Вы находитесь на странице: 1из 18

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny M P1001 2 JAM POST PARTUM


DENGAN HPP PRIMER
DI BPS Ny MUKLIATIN

Disusun oleh :

ANGGIA SA
04610007

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-VI)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2007

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdarahan pospartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml setelah
bersalin. Perkiraan kehilangan darah biasanya tidak sebanyak uyang sebenarnya,
kadang-kadang hanya setengah dari yang sebenarnya, darah tersebut bercampur
dengan cairan amniom atau dengan urin, darah juga tersebar pada sponds, handuk,
dan kain. Di dalam ember dan dilantaivolume darah juga bervariasi akibatnya sesuai
dengan kadar hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar hemoglobin normal akan
dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal pada
anemia. Frekuensi kejadian perdarahan post partum di negara manu maupun di
negara berkembang angka kejadian berkisar antara 5% - 15%.
Perdarahan, terutama perdarahan post partum, masih merupakan salah satu
dari sebab utama kematian ibu dalam persalinan. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengambil kasus ini pada Ny M P1001 di BPS Ny MUKLIATIN Amd. Keb.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehentif 2
jam pp dengan HPP
1.2.2 Tujuan Khusus
1. mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data
2. mahasiswa mampu menginterpretasikan data
3. mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah potensial
4. mahasiswa mampu menetapkan kebutuhan segera
5. mahasiswa mampu menyusun dan membut intervensi sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang ada
6. mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan yang telah dibuat
7. mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi atas intervensi yang telah
dilakukan
1.3 Metode Pengumpulan Data
Anamnese, pengamatan, studi kasus, studi pistaka

1.4 Sistematika Penulisan


1. BAB I Pendahuluan
-

Latar Belakang

Tujuan

Metode Pengumpulan Data

Sistematika Penulisan

2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Purperium Normal
B. Konsep Dasar Perdarahan Postpartum
C. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
3. BAB 3 TINJAUAN KASUS
-

Data dasar

Interpretasi data dasar

Diagnosa / masalah potensial

Kebutuhan segera

Intervensi

Implementasi

Evaluasi

4. BAB 4 PEMBAHASAN
5. BAB 5 PENUTUP
-

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 2
TINJAUANPUSTAKA
i.

Konsep Dasar Purperium


1. Definisi
Puerperium adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alatalat kandungan kandungan kembali seperti pra-hamil lama masa nifas ini yaitu
6-8 minggu.
(Mohtar ,Rustam 1998 : 115)
puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembal alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (FK. UNPAD ,1983 : 315)
purperium adalah masa dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Saifuddin , 2002:U-23)

Nifas dibagi dalam 3 periode


1. puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan.
2. purperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3. Remote purperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan,
atau tahunan.

Involasi Alat-Alat Kandungan


1. Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelum hamil
* Tinggi fundus Uterus
-

bayi lahir

TFU : setinggi pusat

ari lahir

TFU : 2 jari bawah pusat

1 minggu

TFU : pertengahan pusat simpilis

2 minggu

TFU : tidak teraba di atas simpilis

6 minggu

TFU : bertambah kecil

8 minggu

TFU : sebesar normal

2. Bekas implentasi Ari


Plasenta bed mengecil karena kontraksi dan menonjol kekavum uteri dengan
diameter 7,5 cm.
Sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm. pada minggu ke 6, 2,4 cm dan akhirnya
pulih.

3. Luka-Luka
Pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari
4. Rasa sakit
Yang disebut ofter poins, (merian atau mules-mules) disebabkan kontraksi
rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan
5. Lochida adalah cairan sekret yang berasal dar vakum uteri dan vagina dalam
masa nifas
-

lochia rubra (cruenta)


berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks
kaseosa, lanugo, dan mekaneum selama 2 hari pasca persalinan

lochia Sanguinolenta
berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 3-7 pasca
persalinan

lochia Serosa
berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 pasca
persalinan

lochia alba
cairanputih, setelah 2 minggu

lochia purulenta
terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk

lichiostasis
lochia tidak lancar keluarnya

6. Seviks
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna
merah kehitaman. Konsistensinya lunak kadang-kadang terdapat perlukaanperlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim :
setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1
jari.
ii.

