Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
M
DENGAN MASALAH HIPERTENSI
DI PUSKESMAS LAMASI
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SUMARJI
HERLINA
ENDANG PUSPITA
HJ. SANDRA RIA
KIKI NOVITA
PROGRAM NERS
STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU
RAYA PALOPO
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Askep ini yang
berjudul HIPERTENSI tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Askep ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya
itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Askep ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa Askep ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan Askep selanjutnya.
Akhir kata semoga Askep ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
PENYUSUN DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................
iii
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Defenisi ..........................................................................................
Mengukur Tekanan Darah...............................................................
Penyebab Hipertensi.......................................................................
Tanda dan Gejala Hipertensi ..........................................................
Akibat-Akibat Hipertensi................................................................
Pencegahan Hipertensi....................................................................
Pengobatan Hipertensi....................................................................
Penyimpangan KDM Hipertensi.....................................................
1
1
3
5
6
6
7
8
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Pengkajian.......................................................................................
Data Fokus......................................................................................
Analisa Data....................................................................................
Diagnosa Keperawatan...................................................................
Rencana Keperawatan....................................................................
Catatan Tindakan............................................................................
Catatan Perkembangan...................................................................
9
21
22
25
26
30
33
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
44
BAB I
KONSEP DASAR HIPERTENSI
A. Defenisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah
atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada.
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya tekanan/tegangan; jadi,
hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan
tekanan darah diatas nilai normal.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
B. Mengukur Tekanan Darah
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis
sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg,
dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Sejalan dengan bertambahnya usia,
hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus
meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai
usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun
drastis.
Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan mmHg
(millimeter air raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu sistolik dan
diastolik. Sistolik adalah angka yang tertinggi ialah tekanan darah pada waktu
jantung sedang menguncup atau sedang melakukan kontraksi. Diastolik adalah
angka yang terendah pada waktu jantung mengembang berada di dalam akhir
relaksasi.
Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG artinya tekanan sistolik 120 dan
tekanan diastolik 80 mmHg.
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh :
1. Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk memasukkan
darah ke dalam batang pembuluh nadi.
2. Tahanan dalam pembuluh nadi terhadap mengalirnya darah.
3. Saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatikus dan para simpatikus.
Klasifikasi tekanan darah
No
1
2
3
4
5
6
Klasifikasi
Optimal
Normal
Normal tinggi
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
Hipertensi berat
Sistolik
< 120 mmHg
< 130 mmHg
130 139 mmHg
140 159 mmHg
160 179 mmHg
> 180 mmHg
Diastolik
< 80 mmHg
< 85 mmHg
85 89 mmHg
90 99 mmHg
100 109 mmHg
> 110 mmHg
tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama
ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan
melewati batas atas yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah
dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes,
penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit
hitam.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam
darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh
darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya
tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
5. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas
30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita
tekanan darah tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil
juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan
tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko
diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang
terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi
yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan jantung dan darah.
8. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Alkohol
2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama
dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan
bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.
3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit
pada ginjal.
4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang
bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke).
F. Pencegahan Hipertensi
Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang esensial),
dapat dikurangi dengan cara :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dokter.
Selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan.
Mengurangi konsumsi garam.
Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
Mematuhi nasihat dokter.
Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang
10
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
A. Pengkajian
I.
Biodata
1. Identitas Klien
Nama
: Klien Ny. M
Umur
: 61 Tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Agama
: Islam
Alamat
Suku
: Luwu
Status pernikahan
: janda
Pekerjaan
: petani
: 14 Desember 2015
Tgl pengkajian
: 15 Desember 2015
2. Penanggung Jawab
Biaya perawatan Puskesmas Klien ditanggung oleh anak klien.
II.
Keluhan Utama
A. Keluhan utama
: Nyeri kepala
1. Alasan kunjungan
: Klien
4.
5.
6.
7.
III.
Timbulnya keluhan
Faktor yang memperbera
upaya dilakukan untuk mengatasi
Diagnosa Medis
hari
yang
lalu
Sejak
sampai
sekarang
: Tanggal 9 Desember 2015
: Saat klien beraktivitas.
: Istirahat dan minum obat.
: Hipertensi.
Riwayat Kesehatan
11
Riwayat Psikososial
A. Pola Konsep Diri
Klien dapat menerima perubahan terhadap apa yang terjadi pada dirinya
dan merasa di hargai oleh keluarga dan orang lain dan berharap cepat
sembuh.
