Вы находитесь на странице: 1из 12

Materi: Perubahan Sosial

SKL 6
Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya
Materi:
Teori perubahan
Bentuk perubahan
Faktor pendorong dan penghambat perubahan
Dampak modernisasi dan globalisasi
Mengatasi memudarnya jati diri bangsa
Ringkasan

A. PERUBAHAN SOSIAL
1. Definisi Perubahan
Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika dan dinamika masyarakat
social meskipun perubahan kita terpusat pada aspek statika masyarakat, tetapi
dalam kehidupan sehari hari kita telah menyentuh perubahan.
Adapun definisi perubahan sosial menurut beberapa tokoh:
1. William F. Ogburn
Ruang lingkup perubahan sosial mencakup unsur kebudayaan material dan non
material, terutama menekankan pengaruh yang besar dari unsur kebudayaan
material terhadap unsur non material
2. Mac Iver
Perubahan sosial adalah terjadinya perubahan dalam hubungan sosial (social
relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
3. Kingsley Davis
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat
4. Gillin dan Gillin
Perubahan sosial merupakan variasi cara hidup yang telah diterima yang
disebabkan karena kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi penduduk,
ideology maupun adanya difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat
5. Samuel Koenig

Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan
manusia karena sebab intern dan ekstern
6. Selo Soemarjan
Segala perubahan pada lembaga lemabaga kemasyrakatan dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai nilai,
sikap sikap dan pola pola perikelakuan diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat

2. Teori Teori Perubahan Sosial


Menurut Lauer ada dua teori utama perubahan sosial:
a. Teori Siklus
Teori siklus melihat perubahan merupakan sesuatu yang berulang ulang, tidak
dapat direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses perubahan
masyarakat secara bertahap sehingga batas antara pola hidup primitif, tradisional
dan modern tidak jelas
Menurut beberapa ahli:
Oswald Spengler, Jerman (1880 1936) : setiap peradaban besar mengalami proses
kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan
Pitirim Sorokin: semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem
kebudayaan (kebudayaan ideasional, idealistis dan sensasi) yang berputar tanpa
akhir.
Arnold Toynbee: sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran dan
pertumbuhan, namun setiap peradaban memiliki kemampuan meminjam
kebudayaan lain dan belajar dari kesalahan untuk mencapai peradaban yang lebih
tinggi
Ibnu Kaldun: perubahan msayarakat diwarnai dengan pertumbuhan dan penaklukan
kebudayaan. Hal ini akibat konflik antara orang menetap dan orang nomaden
b. Teori Linier atau Teori Perkembangan
Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik tertentu, dapat
direncanakan atau diarahkan
Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier yaitu:
Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas
organic
Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi oleh

pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju masyarakat yang rasional


Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa orang orang yang cakap
yang akan memenangkan perjuangan hidup
Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat berkembang melaui
tahapan yang pasti
Teori Linier dibedakan menjadi:
f. Teori evolusi
Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat dalam jangka waktu lama.
Perubahan sosial budaya dari masyarakat primitif, tardisional dan bersahaja menuju
masyarakat modern yang kompleks dan maju secara bertahap
Comte mengemukakan perkembangan masyarakat mengikuti perkembangan cara
berfikir masyarakat tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap metafisis
(abstraksi) dan tahap ilmiah (positif)
Sedangkan Lenski berpendapat bahwa masyarakat berubah dari pra industri,
industri dan pasca industri
Beberapa teori Evolusi
a) Teori Evolusi Unilinear
Masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, berawal
dari bentuk sederhana, komplek hingga sempurna. Tokohnya antara lain, Comte,
Spencer. Suatu Variasi dari teori ini adalah Cylical theories dari Vilfredo Pareto
b) Teori Evolusi Universal
Perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahapan tertentu tetapi mengikuti
suatu garis evolusi tertentu. Misal dari kelompok homogen ke kelompok yang
heterogen sifat dan susunannya (Herbert Spencer)
c) Teori Evolusi Multilinear
Teori ini menekankan penelitian terhadap tahap perkembangan yang tertentu dalam
evolusi masyarakat, misal penelitian pengaruh sistem perubahan sistem mata
pencaharian dari berburu ke sistem pertanian atau terhadap sistem kekeluargaan
dalam masyarakat yang bersangkutan
g. Teori Revolusi
Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya
berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama kehidupan
masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan)
Karl Marx berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan bersifat
revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner menjadi

masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat sosialis komunis


yang merupakan puncak perkembangan masyarakat
Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan (revolt
rebellion). Adapun syarat revolusi adalah :
1. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan
2. adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat
3. pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat
4. pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat masyarakat
5. adanya momentum untuk revolusi

B. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN
1. Perubahan secara cepat dan lambat
Secara cepat dinamakan revolusi, misal, Proklamasi kemerdekaan RI, Revolusi
Industri di Inggris, Revolusi Sosial di Prancis, Revolusi Amerika
Secara lambat disebut evolusi, misal perubahan semangat kegotongroyongan yang
mulai luntur, perubahan pola hidup dari masyarakat nomaden kemudian menetap
2. Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan
Perubahan yang direncanakan merupakan bentuk perubahan yang diproses melalui
program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu pula,
misal Program NKKBS, Wajar ( wajib belajar 9 tahun). Perubahan yang
direncanakan ke arah kemajuan (progress) dapat disebut pembangunan. Adapaun
perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi karena diluar kehendak
masyarakat, misal perang, bencana alam. Biasanya mengarah ke kemunduran
(regress)
3. Perubahan yang berpengaruh luas dan tidak berpengaruh luas
Perubahan berpengaruh luas adalah perubahan yang mendasar sehingga
dampaknya mempengaruhi segala sendi kehidupan, kadang mengubah struktur
masyarakat. Misal proses industrialisasi pada masyarakat agraris, masuknya listrik
ke daerah terisolir
Perubahan tidak berpengaruh luas hanya terbatas pada lingkungan tertentu saja,
tidak mengubah struktur masyarakat. Misal, perubahan mode pakaian kalangan
remaja

Adapun pola pola yang sering tampak pada perubahan sosial budaya adalah :
a. Perubahan komulatif, yaitu gangguan keseimbangan yang berulang-ulang
sehingga menghasilkan perubahan-perubahan baru, baik yang bersifat progress
maupun regress, misal adanya penemuan baru, atau bencana alam yang terus
menerus
b. Berubahan bergelombang, yaitu gangguan keseimbangan dalam masyarakat
yang selalu timbul kembali, tetapi selau terjadi keseimbangan, misal perubahan
model pakaian, pergantian sistem politik dan pendidikan, gerak konjungtur dalam
proses ekonomi
c. Gangguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi, misalnya, terjadinya gerakan
reformasi yang telah menggantikan pemerintahan orde baru menjadi orde reformasi

C. PROSES PERUBAHAN SOSIAL


1. Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat dapat terjadi melalui
proses akumulasi.. Menurut Soerjono Soekanto factor internal tersebut adalah:
1. bertambah atau berkurangnya penduduk
2. penemuan penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention
hal ini karena:
a) kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya
b) kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan
c) perangsang bagi aktivitas aktivitas penciptaan dalam masyarakat
Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat memancar, menjalar maupun
beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan.
3. Konflik dalam masyarakat
4. Terjadi pemberontakan atau revolusi
Discovery adalah penemuan kebudayaan atau sesuatu yang baru dalam
masyarakat, baik berupa alat atau ide/gagasan. Jika discovery diakui dan telah
diterima bahkan sudah diterapkan maka akan menjadi invention. Invention adalah
proses dimana suatu unsur baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau menyusun
kembali unsur-unsur lama yang telah ada dalam masyarakat. Kemudian penemuan
baru tersebut dapat menyebar (berakibat ke banyak segi kehidupan), menjalar

(mengakibatkan perubahan pada bidang yang lain) atau beberapa penemuan baru
dapat mengakibatkan timbulnya satu jenis perubahan.

Faktor dari dalam selain hal tersebut diatas juga terdapat faktor internal lain:
1. perpecahan dari masyarakat tersebut
2. individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru
3. munculnya kelompok sosial yang inovatif dan kreatif
4. pemimpin yang progresif
Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat tersebut)
penyebab perubahan sosial adalah :
1. sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana alam
2. peperangan
3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi. Adapun
yang termasuk proses akulturasi adalah;
- Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur kebudayaan baru
yang lebih berdaya guna
- Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan budaya baru sehingga
membentuk sistem baru
- Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan kepada unsur lama yang
masih berlaku
- Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang
- Originasi, yaitu masuknya unsur unsur budaya yang sama sekali baru sehingga
membawa perubahan yang sangat besar
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
1. Kontak dengan kebudayaan lain
- difusi intra masyarakat
- difusi antar masyarakat
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginanuntuk maju
4. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang dan bukan merupakan delik
5. Sistem lapisan masyarakat terbuka
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang bidang kehidupan tertentu

