Вы находитесь на странице: 1из 51

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M
DENGAN MASALAH HIPERTENSI
DI PUSKESMAS LAMASI

Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

SUMARJI
HERLINA
ENDANG PUSPITA
HJ. SANDRA RIA
KIKI NOVITA

PROGRAM NERS
STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU
RAYA PALOPO
2016
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Askep ini yang
berjudul HIPERTENSI tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Askep ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya
itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Askep ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa Askep ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan Askep selanjutnya.
Akhir kata semoga Askep ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Palopo, 17 Desember 2015

PENYUSUN DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................

iii

BAB I KONSEP DASAR HIPERTENSI.........................................................

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Defenisi ..........................................................................................
Mengukur Tekanan Darah...............................................................
Penyebab Hipertensi.......................................................................
Tanda dan Gejala Hipertensi ..........................................................
Akibat-Akibat Hipertensi................................................................
Pencegahan Hipertensi....................................................................
Pengobatan Hipertensi....................................................................
Penyimpangan KDM Hipertensi.....................................................

1
1
3
5
6
6
7
8

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI.......................................

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Pengkajian.......................................................................................
Data Fokus......................................................................................
Analisa Data....................................................................................
Diagnosa Keperawatan...................................................................
Rencana Keperawatan....................................................................
Catatan Tindakan............................................................................
Catatan Perkembangan...................................................................

9
21
22
25
26
30
33

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

44

BAB I
KONSEP DASAR HIPERTENSI
A. Defenisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah
atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada.
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya tekanan/tegangan; jadi,
hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan
tekanan darah diatas nilai normal.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
B. Mengukur Tekanan Darah
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis
sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg,
dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Sejalan dengan bertambahnya usia,
hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus
meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai
usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun
drastis.
Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan mmHg
(millimeter air raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu sistolik dan
diastolik. Sistolik adalah angka yang tertinggi ialah tekanan darah pada waktu
jantung sedang menguncup atau sedang melakukan kontraksi. Diastolik adalah
angka yang terendah pada waktu jantung mengembang berada di dalam akhir
relaksasi.

Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG artinya tekanan sistolik 120 dan
tekanan diastolik 80 mmHg.
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh :
1. Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk memasukkan
darah ke dalam batang pembuluh nadi.
2. Tahanan dalam pembuluh nadi terhadap mengalirnya darah.
3. Saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatikus dan para simpatikus.
Klasifikasi tekanan darah
No
1
2
3
4
5
6

Klasifikasi
Optimal
Normal
Normal tinggi
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
Hipertensi berat

Sistolik
< 120 mmHg
< 130 mmHg
130 139 mmHg
140 159 mmHg
160 179 mmHg
> 180 mmHg

Diastolik
< 80 mmHg
< 85 mmHg
85 89 mmHg
90 99 mmHg
100 109 mmHg
> 110 mmHg

Tekanan darah normal


Tekanan darah setiap orang bervariasi setiap hari, tergantung pada keadaan
dan dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, jadi tekanan darah normalpun
bervariasi.
Orang dewasa bila tekanan darah menunjukkan angka 140/ 90 mmHg ke
atas dianggap tidak normal. Ada anggapan tekanan darah rendah kurang baik, hal
tersebut kurang tepat. Sebab data statistik menunjukkan bahwa orang dengan
tekanan darah rendah mempunyai umur yang sama dengan yang disebut normal.
Yang terbaik adalah menjaga tekanan darah agar normal dan anggapan bahwa
semakin bertambah usia tekanan darah lebih tinggi tidak menjadi masalah, adalah
anggapan yang perlu diluruskan, karena berdasarkan data statistik orang tua yang
tekanan darahnya berkisar di normal, kecenderungan mendapat gangguan stroke
rendah. Periksa tekanan darah secara teratur minimal 6 bulan sekali atau setiap
kali ke dokter/ fasilitas kesehatan.

Di kenal 2 klasifikasi hipertensi (berdasarkan penyebabnya) yaitu :

1. Hipertensi primer (hipertensi idiophatik), dimana penyebabnya tidak


diketahui dengan pasti. Dikatakan juga bahwa hipertensi ini adalah dampak
dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.
2. Hipertensi secundary, adalah hipertensi yang terjadi akibat dari penyakit dari
penyakit lain misalnya kelainan pada ginjal atau keruskanan dari sistem
hormon.
WHO mengklasifikasikan hipertensi berdasarkan ada tidaknya kelainan
pada organ tubuh lain, yaitu :
1. Hipertensi tanpa kelainan pada organ tubuh lain.
2. Hipertensi dengan pembesaran jantung.
3. Hipertensi dengan kelainan pada organ lain di samping jantung.
Klasifikasi hipertensi berdasarkan tingginya tekanan darah yaitu :
1. Hipertensi borderline : tekanan darah antara 140/90 mmHg dan 160/95
mmHg.
2. Hipertensi ringan : tekanan darah antara 160/95 mmHg dan 200/110 mmHg.
3. Hipertensi moderate : tekanan darah antara 200/110 mmHg dan 230/120
mmHg.
4. Hipertensi berat : tekanan darah antara 230/120 mmHg dan 280/140 mmHg.
C. Penyebab Hipertensi
Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder.
1. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui
penyebabnya. Ada 10-16% orang dewasa mengidap takanan darah tinggi.
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-sebabnya.
Hipertesnsi jenis ini hanya sebagian kecil, yakni hanya sekitar 10%.
Beberapa penyebab hipertensi, antara lain :
1. Keturunan
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua
atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia
menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa
masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang
kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen
yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa
seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda

tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama
ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan
melewati batas atas yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah
dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes,
penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit
hitam.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam
darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh
darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya
tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
5. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas
30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita
tekanan darah tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil
juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan
tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko
diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang
terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi
yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan jantung dan darah.
8. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Alkohol

Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga


menyebabkan tekanan darah tinggi.
10. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa
menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur
mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan
olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
D. Tanda dan Gejala Hipertensi
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala,
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sebenarnya tidak ada ).
Gejala-gejala hipertensi, antara lain :
1. Sebagian besar tidak ada gejala.
2. Sakit pada bagian belakang kepala.
3. Leher terasa kaku.
4. Kelelahan.
5. Mual.
6. Sesak napas.
7. Gelisah.
8. Muntah.
9. Mudah tersinggung.
10. Sukar tidur.
11. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan
ginjal
Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita
hipertensi. Sering juga seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala, mudah
tersinggung dan sukar tidur, ketika diukur tekanan darahnya menunjukkan angka
tekanan darah yang normal. Satu-satunya cara untuk mengetahui ada tidaknya
hipertensi hanya dengan mengukur tekanan darah.
E. Akibat-Akibat Hipertensi
Komplikasi/bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi :
1. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan
kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan
pandangan mata kabur.