B. Pola Kognitif
klien kurang mengetahui tentang penyakitnya seperti penyebab penyakit
dan perawatan serta pengobatan.
C. Pola Koping
Jika klien mempunyai masalah selalu di bicarakan dengan keluarganya.
D. Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan keluarga, dokter dan perawat.
V.
Riwayat Spiritual
A. Ketaatan klien beribadah
Sebelum sakit klien shalat 5 waktu, Saat sakit klien tidak shalat tetapi
hanya berdoa.
B. Dukungan keluarga klien
Keluarga selalu memberikan dorongan kepada klien dan mendoakan
kesembuhan klien.
C. Ritual yang biasa di jalankan klien
12
: 36,50 C
Nadi
: 80 x / rmenit
Pernapasan
: 24 x / rmenit
Leher
Pada pemeriksaan leher didapatkan: tidak nampak adanya pembesaran
kelenjar tyroid, tidak teraba adanya nyeri tekan dan tumor.
3.
Dada
Pada pemeriksaan dada didapatkan bentuk dada simetris kiri dan kanan,
pergerakan dada mengikuti pernapasan, tidak teraba adanya nyeri tekan,
dan vocal fremitus seimbang kiri dan kanan, terdengar suara sonor pada
daerah lapang paru, dengan suara napas ronchi.
D. System Cardiovaskuler
1. Konjungtiva.
13
14
klien
dapat
dapat
membuka
mata
dengan
Nervus I ( Olfaktorius )
Nervus II ( Opticus )
:
:
penyempitan.
Klien dapat membuka mata dan
Nervus IV ( Toklearis )
Nervus VI (Abdusen )
sentuhan dipipi.
Klien dapat menggerakan
mata.
Motorik : Dapat mengerutkan dahi.
bolah
Nervus IX (Glosofaringeal )
Nervus X ( Vagus )
Nervus XI ( Assesoris )
dengan baik.
Klien dapat menggerakan kepala dan
bahu.
Klien
3. Fungsi Motorik
a) massa otot
b) tonus otot
c) kekuatan otot
dapat
menjulurkan
dan
4. Fungsi Sensorik
Pada pemeriksaan fungsi sensorik didapatkan, klien dapat
membedakan suhu air hangat dan dingin, klien dapat merasakan nyeri
pada saat dicubit, dan dapat merasakan getaran dan sentuhan.
5. Fungsi Cerebellum
16
J. Sistem Endokrin
Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar tyroid, tidak terjadi eksresi
urine, tidak terjadi polydipsi dan polypaghi, Suhu tubuh normal dan tidak ada
pengeluaran keringat yang berlebih, tidak ada riwayat air seni dikerumuni
semut.
K. Sistem Perkemihan
Klien tidak mengalami odema palpebra, tidak mengalami moon face,
tidak mengalami odema anasarka, pada kandung kemih tidak teraba nyeri
tekan, klien tidak mengalami nokturia, tidak mengalami dysuria dan tidak
mengalami kencing batu, dan klien tidak mengalami penyakit hubungan
seksual.
L. Sistem Reproduksi
Pada perempuan, pemeriksaan payudara nampak simetris kiri dan
kanan, dan pada labia mayora dan labia minora tidak dilakukan pengkajian
karena klien dan keluarga klien menolak.
M. Sistem Imun
Klien tidak mengalami riwayat alergi terhadap cuaca, debu, bulu
binatang, zat kimia, klien tidak pernah mengalami penyakit yang
berhubungan dengan cuaca, dan tidak ada riwayat transfusi.
18
VII.
Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi.
No.
1
Jenis
Selera makan
Sebelum sakit
Baik
Saat sakit
Kurang
2.
Pola makan
Teratur
Tidak teratur
3.
Menu makan
4.
Cara makan
Mandiri
Disuap
5.
Makanan pantangan
Tidak ada
6.
Frekuensi
3 x perhari
3 x perhari
Porsi makan tidak
dihabiskan, hanya
porsi
B. Cairan.
No.
1.
Jenis
Jens minuman
Sebelum Sakit
Air putih, teh
Saat sakit
Air putih
2.
Frekuensi
3.
Kebutuhan cairan
2500 cc
2500 cc
C. Eliminasi.
No.
Jenis
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.
Tempat pembuangan
WC
Tempat tidur,
2.
Frekuensi
4-5 x / hari
Pispot
3.
