Вы находитесь на странице: 1из 24

PAPER

MANAJEMEN ASURANSI SYARIAH


Disusun oleh : Muhammad Maudi Mauludi
NIM :1317259

Dosen:
Ir. Agus Siswanto, AAAIJ., M.E.I

BISNIS MANAJEMEN ISLAM


SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TAZKIA
BOGOR
2015/2016

KATA PENGANTAR

Segala puji marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat sehat dan nikmat iman hingga saat ini , sehingga membantu penulis untuk
menyelesaikan makalah yang telah diberikan oleh ustadz Yusup. Salawat serta salam tak
lupa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang yang penuh dengan cahaya
iman.
Selanjutnya , saya ucapkan terima kasih kepada bapak Ir. Agus Siswanto,
AAAIJ., M.E.I, yang telah memberikan amanah kepada kami untuk menyelesaikan
paper ini , guna memenuhi tugas akhir semester kelas kami.
Terakhir saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada teman-teman
yang telah membantu saya dan berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Dan saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekurangan yang ada
dalam makalah yang telah saya buat ini.

Wassalam,

Bogor, 31 Desember 2015


Penulis,

Muhammad Maudi Mauludi

PEMBAHASAN

I.

Pengenalan asuransi

Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang


dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke
pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
Menurut Robert I.Mehr :
Suatu
alat

untuk

mengurangi

resiko

dengan

menggabungkan sejumlah unit-unit yang beresiko agar


kerugian individu secara kolektif dapat diprediksi. Kerugian
yang

dapat

diprediksi

tersebut

kemudian

dibagi

dan

didistribusikan secara proporsional diantara semua unit-unit


dalam gabungan tersebut (Life Insurance Theory and
Practice, 1985, Business Publication)
Menurut Pasal 246 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang):
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian,
dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri
kepada seorang tertanggung dengan suatu premi untuk
memberikan

penggantian

kepadanya

karena

suatu

kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang


diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tak tertentu.
Konsep asuransi sebenarnya sudah dikenal sejak jaman sebelum
masehi dimana manusia pada masa itu telah menyelamatkan jiwanya
dari berbagai ancaman, antara lain kekurangan bahan makanan.
Salah satu cerita mengenai kekurangan bahan makanan terjadi pada
jaman Mesir Kuno semasa Raja Firaun berkuasa. Suatu hari sang raja
bermimpi yang diartikan oleh Nabi Yusuf bahwa selama 7 tahun
negeri Mesir akan mengalami panen yang berlimpah dan kemudian

diikuti oleh masa paceklik selama 7 tahun berikutnya. Untuk berjagajaga terhadap bencana kelaparan tersebut Raja Firaun mengikuti
saran Nabi Yusuf dengan menyisihkan sebagian dari hasil panen pada
7 tahun pertama sebagai cadangan bahan makanan pada masa
paceklik.
Dengan demikian pada masa 7 tahun paceklik rakyat Mesir terhindar
dari risiko bencana kelaparan hebat yang melanda seluruh negeri
a) Fungsi dan Manfaat Asuransi
Ada beberapa manfaat jika kita mengikuti program asuransi,
diantaranya adalah sebagai berikut:

Alat atau Prasarana Menabung


Memberikan Perlindungan atau Rasa Aman.
Pengalokasian Biaya dan Manfaat yang Lebih Adil.
Memberikan Tingkat Kepastian.
Membantu
Meningkatkan
Produktifitas
Usaha

Tertanggung
Jaminan Kredit
b) Jenis-jenis resiko
Resiko dalam asuransi terbagi 2 : Resiko Murni Dan Resiko Spekulatif

Risiko murni adalah suatu peristiwa yang apabila terjadi selalu


menimbulkan kerugian, atau paling tidak break even (tidak
untung

tidak

rugi).

Misalnya

Kebakaran,

gempa

bumi,

kebanjiran, huru-hara, kecelakaan dll.

