Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Identifikasi Batuan
BAGIAN IV
BATUAN SEDIMEN
Pengertian umum mengenai batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk akibat lithifikasi bahan rombakan batuan asal, maupun hasil
denudasi atau dari hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme.
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan
ketebalan dari beberapa cm sampai beberapa km. Juga ukuran butirnya dari
sangat halus sampai sangat besar dan beberapa proses yang penting lagi
yang termasuk ke dalam batuan sedimen.
Material hasil rombakan batuan diatas permukaan bumi akibat prosesproses eksogen, pelapukan dan erosi, merupakan material atau bahan yang
sifatnya urai. Terdiri dari fragmen batuan, mineral dan berbagai material lainnya
yang berasal dari atas permukaan bumi.
Material urai ini tertransport oleh air, angin dan gaya gravitasi ketempat
yang lebih rendah cekungan. dan diendapkan sebagai endapan atau sedimen
dibawah permukaan air. Sedimen yang terakumulasi tersebut mengalami proses
litifikasi atau proses pembentukan batuan. Proses yang berlangsung adalah
kompaksi dan sementasi, mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. Setelah
menjadi batuan sifatnva berubah menjadi keras dan kompak.
Proses kompaksi pada umummya akibat beban sedimen yang ada
diatasnya. menyebabkan hubungan antar butir menjadi lebih lekat dan juga air
yang dikandung dalam pori-pori terperas keluar. Sementasi adalah proses dimana
butiran-butiran sedimen direkat oleh material lain yang terbentuk kemudian.
dapat berasal dari air tanah atau pelarutan mineral-mineral dalam sedimen itu
sendiri. Material semennya dapat merupakan karbonat. silika atau oksida (besi).
Dibandingkan dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan
tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya merupakan 5% dari
seluruh batuan-batuan yang terdapat di kerak bumi. Dari jumlah 5% ini,
batulempung adalah 80%, batupasir 5%, dan gamping kira-kira 5%.
GengQ File
IV-1
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
berada
dibawah
dan
yang
termuda
ada
di
atas.
Berdasarkan
pengamatannya ini, pada tahun 1969 ia mencetuskan tiga prinsip dasar yang
lebih dikenal dengan Hukum Steno , tiga prinsip dasar tersebut adalah sebagai
berikut :
Hukum super posisi, yang menyatakan bahwa dalam urutan batuan
yang belum mengalami perubahan (dalam keadaan normal), batuan yang
tua ada dibawah dan yang muda berada di atas.
Hukum horizontalitas, pada awalnya sedimen diendapkan sebagai
lapisan-lapisan mendatar. Apabila dijumpai lapisan yang miring, berarti
deformasi, terlipat atau tersesarkan.
Hukum kemenerusan lateral (lateral continuity), mengatakan bahwa
pengendapan lapisan batuan sedimen menyebar secara mendatar, sampai
menipis atau menghilang pada batas cekungan dimana ia diendapkan.
Ketiga prinsip dasar ini sangat membantu dalam mempelajari atau menentukan
urutan umur lapisan-lapisan batuan sedimen.
GengQ File
IV-2
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
IV-3
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
3.) Golongan Karbonat : batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan
cangkang moluska, algae, foraminifera atau lainnya yang bercangkang
kapur. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali jenisnya tergantung dari
material penyusunnya, mis : batugamping terumbu.
4.) Golongan Silika : proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan
antara
proses
organik
dan
proses
kimiawi
untuk
lebih
GengQ File
IV-4
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
serta proses
(Pettijohn, 1975
GengQ File
IV-5
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
256 mm
Cobble
64 - 256 mm
Pebble
4 - 64 mm
Granule
2 - 4 mm
Sand
1/16 - 2 mm
Silt
1/256 - 1/16 mm
Clay
<_ 1/256 mm
pengendapan
berlangsung,
sedimen
mulai
mengalami
IV-6
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang
lainnya menjadi rapat.
2.) Sementasi : yaitu turunnya material-material diruang antar butir
sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen satu dengan
yang lain. Sementasi makin efektif biia derajat keiurusan larutan
(permeabilitas relatif) pada ruang antar butir makin besar.
3.) Rekristalisasi : yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu
larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama
diagenesa atau jauh sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum terjadi
pada pembentukan batuan karbonat.