KONSEP DASAR PERDARAHAN POST PARTUM


1. Devinisi
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebihdari 500 600 ml dalam masa
24 jam setelah anak lahir.
(Mochtar, Rustam, 1998 : 298)
Perdarahan post partum adalah perdarahan pervaginan yang melebihi 500 ml
setelah bersalin.
(Sarwono, Prawiroharjo, 2002 : M-25)

2. Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian :


a. Perdarahan post partum primer (early post partum hemorrhage).
Yaitu perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah anak lahir.
b. Perdarahan post partum skunder (latr post partum hemorrhage).
Yaitu perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama biasaya antara hari
ke-5 15 post partum.
3. Etiologi
1. Atonia uteri
Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri
-

Umur : umur yang terlalu muda atau tua.

Paritas : sering dijumpai pada multipara dan grandemultipara.

Partus lama dan partus terlantar.

Obstetric peratif dan narkosa.

Uterus terlalu regang dan basa, misalnya pada gemeli, hidramnionatau


janin besar.

Kelainan pada uterus, seperti : Mioma uteri, uterus convelair pada


solutsilo plasenta.

Faktor sosio ekonomi, yaitu malnutrisi

2. Sisa plasenta dan selaput ketuban.


3. Jalan lahir : robekan perineum, vagina serviks, forniks dan rahim.
4. Penyakit darah.
Kelainan pembekuan darah misalnya hipofibrinogenamia yang sering
dijumpai pada :
-

Perdarahan yang banyak

Solutsio plasenta

Kematian janin yang lama dalam kandungan

4. Pencegahan perdarahan post partum


Tindakan tidak saja dilakukan sewaktu bersalin, namun sudah dimulai sejak ibu
hamil dengan melakukan ANC yang baik. Ibu-ibu yang mempunyai predisposisi
atau riwayat perdarahan post partum sangat dianjurkan untuk bersalin di rumah
sakit.
5. Penanganan
1. Mintalah bantuan segera motalisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat.
2. Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umu ibu termasuk tanda vital
(nadi, tekanan darah, pernafasan, dan suhu tubuh)

3. Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan penanganan syok. Jika
tanda-tanda syok tidak terlihat ingatlah saat anda melakukan evaluasi lanjut
karena status wanita tersebut dapat memburuk dengan cepat.
4. Pastikan bahwa kontraksi uterus baik.
-

Lakukan pijatan uterus untuk mengeluarkan bekuan-bekuan darah yang


terperangkap di uterus akan menghalangi kontraksi uterus yang efektif.

Berikan 10 unit aksitosin IM.

5. Pasang infus IV
6. Lakukan katerisasi, dan pantau cairan keluar-masuk.
7. Periksa kelengkapan plasenta.
8. Periksa kemungkinan robekan serviks, vagina dan perineum.
9. Jika perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku darah.
10. Setelah perdarahan teratasi (24 jam setelah perdarahan berhenti), periksa
kadar hemoglobin.
-

Jika Hb kurang dari 7%/dl atau hematoksit kurang dari 20% (anemia
berat).
Beri sulfas ferrosus 600 mg ditambah asam folat 400 mg per oral sekali
sehari selama 6 tahun.