Risiko spekulatif adalah suatu peristiwa yang apabila terjadi


dapat menimbulkan suatu kerugian, break even (tidak untung
tidak rugi), bahkan mungkin bisa mendatangkan keuntungan.
Risiko-risiko semacam pada umumnya terdapat dalam dunia
bisnis dan perjudian (gambling); di mana terdapat faktor yang
memungkinkan seseorang mendapatkan keuntungan. Contoh :

Pemasaran produk baru, meningkatkan harga jual, ikut dalam


perjudian dan lain-lain. .
II.
Prinsip asuransi
1. Prinsip utmost goodfaith
Adalah prinsip i'tikad
tertanggung

atas

baik

dasar

dari

saling

penanggung
percaya

maupun

(trusty)dalam

melaksanakan kontrak asuransi.


2. Insurable interest
Adanya kepentingan yang dapat diasuransikan yaitu jika suatu
kejadian dapat menimbulkan kerugian kepada seseorang, maka
berarti orang yang bersangkutan mempunyai kepentingan
terhadap kerugian tersebut
3. Indemnity
Suatu prinsip ganti rugi sejumlah yang sebenarnya diderita oleh
tertanggung. Dengan prinsip ini,maka tidak diperkenankan
memperoleh keuntungan dari asuransi karena adanya kejadian
kerugian (hanya berlaku untuk asuransi kerugian
4. Subrogasi
Diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang Hukum Dagang,
yang berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar
ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung
akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal
untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian
pada tertanggung. Dengan kata lain, apabila Anda mengalami
kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga maka
,PERUSAHAAN ASURANSI setelah memberikan ganti rugi kepada
Anda, akan menggantikan kedudukan Anda dalam mengajukan
tuntutan kepada pihak ketiga tersebut.
5. Co-Insurance
Berarti prinsip penutupan yang dilakukan oleh lebih dari satu
penanggung

bila

terjadi

kerugian,maka

masing-masing

penanggung akan memikul beban proporsional sesuai dengan


bagian atau share masing-masing.
6. Contribution
Berartiprinsip ini hampir sama dengan co.insurance , hanya saja
dalam hal penyelesaian kerugian telah dibayar penuh oleh salah
satu asuradur, maka hak menuntut ke asuradur yang lain
adalah terletak pada asuradur yang telah membayar penuh
tersebut. Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila kami telah
membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak anda, maka kami
berhak menuntut perusahaan-perusahaan lain yang terlibat
suatu pertanggungan (secara bersama-sama menutup asuransi
harta benda milik anda) untuk membayar bagian kerugian
masing-masing

yang

besarnya

sebanding

dengan

jumlah

pertanggungan yang ditutupnya.


7. The Law Of Large Number
Adalah salah satu risko perusahaan asuransi berhubungan
dengan tidak diketahuinya sebelumnya berapa sesungguhnya
probabilitas terjadinya suatu kerugian. Oleh karenanya ,pihak
penanggung

harus

mengestimasinya

dengan

melalui

percobaan-percobaan. Dengan prinsip ini ,bertambah banyak


obyek sejenis yang ditutup,maka bertambah luas penyebaran
risiko,sehingga

ramalan

kerugian

dapat

dihitung

secara

matematis dan hal ini mempengaruhi tingkat suku bunga premi


yang dibebankan tertanggung.
8. Proximate Causa (Kausa Prima)
Adalah suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab
kerugian yang aktif dan efisien adalah: "Unbroken Chain of

Events" yaitu suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak


terputus. Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami
musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama kami akan
mencari

sebab-sebab

menggerakkan

suatu

yang

aktif

rangkaian

dan

peristiwa

efisien
tanpa

yang

terputus

sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan


tersebut.

III.

Landasan teori asuransi syariah

1. AT-TAMIN (ASURANSI)
Suatu alat untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan
sejumlah unit-unit yang beresiko agar kerugian individu secara
kolektif
tersebut

dapat

diprediksi.

kemudian

proporsional

diantara

Kerugian

dibagi
semua

dan

yang

dapat

diprediksi

didistribusikan

unit-unit

dalam

secara

gabungan

tersebut (Life Insurance Theory and Practice, 1985, Business


Publication)

2. AT-TAKAFUL (TOLONG-MENOLONG)
Takaful dalam pengertian muamalah ialah saling memikul resiko
diantara sesama orang sehingga antara satu dengan yang
lainnya menjadi penanggung atas resiko yang muncul Saling
pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling tolong menolong,
kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana
tabarru atau dana kebajikan yang ditujukan untuk menanggung
resiko. Takaful dalam pengertian ini sesuai dengan Al-Quran

