Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Definisi Hipertirod
Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat
produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid
memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat
digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).
Kelenjar tiroid adalah subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan dilepaskan
kedalam aliran darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel tubuh,
yang menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka. Kelainan
banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolisme tubuh.
Metabolisme adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan menghasilkan
energi yang diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi.
Hipertiroid atau Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan
lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium
radiaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil yodium :
Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan mencegah
pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang
berlebihan, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat jika
hipertirodisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum
dilakukan tindakan pembedahan). Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau
pengobatan jangka panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling
sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid
dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut
diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan
hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.
Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid.
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan
kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid.
Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan
tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala
hipotiroid.
Obat-obatan beta bloker (misalnya prapanolol) membantu mengendalikan beberapa
gejala Hipertiroid. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat,
mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta broker terutama bermanfaat dalam
mengatasi badai tiroid dan penderita yang dikendalikan oleh obat lain. Sebagian besar
pemakaian yodium radiaktif pada akhirnya menyebabkan hipotiroidlisme sekitar 25%
penderita mengalamai hipoteroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian radioaktif.
Pada riroldektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan. Pembedahan
merupakan terapi pilihan bagi penderita muda, penderita yang gondoknya sangat besar,
penderita yang alergi, terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat. Setelah
menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme kepada penderita ini diberikan terapi salih
hormon sepanjang hidupnya.
B.
Anatomi fisiologi
Mekanisme yang berjalan di dalam tubuh manusia tersebut diatur oleh dua sistem
pengatur utama, yaitu: sistem saraf dan sistem hormonal atau sistem endokrin (Guyton &
Hall: 1159). Pada umumnya, sistem saraf ini mengatur aktivitas tubuh yang cepat, misalnya
kontraksi otot, perubahan viseral yang berlangsung dengan cepat, dan bahkan juga kecepatan
sekresi beberapa kelenjar endokrin (Guyton & Hall: 703). Sedangkan, sistem hormonal
terutama berkaitan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme tubuh, seperti pengaturan
kecepatan rekasi kimia di dalam sel atau pengangkutan bahan-bahan melewati membran sel
atau aspek lain dari metabolisme sel seperti pertumbuhan dan sekresi (Guyton & Hall:1159).
Hormon tersebut dikeluarkan oleh sistem kelenjar atau struktur lain yang disebut sistem
endokrin.Salah satu
metabolisme tubuh manusia adalah kelenjar tiroid. Dalam pembentukan hormon tiroid
tersebut dibutuhkan persediaan unsur yodium yang cukup dan berkesinambungan. Penurunan
total sekresi tiroid biasanya menyebabkan penurunan kecepatan metabolisme basal kira-kira
40 sampai 50 persen di bawah normal, dan bila kelebihan sekresi hormon tiroid sangat hebat
dapat menyebabkan naiknya kecepatan metabolisme basal sampai setinggi 60 sampai 100
persen di atas normal (Guyton & Hall: 1187). Keadaan ini dapat timbul secara spontan
maupun sebagai akibat pemasukan hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson:337-338).
Tiroksin dan triiodotironin berfungsi meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam hampir
semua sel tubuh, jadi meningkatkan tingkat metabolisme tubuh umum. Kalsitonin berfungsi
memacu pengendapan kalsium di dalam tulang sehingga menurunkan konsentrasi tingkat
metabolisme tubuh umum. Fungsi Hormon-hormon tiroid yang lain:
Memegang peranan penting dalam peetumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan
tulang
Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
Efek kronotropik dan inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi
C.
Patofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada
kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari
ukuran normal, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke salam
folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan
pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan 5-15 kali lebih besar dari pada
normal.
Pada hipertiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang
menyerupai TSH, Biasanya bahan-bahan ini adalah antibody immunoglobulin yang disebut
TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berkaitan dengan reseptor yang mengikat
TSH. Bahan-bahan tersebut merangsang aktivasi CAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya
adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme konsentrasi TSI meningkat.
Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12
jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon
tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar
hipofisis anterior.
D.
