Вы находитесь на странице: 1из 13

HUBUNGAN KEILMUAN TIMUR TENGAH

DAN INDONESIA

Disusun oleh :
Julius Diascahyadi

13312392

Muhammad Rifky Darmawan

13312451

Muhammad Ridho

13312456

Sabdo Panggiring

13312503

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Hubungan Keilmuan Timur Tengah dan Indonesia.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu kelulusan Mata Kuliah Pemikiran
dan Peradaban Islam dan juga makalah ini kedepannya dapat dijadikan mahasiswa
untuk menambah wawasan dan pengetahuannya seputar Pemikiran dan Peradaban
Islam di Indonesia
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
Dr. Abdul Munif, M.Ag selaku dosen Pemikiran dan Peradaban Islam, karena atas
bimbingan dan saran beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun, sangat kami harapkan
demi kesempurnaan penulisan di kemudian hari, dan juga kami berharap semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pemakalah dan pembaca serta dapat
serta dapat membantu penulisan untuk membuat makalah serupa berikutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 31 Desember 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................... 3
BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................4
A.

LATAR BELAKANG.........................................................................4

B.

RUMUSAN MASALAH.....................................................................4

C.

TUJUAN PENULISAN.......................................................................4

D.

RUANG LINGKUP PENULISAN.........................................................5

BAB 2. PEMBAHASAN............................................................................6
A.

Teori Masuknya Islam di Indonesia.........................................................6

B.

Jalur-jalur Transmisi........................................................................... 8

C. Para Transmiter Pengetahuan Timur Tengah Ke Indonesia dan Dampaknya di


Indonesia............................................................................................. 10
BAB 3. PENUTUP................................................................................. 12
A.

KESIMPULAN............................................................................... 12

BAB 1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesungguhnya, transmisi pengetahuan Timur Tengah ke Indonesia dimulai
sejak kedatangan Islam itu sendiri di Nusantara. Hal ini karena Islam bukan hanya
sekedar praktek ritual semata, tetapi juga berisi sejumlah aturan dan sistim
pengetahuannya sendiri. Seperti diketahui, Islam yang masuk ke Indonesia adalah
Islam yang telah melewati berbagai fase sejarah di tempat asalnya. Dalam perjalanan
historisnya sebelum masuk ke Indonesia, ajaran Islam telah mengalami proses
kodifikasi, sistimatisasi, dan pembidangan.
Kreatifitas umat Islam pasca generasi tbin telah menghasilkan berbagai
ilmu keislaman yang diderivasikan dari dua sumber utama, Al-Qur'an dan Sunnah.
Berbagai bidang keilmuan Islam telah lahir pada saat itu, seperti ulmul qur'n,
ulmul had, fiqh, usl fiqh, kalm, tasawuf, linguistik, sastra Arab, dan lain-lain.
Oleh karena itu, kedatangan agama Islam ke Indonesia sangat mungkin sekali disertai
dengan seperangkat keilmuannya.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini:
1. Apa teori-teori masuknya islam di indonesia ?
2. Apa jalur-jalur transmisi pengetahuan keislaman timur tengah ke

3.

indonesia?
Siapa para transmitter pengetahuan timur tengah ke indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini:

1. Menjelaskan teori-teori masuknya Islam ke Indonesia


2. Mengidentifikasi berbagai jalur transmisi pengetahuan Timur Tengah ke
Indonesia.
3. Mengidentifikasi para transmitter pengetahuan Timur Tengah ke Indonesia

D. RUANG LINGKUP PENULISAN


Makalah ini ditulis dengan memberikan pembahasan mengenai teori masuknya
islam di Indonesia, jalur-jalur transmisi keilmuan timur ke Indonesia dan para transmiter
keilmuan.

