Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
YOGA EKA PRATAMA
Pendahuluan
Koma hepatikum ditemukan pada 1,7 % dari keseluruhan koma
metabolik.2
Koma ???
Koma terjadi akibat adanya gangguan pada reticular
activating system (RAS) yang mengatur kesadaran manusia.
tekanan hepatik
mendesak darah untuk
mengalir melalui
portosystemic shunt.
Portosystemic shunt
merupakan suatu keadaan
dimana darah yang berasal
dari organ abdomen
langsung dialirkan langsung
ke aliran sistemik tanpa
melalui sinusoid hepatik.
Pada keadaan
gangguan hati,
pembentukan urea di
hati tidak berjalan
dengan baik.
Terjadinya
hiperammonemia.
Untuk
mengkompensasi
kadar amonia dalam
darah, otak mengambil
peranan sebagai
tempat utama dalam
detoksifikasi amonia.
Namun dibawa
langsung ke dalam
sirkulasi sistemik
melalui portosystemic
shunt .
Manifestasi Klinis
Gambaran Ensefalopati hepatikum dapat ditemukan
dengan berbagai manifestasi klinis berdasarkan tingkat
keparahannya.
Pada dasarnya, gambaran klinis dari ensefalopati
hepatikum dapat dilihat dari perubahan stastus mental,
perubahan neuromuskular, dan perubahan tingkah laku
serta mood.
Pada pasien dengan ensefalopati hepatik yang minimal,
gejala klinis biasanya hanya dapat ditemukan melalui
penilaian neuropsikiatri dan psikomotor.
Kesadaran
Fungsi Intelektual
Kepribadian dan
Abnormalitas
Tingkah Laku
Neuromuskular
Tingkat 0
Tidak terganggu
Tidak terganggu
Tidak terganggu
Tidak terganggu
Normal
Tingkat 1
Hipersomnia
Perilaku berlebihan
Tremor metabolik
Gangguan
kalkulasi
ringan
Insomnia
Hilangnya atensi
Euforia/ depresi
Inkoordinasi muskular
Perubahan pada
Logorrhoea
Tingkat 2
pola tidur
Melambatnya
Disorientasi waktu
Iritabilitas
Penurunan inhibisi
Asterixis
Gangguan
respon
sedang
Letargi
Gangguan kalkulasi
Bicara kacau
yang berat
perilaku
Disorientasi
Amnesia mengenai
Anxietas/apatis
Hiporefleks
minimal
Ataxia
Tingkat 3
Somnolen
terjadi
Disorientasi tempat
adekuat
Perilaku yang aneh
Hiperrefleks
Gangguan
Konfusi
Amnesia total
Paranoid/pemarah
Nistagmus
berat
Semi-stupor
Tidak mampu
Mengamuk
Babinski, mioklonus
Tingkat 4
Stupor
melakukan kalkulasi
Disorientasi terhadap
Rigiditas
Dilatasi pupil
Koma
orang
Opistotonus
Diagnosis
Diagnosis ensfalopati hepatikum merupakan suatu
diagnosis eksklusi.
Alkohol
Pemeriksaan kandungan alkohol darah
Intoksikasi akut
Respon terhadap tiamin
Sindrom withdrawal
Sindrom Wernicke-Korsakoff
Obat-obatan psikotropik
Deteksi kadar toksik
Logam berat
Lesi intrakranial
Infark
Tumor
Abses
Meningitis
Pungsi Lumbar
Ensefalitis
Serologi
Epilepsi atau ensefalopati postElektroensefalografi
seizure
Tes neuropsikologi
Gangguan neuropsikiatrik
TATALAKSANA
Pada pasien dengan gagal hati
akut, ensefalopati hepatikum
terjadi secara cepat dan progresif,
serta biasanya disertai komplikasi
berupa edema serebri.
Pasien dengan gagal hati akut dan
ensefalopati hepatikum tingkat 3 dan 4
sebaiknya dimonitor tekanan
intrakranialnya. Pemberian manitol
dengan dosis 0,5 gram per kilogram berat
badan secara bolus berulang masih
merupakan terapi farmakologi utama
dalam menangani edema serebri pada
kasus ini.14
Obat lain yang dapat diberikan pada penderita ensefalopati hepatikum adalah
antagonis dari benzodiazepine.
Kesimpulan
Koma hepatikum merupakan suatu
komplikasi yang ditimbulkan oleh
ensefalopati hepatikum.
Ensefalopati hepatikum sendiri dapat
disebabkan oleh hiperamonemia akibat
penyakit hati,baik yang bersifat akut
maupun kronis.
Keduanya memberikan gambaran klinis yang
bervariasi dan luas.
Pada gagal hati akut, biasanya gejala yang
ditimbulkan merupakan dampak dari edema
serebri akibat hiperamonemia.