Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I.
Nama Sediaan
Nama Generik
Nama Dagang
II.
Kekuatan Sediaan
Salep mata kloramfenikol 1 %
III.
Kelarutan
Ph
asetat
Antara 4,5 7,5
Titik leleh
Stabilitas
:
:
149C - 153C
Salah satu antibiotik yang secara kimiawi diketahui
paling stabil dalam segala pemakaian. Stabilitas
baik pada suhu kamar dan kisaran pH 2-7, suhu
25oC dan pH mempunyai waktu paruh hampir 3
tahun. Sangat tidak stabil dalam suasana basa.
Kloramfenikol dalam media air adalah pemecahan
hidrofilik pada lingkungan amida. Stabil dalam
Inkompatibilitas :
salts, Gentamicin
sulfat,
Methicilin
sodium,
succinate,
Methylprednisolone
Nitrofurantoin
sodium,
FI.IV
1995
halaman
189
&
British
Pengembangan Formula
1. Pengawet
Sediaan ini harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk
mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin masuk
secara tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunan sehingga perlu
ditambahkan klorobutanol sebagai pengawet.
2. Antioksidan
Penggunaan antioksidan dalam sediaan ini sangat pentik karena kloramfenikol
tidak stabil jika terkena paparan cahaya dan basis yang digunakan
mengandung lemak sehingga, antioksidan yang digunakan adalah EDTA.
V.
VI.
Formula Akhir
Zat Aktif
Basis
: Kloramfenikol
: Vaseline Flavum
Setil alcohol
Adeps lanae (Lanolin)
Paraffin cair
Preformulasi Eksipien
1. Setil alkohol
Pemerian
Kelarutan
Titik didih
Bobot jenis
Densitas
Titik leleh
Stabilitas
isopropyl miristat.
: 316-344C (344C untuk bahan murni)
: 242,44
: 0.811 0.830 g/cm3
: 45 -52C (49C untuk bahan murni)
: Stabil dengan adanya asam basa, cahaya, air dan
udara; serta tidak menjadi tengik. Setil alkohol
sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup
Inkompatibilitas
Fungsi
: Avatech,
Citation;
heavy
liquid
oil
: Parafin cair adalah campuran dari cairan
jenuh hidrokarbon yang diperoleh dari
Pemerian
petroleum
: Transparan,
tidak
berwarna,
cairan
Batas Penggunaan
Titik Didih
Densitas
Viskositas (dinamik)
Kelarutan
:
:
:
:
:
Stabilitas dan
Penyimpanan
dan
cahaya.
Parafin
cair
sebaiknya
3. Klorobutanol (Chlorbutol)
Berat Molekul
pengawet
(antibakteri
dan
antimikroba
antijamur)
pada
pada
dapat
pemanasan,
ditingkatkan
tetapi
dengan
lainnya.
: Pengawet antimikroba; plasticizer. Batas
penggunaan sebagai bahan pengawet : 0,5
Pemerian
Titik Didih
Densitas
Titik Leleh
Kelarutan
%.
: Mudah menguap, tidak berwarna atau
:
:
:
:
Stabilitas
Penyimpanan
(1:125)
dan : Klorobutanol
mudah
menguap
dan
Inkompatibilitas
magnesium
Label
trisilikat,
polietilen
dan
polihidrokdietilmetakrilat.
: Mengandung klorbutanol sampai 0,5 %
(Sumber: Handbook of Pharmaceutical
Exipients. Hal 111)
4. Vaselin Flavum
Pemerian
Kelarutan
dlam
benzene,
dalam
karbon
larut
dalam
eter,
dalam
Bobot jenis
Stabilitas
Titik lebur
lakukan
komponen
hidrokarbon alam non-reaktif, banyak
masalah stabilitas terjadi karena adanya
sejumlah
kecil
kontaminan.
