Вы находитесь на странице: 1из 38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah SMK Negeri 1 Sukamara.
Sekolah ini tepat berdiri di Jalan Cilik Riwut Km. 4,5 Kelurahan Mendawai
Kecamatan Sukamara. Bangunan sekolah ini berdiri di atas tanah seluas 23.956,32
M2 dan berada di kawasan yang cukup strategis yang sangat membantu dan
mendukung kegiatan belajar mengajar yang kondusif serta mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan itu sendiri.
SMK Negeri 1 Sukamara adalah sekolah tingkat menengah kejuruan yang
mendidik siswanya untuk memiliki kompetensi kejuruan. Ada empat kompetensi
keahlian/ program studi yaitu :
1. Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura
2. Teknik Konstruksi Batu & Beton
3. Teknik Kendaraan Ringan
4. Multimedia
Subjek penelitian yang diamati adalah kelas X TKR semester Genap Tahun
Pelajaran 2011-2012 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang yang semuanya
adalah siswa laki-laki. Subyek penelitian ini dipilih karena beberapa alasan.
Pertama, ada kecenderungan siswa kurang bergairah ketika pembelajaran
berlangsung.

Kedua,

umumnya

partisipasi

siswa

rendah

karena

lebih

mengandalkan empat siswa yang dianggap lebih mampu. Ketiga, sebagian besar
siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dengan indikator
banyaknya siswa menyontek pekerjaan siswa tertentu. Dengan kata lain
menyontek beramai-ramai sudah menjadi kebiasaan di kelas. Oleh karena itu,
pembelajaran yang selama ini berlangsung harus dikondisikan sehingga dapat
membangun kebiasaan tidak bergantung kepada siswa sendiri dan dapat
menumbuhkan kemauan untuk lebih tekun terhadap kegiatan yang berlangsung di
kelas dan untuk menumbuhkan keyakinan akan kemampuan diri sendiri. Di
samping itu, proses belajar mengajar mata diklat Bahasa Inggris di kelas
cenderung monoton dan kurang bisa mendorong keterlibatan siswa secara
optimal.
Tindakan perubahan terhadap pembelajaran di kelas dilakukan melalui
penerapan metode Think, Pair and Share. Metode ini diharapkan siswa

31

memperoleh pengalaman bagaimana menyiapkan sumber belajar, bertanggung


jawab terhadap tugas dan bekerja sama dengan pasangan maupun kelompok.
Penelitian ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan Ibu Wenny Ika
Shauda, S.S. yaitu salah satu guru Mata Diklat Bahasa Inggris di sekolah yang
sama. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2, 6, 9, 13, 16, 20, 23, 27 dan 30
Maret 2012 serta tanggal 3 April 2012. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga
siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat pertemuan, kecuali untuk
siklus ketiga hanya terdiri dari dua pertemuan. Jadwal penelitian disajikan pada
tabel berikut.
TABEL 3.1
JADWAL PENELITIAN
NO
.
1.

2.
3.

4.
5.
6.
7.

BULAN

KEGIATAN
PEB
Persiapan
a. Studi Literatur
b. Identifikasi dan Perumusan
Masalah
Penyusunan Laporan Awal
Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus I
b. Siklus II
c. Siklus III
Analisa Data
Refleksi
Penyusunan Laporan Akhir
Pengesahan Laporan

MA
R

APR

MEI

JUN
I

B. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan
pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan perencanaan
(planning), tindakan (action), pengamatan (observation), refleksi (reflection) atau
evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus.
Oleh karena penelitian ini bersifat partisipatif, maka peneliti melakukan
penelitian dengan berkolaborasi dengan rekan sejawat yang selanjutnya disebut
dengan kolabor. Peran Kolabor adalah menilai kemandirian siswa dan aktivitas
mengajar guru dengan menggunakan format pengamatan yang disediakan,
menuliskan temuan di luar format pengamatan pada catatan lapangan dan sebagai
rekan diskusi dalam proses analisis dan refleksi pelaksanaan pembelajaran setiap
siklus.
32

Di bawah ini dijelaskan langkah-langkah penelitian dalam tiap siklus.


Siklus I
Siklus I dilaksanakan selama 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45
menit untuk sekali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan refleksi awal berdasarkan hasil studi
pendahuluan. Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini
yaitu sebagai berikut :
a) Melakukan diskusi dengan rekan sejawat dalam hal ini kolabor
penelitian

untuk

mengidentifikasi

masalah,

merumuskan

masalah dan menentukan cara penyelesaian masalah;


b) Menyusun dan mempersiapkan RPP yang akan digunakan
dengan materi Signs dan Menu;
c) Mempersiapkan

fasilitas

dan sarana

pendukung yang

diperlukan;
d) Menyusun

instrumen yang diperlukan dalam melaksanakan

tindakan seperti lembar penilaian makalah, lembar penilaian


debat,

lembar

pengamatan

aktivitas

siswa

dan

lembar

pengamatan aktivitas guru;


e)

Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang


diperoleh dalam proses dan hasil tindakan perbaikan.

f) Meminta guru lain menjadi kolabor

untuk mengamati

berlangsungnya penelitian dan menjadi rekan diskusi pada tahap


refleksi.
g) Menentukan waktu dan jadwal penelitian
h) Merencanakan pasangan untuk tahap Pair dan kelompok untuk
tahap Share yang beranggotakan 4 siswa;
i) Meminta siswa mencari referensi untuk materi Signs dan Menu
serta membawa kamus pada waktu pembelajaran;
2.

Implementasi Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yaitu penerapan
pembelajaran dengan Metode TPS dengan fokus pada peningkatan
kemandirian dan hasil belajar siswa.
33

a) Guru

bersama-sama

siswa

membangun

konsep

bersama

berdasarkan jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat


tentang materi
b) Tahap Think.
Guru

membagikan

LKS

yang

berisi

pertanyaan

tentang

pemahamannya tentang Signs. Selanjutnya guru memberikan


waktu bagi siswa untuk berpikir dan meminta siswa untuk
mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman. Jawaban siswa
dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara siswa berpikir,
guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan motivasi dalam
menyelesaikan pekerjaan.
c) Tahap Pair

Siswa yang berkerja secara individu pada Tahap Think diminta


untuk duduk berhadap-hadapan dengan siswa lainnya untuk
membentuk pasangan atau Pair. Pasangan ini mendiskusikan
jawaban bagi LKS yang sama dengan membawa jawabannya
sendiri pada tahap Think. Setelah menyepakati jawaban yang
dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan jawaban dalam lembar
jawaban Pair. Sementara setiap pasangan berdiskusi, guru
berkeliling untuk mengamati dan memberikan arahan jika ada
hambatan dalam diskusi.
d) Tahap Share

Pasangan pada tahap Pair kemudian bergabung pasangan lainnya


sehingga terbentuklah kelompok Share

yang terdiri dari 2

pasangan (4 siswa). Kelompok Share ini membahas jawaban untuk


LKS yang sama dengan saling berbagi pendapat/curah pendapat
(sharing) dan menyepakati jawaban yang paling tepat untuk materi
pada LKS. Setelah kesepakatan jawaban tercapai, kelompok
diminta mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain
menanggapi.
e) Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang
keliru dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran.
Pembelajaran ditutup dengan doa