Surat Al-Maidah (QS 5:2) Dan tolong menolonglah kamu dalam


( mengerjakan ) kebajikan dan taqwa

dan jangan tolong

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran

3. AL-AQILAH (SISTEM PERTANGGUNGAN)


Kata Aqilah berarti asabah yang menunjukkan hubungan ayah
dengan pembunuh. Oleh karena itu, ide pokok dari Aqilah adalah
suku Arab zaman dulu harus siap untuk memberikan kontribusi
finansial atas nama pembunuh untuk membayar pewaris korban.
Kesiapan untuk membayar kontribusi keuangan sama dengan
premi dalam praktek asuransi sementara kompensasi yang
dibayar berdasarkan al-Aqilah mungkin sama dengan nilai
pertanggungan dalam praktek asuransi sekarang. (Muhammmad
Muhsin Khan, The Translation of The Meanings of Shahih Bukhari,
Lahore, 1997)
4. TABARRU (DANA KEBAJIKAN)
Tabarru berasal dari kata, Tabarraa, Yatabarrau,, Tabarruaan,
artinya sumbangan atau dana kebajikan atau derma. Orang
yang memberi sumbangan disebut Mutabarri (dermawan). Niat
tabarru adalah alternatif uang sah yang dibenarkan oleh syara
dalam melepaskan diri dari praktek gharar yang diharamkan
dalam praktek asuransi. (Muhammad Al-Sayed Al-Dasyqi, Attawim wa mawqif ala Al-shariyah Al-Islamiyah Minhu)
5. AKAD (KONTRAK)
Akad dalam Islam dibangun atas dasar mewujudkan keadilan
dan menjauhkan penganiayaan. Sebab pada asalnya harta
seorang muslim lain itu tidak halal, kecuali jika dipindahkan
haknya dengan kesukaan hatinya (kerelaan), akan tetapi
hatinya tidak akan suka, kacuali apabila ia memberikan miliknya

itu dengan kerelaan bukan terpaksa, dengan ketulusan bukan


karena tertipu atau terkeco. Keadilan itu diantaranya ada yang
jelas dapat diketahui oleh setiap orang dengan akalnya, seperti
halnya

pembeli

wajib

menyerahkan

harta

dan

penjual

menyerahkan barang jualannya kepada pembeli secara jelas,


dan dilarang berbuat curang dalam menakar dan menimbang,
wajib jujur dan berterus terang, haram berbuat bohong dan
berkhianat, dan utang itu mesti di balas dengan melunasinya
dan mengucapkan pujian. ( Ibnu Taimiyah, Majmu fatawa,
Maktabah Ibn Taimiyah, Mekah, 1960 (28:384) )
IV.
Kontrak asuransi
1. Unsur-unsur esensil kontrak asuransi
Perjanjian (penawaran dan penerimaan)
Pihak-pihak yang Kompeten
Obyek yang Sah atau Legal
Imbalan (Consideration)
2. ciri-ciri kontrak asuransi
Kontrak Untung-untungan (Aleatory Contract)
Kontrak Adhesi
Kontrak Sepihak (Unilateral)
Kontrak Bersyarat (Conditional)
Sepenuhnya Berdasarkan Kepercayaan
Kontrak Pribadi
Prinsip Ganti Rugi (Principle of Indemnity)
Study kasus:
Contoh, pada suatu kontrak asuransi kebakaran, perusahaan
berjanji akan mengganti kerugian yang diderita pihak yang
ditanggung

karena

kebakaran.

Pihak

yang

ditanggung

perlu

memenuhi beberapa syarat yang berhubungan dengan pengajuan


bukti kerugian karena suatu kebakaran. Akan tetapi, ia secara
hukum tidak wajib mengajukan bukti-bukti kerugian yang diminta
oleh syarat-syarat itu. Ia hanya perlu mengajukannya kalau ia ingin

memperoleh

penggantian

kerugian

tersebut.

Sebaliknya,

perusahaan asuransi kebakaran dapat dipaksa oleh hukum untuk


memenuhi

janjinya

membayar

ditanggung

telah

memenuhi

ganti

rugi,

semua

jika

pihak

syarat-syarat

yang
yang

dicantumkan dalam kontrak.