Manifestasi klinis
Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsng
aktivitas tiroid, sedang pada goiter multimodular toksik berhubungan dengan autonomi tiroid
itu sendiri.
Perjalanan penyakit hipertiroid biaanya perlahan-lahan dalam beberapa bulan sampai
beberapa tahun. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan berat badan,
kelelahan, tremor : gugup berkeringat banyak, tidak tahan panas, palpasi dan pembesaran
tiroid.
E.
Etiologi
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF
karena umpan balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat
rnalfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH dan TSH yang finggi. TRF akan Tendah
karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus
akan memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
1.
Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab
hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih
sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang
ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.
Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH
receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan
mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata,
mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri
dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan
kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.
2.
3.
4.
hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.
Produksi TSH yang Abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga
5.
hpotiroid.
6. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul
apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
F.
Denyut
nadi
cepat,
seringkali
>100x/menit
Berat badan turun, meskipun banyak
paha
Rambut rontok
Kulit halus dan tipis
Pikiran sukar konsentrasi
Kehamilan sering berakhir dengan
1.
2.
3.
Komplikasi
Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid,
yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :
Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan
Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa
Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)
4.
tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badal tiroid biasanya terjadi karena
hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :
H.
Infeksi
Pembedahan
Ketakutan
Stress
Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak
jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)
1.
Obat antitiroid
Digunakan dengan indikasi :
a.
Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien
muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.
b.
Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah
Pemeriksaan (mg/hari)
Karbitamol
30-60
5-20
Metamazol
30-60
5-20
Propilitiourasil
300-600
50-200
Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya
diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi.
Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar dari
air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid
Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
Adenoma toksik atau strauma multinodular toksik
Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid
kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari
selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.
4.
a.
b.
Pengobatan tambahan
Sekat -adrenergik
Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis diberikan 40-200
mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam.
c.
Yodium
d.
Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan yodium
radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100-300 mg/hari.
e.
Ipodat
f.
Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis
tiroid kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi sintesis
g.
h.
I.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan adalah :
1.
2.
3.
4.
Pengkajian
Aktivitas atau istirahat
Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot lemah,gangguan koordinasi, kelelahan berat
Tanda : Atrofi otot
2.
Sirkulasi
Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah
dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis
tirotoksikosis)
3.
Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria, nocturia), rasa nyeri/terbakar, kesulitan berkemih
(infeksi), infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekan abdomen, diare, urine encer, pucat,
kuning, poliuria (dapat berkembang menjadi oliguria atau anuria jika terjadi hipovolemia
berat), urine berkabut, bau busuk (infeksi), bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare).
4.
Integritas / Ego
Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang berhubungan dengan
kondisi.
Tanda : Ansietas peka rangsang
5.
Makanan / Cairan
Gejala : Hilang nafsu makan, mual atau muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan
glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari/minggu,
haus, penggunaan diuretik (tiazid)
Tanda
kebutuhan
Kulit
kering
metabolisme
atau
bersisik,
dengan
muntah,
pengingkatan
pembesaran
gula
darah),
thyroid
bau
(peningkatan
halitosis
atau
Neurosensori
Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala kesemutan, kelemahan pada otot parasetia,
gangguan penglihatan.
Tanda : Disorientasi, mengantuk, lethargi, stupor atau koma (tahap lanjut), gangguan memori
baru masa lalu ) kacau mental. Refleks tendon dalam (RTD menurun;koma), aktivitas kejang
( tahap lanjut dari DKA).
7.
Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang / berat), wajah meringis dengan palpitasi,
tampak sangat berhati-hati.
8.
Pernapasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen (tergantung
adanya infeksi atau tidak)
Tanda : sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulen (infeksi), frekuensi pernapasan
meningkat
9.
Keamanan
Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit
Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi atau ulserasi, menurunnya kekuatan
umum/rentang gerak, parastesia atau paralysis otot termasuk otot pernapasan (jika kadar
kalium menurun dengan cukup tajam)
10. Seksualitas
Gejala : Rabas wanita ( cenderung infeksi ), masalah impotent pada pria.