34

3. Analisis dan Refleksi


Tahap ini berisi diskusi antara guru dan kolabor. Materi diskusi adalah
tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus menentukan
tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika pencapaian proses
maupun hasil dirasa masih belum tercapai. Pada tahap ini juga dilakukan
analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus
berikutnya atau tidak.
4. Perencanaan Tindak Lanjut
Masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu
siklus maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan siklus kedua.
Pelaksanaan perbaikan pada siklus ke- 2 dirancang berdasarkan pada
hasil analisis dan refleksi dari pengamatan dan interpretasi pada siklus
ke- 1. Dengan prosedur yang sama, penelitian tindakan kelas dilanjutkan
ke siklus berikutnya yaitu siklus ke-2.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan selama 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45
menit untuk sekali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan refleksi berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I.
Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini yaitu sebagai
berikut :
a) Melakukan diskusi dengan rekan sejawat dalam hal ini kolabor
penelitian untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan serta
permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran siklus I;
b) Melakukan diskusi dengan rekan sejawat dalam hal ini kolabor
penelitian

untuk

mengidentifikasi

masalah,

merumuskan

masalah dan menentukan cara penyelesaian masalah;


c) Menyusun dan mempersiapkan RPP yang akan digunakan
dengan materi Schedule dan Memo;
d) Mempersiapkan

fasilitas

dan sarana

pendukung yang

diperlukan;

35

e) Menyusun

instrumen yang diperlukan dalam melaksanakan

tindakan seperti lembar penilaian makalah, lembar penilaian


debat,

lembar

pengamatan

aktivitas

siswa

dan

lembar

pengamatan aktivitas guru;


f)

Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang


diperoleh dalam proses dan hasil tindakan perbaikan.

g) Meminta guru lain menjadi kolabor

untuk mengamati

berlangsungnya penelitian dan menjadi rekan diskusi pada tahap


refleksi.
h) Menentukan waktu dan jadwal penelitian
i) Merencanakan pasangan untuk tahap Pair dan kelompok untuk
tahap Share yang beranggotakan 4 siswa;
j) Meminta siswa mencari referensi untuk materi Schedule dan
Memo serta membawa kamus pada waktu pembelajaran;
2. Implementasi Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah
diperbaiki dan disempurnakan berdasarkan refleksi pada Siklus I yaitu
penggunaan Metode TPS.
a) Guru

bersama-sama

siswa

membangun

konsep

bersama

berdasarkan jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat


tentang materi
b) Tahap Think.
Guru

membagikan

LKS

yang

berisi

pertanyaan

tentang

pemahamannya tentang Schedule dan Menu. Selanjutnya guru


memberikan waktu bagi siswa untuk berpikir dan meminta siswa
untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman. Jawaban
siswa dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara siswa
berpikir,

guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan

motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.


c) Tahap Pair

Siswa yang berkerja secara individu pada Tahap Think diminta


untuk duduk berhadap-hadapan dengan siswa lainnya untuk
membentuk pasangan atau Pair. Pasangan ini mendiskusikan

36

jawaban bagi LKS yang sama dengan membawa jawabannya


sendiri pada tahap Think. Setelah menyepakati jawaban yang
dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan jawaban dalam lembar
jawaban Pair. Sementara setiap pasangan berdiskusi, guru
berkeliling untuk mengamati dan memberikan arahan jika ada
hambatan dalam diskusi.
d) Tahap Share

Pasangan pada tahap Pair kemudian bergabung pasangan lainnya


sehingga terbentuklah kelompok Share

yang terdiri dari 2

pasangan (4 siswa). Kelompok Share ini membahas jawaban untuk


LKS yang sama dengan saling berbagi pendapat/curah pendapat
(sharing) dan menyepakati jawaban yang paling tepat untuk materi
pada LKS. Setelah kesepakatan jawaban tercapai, kelompok
diminta mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain
menanggapi.
e) Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang
keliru dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran.
Pembelajaran ditutup dengan greeting
3. Analisis dan Refleksi
Tahap ini berisi diskusi dari peneliti, guru maupun kolabor. Materi
diskusi adalah tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus
menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika pencapaian
proses maupun hasil dirasa masih belum tercapai. Pada tahap ini juga
dilakukan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus
berikutnya atau tidak.
Siklus III
Siklus III dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x
45 menit untuk sekali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan

37

Perencanaan merupakan refleksi berdasarkan hasil pelaksanaan siklus


II. Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini yaitu sebagai
berikut :
a) Melakukan diskusi dengan rekan sejawat dalam hal ini kolabor
penelitian untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan serta
permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran siklus II;
b) Melakukan diskusi dengan rekan sejawat dalam hal ini kolabor
penelitian

untuk

mengidentifikasi

masalah,

merumuskan

masalah dan menentukan cara penyelesaian masalah;


c) Menyusun dan mempersiapkan RPP yang akan digunakan
dengan materi Degree of Comparison;
d) Mempersiapkan

fasilitas

dan sarana

pendukung yang

diperlukan;
e) Menyusun

instrumen yang diperlukan dalam melaksanakan

tindakan seperti lembar penilaian makalah, lembar penilaian


debat,

lembar

pengamatan

aktivitas

siswa

dan

lembar

pengamatan aktivitas guru;


f)

Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang


diperoleh dalam proses dan hasil tindakan perbaikan.

g) Meminta guru lain menjadi kolabor

untuk mengamati

berlangsungnya penelitian dan menjadi rekan diskusi pada tahap


refleksi.
h) Menentukan waktu dan jadwal penelitian
i) Merencanakan pasangan untuk tahap Pair dan kelompok untuk
tahap Share yang beranggotakan 4 siswa;
j) Meminta siswa mencari referensi untuk materi Degree of
Comparison serta membawa kamus pada waktu pembelajaran.
2. Implementasi Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah
diperbaiki dan disempurnakan berdasarkan refleksi pada Siklus I yaitu
penggunaan Metode TPS.

38

a) Guru

bersama-sama

siswa

membangun

konsep

bersama

berdasarkan jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat


tentang materi
b) Tahap Think.
Guru

membagikan

LKS

yang

berisi

pertanyaan

tentang

pemahamannya tentang Degree of Comparison. Selanjutnya guru


memberikan waktu bagi siswa untuk berpikir dan meminta siswa
untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman. Jawaban
siswa dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara siswa
berpikir,

guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan

motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.


c) Tahap Pair

Siswa yang berkerja secara individu pada Tahap Think diminta


untuk duduk berhadap-hadapan dengan siswa lainnya untuk
membentuk pasangan atau Pair. Pasangan ini mendiskusikan
jawaban bagi LKS yang sama dengan membawa jawabannya
sendiri pada tahap Think. Setelah menyepakati jawaban yang
dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan jawaban dalam lembar
jawaban Pair. Sementara setiap pasangan berdiskusi, guru
berkeliling untuk mengamati dan memberikan arahan jika ada
hambatan dalam diskusi.
d) Tahap Share

Pasangan pada tahap Pair kemudian bergabung pasangan lainnya


sehingga terbentuklah kelompok Share

yang terdiri dari 2

pasangan (4 siswa). Kelompok Share ini membahas jawaban untuk


LKS yang sama dengan saling berbagi pendapat/curah pendapat
(sharing) dan menyepakati jawaban yang paling tepat untuk materi
pada LKS. Setelah kesepakatan jawaban tercapai, kelompok
diminta mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain
menanggapi.
e) Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang
keliru dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran.
Pembelajaran ditutup dengan greeting

39

3. Analisis dan Refleksi


Tahap ini berisi diskusi dari peneliti, guru maupun kolabor. Materi
diskusi adalah tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus
menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika pencapaian
proses maupun hasil dirasa masih belum tercapai. Pada tahap ini juga
dilakukan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus
berikutnya atau tidak.
C. METODE PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENELITIAN
1. METODE PENGUMPULAN DATA
Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan guru dan kolabor
terhadap kemandirian siswa, hasil belajar siswa, aktivitas guru dan jawaban siswa
terhadap angket pembelajaran dengan metode TPS. Untuk memperoleh data yang
sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan
metode sebagai berikut:
1.