V.
DAMPAK EKONOMI DARI ASURANSI SYARIA
Dalam perkembangannya asuransi ternyata memberikan dampak
yang positif kepada kehidupan sosial ekonomi. Asuransi sangat
memberikan manfaat bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat
dan negara. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya
Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi.
a. Memberi Rasa Aman
b. Melindungi Keluarga Dari Perpecahan
c. Menghilangkan Ketergantungan
VI.
Asuransi perusahaan
Perusahaan asuransi syariah merupakan perusahaan yang
menyediakan jasa asuransi dan perencanaan keuangan sesuai
dengan prinsip syariah untuk memenuhi kebutuhan umat dan
masyarakat di Indonesia. Dimana perusahaan asuransi syariah ini
akan menanggung para pesertanya yang mendaftarkan dirinya
sebagai perserta perusahaan asuransi. Dimana para peserta ini
akan memberikan premi, dan dana premi ini akan dikumpulkan
sebagai dana tabarru, dimana ketika ada salahsatu peserta yang
terkena musibah dan terjadi klaim, maka dananya di ambiol dari
dana tabarru tersebut.
Adapun fungsi dari

perusahaan

asuransi

syariah

telah

dijelaskan dalam bab asuransi yaitu : Alat atau Prasarana


Menabung, Memberikan Perlindungan atau Rasa Aman, Membantu
Meningkatkan Produktifitas Usaha Tertanggung, Jaminan Kredit.
a. Reasuransi
Reasuransi
adalah
Perusahaan
yang
menerima
Pertanggungan Ulang dari Perusahaan Asuransi atas sebagian

atau keseluruhan Risiko yang telah atau tidak dapat ditanggung


kembali

oleh

Perusahaan

Perusahaan

Asuransi

Asuransi.

menerima

Dengan

pemindahan

demikian
Risiko

dari

perusahaan Asuransi yang menutup secara langsung Risiko


Tertentu

(Ceeding

Company)

dimana

nilai

pertanggungan

tersebut telah melampaui kemampuannya menerima suatu


Risiko.
Pada

dasarnya

Perusahaan

Reasuransi

melakukan

kegiatan yang sama dengan Perusahaan Asuransi. hanya


perbedaan dalam menerima pemindahan Risiko adalah berasal
dari Perusahaan Asuransi sehingga fungsi Underwriting yang
dilakukan lebih mendasarkan Pada Underwriting Perusahaan
Asuransi

dan

tidak

secara

langsung

atas

risiko

yang

akanditerimanya. Dengan demikian maka Reasuransi tidak


mempunyai hubungan secara langsung dengan masyarakat
Tertanggung dan membantu Perusahaan Asuransi dalam hal
memperbesar kapasitas akseptasi Risiko-risiko tertentu oleh
perusahaan Asuransi, penyebaran Risiko yang ditanggungnya,
stabilisasi keuntungan Perusahaan, menimisir cadangan Teknis
yang dibutuhkan, dan mengembangkan kegiatan Perusahaan
serta

peningkatan

asas

Profesionalisme

dan

daya

saing

Perusahaan.
Pada dasarnya ada dua bentuk dasar Reasuransi yaitu,
a. Perusahaan Reasuransi Profesional (Profesional Reinsurer)
merupakan badan Usaha yang semata-mata bertindak
sebagai Penanggung ulang dan tidak mempunyai hubungan
sama sekali dengan masyarakat tertanggung atau tidak
melakukan

penutupcn

Asuransi

sebagci

Pertama dalam masyarakat.


b. Perusahaan Reasuransi nonprofesional

penanggung

(nonprofesional

reinsurer) dimana kegiatan reasuransi ini hanya merupakan


salah satu unit kegiatan dalam perusahaan Asuransi atau

dengan

kata

lain

kegiatan

utama

perusahaan

adalah

sebagai Perusahaan Asuransi akan tetapi juga melakukan


kegiatan

Reasuransi

yang

pada

umumnya

merupakan

kegiatan atas dasar saling menguntungkan dan menerima


Risiko tersebut dari Perusahaan Asuransi lainnya yang juga
menerima Risiko dariPerusahaan Asuransi bersangkutan.
VII.

