Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB X
PERALATAN PEMBUAT SUDUT PADA PEMBORAN BERARAH
(DEFLECTION TOOL)
terletak
pada
398
399
- Nama Alat :
Spud Bit
- Fungsi
formasi lunak.
- Mekanisme :
- Gambar
400
- Spesifikasi :
Tabel X.1.
Spesifikasi Spud Bit
Model
JG-SY21
JG-SY35
JG-SY70
JG-SY105
Working
Pressure
Inlet
Outlet
Valve Control
3-1/8"
Manual and
3000psi
Hydraulic
3-1/8"
Manual and
3000psi
Hydraulic
3-1/16"
3-1/8"
Manual and
10000psi
5000psi
Hydraulic
3-1/16"
3-1/16"
Manual and
15000psi
10000psi
Hydraulic
3000
3-1/8" 3000psi
5000
3-1/8" 5000psi
10000
15000
401
10.2.2.
- Nama Alat :
Badger Bit
- Fungsi
- Mekanisme :
kapasitas
menghasilkan
pemompaan
semburan
menghancurkan batuan.
- Gambar
cukup
yang
dapat
kuat
untuk
402
- Spesifikasi :
Tabel X.2.
Spesifikasi Badger Bit
Bit type
Normal WOB
kN/mm
bit dia.
Rotary
Speed
rpm
W111
0.200.70
20080
W121
0.200.70
20081
W131
0.200.70
20082
Cutting
structure
Applicable
formation
403
and hard
404
10.2.3.
- Nama Alat
Knuckle Joint
- Fungsi
- Mekanisme :
- Gambar
405
- Spesifikasi :
Tabel X.3.
Spesifikasi Knuckle Joint
Nominal
Size
Actual
O.D.
Connections
Product Number
1.00
B046
1 7/16
1.457
B046
1 11/16
1.687
B046
2 1/8
2.125
B046
406
10.2.4.
- Nama Alat :
Whipstock
- Fungsi
- Mekanisme :
- Gambar
407
- Spesifikasi :
Tabel X.4.
Spesifikasi Whipstock
408
10.2.5.
- Nama Alat :
Turbo Drill
- Fungsi
- Mekanisme :
Bit
disambung
membentuk
dengan
sudut
tertentu
drill
string
dengan
sehingga
didapat
409
- Spesifikasi :
Tabel X.5.
Spesifikasi Turbo Drill
Bit Type
Flowrate
gpm
Rotayr
Speed
rpm
Pressure
Drop
Across
Turbine
psi
Output
Torque
ft-lb
Power
Output
hp
Efficiency
Pwr
out/pwr in
Roller
250
Cone bits
200
377
867
33
0.6
Diamond 250
Bits
800
872
501
76
0.6
410
10.2.6.
- Nama Alat :
Dyna Drill
- Fungsi
berarah.
- Mekanisme :
mengalirkannya
ke
saluran
yang
telah
411
- Spesifikasi :
Tabel X.6.
Spesifikasi Dyna Drill
HAMMER MODEL
HOLE SIZE
COMPATIBLE BIT
PRITHVIGOLD 30
3 1/2" - 4 1/8"
DHD 3.5
PRITHVIGOLD 40
4 1/8" - 5 1/8"
PRITHVIGOLD 50/55
5 1/2" - 6"
PRITHVIGOLD 60/65
6 1/8" - 8 1/2"
PRITHVIGOLD 80
7 7/8" - 10"
PRITHVIGOLD 100
9 7/8" - 15"
SD10 / NUMA100
PRITHVIGOLD 120
11 7/8" 17 1/2"
SD 12 / NUMA120
412
10.2.7.
- Nama Alat :
Bent Sub
- Fungsi
- Gambar
413
- Spesifikasi :
Tabel X.7.
Spesifikasi Bent Sub
Type
O.D.
(mm)
I.D.
(mm)
Connection
API
Bent
Angle ()
OAL
(mm)
JTDW105-100
105
32
NC31
NC31
1.5
2
1
510
JTDW120-100
121
50
NC38
NC38
1.5
2
1
560
JTDW168-100
168
71.4
NC50
NC50
1.5
2
750
71.4
65/8RE
G
65/8RE
G
JTDW197-100
197
414
10.3. Pembahasan
Pemboran berarah adalah seni membelokkan lubang sumur untuk
kemudian diarahkan ke suatu sasaran tertentu di dalam formasi yang tidak terletak
vertikal di bawah mulut sumur.Adapun faktor-faktor dilakukannya pemboran
berarah adalah Kondisi permukaan dan alasan geologi.Maksud dan tujuan
pemboran berarah sesuai dengan sasarannya adalah (1) Meningkatkan laju
produksi sumur (2) Meningkatkan recovery sumur (3) Membuat reservoir yang
sudah tidak ekonomis bila dikembangkan dengan pemboran tegak menjadi
ekonomis bila dikembangkan dengan pemboran horizontal (4) Memperkecil
terjadinya water and gas coning.
Pemboran berarah , pada umumnya dikenal 3 macam pemboran, yaitu:
Shallow deviation type, deep deviation type dan Return to vertical type. Pemilihan
tipe ini didasarkan pada lokasi koordinat permukaan dan jarak dengan sasaran.
Berdasarkan pertambahan sudut pada lubang ,maka pemboran horizontal dibagi
menjadi 4 tipe,yaitu: Long radius system,medium radius system,short radius
system dan ultra short radius system.
Alat-alat yang digunakan untuk membelokkan arah pemboran meliputi:
spud bit, badger bit, knuckle joint, whipstock, turbo drill, dyna drill.Alat
penunjang pada pembentukan sudut,antara lain: down hole motor,bent sub,non
magnetic drill collar,stabilizer dan peralatan pendukung lainnya.
Pada pemboran berarah,pada kedalaman titik tertentu,lubang bor
diarahkan ke sasaran yang dikehendaki dengan sudut kemiringan tertentu
menggunakan deflection tools .Sewaktu membelokkan lubang bor dengan alat
pembelok,lubang bor harus selalu ke arah dimana sudut tersebut dapat mencapai
sasaran.Pengarahan ini dapat dilakukan pada titik belok atau setelahnya apabila
ternyata
lubang
yang
dibuat
telah
menyimpang
dari
sasaran
yang
10.4. Kesimpulan
415