Tanda : Glukosa darah meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih, aseton plasma positif secara
mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolosterol meningkat.
II.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalami hipertiroidisme adalah
1.
sebagai berikut :
Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid
badan).
Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik.
Intervensi keperawatan
No
Diagnose
Tujuan
dan
criteria Intrvensi
Rasional
hasil
1
Risiko
Klien akan
tinggi
Pantau
terhadap
penurunan
kebutuhan
tekanan
pada
duduk
dengan berdiri
Hipotensi umum
posisi atau
ortostatik
dan dapat
terjadi
tubuh, memungkinkan.
vasodilatasi perifer
dengan kriteria :
Perhatikan
besarnya
Nadi perifer dapat
yang
berlebihan
hipertiroid
tekanan nadi
teraba normal
dan
penurunan
tidak
Vital sign dalam
volume sirkulasi
terkontrol,
batas normal.
: Merupakan
keadaan
Pengisian kapiler
tanda
adanya
hipermetabolis normal
peningkatan
Status mental baik
me,
- Tidak ada disritmia
kebutuhan oksigen
Periksa
peningkatan
oleh
kemungkinan adanya
beban
kerja
otot jantung atau
nyeri dada atau angina
jantung
iskemia
yang dikeluhkan
Murmur yang
dengan
pasien
menonjol
berhubungan
dengan
curah
jantung meningkat
pada
keadaan
hipermetabolik
Dehidrasi yang
Observasi tanda dan
yang cepat dapat terjadi
akan
hebat,mukosa membran yang
gejala
haus
nadilemah, menurunkan
sirkulasi
penurunan
produksi volume
dan
menurunkan
urine dan hipotensi
kering,
curah jantung
Auskultasi
suara
nafas,
perhatikan
adanya
suara
yang
Kelelahan
Klien
akan
berhubungan
dengan
verbal
hipermetabolik
peningkatan tingkat
dengan
energi
istirahat,
takikardia mungkin
ditemukan
Menurunkan
peningkatan
stimulasi
kebutuhan
lingkungan
tenang
Risiko
akan
tinggi Klien
terhadap
menunjukkan
perubahan
badan
stabil
dan insomnia
Catat
berat anoreksia,
dengan muntah
adanya
mual
Peningkatan
gangguan
dari kebutuhan
berhubungan dengan
sekresi
peningkatan
insulin/terjadi
resisten
tanda malnutrisi
hiperglikemia
Penurunan berat
(peningkatan
badan
nafsu
menerus
makan/pemasu
terus
dalam
keadaan
dengan
masukankalori yang
penurunan
berat badan).
yang
mengakibatkan
metabolisme
kan
yang
kemungkinan besar
energi
dan
setiap hari
antitiroid
Mungkin
memerlukan
bantuan
untuk
menjamin
pemasukan zat-zat
makanan
yang
adekuat
dan
mengidentifikasi
makanan pengganti
yang sesuai
Kolaborasi untuk
pemberian diet tinggi
kalori,
karbohidrat
protein,
dan
vitamin
4
Ansietas
berhubungan
ansietas
Observasi tingkah
berkurang laku
Ansietas ringan
yang dapat
ditunjukkan
tingkat dengan
peka
fisiologis:
rangsang dan
status
insomnia
hipermetabolik
Rentang
perhatian mungkin
menjadi
pendek,
konsentrasi
yang
singkat berkurang,
dengan
kata
yang membatasi
kemampuan untuk
sederhana
mengasimilasi
Bicara
informasi
Memberikan
informasi
yang
Menciptakan
lingkungan
yang
terapeutik
Jelaskan prosedur
tindakan
Kurangi stimulasi
dari luar
IV.
Implementasi
Setelah rencana tindakan keperawatan disusun secara sistemik. Selanjutnya rencana
tindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan terpadu guna memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan.
V.
1.
2.
3.
4.
Evaluasi
Hasil yang diharapkan adalah :
Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi
Klien akan menunjukkan berat badan stabil
Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari.Pada
gilirannya,pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek
umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang
disebut hipothalamus,juga suatu bagian dari otak.pengobatan hipertiroidisme adalah
membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat
antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif,tiroidektomi subtotal).