Warna
Kekuning-
3-4 x / hari
Bau
kuningan
Kekuning-
Amoniak
kuningan
BAK
Amonik
BAB
1.
Tempat pembuangan
2.
Frekuensi
3.
Konsistensi
WC
Tempat tidur
1-2 x / hari
1 x / hari
Lunak
Lunak
19
D. Istirahat Tidur
No.
1.
Jenis
Jam tidur
-
Sebelum Sakit
Saat Sakit
14.00 15.30
13.00 14.30
WITA
WITA
21.00 - 05.00
20.30 04.30
WITA
WITA
Nonton TV
tidak
ya
Sebelum Sakit
Klien tidak pernah
Saat Sakit
Hanya berbaring di
olahraga
tempat tidur
Jenis
Sebelum sakit
Saat Sakit
2 x per hari
Tidak pernah
Sabun
Mandiri
2-3 x per
Tidur siang
Tidur malam
Kebiasaan sebelum
2.
tidur.
Mudah terbangun
3.
E.
Olah Raga
No.
1.
Jenis
Program olaraga
F. Personal Hygine.
No.
1
Mandi
Frekuensi
Alat yang
digunakan
Cara mandi
Cuci rambut
Frekuensi
minggu
3
Gunting kuku
Frekuensi
1 x perminggu
Tidak pernah
20
Jenis
Apakah klien
Sebelum sakit
Klien tidak
Saat sakit
Klien tidak
merokok.
merokok
merokok
minum
Klien tidak
Klien tidak
minuman keras.
minum-
minum-minuman
Apakah
minuman keras.
keras.
kecanduan kopi
Klien tidak
Klien tidak
dan obat-obatan
kecanduan kopi
kecanduan kopi
dan obat-
dan obat-obatan.
Apakah klien
obatan.
H. Aktivitas / mobilitas fisik
No.
1.
Jenis
Kegiatan sehari-hari.
Sebelum Sakit
Membersihkan
Saat Saat
Tidak dilakukan
rumah, ke kebun
2.
Kesulitan
pergerakan tubuh.
bergerak.
I. Rekreasi.
21
No.
1.
Jenis
Perasaan saat bekerja
Sebelum Sakit
Klien mengatakan
Saat Sakit
Klien tidak bekerja
12 jam / 24 jam
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
luang
3.
Kepuasan setelah
rekreasi
4.
Apakah ada
penggunaan waktu
senggang bersama
keluarga.
5.
Bagaimana perbedaan
hari libur dan hari
kerja.
VIII.
Obat oral:
Neurodex 1 x 1
Captopril 2x1 12,5 mg
Paracetamol 3x1
22
23
DATA FOKUS
Data Subjek
Data Objek
Klien mengeluh nyeri kepala
Klien nampak lemah,
klien mengeluh pusing
Ekspresi wajah nampak meringis
3. keluarga klien mengatakan nafsu Klien nampak gelisah,
4. Nampak porsi makan tidak di
makan klien menurun
4. keluarga klien mengatakan klien
habiskan hanya porsi
5. Diat rendah garam
tidak pernah mandi selama sakit
6. klien nampak kotor dan lembab
5. keluarga klien mengatakan klien
7. kuku klien nampak kotor dan panjang
tidak pernah memotong kuku selama 8. klien nampak di bantu keluarga
sakit
6. klien
selalu
penyakitnya.
bertanya
dalam beraktivitas
tentang 9. klien nampak cemas
10. nampak terpasang infus RL 28 tetes
permenit pada tangan kanan
11. Tanda-Tanda Vital :
TD :180/100 mmHg
P :20x/m
N : 80 x/m
S : 36,5oC.
24
ANALISA DATA
No
.
1.
Data
DS :
Etiologi
Sensibilitas respon vaskuler
- Klien mengatakan
nyeri kepala
- Klien mengeluh
Masalah
Nyeri
meningkat
Peningkatan tekanan darah
pusing.