Pengamatan
Ada tiga jenis pengamatan yang dilakukan dalam penelitian.
Pengamatan terhadap siswa dengan menggunakan lembar pengamatan
kemandirian siswa oleh kolabor, pengamatan terhadap siswa yang
direkam dalam Catatan Lapangan oleh peneliti dan pengamatan terhadap
aktivitas guru dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas guru
oleh kolabor.

Pengamatan terhadap kemandirian siswa bertujuan untuk


mengamati dan menilai kemandirian siswa. Lembar pengamatan ini
merupakan instrumen untuk memperoleh data tentang kesiapan belajar
siswa, sikap siswa terhadap tugas, tanggung jawab siswa dan kerja sama.
Lembar pengamatan ini dikembangkan dengan mengacu kepada
karakteristik kemandirian belajar dan substansi dari metode TPS. Untuk
melakukan penilaian, peneliti menggunakan Skala Guttman dimana

40

Kolabor melakukan pengamatan dengan memberikan angka 1(satu) jika


fakta yang diamati ada atau 0 (nol) jika fakta yang diamati tidak ada
pada lembar pengamatan. Skala ini digunakan karena peneliti ingin
mendapatkan jawaban yang tegas tentang keadaan yang diamati.
Catatan lapangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk mencatat fenomena berupa peristiwa dan kendala yang dialami
peneliti selama proses pembelajaran serta mencatat hal-hal yang perlu
diperbaiki dilengkapi dengan solusi yang dilakukan oleh guru untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Catatan ini bersifat tidak terikat
dimana guru mencatat apa saja yang dianggap penting yang terjadi
dalam setiap pertemuan.
Berbeda dengan pengamatan terhadap aktivitas siswa, aktivitas
guru dalam menyelenggarakan pembelajaran dengan metode TPS dalam
penelitian ini diamati melalui lembar pengamatan dengan menggunakan
Skala Likert. Kolabor memberikan nilai berdasarkan rentangan skor
mulai dari hal yang paling tidak diinginkan menuju hal yang paling
diharapkan. Skor 1 untuk penilaian Sangat Kurang, Skor 2 untuk
penilaian Kurang, Skor 3 untuk penilaian Cukup, Skor 4 untuk
penilaian Baik dan Skor 5 untuk penilaian Sangat Baik. Kriteria
skor secara ringkas disajikan pada tabel berikut.

TABEL 3.2
KRITERIA SKOR
AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN

KRITERIA SKOR
5
4
3

SANGAT BAIK
BAIK
SEDANG

SB
B
S

2
1

KURANG
SANGAT KURANG

K
SK

41

2. Angket
Angket merupakan daftar pernyataan yang tertulis mengenai masalahmasalah yang yang diteliti peneliti yang bertujuan untuk mengetahui
sejauhmana respon siswa terhadap pembelajaran dengan dengan metode
TPS. Angket diberikan kepada siswa setelah selesai seluruh pelaksanaan
tndakan.
3. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2006). Merujuk pengertian ini, peneliti menggunakan tes
tertulis baik melalui LKS maupun tes pada akhir pertemuan ke dua dan
ke empat. Pemberian tes ini untuk mengukur pemahaman atau hasil
belajar siswa terhadap materi pembelajaran.
4. Kajian Dokumen
Kajian dokumen dilakukan dalam berbagai dokumen atau arsip yang
digunakan dalam proses pembelajaran seperti: Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, buku ajar yang digunakan, foto
atau rekaman proses penelitian.
2. INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menyusun beberapa instrumen yang menjadi
alat ukur dan pendukung penelitian yaitu:
1. Lembar Pengamatan Kemandirian Belajar Siswa
Lembar pengamatan ini maksudkan untuk mengamati kesiapan belajar
siswa, sikap siswa terhadap tugas, tanggung jawab siswa dan kerjasama
selama proses pembelajaran berlangsung seperti pada tabel 3.3 dan 3.4
di bawah ini.
TABEL 3.3
LEMBAR PENGAMATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
TAHAP THINK
ASPEK

KESIAPAN BELAJAR
REFEREN
ALAT
SI
TULIS

KAMUS

SIKAP TERHADAP TUGAS


KONSENTRA
SEMANGA
TEKUN
SI
T

TANGGUNG JAWAB
KERJA
SENDIRI

TEPAT
WAKTU

42

TUNTAS

Y
a

SISWA

Td
k

Ya

Tdk

Y
a

Td
k

Ya

Tdk

Ya

Tdk

Y
a

Td
k

Y
a

Td
k

Y
a

Td
k

Y
a

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
JUMLAH
KATEGORI INDIKATOR
PRESENTASE
INDIKATOR

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

KATEGORI ASPEK
PRESENTASE ASPEK

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0
0
0
0

Keterangan :
Aspek
: Kesiapan Belajar
Indikator
: Siswa membawa kamus sebagai sumber belajar
Siswa membawa referensi lainnya sebagai sumber belajar
Siswa menyiapkan dan menggunakan peralatan tulis sendiri
Aspek
: Sikap terhadap Tugas
Indikator
: Siswa berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas
Siswa bersemangat dalam menyelesaikan tugas
Siswa tekun dalam menyelesaikan tugas
Aspek
: Tanggung Jawab
Indikator
: Siswa mengerjakan sendiri LKS tanpa bantuan orang lain
Siswa berusaha menyelesaikan setiap tugas tepat waktu
Siswa tidak meninggalkan tugas sebelum berhasil.
TABEL 3.4
LEMBAR PENGAMATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
TAHAP PAIR DAN SHARE
SIKAP TERHADAP TUGAS
SEMANGA
TEKUN
T

ASPEK

KONSENTRA
SI

Ya

SISWA

Td
k

Ya

Tdk

Y
a

Td
k

TANGGUNG JAWAB
KERJA
SENDIRI

Y
a

Td
k

TEPAT
WAKTU

Y
a

Td
k

KERJA SAMA

TUNTAS

BERTANYA

Y
a

Y
a

Td
k

Td
k

MENCOCOK
AN

Ya

Td
k

MEMBANTU

Y
a

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

43

Tdk

Td
k

K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
JUMLAH
KATEGORI INDIKATOR
PRESENTASE INDIKATOR
KATEGORI ASPEK
PRESENTASE ASPEK

0
0
0

0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0
0
0

Keterangan :
Aspek Sikap terhadap Tugas
Indikator
: Siswa berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas
Siswa bersemangat dalam menyelesaikan tugas
Siswa tekun dalam menyelesaikan tugas
Aspek Tanggung Jawab
Indikator
: Siswa mengerjakan LKS bersama dengan pasang atau kelompok
Siswa berusaha menyelesaikan setiap tugas tepat waktu
Siswa tidak meninggalkan tugas sebelum berhasil.
Aspek Kerja Sama
Indikator
: Siswa aktif bertanya saat menemui kesulitan baik terhadap
teman maupun guru
Siswa mencocokkan jawaban dengan pasangan dan atau teman
sekelompok
Siswa membantu teman dalam kelompok yang menghadapi
masalah atau hambatan.

2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan bagian penting dalam penelitian ini.
Lembar Catatan Lapangan yang digunakan adalah sebagai berikut.

