Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Rapat Redaksi -- Peliputan/ Pengumpulan sumber berita -- Penulisan -- Penyuntingan -Penyiaran/ Publikasi
Penyusunan Informasi
Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang
bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department), yakni para
wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter,
Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.
Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah
orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin. Untuk menjadi wartawan,
seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:
1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan
opini.
2. Menguasai bidang liputan (beat).
3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.
Teknis pembuatannya terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing),
meliputi:
1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat Proyeksi,
yakni perencanaan tentang informasi yang akan disajikan. Acuannya adalah visi, misi,
rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan
tema-tema tulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas di
antara para wartawan.
2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksi dan pembagian
tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data,
melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data melalui literatur, dan
wawancara.
3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukan penulisan naskah.
4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulis harus disunting dari segi
redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata,
sistematika penulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik dan
layak jual serta penyesuaian naskah dengan space atau kolom yang tersedia.
Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses
pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau
foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).
Penyebarluasan Informasi
Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak). Ini
tugas bagian marketing atau bagian usaha (Business Department) sirkulasi/distribusi,
promosi, dan iklan. Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.
Media Massa
Media
Massa
(Mass
Media)
adalah
sarana
komunikasi
massa
(channel
of
mass
dan
kelancaran
dalam
merangkai
kata-kata.
Berlatih Menulis
Cobalah sesering mungkin menulis apa saja, baik dalam bentuk diary, cerita pendek, puisi,
maupun catatan perjalanan. Hal ini secara otomatis akan menjadi kesenangan tersendiri
apabila suatu saat ditugaskan untuk menulis dalam bentuk berita.
Penasaran
Seorang wartawan dituntut harus punya rasa kepenasaran yang tinggi (high curiousity).
Karenanya, membiasakan diri ingin mengetahui informasi sedalam mungkin pada suatu
kejadian adalah hal yang bisa memancing berpikir kritis pada apapun yang kita lihat,
dengar, dan rasakan.
Ciptakan Jaringan Komunikasi Sosial
Wartawan yang andal adalah orang yang pandai bergaul dengan siapa saja. Dia bisa
berkomunikasi dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan informasi. Untuk itulah, calon
wartawan
sedini
mengumpulkan
mungkin
teman
bisa
menciptakan
jaringan
sebanyak-banyaknya
komunikasi
sosial,
misalnya
atau
twiter.
di
Percaya Diri
Rasa percaya diri bisa dipupuk sendiri, tanpa harus bantuan orang lain. Caranya, sekali-kali
cobalah Anda berlatih menjadi presenter di hadapan teman atau keluarga. Selain itu, Anda
bisa juga pura-pura mengorek informasi kepada seseorang, misalnya kepada tukang baso.
Tanyakan saja sambil basa-basi mengenai pembuatan baso, asal dari mana, habis dagangan
biasanya jam berapa. Latihan seperti ini nantinya akan membantu Anda ketika jadi
wartawan dalam hal menghadapi narasumber yang populer atau disegani.
Secara sederhana, semua informasi bisa disebut sebagai berita. Tetapi Ada juga
yang menyatakan bahwa apa pun yang belum kita ketahui adalah berita Namun ada juga
yang mengatakan 'Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang baru atau keterangan
yang terbaru tentang suatu peristiwa; suatu fakta yang menarik perhatian atau gagasan
yang perlu disampaikan kepada khalayak melalui media massa umum. BERITA adalah
sebuah informasi baru tentang sesuatu peristiwa yang penting dan menarik perhatian serta
minat khalayak pembaca
Prinsip-prinsip Dasar yang Harus Diketahui Wartawan dalam Menulis Berita
Ada lima syarat menulis berita, yaitu:
Kejujuran: apa yang dimuat dalam berita harus merupakan fakta yang benar-benar
terjadi. Wartawan tidak boleh memasukkan fiksi ke dalam berita.
Kecermatan: berita harus benar-benar seperti kenyataannya dan ditulis dengan tepat.
Seluruh pernyataan tentang fakta maupun opini harus disebutkan sumbernya.
sekitar
30
pelajar
Indonesia
di
sekitar
kota
Frankfurt.
(Why,
how).
Hard news/straight news. Berita hard news adalah berita yang lugas, singkat,
langsung ke pokok persoalan dan fakta-faktanya (ciri detikcom). Berita jenis
hard news harus memenuhi unsur 5 W + 1 H secara ketat dan harus cepatcepat dimuat, karena terlambat sedikit bisa basi. Istilah hard news lebih
mengacu ke isi beritanya, sedangkan istilah straight news lebih mengacu ke
mengangkat
aspek
kemanusiaan
(human
interest).