Asuransi kebakaran

Asuransi yang menjamin atas kerugian atau kerusakan harta benda


atau kepentingan yang secara langsung disebabkan oleh kebakaran,
petir, ledakan, asap dan kejatuhan pesawat yang terjadi secara tidak
sengaja

Agar dapat timbul nyala api, terdapat 3 unsur yang harus


dipenuhi, yaitu :
Harus terdapat sumber panas yang cukup besar.
Harus terdapat material yang dapat terbakar.
Harus terdapat Oxigen
a. Manfaat asuransi.
Produk Asuransi Kebakaran menjamin kerugian atas harta benda
milik Tertanggung yang meliputi jaminan terhadap industri
hingga rumah tinggal, rumah susun, perkantoran, show room
mobil, toko, gudang dan juga Asuransi Gangguan Usaha akibat
musibah kebakaran.
b. Syarat umum
Beberapa syarat

ketentuan

yang

berlaku

dalam

penutupan asuransi kebakaran


Pembayaran premi
Pertanggungan lain
Perubahan risiko
Pindah tempat atau tangan
Kewajiban tertanggung dalam hal terjadi kerugian atau
kerusakan

Laporan kerugian
Perhitungan ganti rugi
Kerugian atas barang
Ganti rugi rangkap
Pertanggungan dibawah harta
c. Contoh asuransi kebakaran
Misalkan RUMAH TINGGAL dengan rincian sebagai berikut
Taksiran nilai Bangunan (minus harga tanah)

Rp.

500.000.000 ,Perabot Rumah (Meubel, Elektronik dan lain-lain)

Rp.

100.000.000 ,-+

Nilai pertanggungan

Rp.

600.000.000 ,Basic Premium : 0.58/1,000 x Nilai Pertanggungan =


Rp. 348,000,Bea Polis dan Materai
Rp. 34,000 .- +
Total Premi Asuransi Kebakaran :

Rp.

382,000 ,-

VIII.

ASURANSI KREDIT

Asuransi kredit adalah proteksi yang diberikan oleh Asuransi kepada


BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan atas risiko kegagalan
Debitur di dalam melunasi fasilitas kredit atau pinjaman tunai (cash

loan) seperti kredit modal kerja, kredit perdagangan dan lain-lain


yang diberikan oleh BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan.
Pada

asuransi

kredit

BankUmum/Lembaga

yang

menjadi

Pembiayaan

tertanggung

Keuangan

yang

adalah

mengajukan

permintaan asuransi kredit bukan debitur yang meminjam dana dari


BankUmum/Lembaga

Pembiayaan

Keuangan

tersebut.

Dengan

demikian asuransi kredit adalah merupakan bi-party agreement


dimana hanya ada dua pihak yang terlibat yaitu perusahaan asuransi
sebagai penanggung dan bank umum atau lembaga pembiayaan
sebagai tertanggung.
Objek pertanggungan pada asuransi kredit adalah resiko timbulnya
kerugian

yang

dialami

oleh

BankUmum/Lembaga

Pembiayaan

Keuangan karena adanya kredit macet dari debitur. Asuransi yang


dapat melakukan penjaminan adalah asuransi yang mempunyai izin
untuk melakukan penjaminan asuransi kredit dari Departemen
Keuangan.
Kriteria kredit yang dapat dijamin pada asuransi kredit adalah
kredit yang diberikan :
Berdasarkan norma-norma perkreditan yang sehat, wajar dan
berlaku umum
Sesuai dengan Manual Pemberian Kredit yang sesuai SE Bank
Indonesia
Ke debitur yang memiliki izin usaha yang ditentukan oleh pihak
yang berwenang dan tidak bertentangan dengan hukum.
Ke debitur yang tidak sedang dalam proses kepailitan atau telah
dinyatakan pailit atau bubar demi hukum
Ke debitur yang tidak memiliki tunggakan
digolongkan kualitas kredit diragukan

kredit

yang

Resiko yang dapat dijamin pada asuransi kredit adalah resiko yang
timbul karena:
1.

Debitur

tidak

melunasi

kredit

pada

saat

kredit

yang

bersangkutan jatuh tempo dengan ketentuan usaha debitur sudah


tidak ada / tidak berjalan lagi.
2.