44

CATATAN LAPANGAN
Pertemuan ....... Siklus ......
.......(tanggal).......(bulan) ...........(Tahun)

GAMBAR 3.1 FORMAT CATATAN LAPANGAN

3. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

45

Ada tiga aspek pengamatan yaitu tahap Pendahuluan, tahap Kegiatan


Inti dan tahap Kegiatan Penutup. Tahap Pendahuan adalah meliputi
kegiatan bagaimana guru memulai pembelajaran. Tahap Kegiatan ini
adalah rangkaian kegiatan yang mencerminkan tahapan pembelajaran
TPS. Yang terakhir tahap Kegiatan Penutup yaitu kegiatan yang
dilakukan guru ketika mengakhiri pembelajaran. (Lembar Pengamatan
Aktivitas Guru terlampir).

46

4. Angket Siswa
Angket yang disusun peneliti dengan tujuan untuk mengetahui
metode TPS yang diterapkan disikapi siswa secara positif atau negatif.
Penilaian siswa terhadap pembelajaran dengan Pembelajaran dengan
Metode TPS ini mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang mereka peroleh. Terdapat 18 item pernyataan yang
disusun dalam angket ini dengan penilaian menggunakan lima skala
Likert dengan deskripsi Sangat Setuju; Setuju; Tidak Tahu;
Kurang Setuju; dan

Tidak Setuju. Masing-masing alternatif

jawaban tersebut diberikan skor yang dapat dilihat pada tabel 3.5.

TABEL 3.5
ANGKET SISWA
No
.
1

PERNYATAAN

Saya belajar bagaimana menjadi mandiri dengan menyiapkan


kamus, referensi dan peralatan tulis sebelum kegiatan
pembelajaran melalui metode Think Pair & Share

Saya menjadi lebih tekun dalam menyelesaikan tugas yang


diberikan melalui metode Think Pair & Share

Saya menjadi termotivasi untuk menyelesaikan tugas yang


diberikan melalui metode Think Pair & Share

Saya menjadi terlatih untuk berkonsentrasi menyelesaikan


tugas yang diberikan melalui metode Think Pair & Share

Saya menjadi lebih percaya diri dalam menguasai materi


melalui metode Think Pair & Share

Saya terdorong untuk menyelesaikan setiap tugas tepat waktu


melalui metode Think Pair & Share

Saya terdorong untuk tidak meninggalkan tugas sebelum tugas


selesai melalui metode Think Pair & Share
Saya bersama-sama teman dalam kelompok berlatih berbagi
tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas melalui metode
Think Pair & Share
Saya menjadi aktif berdiskusi dengan pasangan maupun teman
satu kelompk melalui metode Think Pair & Share
Saat menemui kesulitan saya menjadi aktif bertanya dengan
pasangan maupun teman satu kelompok melalui metode Think
Pair & Share

10
11
12

Saya bersama-sama teman dalam kelompok berlatih selalu


menyepakati jawaban melalui metode Think Pair & Share

13

Saya terdorong untuk membantu teman yang menjumpai


masalah melalui metode Think Pair & Share
Saya bersama-sama teman dalam kelompok berani
mempresentasikan hasil kerja kelompok melalui metode Think
Pair & Share

14

TT

KS

Pembelajaran dengan metode Think Pair & Share ini menarik

SS

47

TS

15

Saya bersama-sama teman dalam kelompok berani


menyampaikan pendapat jika terdapat perbedaan dengan
jawaban kelompok lain ketika presentasi kelas melalui metode
Think Pair & Share

16

Saya menjadi lebih memahami materi pelajaran melalui


metode Think Pair & Share

17

Saya senang belajar dengan metode Think Pair & Share

18

Saya senang apabila metode Think Pair & Share digunakan


lagi dalam pembelajaran Bahasa Inggris

TABEL 3.6
PENJELASAN KODE PENGISIAN ANGKET
KODE
SS
S
TT
KS
TS

PENJELASAN
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Tahu
Kurang Setuju
Tidak Setuju

SKOR
5
4
3
2
1

5. Lembar Kerja Siswa


Lembar Kerja Siswa (LKS) ini dikembangkan berdasarkan materi
pembelajaran pada KD 1.6 yaitu memahami memo dan menu sederhana
jadwal perjalanan perjalanan umum dan rambu-rambu lalu lintas dan
berdasarkan karakteristik pembelajaran dengan metode TPS. Untuk
menjawab LKS ini disediakan lembar jawaban masing-masing pada
tahap Think, Pair dan Share. Salah satu contoh bagian dari LKS dan
lembar jawaban adalah sebagai berikut:

48

GAMBAR 3.3 CONTOH SOAL PADA LKS

GAMBAR 3.3 CONTOH SOAL PADA LKS

GAMBAR 3.4 CONTOH LEMBAR JAWABAN LKS

6. Tes
Tes dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda yang
diberikan pada akhir pertemuan ke dua dan ke empat pada akhir siklus
dengan jumlah soal 25 item. (kecuali untuk siklus ke III dilaksanakan
pada akhir pertemuan ke dua saja). Pertanyaan tiap tes disusun sebagai
berikut:

49

a) Tes I dengan materi Signs;


b) Tes II terdiri dari 30 % soal materi Signs dan 70% soal materi
Schedule;
c) Tes III terdiri dari 15 % soal materi Signs, 15% soal materi
Schedule dan 70% soal materi Menu;
d) Tes IV terdiri dari 10 % soal materi Signs; 10% soal materi
Schedule; 10% soal materi Menu dan 70% materi Memo;
e) Tes V terdiri 6 % soal materi Signs; 6% soal materi Schedule;
6% soal materi Menu; 6% materi Memo dan 68% materi Degree
of Comparison.
Penyusunan proporsi materi soal dimaksudkan agar siswa tetap
mempelajari semua materi yang tercakup dalam KD 1.6. Kisikisi dan kunci jawaban tes terlampir.

GAMBAR 3.4 CONTOH SOAL TES

50

A. METODE ANALISIS DATA


Data dalam suatu penelitian harus ditafsirkan atau dianalisis agar menjadi
suatu data yang bermakna. Analisis data menurut Moleong (2005) adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan ke dalam pola, kategori, satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Analisis
dan pengolahan data dilakukan selama penelitian dari awal sampai akhir.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data
kualitatif dan kuantitatif. Data tentang indikator aktivitas guru dan partisipasi
siswa untuk setiap siklus dilakukan dengan penyekoran dan persentase sedangkan
data tentang hasil belajar siswa dianalisa dengan menghitung rata-rata hasil
belajar setiap siklus. Data yang diperoleh dari catatan lapangan guru maupun
kolabor dianalisa dalam dua tahap analisis menurut Bogdan dan Biklen (1992)
yaitu analisis selama pengumpulan data dan analisis setelah pengumpulan data.
Analisis selama pengumpulan data merupakan analisis yang dilakukan sembari
mengumpulkan data sedangkan analisis setelah pengumpulan data merupakan
analisis yang dilakukan setelah proses pengumpulan data dikumpulkan.
Ada empat teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah reduksi
data, penyajian data, dan penyajian kesimpulan atau verifikasi (Miles &
Huberman, 1984). Reduksi data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan,
abstraksi, dan transformasi data mentah yang diperoleh di lapangan. Reduksi
dilakukan sepanjang penelitian dengan melakukan penajaman, penggolongan, dan
membuang hal yang tidak perlu. Sedangkan penyajian data adalah upaya
menyimpulkan data yang telah melalui proses reduksi.
Penyajian data dilakukan dengan bentuk naratif dan sesekali menyelipkan
kutipan pengamatan dan dokumentasi di dalamnya (Bogdan dan Biklen, 1992).
Peneliti hanya menggunakan thin description dari dua bentuk deskripsi menurut
Geertz (dalam Miles & Huberman, 1984) yang disebut dengan thick description
dan thin description. Thick description merupakan kutipan langsung dari orang
yang diwawancarai, pengamatan peneliti, dan dokumen. Thin description adalah
sajian data yang berupa narasi berdasarkan penafsiran peneliti. Melalui cara ini,
uraian dari fenomena yang ditemukan oleh peneliti dapat diringkas agar lebih
mudah diyakini kebenarannya. Setelah data dianalisis terus menerus, dilakukan
penarikan kesimpulan. Empat teknik analisis yaitu reduksi data, penyajian data,

51

dan penyajian kesimpulan atau verifikasi ini disebut Sutopo (2002:96) sebagai
model analisis interaktif.

