Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Hukum Hardy-Weinberg
Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam
suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke
generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu
kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak acak, mutasi,
seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen. Adalah penting untuk
dimengerti bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini akan selalu ada. Oleh
karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam.
Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai garis dasar
untuk mengukur perubahan genetik.
Frekuensi alel yang statis dalam suatu populasi dari generasi ke generasi
mengasumsikan adanya perkawinan acak, tidak adanya mutasi, tidak adanya migrasi ataupun
emigrasi, populasi yang besarnya tak terhingga, dan ketiadaan tekanan seleksi terhadap sifatsifat tertentu.
Contoh paling sederhana dapat terlihat pada suatu lokus tunggal beralel ganda: alel yang
dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a. Kedua frekuensi alel tersebut ditandai p dan
q secara berurutan; freq(A) = p; freq(a) = q; p + q = 1. Apabila populasi berada dalam
kesetimbangan, maka freq(AA) = p2 untuk homoszigot AA dalam populasi, freq(aa) = q2
untuk homozigot aa, dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot.
Konsep ini juga dikenal dalam berbagai nama: Kesetimbangan Hardy-Weinberg, Teorema
Hardy-Weinberg, ataupun Hukum Hardy-Weinberg. Asas ini dinamakan dari G.H. Hardy dan
Wilhelm heinberg.
Syarat-syarat berlakunya hukum hardy weinberg.
1.
Populasi dengan jumlah besar dapat dengan mudah memenuhi syarat hukum kesetimbangan
frekuensi gen. Karena populasi yang besar dapat mempertemukan jodoh dari tiap-tiap
pasangan alel secara acak.
2.
3.
Seleksi
Seleksi merupakan suatau proses yang melibatkan kekuatan kekuatan untuk
menentukan ternak mana yang boleh berkembang biak pada generasi selanjutnya. Kekuatan
kekuatan itu bisa di kontrol sepenuhnya oleh alam yang disebut seleksi alam. Jika kekuatan
itu di kontrol oleh manusia maka prosesnya disebut seleksi buatan kedua macam seleksi itu
akan merubah frekuensi gen yang sat relatif terhadap alelnya. Laju perubahan frekuensi pada
seleksi buatan jika dibandingkan dengan seleksi alam.
Untuk mendemonstrasikan peran seleksi dalam mengubah frekuesni gen, diambil
suatu contoh populasi yang terdiri dari beberapa ribu sap yang bertanduk dan yang tidak
bertanduk. Jika diasunsikan bahwa frekuensi gen yang bertanduk dan yang tidak bertandu
pada populasi tersebut masing masing 0,5 ( bila terjadi kawin acak) maka sekitar 75% dari
total sapi yang ada tidak bertanduk dan 25% bertanduk. Dari 75% sapi yang tidak bertanduk
sebanyak 1/3 bergenotip hemozigot dan 2/3 bergenotip heterozigot
2.
Mutasi
Mutasi adalah suatu perubahan kimia gen yang berakibat berubahnya fungsi gen. Jika
gen mengalami mutasi dengan kecepatan tetap maka frekuensi gen akan sedikit menurun,
sedangkan frekuensi alel akan meningkat. Laju mutasi bervariasi dari suatu kejadian mutasi
ke kejadian mutasi lain. Namun, laju relatif rendah ( kira kira satu dalam satu juta
pengandaan ge) sebagai gambaran, diambil contoh frekuensi gen merah pada sapi angus,
yaitu antara 0.05-0.08. jika terjadi kawin acak maka akan dijumpai 25-64 ekor sapi merh dari
setiap 10.000 kelahiran. Anak sapi yang berwarna merah dan juga tetua yang heterozigot
akan dikeluarkan dari peternakan. Secara teoritis frekuensi gen merah akan menurun
mendekati angkan nol, namun kenyataan frekuensi gen merah tetap anata 0.05-0.08 dari suatu
generasi ke generasi berikutnya hal itu bisa dijalaskan dengan mengunakkan teori mutasi.
Diduga bahwa laju mutasi gen hitam menjadi gen merah sama dengan laju seleksi terhadaap
gen merah sehingga tercapai suatu keseimbangan.
3.
Pencampuran populasi
Percampuran dua populasi yang frekuensi gennya berbeda dapat mengubah frekuensi
gen tertentu. Frekuenssi gen ini merupakan rataan dari frekuensi gen dari dua populasi yang
bercampur.
Jika seorang peternak memiliki 150 ekor sapi dengan frekuensi bertanduk dengan =
0.95 ( bila terjadi kawin acak) maka sekitar 90% dari sapi sapinya akan bertanduk.
Selanjutnya, jika diasumsikan bahwa ada enam pejatan baru yang diamsukkan ke peternakan
utnuk memperbaiki mutu geneteik terna ternak yang ada. Dari enam pejantan dimasukkan
terdapat satu ekor yang bertanduk, dua ekor yang tidak bertanduk heterozigot dan tiga ekor
yang tidak bertanduk homozigot. Frekuensi gen bertanduk pada kelompok pejantan = 1/6 =
0.033. dengan asumsi bahwa tidak ada sapi lain yang masuk kedalam peternakan maka
frekuensi gen bertanduk pada populasi itu setelah terjadi kawin acak, selama satu generasi
( 0.950 + 0.333) / 2 = 0.064
4.