DO :
jugstaglomerulus untuk
mensekresi renin
Renin mengubah
P : 20 x / m
angiotensin (glikoprotein di
N : 80 x / m
: 36,50 C
menjadi angiotensin I
Angiotensin I berubah
menjadi angiotensin II yang
merupakan vasokontruktor
kuat
Vasokontreksi anterior
kapiler
Akibatnya di kepala suplei
O2 dan nutrisi yang di
bawah oleh darah ke otak
kurang
Nyeri
1.DS :
Pembatasan diet
Gangguan nutrisi
25
- Keluarga klien
mengatakan nafsu
makan menurun
kurang dari
Perubahan citra rasa
kebutuhan
makanan
DO :
- Klien nampak lemah,
RL 28 tetes permenit
3
- Keluarga klien
mengatakan klien
tidak pernah mandi
selama sakit
- Keluarga klien
mengatakan klien
Gangguan personal
hygiene
Pasokontraksi anterior
kapiler
Suplei O2 dan nutrisi kurang
ke otak
Terjadi pusing
DO :
- Klien nampak kotor
dan lembab
- kuku klien nampak
kotor dan panjang.
26
DS :
- Klien mengeluh pusing
DO :
- Klien nampak lemah
- klien nampak di bantu
keluarga dalam
beraktivitas.
Intoleransi aktivitas
DS :
pengetahuan
Kurang
DO :
- Klien nampak cemas
- klien nampak gelisa.
27
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No.
I
II
Masalah / Dignosa
Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intek
tidak adekuat.
III
IV
28
RENCANA KEPERAWATAN
No
1.
No. Dx
I
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri yang dirasakan 1. Untuk memudahkan intervensi selanjutnya
keperawatan dalam waktu
3 x24 jam nyeri dapat
berkurang
teratasi
klien.
2. Observasi tanda-tanda vital yakni
Suhu badan, tekanan darah,
rangsangan nyeri.
pernapasan, denyut nadi.
3. Posisi kepala lebih rendah dari kaki
3. Pertahankan istirahat dengan posisi
- Klien tidak mengeluh
membantu mengalirkan darah yang kaya
kepala lebih renda dari kaki
nyeri kepala lagi
akan O2 dan nutrisi sehingga nyeri dapat di
- ekspresi wajah nampak
minimalkan.
ceria
4. Relaksasi nafas dalam dapat mengurangi
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
- klien tidak pusing dan
sedikit rasa nyeri
gelisa
5. Analgetik dapat mengurangi rasa nyeri dan
- TTV :
5. Penatalaksanaan pemberian obat
anti hipertensi berfungsi menurunkan
TD 140/90 mmhg
analgetik dan antihipertensi.
tekanan darah.
dengan kriteria :
2.
II
kurang
gizi
klien
dan
intervensi selanjutnya
2. makanan hangat dan
mempermudah
bervariasi
tidak
29
kebutuhan
dengan
bervariasi.
3. Bantu keluarga klien dalam memilih
perkemba-ngan aterosklorosis.
4. agar
mengerti
tentang
pentingnya
nutrisi
III
klien.
2. Memberikan rasa segar dan nyaman kepada
3 x 24 jam gangguan
personal hygine dengan
kriteria : klien nampak
bersih dan segar, kuku
klien nempak bersi dan
klien
kuku.
3. Ajarkan kelurga cara memandikan di 3. agar keluarga klien dapat melakukannya
tempat tidur.
4. Beri HE kepada klien dan keluarga
sewaktu-waktu.
4. agar klien mengerti tentang pentingnya
30
pendek.
4.
IV
dalam beraktivitas.
3 x 24 jam aktivitas
terpenuhi dengan kriteria : 2. Berikan dorongan untuk melakukan
klien tetap istirahat, ADL
terpenuhi, tidak ada
keterbatasan bergerak,
klien dapat memenuhi
aktivitas seara mandiri.
31
5.
Setelah dilakukan
pengkajian selama 3
x 24 jam kurangnya
pengetahuan dapat
teratasi dengan
kriteria: klien tidak
32
CATATAN TINDAKAN
Hari / Tgl
Selasa
No. Dx
I
Jam
15.00
15-12-15
Tindakan Keperawatan
1. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien
Hasil :klien masih mengeluh nyeri kepala dan pusing.
15.15
15.20
15.25
4. Menganjurkan teknik relaksasi nafas dalam yaitu menarik nafas panjang melalui
hidung dan dihembuskan lewat mulut.
Hasil : -
16.00
5. penatalaksanaan pemberian obat analgetik dan anti hipertensi yaitu piracetam 1 ampul
per drips per 8 jam, Neurodex 2 x 1, Aspilet 1 x 1.
Selasa
II
17.00
15-12-15
17.10
2. Menyajikan makanan yang hangat dan bervariasi dengan porsi sedikit serta makanan
yang rendah garam.