4.) Autigenesis : yaitu terbentuknya mineral baru dilingkungan diagenetik,
sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu
sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut:
karbonat, silika, klorit, illite, gipsum dan lain-lain.
5.) Metasomatisme : yaitu pergantian mineral sedimen oleh berbagai
mineral
autigenik,
tanpa
pengurangan
volume
asal.
Contohnya
sedimen
klastik
yang
dikelompokkan
berdasarkan
besar
butir
GengQ File
IV-7
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
terdiri berbagai macam dinamakan konglomerat atau breksi polimik.
Sedangkan yang terdiri dari hanya satu macam disebut monomik.
2.) Batu pasir terdiri dari material yang berukuran pasir (1/16 sampai 2
mm).
3.) Serpih, mempunyai besar butir lebih kecil dari pasir (1/16 sampai 1/256
mm).
4.) Batu lempung berbutir sangat halus, lebih kecil dari 1/16 mm. Pada
umumnya untuk menelitinya tidak dapat dipergunakan mikroskop biasa,
tetapi dengan mikroskop elektron yang mempunyai daya perbesaran
sangat tinggi.
GengQ File
IV-8
Batuan Sedimen
A. Tekstur
Identifikasi Batuan
(boulder)
Brangkal
Krakal
Pasir sgt. kasar
Pasir kasar
Pasir sedang
Pasir halus
Pasir sgt. halus
Lanau
Lempung
(couble)
(pebble)
(very coarse sand)
(coarse sand)
(medium sand)
(fine sand)
(very fine sand)
(silt)
(clay)
Besar butir
(mm)
256
256-64
64- 4
4-2
2-1
1-1/2
1/2-1/4
1/4-1/8
1/16-1/256
1/256
IV-9
Batuan Sedimen
o Pemilahan sedang (moderate sorted)
Identifikasi Batuan
Terdapat banyak sekali variasi dari bentuk batuan, akan tetapi untuk
mudahnya dipakai perbandingan sebagai berikut:
1.) Wellrounded (sangat membundar) :
Semua permukaan konveks, hampir equidimensional, sferoidal.
2.) Rounded (membundar) :
Pada umumnya permukaan-permukaan bundar, ujung-ujung dan tepitepi butiran bundar.
3.) Sub rounded (membundar tanggung) :
Permukaan umumnya datar dengan ujung yang membundar.
4.) Sub angular (menyudut tanggung) :
Permukaan pada umumnya datar dengan ujung-ujungnya tajam.
5.) Angular (menyudut):
Permukaan konkaf dengan ujungnya yang tajam.
GengQ File
IV-10
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
A.menyudut ;
GengQ File
IV-11
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
B . S t r u k t u r S e di m e n
Struktur sedimen merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal dari
batuan sedimen yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan
energi pembentuknya. Pembentukkanya dapat terjadi pada waktu pengendapan maupun segera setelah proses pengendapan/primary sedimentary
structure (Pettijohn & Potter, 1964; Kusumadinata, 1981).
karena
proses
sedimentasi
dengan
demikian
dapat
IV-12
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
IV-13
Batuan Sedimen
e). Perlapisan silang- siur
Identifikasi Batuan
Gelembur gelombang
Terbentuknya sebagai akibat pergerakan air atau angin
Rekah kerut
Rekahan pada permukaan bidang perlapisan sebagai akibat proses
penguapan.
Cetak suling
Cetakan sebagai akibat penggerusan media terhadap batuan dasar.
Cetak beban
Cetakan beban akibat pembebanan pada sedimen yang masih plastis.
GengQ File
IV-14
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
e.Geode
d. Septaria
f. Stylotit
Penamaan
Lapisan sangat tebal
Lapisan tebal
5
1
0,2
< 0,2
Lapisan tipis
Lapisan sangat tipis
Laminasi
Laminasi tipis
GengQ File
IV-15
Batuan Sedimen
C.
Identifikasi Batuan
KOMPOSISI MINERAL
Komposisi mineral dari batuan sedimen klastik dapat dibedakan yaitu :
1). FRAGMEN
Fragmen adalah bagian butiran yang ukurannya paling besar dan dapat
berupa pecahan-pecahan batuan , mineral, dan cangkang-cangkang fosil atau
zat organik lainnya.