2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama
dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan
bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.
3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit
pada ginjal.
4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang
bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke).
F. Pencegahan Hipertensi
Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang esensial),
dapat dikurangi dengan cara :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Memeriksa tekanan darah secara teratur.


Menjaga berat badan ideal.
Mengurangi konsumsi garam.
Jangan merokok.
Berolahraga secara teratur.
Hidup secara teratur.
Mengurangi stress.
Jangan terburu-buru.
Menghindari makanan berlemak.
Pencegahan Primer :

1. Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari.


2. Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk
mengurangi berat badan.
3. Kurangi konsumsi alkohol.
4. Konsumsi minyak ikan.
5. Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi
kalsium juga cukup membantu.
Pencegahan Sekunder
1.
2.
3.
4.
5.

Pola makanam yamg sehat.


Mengurangi garam dan natrium di diet anda.
Fisik aktif.
Mengurangi Akohol intake.
Berhenti merokok.
Pencegahan Tersier

1. Pengontrolan darah secara rutin.


2. Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.
G. Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi yang paling baik adalah :


1. Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan memeriksakan diri ke
2.
3.
4.
5.

dokter.
Selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan.
Mengurangi konsumsi garam.
Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
Mematuhi nasihat dokter.
Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang

tradisisonal yaitu dengan :


1. Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga menjadi satu
gelas belimbing dan diminum setiap pagi.
2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2
gelas/hari.

10

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
A. Pengkajian
I.
Biodata
1. Identitas Klien
Nama

: Klien Ny. M

Umur

: 61 Tahun

Jenis kelamin

: perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Desa Wiwitan Kec. Lamasi

Suku

: Luwu

Status pernikahan

: janda

Pekerjaan

: petani

Tgl. masuk Puskesmas

: 14 Desember 2015

Tgl pengkajian

: 15 Desember 2015

2. Penanggung Jawab
Biaya perawatan Puskesmas Klien ditanggung oleh anak klien.
II.

Keluhan Utama
A. Keluhan utama

: Nyeri kepala
1. Alasan kunjungan

: Klien

masuk Puskesmas dengan keluhan


nyeri pada daerah kepala dan
2. Faktot Pencetus

tegang pada leher.


: Mengangkat benda berat
3. Lamanya keluhan
:
lima

4.
5.
6.
7.

III.

Timbulnya keluhan
Faktor yang memperbera
upaya dilakukan untuk mengatasi
Diagnosa Medis

hari

yang

lalu

Sejak
sampai

sekarang
: Tanggal 9 Desember 2015
: Saat klien beraktivitas.
: Istirahat dan minum obat.
: Hipertensi.

Riwayat Kesehatan
11

A. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien masuk Puskesmas Lamasi pada tanggal 14 Desember 2015
keluhan dirasakan setelah beraktivitas berat tiba-tiba klien mengalami
sakit kepala, saat dilakukan pengkajian klien mengeluh sakit kepala dan
pusing, klien nampak meringis bila sakit kepala timbul.
B. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien tidak pernah di rawat di Puskesmas, tetapi klien mempunyai
riwayat penyakit hipertensi, dan apabila klien sakit, klien hanya berobat
ke Puskesmas.
IV.

Riwayat Psikososial
A. Pola Konsep Diri
Klien dapat menerima perubahan terhadap apa yang terjadi pada dirinya
dan merasa di hargai oleh keluarga dan orang lain dan berharap cepat
sembuh.
B. Pola Kognitif
klien kurang mengetahui tentang penyakitnya seperti penyebab penyakit
dan perawatan serta pengobatan.
C. Pola Koping
Jika klien mempunyai masalah selalu di bicarakan dengan keluarganya.
D. Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan keluarga, dokter dan perawat.

V.

Riwayat Spiritual
A. Ketaatan klien beribadah
Sebelum sakit klien shalat 5 waktu, Saat sakit klien tidak shalat tetapi
hanya berdoa.
B. Dukungan keluarga klien
Keluarga selalu memberikan dorongan kepada klien dan mendoakan
kesembuhan klien.
C. Ritual yang biasa di jalankan klien

12

Tidak ada ritual yang dilakukan klien selama sakit.


VI.
Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum klien : Klien nampak lemah.
1. tanda-tanda distres : Klien nampak gelisah.
2. penampilan
: Penampilan klien sesuai dengan usia.
3. ekspresi wajah
: Klien nampak meringis.
4. Bicara
: klien tidak dapat berbicara dengan jelas, GCS 13,V
4
5. TB :145 cm.
B. Tanda-tanda Vital.
Suhu

: 36,50 C

Nadi

: 80 x / rmenit

Pernapasan

: 24 x / rmenit

Tekanan Darah:180/100 mmHg.


C. System pernapasan
1.
Hidung
Pada pemeriksaan hidung didapatkan,lubang hidung nampak simetris kiri
dan kanan,tidak nampak adanya polip,secret, epistaksis,dan pernapasan
cuping hidung, tidak teraba adanya massa atau benjolan dan tidak teraba
adanya nyeri tekan pada sinus maksilaris, etmoidalis,dan frontalis.
2.

Leher
Pada pemeriksaan leher didapatkan: tidak nampak adanya pembesaran
kelenjar tyroid, tidak teraba adanya nyeri tekan dan tumor.

3.

Dada
Pada pemeriksaan dada didapatkan bentuk dada simetris kiri dan kanan,
pergerakan dada mengikuti pernapasan, tidak teraba adanya nyeri tekan,
dan vocal fremitus seimbang kiri dan kanan, terdengar suara sonor pada
daerah lapang paru, dengan suara napas ronchi.