GAMBAR 3.5

MODEL ANALISIS INTERAKTIF

1. Penilaian Hasil Pengamatan Kemandirian Siswa


Seperti telah dijelaskan bahwa ada empat aspek yang dinilai yaitu
kesiapan belajar siswa, sikap siswa terhadap tugas, tanggung jawab
siswa dan kerja sama. Keeempat aspek ini masing-masing terdiri tiga
indikator yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4. Untuk dapat menilai
data hasil pengamatan siswa, peneliti menggunakan beberapa langkah
berikut.
Tahap Think
a.

Kolabor memberikan penilaian dengan mencantumkan skor 1 untuk


Ya jika jika fakta yang diamati ada; skor 0 untuk Tidak jika fakta
yang diamati tidak ada pada masing-masing indikator;

b. Menghitung jumlah nilai untuk masing-masing aspek sebagai


berikut:
1) Menjumlahkan indikator yang diharapkan muncul yaitu jawaban
YA saja;
2) Mengkonsultasikan jumlah indikator dengan kategori indikator
berikut:

TABEL 3.7
KRITERIA SKOR LEMBAR PENGAMATAN
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TAHAP THINK

52

JUMLAH
KEMUNCULAN
INDIKATOR/
ASPEK YANG
DIHARAPKAN

KATEGO
RI

18

12 - 17

6 - 11

KRITERIA

Sangat Siap/Sangat
Baik/ Sangat
Bertanggung jawab
Siap/ Baik/
Bertanggung Jawab
Kurang Siap/ Kurang
Baik/ Kurang
Bertanggung Jawab
Tidak Siap/ Tidak Baik/
Tidak Bertanggung
Jawab

c. menghitung presentase indikator jawaban YA dengan rumus:


f
P= x 100
n

Keterangan :
P

= Persentase

= Frekuensi Jawaban YA

= Jumlah Skor Maksimal Indikator (24)

100%`

= Bilangan tetap

3) Menghitung rata-rata kategori indikator sebagai kategori aspek;


4) Mengkonsultasikan kategori aspek dengan tabel 3.7 di atas;
d. Menghitung rata-rata persentase jawaban YA dari semua indikator;
e. Menafsirkan nilai persentase dengan menggunakan kriteria yang
dikembangkan oleh Djamarah dan Zain, A (2002) pada tabel 3.8.

TABEL 3.8
PENGGOLONGAN NILAI PERSENTASE

Persentase
81% - 100%

Kategori
Sangat
Baik

53

61% - 80%
41% - 60%
21% - 40%
0% - 20%

Baik
Cukup Baik
Kurang
Baik
Sangat Kurang
Baik

Penafsiran nilai persentase pada tabel 3.8 ini dilakukan untuk


menafsirkan makna nilai persentase ditinjau dari sudut jumlah
responden. Kemudian, untuk mempermudah menafsirkan makna nilai
persentase terhadap tingkat aktivitas siswa, peneliti menggunakan
patokan yang disusun oleh Ali, M (2002).
TABEL 3.9
PENAFSIRAN NILAI PERSENTASE
PENAFSIRAN NILAI PERSENTASE
0

Tidak ada

1% - 5%

Hampir tidak ada

6% - 23%

Sebagian kecil

24% - 49%

Hampir setengahnya

50%

Setengahnya

51% - 75%

Lebih dari setengahnya

76% - 95%

Sebagian besar

96% - 99%

Hampir seluruhnya

100%

Seluruhnya

Tahap Pair dan Share


Semua langkah pada sama kecuali kriteria skor lembar penilaian ada
sedikit perbedaan. Jika dalam tabel 3.7 kriteria adalah sangat siap/sangat
baik/ sangat bertanggung jawab, siap/ baik/ bertanggung jawab, kurang
siap/ kurang baik/ kurang bertanggung jawab dan tidak siap/ tidak baik/
tidak bertanggung jawab, pada tabel 3.10 kriteria sangat siap/ siap/
kurang siap/ tidak siap diganti dengan sangat bekerja sama/ bekerja
sama/ kurang bekerja sama/ tidak bekerja sama.
TABEL 3.10

54

KRITERIA SKOR LEMBAR PENGAMATAN


KEMANDIRIAN SISWA TAHAP PAIR DAN SHARE

JUMLAH
KEMUNCULAN
INDIKATOR/
ASPEK YANG
DIHARAPKAN

KATEGO
RI

18

12 - 17

6 - 11

KRITERIA

Sangat Baik/ Sangat


Bertanggung Jawab/
Sangat Bekerja Sama
Baik/ Bertanggung
jawab/ Bekerja sama
Kurang baik/ Kurang
bertanggung jawab/
Kurang Bekerja sama
Tidak baik/ Tidak
bertanggung jawab/
Tidak Bekerja sama

Hasil kemandirian belajar siswa setiap siklus ini kemudian dihitung rataratanya untuk menentukan bahwa kemandirian belajar tersebut dalam
kategori Sangat Baik atau Baik atau Cukup Baik atau Kurang
Baik dengan mengacu pada tabel berikut.
TABEL 3.11
KRITERIA KEMANDIRIAN SISWA

KATEGORI
3
2
1
0

KRITERIA
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik

2. Penilaian Hasil Pengamatan Aktivitas Guru


Penilaian hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dilakukan dengan:
a) Kolabor memberikan penilaian dengan mencantumkan skor 1 untuk
Sangat Kurang; skor 2 untuk Kurang; skor 3 untuk Cukup;
skor 4 untuk Baik dan skor 5 untuk Sangat Baik;
b) Menghitung jumlah nilai untuk masing-masing aspek;
c) Menghitung rata-rata nilai untuk masing-masing aspek dengan
rumus rata-rata;

55

d) Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dianalisis dengan


menghitung total skor perolehan. Selanjutnya, skor tersebut dihitung
dengan rumus:
P=

x
x 100
n.k
Keterangan :
P

= Persentase

= Skor

= Jumlah Aspek yang dinilai

= Kriteria skor tertinggi (5)

Angka yang diperoleh kemudian dikonsultasikan pada Tabel 3.8.