Dari
segi
bentuknya, soft news masih bisa kita perinci lagi menjadi dua: news feature
dan feature. Feature adalah sejenis tulisan khas yang berbentuk luwes, tahan
waktu, menarik, strukturnya tidak kaku, dan biasanya mengangkat aspek
kemanusiaan. Panjang tulisan feature bervariasi dan boleh ditulis seberapa
panjang pun, sejauh masih menarik. Misalnya, feature tentang kehidupan
sehari-hari
nelayan
di
Marunda.
yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah
tertuang di Lead.
Elemen Berita
Magnitude: Kuat tidaknya sebuah berita. Contoh: Satu pasien rumah sakit yang
meninggal akibat flu burung lebih menggemparkan ketimbang tiga orang yang
meninggal pada saat yang sama akibat kecelakaan tenggelamnya sebuah ferry.
Timeliness: Berita harus aktual. Masyarakat butuh informasi terbaru. Apakah Anda
mau
disuguhi berita yang terjadi dua hari lalu, sementara berita itu sudah disiarkan TV
bertubi-tubi? Catatan: Tulisan berbentuk feature (soft news) tidak terlalu terikat pada
unsur aktualitas
Proximity: Kedekatan. Masyarakat akan tertarik untuk membaca sesuatu yang secara
emosional, ekonomis, secara kultural, atau geografis dekat dengan mereka. Contoh:
Rencana Bulog membuka kran impor beras sebanyak 250 ribu ton akan lebih banyak
menarik perhatian pembaca dibanding isu mengenai pembukaan kran impor produk
elektronik dari Cina. Mengapa? Karena beras langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak. Berita itu akan membawa dua implikasi yang sama kuatnya, yaitu: Persepsi
Positif Harga beras tidak akan naik karena stock mencukupi, konsumen diuntungkan
Persepsi Negatif Harga gabah akan anjlok karena gempuran beras impor, petani pun
dirugikan.
Tokoh: Ketokohan seseorang akan mengangkat nilai berita. Name makes news.
Ucapan seorang presiden akan lebih penting dibanding ucapan seorang rakyat biasa.
Ucapan seorang menteri yang meramalkan harga BBM akan naik lebih dari 50 persen
akan
lebih
berdampak
dibanding
ucapan
banyak
pengamat
ekonomi
yang
menyatakan kenaikan BBM yang realistis adalah sekitar 20- 30 persen. Tapi harap
berhati hati. Tidak selalu ucapan seorang yang memiliki nama besar lebih penting
dibanding
JUDUL BERITA HARUS:
ucapan
orang
biasa.
Nilai Berita
Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu
mencakup beberapa hal, seperti berikut.
1.
2.
3.
4.
penting/terkenal.
5.
Lima nilai berita di atas menurut Kris Budiman sudah dianggap cukup dalam menyusun
berita. Namun, Masri Sareb Putra dalam bukunya Teknik Menulis Berita dan Feature, malah
memberikan dua belas nilai berita dalam menulis berita (2006: 33). Dua belas hal tersebut
di antaranya adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
yang tersembunyi,
7.
8.
9.
2.
3.
4.
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling
sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita
saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang
khusus. Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam
mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong
bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita
(Budiman 2005) . Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap
bagiannya,
terutama
pada
tubuh
berita.
Dengan
senantiasa
meminimalkan
aspek
Proses wawancara.
Kiranya tulisan singkat tentang dasar-dasar jurnalistik di atas akan lebih membantu kita saat
mengerjakan proses kreatif kita dalam penulisan jurnalistik.
Jurnalistik cetak (print journalism) adalah proses jurnalistik yang produk atau laporannya
ditulis dan disajikan dalam media massa cetak (printed media), seperti suratkabar, tabloid,
dan majalah.
Teknik penulisannya menggunakan bahasa tulis (written language) bergaya bahasa
jurnalistik (language of mass media), bercirikan antara lain hemat kata, sederhana, mudah
dimengerti, tidak mengandung arti ganda, dan umum digunakan.
Jurnalistik elektronik disebut juga Broadcast Journalism, yakni proses jurnalistik yang hasil
liputannya disebarkan melalui media radio dan televis. Berita radio hanya menggunakan
suara dan efek suara (auditory). Berita televisi dengan tambahan gambar (visual).
Wartawan radio lebih sering disebut reporter mengumpulkan fakta dan menyajikannya
melalui suara (disuarakan, bercerita) saja. Sedangkan wartawan televisi juga sering disebut
reporter atau jurnalis televisi melaporkan peristiwa dengan suara (kata-kata) sekaligus
gambar hasil shooting dan/atau rekaman kamera video.
