Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Serak merupakan kualitas suara yang digambarkan sebagai parau dan
disebabkan oleh pendekatan pita suara yang tidak adekuat.Serak bisa karena
peradangan, neoplasia, penyakit neurologi atau kelainan fungsional.Sering serak bisa
merupakan satu-satunya gejala dini penyakit.Ia bisa disertai dengan sejumlah gejala
lain yang lebih menyusahkan seperti disfagia aspirasi atau nyeri.1
Penelitian yang dilakukan di seksi endoskopi Lab/UPF THT FK
UNAIR/RSUD. Dr. Soetomo Surabaya tahun 1987 didapatkan tiga penyakit
terbanyak yang menyebabkan suara serak pada orang dewasa adalah parese adduktor
korda vokalis, vokal nodul, dan tumor laring.Sedangkan tiga penyakit terbanyak
penyebab suara serak pada anak berturut-turut adalah vokal nodul, laryngitis akut,
dan papiloma laring. Utami dan Siswantoro (1994) di tempat yang sama mendapatkan
tiga penyakit terbanyak penyebab suara serak pada anak yaitu papiloma laring, vokal
nodul dan laryngitis akut. Sedangkan pada orang dewasa adalah parese adduktor
korda vokalis, vokal nodul dan tumor laring.2
Diagnosis gangguan suara menekankan anamnesis menyeluruh yang
mencakup pertanyaan mengenai awitan, durasi, dan perjalanan penyakit, perubahan
suara dan fluktuasi suara serta fatigue. Pertanyaan harus memerhatikan kebiasaan
umum pasien, antara lain konsumsi tembakau, asupan makanan, dan pengeluaran
suara di tempat kerja, terutama apabila diperlukan penggunaan suara yang terus
menerus atau intensitas suara yang keras.3
Pengobatan gangguan suara
menjadi etiologinya. Terapi dapat berupa medikamentosa, vocal hygeane, terapi suara
dan bicara (Voice-speech therapy) dan tindakan operatif.Tindakan operatif untuk
mengatasi gangguan suara disebut voice surgery.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi dan Fisiologi Laring
Laring merupakan bagian yang terbawah dari saluran napas atas.Bentuknya
menyerupai limas segitiga terpancung, dengan bagian atas lebih besar daripada
bagian bawah.Batas atas laring adalah aditus laring, sedangkan batas bawahnya ialah
batas kaudal kartilago krikoid.1
Bagunan kerangka laring tersusun dari satu tulang, yaitu tulang hyoid, dan
berbentuk seperti huruf U, yang permukaan atasnya dihubungkan dengan lidah,
mandibular dan tengkorak oleh tendo dan otot-otot. Sewaktu menelan, kontraksi otototot ini akan menyebabkan laring tertarik ke atas, sedangkan bila laring diam, maka
otot-otot ini bekerja untuk membuka mulut dan membantu menggerakkan lidah. 1
Tulang rawan yang menyusun laring adalah kartilago epiglottis, kartilago
tiroid, kartilago krikoid, kartilago arytenoid, kartilago kornikulata, kartilago
kuneiformis dan kartilago tritisea.Kartilago krikoid dihubungkan dengan kartilago
tiroid oleh ligamentum krikotiroid.Bentuk kartilago ini berupa lingkaran.1
Terdapat 2 buah (sepasang) kartilago arytenoid yang terletak dekat permukaan
belakang laring, dan membentuk sendi dengan kartilago krikoid, disebut artikulasi
krikoaritenoid. Sepasang kartilago kornikulata (kiri dan kanan) melekat pada
kartilago arytenoid di daerah apeks, sedangkan sepasang kartilago kuneiformis
terdapat di dalam lipatan ariepiglotik, dan kartilago tritisea terletak di dalam
ligamentum hiotiroid lateral.1
plika ventrikularis membagi rongga laring dalam 3 bagian, yaitu vestibulum laring,
glotik dan subglotik.1
Vestibulum laring
ialah
di atas
plika
Gambar 4. Laring5
Persarafan laring
Laring dipersarafi oleh cabang-cabang nervus vagus, yaitu N. laringis superior
dan N. laringis inferior.Kedua saraf ini merupakan campuran saraf sensorik dan
motorik.1
Pendarahan
Pendarahan untuk laring terdiri dari 2 cabang, yaitu A. laringis superior dan A.