Hasil : -
33
17.30
Selasa
III
17.35
17.00
15-12-15
2. Membantu klien untuk melakukan personal hygine missal : mandi dan potong kuku.
Hasil : belum dilakukan.
Selasa
IV
17.15
19.00
15-12-15
Selasa
19. 15
19. 30
15-12-15
34
Hasil : 19. 40
19. 45
35
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tgl
Selasa
No. Dx
I
Jam
19. 30
Evalusi ( SOAP )
S :
15-12-15
: 20 x /menit
N : 80 x/ menit
S
: 36,50C.
II
19. 40
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5
S :
- keluarga klien mengatakan nafsu makan klien menurun.
- klien mengatan malas makan.
O :
-
36
III
20.00
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
S :
15-12-15
O :
IV
20. 15
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3, 4.
S :
15-12-15
O :
20.20
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3.
S :
15-12-15
O :
A : Masalah belum teratasi.
37
38
TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari / Tgl
Rabu
No.Dx
I
Jam
08.00
16-12-15
Tindakan keperawatan
1.Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien.
Hasil : klien masih mengeluh nyeri kepala dan pusing.
08.15
08. 20
: 36,50C.
08. 30
4.Penatalaksanaan pemberian obat analgetik dan anti hipertensi yaitu piracetam 1 ampul per
drips per 8 jam, Neurodex 2 x 1, Aspilet 1 x 1.
Rabu
II
07. 30
16-12-15
07. 35
2. Menyajikan makanan yang hangat dan bervariasi dengan porsi sedikit serta makanan yang
rendah garam.
Hasil : Klien diberi makanan diet rendah garam.
39
07. 40
3. Membantu keluarga untuk memilih makanan tepat menghindari makanan yang kejenuhan
lemak tinggi dan kolestrol.
Hasil : Klien diberi makanan yang tidak berlemak, tidak mengandung kolestrol.
Rabu
III
07. 45
08. 30
Hasil : Klien mengerti tenteng pentingnya diet makan terhadap kesembuhan klien.
1. Mengkaji personal hygine klien dari ujung kaki sampai kerambut.
16-12-15
2. Membantu klien untuk melakukan personal hygine missal : mandi dan potong kuku.
Hasil :klien nampak segar dan bersih, kuku klien nampak bersih dan pendek.
Rabu
IV
08. 50
10. 00
16-12-15
Rabu
10. 20
10. 30
16-12-15
40
Hasil : 10. 40
10. 45
4. Memberi dorongan spiritual sesuai dengan agama dan kepercayaan dan keyakinan klien.
Hasil : Klien bersabar.
41
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tgl
Rabu
No.Dx
I
Jam
Evaluasi (SOAP )
S :
16-12-15
: 20 x/ menit
: 80 x / menit
: 36,50 C.
II
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5
S :
-
klien menurun
klien mengatan malas makan
O :
42
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
S :-
III
16-12-15
O :
- Klien Nampak segar dan bersih
- kuku klien nampak bersih dan pendek.
A : Masalah teratasi.
Rabu
P : Pertahankan Intervensi 1, 2, 3, 4.
12.
S :
IV
16-12-15
:
-
20. 20
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3.
S :
-
43
44
TIDAKAN KEPERAWATAN
Hari / Tgl
Kamis
No.Dx
I
Jam
08. 00 1.
17-12-15
Tindakan Keperawatan
Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien.
Hasil : klien masih mengeluh nyeri kepala
dan pusing.
08. 15 2.
08. 20 3.
08. 30
5.
Kamis
II
07. 30
45
17-12-15
07. 40
07. 45
Kamis
17-12-15
IV
10.00
46
10. 10
10. 15
Kamis
17-12-15
10. 40
10. 45
47
48
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / Tgl
Kamis
No.Dx
I
Jam
09. 00
Evaluasi (SOAP )
S
17-12-15
:
- Klien mengatakan masih terasa nyeri di
kepala dan pusing
:
- Ekspresi wajah namapak meringis
- klien nampk gelisa
- TTV :
TD
: 180 / 90 mmHg
: 20 x / menit
: 36,50 C.
II
10. 00
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5
S :
17-12-15
49
IV
10. 15
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
S :
17-12-15
Kamis
10.30
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3.
S :
17-12-15
50
DAFTAR PUSTAKA
Bruner dan Suddarth. 2011. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2. Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Sofyan, Andy. 2012. Hipertensi. Kudus: Bina Surya.
51