5.
Genetic drift
Genetic drift merupakan perubahan frekuensi gen yang mendadak. Perubahan
frekuensi gen yang mendadak biasanya terjadi pada kelompok kecil ternak yang di pindahkan
untuk tujuan pemulian ternak atau dibiakan. Jika kelompok ternak diisolasi dari kelompok
ternak asalnya maka frekuensi gen yang terbentuk pada populasi baru dapat berubah.
Perubahan frekuensi gen yang mendadak dapat pula disebabkan oleh bencana alam, misal
matinya sebagian besar ternak yang memiliki gen tertentu (Ronny Rachman Noor, 2008).
CONTOH KASUS
dimana p + q + r = 1
Jika langsung dianalogikan dengan golongan darah ABO, maka rumusnya bisa dimodifikasi
sebagai berikut:
(A + B + O)2 = 1
A2 + 2AO + B2 + 2BO + 2AB + O2 = 1
dimana A + B + O = 1
keterangan :
A2 = AA = A homozigot
2AO = A heterozigot
B2 = BB = B homozigot
2BO = B heterozigot
2AB = gol AB
O2 = OO = gol O
Contoh Soal:
LBB Superbodoh memiliki 2000 siswa dengan komposisi golongan darah sebagai berikut:
- golongan A = 800 siswa
- golongan B = 540 siswa
- golongan AB = 480 siswa
Pertanyaan:
a. Berapa frekuensi gen A, B, dan O?
b. Berapa jumlah siswa yang memiliki golongan darah B heterozigot?
Golongan O = IOIO = OO = O2
Bila sudah ketemu frekuensi gen O, kamu bisa cari A atau B dulu. Terserah yang mana.
Misalnya kita cari yang A dulu, maka tambahkan jumlah golongan A dengan golongan O.
Jadinya begini
Frekuensi individu yang lahir dengan PKU disimbolkan dengan q2 pada persamaan HardyWeinberg ( q2 = frekuensi genotip homozigot resesif ). Kejadian satu individu PKU tiap 10
ribu kelahiran menunjukkan q2 = 0,0001. Oleh karenanya frekuensi alel resesif untuk PKU
dalam populasi adalah sebagai berikut.
q2 = 0,0001 q = 0,0001 = 0,01
Data frekuensi alel dominant ditentukan sebagai berikut.p = 1 q ; p = 1 0,01 ; p = 0,99
Frekuensi heterozigot karier, pada individu yang tidak mengalami PKU namun mewariskan
alel PKU pada keturunannya, yaitu sebagai berikut.
2pq = 2 x 0,99 x 0,01
2pq = 0,0198 ( sekitar 2% )
Hal ini berarti sekitar 2 % suatu populasi manusia yang membawa alel PKU.
Dalam suatu populasi 1000 orang terdapat 50 orang menderita albino (aa). Tentukan
perbandingan antara homozigot dominan (AA), heterozigot (Aa), dan homozigot resesif (aa)
yang menunjukkan populasi seimbang menurut Hardy-Weinberg!
Frekuansi gen albino: p2 + 2pq + q2 = 1
Dimana, p2 : homozigot dominan
2pq : heterozigot
q2 : homozigot resesif
Diketahui q2 = 50, maka q = 50 = 0,0
Untuk mencari homozigot dominan:
P2
=1 q
= 1 0,05
= 0,95
P2 + 2pq + q2 = 1
(0,95)2 + 2 (0,95 x 0,05) + (0,05)2 = 1
0,9025 + 0,095 + 0,0025 = 1
Laman
Beranda
About Me
Daily Calendar
Daftar Blog Teman
Malik Ibrahim
Wahyu Rizal
Mizwar Ambon
krs online
blog UMM
hotspot UMM
website UMM
perpustakaan UMM
Pages - Menu
Beranda
Blogroll
Popular Posts
Hukum Hardy-Weinberg
v Hukum Hardy-Weinberg Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel
dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan teta...
siapa yang gak kenal game ini ??? Banyak sekali pengguna vga intel graphic yang
mengalami crash pada saat bermain, yaitu saat akan me...
Probolinggo
Kota Probolinggo, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak
sekitar 100 km sebelah tenggara Kota Surabaya, Kota...
Speech
Assalamualaikum Wr. Wb. Good morning Honorable mrs. Ika , the English teacher
and all my friends whom I love. First of all let us pray...
Teknik Mesin
Apa Itu Teknik Mesin ?
Teknik Mesin adalah adalah cabang ilmu teknik/ rekayasa
yang mempelajari energi dan sumber energinya serta apl...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
@jaccopy
Blog Archive
2014 (5)
2013 (6)
o Mei (6)
Speech
Hukum Hardy-Weinberg