laringis inferior.1
Arteri laringis superior merupakan cabang dari A. tiroid superior. Arteri
laringis superior berjalan agak mendatar melewati bagian belakang membrane
tirohioid bersama-sama dengan cabang internus dari N. laringis superior kemudian
menembus membrane inti untuk berjalan ke bawah di submukosa dari dinding lateral
dan lantai dari sinus piriformis, untuk memperdarahi mukossa dan otot-otot laring. 1
Arteri laring inferior merupakan cabang dari A. tiroid inferior dan bersamasama dengan N. laringis inferior berjalan ke belakang sendi krikotiroid, masuk laring
melalui daerah pinggir bawah dari M. konstriktor faring inferior.Di dalam laring arteri
itu bercabang-cabang, mempendarahi mukosa dan otot serta beranastomosis dengan
A. laringis superior. 1
Pada daerah setinggi membrane krikotiroid A. tiroid superior juga
memberikan cabang
mendekati tiroid. Kadang-kadang arteri ini mengirimkan cabang yang kecil melalui
membrane krikotiroid untuk mengadakan anastomosis dengan A. laringis superior. 1
Vena laringis superior dan vena laringis inferior letaknya sejajar dnegan A.
laringis superior dan inferior dan kemudian bergabung dengan vena tiroid superior
dan inferior. 1
Pembuluh Limfa
Pembuluh limfa untuk laring banyak, kecuali di daerah lipatan vocal.Disini
mukosanya tipis dan melekat erat dengan ligamentum vokale.Di daerah lipatan vocal
pembuluh limfa dibagi dalam golongan superior dan inferior.
Pembuluh eferen dari golongan superior berjalan lewat lantai sinus piriformis
dan A. laringis superior, kemudian ke atas dan bergabung dengan kelenjar dari bagian
superior rantai servikal dalam.Pembuluh eferen dari golongan inferior dan bergabung
dengan kelenjar servikal dalam, dan beberapa di antaranya menjalar sampai sejauh
kelenjar supraklavikular.
2.2. Fisiologi Laring
Laring berfungsi untuk proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi
serta fonasi.
1. Fungsi laring untuk proteksi ialah untuk mencegah makanan dan benda asing
masuk ke dalam trakea, dengan jalan menutup aditus laring dan rima glottis
secara bersamaan.
2. Dengan reflex batuk, benda asing yang telah masuk ke dalam trakea dapat
dibatukkan ke luar. Demikian juga dengan bantuan batuk, sekret yang berasal
dari paru-paru dapat dikeluarkan.
3. Fungsi respirasi dari laring adalah dengan mengatur besar kecilnya rima
glottis. Bila M. krikoaritenoid posterior berkontraksi akan menyebabkan
prosesus vokalis kartilago arytenoid bergerak ke lateral, sehingga rima glottis
terbuka (abduksi).
4. Laring berfungsi sebagi alat pengatur sirkulasi darah. Dengan adanya
perubahan tekanan udara di dalam traktus trakeo-bronkial akan dapat
memperngaruhi sirkulasi darah dari alveolus, sehingga mempengaruhi
sirkulasi darah tubuh.
5. Laring berfungsi membantu dalam proses menelan dengan 3 mekanisme,
yaitu gerakan laring bagian bawah ke atas, menutup aditus laringis dan
10
11
bidang THT setelah tumor ganas nasofaring dan tumor ganas hidung dan sinus
paranasal.Polip pada pita suara ditemukan pada orang dewasa, lebih banyak pada pria
daripada wanita, dan sangat jarang didapatkan pada anak-anak.
2.5. Etiologi
Suara serak bisa diakibatkan oleh adanya peradangan, neoplasia, penyakit
neurologi atau kelainan fungsional.Sering serak bisa merupakan satu-satunya gejala
dini penyakit.Setiap lesi pada laring dapat mempengaruhi pergerakan gelombang
suara yang menyebabkan penyimpangan modulasi udara melalui glottis. Hal ini
meliputi inflamasi dan massa pita suara, gangguan kekakuan asimetris dan simetris
laring.
Suara parau, yang dapat terjadi secara akut atau kronik, memiliki
banyakpenyebab.Penyebab parau biasanya terjadi pada laring dan organ di sekitarnya,
mulai dari yang sederhana berupa infeksi saluran pernafasan atas hingga penyakit
serius seperti kanker.Ada beberapa kondisi kelainan pita suara yang selalu ditandai
dengan adanya suara parau, yaitu nodul pita suara, polip, kista, paresis, dan kanker
pita suara.