BAB 2. PEMBAHASAN

A. Teori Masuknya Islam di Indonesia


Kepastian mengenai kapan Islam pertama kali masuk ke Indonesia, dari
mana dan siapa yang membawanya memang masih menjadi perdebatan. Beberapa
kajian, seminar, dan kegiatan-kegiatan lain telah diadakan untuk mengetahui
kepastian tersebut. Sejumlah teori mengenai kedatangan Islam di Indonesia juga
bermunculan. Di antaranya adalah teori India, teori Arab, teori sufi, dan teori
Cina. Ketiga teori yang pertama ini diuraikan panjang lebar oleh Azra di awal
bukunya, Jaringan Ulama.
Teori India berpendapat bahwa asal muasal Islam di Nusantara adalah anak
benua India, bukannya Persia atau Arabia. Teori ini banyak dikemukakan terutama
oleh para sarjana Belanda, di antaranya Pijnapel, Snouck Hurgronje, dan J.P.
Moquette. Menurut Pijnapel, Islam di Nusantara dibawa oleh orang-orang Arab
bermadzhab Syafii yang bermigrasi dan menetap di wilayah Gujarat dan Malabar
India. Teori Pijnapel kemudian dikembangkan oleh Snouck. Menurutnya, setelah
Islam berpijak kokoh di beberapa pelabuhan anak benua India, banyak pedagang
muslim yang berasal dari kota-kota pelabuhan itu datang ke Indonesia sebagai
penyebar Islam pertama. Baru kemudian mereka disusul oleh orang-orang Arab
-kebanyakan keturunan Nabi Muhammad saw karena menggunakan gelar syarf
atau sayyid- yang menyelesaikan penyebaran Islam di Nusantara.
Snouck tidak menyebutkan secara eksplisit wilayah India mana yang
dianggap sebagai asal Islam di Nusantara, tetapi dia menyebut abad ke-12 M
sebagai periode paling mungkin dari permulaan penyebaran Islam. Moquitte,
seorang sarjana Belanda lainnya, berkesimpulan bahwa tempat asal Islam di
Nusantara adalah Gujarat, berdasarkan kemiripan batu nisan di Pasai (tertanggal
17 Dzul Hijjah 831 H/ 27 September 1428 M) dan batu nisan Maulana Malik
Ibrahim (w 822 H/1419 M) di Gresik dengan batu nisan yang terdapat di Cambay,
Gujarat. Kesimpulannya, batu nisan produksi Gujarat dihasilkan bukan hanya
untuk pasar lokal tetapi juga diekspor ke wilayah lain, termasuk Sumatera dan
Jawa. Selanjutnya, dengan mengimpor batu nisan dari Gujarat, orang-orang
Nusantara juga mengambil Islam dari sana
Teori Arab berkesimpulan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh
orang-orang Arab. Teori ini antara lain dikemukakan oleh T.W. Arnold, Naquib alAttas, dan keputusan tiga kali seminar tentang sejarah masuknya Islam ke
Indonesia, yakni tahun 1963, 1978 dan 1980. Menurut Arnold, sebagaimana
dikutip Azra, India bukanlah satu-satunya tempat asal Islam Nusantara, masih ada
lagi asal Islam Nusantara, yaitu Arabia. Dalam pandangannya, para pedagang

Arab juga menyebarkan Islam ketika mereka dominan dalam perdagangan BaratTimur sejak abad-abad awal Hijriyah atau abad ke-7 dan ke-8 Masehi.