8. Oreintasi ke masa depan


9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested
interest
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap tertutup
7. Hambatan hambatan yang bersifat ideologis
8. Adat atau kebiasaan
9. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki
2. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan
Adanya unsur unsur baru dalam masyarakat dapat mengakibatkan gangguan
terhadap keserasian masyarakat. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali
maka keadaan tersebut dinamakan penyesuaian (adjustment). Bila sebaliknya maka
dinamakan ketidaksesuaian sosial (maladjustment). Saluran saluran perubahan
sosial dan budaya (avenue or channel of change) merupakan saluran-saluran yang
dilalui oleh proses perubahan. Umumnya saluran tersebut adalah lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi
dan lain-lan
3. Dampak Perubahan Sosial
a. Dampak Positif
Dampak positif perubahan sosial adalah munculnya penyesuaian atau akomodasi.
Adanya penyesuaian memungkinkan dicapainya tahap perkembangan sosial baru
yang yang lebih maju dan lebih baik dari keadaan sebelumnya. Proses tersebut
dapat dicapai melalui reorganisasi atau reintegrasi yaitu proses pembentukan norma
norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga lembaga
kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan
b. Dampak Negatif
Dampak negatif dari perubahan sosial adalah disintegrasi atau disorganisasi.
Kondisi tersebut meliputi hal sebagai berikut:

a. adanya disorientasi nilai dan norma. Oleh R.K. Merton disebut anomie
b. munculnya konflik sosial dan horizontal
c. tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada
d. terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana pencemaran
e. munculnya krisis multidimensi
Adapun bentuk-bentuk disintegrasi sebagai dampak perubahan sosial adalah:
1) Kriminalitas
2) Pergolakan daerah dan separatisme
3) Aksi protes (demonstrasi)
4) Kenakalan remaja
5) Prostitusi
D. GLOBALISASI DAN MODERNISASI
Pengertian Modernisasi
Pengertian modernisasi menurut beberapa ahli adalah:
1. Alex Inkeles : modernisasi adalah sikap sikap tertentu yang menandai manusia
dalam setiap masyarakat modern
2. Astrid S.Susanto: modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh
perubahan demi kemajuan
3. Oghburn dan Nimkoff : modernisasi tidak sama dengan reformasi yang
menekankan pada factor factor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan
konstruktif
4. Soerjono Soekanto : modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang
biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang
didasarkan pada suatu perencanaan yang disebut sosial planning
5. J.W. Schoorl : modernisasi merupakan penggantian teknik produksi dari cara
cara tradisional ke cara-cara yang tertampung dalam pengertian revolusi industri.
Schoorl merumuskan penerapan ilmu pengetahuan ilmiah yang ada kepada semua
aktivitas merupakan factor penting dalam modernisasi
Dilihat dari definisi diatas modernisasi dapat dilihat sebagai suatu perubahan fisik
yaitu cara cara tradisional kearah modern atau penggunaan teknologi atau mesin
serta dari pola pikir yaitu pola pikir tradisional menjadi pola pikir rasional. Praktis dan
efisien
Syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto adalah :
1. cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking)

2. sistem administrasi yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi


3. adanya sistem pengumpulan datayang baik dan teratur dan terpusat
4. penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan
cara penggunaan alat alat komunikasi massa
5. tingkat organisasi yang tinggi
6. sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial
Setiap modernisasi hal yang paling mendukung adalah sumber daya manusia
modern. Adapun konsep manusia modern dikemukakan oleh Alex Inkeles adalah
sebagai berikut:
1. Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan penemuanpenemuan baru
2. Senantiasa siap menerima perubahan
3. Mempunyai kepekaan terhadap masalah masalah yang dihadapi di sekitarnya
4. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap mengenai pendiriannya
5. Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa mendatang
6. Senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya
7. Tidak parah pada nasib
8. Percaya pada keampuhan iptek
9. Menyadari hak-hak, kewajiban serta kehormatan orang lain

Pengertian Globalisasi
Pengertian Globalisasi menurut beberapa ahli adalah :
1. Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem
organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi
adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya
yerbentuknya PBB, OKI
2. Menurut Anthony Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan
masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat
kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernah
dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian)

Globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia.


Biasanya unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah berupa
teknologi tepat guna dan mudah aplikasinya, pendidikan formal serta unsur yang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Sedang unsur globalisasi yang
sulit diteriba biasanya berupa teknologi yang rumit dan mahal, menyangkut ideologi,
politik dan kepercayaan serta sukar disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan
masyarakat.
Masyarakat penerima globalisasi ada yang mampu menerima globalisasi tersebut
atau ada yang menolak. Adapun mereka yang menolak biasanya adalah :
1. kelompok masyarakat yang belum mapan atau belum siap menerima perubahan
2. kelompok masyarakat tertinggal yang terasing
3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi tua yang cenderung mencurigai
globalisasi
Adapun kelompok masyarakat atau individu yang menerima globalisasi adalah
1. kelompok masyarakat yang kedudukan atau status sosialnya sudah mapan
2. kelompok masyarakat kota yang telah menikmati berbagai media komunikasi dan
informasi globalisasi
3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi muda yang memiliki kecenderungan
terbuka menerima unsur-unsur perubahan dan modernisasi