Teknik penulisan naskah radio/televisi menggunakan bahasa tutur, yakni rangkaian katakata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari (spoken words), sederhana, mudah
dimengerti, ringkas, tidak rumit, dan jelas.
Sedangkan jurnalistik online (online journalism, cyber journalism) didefinisikan sebagai
pelaporan peristiwa yang diproduksi dan disebarkan melalui internet atau proses jurnalistik
yang hasilnya disajikan melalui media internet (cybermedia). Teknik penulisannya sama
dengan jurnalistik cetak, yakni menggunakan tulisan (bahasa tulis), namun penulisannya
lebih leluasa dan bisa jauh lebih lengkap dibandingkan naskah untuk media cetak atau
elektronik. Umumnya media cetak, radio, dan televisi juga menyediakan media online.
Jurnalistik media online dapat hadir secara individual, bukan lembaga, dengan hadirnya blog
atau weblog. Pemilik blog tidak hanya dapat menuliskan opini atau pengalalaman pribadi
(diary), tapi juga mempublikasikan berita, artikel, dan feature layaknya media komersial.
Kemunculan media online ini, termasuk weblog, dapat menumbuhsuburkan lahirnya Indy
Media atau media independen, bahkan maraknya underground media, sekaligus
mengimbangi mainstream media (www.romeltea.com).*
Jenis-Jenis Tulisan
Seorang penulis atau pengarang dapat memilih dan menggunakan tulisan jenis fiksi dan
non-fiksi untuk mengemukakan pikiran dan perasaannya. Meskipun demikian, baik tulisan
fiksi maupun tulisan non-fiksi memiliki perbedaan yang pokok, seperti perbedaan dalam
penyampaian isinya dan perbedaan dalam penggunaan bahasanya.
Fiksi. Dalam karya sastra, fiksi juga disebut karya rekaan. Sebagai cerita rekaan,
fiksi merupakan kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan
oleh daya khayal atau imajinasi pengarang. Biasanya yang termasuk dalam ragam
fiksi
adalah
roman,
novel,
dan
cerita
pendek
(cerpen)
tulisan-tulisan
ilmiah
popular,
seperti
laporan,
artikel,
dan
lainnya.
Tulisan non-fiksi pada umumnya berusaha menarik dan menggugah nalar dan pikiran
pembaca melalui uraian, penjelasan, dan ulasan. Ini berkaitan dengan isi tulisan nonfiksi yang bersifat ilmiah sehingga menuntut aktivias kejiwaan yang bersifat rasional.
Itu sebabnya, tulisan non-fiksi berusaha mencapai tahap objektivitas yang tinggi.
penyelidikan
terhadap
objek
yang
akan
ditulis.
merasakannya. Pilihan kata yang tepat dapat menghasilkan gambaran yang hidup
pembaca
mengetahui
berpendapatseperti
bahwa
memang
ada
penulis
yang
itu.
Disamping ada eksposisi panjang, terdapat pula eksposisi pendek. Yang termasuk
eksposisi panjang umumnya berupa artikel dan tulisan ilmiah popular. Yang termasuk
eksposisi pendek misalnya petunjuk penggunaan obat, petunjuk pencegahan
kebenaran.
Persuasi. Persuasi ialah tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar
melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penulis pada saat sekarang maupun di
masa yang akan dating. Unsur terpenting persuasi ialah kepercayaan. Dengan
kepercayaan inilah pembaca diharapkan melakukan sesuatu. Singkatnya, persuasi
adalah satu usaha menciptakan kesesuaian dan kesepakatan melalui kepercayaan.
Itulah macam-macam dari bentuk tulisan yang dapat dihasilkan oleh seorang penulis.
Mengenai bentuk-bentuk yang lain, seperti artikel dan esai, merupakan bagian dari
bentuk-bentuk tulisan diatas.
Dasar-Dasar Jurnalistik
Pengertian Jurnalistik
Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang: harfiyah,
konseptual, dan praktis. Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau
kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour
dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno,
du jour yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran
tercetak.
Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai
proses, teknik, dan ilmu.
1. Sebagai proses, jurnalistik adalah aktivitas mencari, mengolah, menulis, dan
menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini
dilakukan oleh wartawan (jurnalis).
2. Sebagai teknik, jurnalistik adalah keahlian (expertise) atau keterampilan (skill)
menulis
karya
pengumpulan
wawancara.
3. Sebagai ilmu,
jurnalistik
bahan
(berita,
penulisan
jurnalistik
adalah
artikel,
seperti
bidang
feature)
termasuk
keahlian
dalam
peliputan
peristiwa
(reportase)
dan
kajian
mengenai
pembuatan
dan