3. Penilaian LKS
Penilaian dilakukan dengan memberikan skor berdasarkan bobot
masing-masing soal. Jumlah soal pada masing-masing siklus berbedabeda disesuaikan dengan materi, tujuan pembelajaran dan alokasi waktu
yang tersedia. Kisi-kisi soal dan penilaian terlampir.
Nilai LKS ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel 3.12 tentang
kategori penilaian kognitif. Kategori ini dikembangkan dengan
mempertimbangkan KKM KD 1.6 adalah 68.
TABEL 3.12
PENGGOLONGAN NILAI KOGNITIF

NILAI
88
78 87
68 77
67

KATEGORI
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah

4. Penilaian Tes
Tes terdiri dari 25 soal pilihan ganda (PG) pada akhir pertemuan ke dua
dan ke empat. Penilaian dilakukan dengan langkah berikut:

56

a. menghitung jumlah jawaban benar pada soal PG


b. membagi nilai perolehan dengan nilai maksimal dengan rumus
berikut:

NT =

NP
100
NM

Keterangan :
NT
= Nilai Tes
NP
= Nilai Perolehan
NM = Nilai Maksimal

5. Nilai Akhir (NA) Hasil Belajar Siswa


Penilaian hasil belajar siswa dilakukan secara individu. Penilaian ini
didasarkan pada :
a. nilai rata-rata pada tahap Think, tahap Pair, tahap Share dan tes
setiap sikluas dengan menggunakan rumus:

NA=

( LKS 1+ LKS 2+ LKS3+T )


4

Keterangan :
NA
= Nilai Akhir
LKS 1 = Rata-Rata Nilai LKS Tahap Think
LKS 2 = Rata-Rata Nilai LKS Tahap Pair
LKS 3 = Rata-Rata Nilai LKS Tahap Share
T
= Rata-Rata Tes 1, 2 & 3
6. Penilaian Hasil Angket Siswa
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa angket disusun
berdasarkan skala Likert. Adapun langkah-langkah analisis seperti
tergambar dibawah ini:
a. Menghitung masing-masing alternatif jawaban tersebut diberikan
skor yang dapat dilihat pada tabel 3.13.

TABEL 3.13

57

SKOR KONVERSI JAWABAN ANGKET


ALTERNATIF JAWABAN
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Tahu
Kurang Setuju
Tidak Setuju

SKOR
KONVERSI
5
4
3
2
1

b. Menghitung nilai rata-rata (mean) yang rumusnya dijelaskan pada


rumus berikut:

M=

x
n
Keterangan :
Mean = Rata-Rata Aspek Pengamatan
x

= Skor Total Masing-Masing Aspek

= Jumlah siswa

c. Mengolah data mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan


Perangkat Penilaian Afektif di SMA (Direktorat Pembinaan SMA,
2010). Langkah penilaian adalah sebagai berikut:
1) Menentukan skor tertinggi dan skor terendah dari jawaban
terhadap angket. Skor tertinggi yaitu: 18 item pertanyaan x 5
( nilai tertinggi pada skala sikap) = 90 dan skor terendah adalah
18 item pertanyaan x 1 ( nilai terendah pada skala sikap) = 18;
2) Membagi skor menjadi empat kategori yaitu Sangat Positif,
Positif, Negatif dan Sangat Negatif;
3) Menentukan Skor batas bawah untuk kategori Sangat Positif
dengan cara mengalikan skor tertinggi dengan 0,80 yaitu 90 x
0,80 = 72, batas atasnya adalah 90
4) Menentukan Skor batas bawah untuk kategori Positif dengan
cara mengalikan skor tertinggi dengan 0,70 yaitu 90 x 0,70 =
63, batas atasnya adalah 71

58

5) Menentukan Skor batas bawah untuk kategori Negatif dengan


cara mengalikan skor tertinggi dengan 0,50 yaitu 90 x 0,50 =
45, batas atasnya adalah 62
6) Menentukan Skor batas bawah untuk kategori Sangat Negatif
dengan cara mengambil skor batas bawah untuk kategori
Rendah yaitu 45, berarti skor Sangat Rendah berada pada
rentangan < 45
Hasil penghitungan kategori sikap ditampilkan pada tabel di bawah
ini:
TABEL 3.14
KATEGORI SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

SKOR RATA-RATA KELAS


Lebih besar dari 71
63 71
45 62
Kurang dari 45

KATEGORI
SIKAP
Sangat Positif
Positif
Negatif
Sangat Negatif

7. Validitas Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik trianggulasi
untuk memvalidasi data penelitian. Menurut Brody dalam Crabtree dan
Miller (1992) triangulasi digolongkan menjadi dua yaitu triangulasi
sumber data dan triangulasi alat pengumpul data. Triangulasi sumber
data dilakukan dengan menanyakan kebenaran informasi yang diterima
dari seorang informan dengan informan lainnya. Triangulasi alat
pengumpul data berarti peneliti membandingkan

informasi yang

dikumpulkan dengan teknik tertentu dengan informasi dari teknik


lainnya. Misalnya informasi yang peneliti peroleh dari hasil studi
dokumentasi

dibandingkan

informasi

yang

direkam

melalui

pengamatan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode


pengumpulan data yang berupa tes dan hasil pengamatan selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung dan catatan lapangan.

59

B. INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan penelitian ini menyangkut aspek kognitif dan afektif
yaitu:
1. Aspek Kognitif
Indikator keberhasilan jika nilai hasil belajar mencapai KKM KD = 68
dan nilai ketuntasan klasikal mencapai 85%;
2. Aspek Afektif dilihat dari dua hal yaitu:
a. Kemandirian siswa.
Indikator keberhasilan dianggap tercapai jika hasil pengamatan
terhadap kemandirian belajar siswa dalam menerapkan metode TPS
sama dengan atau lebih dari 75% dan pada kriteria Baik;
b. Sikap siswa terhadap melalui angket pembelajaran dengan metode
TPS mencapai kategori Positif.
C. LANGKAH PENELITIAN
Penelitian seperti telah dijelaskan terdiri dari tiga siklus dengan masingmasing siklus terdiri dari empat pertemuan kecuali siklus ke III hanya ada dua
pertemuan. Setiap dua pertemuan terdiri dari tahap Think, Pair dan Share
yang ditutup dengan tes. Secara rinci langkah implementasi tindakan adalah
sebagai berikut:
Siklus I Pertemuan 1
1. Guru membuka pembelajaran dengan greeting dan doa.
2. Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama berdasarkan
jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat tentang materi Signs.
3. Guru menanyakan kesiapan siswa berupa kamus dan referensi penunjang.
4. Tahap Think
Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang pemahamannya
tentang Signs. Selanjutnya guru memberikan waktu bagi siswa untuk
berpikir dan meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya
pada teman. Akan tetapi, mereka boleh membuka kamus dan
menggunakan referensi yang telah disiapkan. Jawaban siswa dituliskan
pada lembar jawaban Think. Sementara siswa berpikir, guru berkeliling
untuk mengamati dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan
pekerjaan.
5. Tahap Pair

Siswa yang berkerja secara individu pada Tahap Think diminta untuk
duduk berhadap-hadapan dengan siswa lainnya untuk membentuk

60

pasangan atau Pair. Pasangan ini mendiskusikan jawaban bagi LKS yang
sama dengan membawa jawabannya sendiri pada tahap Think. Setelah
menyepakati jawaban yang dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan
jawaban dalam lembar jawaban Pair. Namun demikian, siswa tidak
diperkenankan memperbaiki jawabannya pada lembar Think. Sementara
setiap pasangan berdiskusi, guru berkeliling untuk mengamati dan
memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi. Setelah tahap Pair
selesai, siswa diminta mengumpulkan lembar jawaban Think mereka.
6. Tahap Share 1

Pasangan pada tahap Pair kemudian bergabung pasangan lainnya


sehingga terbentuklah kelompok Share yang terdiri dari 2 pasangan (4
siswa). Kelompok Share ini membahas jawaban untuk LKS yang sama
dengan

saling

berbagi

pendapat/curah

pendapat

(sharing)

dan

menyepakati jawaban yang paling tepat untuk materi pada LKS.;


7. Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang keliru
dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran. Guru juga
mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri untuk mempresentasikan
jawaban di kelas pada tahap Share 2. Pembelajaran ditutup dengan
greeting.
Siklus I Pertemuan 2
1. Guru mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya
2. Tahap Share 2
Siswa mempersiapkan diri untuk mempresentasi jawaban. Kelompok
lainnya diminta untuk menanggapinya. Pembagian tugas presentasi yaitu:
1) soal nomor A.1 dan 2 dibahas oleh kelompok 1, 2) soal nomor A.3-5
dibahas oleh kelompok 2; 3) soal nomor B.1 dibahas oleh kelompok 3; 4)
soal nomor B.2 dibahas oleh kelompok 4; 5) soal nomor C. 2 dan 3
dibahas oleh kelompok 5 dan soal nomor C. 4 dan 5 dibahas oleh
kelompok 6. Kelompok yang belum menyajikan diwajibkan memberikan
tanggapan terhadap presentai penyaji.
3. Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipahami dan
atau pelurusan terhadap konsep yang kurang tepat.
4. Siswa mengikuti tes formatif dan guru mengamati jalannya tes. Setelah
tes berlangsung, guru bersama siswa mengecek jawaban bersama-sama.
61

5. Guru bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran


6. Pada akhir pembelajaran menginformasikan materi Menu pada
pertemuan berikutnya dan mengingatkan siswa untuk membawa kamus
dan referensi. Pembelajaran ditutup dengan greeting.
Siklus I Pertemuan 3
1. Guru membuka pembelajaran dengan greeting dan doa.
2. Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama berdasarkan
jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat tentang materi Menu.
3. Guru menanyakan kesiapan siswa berupa kamus dan referensi penunjang.
4. Tahap Think
Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang pemahamannya
tentang Menu. Selanjutnya guru memberikan waktu bagi siswa untuk
berpikir dan meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya
pada teman. Akan tetapi, mereka boleh membuka kamus dan
menggunakan referensi yang telah disiapkan. Jawaban siswa dituliskan
pada lembar jawaban Think. Sementara siswa berpikir, guru berkeliling
untuk mengamati dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan
pekerjaan.
5. Tahap Pair

Siswa yang berkerja secara individu pada Tahap Think diminta untuk
duduk berhadap-hadapan dengan siswa lainnya untuk membentuk
pasangan atau Pair. Pasangan ini mendiskusikan jawaban bagi LKS yang
sama dengan membawa jawabannya sendiri pada tahap Think. Setelah
menyepakati jawaban yang dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan
jawaban dalam lembar jawaban Pair. Namun demikian, siswa tidak
diperkenankan memperbaiki jawabannya pada lembar Think. Sementara
setiap pasangan berdiskusi, guru berkeliling untuk mengamati dan
memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi. Setelah tahap Pair
selesai, siswa diminta mengumpulkan lembar jawaban Think mereka.
6. Tahap Share 1

Pasangan pada tahap Pair kemudian bergabung pasangan lainnya


sehingga terbentuklah kelompok Share yang terdiri dari 2 pasangan (4
siswa). Kelompok Share ini membahas jawaban untuk LKS yang sama

62

dengan

saling

berbagi

pendapat/curah

pendapat

(sharing)

dan

menyepakati jawaban yang paling tepat untuk materi pada LKS.;


7. Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang keliru
dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran. Guru juga
mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri untuk mempresentasikan
jawaban di kelas pada tahap Share 2. Pembelajaran ditutup dengan
greeting.
Siklus I Pertemuan 4
1. Guru mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya
2. Tahap Share 2
Siswa mempersiapkan diri untuk mempresentasi jawaban. Kelompok
lainnya diminta untuk menanggapinya. Pembagian tugas presentasi yaitu:
1) soal nomor A.1 dan 2 dibahas oleh kelompok 5, 2) soal nomor A.3 dan
B.1 dibahas oleh kelompok 6; 3) soal nomor B.2 4 dibahas oleh
kelompok 1; 4) soal nomor C.1 dibahas oleh kelompok 2; 5) soal nomor
C. 2a dibahas oleh kelompok 3 dan soal nomor C.2 b dan c dibahas oleh
kelompok 4. Pada saat kelompok menyajikan jawabannya, kelompok
yang belum mendapat giliran diwajibkan memberikan tanggapan
terhadap presentasi penyaji.
3. Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipahami dan
atau pelurusan terhadap konsep yang kurang tepat.
4. Siswa mengikuti tes formatif dan guru mengamati jalannya tes. Setelah
tes berlangsung, guru bersama siswa mengecek jawaban bersama-sama.
5. Guru bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran
6. Pada akhir pembelajaran menginformasikan materi Schedule pada
pertemuan berikutnya dan mengingatkan siswa untuk membawa kamus
dan referensi. Pembelajaran ditutup dengan greeting.
Siklus II Pertemuan 1
1. Guru membuka pembelajaran dengan greeting dan doa.
2. Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama berdasarkan
jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat tentang materi
Schedule.
3. Guru menanyakan kesiapan siswa berupa kamus dan referensi penunjang.
4. Tahap Think
63

Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang pemahamannya


tentang Schedule.. Selanjutnya guru memberikan waktu bagi siswa untuk
berpikir dan meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya
pada teman. Akan tetapi, mereka boleh membuka kamus dan
menggunakan referensi yang telah disiapkan. Jawaban siswa dituliskan
pada lembar jawaban Think. Sementara siswa berpikir, guru berkeliling
untuk mengamati dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan
pekerjaan.
5. Tahap Pair

Siswa yang berkerja secara individu pada Tahap Think diminta untuk
duduk berhadap-hadapan dengan siswa lainnya untuk membentuk
pasangan atau Pair. Pasangan ini mendiskusikan jawaban bagi LKS yang
sama dengan membawa jawabannya sendiri pada tahap Think. Setelah
menyepakati jawaban yang dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan
jawaban dalam lembar jawaban Pair. Namun demikian, siswa tidak
diperkenankan memperbaiki jawabannya pada lembar Think. Sementara
setiap pasangan berdiskusi, guru berkeliling untuk mengamati dan
memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi. Setelah tahap Pair
selesai, siswa diminta mengumpulkan lembar jawaban Think mereka.
6. Tahap Share 1

Pasangan pada tahap Pair kemudian bergabung pasangan lainnya


sehingga terbentuklah kelompok Share yang terdiri dari 2 pasangan (4
siswa). Kelompok Share ini membahas jawaban untuk LKS yang sama
dengan

saling

berbagi

pendapat/curah

pendapat

(sharing)

dan

menyepakati jawaban yang paling tepat untuk materi pada LKS.;


7. Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang keliru
dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran. Guru juga
mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri untuk mempresentasikan
jawaban di kelas pada tahap Share 2. Pembelajaran ditutup dengan
greeting.
Siklus II Pertemuan 2
1. Guru mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya
2. Tahap Share 2
64