B.
Saran
Dari penyakit ini, dapat dihindarkan dengan cara tidak stress, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan tidak mengkonsumsi yodium secara berlebihan
karena dapat terjadi radiasi pada leher dan organism-organisme dapat menyebabkan infeksi
karena ada virus.
DAFTAR PUSTAKA
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari. Pada
gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek
umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang
disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone
(TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk melepaskan thyroid stimulating
hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas
hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjarkelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan,
dengan demikian berakibat pada hipertiroid.Pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi
produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau
merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).
1.2 Rumusan Masalah
1)
2)
3)
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Hipertiroid
Tujuan Khusus
1)
2)
3)
4)
1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah:
1)
2)
3)
4)
2.1 DEFINISI
Hipertiroid atau Hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat
produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid
memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat
digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif
menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam
darah.Thyrotoxicosis adalah suatu kondisi keracunan yang disebabkan oleh suatu kelebihan
hormon-hormon tiroid dari penyebab mana saja. Thyrotoxicosis dapat disebabkan oleh suatu
pemasukan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid atau oleh produksi hormon-hormon
tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid adalah subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan dilepaskan
kedalam aliran darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel tubuh,
yang menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka. Kelainan
banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolisme tubuh.
Metabolisme adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan menghasilkan
energi yang diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi.
Hipertiroid atau Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan
lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium
radiaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil yodium :
Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan mencegah
pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang
berlebihan, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat jika
hipertirodisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum
dilakukan tindakan pembedahan).
Yodium
tidak
digunakan
pada
pengobatan
rutin
atau
pengobatan
jangka
panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling sering digunakan untuk
mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid dengan cara mengurangi
pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut diberikan per-oral (ditelan),
dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan darah
terhadap hormon tiroid.
Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid.
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan
kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid.
Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan
tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala
hipotiroid.
Hormon-hormon tiroid menstimulasi metabolisme dari sel-sel. Mereka diproduksi oleh
kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid bertempat pada bagian bawah leher, dibawah Adam's apple.
Kelenjar membungkus sekeliling saluran udara (trachea) dan mempunyai suatu bentuk yang
menyerupai kupu-kupu yang dibentuk oleh dua sayap (lobes) dan dilekatkan oleh suatu
bagian tengah (isthmus).
Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah (yang kebanyakan datang dari makananmakanan seperti seafood, roti, dan garam) dan menggunakannya untuk memproduksi
hormon-hormon tiroid. Dua hormon-hormon tiroid yang paling penting adalah thyroxine (T4)
triiodothyronine (T3) mewakili 99.9% dan 0.1% dari masing-masing hormon-hormon tiroid.
Hormon yang paling aktif secara biologi (contohnya, efek yang paling besar pada tubuh)
sebenarnya adalah T3. Sekali dilepas dari kelenjar tiroidkedalam darah, suatu jumlah yang
besar dari T4 dirubah ke T3 - hormon yang lebih aktif yang mempengaruhi metabolisme selsel. Dan
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari. Pada
gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek
umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang
disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone
(TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk melepaskan thyroid stimulating
hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas
hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjarkelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan,
dengan demikian berakibat pada hipertiroid.
Angka atau kecepatan produksi hormon tiroid dikontrol oleh kelenjar pituitari. Jika tidak
ada cukup jumlah hormon tiroid yang beredar dalam tubuh untuk mengizinkan fungsi yang
normal, pelepasan TSH ditingkatkan oleh pituitari dalam suatu usahanya untuk menstimulasi
tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Sebaliknya, ketika ada suatu jumlah
berlebihan dari hormon tiroid yang beredar, pelepasan TSH dikurangi ketika pituitari
mencoba untuk mengurangi produksi hormon tiroid.
2.2 ETIOLOGI
Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
a)
Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab
hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih
sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang
ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.
Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH
receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan
mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata,
mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri
dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan
kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.
b)
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak.
Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH
sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
c)
d)
e)
f)
2.5
WOC
2.6 KOMPLIKASI
Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid,
yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :
Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan
Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau
kelenjar tiroid.