Jika Hb 7 11 g/di : beri sulfat ferrosus 600 mg ditambah asam folat


400 mg per oral sekali sehari selama 6 bulan.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN TEORI


1. Pengkajian Data Fokus
A. Data Subyektif
Identitas pasien
Riwayat haid
Riwayat kehamilan / persalinan dan nifas yang lalu.
Jumlah anak hidup
Riwayat penyakit ibu dan keluarganya
Riwayat KB
Keadaan psikososial
Latar belakang sosial budaya dan dukungan keluarga
B. Data Obyektif
Keadaan Umum
Pemeriksaan TTV
Inpeksi
Papalsi
Pemeriksaan lab
Pemiraksaan penunjang
C. Diagnosa kebidanan
P1001 2 jam post partum dengan HPP
D. Masalah
E. Kebutuhan

BAB 3

TINJAUAN KASUS
I.

Data Dasar ( Tanggal

: 16 10 2007

A. Data Subyektif
Nama klien : Ny. M

Jam

: 19.00 WIB )

Nama Suami : Tn. S

Umur

: 20 tahun

Umur

: 21 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Pekerjaan

: Swasta

Penghasilan

:-

Penghasilan

: Rp. 700.000 /bln

Alamat

: Gondang legi

Alamat

: Gondang legi

1. Keluhan utama
Ibu mengatakan darahnya keluar sur-sur
2.

Riwayat penyakit terdahulu


Tidak pernah menderita penyakit menahun, menurun dan menular seperti :
kencing manis, Hipertensi dan hepatitis.

3.

Riwayat kesehatan sekarang


Saat ini ibu dalam keadaan sehat

4.

Riwayat kesehatan keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menurun, menular dan menahun seperti kencing manis, hepatitis dan
hipertensi.

5.

Riwayat obstetri
a.

Riwayat Haid
Menarche

: 13 th.

Siklus

: 28 hari.

Lama haid

: 7 hari.

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, Hamil ini.


6.

Riwayat kehamilan, persalinan da nifas sekarang


Ini merupakan hamil ke I
ANC

TM I : Berapa kali : 1 kali


Keluhan

: Mual-muntah

Terapi

: Antimual, antasida

TM II : Berapa kali : 1 kali


Keluhan

: kontrol rutin (tidakada keluhan)

Terapi

: Fe, kalek, VIT

TM III : Berapa kali : 2 kali


Keluhan

: kontrol rutin (tidakada keluhan)

Terapi

: Fe, kalek, VIT

Keluhan selama hamil mual-muntah


Obat-obatan selama hamil : Antimual, Fe, Kalek dan vitamin.
Penyuluhan yang sudah didapat KIE gizi, personal hygiene.
Tanggal dan waktu persalinan 16 10 2007 jam 03.00 WIB
Persalinan

: Spontan

Keadaan bayi setelah lahir

: baik

Jenis kelamin

: Perempuan

BB

: 3000 gr

PB

: 45 cm

Cacat bawaan

: tidak ada

Nifas
-

Tidak demam

Perdarahan + 700 ml

ASI, belum keluar

7.

Riwayat perkawinan
Status perkawinan

: Menikah

Menikah

:1x

Lama Menikah

: 1 tahun

Usia menikah

: 19 tahun

8.

Riwayat KB
Tidak

pernah

menggunakan

KB

apapun,

rencananya

ibu

ingin

menggunakan KB suntik 3 bulanan.


9.

Riwayat psiko spiritual


-

Kehamilan ini sangat diharapkan.

Menjalankan sholat lima waktu.

10.

Perilaku kesehatan
-

Ibu tidak pernah merokok dan minum-minuman keras.

Ibu dan keluarga biasanya bila sakit periksa ke Bidan atau Puskesmas.

11.

Latar belakang sosial budaya


-

Suami dan keluarga sangat senang menerima kelahiran.

Hubungan ibu dengan keluarga dan masyarakat baik.

12.