2). MATRIK
Matrik adalah bagian butiran yang ukurannya lebih kecil dari fragmen
dan terletak diantara fragmen sebagai massa dasar. Matrik dapat juga berupa
batuan, mineral, atau fosil.
3). SEMEN
Semen bukan butir, tetapi material pengisi rongga antar butir dan bahan
pengikat diantara fragmen dan matrik. Biasanya dalam bentuk amorf atau
kristalin. Bahan-bahan semen yang lazim adalah :
1. semen karbonat (kalsit, dolomit)
2. semen silika (kalsedon, kwarsa )
3. semen oksida besi (limonit, hematit, siderit)
IV-16
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
lumpur
karbonat.
Endapan
ini
setelah
mengalami
kompaksi
IV-17
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
a. Kristalin
Terdiri dari kristal-kristal yang interlocking, yaitu kristal-kristalnya saling
mengunci satu sama lain. Pemeriannya dapat memakai skala Wentworth
dcngan modifikasi sebagai berikut :
Nama Butir
Berbutir kasar
Berhutir sedang
1/16
Berbutir halus
1/256
< 1/256
b. Amort
Terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau amorf (non
kristalin).
2 ). S tr uktur
Struktur batuan sedimen non klastik terbentuk dari proses reaksi kimia
ataupun kegiatan organik, macamnya antara lain yang penting :
a. Fossilliferous :
Struktur yang ditunjukkan oleh adanya fosil atau komposisi terdiri dari fosil
(sedimen organik).
b. Oolitik
Struktur dimana suatu fragmen klastik diselubungi oleh mineral non
klastik, bersifat konsentris dengan diameter berukuran lebih kecil2 mm.
c. Pisolitik
Sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih besar dari 2 mm.
GengQ File
IV-18
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
d. Konkresi
Kenampakkan struktur ini sama dengan struktur oolitik tetapi tidak
menunjukkan adanya sifat konsentris.
e. Cone in cone
Struktur pada batu gamping kristalin yang menunjukkan pertumbuhan
kerucut per kerucut.
f. Bioherm
Tersusun oleh organisme murni dan bersifat insite.
g. Biostrome
Seperti bioherm tetapi bersifat klastik. Bioherm dan Biostrome merupakan
struktur luar yang hanya tampak di lapangan.
h. Septaria
Sejenis konkresi tetapi mempunyai komposisi lempungan. Ciri khasnya
adanya rekahan-rekahan yang tidak teratur sebagai akibat penyusutan bahan
lempungan tersebut karena proses dehidrasi yang kemudian celah-celah yang
terbentuk terisi oleh kristai-kristal karbonat yang kasar.
i. Geode
Bayak dijumpai pada batuan gampiag, berupa rongga-rongga yang terisi oleh kristalkristal yang tumbuh kearah pusat rongga tersebut. Kristal bisa berupa kalsit ataupun
kwarsa.
j. Styolit
Merupakan hubungan antar butir yang bergerigi.
GengQ File
IV-19
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
komposisi mineralnya sederhana yaitu bisa terdiri satu atau dua macam mineral.
Sebagai contoh:
Batugamping
: kalsit, dolomit
Chert
: kalsedon
Gipsum
: mineral gipsum
Anhidrit
: mineral anhidrit
Batugamping klastik :
GengQ File
IV-20
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
: bioherm, biostrome
Rudite
Arenit
1
0,062
Lutite
GengQ File
IV-21
Batuan Sedimen
2. Struktur
Identifikasi Batuan
- Pellet
B. Mikrit :
Merupakan agregat halus berukuran 1-4 mikron, merupakan kristal-kristal
karbonat yang terbentuk secara biokimia atau kimiawi langsung dari presipitasi
air laut dan mengisi rongga antar butir.
C. Sparit
Merupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan rekahan, berukuran butir
halus (0,02-0,1 mm), dapat terbentuk langsung dari sedimen secara insitu atau
dari rekristalisasi mikrit.
GengQ File
IV-22
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
sama
dengan
batuan
sedimen
non
klastik
lainnya.
III.5. PENAMAAN BATUAN YANG DIPAKAI DI LABORATONIUM
A. Batuan Sedimen Klastik
Penamaan batuan
sedimen klastik
ukuran dan
Pasir
50%
Lanau - Lempung
IV-23
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
GengQ File
IV-24
Batuan Sedimen
Identifikasi Batuan
GengQ File
IV-25