Kasus nodul pita suara terbanyak ditemukan pada orang dewasa, dimana
sebagian besar penderitanya adalah wanita.Nodul jinak dapat terjadi unilateral dan
timbul akibat penggunaan pita suara (korda vokalis) yang tidak tepat dan berlangsung
lama.Kondisi yang terjadi biasanya terletak pada sepertiga anterior, ditengah pita
suara, unilateral atau bilateral.
Nodul pita suara adalah pembengkakan pitasuara bilateral dengan ukuran
bervariasi yangditemukan pada bagian tengah membranepita suara.Nodul ini
memiliki karakteristikberupa penebalan epitel dengan tingkatanreaksi inflamasi
berbeda pada lapisansuperfi sial lamina propia.Kelainan inisering juga disebut dengan
singers nodes,screamers nodes atau teachers nodes.
12
Kelainan pita suara selanjutnya adalah polip. Polip pada pita suara ditemukan
pada orang dewasa, lebih banyak pada pria daripada wanita, dan sangat jarang
didapatkan pada anak-anak. Dalam pemeriksaan, polip paling sering ditemukan di
sekitar komisura anterior, tampak bulat, kadang kadang menggelembung, berwarna
pucat, mengkilat dengan dasarnya yang lebar di pita suara, dan tampak kapiler darah
sangat sedikit.
Polip atau kista dapat terjadi sepanjang bagian membran pita suara, namun
paling banyak terjadi dekat komisura anterior dan kebanyakan tumbuh unilateral
meskipun dapat tumbuh bilateral.Polip yang bilateral disebut Kissing Polip.
seperti nodul dan polip, besarnya ukuran dan lokasi benjolan yang terjadi pada
penderita polip mengakibatkan gangguan pada getaran pita suara sehingga
menyebabkan suara parau.
14
Laringitis Akut
15
Selain suara serak, penderita juga bisanya di sertai gejala lain seperti demam,
dedar (malaise), nyeri menelan atau berbicara, batuk, disamping gangguan suara.
Kadang-kadang dapat terjadi sumbatan laring dengan gejala stridor serta cekungan di
suprasternal, epigastrium dan sela iga.
Laringitis Kronis
Gejala klinis yang nampak pada laringitis kronis selain Suara parau yang
menetap, juga rasa tersangkut di tenggorok sehingga sering mendehem tanpa sekret,
kadang juga terdapat sakit tenggorokan.
Kanker Laring
Gejala yang timbul selain suara serak yang biasanya menetap adalah nyeri
tenggorokan.nyeri
leher,
batuk
darah.
bunyi
pernafasan
yang
abnormal,
yang lama, seperti pada seorang guru, penyanyi dan sebagainya. Gejalanya terdapat
suara parau yang kadang-kadang disertai batuk. Pada awalnya pasien mengeluhkan
suara pecah pada nada tinggi dan gagal dalam mempertahankan nada.Selanjutnya
pasien menderita serak yang digambarkan sebagai suara parau, yang timbul pada
nada tinggi, terkadang disertai dengan batuk.Nada rendah terkena belakangan karena
nodul tidak berada pada posisi yang sesuai ketika nada dihasilkan.Kelelahan suara
biasanya cepat terjadi sebelum suara serak menjadi jelas dan menetap. Jika nodul
cukup besar, gangguan bernafas adalah gambaran yang paling umum
16
Pada polip pita suara biasanya disebabkan oleh penggunaan suara yang
terlampau lama, reaksi menahun pada laring, menghirup iritan.Gejala klinis yang
nampak pada polip pita suara selain suara serak yang menetap, juga mungkin
menunjukkan gejala seperti ketidaknyamanan pada saat ucapan dan ketidaknyamanan
ditenggorokan.
Papiloma laring
Gejala klinis yang timbul tergantung pada letak dan besarnya tumor.Gejala
yang paling sering dijumpai adalah perubahan suara.Suara serak merupakan gejala
dini dan keluhan yang paling sering dikemukakan apabila tumor tersebut terletak di
pita suara.Papilloma laring dapat membesar, Kadang-kadang dapat mengakibatkan
sumbatan jalan nafas yang mengakibatkan stridor dan sesak. Timbulnya sesak
merupakan suatu tanda bahwa telah terjadi sumbatan jalan nafas bagian atas
17
di jumpai gejala klinis yang lainnya, seperti gangguan respirasi dan stridor, anestesi
yang menyebabkan inhalasi makanan dan sekresi faring yang merangsang batuk dan
tersedak, suara menjadi lemah. Kelumpuhan pita suara bisa mempengaruhi proses
berbicara, bernafas dan menelan. Kelumpuhan menyebabkan makanan dan cairan
terhidup ke dalam trakea dan paru-paru.
Jika hanya 1 pita suara yang lumpuh (kelumpuhan 1 sisi), maka suara menjadi
serak.Biasanya saluran udara tidak tersumbat karena pita suara yang normal bisa
membuka sebagaimana mestinya. Jika kedua pita suara mengalami kelumpuhan
(kelumpuhan 2 sisi), maka kekuatan suara akan berkurang. Penderita juga mengalami
gangguan pernafasan karena terjadi penyumbatan saluran udara ke trakea.
Laringomalasia
Keadaan ini merupakan akibat dari flaksiditas dan inkoordinasi kartilago
kehilangan sepotong kromosom nomor 5. Nama sindrom ini didasarkan pada tangisan
bayi, yang bernada tinggi dan suara seperti kucing.Ini merupakan kelainan pada
18
kromosom yang di dapat sejak lahir. Selain ganguan suara seperti suara kucing dan
serak, juga di jumpai keluhan lain seperti berat lahir rendah dan pertumbuhan yang
lambat, selama masa pertumbuhan pun, tubuh penderita kecil dengan tinggi badan di
bawah rata-rata, penderita memiliki otak yang kecil (mikrochepal) sehingga bentuk
kepala juga kecil saat lahir, keterbelakangan mental (cacat intelektual), masalah
perilaku seperti hiperaktif, agresi, amukan, dan gerakan berulang-ulang, pertumbuhan
badan dan kepala lambat. Ciri fisik lain meliputi bentuk wajah bulat dengan pipi
besar, jari-jari yang pendek, dan bentuk kuping yang rendah letaknya.
2.7. Diagnosis
Diagnosis
ditegakkan
melalui
anamnesis,
pemerikasaan
fisik,
dan
pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
1
Setiap pasien dengan suara parau yang menetap lebih dari 2 minggu
tanpa adanya infeksi saluran napas atas memerlukan pemeriksaan.
Sangat penting untuk mengetahui durasi dan karakter perubahan suara.
19
Kelainan neurologis
Pemeriksaan laringoskopi
Untuk mengidentifikasi setiap lesi dari pita suara seperti kanker,
singers node, polip tuberkulosis atau sifilis.Selain itu dapat menilai
adanya paralisis pita suara, yang berhubungan dengan kanker paru,
aneurisma aorta dan lain-lain.
Laringoskopi fibreoptik.
Stroboskopi (videolaryngostroboscopy)
Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan gambaran dari pergerakan
laring
3
Pemeriksaan darah
Meliputi hitung jenis dan LED, fungsi tiroid, nilai C1 esterase inhibitor
untuk pembengkakan pita suara dan diduga angioedema, serta
20
Foto torak x ray jika ditemukan paralisis pita suara pada pemeriksaan
laringoskopi
CT scan dada
Ct scan dan MRI jika ditemukan kelainan pada pemeriksaan
neurologis
8
2.8.Diagnosa Banding
Kelainan Kongenital
Mencakup web pharynx, laringomalasia, kista larynx, dan stenosis larynx
kongenital.Pasien
demikian
bisa
menampilkan
penilaian
obstruksi
saluran
kartilago
ini
cenderung
menyebabkan stridor.
21
kolaps
selama
inspirasi
yang
22
dengan papilloma laring biasanya menampilkan serak, tetapi mereka bisa juga
menampilkan stridor atau obstruksi saluran pernafasan atas.
Salah satu sebab terlazim pada orang dewasa dan anak adalah penyalahgunaan
suara.Penyalahgunaan suara dapat disebabkan oleh berteriak, bersorak, menjerit atau
bernyanyi. Biasanya ia memulai edema laring dank arena penyalahgunaan menjadi
lebih menahun. Maka ada perkembangan nodulus peradangan reaktif.Diagnosis dapat
ditegakkan atas pemeriksaan laringoskopi tak langsung.
Kelainan Sistemik
Kelainan sistemik yang dapat menyebabkan serak mencakup:
Edema angioneurotik merupakan edema yang difus yang timbul di saluran
pernafasan. Ini fenomena herediter yang dicetuskan oleh rangsangan antigen spesifik.
Masalah ini bisa menahun tetapi dokter memeriksa pasien hanya selama periode akut,
tempat pasien mendadak menjadi serak dan bisa disertai bstruksi saluran pernafasan.
Hipotiroidisme bisa menimbulkan edema menahun pita suara.
Uremia sekunder terhadap gagal ginjal menahun dapat juga menyebabkan
edema menahun pita suara.
Amyloid emrupakan endepan protein abnormal di dalam berbagai lokasi di
dalam tubuh, yang mencakup laring.Endapan materi ini dalam pita suara bisa
menimbulkan serak.
Sindroma Sjorgen menyebabkan kekeringan difus di seluruh traktus aerodigestif
atas.Ada pembentukan krusta pada laring yang dapat menyebabkan edema dan serak.
Sarkoid merupakan lesi ideopatik lain yang dapat menyebabkan pertumbuhan
jinak di dalam laring.
23
Sebab iatrogenic
Sebab iatrogenic imobilitas fungsional laring juga merupakan masalah
terutama pada rongki basah.Penting menanyakan riwayat pembedahan leher.Karena
nervus vagus dan nervus laringeus rekuren bisa cedera selama tindakan seperti
tiroidektomi atau pembedahan diskus servikalis.Trauma langsung pita suara dapat
juga timbul selama intubasi endotrakeal. Hal ini terlazim menyebabkan dislokasi
kartilago aritenoidea, jika pita suara cedera sewaktu pipa dimasukkan Web atau
stenosis laring bisa akibat intubasi endotrakea yang lama.
Keadaan jinak tertentu bisa menimbulkan serak karna immobilitas atau
hipomobilitas laring.
Artritis Rheumatoid
Merupakan penyakit sistemik yang dianggap karna fenomena auto imun yang
melibatkan membrane sinofasialis.Tanda dan gejala penyakit ini berfariasi.Laring
telibat dalam hampir seperempat dari semua kasus.Gejala bisa meliputi serak karna
keterlibatan articulation cricoarytenoidea.
Miastenia Gravis
Merupakan penyakit neurologi karena cacat pelepasan asitekolin pada motor
and plate.Kelemahan laring dan serak akibatnya bisa merupkan gejala yang
ditampilkan dini dan kadang-kadang satu-satunya.Sering serak disertai regurgitas
nasal sewaktu menelan, aspirasi sekresi atau disfagia.
Infeksi menahun dan penyakit granulomatosa
24
Tuberkulosis akan menimbulkan lesi ulseratif atau massa pada laring dan
akhirnya bisa menyebabkan stenosis laring. Biasanya ia dikelirukan dengan
karsinoma laring karena kemiripan penampilannya.
Silisis dapat menyebabkan gumma dan nodulus didalam laring.lepra, tifoid
dan aktinomikosis dapat juga mengenai laring.Sinusitis kronika dapat menyebabkan
iritasi laring karena sekresi purulenta membasahi laring, terutama selama tidur.
Kista sakular merupakan pembentukan kantong keluar spesifik dari
laringosakula,struktur anatomi normal didalam laring, yang dapat menonjol kedalam
laring dan menyebabkan suara serak.
Neoplasma Ganas
Neoplasma ganas bertanggung jawab bagi sekitar 80% daru semua tumor
laring.Terlazim ditampilkan gejala serak.Sebgaian besar pasien tidak menganggap hal
ini gejala serius.
2.9 Penatalaksanaan
Pengobatan suara serak sesuai dengan kelainan atau penyakit yang menjadi
etiologinya.
Karena akibat yang timbul akibat kelelahan bersuara, maka perlu beberapa
langkah pencegahan maupun terapi. Bila belum timbul keluhan, pencegahan
merupakan hal yang terpenting. Beberapa peneliti menyarankan untuk minum
air setiap beberapa saat setelah berbicara. Laki-laki yang minum air akandapat
membaca dengan kualitas suara yang baik dalam waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan yang tidak diberi minum air. Hal yang sama didapatkan
pada penyanyi karaoke amatir. Istirahat bersuara merupakan salah satu tehnik
25
plikavokalis. Salah satu penyebab iritasi laring adalah refkuks dari esofagus.
Hal ini dapat mempercepat kelelahan bersuara karena akan mengakibatkan
hilangnya lapisan mukus permukaan pita suara serta terkelupasnya epitel.
Beberapa hal yang dianjurkan untuk mencegah refluks antara lain, pertama
menghindari konsumsi kafein dan coklat karena akan mengakibatkan relaksasi
spinkter esofagus. Kedua, hindari makan dan minum pada jam tidur dan
sebaiknya tunggu 2-3 jam setelah makan baru kemudian tidur atau posisi
ditinggikan. Bila sudah ada gejala refluks mungkin diperlukan obat-obatan
untuk menetralisir asam lambung atau mengurangi produksinya.
Ada beberapa pendekatan penatalaksanaan.
o Pertama, terapi suara dengan komponen utama berupa edukasi dasar anatomi
dan fisiologi produksi suara. Pasien harus mengerti hubungan antara gangguan
suara dan penyebabnya sehingga lebih menyadari apa yang boleh dilakukan
dan apa yang dihindari.
o Kedua, konservasi suara yang prinsipnya lebih praktis dan realistis
dibandingkan terpai suara. Caranya adalah dengan mengurangi penggunaan
suara atau istirahat bersuara (vocal rest) pada pasien dengan laringitis akut,
disamping pemberian obat-obatan, yang bertujuan mengurangi oedem
jaringan. Perlu juga mengurangi sumber penyalahgunaan suara dan
menggunakan alat pengeras suara.
o Terapi tingkah laku suara ditujukan untuk meningkatkan aspek teknik
penggunaan suara termasuk pernapasan perut, latihan penggunaan tinggi nada
dan istirahat yang benar, meningkatkan phrasing dan tehnik-tehnik spesifik
lainnya.
o Terapi medikamentosa terutama ditujukan untuk mengurangi oedem
jaringandengan pemberian obat-obat anti inflamasi steroid atau nonsteroid.
26
banyak
air
putih
dapat
mencegah
tenggorokan
dari
2.10
Pencegahan
Mengistirahatkan suara dengan cara berbisik atau tidak berbicara
Mengonsumsi banyak cairan dan istirahat
Mengevaluasi apakah memiliki infeksi jamur atau tidak, khususnya pada
orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau menggunakan inhaler
BAB III
KESIMPULAN
Serak merupakan kualitas suara yang digambarkan sebagai parau dan
disebabkan oleh pendekatan pita suara yang tidak adekuat.Serak bisa karena
peradangan, neoplasia, penyakit neurologi atau kelainan fungsional.Sering serak bisa
merupakan satu-satunya gejala dini penyakit.Menurut laporan The AmericanCancer
Society tahun 2006 di Amerika tercatat 12.000 kasus baru dan 4740 kasus meninggal
karena tumor ganas pita suara. Polip pada pita suara ditemukan pada orang dewasa,
28
lebih banyak pada pria daripada wanita, dan sangat jarang didapatkan pada anakanak. Suara serak biasanya memberikan kualitas suara yang parau dan kasar
meskipun dapat menyebabkan perubahan dalam pitch atau volume suara. Pada
kecepatan onset dan gejala terkait akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya
yang menyebabkan suara serak.
Diagnosis
ditegakkan
melalui
anamnesis,
pemerikasaan
fisik,
dan
pemeriksaan penunjang.Setiap pasien dengan suara parau yang menetap lebih dari 2
minggu tanpa adanya infeksi saluran napas atas memerlukan pemeriksaan.Sangat
penting untuk mengetahui durasi dan karakter perubahan suara.Riwayat merokok dan
minum alkohol, riwayat pekerjaan, pola/ tipe pemakaian suara seperti menyanyi
berteriak, riwayat penyalahgunaan suara (voice abuse), keluhan yang berhubungan,
riwayat trauma atau pembedahan, riwayat pemakaian obat-obatan.Pemeriksaan
kepala dan leher secara keseluruhan, meliputi penilaian pendengaran, mukosa saluran
napas atas, mobilitas lidah dan fungsi saraf kranial, pemeriksaan laringoskopi,
pemeriksaan kelenjar getah bening. Pemeriksaan penunjang lainnya dapat berupa
laringoskopi fibreoptik, stroboskopi (videolaryngostroboscopy), pemeriksaan untuk
mengukur produksi suara seperti amplitudo, range, pitch dan efisiensi aerodinamik,
pemeriksaan darah, kultur hidung dan sputum, pemeriksaan radiologi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Thaller,
Seth
R,
Mark
S.
Granick,
Eugene
N.
Serak
in
Diagram
from
Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18364/1/mkn-
29
Bashiruddin,
RatnaDwiRestuti.
Disfonia
BukuAjarIlmuKesehatanTelingaHidungTenggorokanKepala&Leher.
in
Jakarta:
30