Pola kebiasaan sehari-hari


Nutrisi

: Makan 3 kali sehari


Komposisi makanan nasi, sayur,lauk

Eliminasi

Minum air putih 8 gelas / hari


: BAB 1 x / sehari, konsistensi lembek, warna kuning

Aktivitas

BAK 6 x / sehari
: Berbaring

Istirahat

Miringke kanan kiri


: Ibui jarang tidur siang
Tidur malam nyenyak dan biasanya
jam 21.00 WIB.
: Mandi 2x/sehari

Personal hygiene

Ganti pakaian 2x/hari


Ganti pembalut 3 4 x/sehari
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
TD

: 110/70 mmHg

: 80 x/menit

RR

: 20 x/menit

Suhu

: 36,50C

2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Kepala
Mata

:
:

Warna hitam, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan.


konjungtiva = agak pucat, seklera tidak ikterus,

Gigi dan Mulut

bentuk simetris.
Lidah bersih, bibir agak kuning, gigi tidak ada

Telinga
Leher
Axila
Dada

:
:
:
:

karises.
Simetris, tidak ada serumen.
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid vena jugularis.
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Payudara membesar, papila mamae menononjol, ada

Abdomen
Genetalia
Ekstremitas

:
:
:

hiperpigmentasi pada areula, ASI belum keluar.


Tidak ada bekas operasi.
Tidak odema, Tidak ada varices, lochea rubra..
Tidak odema, Tidak ada varices.

Palpasi
Leher

Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid vena

Payudara
Abdomen

jugularis.
Tidak ada benjolan / masa, tidak nyeri, ASI belum

keluar.
TFU : 2 jari bawah pusat
UC : baik

Auskultasi
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Antropometri
BB

: 3000 gr

PB

: 45 cm

Lira

: 33

Diameter kepala

II.

CFU

: 34 cm

CMO

: 35 cm

SOB

: 9,5 cm

SMB

: 34 cm

FO

: 12 cm

MO

: 14 cm

INTERPRESTASI DATA
DATA DASAR

DIAGNOSA / MASALAH

DS.

Dx.

Ibu

mengatakan

baru 2 jam post partum dengan HPP primer.

melahirkan 2 jam yang lalu, secara


sponta.
-

Ibu

mengatakan

darahnya keluar deras / sur-sur dan


sudah ganti pembalut 2 kali.
Do :
TFU : 2 jari bawah pusat
UC : Baik
Ku

: agak pucat

Kesadaran. Composmentis
TD

: 110/70 mmHg

: 80 x/menit

RR

: 20 x/menit

Suhu : 36,50C
Lochea rubra
III. DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
-

Syok

Mostitis

IV. KEBUTUHAN SEGERA


Penanganan syok.
V.

INTERVENSI
Diagnosa /

Intervensi

Rasional

Masalah
Dx :
2

Tujuan :
jam

partum

post Masa nifas berjalan dengan


dengan normal

HPP primer.
Kriteria hasil
KU : Baik
Kesadaran : composmentis
Perdarahan
Intervensi
1.
Observasi TTV

1.

Dapat segera
mendetekai keadaan yang
abnormal

2.

Observasi TFU, dan


kontraksi uterus

2.

Memastikan kontraksi
uterus baik, menilai
perdarahan dan
memastikan involusi
uterus sesuai dengan hari-

3.

Pasang infus

harinya
3.
Mencegah terjadinya

4.

Periksa ulang

4.

kelengkapan plasenta.
5.

syok
Memastikan tidak ada
sisa plasenta yang masih

tertinggal di dalam.
5.
Memastikan tidak ada

Periksa ulang
kemungkinan robekan

laserasi.

serviks, vagina dan


perineum.
6.
Berikan injeksi
7.

matergin 1 ampul.
Anjurkan ibu untuk

6.

Menghentikam

7.

perdarahan.
Hisapan bayi dapat

segera menyusui.

merangsang
tubuhmengeluarkan
aksitosin dan merangsang
ASI keluar.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal/jam
16 -10 - 2007

Diagnosa / Masalah
Dx :

05 15 WIB

2 jam post partum


dengan HPP primer.

1.

