

Perbaika
n

Bab I

Bab II

Bab III

Bab IV

Bab V

mare

April

t
3

Mei

Juni

Juli

Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

x
x
x
x x
x x
x x
x x
x x

10

Ujian

Skripsi
DAFTAR PUSTAKA

A.Luxbacher, Joseph. 2004. Sepak Bola. Jakarta: Grafindo Persada.


Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
C.Kaligis,O dan Associates. 2007. Hukum & Sepak Bola. Jakarta: O.C.Kaligis dan
Associates.
http://galeria.colorir.com/desportos/futebol/bola-de-futebol-ii-pintado-por-wendy512075.html.
Diakses pada bulan Maret 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola. Diakses pada hari jum,at tanggal 15 Maret


2013 pukul: 15.35 WIB.
Ismaryati. 2008. Tes & Pengukuran Olahraga. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Surakata.
Koger, Robert. 2005. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Bandung: Suka Mitra
Kompetensi.
Kosasih, Engkos. 1985. Olahraga, Teknik & Program Latihan. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya.
NM, Rudy. 2012. Pedoman dan Panduan Praktikum Tes Pengukuran dan Evaluasi
Olahraga. Palembang:Universitas PGRI Palembang
Nurhasan dan Hasanudin. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Rohim, Abdul. 2008. Bermain Sepak Bola. Semarang: C.V. Aneka Ilmu
Salim, Agus. 2008. Buku Pintar Sepak Bola. Bandung: Nuansa.
Subroto, Toto dkk. 2010. Permainan Besar (bola voli dan sepak bola). Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukirno. 2012. Kesehatan Olahraga, Doping dan Kesegaran Jasmani. Palembang:
Unsri Press
Tim penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi 2013. Palembang: Universitas PGRI
Palembang

Вам также может понравиться