Debitur dinyatakan dalam keadaan insolvent dan untuk itu


harus memenuhi salah satu dari hal-hal berikut :
Debitur

dinyatakan

pailit

oleh

Pengadilan

Negeri

yang

berwenang
Debitur dikenakan likuidasi berdasarkan keputusan Pengadilan
yang berwenang dan untuk itu telah di tunjuk likuidatur.
Debitur, sepanjang bukan Badan Hukum ditempatkan dibawah
pengampunan.
Debitur

melarikan

diri/menghilang/tidak

lagi

diketahui

alamatnya
Terjadinya penarikan kembali kredit sebelum jangka waktu kredit
berakhir yaitu khusus untuk kredit dengan jangka waktu lebih dari
2 (dua) tahun, dengan syarat bahwa penarikan kembali kredit
tersebut memenuhi salah satu ketentuan berikut:
Dimaksudkan untuk mencegah atau mengurangi terjadinya
kerugian yang lebih besar apabila kredit tersebut dilanjutkan
Disebabkan karena adanya ketidaksesuaian atau penyimpangan
yang

dilakukan

perjanjian kredit.

debitur

atas

ketentuan-ketentuan

dalam

Resiko yang tidak dijamin pada asuransi kredit adalah resiko yang
timbul karena :
Reaksi nuklir, sentuhan radio aktif, radiasi dan reaksi inti atom
yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
dan mengakibatkan kegagalan usaha Debitur Bank tanpa
memandang bagaimana dan dimana terjadinya
Kerugian yang diderita Debitur yang disebabkan oleh resikoresiko yang wajib ditutup pertanggungannya dalam Asuransi
Kerugian dengan nilai penuh (fully insured) atau minimal sama
dengan pokok kreditnya.
Terjadinya salah satu risiko politik yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi dan mengakibatkan
kegagalan usaha Debitur untuk melunasi Kreditnya
Tindakan hukum yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap
Debitur dan atau usaha Debitur yang secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi dan mengakibatkan Debitur
Bank tidak dapat/mampu melunasi kreditnya.
Bencana alam (Act of God)
Akibat kesalahan/kelalaian yang dilakukan oleh Bank/Lembaga
Pembiayaan Keuangan

Plafond untuk asuransi kredit sebagai berikut:


Kredit Usaha Mikro ( maks. s/d Rp. 50 Juta)
Kredit Usaha Kecil ( > Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta)

Kredit Usaha Menengah ( > Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 Miliar)
Kredit Massal (berkelompok) jumlah debitur/plafond harus
memenuhi kriteria sbb :
i) Untuk sektor Pertanian dalam arti luas adalah kredit yang
diberikan kepada lebih dari 100 debitur atau plafond kredit
keseluruhan lebih dari Rp. 500 Juta
ii) Untuk bidang non pertanian adalah kredit yang diberikan
kepada lebih dari 50 debitur atau plafond kredit keseluruhan
lebih dari Rp. 1 M

Hak klaim dari tertanggung muncul :


Setelah 3 (tiga) bulan terhitung dari tanggal jatuh tempo Kredit
Debitur telah dilaporkan menunggak pada periode Laporan
Debitur Menunggak, minimal 3 (tiga) bulan sebelum timbulnya
hak klaim
Khusus untuk pengajuan klaim sebelum jatuh tempo, klaim
mulai timbul pada saat setelah kredit dikategorikan Macet
sebagaimana ketentuan SE Bank Indonesia
Dalam

hal

pelaksanaan

hak

subrogasi,

setelah

penanggung

membayar klaim ke tertanggung, penanggung akan bekerja sama


dengan tertanggung untuk menyelesaikan penjualan asset-aset milik
debitur yang menjadi jaminan kredit. Penanggung memperoleh hasil
penjualan jaminan sebesar nilai klaim yang dibayarkannya ke
tertanggung.

IX.

Asuransi tenaga kerja

Jaminan Sosial Tenaga Kerja merupakan upaya kebijaksanaan yang


ditujukan kepada tenaga kerja, terutama yang berada dilingkungan
perusahaan

dalam

hal

penyelenggaraan,

perlindungan

dengan

interaksi kerja yang saling menguntungkan kedua belah pihak


(Tenaga kerja dan pengusaha). Dalam kamus populer Pekerjaan
sosial istilah jaminan sosial tersebut disebut sebagai berikut
Jaminan Sosial adalah suatu program perlindungan yang
diberikan oleh negara, masyarakat dan organisasi sosial kepada
seseorang/individu yang menghadapi kesukaran-kesukaran dalam
kehidupan

dan

penghidupannya,

seperti

penderita

penyakit

kronis, kecelakaan kerja dan sebagainya


Sedangkan pengertian yang diberikan oleh Imam Soepomo SH,
Jaminan Sosial adalah pembayaran yang diterima oleh pihak buruh
diluar