Implementasi
Mengobservasi TTV
Hasil : TD : 110/70 mmHg N/S :

80/36,50C, RR : 20 x/menit
2.
Mengobservasi
TFU,

dan

kontraksi uterus
Hasil :
TFU : 2 jari bawah pusat
UK : Baik
3.
Memasang infus
Hasil :
infus sudah terpasang, cairan infus
sudah masuk.
4.

Memeriksa

ulang

kelengkapan

plasenta
Hasil :
Plasenta lengkap, tidak ada sisa-sisa
plasenta yang masih tertinggal.
5.
Memeriksa ulang kemungkinan
robekan serviks, vagina dan perineum.
6.

Hasil : tidak ada laserasi


Memberikan injeksi matergin 1

ampul.
Hasil : Perdarahan berhenti
Mengajurkan ibu untuk segera

7.

menyusui.
VII. EVALUASI
Tanggal/jam
16 -10 - 2007

Diagnosa / Masalah
Dx :

EVALUASI

05 15 WIB

2 jam post partum

Ibu mengatakan darahnya sudah tidak

dengan HPP primer.

sur-sur lagi

S:

O:
Perdarahan berhenti
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S

: 36,50C

RR : 20 x/menit
Colostrum : keluar
TFU : 2 jari bawah pusat
UC : Baik
Lochea : rubra
A:
Ny. M 2 jam Post partum
P:
Melanjutkan ooservasi
-

Observasi TTV

Observasi TFU, UC

BAB 4
PEMBAHASAN
Perdarahan post partum adalah pendarahan lebih dari 500 600 ml dalam masa
24 jam setelah anak lahir. Di dalam teori disebutkan perdarahan post partum dibagi atas
dua bagian :
a. Perdarahan post partum primer (ealry post partum hemorrhage) yang terjadi 24 jam
pertama setelah bayi lahir.

b. Perdarahan post partum skunder (late post partum hemorrhage) yang terjadi setelah
24, jam biasanya antara hari ke-5 sampai 15 poest partum.
Dalam kasus Ny. M P1001 2 jam post partum mengalami perdarahan post
partum primer.
Setelah dilakukan intervensi sebagai berikut : observasi TTV, observasi TFU dan
kontraksi, memasang infus, memeriksa ulang kelengkapan plasenta, memeriksa ulang
kemungkinan

robekan

serviks,

vagina

dan

perineum,

memberikan

injeksi

metergin,mengajurkan ibu untuk segera menyusui.perdarahan berhenti dan Ny. M


tidak sampai mengalami syok.

BAB 5
PENUTUP
I.

Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. M P1001 2 jam post partum

mengalami perdarahan post partum primer, dan dilakukan intervensi sebagai berikut : :
observasi TTV, observasi TFU dan kontraksi, memasang infus, memeriksa ulang
kelengkapan plasenta, memeriksa ulang kemungkinan robekan serviks, vagina dan

perineum, memberikan injeksi metergin,mengajurkan ibu untuk segera menyusui


perdarahan Ny. M berhenti.
II.

Saran
-

Pelayan Kesehatan
Suatu pelayan kesehatan pasti ada beberapa fasilitas yang bisa mendukung
terlaksananya kegiatan pelayanan yang diberikan pada masyarakat.

Institusi Akademik
Sebaiknya disuatu institusi pendidikan khususnya kesehatan sudah dilengkapi
dengan sarana dan prasarana laboratorium untuk mendukung pembelajaran.

Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya memanfaatkan semua sarana yangada baik di institusi
ataupun saat dilahan praktik untuk mengasah ketrampilannya.

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran, 1993.
Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen
Mochtar, Rustam, 1998 Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Edisi 2
Jilid I, Jakarta : EGC

Saifuddin, Abdul Bari, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta : YBP SP.
Wiknjosastro, Hanifa, 2002, Ilmu Kebidanan, Edisi Jakarta, YBP-SP.

Вам также может понравиться