D. System Cardiovaskuler
1. Konjungtiva.

13

Pada pemeriksaan konjungtiva klien didapatkan: konjungtiva nampak


pucat, bibir tidak nampak sianosis, arteri carotis teraba lemah, dan tidak
teraba peningkatan vena jugularis.
2. Jantung.
Pada pemeriksaan jantung didapatkan, teraba iktus cordis pada selah iga
ke 5 midklavikularis kiri, tidak teraba pembesaran pada jantung, bunyi
jantung I (Lub) lebih jelas dari pada (Dub), terdengar pada saat penutupan
katup mitral dan trikuspidalis pada iga ke 5 kanan, bunyi jantung II kesan
(Dub) lebih jelas dari Lub terdengar jelas pada saat penutupan katup aorta
dan pulmonal pada selah iga 1-2 kiri dan kanan, tidak terdengar bunyi
tambahan.
E. System pencernaan
1. Sklera
Pada pemeriksaan sklera klien di dapatkan: sklera nampak icterus,bibir
tidak nampak sianosis,stomatitis, labioskisis.
2. Mulut
Pada pemeriksaan mulut di dapatkan: tidak nampak adanya stomatitis,
palatoskisis, jumlah gigi nampak 26, kemampuan klien menelan baik.
3. Gaster
Pada pemeriksaan gaster didapatkan, tidak teraba adanya nyeri tekan,
gaster tidak kembung.
4. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan, bentuk simetris antara kuadran
kiri dan kanan, tidak teraba adanya nyeri tekan, tidak teraba adanya
pembesaran hati, limpe, lien, dan tidak teraba pembesaran pada ginjal,
dan gerakan peristaltik 16x permenit.
5. Anus
Tidak dilakukan pemeriksan pada anus karena klien menolak.
F. System Indera
1. Mata

14

Pada pemeriksaan mata didapatkan, pada kelopak mata berbentuk simetris


kiri dan kanan, tidak nampak odema, dropping, lecet dan kemerahan,
tidak teraba adanya nyeri tekan. Pada bulu mata nampak berwarna hitam
dan tidak mudah rontok. Pada alis nampak berwarna hitam dan tidak
mudah tercabut, visus klien 4, lapang pandang kurang baik.
2. Hidung
Pada pemeriksaan hidung didapatkan, penciuman klien normal dapat
membedakan bau balsem dan minyak kayu putih, tidak ada perih di
hidung, tidak nampak epistaksis, tidak ada sekret.
3. Telinga
Pada pemeriksaan telinga didapatkan, daun telinga dan kanal auditerius
nampak bersih, tidak nampak adanya serumen, tidak ada lecet pada
membran tympani, fungsi pendengaran kurang.
G. System Syarat
1. Fungsi Cerebellum
a. status mental orientasi

klien

dapat

mengenal orang, tempat, daya ingat dan


perhatian klien kurang baik, klien mampu
b. Kesadaran

berhitung, dan menggunakan bahasa luwu.


: Composmentis dengan nilai GCS 13, Eyes 4
(klien

dapat

membuka

mata

dengan

spontan), Verbal 4 (kata-kata baik, kalimat


baik tapi isi percakapan membingungkan),
Motorik 5 (mengenali nyeri tapi tidak
mengikuti perintah dengan benar).
c. Bicara
2. Fungsi Cranial

: Klien tidak mampu berbicara dengan baik.

Nervus I ( Olfaktorius )
Nervus II ( Opticus )

:
:

Fungsi penciuman klien baik.


Visus 4 , lapang pandang mengalami

Nervus III ( Okulomotorius )

penyempitan.
Klien dapat membuka mata dan

Nervus IV ( Toklearis )

pupil isokhor saat kena cahaya.


Klien dapat menggerakan bola mata
15

keatas dan kebawah mengikuti objek.


Nervus V ( Trigeminus )

Motorik : Klien dapat mengatupkan


dan membuka rahang dengan baik.
Sensorik : klien dapat merasakan

Nervus VI (Abdusen )

sentuhan dipipi.
Klien dapat menggerakan

Nervus VII ( Facialis )

mata.
Motorik : Dapat mengerutkan dahi.

bolah

Sensorik : dapat membedakan rasa


Nervus VIII(Vestibulokoklearis ):

pahit dan manis.


Fungsi pendengaran kurang, tidak
dapat mendengarkan suara dengan

Nervus IX (Glosofaringeal )

jelas saat diajak berbicara .


Sensorik : jika disentuh spatel tidak
ada reaksi muntah.

Nervus X ( Vagus )

Motorik : kemampuan menelan air.


Klien dapat mengunya dan menelan

Nervus XI ( Assesoris )

dengan baik.
Klien dapat menggerakan kepala dan

Nervus XII ( Hipoglasus )

bahu.
Klien

menggerakan lidah kekiri dan kanan

3. Fungsi Motorik
a) massa otot
b) tonus otot
c) kekuatan otot

dapat

menjulurkan

dan

: tidak mengalami atropi dan hipertropi


: terjadi kontraksi saat di gerakkan.
:
3 4
3

4. Fungsi Sensorik
Pada pemeriksaan fungsi sensorik didapatkan, klien dapat
membedakan suhu air hangat dan dingin, klien dapat merasakan nyeri
pada saat dicubit, dan dapat merasakan getaran dan sentuhan.
5. Fungsi Cerebellum

16

Pada pemeriksaan fungsi cerebellum didapatkan : Koordinasi


kurang baik tidak mampu mengkordinasikan antara objek dengan
hidungnya, dan keseimbangan klien kurang baik (klien tidak mampu
duduk dengan baik.
6. Refleks
Pada pemeriksaan reflex didapatkan, refleks fisiologispada bisep
positif (+), trisep positif (+), patella positif (+) danrefleks patologis pada
babinzki negatif (-).
7. Iritasi Maningen
Pada pemeriksaan iritasi meningen didapatkan, Tidak ada kaku
kuduk, pada pemeriksaan lasaque sign dan brudzinki tidak dilakukan
pemeriksaan.
H. Sistem Muskuloskletal
1. Pada pemeriksaan kepala didapatkan, bentuk kepala bulat, dan mampu
menggerakkan kepala kesegala arah.
2. Pada pemeriksaan vertebrae didapatkan: klien tidak mengalami lordosis,
kiposis, sceleosis, gerakan kurang, ROM tangan dan kaki kanan kurang
pergerakan.
3. Pada pemeriksaan pelvis didapatkan : Klien sulit berjalan, gerakan
kurang, ROM pergerakan terbatas.
4. Pada pemeriksaan lutut didapatkan : tidak nampak bengkak, terdapat kaku
pada lutut kanan, gerakan terbatas.
5. Pada pemeriksaan kaki didapatkan, tidak nampak bengkak, gerakan
terbatas, klien sulit berjalan.
6. Pada pemeriksaan tangan didapatkan : tidak nampak bengkak, gerakan
cukup, ROM cukup, terpasang infus RL 28 tetes per menit ditangan
kanan.
I. Sistem Integumen
1. Pada pemeriksaan rambut didapatkan : warna rambut nampak hitam
bercampur putih, tidak mudak rontok, tekstur tidak kasar.
2. Pada pemeriksaan kulit didapatkan : warna kulit nampak sawo matang,
temperatur dingin, kulit nampak lembab, nampak ada bulu kulit, tidak
nampak tahi lalat, tidak ada erupsi.
3. Pada pemeriksaan kuku didapatkan : warna kuku nampak pucat, kuku
tidak mudah patah, kuku nampak kotor dan panjang.
17