kesalahanya

tidak

melakukan

pekerjaan,

jadi

menjamin

kepastian pendapatan (income security) dalam hal buruh kehilangan


upahnya karena alasan diluar kehendaknya.
Jaminan sosial tenaga kerja termasuk hukum asuransi. Jaminan sosial
tenaga kerja diatur secara umum dalam Buku I Bab 9 pasal 246-286
KUHD yang mengatur segala jenis asuransi secara umum. Adapun
beberapa peraturan perundangan yang lebih spesifikjaminan sosial
tenaga kerja salahsatunya adalah Undang-undang Nomor 3 Tahun
1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Undang-undang Nomor 40
Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Dalam rehabilitasi, biaya berupa penggantian pembelian alat bantu
(orthose) dan/atau alat pengganti (prothese) diberikan satu kali untuk
setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat
Rehabilitasi Rumah Sakit Umum Pemerintah dan ditambah 40%

(empat puluh persen) dari harga tersebut serta biaya rehabilitasi


medik maksimum sebesar Rp2.000.000,00(dua juta rupiah).
Biaya pengangkutan tenaga kerja dari tempat kejadian kecelakaan ke
rumah sakit diberikan biaya penggantian sebagai berikut:
Apabila

hanya

menggunakan

jasa

angkutan

darat/sungai/danau maksimum sebesar Rp750.000,00 (tujuh


ratus lima puluh ribu rupiah);
Apabila hanya menggunakan jasa angkutan laut maksimal
sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah);
Apabila menggunakan jasa angkutan udara maksimal sebesar
Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah).
Apabila menggunakan lebih dari 1 (satu) jenis jasa angkutan,
maka berhak atas biaya maksimal dari masing-masing jenis
angkutan sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2
dan/atau angka 3.
X.

Asuransi kesehatan

suatu sistem pembiayaan kesehatan yang berjalan berdasarkan


konsep risiko. Dalam sistem asuransi kesehatan, risiko sakit secara
bersama-sama di tanggung oleh peserta dengan membayar premi
yang dikelola penanggung (adanya prinsip gotong-royong).
PRINSIP ASURANSI KESEHATAN
Asuransi Kesehatan merupakan sistem pembiayaan kesehatan
yang berjalan berdasarkan konsep risiko.
Mentransfer risiko dari satu individu ke suatu kelompok.
Membagi bersama jumlah kerugian dengan proporsi yang adil
oleh seluruh anggota kelompok melalui penanggung.
MACAM-MACAM ASURANSI KESEHATAN

Asuransi Kesehatan Sosial (Social Health Insurance)


Asuransi Kesehatan Komersial (Private Voluntary

Health

Insurance)
Contoh asuransi kesehatan
Seseorang pekerjamendaftarkan diri untuk menggunakan asuransi
kesehatan,

kemudian

dia

harus

mengikuti

langkah-langkah

sebagai berikut :
1. Mengisi Form Registrasi BU/ Badan Hukum Lainnya
2. Form Data Migrasi Karyawan
3. Diberikan Virtual Account Bu/ Badan Hukum Lainnya untuk
pembayaran iuran ke Bank : BRI, Mandiri, BNI
4. Data pegawai di entry/ dilakukan migrasi ke masterfile
5. Peserta Membayar lewat ATM/i-banking/Tunai sesuai dengan
Nomor Virtual Account
6. Dengan membawa

bukti pembayaran untuk dicetakkan

Kartu BPJS Kesehatan


XI.

Asuransi transportasi

Suatu jenis asuransi yang bertujuan melindungi tertanggung (seperti


eksportir, importer, pengirim barang, pemesan barang, pemilik
barang-barang

pindahan)

terhadap

resiko-resiko

kerugian

atau

kerusakan barang-barang selama barang-barang tersebut menjalani


pengangkutan atau pengiriman
Manfaat Asuransi Transportasi

Polis asuransi transportasi menjamin kerugian-kerugian yang


diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang secara kebetulan
datang dari luar.

Polis asuransi transportasi menyebutkan resiko-resiko yang


dijamin. Jika kerugian terjadi akibat resiko tersebut, maka
asuransi akan memberikan penggantian.