Al-Attas, seperti dikutip Azra, berpendapat bahwa Islam di Nusantara


berasal langsung dari Arab. Untuk mendukung pendapatnya, al-Attas
berpandangan bahwa bukti paling penting yang perlu dikaji ketika membahas
kedatangan Islam di Nusantara adalah karakterisik internal Islam di dunia
Melayu-Indonesia itu sendiri, terutama yang tampak dalam perubahan-perubahan
konsep dan istilah kunci dalam berbagai literatur Melayu-Indonesia abad ke-16
sampai ke-17. Setelah melacak sejumlah literatur, al-Attas berkesimpulan bahwa
sebelum abad ke-17, seluruh literatur keagamaan Islam yang relevan tidak satupun
yang ditulis oleh penulis India atau berasal dari India. Semua literatur tersebut
ditulis oleh orang Arab meskipun mungkin sebagian ditulis di India, bahkan para
penulis yang menurut sarjana Barat dianggap berasal dari Persia, pada dasarnya
juga berasal dari Arab, baik secara etnis maupun cultural.
Di samping teori India dan teori Arab, ada satu lagi teori tentang masuknya
Islam ke Indonesia, yaitu teori sufi. Teori ini dikemukakan oleh A.H. Johns.
Seperti dikutip Azra, Johns berkesimpulan bahwa para sufi pengembaralah yang
melakukan penyiaran Islam ke Indonesia dan berhasil mengislamkan sejumlah
besar penduduk setidaknya sejak abad ke-13. Faktor utama keberhasilan misi
dakwah ini adalah kemampuan para sufi dalam menyajikan Islam secara atraktif,
khususnya dengan menekankan penyesuaian Islam dengan agama dan budaya
lokal daripada mengubahnya secara drastis. Berkat otoritas karismatik dan
kekuatan magis mereka, para sufi dapat mengawini puteri-puteri bangsawan,
sehingga dapat mempermudah proses Islamisasi.
Pada sisi yang lain, masih ada satu teori lagi tentang masuknya Islam ke
Indonesia, yaitu teori Cina. Teori ini menyatakan bahwa masuknya Islam ke
Nusantara melalui jalur Cina. Al-Hadad menulis bahwa Islam yang masuk ke
alam Melayu atau Nusantara adalah Islam yang telah melewati beberapa kota di
sepanjang jalur sutra, yakni dari kota Mekkah kemudian ke Baghdad (Irak), Kabul
(Afganistan), Kasymir (India), Sinkiang, Zaetun, Canton (Cina), dan kemudian
baru memasuki Nusantara.
Lepas dari perbedaan teori tentang kedatangan Islam di Indonesia seperti
yang dikemukakan di atas, yang jelas dapat dipastikan adalah bahwa inisiatif
untuk memperkenalkan Islam berasal dari para dai asing, entah berasal dari India,
maupun dari orang-orang Timur Tengah sendiri, tempat Islam berasal. Ini berarti
proses awal transmisi pengetahuan keislaman ke Indonesia justeru bukan berasal
dari keinginan orang-orang Indonesia.

B. Jalur-jalur Transmisi
Beberapa jalur transmisi pengetahuan Timur Tengah ke Indonesia yang
berhasil diidentifikasi oleh penulis, antara lain: (1) jalur dakwah oleh para imigran
muslim, (2) jalur pendidikan, (3) jalur penerjemahan, (4) jalur kelembagaan, dan
(5) jalur media masa dan teknologi informasi. Uraian-uraian berikut ini mencoba
untuk menjelaskan kelima jalur transmisi tersebut.
1. Jalur Dakwah oleh Imigran Muslim
Jalur dakwah di sini lebih dimaksudkan sebagai kegiatan untuk
menyebarkan ajaran dan pengetahuan keislaman di Indonesia yang dilakukan oleh
para imigran Muslim, terutama yang berasal dari Timur Tengah langsung maupun
dari wilayah-wilayah lain yang memiliki hubungan dengan Timur Tengah.
Memang benar, di masa lalu, kedatangan para imigran tersebut ke Indonesia
seringkali dalam rangka kegiatan perdagangan, namun tidak jarang mereka juga
sekaligus menjadi dai yang berperan penting dalam menyebarkan ajaran dan
pengetahuan ke-Islaman di Indonesia. Tidak jarang pula, adanya beberapa imigran
Timur Tengah yang secara khusus datang ke Indonesia untuk misi dakwah. Itulah
mengapa jalur transmisi ini dinamakan sebagai jalur dakwah.
2. Jalur Pendidikan
Yang dimaksud dengan jalur pendidikan adalah semua aktifitas
kependidikan, baik secara informal maupun formal, yang oleh para transmiter
dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan pengetahuan Timur Tengah ke
Indonesia. Aktifitas pendidikan informal biasanya berupa kegiatan transfer
pengetahuan antara guru-murid dalam suasana tidak resmi, tidak terencana dan
tidak sistematis. Adapun aktifitas pendidikan yang bersifat formal, biasanya
berupa kegiatan pembelajaran yang berlangsung dalam suasana resmi, terencana
dan sistematis.
Pada abad-abad yang lalu, para jamaah haji Indonesia tidak hanya
menunaikan ibadah haji saja di Mekkah, tetapi banyak di antara mereka yang
kemudian menetap sekian lama di tanah suci untuk memperdalam pengetahuan
agama mereka. Pada saat itu, tanah suci Mekkah telah dianggap menjadi semacam
tempat untuk mencari legitimasi keilmuan (ngelmu) bagi para santri Indonesia,
dan juga menjadi legitimasi politik bagi beberapa penguasa Jawa.