J. Sistem Endokrin
Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar tyroid, tidak terjadi eksresi
urine, tidak terjadi polydipsi dan polypaghi, Suhu tubuh normal dan tidak ada
pengeluaran keringat yang berlebih, tidak ada riwayat air seni dikerumuni
semut.
K. Sistem Perkemihan
Klien tidak mengalami odema palpebra, tidak mengalami moon face,
tidak mengalami odema anasarka, pada kandung kemih tidak teraba nyeri
tekan, klien tidak mengalami nokturia, tidak mengalami dysuria dan tidak
mengalami kencing batu, dan klien tidak mengalami penyakit hubungan
seksual.
L. Sistem Reproduksi
Pada perempuan, pemeriksaan payudara nampak simetris kiri dan
kanan, dan pada labia mayora dan labia minora tidak dilakukan pengkajian
karena klien dan keluarga klien menolak.
M. Sistem Imun
Klien tidak mengalami riwayat alergi terhadap cuaca, debu, bulu
binatang, zat kimia, klien tidak pernah mengalami penyakit yang
berhubungan dengan cuaca, dan tidak ada riwayat transfusi.

18

VII.

Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi.
No.
1

Jenis
Selera makan

Sebelum sakit
Baik

Saat sakit
Kurang

2.

Pola makan

Teratur

Tidak teratur

3.

Menu makan

Nasi + lauk + sayur

Bubur + lauk + Sayur

4.

Cara makan

Mandiri

Disuap

5.

Makanan pantangan

Tidak ada

Diet rendah garam,


makanan berlemak

6.

Frekuensi

3 x perhari

3 x perhari
Porsi makan tidak
dihabiskan, hanya
porsi

B. Cairan.
No.
1.

Jenis
Jens minuman

Sebelum Sakit
Air putih, teh

Saat sakit
Air putih

2.

Frekuensi

6-8 gelas / hari.

5-7 gelas / hari.

3.

Kebutuhan cairan

2500 cc

2500 cc

C. Eliminasi.
No.

Jenis

Sebelum Sakit

Saat Sakit

1.

Tempat pembuangan

WC

Tempat tidur,

2.

Frekuensi

4-5 x / hari

Pispot

3.

Warna

Kekuning-

3-4 x / hari

Bau

kuningan

Kekuning-

Amoniak

kuningan

BAK

Amonik
BAB
1.

Tempat pembuangan

2.

Frekuensi

3.

Konsistensi

WC

Tempat tidur

1-2 x / hari

1 x / hari

Lunak

Lunak
19

D. Istirahat Tidur
No.
1.

Jenis
Jam tidur
-

Sebelum Sakit

Saat Sakit

14.00 15.30

13.00 14.30

WITA

WITA

21.00 - 05.00

20.30 04.30

WITA

WITA

Nonton TV

tidak

ya

Sebelum Sakit
Klien tidak pernah

Saat Sakit
Hanya berbaring di

olahraga

tempat tidur

Jenis

Sebelum sakit

Saat Sakit

2 x per hari

Tidak pernah

Sabun

Mandiri

2-3 x per

Tidur siang
Tidur malam
Kebiasaan sebelum

2.

tidur.
Mudah terbangun

3.

E.

Olah Raga
No.
1.

Jenis
Program olaraga

F. Personal Hygine.
No.
1

Mandi

Frekuensi
Alat yang

digunakan
Cara mandi

Cuci rambut

Frekuensi

minggu
3

Gunting kuku

Frekuensi

1 x perminggu

Tidak pernah

20

G. Rokok / alcohol dan obat-obatan.


No.
1.
2.
3.

Jenis
Apakah klien

Sebelum sakit
Klien tidak

Saat sakit
Klien tidak

merokok.

merokok

merokok

minum

Klien tidak

Klien tidak

minuman keras.

minum-

minum-minuman

Apakah

minuman keras.

keras.

kecanduan kopi

Klien tidak

Klien tidak

dan obat-obatan

kecanduan kopi

kecanduan kopi

dan obat-

dan obat-obatan.

Apakah klien

obatan.
H. Aktivitas / mobilitas fisik
No.
1.

Jenis
Kegiatan sehari-hari.

Sebelum Sakit
Membersihkan

Saat Saat
Tidak dilakukan

rumah, ke kebun
2.

Kesulitan

Klien tidak sulit

Klien sulit bergerak,

pergerakan tubuh.

bergerak.

klien dibantu keluarga


dalam beraktivitas.

I. Rekreasi.

21

No.
1.

Jenis
Perasaan saat bekerja

Sebelum Sakit
Klien mengatakan

Saat Sakit
Klien tidak bekerja

senang saat kerja


2.

Berapa banyak waktu

12 jam / 24 jam

Ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada perbedaan

Tidak ada perbedaan

luang
3.

Kepuasan setelah
rekreasi

4.

Apakah ada
penggunaan waktu
senggang bersama
keluarga.

5.

Bagaimana perbedaan
hari libur dan hari
kerja.

VIII.

Terapi Saat Ini.


- IVFD RL 28 tetes permenit
- Obat injeksi
piracetam 2 ampul perdrips
-

Obat oral:
Neurodex 1 x 1
Captopril 2x1 12,5 mg
Paracetamol 3x1

22

23

DATA FOKUS
Data Subjek
Data Objek
Klien mengeluh nyeri kepala
Klien nampak lemah,
klien mengeluh pusing
Ekspresi wajah nampak meringis
3. keluarga klien mengatakan nafsu Klien nampak gelisah,
4. Nampak porsi makan tidak di
makan klien menurun
4. keluarga klien mengatakan klien
habiskan hanya porsi
5. Diat rendah garam
tidak pernah mandi selama sakit
6. klien nampak kotor dan lembab
5. keluarga klien mengatakan klien
7. kuku klien nampak kotor dan panjang
tidak pernah memotong kuku selama 8. klien nampak di bantu keluarga
sakit
6. klien

selalu

penyakitnya.

bertanya

dalam beraktivitas
tentang 9. klien nampak cemas
10. nampak terpasang infus RL 28 tetes
permenit pada tangan kanan
11. Tanda-Tanda Vital :
TD :180/100 mmHg
P :20x/m

N : 80 x/m
S : 36,5oC.