Produk Asuransi Transportasi

Ocean Marine Insurance


Asuransi yang berkenaan dengan resiko yang timbul pada
transportasi melalui laut

Inland Marine Insurance


suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan
jaminan atau proteksi terhadap kerugian atau kerusakan atas
objek pertanggungan sebagai akibat adanya bahaya-bahaya
darat yang bersifat accidental, yang terjadi dalam masa
pengangkutan melalui darat yang dilakukan.

Aviation Insurance
suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan
jaminan atau proteksi terhadap kerugian atau kerusakan atas
objek pertanggungan sebagai akibat adanya bahaya-bahaya
udara yang bersifat accidental, yang terjadi dalam masa
pengangkutan melalui udara yang dilakukan
Contoh
Tragedi kecelakaan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 beberapa

waktu tentu menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban


yang ditinggalkan karena tidak sedikit pula korban yang berasal
dari satu keluarga. Kehilangan anggota keluarga untuk selamalamanya karena kecelakaan tragis bukanlah hal yang cepat berlalu
begitu saja, terlebih bila harus menyelesaikan urusan yang

menyangkut keadaan korban, seperti mengumpulkan data antemortem

dan

klaim

asuransi.

Bila

data

ante-mortem

tidak

memakan waktu yang relatif lama untuk mengumpulkan, sedikit


berbeda dengan urusan klaim asuransi untuk keluarga korban.
Proses klaim asuransi yang perlu dilakukan oleh keluarga
korban kepada perusahaan penerbangan juga sudah diatur dalam
Peraturan Pelaksanaan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun
2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara,
dimana pihak keluarga korban perlu menyerahkan bukti dokumen
terkait yang membuktikan sebagai ahli waris sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tiket,
bukti bagasi tercatatatau surat muatan udara, atau bukti lain yang
mendukung dan dapat dipertanggungjawabkan. Perlu dilengkapi
juga dengan surat keterangan dari pihak yang berwenang
mengeluarkan bukti telah terjadinya kerugian jiwa dan raga dalam
bentuk akta kematian.
XII.

Asuransi kendaraan

Asuransi Kendaraan Bermotor adalah produk asuransi kerugian yang melindungi


tertanggung dari resiko kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan kepemilikan
dan pemakaian kendaraan bermotor.

Manfaat Asuransi Kendaraan adalah menjamin kerugian atau kerusakan pada


kendaraan bermotor yang dipertanggungkan terhadap resiko tabrakan, perbuatan
jahat orang lain, pencurian, kebakaran dan sambaran petir, sesuai dengan kondisi
yang tercantum dalam Polis Kendaraan Bermotor Indonesia.

Yang

membedakan

kendaraan

bermotor

dengan

kendaraan

karakteristiknya, berikut karakteristik dari kendaraan mobil:


1. Adanya fasilitas mobil pengganti (replacement car)

mobil,

yaitu

2. Pencurian yang dilakukan oleh sopir pribadi


3. Bengkel resmi (authorized workshop)

Jenis asuransi transportasi yang paling popular dewasa ini antara lain :
-

Asuransi wajib, adalah asuransi yang diwajibkan oleh pemerintah kepada


para pemilik kendaraan sebagai salahsatu prosedur untuk mendapatkan izin
mengemudi. Sebagai instrumen resmi pemerintah, asuransi kendaraan yang
wajib termasuk system negara yang wajib dipatuhi dan dipegang teguh.
Kalangan ahli fiqih pun membolehkan asuransi jenis ini sambal
mengiyaskannya dengan system asuransi sosial dan pension.
Beda halnya dengan asuransi sukarela yang dilakukan atas inisiatif pemilik
bekerjasama dengan perusahaan jasa asuransi niaga. Statusnya pun tidak
berbeda dengan system asuransi niaga atau tidak boleh, kecuali untuk
kebutuhan mendadak.

Asuransi sukarela, adala asuransi yang dilakukan atas inisiatif pemilik


kendaraan sendiri untuk melindungi kendaraannya dari segala bentuk
kecelakaan.

Produk Asuransi Mobil


1. Asuransi Sinar Mas
2. Asurasi Mobil Garda Oto (Astra Buana)
3. Asuransi Central Asia (ACA)

Produk Asuransi Motor


1. Asuransi Motor Garda Oto (Astra Buana)

2. Asuransi AXA

Вам также может понравиться