3. Jalur Penerjemahan Buku

Kegiatan menerjemahkan teks-teks Arab mulai menampakkan wujudnya


ketika sejumlah ulama Indonesia seperti Abd ar-Ra'f as-Singkil (1615-1693 M)
menerjemahkan beberapa buku berbahasa Arab, baik atas kemauan penguasa saat

itu maupun atas kemauan sendiri. Penerjemahan buku berbahasa Arab juga
menjadi salah satu metode pembelajaran yang dilakukan di pesantren-pesantren di
Indonesia. Artinya, kegiatan penerjemahan buku berbahasa Arab di Indonesia
merupakan salah satu "pintu masuk" pengetahuan Timur Tengah ke Indonesia,
seperti halnya masuknya karya-karya Yunani-Persia-India.
Mengenai masuknya naskah asli bahasa Arab tersebut ke Indonesia
tampaknya melalui berbagai saluran. Pada abad-abad yang lalu, yang juga
mungkin masih bertahan hingga sekarang, para jamaah haji dan mukimin
Indonesia di Saudi Arabia sering membawa buku-buku Timur Tengah ke
Indonesia. Sebagian dari buku yang mereka bawa ternyata kemudian menjadi
materi yang diajarkan di berbagai pesantren. Buku-buku tersebut kebanyakan
ditulis oleh ulama-ulama klasik yang berfaham Sunni, yang juga menjadi mahab
teologi paling dominan di Indonesia. Kesamaan mahab inilah yang mungkin
menyebabkan dipakainya buku-buku tersebut sebagai bahan pengajaran di
pesantren. Di kalangan pesantren, buku-buku tersebut sering dikenal dengan
sebutan kitab kuning.
4. Jalur Kerjasama Kelembagaan
Jalur ini tampak dari adanya kerjasama kelembagaan antara pihak Timur
Tengah dengan pihak Indonesia, baik antarpemerintahan maupun antarswasta,
dalam rangka proses transmisi pengetahuan keislaman Timur Tengah ke
Indonesia. Kerjasama ini terjalin terutama setelah Indonesia merdeka. Wujud
kerjasamanya bisa berupa pengiriman tenaga ahli oleh pihak Timur Tengah ke
Indonesia atau juga dengan mendirikan lembaga cabang di Indonesia.
Bentuk kerjasama yang pertama pernah dibuat antara pihak IAIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta dengan pihak Universitas Al-Azhr. Seperti diketahui, bahwa
sejak awal berdirinya, IAIN memang mencontoh model pendidikan yang
diselenggarakan oleh Al-Azhr. Ini dibuktikan dengan nama-nama fakultas yang
sama dengan nama-nama fakultas yang ada di Al-Azhr. Kurikulum yang dipakai
juga sangat mungkin ada kemiripan. Peniruan ini tentu didasari pertimbangan
bahwa pada era tersebut Al-Azhr menjadi model universitas Islam yang paling
baik di dunia Islam.
5. Jalur Media Masa dan Teknologi Informasi
Di samping melalui jalur-jalur yang telah disebutkan di atas, pengetahuan
Timur Tengah ternyata juga ditransmisikan ke Indonesia melalui sejumlah media
massa seperti majalah, jurnal, surat kabar, dan juga saluran-saluran media yang
berbasis teknologi informasi seperti website internet.
Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, kini pengetahuan
Timur Tengah juga ditransmisikan melalui internet dan perangkat lunak (program
komputer). Sekedar contoh, berikut ini alamat-alamat website yang banyak
menampilkan berbagai pengetahaun tentang Islam. Kementrian Wakaf Majelis
Tinggi Urusan Islam Republik Mesir memiliki alamat website www.awkaf.com