24

ANALISA DATA
No
.
1.

Data
DS :

Etiologi
Sensibilitas respon vaskuler

- Klien mengatakan
nyeri kepala
- Klien mengeluh

Masalah
Nyeri

meningkat
Peningkatan tekanan darah

pusing.
DO :

Di ginjal merangsang sel

- Ekspresi wajah klien


nampak meringis
- klien nampak gelisah
- TTV :
TD : 180 / 100 mmHg

jugstaglomerulus untuk
mensekresi renin
Renin mengubah

P : 20 x / m

angiotensin (glikoprotein di

N : 80 x / m

buat oleh sel-sel hati)

: 36,50 C

menjadi angiotensin I

Angiotensin I berubah
menjadi angiotensin II yang
merupakan vasokontruktor
kuat
Vasokontreksi anterior
kapiler
Akibatnya di kepala suplei
O2 dan nutrisi yang di
bawah oleh darah ke otak
kurang
Nyeri
1.DS :

Pembatasan diet

Gangguan nutrisi

25

- Keluarga klien
mengatakan nafsu
makan menurun

kurang dari
Perubahan citra rasa

kebutuhan

makanan

DO :
- Klien nampak lemah,

Intake tidak ada kuat

porsi makan tidak di


habiskan hanya
porsi,
- Diet rendah garam
- nampak terpasang infus

Pemenuhan nutrisi kurang


dari kebutuhan

RL 28 tetes permenit
3

pada tangan kanan.


DS :

Tekanan darah meningkat

- Keluarga klien
mengatakan klien
tidak pernah mandi
selama sakit
- Keluarga klien
mengatakan klien

Gangguan personal
hygiene

Pasokontraksi anterior
kapiler
Suplei O2 dan nutrisi kurang
ke otak

tidak pernah potong


kuku selama sakit.

Terjadi pusing

DO :
- Klien nampak kotor

Tidak mampu beraktivitas

dan lembab
- kuku klien nampak
kotor dan panjang.

Personal hygine terganggu

26

DS :
- Klien mengeluh pusing
DO :
- Klien nampak lemah
- klien nampak di bantu
keluarga dalam
beraktivitas.

Suplai O2 dan nutrisi

Intoleransi aktivitas

yang di bawah ke otak


kurang
Metabolisme menurun
Energy menurun
Kelemahan fisik
Intoleransi aktivitas

DS :

Perubahan status kesehatan

pengetahuan

- Klien selalu bertanya


tentang penyakitnya.

Kurang

Informasi tidak adekuat

DO :
- Klien nampak cemas
- klien nampak gelisa.

Mekanisme koping tidak


efektif
Kurang pengetahuan

27

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No.
I
II

Masalah / Dignosa
Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intek
tidak adekuat.

III

Gangguan personal hygine Berhubungan dengan kelemahan fisik.

IV

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi tidak adekuat.

28

RENCANA KEPERAWATAN
No
1.

No. Dx
I

Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri yang dirasakan 1. Untuk memudahkan intervensi selanjutnya
keperawatan dalam waktu
3 x24 jam nyeri dapat
berkurang

teratasi

klien.
2. Observasi tanda-tanda vital yakni
Suhu badan, tekanan darah,

2. Penyimpangan tanda-tanda vital merupakan


respon tubuh terhadap indicator adanya

rangsangan nyeri.
pernapasan, denyut nadi.
3. Posisi kepala lebih rendah dari kaki
3. Pertahankan istirahat dengan posisi
- Klien tidak mengeluh
membantu mengalirkan darah yang kaya
kepala lebih renda dari kaki
nyeri kepala lagi
akan O2 dan nutrisi sehingga nyeri dapat di
- ekspresi wajah nampak
minimalkan.
ceria
4. Relaksasi nafas dalam dapat mengurangi
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
- klien tidak pusing dan
sedikit rasa nyeri
gelisa
5. Analgetik dapat mengurangi rasa nyeri dan
- TTV :
5. Penatalaksanaan pemberian obat
anti hipertensi berfungsi menurunkan
TD 140/90 mmhg
analgetik dan antihipertensi.
tekanan darah.
dengan kriteria :

2.

II

Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nutrisi klien.


keperawatan dalam waktu
3 x 24 jam gangguan
nutrisi

kurang

dari 2. Sajikan makanan yang hangat dan

1. salah satu sumber data untuk mengetahui


status

gizi

klien

dan

intervensi selanjutnya
2. makanan hangat dan

mempermudah
bervariasi

tidak

29

kebutuhan

dengan

kriteria : klien mengatakan


nafsu makan baik, porsi
makan dihabiskan

bervariasi.
3. Bantu keluarga klien dalam memilih

membuat klien bosan.


3. menghindari makanan tinggi lemak dan

makanan yang tepat, hindari

kolestrol penting dalam mencegah

makanan dengan kejenuhan lemak

perkemba-ngan aterosklorosis.

tinggi, kolestrol dan diet rendah


garam.
4. Beri HE tentang pemenuhan nutrisi.

4. agar

klien dan keluarga klien dapat

mengerti

tentang

pentingnya

nutrisi

terhadap pemenuhan kebutuhan tubuh

III

Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji personal hygine klien

1. Untuk mengetahui tingkat kebersihan diri

keperawatan dalam waktu

klien.
2. Memberikan rasa segar dan nyaman kepada

3 x 24 jam gangguan
personal hygine dengan
kriteria : klien nampak
bersih dan segar, kuku
klien nempak bersi dan

2. Bantu klien dalam pemenuhan


perawatan dirimissal : mandi potong

klien

kuku.
3. Ajarkan kelurga cara memandikan di 3. agar keluarga klien dapat melakukannya
tempat tidur.
4. Beri HE kepada klien dan keluarga

sewaktu-waktu.
4. agar klien mengerti tentang pentingnya

30

pendek.

4.

IV

klien tentang pentingnya kebersihan.

Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kemampuan klien


keperawatan dalam waktu

dalam beraktivitas.

3 x 24 jam aktivitas
terpenuhi dengan kriteria : 2. Berikan dorongan untuk melakukan
klien tetap istirahat, ADL
terpenuhi, tidak ada
keterbatasan bergerak,
klien dapat memenuhi
aktivitas seara mandiri.

aktivitas perawatan diri secara

kebersihan bagi tubuh.

1. untuk mengetahui sejauh mana klien dalam


beraktivitas sehingga memudahkan dalam
menyusun intervensi yang tepat.
2. kemajuan aktivitas bertahap mencegah
penurunan kerja jantung tiba-tiba.

bertahap jika dapat ditoleransi.


3. Libatkan keluaga dalam membantu 3. keluarga merasa diperhatikan sehingga
ADL klien

diharapkan mau bekerja sama dalam


pemenuhan kebutuhan ADL klien.

31

5.

Setelah dilakukan

1. Kaji tingkat kecemasan klien.

pengkajian selama 3
x 24 jam kurangnya
pengetahuan dapat

2. Anjurkan klien untuk


mengespresikan perasaannya.

teratasi dengan
kriteria: klien tidak

3. Beri HE tentang penyakit yang

1. untuk mengetahui sejauh mana kecemasan


yang dirasakan klien.
2. klien merasa di perhatikan oleh keluarga
dan perawat.
3. agar klien mengerti tentang penyakitnya

dank lien tidak cemas lagi.


dirasakan klien.
4. klien menerima dan bersabar,tabah dalam
4. Beri dorongan spiritual sesuai dengan
tentang penyakitnya,
menghadapi masalah
agama dan kepercayaan dan
klien tidak gelisah,
keyakinan klien.
klien tidak cemas.
bertanya lagi

32

CATATAN TINDAKAN
Hari / Tgl
Selasa

No. Dx
I

Jam
15.00

15-12-15

Tindakan Keperawatan
1. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien
Hasil :klien masih mengeluh nyeri kepala dan pusing.

15.15

2. Mengobservasi tanda-tanda vital klien.


Hasil :Tekanan darah 180 per 100 mmHg, Pernapasan 20 kali per menit, Denyut nadi
80 kali per menit, suhu 36,50C.

15.20

3. Mempertahankan istirahat dengan posisi kepala lebih renda dari kaki.


Hasil : -

15.25

4. Menganjurkan teknik relaksasi nafas dalam yaitu menarik nafas panjang melalui
hidung dan dihembuskan lewat mulut.
Hasil : -

16.00

5. penatalaksanaan pemberian obat analgetik dan anti hipertensi yaitu piracetam 1 ampul
per drips per 8 jam, Neurodex 2 x 1, Aspilet 1 x 1.

Selasa

II

17.00

15-12-15

Hasil : 1. Mengkaji pola nutrisi klien.


Hasil : porisi makan tidak di habiskan hanya porsi.

17.10

2. Menyajikan makanan yang hangat dan bervariasi dengan porsi sedikit serta makanan
yang rendah garam.
Hasil : -

33

17.30

3. Membantu keluarga untuk memilih makanan tepat menghindari makanan yang


kejenuhan lemak tinggi dan kolestrol.
Hasil : -

Selasa

III

17.35

4. Memberi HE pada klien tentang pentingnya diet makanan.

17.00

Hasil : Klien mengerti tenteng pentingnya.diet makan terhadap kesembuhan klien.


1. Mengkaji personal hygine klien dari ujung kaki sampai kerambut.

15-12-15

Hasil : Klien nampak kotor dan lembab.


17.10

2. Membantu klien untuk melakukan personal hygine missal : mandi dan potong kuku.
Hasil : belum dilakukan.

Selasa

IV

17.15

3. Memberi HE tentang pentingnya kebersihan diri.

19.00

Hasil : Belum di lakukan.


1. Mengkaji sejauh mana klien mengalami Intoleransi aktivitas.

15-12-15

Hasil : Klien dalam beraktivitas dibantu keluarga.


19. 10

2. Memberikan dorongan untuk melakukan aktivitas secara bertahap sesuai kemampuan


dengan memberi bantuan sesuai kebutuhan.
Hasil : klien mau bekerja sama.

Selasa

19. 15

3. Melibatkan keluaga dalam membantu ADL klien.

19. 30

Hasil : Keluarga mau bekerja sama.


1. Kaji tingkat kecemasan klien.

15-12-15

Hasil : Klien nampak gelisah.


19. 35

2. Menganjurkan klien untuk mengespresikan perasaannya.

34

Hasil : 19. 40
19. 45

3. Memberikan HE tentang penyakit yang dirasakan klien.


4. Memberi dorongan spiritual sesuai dengan agama dan kepercayaan dan keyakinan
klien.

35

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tgl
Selasa

No. Dx
I

Jam
19. 30

Evalusi ( SOAP )
S :

15-12-15

- Klien mengatakan masih terasa nyeri di kepala dan pusing.


O :
- Ekspresi wajah nampak meringis.
- klien nampak gelisa.
- Tanda-Tanda Vital :
TD : 180 / 90 mmHg
P

: 20 x /menit

N : 80 x/ menit
S

: 36,50C.

A : Masalah belum teratasi.


Selasa
15-12-15

II

19. 40

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5
S :
- keluarga klien mengatakan nafsu makan klien menurun.
- klien mengatan malas makan.
O :
-

Porsi makan tidak dihabiskan hanya porsi.


klien nampak lemah.

36

A : Masalah belum teratasi


Selasa

III

20.00

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
S :

15-12-15

Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mandi selama sakit.


Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah potong kuku selama sakit.

Klien Nampak kotor dan lembab.


Kuku klien Nampak kotor dan panjang.

O :

A : Masalah belum teratasi.


Selasa

IV

20. 15

P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
S :

15-12-15

Klien masih mengeluh pusing pada kepala.

Klien nampak lemah.


Nampak kebutuhan sehari-hari dibantu keluarga.

O :

A : Masalah belum teratasi.


Selasa

20.20

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3.
S :

15-12-15

Klien mengatakan cemas akan penyakit yang dialaminya.

Klien nampak gelisah dan cemas.

O :
A : Masalah belum teratasi.

37

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3,4.

38

TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari / Tgl
Rabu

No.Dx
I

Jam
08.00

16-12-15

Tindakan keperawatan
1.Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien.
Hasil : klien masih mengeluh nyeri kepala dan pusing.

08.15

2.Mengobservasi tanda-tanda vital klien.


Hasil : TD : 180 / 90 mmHg
P : 20 x/ menit
N : 80 x / menit
S

08. 20

: 36,50C.

3.Mempertahankan istirahat dengan posisi kepala lebih renda dari kaki.


Hasil : Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi ini.

08. 30

4.Penatalaksanaan pemberian obat analgetik dan anti hipertensi yaitu piracetam 1 ampul per
drips per 8 jam, Neurodex 2 x 1, Aspilet 1 x 1.

Rabu

II

07. 30

16-12-15

Hasil : Klien minum obat yang diberikan.


1. Mengkaji pola nutrisi klien.
Hasil : porisi makan tidak di habiskan hanya porsi.

07. 35

2. Menyajikan makanan yang hangat dan bervariasi dengan porsi sedikit serta makanan yang
rendah garam.
Hasil : Klien diberi makanan diet rendah garam.

39

07. 40

3. Membantu keluarga untuk memilih makanan tepat menghindari makanan yang kejenuhan
lemak tinggi dan kolestrol.
Hasil : Klien diberi makanan yang tidak berlemak, tidak mengandung kolestrol.

Rabu

III

07. 45

4. Memberi HE pada klien tentang pentingnya diet makanan.

08. 30

Hasil : Klien mengerti tenteng pentingnya diet makan terhadap kesembuhan klien.
1. Mengkaji personal hygine klien dari ujung kaki sampai kerambut.

16-12-15

Hasil : Klien Nampak kotor dan lembab.


08. 35

2. Membantu klien untuk melakukan personal hygine missal : mandi dan potong kuku.
Hasil :klien nampak segar dan bersih, kuku klien nampak bersih dan pendek.

Rabu

IV

08. 50

3. Memberi HE tentang pentingnya kebersihan diri.

10. 00

Hasil : Klien dan keluarga mengerti tentang kebersihan diri.


1. Mengkaji sejauh mana klien mengalami Intoleransi aktivitas.

16-12-15

Hasil : Klien dalam beraktivitas dibantu keluarga.


10. 15

2. Memberikan dorongan untuk melakukan aktivitas secara bertahap sesuai kemampuan


dengan memberi bantuan sesuai kebutuhan.
Hasil : klien mau bekerja sama.

Rabu

10. 20

3. Melibatkan keluaga dalam membantu ADL klien.

10. 30

Hasil : Keluarga mau bekerja sama.


1. Mengkaji tingkat kecemasan klien.

16-12-15

Hasil : Klien nampak gelisah.


10. 35

2. Menganjurkan klien untuk mengespresikan perasaannya.

40

Hasil : 10. 40

3. Memberikan HE tentang penyakit yang dirasakan klien.


Hasil : belum dilakukan HE.

10. 45

4. Memberi dorongan spiritual sesuai dengan agama dan kepercayaan dan keyakinan klien.
Hasil : Klien bersabar.

41

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tgl
Rabu

No.Dx
I

Jam

Evaluasi (SOAP )
S :

16-12-15

Klien mengatakan masih terasa nyeri di


kepala dan pusing.
O :
- Ekspresi wajah namapak meringis
- klien nampk gelisa
- TTV :
TD : 180 / 90 mmHg
P

: 20 x/ menit

: 80 x / menit

: 36,50 C.

A : masalah belum teratasi


Rabu
16-12-15

II

P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5
S :
-

keluarga klien mengatakan nafsu makan

klien menurun
klien mengatan malas makan

O :

42

- Porsi makan tidak dihabiskan hanya


porsi
- klien nampak lemah
A : masalah belum teratasi
Rabu

P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
S :-

III

16-12-15

O :
- Klien Nampak segar dan bersih
- kuku klien nampak bersih dan pendek.
A : Masalah teratasi.

Rabu

P : Pertahankan Intervensi 1, 2, 3, 4.
12.
S :

IV

16-12-15

Klien masih mengeluh pusing pada


kepala.

:
-

Klien Nampak lemah


nampak kebutuhan sehari-hari dibantu
keluarga.

A : Masalah belum teratasi.


Rabu
16-12-15

20. 20

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3.
S :
-

Klien mengatakan cemas akan

43

penyakit yang dialaminya.


O :
-

Klien nampak gelisa dan cemas.

A : Masalah belum teratasi.


P : Lanjutkan intervensi 1, 3.

44

TIDAKAN KEPERAWATAN
Hari / Tgl
Kamis

No.Dx
I

Jam
08. 00 1.

17-12-15

Tindakan Keperawatan
Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien.
Hasil : klien masih mengeluh nyeri kepala
dan pusing.

08. 15 2.

Mengobservasi tanda-tanda vital.


Hasil :Tekanan darah 180 / 90 mmHg,
Pernapasan 20 x/ menit, Denyut nadi
80 x / menit, Suhu 36,5 0 C.

08. 20 3.

Mempertahankan istirahat dengan posisi


kepala lebih renda dari kaki.
Hasil : Klien mengatakan merasa nyaman
dengan posisi ini.

08. 30

5.

penatalaksanaan pemberian obat analgetik


dan anti hipertensi yaitu piracetam 1 ampul
per drips per 8 jam, Neurodex 2 x 1, Aspilet 1
x1

Kamis

II

07. 30

Hasil :Klien minum obat yang diberikan.


1. Mengkaji pola nutrisi klien.

45

17-12-15

Hasil : porisi makan tidak di habiskan hanya


porsi.
07. 35

2. Menyajikan makanan yang hangat dan


bervariasidengan porsi sedikit serta makanan
yang rendah garam.
Hasil : Klien diberi makanan diet rendah
garam.

07. 40

3. Membantu keluarga untuk memilih makanan


tepat menghindari makanan yang kejenuhan
lemak tinggi dan kolestrol.
Hasil :klien diberi makanan yang tidak
berlemak, tidak mengandung kolestrol.

07. 45

4. Memberi HE pada klien tentang pentingnya


diet makanan.
Hasil : Klien mengerti tenteng pentingnya diet

Kamis
17-12-15

IV

10.00

makan terhadap kesembuhan klien.


1. Mengkaji sejauh mana klien mengalami
Intoleransi aktivitas.
Hasil : Klien dalam beraktivitas dibantu
keluarga.

46

10. 10

2. Memberikan dorongan untuk melakukan


aktivitas secara bertahap sesuai kemampuan
dengan memberi bantuan sesuai kebutuhan.
Hasil : klien mau bekerja sama.