Siswa mempersiapkan diri untuk mempresentasi jawaban. Kelompok


lainnya diminta untuk menanggapinya. Pembagian tugas presentasi yaitu:
1) soal nomor A.1 dan 2 dibahas oleh kelompok 2, 2) soal nomor A.3
dibahas oleh kelompok 3; 3) soal nomor A.4 dibahas oleh kelompok 4; 4)
soal nomor A. 5 dibahas oleh kelompok 5; 5) soal nomor B.1 dibahas
oleh kelompok 6 dan soal nomor B.2 oleh kelompok 1. Pada saat
kelompok menyajikan jawabannya, kelompok yang belum mendapat
giliran diwajibkan memberikan tanggapan terhadap presentasi penyaji.
3. Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipahami dan
atau pelurusan terhadap konsep yang kurang tepat.
4. Siswa mengikuti tes formatif dan guru mengamati jalannya tes. Setelah
tes berlangsung, guru bersama siswa mengecek jawaban bersama-sama.
5. Guru bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran
6. Pada akhir pembelajaran menginformasikan materi Memo pada
pertemuan berikutnya dan mengingatkan siswa untuk membawa kamus
dan referensi. Pembelajaran ditutup dengan greeting.
Siklus II Pertemuan 3
1. Guru membuka pembelajaran dengan greeting dan doa.
2. Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama berdasarkan
jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat tentang materi Memo.
3. Guru menanyakan kesiapan siswa berupa kamus dan referensi penunjang.
4. Tahap Think
Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang pemahamannya
tentang Memo. Selanjutnya guru memberikan waktu bagi siswa untuk
berpikir dan meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya
pada teman. Akan tetapi, mereka boleh membuka kamus dan
menggunakan referensi yang telah disiapkan. Jawaban siswa dituliskan
pada lembar jawaban Think. Sementara siswa berpikir, guru berkeliling
untuk mengamati dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan
pekerjaan.
5. Tahap Pair

Siswa yang berkerja secara individu pada Tahap Think diminta untuk
duduk berhadap-hadapan dengan siswa lainnya untuk membentuk
pasangan atau Pair. Pasangan ini mendiskusikan jawaban bagi LKS yang
sama dengan membawa jawabannya sendiri pada tahap Think. Setelah

65

menyepakati jawaban yang dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan


jawaban dalam lembar jawaban Pair. Namun demikian, siswa tidak
diperkenankan memperbaiki jawabannya pada lembar Think. Sementara
setiap pasangan berdiskusi, guru berkeliling untuk mengamati dan
memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi. Setelah tahap Pair
selesai, siswa diminta mengumpulkan lembar jawaban Think mereka.
6. Tahap Share 1

Pasangan pada tahap Pair kemudian bergabung pasangan lainnya


sehingga terbentuklah kelompok Share yang terdiri dari 2 pasangan (4
siswa). Kelompok Share ini membahas jawaban untuk LKS yang sama
dengan

saling

berbagi

pendapat/curah

pendapat

(sharing)

dan

menyepakati jawaban yang paling tepat untuk materi pada LKS.;


7. Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang keliru
dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran. Guru juga
mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri untuk mempresentasikan
jawaban di kelas pada tahap Share 2. Pembelajaran ditutup dengan
greeting.
Siklus II Pertemuan 4
1. Guru mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya
2. Tahap Share 2
Siswa mempersiapkan diri untuk mempresentasi jawaban. Kelompok
lainnya diminta untuk menanggapinya. Pembagian tugas presentasi yaitu:
1) soal nomor A.1 dan 2 dibahas oleh kelompok 1, 2) soal nomor A.3
dibahas oleh kelompok 3; 3) soal nomor A.4 dan 5 dibahas oleh
kelompok 6; 4) soal nomor B. 1 dibahas oleh kelompok 4; 5) soal nomor
B.2 dibahas oleh kelompok 5 dan soal nomor C oleh kelompok 2. Pada
saat kelompok menyajikan jawabannya, kelompok yang belum mendapat
giliran diwajibkan memberikan tanggapan terhadap presentasi penyaji.
3. Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipahami dan
atau pelurusan terhadap konsep yang kurang tepat.
4. Siswa mengikuti tes formatif dan guru mengamati jalannya tes. Setelah
tes berlangsung, guru bersama siswa mengecek jawaban bersama-sama.

66

5. Guru bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran


6. Pada akhir pembelajaran menginformasikan materi

Degree

of

Comparison pada pertemuan berikutnya dan mengingatkan siswa untuk


membawa kamus dan referensi. Pembelajaran ditutup greeting.
Siklus III Pertemuan 1
1. Guru membuka pembelajaran dengan greeting dan doa.
2. Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama berdasarkan
jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat tentang materi
Degree of Comparison.
3. Guru menanyakan kesiapan siswa berupa kamus dan referensi penunjang.
4. Tahap Think
Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang pemahamannya
tentang Degree of Comparison. Selanjutnya guru memberikan waktu
bagi siswa untuk berpikir dan meminta siswa untuk mengerjakan sendiri
tanpa bertanya pada teman. Akan tetapi, mereka boleh membuka kamus
dan menggunakan referensi yang telah disiapkan. Jawaban siswa
dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara siswa berpikir, guru
berkeliling

untuk

mengamati

dan

memberikan

motivasi

dalam

menyelesaikan pekerjaan.
5. Tahap Pair

Siswa yang berkerja secara individu pada Tahap Think diminta untuk
duduk berhadap-hadapan dengan siswa lainnya untuk membentuk
pasangan atau Pair. Pasangan ini mendiskusikan jawaban bagi LKS yang
sama dengan membawa jawabannya sendiri pada tahap Think. Setelah
menyepakati jawaban yang dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan
jawaban dalam lembar jawaban Pair. Namun demikian, siswa tidak
diperkenankan memperbaiki jawabannya pada lembar Think. Sementara
setiap pasangan berdiskusi, guru berkeliling untuk mengamati dan
memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi. Setelah tahap Pair
selesai, siswa diminta mengumpulkan lembar jawaban Think mereka.
6. Tahap Share 1

Pasangan pada tahap Pair kemudian bergabung pasangan lainnya


sehingga terbentuklah kelompok Share yang terdiri dari 2 pasangan (4

67

siswa). Kelompok Share ini membahas jawaban untuk LKS yang sama
dengan

saling

berbagi

pendapat/curah

pendapat

(sharing)

dan

menyepakati jawaban yang paling tepat untuk materi pada LKS.;


7. Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang keliru
dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran. Guru juga
mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri untuk mempresentasikan
jawaban di kelas pada tahap Share 2. Pembelajaran ditutup dengan
greeting.
Siklus III Pertemuan 2
1. Guru mengingatkan siswa tentang pada pertemuan sebelumnya
2. Tahap Share 2
Siswa mempersiapkan diri untuk mempresentasi jawaban. Kelompok
lainnya diminta untuk menanggapinya. Pembagian tugas presentasi yaitu:
1) soal nomor A.1a dan 1b dibahas oleh kelompok 5, 2) soal nomor A.2
dan 3a dibahas oleh kelompok 6; 3) soal nomor B.1 dan 2 dibahas oleh
kelompok 4; 4) soal nomor B. 3 dibahas oleh kelompok 3; 5) soal nomor
B.4 dibahas oleh kelompok 1 dan soal nomor B. 5 oleh kelompok 2. Pada
saat kelompok menyajikan jawabannya, kelompok yang belum mendapat
giliran diwajibkan memberikan tanggapan terhadap presentasi penyaji.
3. Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipahami dan
atau pelurusan terhadap konsep yang kurang tepat.
4. Siswa mengikuti tes formatif dan guru mengamati jalannya tes. Setelah
tes berlangsung, guru bersama siswa mengecek jawaban bersama-sama.
5. Guru bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran
6. Pada akhir pembelajaran menginformasikan materi selanjutnya pada
pertemuan berikutnya dan mengingatkan siswa untuk membawa kamus
dan referensi. Pembelajaran ditutup greeting.

68

Вам также может понравиться