yang juga menayangkan berbagai pengetahuan tentang keislaman. Demikian juga


dengan www.alazhar.org, dan www.islamic-council.gov.eg

C. Para Transmiter Pengetahuan Timur Tengah Ke Indonesia dan


Dampaknya di Indonesia
N
o

Abad

XVI

XVII

XVIII

Nama
Transmiter

Tempat Studi dan


Guru-Gurunya

Pengetahuan
Yang Dikuasai
dan
Ditransmisikan

Produk/Karya

Dampaknya di
Indonesia

Hamzah alFansur (w.


1590)

Nama gurunya
tidak diketahui,
tetapi dalam syairsyairnya Hamzah
mengaku telah
berkunjung ke
sejumlah kota di
Timur Tengah
seperti Mekkah,
Quds, dan Baghdad

Tasawuf
wujdyyah
dengan lima
tahap emanasi
dari Ibn
al-Arab

Asrr al-rifn
dan Syarab
al-syiqn

Tasawuf wujdiyah
menjadi tasawuf
populer di kesultanan
Aceh pada era Sultan
Iskandar Muda.

Nuruddn arRnir (w.


1658)

Abd asSamad alPalimbani


(1704-1789)

Belajar ilmu
keislaman dan
bahasa Melayu di
India dengan
sejumlah ulama
terkenal di
lingkungan
keluarganya sendiri.
Pernah belajar ke
Mekkah tetapi
guru-gurunya tidak
diketahui secara
pasti.

Belajar di Mekkah
dan Madinah
dengan sejumlah
ulama seperti
Muhammad alSammani (w. 1776).

Tasawuf, fiqh,
teologi, sejarah,
bahasa dan lainlain. Ajaran
tasawufnya
mengkoreksi
faham
wujudiyah
warisan Hamzah
Fansuri dan
Syamsuddn as-

Menguasai
berbagai cabang
keilmuan Islam,
terutama
tasawuf
ortodoksi.
Dialah yang
memperkenalka
n tarekat
Sammaniyah ke
Indonesia.

(1) Bustn asSaltn, Buku


ini juga dapat
dianggap
sebagai buku
sejarah, terdiri
dari tujuh buku.
(2) Sirt alMustaqm,
berisi
penekanan dia
terhadap syari'at
atau fiqh. (3)
Hujjat as-Siddq
li Daf azZindq. Buku ini
dimaksudkan
untuk
menjelaskan
(1) Sair asSlikn il
'Ibdt Rabb
al-'lamn yang
merupakan
terjemahan dari
Ihy' Ulm adDn karya alGazal. (2)
Hidyat asSlikn f Sulk
Maslak alMuttaqn

Posisinya sebagai
Syeikh al-Islam
selama tujuh tahun di
masa Sultan Iskandar
Tsani memungkinkan
ajaran tasawufnya
berkembang.
Orientasi terhadap
syariat yang cukup
kuat dalam ajaran
tasawufnya
menyebabkan dia

Tarekat Sammniyah
dikenal di Indonesia.

10

terjemahan
Bidyah alHidyah (3)
Nashat alMuslimn yang
berisi seruan
jihad terhadap
orang kafir.104

XIX

XX

XX

Naww alBantn
(1813-1897)

KH. Ahmad
Dahln (l.
1868)

KH. Hasyim
Asy'ari
(1871-1947)

Belajar di Mekkah,
Madinah dan Mesir.
Gurunya: Syeikh
Sayyid Ahmad
Nakhrw, Sayyid
Ahmad Dimyat,
Syeikh Sayyid
Ahmad Zain
Dahln, dan Syeikh
Muhammad Khatb
Hanbal. Dia
menghabiskan
usianya untuk
mengajar di
Masjidil Haram dan
menulis buku.

