ETHER

Andri
Mahyu
Malda
Rusdy
Sultan

HELLO !

Were from Group 2

General Formula

CnH2n+2O

Eter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang

mempunyai dua gugus alkil yang terikat pada satu atom
oksigen

R dan R dapat sama atau berbeda

 Alkoksi alkana tunggal/ sederhana, yakni alkoksi

alkana dengan dua gugus alkil yang simetris, yakni R
= R
Alkoksi alkana majemuk, yakni alkoksi alkana dengan
dua gugus alkil yang asimetris, R R

Tata Nama Alkoksialkana

Ada dua tata nama untuk alkoksialkana, yakni tata nama IUPAC dan tata nama
umum:
- Tata nama IUPAC
1. Nama IUPAC adalah alkoksialkana (ditulis menyambung). Pilih gugus alkil yang
paling pendek sebagai gugus alkoksi dengan mengubah akhiran -ana pada
alkane asal dengan akhiran -oksi, dan gugus alkil yang lebih panjang sebagai
rantai induk alkane.
2. Beri penomoran pada rantai induk sedemikian sehingga atom C yang mengikat
gugus alkoksi harus mendapat nomor serendah mungkin
3. Jika terdapat cabang, beri nama sesuai dengan tata nama alkana
-. Tata nama umum
Nama lazim adalah alkil eter dan digunakan untuk alkoksialkana suku rendah.
Tata nama didasarkan pada atom C, lalu ditambah kata eter. Urutan penulisan
nama kedua gugus alkil tidak perlu menurut abjad. Namun agar konsisten, disini
digunakan urutan abjad.

CH3

CH3

CH2

CH3

CH

CH3

CH2

CH3

CH3

CH3

Keisomeran pada Alkoksialkana

Ada dua jenis keisomeran pada alkoksialkana, yakni :
-Keisomeran Fungsi

Alkoksialkana berisomer fungsi dengan alkohol.

A. Sebagai Alkohol

CH3

CH2

CH2

CH2

CH3

CH2

CH

OH

CH3

OH

: 1butanol
: 2- metil - 1
- propanol

B. Sebagai Eter

CH3

CH2

CH2

CH3

CH

CH3

CH3

CH3

-Keisomeran Struktur
Keisomeran struktur pada alkoksialkana berupa keisomeran kerangka dan posisi,
serta mulai terjadi pada senyawa alkoksialkana yang memiliki 4 atom C

CH3

CH2

CH2

CH3

CH3

CH2

CH2

CH3

CH3

CH

CH3

CH3

Sifat fisika
Cairan yang tak berwarna
Mudah menguap dan terbakar
Berbau harum tapi bersifat membius
Titik didih < alcohol untuk suku yang sama
Sukar larut dalam air
Hanya memiliki satu gaya antarmolekul (gaya London)

Sifat Kimia
Sukar bereaksi. Tidak bereaksi dengan Na, K.

REAKSI TERHADAP ETER

Eter merupakan suatu senyawa organik yang tidak terlalu reaktif.
Dengan kata lain, eter hanya dapat mengalami reaksi khusus.
Reaksi terhadap eter adalah:
1.Reaksi Oksidasi Eter
Dengan campuran (K2Cr2O7 + H2SO4), eter mengalami oksidasi
dengan hasil seperti pada oksidasi alkohol asalnya. Sebagai
contoh, dietil eter (yang dibuat dari
etanol) bila direaksikan
dengan (K2Cr2O7 + H2SO4) menghasilkan asetaldehida.

C2H5-O-C2H5 2 CH3CHO

2. Reaksi Eter dengan Asam

a. Dengan HI Dingin
Dengan asam iodida dingin, eter menghasilkan alkohol dan alkil iodida.
Contoh:
C2H5-O-C2H5 + HI C2H5OH + C2H5I
b. Dengan H2SO4 Dingin
Dengan asam sulfat pekat dingin, eter dapat larut. Pemanasan larutan
eter dalam asam sulfat pekat mengakibatkan terbentuknya alkohol dan
alkil hidrogensulfat. Contoh:
C2H5-O-C2H5 + H2SO4 C2H5OH + C2H5HSO4

3. Reaksi Hidrolisis Eter

Bila eter dididihkan dalam air yang mengandung asam (umumnya
H2SO4) terjadilah hidrolisis yang memberikan hasil alkohol. Contoh:
C2H5-O-C2H5 + H2O 2 C2H5OH
4. Reaksi Eter dengan Halogen
Halogen (klor atau brom) dapat mensubstitusi atom H yang terikat
pada atom C alfa (atom C yang berikatan dengan atom O) dalam
suatu eter.
C2H5-O-C2H5 + Cl2 CH3CHCl-O-C2H5 + HCl

REAKSI IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI

PADA ETER
1. Eter tidak bereaksi dengan logam aktif, misalnya natrium. Sifat ini
dapat digunakan untuk membedakan eter dengan alkohol.
2 R OH + 2 Na > 2 R ONa + H 2
R O R + Na > Tidak bereaksi
2. Eter dan alkohol dapat bereaksi dengan PCl5. Reaksi alkohol dengan
PCl5 akan membebaskan HCl, sedangkan eter tidak membebaskan HCl.
Reaksi ini dapat digunakan untuk membedakan eter dengan alkohol
R OH + PCl5 > R Cl + POCl3 + HCl
R O R + PCl5 > R Cl + R Cl + POCl3

3. Eter akan terurai oleh asam halida menjadi alkohol dan haloalkana ( Alkil
halida )
R O R + HI > R OH + R I
4. Dengan asam halida berlebihan, eter dapat membentuk alkil halida ( R
X ) dan H2O
R O R + 2 HI > R I + R I + H 2O