10. 15

3. Melibatkan keluaga dalam membantu ADL


klien.

Kamis

Hasil : Keluarga mau bekerja sama.


10. 30
1. Mengkaji tingkat kecemasan klien.

17-12-15

Hasil : Klien nampak gelisah.


10. 35

2. Menganjurkan klien untuk mengespresikan


perasaannya.
Hasil : -

10. 40

3. Memberikan HE tentang penyakit yang


dirasakan klien.
Hasil : Klien menerima penyakitnya.

10. 45

4. Memberi dorongan spiritual sesuai dengan


agama dan kepercayaan dan keyakinan klien.
Hasil : Klien bersabar.

47

48

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tgl
Kamis

No.Dx
I

Jam
09. 00

Evaluasi (SOAP )
S

17-12-15

:
- Klien mengatakan masih terasa nyeri di
kepala dan pusing

:
- Ekspresi wajah namapak meringis
- klien nampk gelisa
- TTV :
TD

: 180 / 90 mmHg

: 20 x / menit

: 80 kali per menit

: 36,50 C.

A : masalah belum teratasi


Kamis

II

10. 00

P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5
S :

17-12-15

- keluarga klien mengatakan nafsu makan


klien menurun.
- klien mengatan malas makan.
O :

49

- Porsi makan tidak dihabiskan hanya


porsi.
- klien nampak lemah.
A : masalah belum teratasi
Kamis

IV

10. 15

P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
S :

17-12-15

- Klien masih mengeluh pusing pada kepala.


O :
- Klien Nampak lemah, Nampak kebutuhan
sehari-hari dibantu keluarga.
A : Masalah belum teratasi.

Kamis

10.30

P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3.
S :

17-12-15

- Klien mengatakan tidak cemas lagi akan


penyakit yang dialaminya.
O :
- Klien Nampak tenang dan bersabar.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan intervensi 1, 3.

50

DAFTAR PUSTAKA
Bruner dan Suddarth. 2011. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2. Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Sofyan, Andy. 2012. Hipertensi. Kudus: Bina Surya.

51

Вам также может понравиться

  • Bab34 Eki Mauladi Rahman
    Bab34 Eki Mauladi Rahman
    Документ14 страниц
    Bab34 Eki Mauladi Rahman
    Aghuztyand MoehamMaadd
    Оценок пока нет
  • Menurut Bapak Tommi Peran Etika Dalam Menekan Penyalahgunaan Dan Wewenang Profesi Hakim
    Menurut Bapak Tommi Peran Etika Dalam Menekan Penyalahgunaan Dan Wewenang Profesi Hakim
    Документ1 страница
    Menurut Bapak Tommi Peran Etika Dalam Menekan Penyalahgunaan Dan Wewenang Profesi Hakim
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Bab 2 New PDF
    Bab 2 New PDF
    Документ25 страниц
    Bab 2 New PDF
    Anonymous Vu1e81N
    Оценок пока нет
  • 4893 16034 1 PB PDF
    4893 16034 1 PB PDF
    Документ6 страниц
    4893 16034 1 PB PDF
    aprisca
    Оценок пока нет
  • Lampiran 2 ANITA
    Lampiran 2 ANITA
    Документ4 страницы
    Lampiran 2 ANITA
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Reposit or I
    Reposit or I
    Документ13 страниц
    Reposit or I
    Affrianaa Siagian
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ3 страницы
    Daftar Pustaka
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Bab 3 PDF
    Bab 3 PDF
    Документ17 страниц
    Bab 3 PDF
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Bab Ii PDF
    Bab Ii PDF
    Документ23 страницы
    Bab Ii PDF
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • 03 Isi
    03 Isi
    Документ65 страниц
    03 Isi
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • AMINA Telaah Jurnal Keperawatan
    AMINA Telaah Jurnal Keperawatan
    Документ4 страницы
    AMINA Telaah Jurnal Keperawatan
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • 862 2715 1 PB PDF
    862 2715 1 PB PDF
    Документ11 страниц
    862 2715 1 PB PDF
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Proposal RISKA
    Pembahasan Proposal RISKA
    Документ37 страниц
    Pembahasan Proposal RISKA
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Revisi Riani
    Revisi Riani
    Документ43 страницы
    Revisi Riani
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Tugas Dewi
    Tugas Dewi
    Документ9 страниц
    Tugas Dewi
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • 15.04.164 DP PDF
    15.04.164 DP PDF
    Документ3 страницы
    15.04.164 DP PDF
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Analisa Sintesa Tindakan Nebulizer
    Analisa Sintesa Tindakan Nebulizer
    Документ6 страниц
    Analisa Sintesa Tindakan Nebulizer
    Mitsalina Maulida Hafizh
    50% (2)
  • Skripsi. REVISI. I-V
    Skripsi. REVISI. I-V
    Документ105 страниц
    Skripsi. REVISI. I-V
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • 1.1.1.1. Aku Dan Teman Baru
    1.1.1.1. Aku Dan Teman Baru
    Документ6 страниц
    1.1.1.1. Aku Dan Teman Baru
    Wali Min
    Оценок пока нет
  • Daftar Hadir NERS
    Daftar Hadir NERS
    Документ1 страница
    Daftar Hadir NERS
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Pasang Infus
    Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Pasang Infus
    Документ6 страниц
    Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Pasang Infus
    hardiani
    Оценок пока нет
  • PENCERMINAN
    PENCERMINAN
    Документ4 страницы
    PENCERMINAN
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Bab 3 Uni
    Bab 3 Uni
    Документ9 страниц
    Bab 3 Uni
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ7 страниц
    Bab I
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Denah Rumah Genogram Niela
    Denah Rumah Genogram Niela
    Документ4 страницы
    Denah Rumah Genogram Niela
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • 2011-2-01068-PS Bab3002
    2011-2-01068-PS Bab3002
    Документ15 страниц
    2011-2-01068-PS Bab3002
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Sampul UNI
    Sampul UNI
    Документ1 страница
    Sampul UNI
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Sampul Dalam
    Sampul Dalam
    Документ2 страницы
    Sampul Dalam
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar UNI
    Kata Pengantar UNI
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar UNI
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет
  • Bab 5 Uni
    Bab 5 Uni
    Документ3 страницы
    Bab 5 Uni
    Harry Pasha Saputra
    Оценок пока нет