Dampak Perubahan Sosial Budaya sebagai Akibat Modernisasi dan Globalisasi


Dampak positif modernisasi adalah
1. Tercapainya kemajuan kebudayaan bangsa
2. Meningkatnya industri yang memungkinkan masyarakat lebih sejahtera (lapangan
kerja, barang konsumsi, volume ekspor dan lain-lain)
3. Meningkatnya efesiensi dan efektifitas kerja, transportasi dan komunikasi
4. Meningkatnya sector ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kualitas sumber daya
manusia

Dampak negatif modernisasi antara lain


1. Pudarnya pengetahuan tradisional

2. Pudarnya sistem kepercayaan atau religi tradisional


3. Bergesernya nilai budaya akibat kemajuan di bidang teknologi dan pengetahuan
4. Melemahnya etos kerja tradisional
5. Meningkatnya angka kriminalitas dan kenakalan remaja
6. Meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan
7. Menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi
Dampak positif globalisasi
1. Masuknya nilai nilai positif (disiplin, etos kerja, pentingnya pendidikan)
2. Mempercepat proses pembangunan karena perkembangan iptek
3. Menumbuhkan dinamika terbuka dan tanggap terhadap unsur unsur pembaruan
Dampak negatif globalisasi
1. Terjadinya cultural shock, yaitu masyarakat mengalami disorientasi dan frustasi
karena tidak siap menerima kenyataan perubahan akibat globalisasi
2. Terjadinya cultural lag yaitu unsur unsur globalisasi tidak berlangsung secara
serempak
3. Anomi, yaitu keadaan tanpa nilai karena nilai dan norma lama telah ditinggalkan
sedang nilai dan norma baru belum terbentuk.
Tantangan global terhadap eksistensi Jati Diri Bangsa
Jati Diri Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia adalah masyarakat multikultur yang sesungguhnya sulit untuk
dirumuskan jati dirinya. Tetapi bangsa Inodesia memiliki puncak-puncak kebudayaan
daerah yang luhur dan akhirnya diterima oleh seluruh bangsa sehingga
memunculkan budaya nasional. Jati diri bangsa Indonesia adalah budaya-budaya
yang khas atau karakter yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang mampu
membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Jati diri bangsa Indonesia
antara lain
1. mementingkan nilai-nilai religius dan ketakwaan terhadap Tuhan YME
2. senantiasa menempuh jalan musyawarah
3. mementingkan gotong royong
4. menghormati harkat dan martabat orang lain (santun dan malu terhadap hal yang
berkaitan dengan kesusilaan)
5. dapat menerima perbedaan serta menghargai perbedaan

Adanya modernisasi maupun globalisasi dapat memudarkan budaya dan jati dir
bangsa. Adapun tantangan global terhadap keberadaan jati diri yang dimiliki bangsa
adalah adanya sikap, unsur atau nilai:
1. Konsumerisme
2. Westernisasi
3. Sekulerisme
4. Kekurangmandirian
5. Adanya demoralisasi, kenakalan remaja
6. Munculnya kondisi disharmonis
7. Meningkatnya sikap egois dan materialistis
8. Munculnya pola kehidupan yang kompetitif dan disorganisasi sosial
9. Kerusakan lingkungan
Upaya Mencegah Memudarnya Budaya dan Jati Diri Bangsa
Adanya arus globalisasi dan modernisasi memunculkan masalah pada generasi
muda. Generasi muda merupakan pewaris kebudayaan maupun berkewajiban
mempertahankan jati diri bangsa, tetapi pada faktanya sekarang ini banyak generasi
muda merasa asing di negeri sendiri. Oleh karena itu upaya mencegah memudarnya
budaya dan jati diri bangsa perlu dilakukan baik oleh pemerintah, pihak swasta
maupun secara penuh kesadaran oleh masyarakat itu sendiri. Beberapa upaya yang
dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu aktivitas menengok
kembali keberadaan budaya sebagai langkah awal untuk memperkenalkan budaya
sendiri kepada generasi baru yang belum memahami nama, fungsi dan asalusul
suatu subkebudayaan
2. Melakukan revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan dan penyesuaian
sedemikian rupa sehingga unsur-unsur budaya tersebut menjadi penting kembali
3. Melakukan refungsionalisasi budaya, yaitu membuat suatu budaya mengakar dan
berfungsi bagi keperluan sehari-hari masyarakat
4. Mengupayakan pelembagaan budaya
5. Melakukan implementasi budaya

Вам также может понравиться