Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I.
II.
III.
Diagnosis Banding
Pembahasan
1. Manifestasi Klinik
2. Penegakan Diagnosis
Diagnosa pada gangguan tourette harus berdasarkan pada
wawancara klinis dan sejarah yang termasuk pada sejarah dalam
keluarga serta sejarah kolaboratif dari pihak sekolah. Dalam wawancara
bersama dokter, tak jarang pasien gangguan tourette harus ditekan guna
mendapatkan informasi yang bermakna (Pringsheim, 2012).
Dokter mendiagnosis gangguan tourette setelah meverifikasi
bahwa pasien memiliki gangguan tik pada motorik dan vokalisasi
setidaknya selama satu tahun. Adanya kondisi neurologis atau kejiwaan
lain dapat membantu dokter menegakkan diagnosis. Pada anamnesis
biasanya ditanyakan tentang kapan pertama kali gejala-gejala pada
tourette syndrome muncul, apakah ada suatu trauma yang pernah
dapatkan sehingga menyebabkan timbulnya gejala gangguan tourette,
berapa bayak gejala yang timbul dalam sehari, dan pertanyaan lainnya.
Untuk gejala atipikal (gejala yang tidak memiliki ciri khas) biasanya
diperlukan seseorang yang memiliki keahlian spesifik untuk mendiagnosis
hal
tersebut.
Pemeriksaan
penunjang
tidak
diperlukan
untuk
mengesampingkan
gejala
lain
yang
mungkin
dapat
pernah terdapat periode bebas tik selama lebih dari tiga bulan
berturut-turut.
3) Onset sebelum usia 18 tahun.
4) Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya, stimulan) atau kondisi medis umum (misalnya,
penyakit Huntington atau ensefalitis pasa infeksi (virus).
3. Rencana Terapi / Penatalaksanaan
Pada kondisi yang masih ringan, pasien dan keluarga hanya
diberikan edukasi dan konseling untuk mengurangi rasa stres pada
pasien. Jika sudah mendekati kronis, terapi perilaku serta terapi obat
sangat
berguna.Pada
penatalaksanaan
terhadap
pasien
dengan
mengelola
perilakunya
selama
di
kelas
sehingga
dapat
gangguan
tourette
tidak
golongan
obat
lainnya.
Neuroleptik
bertindak
sebagai
antipsikotik
atipikal
juga
memiliki
efektifitas
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Eddy, C.M., Rickards, H.E., Cavanna, A.E. 2011. Treatment Strategies For Tics In
Tourette Syndrome. Therapeutic Advances In Neurological Disorder.
4(1):25-45.
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., Grebb, J.A. 1998. Sinopsis Psikiatri Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Edisi VII Jilid 2. Alih Bahasa : Dr.
Widjaja Kusuma. Jakarta : Binarupa Aksara.
Verdellen, C., Griendt, J.V.D., Hartmann, A., Murphy, T. 2011. European Clinical
Guidelines For Tourette Syndrome And Other Tic Disorder Part III:
LAMPIRAN