Vaselin
vaselin
kuning
dapat
vaselin
seperti
swelling,
perubahan
: warna,
Inkompatibilitas
Penggunaan
beberapa inkompatibilitas.
Vaselin digunakan sebagai basis salep
5. EDTA
Pemerian
Kelarutan
Wadah dan Penyimpanan
Stabilitas
:
:
:
:
= 50 mg
=
=
= 50 mg
= 200 mg
= 0,025
Hasil pemicikan
- 50
= 50
Klorobutanol/tube
= 0,05
Klorobutanol/3 tube
= 0,0
3. EDTA
3 = 0,15
Pemicikan :
EDTA
= 50
Vaselin flavum
= 500
Hasil Pemicikan
Sisa Pemicikan
= 500
- 50
EDTA/tube
= 0,05
EDTA/3 tube
= 0,05
4. Parafin liquidum/tube
Parafin liquidum/3 tube
5. Vaselin flavum/tube
= 440
3 = 0,15
0,3
= 0,3
3 = 0,9
=5
(0,05
=5
0,45
= 4,55
+ 0,0
20 %
= 5,46
Adepslanae/3 tube
= 5,46
3 = 16,38
+ 0,05 + 0,3
Timbang basis dalam cawan penguap yang dihampar kain kasa rangkap 2 dan telah
ditimbang
Sambil menyiapkan basis salep, maka peralatan steri lkan secara aseptis alat yang
akan digunakan
Peras basis salep yang sudah steril dalam keadaan panas (jepit ujung kain kasa
dengan dua pinset steril, satukan dalam satu jepitan, pinset lain digunakan menekan
bagian bawah jepitan mendesak leburan basis melewati kain kasa), timbang sejumlah
yang diperlukan
Masukan basis salep steril dingin sedikit demi sedikit kedalam gerusan zat aktif dan
zat tambahan dan gerus hingga homogen
Timbang sediaan sejumlah yang diperlukan diatas kertas perkamen steril, digulung
dengan bantuan pinset steril. Gulungan harus sedemikian rupa agar dapat dimasukkan
dalam tube steril yang ujungnya telah ditutup
Cabut kertas perkamen dari tube jika zat aktif tersatukan dengan logam tube. Jika
tidak, maka kertas perkamen dibiarkan tinggal dalam tube sebagai perintang antara
zat aktif dengan logam tube
IX.
Evaluasi
1. Uji sterilitas
Metode uji sterilitas
a. Inokulasi langsung kedalam media uji
b. Teknik penyaringan membran
teknik penyaringan dengan filter membran (dibagi menjadi 2 bagian) lalu
diinkubasi.
Prosedur uji :
50m atau lebih besar pada setiap dimensi, persyaratan dipenuhi jika jumlah
partikel dari 10 tube tidak lebih dari 50 partikel dan jika tidak lebih dari 1 tube
mengandung 8 partikel.
(Farmakope Indonesia Ed. IV hal 1038-1039)
5. Uji bobot minimum
Dengan cara membersihkan etiket yang dapat mempengaruhi bobot
pada waktu isi wadah dikeluarkan. Bersihkan dan keringkan dengan cara yang
sesuai dan timbang satu per satu. Keluarkan isi secara kuantitatif dari wadah,
potong ujung wadah, jika perlu cuci dengan pelarut yang sesuai, hati-hati agar
tutup dan bagian lain wadah tidak terpisah. Keringkan dan timbang kembali
wadah kosong beserta bagian-bagiannya. Perbedaan antar kedua penimbangan
adalah bobot bersih isi wadah. Bobot bersih tidak kurang dari bobot yang
tertera pada etiket dan tidak kurang 90% untuk bobot 60 g atau kurang, tidak
kurang 95% untuk bobot lebih dari 60 g dan kurang 150 g.
(Farmakope Indonesia Ed. IV hal. 997)
XI.
DAFTAR PUSTAKA
American
Pharmaceutical
Association.
1994.
Handbook
Of