Belajar di Mekkah
kepada Syeikh
Ahmad Khatb.

Belajar di Mekkah
kepada Naww alBantn, Syeikh
Mahfz at-Tirms,
dan sejumlah ulama
Arab lainnya.

Semua karyanya
ditulis dalam
bahasa Arab,
yang pada
umumnya
berupa syarah
terhadap kitabkitab yang telah
ada sebelumnya.

Menjadi penyambung
antara khasanah
intelektual Islam
klasik dengan dunia
pesantren. Hampir
semua karyanya
menjadi materi
pelajaran di pesantren
Jawa. Posisinya yang
prestisius di kalangan
ulama Haramain
mengharumkan nama
"Jawah".

Menguasai
sejumlah ilmu
keislaman dan
gagasan
pembaruan

Mendirikan
persyarikatan
Muhammadiyah
pada tanggal 18
Nopember
1912.

Lewat
Muhammadiyah,
gagasan
pembaruannya
berkembang di
Indonesia yang antara
lain melalui pendirian
sekolah-sekolah
Muhammadiyah.

Ilmu keislaman,
terutama Sahh
Bukhari yang
dia dapatkan
ijazahnya dari
Syeikh Mahfz

Ziydah
Talqt, Tibyn
f nahy an
Muatalt alIkhwn, Nr alMubn, Adab
al-lim, dan
lain-lain.
Bersama
sejumlah kyai
mendirikan
Nahdlatul
Ulama pada
tahun 1926.

Melalui pesantren
Tebuireng Jombang
dan NU, dia
menyebarkan
pengetahuannya. Dia
juga menjadi simpul
pengetahuan di
kalangan ulama NU.

Menguasai
semua cabang
keilmuan Islam
seperti tafsir,
had, tauhid,
fiqh, tasawuf
dan tata bahasa
Arab.

11

BAB 3. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terdapat berbagai teori tentang masuknya Islam di Indonesia sehingga
memerlukan suatu kajian yang lebih mendalam untuk menentukan kapan pastinya
Islam masuk di Indonesia.
Berbagai jalur masuknya keilmuan timur tengah ke Indonesia membuat
negara kita menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dengan
kontribusi para transmitter tentunya.

12

13

Вам также может понравиться

  • Urine Kambing
    Urine Kambing
    Документ1 страница
    Urine Kambing
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет
  • Cover Prety
    Cover Prety
    Документ1 страница
    Cover Prety
    Mely Eka Jayanti
    Оценок пока нет
  • SKB Ayam Geprek
    SKB Ayam Geprek
    Документ19 страниц
    SKB Ayam Geprek
    SofaMinimalisAbipraya
    100% (7)
  • Kop Surat
    Kop Surat
    Документ1 страница
    Kop Surat
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет
  • Potensi Harga
    Potensi Harga
    Документ4 страницы
    Potensi Harga
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет
  • Skrip Si
    Skrip Si
    Документ141 страница
    Skrip Si
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет
  • Keunggulan Kompetitif
    Keunggulan Kompetitif
    Документ1 страница
    Keunggulan Kompetitif
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет
  • KFC SKB
    KFC SKB
    Документ10 страниц
    KFC SKB
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет
  • Akuntansi Manajemen Sektor Publik
    Akuntansi Manajemen Sektor Publik
    Документ17 страниц
    Akuntansi Manajemen Sektor Publik
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет
  • Keunggulan Kompetitif
    Keunggulan Kompetitif
    Документ1 страница
    Keunggulan Kompetitif
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет
  • Keunggulan Kompetitif
    Keunggulan Kompetitif
    Документ1 страница
    Keunggulan Kompetitif
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет
  • 3 Struktur TA
    3 Struktur TA
    Документ2 страницы
    3 Struktur TA
    SofaMinimalisAbipraya
    Оценок пока нет