T4 dan T3 serum : meningkat (normal : T3 = 26-39 mg, T4 = 80-100 mg)
2.
3.
Bebas T4 (tiroksin)
4.
Bebas T3 (triiodotironin)
5.
6.
7.
8.
Tiroglobulin : meningkat
9.
Konservatif
a.
Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika dosis berlebih, pasien
mengalami gejala hipotiroidisme.Contoh obat adalah sebagai berikut :
Thioamide
Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 600 mg/hari, dosis maksimal 2.000 mg/hari
Potassium Iodide
Sodium Ipodate
Anion Inhibitor
b.
Contoh:
Propanolol
Indikasi :
Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi pada pasien muda dengan struma
ringan sedang dan tiroktosikosis
Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum pengobatan atau sesudah pengobatan
yodium radioaktif
Persiapan tiroidektomi
Pasien hamil, usia lanjut
Krisis tiroid
2.
Surgical
a.
Radioaktif
iodine.
Tiroidektomi
Tindakan Pembedahan ini untuk mengangkat kelenjar tiroid yang membesar
2.10 TERAPI
Obat antitiroid, biasanya diberikan sekitar 18-24 bulan. Contoh obatnya: propil tio urasil
(PTU), karbimazol.
Pemberian yodium radioaktif, biasa untuk pasien berumur 35 tahun/lebih atau pasien yang
hipertiroid-nya kambuh setelah operasi.
Operasi tiroidektomi subtotal.
Cara ini dipilih untuk pasien yang pembesaran kelenjar tiroid-nya tidak bisa disembuhkan
hanya dengan bantuan obat-obatan, untuk wanita hamil (trimester kedua), dan untuk pasien
yang alergi terhadap obat/yodium radioaktif. Sekitar 25% dari semua kasus terjadi
penyembuhan spontan dalam waktu 1 tahun.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN HIPERTIROID
3.1 Pengkajian
A.
Anamnesa
Aktivitas / Istirahat
Gejala : Insomnia, sensitivitas meningkat ; Otot lema, gangguan koordinasi ; Kelelahan berat
Tanda
: Atrofi Otot
Sirkulasi
Gejala
Tanda
dengan tekanan nada yang berat, takikardia ; Sirkulasi kolaps, syok ( krisis tirotoksikosis )
Integritas Ego
Gejala
Tanda
B.
1)
Pernafasan B1 (breath)
sirkulasi
kolaps,
syok
(krisis
tirotoksikosis),
frekuensi
pernafasan
Kardiovaskular B2 (blood)
hipertensi, aritmia, palpitasi, gagal jantung, limfositosis, anemia, splenomegali, leher
membesar
3)
Persyarafan B3 (brain)
Bicaranya
cepat
dan
parau,
gangguan
status
mental
dan
perilaku,
seperti:
bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium,psikosis, stupor, koma, tremor halus
pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak sentak, hiperaktif refleks tendon
dalam (RTD).
4)
Perkemihan B4 (bladder)
oligomenorea, amenorea, libido turun, infertil, ginekomasti
5)
Pencernaan B5 (bowel)
Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, makannya
sering, kehausan, mual dan muntah.
6)
Muskuloskeletal/integument B6 (bone)
rasa lemah, kelelahan
C.
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
1.
R/ karena kondisi tubuh yang lembab memicu pertumbuhan jamur sehingga beresiko
menimbulkan komplikasi.
Pertahankan lingkungan yang sejuk
R/ untuk membantu menjaga suhu tubuh pasien agar dalam keadaan normal
Kolaborasi dengan TIM medis dalam pemberian obat
R/ membantu menuunkan suhu tubuh pasien
2.
Ketidak seimbangan nutirsi kurang dari keb.tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan
mengabsorbsi nutrisi
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X 24jam diharapkan kebutuhan
nutrisi tercukupi
Kriteria Hasil: Porsi makan kembali normal BB normal,Pemeriksaan lab.normal dan tidak
menunjukan tanda-tanda malnutrisi.Mual(-) Muntah(-).
Intervensi: